PS : All
images credit and content copyright : TVN
[Dua Tahun Kemudian ; Masa Depan]
So Joon
menyapa detektif Kim tapi sepertinya Detektif itu tak mengingatnya. Ia
mengingatkan kalau mereka bertemu saat kasus kecelakaan Shin Sung Kyu dari
Happiness dua tahun lalu, Detektif Kim mengingat dulu lalu bertanya apakah
ingin bertemu denganya, So Joon membenarkan. Detektif Kim mengaku agak sibuk
sekarang.
“Tunggu.
Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal.Setelah kecelakaan Shin Sung Kyu, itu adalah
sesuatu yang menurutmu mencurigakan ‘kan?” kata So Joon memastikanya
“Tapi...bukankah
kau Presdir Myreits?” kata Detektif Kim, So Joon membenarkan.
“Oh!
Bukannya kau dilaporkan hilang?Presdir Myreits dilaporkan hilang setelah
insiden itu.Detektif Jo yang menangani kasusnya.” Kata Detektif Kim yakin
“Ah,
pasti ada kesalahan.” Kata So Joon gugup lalu bergegas pergi dengan alasan harus
kembali bekerja.
Detektif
Kim berjalan dilorong membahas tentang
Presdir Myreits yaitu Presdir perusahaan investasi real estatedan suami
Bap Soon. Ketua Tim mengingat kalau orang hilang itu. Detektif Kim pun
membenarkan dugaanya.
“Dia
menghilang dua tahun lalu saat musim dingin, tapi dirahasiakan dari
media.Memang kenapa?” tanya Detektif Jo, Detektif Kim pun menanyakan hasilnya.
“Bicara
apa, sih? Ya masih berstatus orang hilanglah!” kata Detektif Jo, Detektif Kim
kaget karena baru saja bertemu.
Detektif
Jo kaget dengan memastikan kalau itu Yoo So Joon. Detektif Kim
membenarkan. Detektif Jo bertanya
pakaian apa yang dikenakan apakah memakai pakaian musim panas atau bersikap
aneh. Detektif Kim melihat kalau Kelihatan baik-baik saja keduanya pun pergi ke
Depan kantor. Sementara So Joon sengaja bersembunyi mendengar pembicaraan
keduanya.
“Aku tidak
pergi atas kehendakku. Apa Aku menghilang?”gumam So Joon.
Ki Doong
dan Direktur Wang keluar dari kantor, lalu Direktur Wang yang merasa sangat
kesepian mengajaknya untukk minum bersama. Ki Doong menolak mungkin lain kali
saja. Direktur Wang tetap mengajaknya pergi, Ki Doong berjanji lain kali akan
menemaninya.
So Joon
datang dengan topi lalu memeluk Ki Doong dari belakang. Ki Doong kaget dan
yakin kalau itu So Joon dari masa lalu. So Joon mengajak mereka untuk bicara di
tempat sepi.
So Joon
berjalan lebih dulu, Ki Doong bertanya kemana mereka akan pergi. So Joon
mengatakanKe tempat sepi. Ki Doong mengaku tidak tahu kenapa temannya seperti
itu, menurutnya lebih baik pergi makan dari pada berada di jalan.
“ Mau kau
dari masa lalu atau apa, aku senang
melihatmu. Jadi, ayo kita makan bersama.” Ucap Ki Doong
“Bagaimana
aku bisa hilang? Kau bilang hubunganku dengan Ma Rin tidak berjalan baik. Jadi,
apa kami berpisah dan aku pergi ke luar negeri? Katakan yang sebenarnya, karena
aku sudah tahu keadaannya. Kenapa aku jadi orang hilang?” tanya So Joon
“Aku
tidak tahu. Kau pergi ke masa depan dan tidak kembali.” Kata Ki Doong, So Joon
binggung kenapa bisa seperti itu.
“Aku tidak
tahu yang terjadi padamu. Bukankah kau yang menjalaninya? Jadi Mana bisa aku
tahu?” kata Ki Doong binggung
“Kenapa
kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku? Kenapa kau justru mengatakan kebohongan
jahat itu? Kenapa kau melakukannya?” kata So Joon marah
“Ma Rin
yang memintaku berkata begitu.” Kata Ki Doong, So Joon tak percaya kenapa Ma
Rin seperti itu.
“Dia
pasti ingin kembali pada masa sebelum menikah denganmu.” Ucap Ki Doong, So Joon
meminta agar tak perlu bohong lagi.
“Suatu
pagi kau menghilang. Tidak peduli bagaimanapun dia berusaha, dia tidak tahu kau masih hidup atau tidak.”
Cerita Ki Doong
So Joon
meminta agar Ki Doong Berhenti berbohong. Ki Doong memberitahu bahwa Ma Rin
masih belum bisa melupakan So Joon, tinggal sendirian di rumah dan
menunggnya. Menurutnya Itu Betapa menyakitkan bagi Ma Rin menanti So
Joon sekian lama.
So Joon tidak
bisa lagi mempercayai temanya jadi lebih baik diam saja, Ki Doong tahu kalau ini sesuatu yang semestinya
tidak pernah terjadi, menurutnya Jika mereka tidak pernah bertemu, hal ini
tidak akan terjadi jadi itu sebabnya berbohong. So Joon menyuruh Ki Doong
agar Jangan bicara lagi.
“Hei.
Jujurlah... Apa di masa depanmu yang sesungguhnya kau menjadi orang hilang?
Tidak, 'kan? Aku memikirkannya secara mendalam.. Kenapa kau bisa menghilang?
Itu Karena kau mengubah masa depanmu. Kau mestinya tidak pernah menikahi Ma
Rin. Lalu Kau tiba-tiba menikahi dia sehingga masa depanmu berubah total.” Ucap
Ki Doong dengan nada tinggi
“Lalu
kenapa? Apa Kau menyuruhku menjalani kehidupan yang sudah digariskan?” kata So
Joon marah
“Demi
kebaikanmu...Atau, demi kebaikan Ma Ri, maka kau harus mengembalikan semua ke
semula.” Pesan Ki Doong, So Joon yang marah memilih untuk pergi
Ki Doong
menelp Ma Rin memberitahu baru saja bertemu So Joon. Dari dua tahun lalu, saat
Ayah Se Young meninggal dan sudah tahu nanti akan menghilang. Ma Rin bertanya
kalau Ki Doong itu tidak mengatakan yang sebenarnya. Ki Doong mengatakan tidak.
“Kelihatannya
dia tidak tahu apa pun soal Kim Yong Jin. Aku mengatakan padanya seperti yang
kau mau. Tapi, kurasa... kita harus memberitahu dia soal Kim Yong Jin.” Kata Ki
Doong, Ma Rin menolaknya.
“Jika dia
tahu segalanya, maka dia tidak akan bisa menghentikannya. Sedari awal...semestinya
dia tidak berjumpa denganku dan Harusnya begitu. Jika dia bisa kembali ke masa
lalu sekarang dan berpisah dariku... Jika kami berpisah, maka So Joon tidak
perlu mengalami hal-hal buruk seperti ini. Sejak awal, ini semua karena aku.”
Ungkap Ma Rin
“Aku
tidak yakin kita melakukan hal yang benar. Apakah melakukan ini akan membuat So
Joon bertahan hidup? Ini sangat sulit untukku.” Akui Ki Doong dan melihat Se
Young yang datang dan langsung menutup telpnya.
Se Young
tersenyum bahagia duduk disamping Ki Doong,
lalu melihat temanya itu terlihat tegang. Ki Doong mengaku baru saja
dapat telepon lalu menanyakan apa yang dibawanya. Se Young membawakan sebuah
kartu bertuliskan [KAMI AKAN MENIKAH.]
sepertinya keduanya akan menikah.
Sementara
Ma Rin sedang duduk sendirian di ruang tengah, menyakinkan dirinya kalau
melakukan hal yang benar.
“Jika aku
ingin menyelamatkan So Joon maka aku harus mengembalikan semua seperti semula. Kau
melakukan hal yang benar.” Ucap Ma Rin sambil menangis
Flash Back
“Ma Rin
masih pergi ke Stasiun Namyeong beberapa hari sekali dan menunggu di sana
seharian. Dia berharap kau akan kembali. Saat kau menghilang, kebahagiaan yang
kau miliki itu tidak akan lebih dari sebulan. Hanya untuk berbahagia sebulan,
Apa dia harus mengganti dengan rasa sakit selamanya? Kembalilah dan akhiri.”
Ucap Ki Doong
So Joon
terdiam saat itu melihat Ma Rin pulang mengemudikan mobilnya, Ma Rin melonggo
dari mobil menyuruh So Joon agar masuk mobil karena sudah berlatih mengemudi di
tempat yang tidak ada mobil lain jadi bisa mengubah haluan dengan lancar
sekarang.
“Butuh
berapa lama melakukan itu?” tanya So Joon, Ma Rin pikir butuh waktu 3 bulan.
“3
bulan...Apa tidak terlalu lama?” komentar So Joon,
“Kalau
mau sedikit berusaha, aku bisa
mengantarmu ke kantor. Saat kau sakit...” kata Ma Rin, So Joon tiba-tiba
langsung menciumnya.
Keduanya
naik mobil. So Joon pikir Ma Rin sudah mempercayainya sekarang. Ma Rin membela diri kalau Ini bukan masalah kepercayaan.
So Joon menyuruh Ma Rin mulai menyalakan lampu sen lalu ubah haluan. Ma Rn tak mau melakukan karena ada banyak
mobil. So Joon menyakinan tak terjadi apa-apa jadi meminta agar pindah jalur.
“Bagaimana
kalau pengemudi itu tidak memahami pikiranku?”ucap Ma Rin ketakutan, So Joon
meminta agar percaya padanya. Ma Rin pun mengikutinya sambil mengerakan sedikit
stirnya sambil menutup mata karena ketakutan.
“Hei... Bisa-bisanya
kau menutup mata?” kata So Joon memarahinya, Ma Rin ikut marah tak ingin belajar
mengemudi dari suaminya karena membuatnya tertekan.
“Apa Kau
akan belok kanan saja terus?” ejek So Joon
Ma Rin
ingat di film "One Fine Spring Day", Lee Young Ae duduk di pangkuan
Yoo Ji Tae menurutnya Romantis sekali saat pria itu mengajari wanitanya Tapi
realita-nya Tidak romantis sama sekali. So Joon membeirtahu kalau itu melanggar
hukum dan tak boleh mengemudi di pangkuan seseorang
“Lalu
bagaimana dengan hukum mencium seseorang di jalan?Tidak baik untuk moral
masyarakat.” goda Ma Rin, So Joon mengalihkan pembicaran dengan kembali
mengajar Ma Rin agar memindakan jalur. Ma Rin mengikutinya dan langsung
berhasil keduanya terlihat bahagia.
“Kau bisa
melakukannya selagi mempercayaiku,Kerja bagus. Aku bangga sekali padamu.” Ucap
So Joon memuji.
Ma Rin
menyuruh Soo Joon berbaring saja, So Joon mengaku merasa sangat aneh, kalau
sebelumnya ia menciumnya duluan tapi kenapa Ma Rin hari ini agresif sekali. Ma Rin mengungkapkan perasaan
cintanya dan mengajak mereka agar berbaring saja, So Joon mengatakan akan berbaring dan menatap Ma Rin
“Bisa kau
katakan padaku sekarang? Bagaimana kau bisa pergi ke dunia lain? Bagaimana cara
sampai di sana?” tanya Ma Rin yang berbaring dikursi mobil dengan saling
menatap.
“Subway. Dari
Stasiun Namyeong ke Stasiun Seoul. Jadwal kedatangan subwaynya, dalam 1 menit
30 detik.” Ucap So Joon, Ma Rin tak mengerti maksudnya.
“Saat
sampai di lokasi insiden di Stasiun Namyeong, maka aku sampai di masa depan.”
Cerita So Joon
“Apa Kau
pergi ke masa depan menggunakan subway, yaitu Subway yang digunakan orang
berangkat dan pulang kerja?” kata Ma Rin
“Ya.. dan
Aku bisa memilih tahun tujuanku berdasarkan suasana hati.”akui So Joon.
Ma Rin
benar-benar tak percaya mendengarnya,
Soo mengaku kalau Awalnya, merasa seperti itu kemudian menyadari itu
nyata dan fasanya seolah menjadi pemilik dunia.
Flash Back
So Joon
berjalan pertama kali melonggo tak percaya kalau bisa ke masa depan. Do Sik pun
menemaninya dibelakang. So Joon benar-benar tak percaya kalau ada di tahun
2015. Do Sik meminta So Joon bersikap biasa saja karena membuatnya malu, lalu
menunjuk di etalase. model ponsel tahun 2015.
So Joon melonggo melihat semua sangat Futuristik sekali.
“Apa Aku
sungguh bisa pergi ke masa depan kemudian kembali Ahjussi, aku bisa kaya.” Ucap
So Joon bahagia.
Ma Rin
merasa itu tidak adil dan seperti diskriminasi, karena ia juga korban selamat
kecelakaan tapi kenapa hanya So Joon yang bisa melakukanya. So Joon juga tak tahu dan apakah memang ada
hubungan dengan selamat dari kecelakaan
itu atau tidak. Ma Rin pergi Dengan tiket subway, bisa melakukan perjalanan ke masa
depan menurutnya Harganya murah sekali.
“Tapi, Kemampuan
mengemudiku akan meningkat setiap harinya. Aku bisa mengemudi untukmu kapanpun
kau mau. Bisa tidak kau berhenti menggunakan transportasi umum? Aku lebih
senang lagi kalau kau tidak naik subway juga. Belakangan ini terlalu berat
untukmu. Tidak peduli bagaimanapun masa depan maupun hari esok berjalan...
tidak bisakah kita jalani saja? Kita hidup dan bersenang-senang.” Ucap Ma Rin
“Apa Kau
tidak penasaran Soal masa depan hubungan kita?” kata So Joon
“Kau
tidak berada di sini. Saat kau pergi ke masa depan, maka kau tidak berada di
sini. Kau pergi ke suatu tempat yang tidak terjangkau olehku, membuatku merasa takut. Aku takut kau akan
menghilang dan tidak kembali lagi. Membayangkan kau tidak berada di sini, maka
aku merasa sangat kesepian. Seolah ada badai topan yang menyerang hatiku. Jadi,
jangan pergi ke tempat yang tidak terjangkau olehku.” Kata Ma Rin memohon
So Joon
pikir harus pergi. Ma Rin menanyakan alasanya dan berpikir itu karena Ayah Se Young.
So Joon mengaku bukan itu. Ma Rin ingin tahu alasan dan menyebutkan itu
mengetaui tentang tanah. So Joon membenarkan.
“Tapi,
aku ingin kau bekerja keras saja di sini.” Pinta Ma Rin, So Joon tetap
mengatakn harus pergi.
“Aku
harus pergi agar kita bisa hidup makmur. Dan Juga, ada banyak hal seru di dunia
lain. Kau bahkan tidak akan bisa membayangkannya.”ungkap So Joon.
Ma Rin
mengingat ucapan So Joon “Dari Namyeong ke Stasiun Seoul. Jangka waktu tepatnya
1 menit 30 detik. Saat melewati lokasi insiden di Stasiun Namyeong maka aku
sampai di masa depan.” Ia pun sudah sampai didepan stasiun.
“Yoo So
Joon. Jika kau berkeras pulang pergi begitu,
maka aku akan mengikutimu ke masa depan. Kalau kau mati, aku ikut bersamamu. Kalau hidup, kita
bersama.” Ucap Ma Rin
Ma Rin
mulai menaiki subway mencoba menghitung 1 menit, 30 detik dan terdengar suara
pengeras suara kalau sudah sampai Stasiun Seoul. Ia pun menyadari kalau Tidak
berhasil. Tapi Ma Rin tak mau menyerah mencoba kembali dengan memejamkan matanya
setelah itu bertanya pada penumpang yang duduk dibelakangya.
“Tahun
berapa ini?” tanya Ma Rin bersemangat. Si bibi binggung dan menjawab Tahun
2016.
Ma Rin
terus mencoba seperti orang yang sedang bertranportasi dengan melompat, tapi
malah membuat orang-orang menatapnya seperti orang gila
Akhirnya
Ma Rin keluar dari subway merasa tidak berhasil untuknya dan merasa sangat
lelah. Saat itu melihat sosok So Joon masuk ke dalam kereta dan langsung
mengikuti masuk ke pintu didepanya.
Ia
berjalan mencari sosok suaminya, So Joon kaget saat berada di perbatasan
gerbong bertemu dengan istrinya. Ma Rin bertanya apakah So Joon akan pergi lagi
dan menurutny itu lebih seperti makan dalam sehari. So Joon kaget kenapa Ma Ri
datang ke subway.
“Memang Kenapa?
Aku hanya warga Seoul yang naik subway? Apa Ada masalah dengan itu?Aku sudah
memintamu jangan pergi.” Kata Ma Rin kesa
“Maaf,
tapi aku akan menghilang... Sebentar lagi aku akan menghilang.” Kata So Joon,
Ma Rin memohon agar So Joon tak pergi dengan memegangnya,
“Aku
tidak bisa mengendalikannya.” Kata So Joon, Ma Rin pun memegang lengan So Joon
agar tak pergi tapi So Joon sudah
menghilang. Ma Rin pun hanya bisa menangis sendirian.
[24 MARET
2019: SEHARI SEBELUM KECELAKAAN]
So Joon
sudah pindah ke stasiun masa depan, senga pergi ke hari terakhir dimana bisa bebas pulang pergi yaitu sehari sebelum
kematian mereka berdua dan ingin tahu kehidupan Ma Rin. Ma Rin keluar dari rumah dan mengemudikan
mobilnya. So Joon melihat Ma Rin pengemudi yang ahli sekarang jadi tidak perlu
cemas.
“Ma Rin
masih belum bisa melupakanmu. Dia tinggal sendirian di rumahmu dan menunggumu.”
Akhirnya
ia masuk ke rumah melihat sekeliling rumah yang tak berubah sama sekali, lalu
melihat sebuah brosur “PAMERAN FOTO SONG MA RIN”
So Joon
pun pergi ketempat pameran, dua pegawai keluar dari gedung membicarakan Ma Rin
karena merasa kasihan karena Suaminya tidak akan datang. Si pegawai itu
membenarkan padahal Banyak sekali foto suaminya.Tapi tidak datang di hari yang
penting.
“Apa sebenarnya
yang terjadi antara mereka?Bahkan mereka tidak bercerai.” Komenta pegawai
satunya, So Joon terdiam mendengar komentar orang tentang Ma Rin karena dirinya
tak datang dalam pameran.
“Suaminya
tiba-tiba saja menghilang dan Ma Rin menunggunya.Bukankah sudah dua tahun?”
ucap si pegawai, Pegawai itu membenarkan dan mengaku tidak mengerti yang
terjadi lalu bergegas untuk pergi makan.
So Ri
melihat semua foto hasil Ma Rin sudah dipasang dengan rapi. Ma Rin berdiri
didepan foto besar So Joon dengan tatapa sedih, So Ri mengajak Ma Rin agar
besok datang lagi, dan melihat tatapan temanya itu malah sedih.
“Ekspresi
macam apa itu di hari baik seperti ini?Mereka bilang, kau sudah berhasil. Ini
Pameran foto!! Selama ini kau terus membahasnya.” Kata So Ri, Ma Rin mengaku
dirinya bahagia.
“Bukankah
sudah saatnya kau melupakan dia?Sekarang kau punya galeri foto sendiri.Kau
harus menikmati hidupmu sekarang.” Kata So Ri
“Mana
bisa aku melupakan dia?Aku tidak tahu dia masih hidup atau tidak. Bahkan keberadaannya. Jadi tak mungkin bisa
melupakan dia. Seandainya kami bersama di hari seperti ini,pasti menyenangkan
sekali.” Ungkap Ma Rin lalu mengajak mereka pulang.
Didepan
Gallery, So Ri akan mengemudikan mobil,
Ma Rin menolak karena harus mampir ke
suatu tempat. So Ri mengerti dan meminta agar bisa Hati-hati mengemudinya. So Joon sudah menunggu hanya melihat Ma Rin
dari kejauhan.
So Joon
mengingat ucapan Ki Doong “Ma Rin masih pergi ke Stasiun Namyeong Station
beberapa hari sekali dan menunggu seharian. Dia berharap kau kembali.” Ma Rin
menunggu didepan stasiun, So Joon melihatnya dari belakang dengan tatapan
sedih.
“ Kau bahkan
tidak tahu yang akan terjadi padamu besok. Kenapa justru di sini?” gumam So
Joon lalu melangkah pergi
Ia pergi
kerumah Do Sik mengendor pintu
memanggilnya, meminta agar keluar. Ia tahu Besok adalah hari terakhir jadi
ingin tahu Apa yang akan terjadi pada Ma
Rin dan Apa akan berakhir seperti itu. Atau Ma Rin meninggal dalam keadaan
masih menunggunya.
“Aku
tarik ucapanku untuk kau tidak ikut campur dalam kehidupanku.Tolong bantu
aku.Kau pasti tahu yang akan terjadi besok. Ahjussi!” teriak So Joon depan
pintu
Seorang
wanita dan anaknya baru datang binggung melihat So Joon yang berteriak didepan
pintu, memberitahu kalau itu rumah mereka. So Joon kebingungan dan meminta
maaf.
Akhirnya
So Joon kembali dan menangis dalam kereta perjalanan pulang, ketika menuruni
tangga melihat Ma Rin yang menunggu ditempat yang sama. Ma Rin heran melihat
wajah So Joon yang kusut padahal sudah menghilang begitu saja. So Joon bertanya
apakah Ma Rin menunggunya. Ma Rin membenarkan
“Kenapa?Kau
kan tidak tahu kapan aku akan kembali.Kenapa kau menunggu?Kenapa kau bodoh
sekali menungguku?” ucap So Joon seperti tak ingin Ma Rin sedih
“Aku
menunggu karena mencemaskanmu.” Ucap Ma Rin
“Jangan
menunggu.Saat kau menunggu, membuatku terbebani.” kata So Joon
“Apa Hanya
itu yang bisa kau katakan padaku?” ucap Ma Rin kesal lalu keluar dari stasiun.
“Kau
menghilang tepat di depan mataku.Aku bahkan menggenggam tanganmu, tapi kau
menghilang. Apa Kau bahkan tidak memikirkan betapa terkejut dan cemasnya aku?
Jadi Mana mungkin aku tidak menunggu?Aku bahkan hampir mati karena cemas.” Ucap
Ma Rin
“Tidak
peduli kemanapun aku pergi dan selarut apa pun, kau hanya perlu melakukan yang
kau maudan hidup dengan baik.” Kata So Joon
Ma Rin
heran dengan tingkah So Joon yang aneh, padahal
belum lama mengetahui So Joon yang berbeda dari orang lain dan juga So
Joon yang baru mengalami masa sulit, jadi pasti mencemaskannya, bahkan tidak
punya waktu memikirkan bagaimana seharusnya kita hidup.
“Apa Kau
bahkan tidak peduli betapa membingungkan dan mengejutkan ini untukku? Apa Kau
tidak menganggapku ada? Jadi, kau mau aku bagaimana? Apa yang harus kulakukan
untuk menyenangkanmu?” ucap Ma Rin marah
“Aku
minta padamu terakhir kalinya. Jangan pergi. Jangan menghilang dari
pandanganku. Itu membuatku takut dan khawatir.
Aku sangat cemas dantidak memiliki keyakinan menjalani kehidupan seperti
itu.” pinta Ma Rin
“Kalau
begitu mari lakukan... Menikahimu... Kurasa itu adalah kesalahan. Kita...harus
mengembalikan seperti semula.” Kata So Joon, Ma Rin hanya bisa melonggo
mendengarnya ucapan So Joon
Sugohessoyo min 😊
BalasHapusSemangat trus ya nulisnya