Bong Goo
akhirnya sadar dan ingin menyakinkan agar menatapnya kalau memang benar Na Mi,
sang adik tiri. Na Mi sempat tertunduk menyembunyikan wajahnya. Jae Bok kaget saaat Bong Goo melepaskan topi
ternyata memang benar Na Mi. Bong Goo melihat ada luka lebam diwajah adiknya.
Na Mi ingin
segera pergi, Bong Goo menahanya, Jae Bok juga ikut menahanya dengan memeluk Na
Mi, Karena tidak boleh pergi ke mana pun. Na Mi pun berada ditengah-tengah
dengan dipeluk keduanya.
Nyonya Choi
gelisah mengingat kembali saat Jae Bok memberikan bros dengan mengatakan
ditemukan di tempat Jung Na Mi di Hari disaat
Na Mi meninggal dan ia yang menjatuhkannya.
Flash Back
Nyonya Choi memarahi
Na Mi yang tak mau pergi jauh dan ingin mencoba untuk membunuh mereka
semua. Na Mi bersumpah tidak akan
mengatakan apapun jadi meminta tolong agar membiarkan pergi dengan Jung Hee dan
akan mengembalikan uangnya. Nyonya Choi
langsung memberikan tamparan pada Na Mi
“Kenapa kau
selalu memukulku! kau seharusnya bertindak halus!” teriak Na Mi
“Aku akan
membunuhmu dengan tanganku..Sadarlah kau brengsek!!” ucap Nyonya Choi sambil
mengumpat Na Mi agar mati saja.
Ia memukul
Na Mi dengan tasnya, lalu tanpa sadar brosnya terjatuh. Na Mi berusaha kabur
keluar rumah, karena licin hilang keseimbangan dan jatuh ditanga. Nyonya Choi
panik karena takut dianggap membunuhnya, lalu bergegas mengambil tasnya dan
keluar dari rumah Na Mi.
Nyonya Choi
merasa kesal sendiri karena tak meyadarinya, Eun Hee masuk kamar memberikan
tiket agar Nyonya Choi meninnggalkan negara ini. Sekarang juga. Nyonya Choi
menegaskan akan memperbaikinya. Eun HEe bertanya Bagaimana cara Nyonya Choi
akan memperbaikinya sekarang.
“Kalau ibu
tertangkap karena membunuh Jung Na Mi, Bukan ibu yang satu satunya Hancur..Aku
juga akan hancur Setelah semua yang kulakukan untuk sampai ke sini, itu akan
berakhir.. Dia ... Dia akhirnya ... Dia akhirnya sudah disisiku.” Ucap Eun Hee.
“Jangan
khawatir. Aku akan memperbaiki segalanya.. Walaupun taruhannya hidupku.. Kau
tidak dirugikan. aku janji...” kata Nyonya Choi menyakinkan
“Aku sudah
rugi, Apa Ini akan berakhir begitu saja? Bagaimana Bryan? Apa kau ingin
menghancurkan hidup Bryan yang tidak bersalah Karena ibu?” ucap Eun Hee
terlihat mengeluarkan semua amarahnya.
Ia mengambil
baju didalam lemari untuk dimasukan ke
dalam koper agar segera pergi.
Sementara Na
Mi meminum habis botol air minum dengan mengucapkan perasaan lega. Bong Goo
mengeluh dengan sikap Na Mi seperti tak tahu betapa sedih karena adik tirinya
itu. Na Mi tak pecaya mengaku sangat
tersentuh.
“Ngomong-ngomong,
Kenapa wajahmu? Apa kau dipukul? Siapa
yang melakukannya? Apa yang terjadi?”tanya Jae Bok
“Aku
terjatuh saat melarikan diri.” Akui Na
Mi, Jae Bok kaget berpikir Na Mi baru saja dikurung
“Kau terlibat
dengan beberapa geng, lalua Kau dibawa ke pulau, kan?”kata Bong Goo menuduh, Na
Mi menyangkalnya.
“Bagaimana
dengan Jung Hee Oppa?” tanya Na Mi khawatir, Jae Bok heran Na Mi malah
menanyakan suaminya dalam situasi begini.
“Tapi,
Nyonya.. jangan katakan padanya kalau aku masih hidup. Jangan bilang
siapa-siapa. Kalau aku ketahuan,maka aku akan mati. Sungguh!” ucap Na Mi
Jae Bok
binggung kenapa Na Mi akan mati. Na Mi hanya diam, Bong Goo mulai kesal meminta
agar Na Mi harus memberitahunya. Saat itu terdengar bunyi bel, Bong Goo
binggung karena tak memanggil siapaun.
Jae Bok menyuruh
Bong Goo segera keluar dan bersembunyi bersama Na Mi, Na Mi pikir mereka pasti menangkapnya. Bong Goo akhirnya membuka pintu melihat
seorang pria dengan wajah di tutup topi, mengakutinggal di lantai bawah.
“Apa Kau
benar-benar tetangga bawah?” ucap Bong Goo melihat gerak gerik pria yang
mencurigkan.
“Berisik.. Tolong
pelankan suara.” Ucap si pria. Bong Goo bisa tahu kalau pria itu tidak tinggal
di lantai bawah.
Saat itu Na
Mi keluar dari rumah melihat si pria yang ikut kabur, Bong Goo dan Jae Bok mengejarnya,
sampai didepan jalan Na Mi berlari menyeberang jalan tak melihat ada truk yang
lewat. Keduanya melotot kaget, tapi saat truk pergi Na Mi sudah tak terlihat.
Jae Bok
pulang kerumah, menaruh sepatunya lalu teringat saat Eun HEe meminjamkan sepatu
dan sangat pas dengan kakinya, berpikir kalau
mereka kembar di kehidupan lalu. Ia akhirnya mencoba sepatu milik Eun
Hee di rak lainya, tapi hasilnya tak cukup karena terlalu kecil.
Di Kamar
Nyonya Choi
berlutut memohon agar jangan melakukan dan melindunginya denga memanggil Eun Kyung. Eun Hee menegaskan kalau namanya
itu Lee Eun Hee. Nyonya Choi memohon kalau akan menanggung semuanya. Saat itu
Jae Bok melihat Nyonya Choi yang berlutut, Eun Hee kaget dan Nyonya Choi
langsung membalikan badan menghapus air matanya.
“Maaf. Aku
mendengar suara keras, jadi datang untuk memeriksanya. Apa kau akan pergi?”ucap
Jae Bok melihat ada koper. Nyonya Choi sinis mengatakan kalau itu bukan urusan
Jae Bok.
“Apa Karena
bros?” tanya Jae Bok. Nyonya Choi tetap menyangkal kalau itu bukan milikinya. Eun
Hee mengajak Jae Bok agar segera keluar.
Jae Bok melihat ada sebuah figura di lantai, Nyonya Choi langsung
mengambilnya.
“Mereka
pasti anak-anakmu” kata Jae Bok merasa kasihan. Nyonya Choi menyuruh keduanya
keluar saja.
“Aku tidak
suka orang-orang datang ke kamarku.” Kata Nyonya Choi sinis.
Eun Hee
memberitahu Nyonya Choi itu sebenarnya wanita yang baik, tapi bisa histeris dan
itu memang Aneh, lalu bertanya ada bukti lain yang ditemukan dalam kasus Jung
Na Mi. Jae Bok memiliki sebuah permintaan karena besok harus pergi ke suatu
tempat tapi tidak punya Sepatu hak jadi
meminta pinjam sepatunya. Eun Hee pun memperbolehkanya.
Jae Bok pikir bisa memilihnya sendiri dan sudah mengintip
sebelumnya, dan melihat banyak sepatu yang bagus Karena ukurannya sama, dengan
sengaja berpura-pura tak tahu. Eun Hee terlihat panik, Jae Bok memilih sebuah
sepatu heels dan kekecilan.
“Ini Aneh ..
Sepatu yang kau pinjamkan kemarin pas, Bahkan Kau juga senang dan bilang kita punya ukuran yang sama, serta
mungkin kembar.” Ucap Jae Bok
“Sepatu yang
kakak pakai waktu itu tidak cocok denganku, Sedikit kebesaran, aku memakainya
hari itu untuk menukarnya” ucap Eun Hee berdalih kembali
“Lalu kenapa
kau mengatakan ukuran kita sama?” tanya Jae Bok, Sementara Jung Hee keluar
kamar binggung melihat istirnya yang belum pulang.
Akhirnya Eun
Hee mengaku kalau itu seperti basa basi, yang akan mendekatkan seseorang. Jae Bok
benar-benar tak percaya mendengarnya. Jung Hee melihat istrinya, Jae Bok bertenya
malu kemana Jung Hee. Jung Hee mengaku akan menunggu diluar karena mengatakaan
akan terlambat. Eun Hee terlihat cemburu mendengarnya.
“Kalau
begitu, aku akan menganggapnya seperti katamu “BASA BASI” kata Jae Bok. Jung
Hee binggung apa maksudnya saat itu ponselnya berdering dari nama yang tak
dikenal.
“ Ini spam
lagi...Spam” kata Jung Hee, Jae Bok terlihat berpikir itu Na Mi lalu menyuruh agar mengangkatnya.
Jung Hee
mengangkatnya tapi tak ada menyahut, Jae Bok langsung mengambil ponsel dari
tangan suaminya dan menyuruhnya segara naik ke lantai atas, Jung Hee sempat
binggung tapi mengikuti perintah istrinya.
Jae Bok berbicara
kalau menduga itu Na Mi, Na Mi terlihat
kaget karena Jae Bok bisa mendebaknya. Jae Bok menanyakan keberadaan Na Mi dan
memberitahu kalau mengkhawatirkanya, saat itu Eun Hee tiba-tiba sudah ada
didekat Jae Bok.
“Aku
khawatir... Aku pikir kakak akan salah paham tentang sepatu.” Ucap Eun Hee
mencari alasan
“Aku tidak
salah paham jadi pergilah dan istirahat.” Kata Jae Bok, Eun Hee seperti sengaja
melakukan agar Na Mi menutup telpnya. Jae Bok mencoba untuk bicara kembali
dengan Na Mi tapi ponselnya sudah dimatikan.
Bong Goo
berdiri di depan ruangan ibu tirinya sedang tertidur dan yakin kalau Na Mi
pasti datang setidaknya sekali. Bong Goo menelpp Sang Won, dokter tempat Na Mi
dinyatakan meninggal. Sang Won
mengatakan kalau Jung Na Mi tercatat meninggal dirumah sakit itu tapi Orang yang memprosesnya sudah menghilang
karena melanjutkan pelatihan di Seattle. Bong Goo pikir itu sudah harus terjadi
lalu mengucapkan terima kasih pada temanya.
“Kalau dia
mampu memalsukan kematiannya dengan sempurna, pasti ada orang berpengaruh di
belakangnya.” Ucap Bong Goo berceloteh sendiri.
Eun Hee
mengunakan kunci cadangan dan bisa masuk menembus ke kamar Jung Hee lalu dengan
sengaja mengambil ponsel dan bisa membuka kunci setelah itu menghafal nomor
ponsel yang sebelumnya menelp. Ia menatap Jung Hee yang sedang tertidur lebih
dulu lalu keluar kamar.
Jin Wook
keluar kamar untuk ke kamar mandi, Eun Hee buru-buru bersembunyi takut
ketahuan. Saat akan pergi, Hae Wook berdiri menatap Eun Hee yang berdiri
didepan kamar ayahnya, Eun Hee kaget mencoba tersenyum menayapanya. Hae Wook
tanpa banyak berkata-kata masuk ke dalam kamar. Eun Hee masuk kamar mencoba
menelp tapi ponselnya sudah tak aktif.
Jae Bok
merapihkan pakaian Hae Wook agar bisa besenang di sekolah karena ia akan pulang
setelah selesai kerja. Hae Wok menceritakan
Ahjumma di lantai bawah datang
dalam mimpinya dan keluar dari kamar
ayah. Saat itu Jung Hee datang memanggil anaknya memberikan foto pada Hae Wook.
Jae Bok melihat itu foto lama saat Jung Hee menjadi vokalis.
“Guru TK
yang menyuruhnya membawa foto lamaku.” Kata Jung HEe
“Coba saja
kalau foto ibu, pasti Hae Wook akan terkenal Benarkan, Hae Wook?” kata Jae Bok
mengejek, Hae Wook mengangguk.
“Itu benar.
Kau dulu sangat cantik.” Puji Jung Hee, Jae Bok pikir karena cantik maka Jung
Hee menghancurkannya dengan 1x pukulan.
“Kau masih
cantik..” ungkap Jung Hee, Jae Bok tak mengubrisnya menyuruh Jin Wook agar
bangun dan pamit pergi pada anaknya.
“Jangan
terlambat untuk wawancaranya.. Won Jae yang merekomendasimu” ucap Jae Bok pada
suaminya. Jung Hee mengucapkan terimaksiah dan akan melakukan yang terbaik.
Jung Hee
bergegas mengunakan pakaian, Ibunya mengeluh anaknya yang biasanya bekerja di perusahaan besar..tapi
yang ini perusahaannya terlalu kecil. Jung Hee berharap bisa bekerja bahkan
jika itu perusahaan kecil Eun Hee melihata Jung Hee menuruti tangga bertanya
apakah akan pergi.
“Iya. Hari
ini aku ada Wawancara Kerja” kata Jung Hee.
“teman
istrinya yang diperkenalkannya dan itu tempat yang buruk.” Komentar ibu Jung
Hee. Jung Hee meminta ibunya agar jangan berkata seperti itu.
“Pakai saja
mobilku” ucap Eun Hee, Jung Hee menolak karena akan naik bus,
Ibunya
menyuruh anaknya agar memakain saja, Eun Hee pikir karena hari penting jadi lebih
baik memakai mobilnya saja. Jung Hee melihat Eun Hee yang akan keluar juga, Eun
Hee mengaku bisa mengunakan mobil yang
lain.
[SJ
Konstruksi]
Jung Hee
turun dari mobil dibuat binggung karena
diturunkan di depan gedung perusahaan tempat kerjanya dulu. Presdir yang
dulu memecatnya menyambutnya dengan ramah. Keduanya pun berbicara diruang
rapat, Jung Hee binggung kalau ia bisa
bekerja kembali.
“Aku diminta
untuk mengundurkan diri, dan aku dengar kalau namaku ada di daftar PHK.
Bagaimana bisa?” u pecap Jung Hee tak percaya
“CEO
perusahaan ini mengambil usaha yang ekstra untuk membawamu kembali ke sin dan Dia
ada di sini.” Kata Presdir.
Eun Hee
masuk ruangan , Presdir pun menyapanya. Jung Hee kaget mengetahui CEO Yang
dimasksud adalah Eun Hee. Keduanya pun berbicara berdua saja, Jung Hee mengaku tidak
tahu kalau Eun Hee CEO di perusahaan selama ini berkerja. Eun Hee merendah
kalau hanya di atas kertas.
“Jika aku tahu
kau seorang karyawan disini maka Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi
padamu, Maafkan aku” kata Eun Hee.
“Ah.. tak
perlu seperti itu, Aku tidak yakin apa aku bisa menerima ini/Tidak” kata Jung Hee
ragu.
“Kau cukup
kompeten, dunia hanya tidak menyadarinya saja” kata Eun Hee memuji
Jung Hee
ingin tahu alasan Eun Hee yang hanya membantu walaupun dirinya sangat berbersyukur,
tapi tidak mengerti. Eun Hee mengatakan kalau Karena ingin mengembalikan Jung
Hee menjadi orang yang keren lagi. Jung Hee heran karena Eun HEe itu tidak tahu
bagaimana ia dulunya . Eun Hee pikir kalau Jung Hee memang seperti itu.
“Kau akan
menunjukkan yang terbaik, kan?” ucap Eun Hee seperti yakin pada Jung Hee. Jung
Hee terdiam mengingat kejadian sebelumnya.
Jae Bok
meremehkanya kalau tidak akan berharap lagi denganya dan akan mengurus
semuanya. Manager Choi juga dengan kasar memukulnya dengan botol. Jin Won
mengeluh Ayahnya yang sangat tidak kompeten, karena Kyung Woo itu punya mobil
bagus dan seorang CEO dan merasa malu punya ayah seperti Jung E
“Aku akan
mencoba lagi dan melakukan yang terbaik.” Ucap Jung Hee penuh keyakinan. Eun
Hee pun mengucapkan terimakasih dengan senyuman bahagia.
“Kau akan jadi
pria yang sempurna sekarang... Aku yakin begitu...Tapi... Bisakah aku meminta
bantuan? Dapatkah kau memberitahu kakak bahwa kantor meneleponmu untuk kembali
bekerja lagi?” ucap Eun Hee.
“Apa karena
aku datang ke sini bukan untuk wawancara?” kata Jung Hee. Eun Hee menganggukan
kepala.
“Dia harus
bekerja keras melakukannya dan mungkin kesal.” Ungkap Eun Hee, Jung Hee pun
menyetujuinya.
Saat itu
ponsel Jung Hee berdering, telp dari Jae Bok. Jung Hee sengaja merejectnya. Eun
Hee seperti tersenyum melihatnya.
Jung Hee
berjalan dibelakang Eun Hee, beberapa
pegawai yang lewat membungkuk pada Eun Hee. Jung Hee seperti merasa canggung
karena selama ini lebih banyak ia yang membungkuk. Saat ada didalam lift
ponselnya bergetar, Jae Bok mengirimkan pesan
“Apa yang
terjadi? Kenapa kau tidak pergi ke wawancaranya?”
Jung Hee
membiarkan dan memasukan ponslenya ke kantong bajunya. Eun Hee melirik karena Jung Hee tak
mempedulikan Jae Bok.
Jae Bok yang
berjalan dilorong binggung berpikir kalau suaminya. Bong Goo tak percaya Jae
Bok menawarkan pekerjaan, dengan mengejeknya seperti istri yang peduli Bahkan setelah perceraian, khawatir
tentang pekerjaannya.
“Jung Hee
lah yang harus berusaha. Dia ayah anak anak, dia harus mendapatkan yang lebih
baik. Itu lebih baik untuk anak-anak.” Kata Jae Bok.
“Apa ini
caramu hidup berdampingan?” ejek Bong Goo, Jae Bok tahu Bong Goo pasti mengolok
oloknya.
“Tentu saja,
itu hal yang terbaik dalam hidupku” kata Jae Bok lalu masuk ruangan.
Jae Bok binggung
melihat ada tumpukan berkas diatas meja dan meminta agar segera meringkasnya.
Bong Goo ikut melihat dan bertanya-tanya dimana Sam Kyu mendapatkan ini. Saat
itu Sam Kyu menelp agar meminta Jae Bok memberikanya besok pagi dan harus
bekerja lembur.
“Aku punya
pekerjaan dan Kami sangat membutuhkannya besok pagi.” Kata Sam Kyu. Sementara
Bong Goo menerima telp dari seseorang
“Aku akan
memberikan uang lembur.” Kata Sam Kyu, Jae Bok terlihat sedikit senang
mendengarkanya. Bong Goo tiba-tiba merampas tep dari tangan ae Bok
“Sam Kyu,
ini aku. Apa kau terlambat membayar sewa?” ucap Bong Goo, Sam Kyu terlihat
gugup dan membenarkanya.
“Untuk saat
ini...Aku akan membayar sewa bulanan nya untukmu..ingat itu..”kata Bong Goo
marah,
“Kenapa kau
berlebihan sekali? Lebih baik tidak usah...” ucap Sam Kyu dan buru-buru menutup
telp dengan mengaku sibuk.
“Ada sesuatu
yang mencurigakan.” Komentar Bong Goo setelah Sam Kyu menutup telpnya.
Sam Kyu
sudah duduk didepan Eun Hee mengaku
sudah memberinya pekerjaan. Eun Hee bertanya apakah Shim Jae Bok dan
Pengacara Kang Bong Goo bersama-sama sekarang. Sam Kyu memberitahu hanya punya
dua karyawan jadi berdua pasti bekerja bersama,.
“Tapi Tolong
jangan salah paham dulu, Mereka seperti "Tom dan Jerry". Bong Goo tidak melihat orang sebagai wanita , kecuali
dia kaya. Jadi apa yang kau katakan adalah ...Kau ingin Shim Jae Bok bekerja
lembur ?” ucap Sam Kyu
“Tapi
Bisakah aku tahu apa alasannya? Sebagai presdir perusahaan, Aku harus peduli
tentang karyawanku danmerasa sedikit bersalah pada Shim Jae Bok. Shim Jae Bok
memang tidak kaya, tapi dia orang yang baik ...” ungkap Sam Kyu
Eun Hee tak
ingin banyak bicara memberikan amplop berisi uang, Sam Kyu melotot dan tak bisa
menolak.
Jung Hee
pulang melihat anaknya yang sedang bermain di halaman, Hae Wook senang ayahnya pulang
lebih awal dan bertanya kemana ibu mereka. Jin Wook sudah tahu kalau ibunya itu
selalu terlambat dan mereka tidak pernah makan malam bersama dengan wajah
mengedumel.
“Apa kau
pikir dia ingin melakukan itu? Dia punya banyak pekerjaan.” Kata Jung Heee
menyakinkan anaknya.
Eun Hee
keluar menyapa Jung Hee yang baru pulang, dengan bertanya tengan meetingnya,
Jung Hee pikir itu berkat Eun Hee jadi berjalan lancar. Eun Hee mengajak mereka
makan malam bersama, karena barusa ja memasa sebagai pesta ucapan selamat.
“Jin Wook, ayahmu
akan bekerja mulai besok di perusahaannya yang dulu” kata Eun Hee, Jin Wook
kaget dan binggung.
“Bagaimana
bisa? Ayah kan dipecat.” Kata Jin Wook, Jung Hee mengaku kalau dirinya itu sangat
berbakat, Jadi dimnta kembali ke perusahaan, Jin Wook pun memuji ayahnya yang Sangat
keren!
Bong Goo
melirik Jae Bok yang berkerja sendirian, Jae Bok pikir tak mungkin bisa melakukan
semua ini besok pagi dan juga merasa sangat lapar, lalu teringat kalau tidak
harus tinggal untuk bekerja lalu mengingat semua berkas dengan tali lalu
memanggulnya.
“Apa kau
sedang melakukan olahraga bahu?” ejek Bong Goo, Eun Hee mengaku kalau sudah
selesai. Bong Goo berkata akan membawanya
“Tidak
perlu... Aku benci dibilang lemah.” Ucap Eun Hee, Bong Goo pikir nanti bahunya
bisa terkilir
Saat lorong,
Bong Goo mengatakan main batu-kertas-gunting dengan yang kalah agar membantu
pekerjaanya. Jae Bok setuju lalu keduanya berulang-ulang mengeluarkan tangan
yang sama, sampai akhirnya Bong Goo sengaja mengubah tanganya agar kalah dan
membawakan tumpukan berkas sambil mengeluhtidak punya keberuntungan hari ini
Bersambung ke
part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar