PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 27 Maret 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jae Bok kaget melihat Kyung Woo begitupun juga sebaliknya. Eun Hee memperkenalkan Jae Bok adalah tetangga  yang pindah di lantai atas. Kyung Woo pikir sudah mengenalnya, Jae Bok ingin menyapa sudah lama tak bertemu, tapi Kyung Woo lebih dulu menghampiri Eun Hee.
“Apa yang terjadi padamu?” ucap Kyung Woo khawatir, Eun Hee mengaku  terjatuh
“Kau harus sudah berhati-hati. Apa kata dokter?” tanya Kyung Woo, Eun Hee berkata kalau luka ini tidak serius.
Keduanya lalu menatap Jae Bok dengan tatapan aneh, Jae Bok binggung. Eun Hee pikir mereka berdua lebih baik bicara saja, Jae Bok pikir Eun Hee tetap bersama saja. Eun Hee merasa mereka  berdua sudah lama tidak bertemu jadi lebih baik mengobrol dengan nyaman, lalu meminta Nyonya Choi untuk memberikan teh. 

Kyung Woo akhirnya berkomentar Jae Bok  yang tidak berubah sama sekali, masih saja cantik. Jae Bok bergumam dalam hati dengan mulut manisnya itu, lalu membalasa kalau Kyung Woo juga belum berubah dan ingin mengajukan sebuah pertanyaan.
“Mengapa kau menyembunyikan jati dirimu dan menghubungiku? Di Komunitas online. Kau itu Tn.Mawar biru kan?” ucap Jae Bok, Kyung Woo sedikit gugup
“Dia terlihat seperti dia tidak tahu apa apa tentang Mawar biru” gumam Jae Bok melihat gerak gerik Kyung Woo.
“Itu suatu kebetulan. Aku sedang mengobrol denganmu lalu. aku punya firasat itu kau. Itu yang kurasakan, Rasanya menyenangkan ... dan juga aku ingin tahu.” Kata Kyung Woo
“Kita seharusnya sudah berakhir di sana. Mengapa kau merekomendasikan rumah ini padaku? Apa Karena Kasihan?” kata Jae Bok
“Kau terlihat lelah berjuang.. Jadi aku hanya ingin membantumu. Aku sebenarnya ingin memberitahumu siapa aku tapi aku kehilangan kesempatanku Dan juga Aku tahu betapa senangnya kau dan Aku takut bagaimana kau akan bereaksi kalau aku mengatakannya” ucap Kyung Woo
“Setidaknya kau harus mengatakannya padaku Aku harus pergi dan pindah. Apa lagi yang bisa kulakukan?” kata Jae Bok
Kyung Woo pikir Jae Bok sudah tahu bahwa ia dan Eun Hee sudah bercerai, jadi  hanya akan pulang sebentar sebentar dan mereka akan jarang berjumpa menurutnya Jae Bok yang membantunya dulu jadi  merasa seperti berhutang kepadanya.  Jae Bok pikir selama ini  tidak pernah meminjamkan apa-apa.


Saat itu Jung Hee datang, Jae Bok binggung melihat Jung Hee yangbelum pergi bekerja. Jung Hee merasa ada waktu luang, jadi akan membuat makan malam. Jae Bok memperkenalkan Kyung Woo adalah suami Eun Hee mereka pun saling berjabat tangan
“Aku dengar kau cinta pertama Jae Bok.” Kata Jung Hee, keduanya saling menyangkal. Kyung Woo mengaku Jae Bok hanya kekasih. Jae Bok bingung dengan situasinya sekarang.

Saat itu Eun Hee keluar melihat Jin Wook baru pulang dan langsung menyapanya, Jin Wook terlihat senang menghampiri Eun Hee. Eun He melihat wajah Jin Wook yang terluka, bertanya Apa terjadi sesuatu di sekolah dengan wajah khawatir. Sementara Jae Bok dengan nada tinggi langsung menuduk Jin Wook itu berkelahi dengan kepala sekolah.
“Sayang, ini Jin Wook. anak kakak Jae Bok.” Ucap Eun Hee pada suaminya, Kyung Woo memuji Jin Wook yang tampan.
“Jin Wook mirip dengan tuan... Orang mungkin berpikir kalau kalian dua adalah keluarga.” Komentar Nyonya Cha. Eun Hee langsung memperingati Nyonya Cha.
“Dia mungkin benar. Karena jarang sekali menemukan orang setampan kita ‘kan?” kata Kyung Woo
Jae Bok dan Kyung Woo hanya saling berpandang dengan wajah binggung,  Jae Bok pikir akan ke atas sekarang. Eun Hee pikir mereka harus ngobrol karena Pasti banyak yang ingin dikatakan karena lama tidak berjumpa. Jin Wook pun bertanya apakah ibunya mengenal Kyung Woo.
Jae Bok mengaku mereka berteman. Jin Wook terlihat bangga dan bertanya ibunya kenal dimanna apakah pacar atau teman kencan. Jae Bok buru-buru mengajak anaknya agar segera naik ke lantai atas dan diam.
Kyung Woo dan Jung Hee langsung bertatapan, lalu Jung Hee pikir mereka bisa minum bersama. Kyung Woo berharap sepert itu tapi tak bisa karena harus pergi. Jung Hee akan menaiki tangga dan melihat Kyung Woo terus menatap ke lantai dua. 

Jae Bok meminta agar anaknya langsung memasukan pakaian kemesin cuci. Jin Wook berteriak mengerti. Jae Bok melihat suaminya baru datang mengeluh kalau tak ada yang menyuruhnya, membuat makan malam. Jung Hee dengan sinis merasa Jae Bok itu malu.
“Apa Karena mantan kekasihmu melihat suaminya seperti ini?” kata Jung Hee dengan nada cemburu. Jae Bok menegaskan kalau Kyung Woo itu  bkan kekasihny
“Dan juga..tidak ada yang bisa dibanggakan.” Kata Jae Bok,
“Mereka mirip.. Mereka sangat mirip.. Wajah pria itu and Jin Wook.” Kata Jung Hee dengan nada menyindir.
“Apa Sekarang kau mulai meyakini hal aneh? Hal yang tak masuk akal” kata Jae Bok sinis, Jung Hee memarahi mulutnya sendiri yang tak berguna. 

Eun Hee akan menganti baju, Kyung Woo masuk ke dalam kamar dengan wajah kesal merasa sekarang Eun Hee sudah puas dan senang, lalu meminta agar bisa berhenti.  Eun Hee hanya tersenyum lalu memberikan amplop berisi uang, Kyung Woo langsung membuangngya dan pergi. 

Nyonya Cha masuk kamar melihat isi amplop lalu mengeluh karen Eun Hee yang memberinya banyak uang. Eun Hee dengan ketus mengatakan kalau itu bukan urusan Nyonya Cha dan juga itu uangnya.
Nyonya Cha masuk kamar dengan wajah kesal mengumpat pada Kyung Woo yang meminta agar Eun Hee berhenti, lalu mengatakan kalau Tanpa uang, Ia pasti mungkin akan minum air selokan.
Ponselnya berdering, Nyonya Cha mengangkatnya tapi tak ada suara yang berbiara. Dengan berteriak memanggil siapa yang menelpnya, Wajanya terlihat panik dan langsung menutup telp dari orang yang tak dikenal. 

Eun Hee terlihat bahagia di lantai bawah, mengingat kembali kejadian sebelumnya saat Kyung Woo seperti mengkhawatikan dirinya padahal ingin menyapa. Ia pun merasa kalau Jae Bok masih canggung dan melihat foto penikahanya dengan Kyung Woo yang tak dibutukan lagi lalu  merobek dan membuangnya. 

Jae Bok datang melihat anaknya binggung kenapa Hae Wook ada dikamar dan tidak keluar.  Hae Wook hanya diam, Jung Hee datang masuk  kamar anaknya bertanya kenapa tak menjawab.  Jae Bok binggung melihat anaknya hanya diam saja lalu bertanya Apa ada yang dicemaskan?
“Ibu... Kalau kaki ibu terluka apa ibu bisa melompat?” ucap Hae Wook
Hae Wook mengingat saat melihat Eun Hee yang melompat turun menaiki tangga lalu tersenyum melihat Hae Wook yang baru pulang. Jung Hee berpikir anaknya bermimpi tentang monster, lalu mengendong anaknya keluar dari kamar. Jae Bok pun binggung melihat anaknya yang membawa daun bawang ke dalam kamar ponselnya berdering, Sam Gyu menelp

“Setelah melalui pertimbangan ...  kami memutuskan untuk memilihmu sebagai karyawan baru” ucap Sam Gyu. Jae Bok tak percaya kalau dipilih.. Sam Gyu berbohong kalau membenarkanya.
“Pekerjaannya sampai malam kan? Bagaimana dengan asuransi?”tanya Jae Bok bersemangat
“Ya tentu saja. Kau juga akan mendapatkan pesangon. Hei.. Kau hanya perlu bergabung dengan perusahaan kami. Ini mungkin terlalu cepat untuk berbicara tentang uang pesangon.” Ucap Sam Gyu
Jae Bok pun mengucapkan terimakasih dan  berjanji akan bekerja keras. Sam Gyu pun meminta agar Jae Bok bisa  mulai bekerja dari malam ini. Jae Bok langsung setuju dan menutup telpnya.

Jung Hee  bertanya apakah Jae Bok dipilih, Jae Bok dengan penuh semangat memberitahu bisa berkerja disebuah firma hukum dengan posisi pegawai tetap.  Jung Hee terlihat bahagia, ketiganya melompat bahagia karena Jae Bok mendapatkan perkerjaan layaknya keluarganya.
Tiba-tiba Jae Bok menyadari kalau statusnya itu ingin bercerai,  lalu mengatakan  harus bersiap-siap untuk bekerja karena bekerja lembur malam ini. Jung Hee binggung kenapa Jae Bok harus malam ini mulai berkerja. 

Won jae mengajak di kelas menjelaskan tentang keinginan seksual sebagai salah satu kepuasan di Abad Pertengahan, dimulai dari Weber dan Freud berbicara tentang libido lalu  membagi tahap pengembangan seksual itu yaitu Oral, anal, dan phallic ... saat itu sepasang pria dan wanita seperti sedang kasmaran bermesraan di dalam kelas.
“Permisi. Kau yang disana Menurutmu tempat ini dimana? Kalau kalian seperti ini.. Seharusnya kalian mengambil kelas di ruang sebelah Kalian bukan hewan dan Ini masih siang bolong. Apa yang sedang kalian lakukan? Apa kalian pikir orang tua kalian bekerja keras  hanya untuk kalian berdua keluar dari kampus ini? Apa kalian pikir aku belajar di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman untuk jadi suara latar belakang kalian? Kalian bukan anjing kepanasan” ucap Won Jae dengan penuh amarah sampai keduanya hanya bisa terdiam

Tapi semua hanya khayalan Won Jae, ia menatap keduanya yang masih bermesraan lalu berkomentar kalau itu sangat indah, dengan mengatakan Libido. membagi, energi seksual, Sebagai insting alami dan itu adalah insting yang menyebabkan kebahagiaan.
“Itu sebabnya aku akan memberkati ... cinta kalian.” Ucap Won Jae dengan senyuman layaknya seperti orang yang baik hati. 


Won Jae mengangkat ponsel dengan nada marah, Hye Ran heran mendengar Won Jae itu terlihat kesal dan berpikir kalau siswanya berulah lagi. Won Jae dengan ketus mengatakan sedang sibuk dan ingin menyudahi pembicaraanya.
“Aku sudah pergi dari Rumahmu.. Terima kasih untuk...” kata Hye Ran tapi ponselnya langsung ditutup begitu saja oleh Won Jae

Sam Gyu datang memanggil Hye Ran,  mangaku terlambat karena jadwalnya yang sibuk lalu mengaku belum pernah ke tempat ini sebelumnya lalu bertanya apakah nomor sandinya masih sama dengan wajah tersenyum.
Hye Ran mengingatkan pada Sam Yu kalau berada di apartment untuk menjadi bodyguardnya dan Jangan bermain trik apapun. Sam Gyu pikir tak perlu khawatir karena tidak akan melakukan apa-apa. Hye Ran akan masuk dan langsung panik memilih istri Tuan Park dan temanya adatang dan memilih langsung bersembunyi, Sam Gyu bingung. 


Hye Ran akhirnya memberanikan diri naik apartementa lalu menyuruh Sam Kyu pergi saja. Sam Kyu pikir tak ada siapapun, Hye Ran pikir karena itu ingin Sam Kyu pergi saja. Tapi akhirnya Sam Kyu pun memilih untuk membuka pintu, Hye Ran hanya memalingkan wajahnya.
“Aku berpikir tentang Kenapa kita harus putus Kenapa kita dulu harus putus?” ucap Sam Kyu. Hye Ran tak peduli memilih untuk masuk rumahnya tapi langsung menjerit histeris
Kamarnya sudah penuh dengan tulisan dan spanduk hujatan [Kau seorang pezina yang merusak keluargaku] Sam Kyu akhirnya masuk melihat kalau Hye Ran membayarnya dan itu dari "Istri Tuan. Park" lalu menduga kalau itu dari wanita yang baru keluar tadi.
“Bagaimana mereka datang ke sini? Aku sangat takut.” Kata Hye Ran, Sam Kyu pikir Hye Ran tak perlu khawatir karena ada ia didekatanya,  Saat ingin memeluk Hye Ran langsung menjauhkanya. 

Jae Bok bergegas keluar dari kamar mengajak Jae Bok dan Hae Wook pergi. Jung Hee menahanya agar ibunya yang menjaganya karena tahu Jae Bok akan bekerja lembur dan menurutnya anak-anak akan menderita.
“Ibumu akan bosan. Aku akan meninggalkan mereka dengan Won Jae.” Kata Jae Bok dan berteriak memanggil Jin Wook
Jin Wook terlihat kesal harus ke tempat Won Jae dan bertemu dengan Che Ri lalu pergi lebih dulu. Jung Hee menahan Jae Bok sebelum pergi.
“Apa kau melakukan ini.. Supaya kau dapat hak asuh kan?” kata Jung Hee, Jae Bok tak ingin anak bungsunya tahu meminta agar Hae Woo memakai sepatu lebih dulu.
“Itu kan sebabnya kau mau mengirim mereka pada ibumu dan Kau tidak akan pernah membiarkanku membawa mereka” tegas Jae Bok dan segera menuruni tangga. 

Jin Wook melihat Eun Hee keluar dari kamar menyapanya dengan wajah sumringah,  Jae Bok melihat Eun Hee yang sudah bisa berjalan dengan gipsny, Eun Hee mengaku penyembuhannya lebih cepat dari yang dipikirkan lalu menatap Hae Wook yang menurutnya pasti terkejut tadi.
“Dia melihatku berlatih berjalan sebelumnya.” Kata Eun Hee dan mendekati Hae Wook, tapi Hae Wook terlihat ketakutan memilih untuk bersembunyi dibalik badan kakaknya. Jin Wook dan Hae Wook akhirnya pergi lebih dulu keluar dari rumah.
“Eun Hee.... Kalau dipikir pikir ini sangat aneh, diHari aku pindah kemari, Cha Kyung Woo tiba-tiba pergi dan Kau bilang dia ada bisnis di kantor US. Lalu Kali ini, dia muncul segera setelah ... Aku tahu tentang perceraianmu. Apakah ini semua kebetulan?” ucap Jae Bok merasa curiga.
“Kalau bukan kebetulan, Maksudmu ini semua rencanaku? Kenapa harus aku melakukanya?” kata Eun Hee.
“Cha Kyung Woo tiba tiba meninggalkan Korea karena kau harus membuatku pindah kesini kan” kata Jae Bok
“Memang benar aku ingin kau pindah kesini Aku menyukaimu sejak awal.” Ungkap Eun Hee
Jae Bok makin curiga Eun Hee mengatakan  Sejak awal, menurutnya Cha Kyung Woo muncul lagi karena ia sudah mencurigai Eun Hee. Eun Hee malah tertawa menurutnya tak ada yang salah kalau Jae Bok mencuriganya, dan  bisa melihat dengan jelas. Jae Bok pikir senang mendengarnyn adan mungkin akan menemukan sesuatu yang lain.
“Sesuatu yang lain seperti apa?” tanya Eun Hee sedikit panik
“Entahlah. Apakah itu Sebuah skema yang tidak ada orang lain yang tahu selain kau?” kata Jae Bok. Jin Wook berteriak memangil ibunya untuk segera pergi. Jae Bok pikir mereka akan berbincang lagi nanti. Eun Hee mencoba ramah dengan Jae Bok saat pergi tapi wajahnya terlihat panik. 

Jae Bok mengemudikan mobilnya, lalu menatap anaknya dari kaca spion kalau Hae Wook, terkejut dengan menjelaskan akalu Eun Hee tahu sedang berlatih untuk berjalan. Hae Wook mengatakan kalau Eun He  tidak berjalan tapi melompat.
 Jin Wook yang mendengarnya merasa adiknya itu membual, karena tak mungkin orang bisa melompat kalau memakai gips. Hae Wook yakin kalau ia melihatnya, Jin Wook mengejak adiknya itu seperti baik yang selalu banyak berfantasi. Jae Bok langsung memperingati Jin Wook agar bersikap baik pada adiknya.

Jae Bok mengangkat telp Jung Hee, terdengar suara marah Jung Hee dengan memegang berkas kalau ternyata benar-benar akan mengajukan gugatan. Jae Bok pikir Jung Hee  sudah melihatnya menurutnya tak ada pilihan karena suaminya itu tidak mau mengalah.Jung Hee masih tak percaya.
“Itulah yang akan aku serahkan, jadi kita lihat saja” kata Jae Bok lalu menutup telpnya, Jung Hee terlihat kesal dengan surat pengajuan cerai. 

Jung Hee akan pergi melihat seorang pria didepan pintu membungkuk padanya. Kyung Woo mengajak sopirnya agar segera pergi, Jung Hee menyapa Kyung Woo yang ingin pergi. Kyung Woo mengaku  dipanggil ke kantor. Jung Hee pun mengucapkan Selamat bekerja
“Apa tahun ini Jin Wook kelas lima? Apa dia lahir pada tahun 2006?” ucap Kyung Woo, Jung Hee membenarkanya.
Kyung Woo hanya terdiam lalu keluar dari rumah. Jung Hee binggung kenapa Kyung Woo tiba-tiba  bertanya tentang usia anaknya. Saat itu Eun Hee melihat Jung Hee yang memikirkan sesuatu. 

Bong Goo mengemudikan mobilnya, melihat jeruk yang ditinggalkan Na Mi sebelum meninggal dan dibiarkan begitu saja.  Ia mengingat Na Mi yang menaruh di atas dashbord agar memakannya dan juga buku diary. Ia yakin kalau D itu masuknya Hari kejadian, tapi apa sebenarnya yang terjadi. 

Bong Goo turun dari mobil mengejek Jae Bok yang mengunakan kacamata hitam agar terlihat keren. Jae Bok memberitahu kalau Bong Go terlambat 25 menit dan menurutnya Lembur itu berharga. Bong Goo tiba-tiba melambaikan tangan didepan wajah Jae Bok.
“Apa kau melihatnya? Bukankah ini gelap?” ejek Bong Goo.
“Kau bilang padaku akan ada pengintaian. Begini ‘kan gaya orang yang mengintai Jadi Dimana klien nya?” kata Jae Bok, Bong Goo menunjuk seorang pria yang berdiri tak jauh darinya.
“Kau bilang istrinya mungkin berselingkuh, kan? Dan Di sekitar sini?” kata Jae Bok, Bong Goo mengatakn kalau mereka berkerja untuk mengumpulkan buktinya. Jae Bok siap dengan berdiri di pinggir jalan, Bong Goo mengejek Jae Bok yang ingin berdiri lalu mengajaknya pergi. 


Keduanya berada dalam mobik. Bong Goo bertanya  Apa proses perceraianmu berjalan dengan baik. Jae Bok menyangkal kalau dirinya tak pernah bilang akan bercerai. Bong Goo mengaku hanya menduga karean itu sebabnya sedang terburu-buru untuk mendapatkan pekerjaan agar mendapatkan hak asuh.
“Tapi Haruskah kau bercerai? Pikirkan anak-anakmu Mereka akan membenci kalian nantinya” saran Bong Goo
“Hei.. Di zaman mana kita tinggal? Jangan sangkut pautkan segala sesuatu dengan Anak anak. Kalau kau tidak tahu tentang situasi orang lain.. Sebaiknya kau tidak bersikap sembrono dan coba kau lihat, tali sepatumu saja tidak diikat” ejek Jae Bok
“Tidak..  Aku mengikatnya hari ini.” Kata Bong Goo lalu melihat sosok istri dari klienya yang ditunggu sejak tadi, lalu bergegas agar mereka mulai mengikutinya. 

Keduanya masuk ke tempat karaoke untuk mencari sosok istri klien mereka, tapi Bong Goo malah melihat sosok Jung Hee yang sedang melayani tamu bernyanyi dan dipaksa untuk minum bir, buru-buru ia mengajak Jae Bok pergi agar bisa berbicara dengan klien.
Jae Bok binggung dengan Bong Goo malah mendorongnya keluar dari tempat karaoke, saat itu mendengarnya suara orang yang bernyanyi dan sangat dikenalnya, seperti Jung Hee yang menyanyi diatas panggung. Bong Goo menarik Jae Bok segera keluar saja. 

Ketiganya sudah ada di depan karaoke, Bong Goo menyuruh mereka oergi ke kafe itu dan ngobrol dan ia akan  mengambil rekamannya dan akan menyusul, Jae Bok pun tak mengelak lalu mengajak klienya pergi.  Bong Goo pun bisa sediki bernafas lega membuat Jae Bok menjauh.
Jung Hee selalu diminta agar segera minum, dan mencoba menolak dengan mengakan kalau berkerja untuk bernyanyi. Si wanita memaksa dan Jung Hee tak sengaja mendorong lalu membuat kesalahan gitarnya membuatnya wanita lain terkena kibasanya.
Akhirnya Jung Hee kena hajar wanita-wanita. Bong Goo datang  menyapa mereka yang sedang bersenang-senang dan mengajak Jung Hee untuk segera pergi. Keduanya berlari di lorong dengan para ahjumma yang mengejar mereka. 

Jae Bok bersama klienya,  membahas tentang istrinya  itu mulai bertemu dengan pria itu sekitar enam bulan yang lalu. Klienya membenarkan.  Jae Bok pun terdiam seperti tak bisa membahasnya lagi, seperti mengingatkan tentang nasib rumah tangganya.
Sementara Bong Goo membantu Jung Hee menempelkan plester sambil mengomel kalau seharusnya walaupun putus asa tak boleh  bekerja di sana dan Pikirkan tentang istri dan anak-anak menurutnya Jung Hee itu tidak ada bangganya sebagai pria
“Kau bilang Bangga? Apa kebanggaan yang bisa Ayah punya? Seorang Ayah bisa melakukan apapun. Itu lah ayah sesungguhnya” ucap Jung Hee dengan membantu menempelkan plester pada Bong Goo dibagian punggungnya. 
“Aku tidak pernah punya ayah seperti itu. Apakah itu sebabnya kau ditipu? Karena kau seorang ayah? Apa Karena kau bisa melakukan apapun?” ejek Bong Goo, Jung Hee langsung menepuk punggungnya. 


Jae Bok nelp, Bong Goo memberikan kode agar Jung Hee diam.  Jae Bok menanyakan keberadan Bong Goo sekarang. Bong Goo mengaku sedang duduk dan mengumpulkan bukti. Jae Bok mengatakan sudah selesai berbicara dengan klien. Bong Goo menyuruh Jae Bok pulang ke rumah dan memberikan laporannya besok pagi.
“Apa kau tidak punya sesuatu untuk dikatakan?” tanya Jae Bok,  Jung Ehe berbisik agar Jangan katakan pada istrinya. Bong Goo mengaku ada yang ingin dikatakan
“Selamat malam.” Kata Bong Goo lalu menutup telpnya tak ingin membuat Jae Bok curiga. 

Bong Goo langsung berkomentar kalau Jae Bok itu  Ada ESP [Enhanced Smart Power] lalu membahas tentang  Nami apakah saat itu  adik tirinya bergabung dengan perusahaan. Jung Hee pikir seperti itu.
Flash Back
Manager Choi memperkenalkan Na Mi sebagai karyawan baru di tim mereka, Semua pun terlihat senang melihat Na Mi yang cantik dan muda masuk ke tim mereka. Jung Hee berdiri cukup jauh dan sadar kalau Na Mi memberikan tatapan berbeda dan tersenyum padanya. 


“Jika itu yang terjadi, maka itu sekitar ketika Na Mi mulai menghitung mundur untuk D-Day [Hari H]” kata Bong Goo, Jung Hee binggung apa maksudnya.
“Ada banyak pria muda single di perusahaan itu. Mengapa dia jatuh dengan Ahjussi yang miskin seperti mu?” komentar Bong Goo. Jung Hee memberitahu kalau ia cukup populer dikalangan wanita.
“Tidak mungkin... Na Mi selalu menolak orang miskin.” Kata Bong Goo yang mengenal Na Mi
“Apa kau mengatakan Na Mi datang padaku dengan sengaja? Mengapa?” kata Jung Hee
“Karena itulah, masih misteri.” Kata Bong Go
Jung Hee merasa Bong Goo hanya bicara omong kosong dan mengatakan harus kembali bekerja. Bong Goo memikirkan kalau nanti para wanita itu datang. Jung Hee menegaskan  harus bekerja supaya dibayar. Dan itu yang  yang seorang ayah lakukan. Bong Goo hanya mengeluh dengan tingkah para orang tua.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar