PS
: All images credit and content copyright : KBS
Jae Bok
kaget melihat Kyung Woo begitupun juga sebaliknya. Eun Hee memperkenalkan Jae
Bok adalah tetangga yang pindah di
lantai atas. Kyung Woo pikir sudah mengenalnya, Jae Bok ingin menyapa sudah
lama tak bertemu, tapi Kyung Woo lebih dulu menghampiri Eun Hee.
“Apa yang
terjadi padamu?” ucap Kyung Woo khawatir, Eun Hee mengaku terjatuh
“Kau
harus sudah berhati-hati. Apa kata dokter?” tanya Kyung Woo, Eun Hee berkata
kalau luka ini tidak serius.
Keduanya
lalu menatap Jae Bok dengan tatapan aneh, Jae Bok binggung. Eun Hee pikir
mereka berdua lebih baik bicara saja, Jae Bok pikir Eun Hee tetap bersama saja.
Eun Hee merasa mereka berdua sudah lama
tidak bertemu jadi lebih baik mengobrol dengan nyaman, lalu meminta Nyonya Choi
untuk memberikan teh.
Kyung Woo
akhirnya berkomentar Jae Bok yang tidak
berubah sama sekali, masih saja cantik. Jae Bok bergumam dalam hati dengan
mulut manisnya itu, lalu membalasa kalau Kyung Woo juga belum berubah dan ingin
mengajukan sebuah pertanyaan.
“Mengapa
kau menyembunyikan jati dirimu dan menghubungiku? Di Komunitas online. Kau itu
Tn.Mawar biru kan?” ucap Jae Bok, Kyung Woo sedikit gugup
“Dia
terlihat seperti dia tidak tahu apa apa tentang Mawar biru” gumam Jae Bok
melihat gerak gerik Kyung Woo.
“Itu
suatu kebetulan. Aku sedang mengobrol denganmu lalu. aku punya firasat itu kau.
Itu yang kurasakan, Rasanya menyenangkan ... dan juga aku ingin tahu.” Kata
Kyung Woo
“Kita
seharusnya sudah berakhir di sana. Mengapa kau merekomendasikan rumah ini
padaku? Apa Karena Kasihan?” kata Jae Bok
“Kau
terlihat lelah berjuang.. Jadi aku hanya ingin membantumu. Aku sebenarnya ingin
memberitahumu siapa aku tapi aku kehilangan kesempatanku Dan juga Aku tahu
betapa senangnya kau dan Aku takut bagaimana kau akan bereaksi kalau aku mengatakannya”
ucap Kyung Woo
“Setidaknya
kau harus mengatakannya padaku Aku harus pergi dan pindah. Apa lagi yang bisa
kulakukan?” kata Jae Bok
Kyung Woo
pikir Jae Bok sudah tahu bahwa ia dan Eun Hee sudah bercerai, jadi hanya akan pulang sebentar sebentar dan
mereka akan jarang berjumpa menurutnya Jae Bok yang membantunya dulu jadi merasa seperti berhutang kepadanya. Jae Bok pikir selama ini tidak pernah meminjamkan apa-apa.
Saat itu
Jung Hee datang, Jae Bok binggung melihat Jung Hee yangbelum pergi bekerja.
Jung Hee merasa ada waktu luang, jadi akan membuat makan malam. Jae Bok
memperkenalkan Kyung Woo adalah suami Eun Hee mereka pun saling berjabat tangan
“Aku
dengar kau cinta pertama Jae Bok.” Kata Jung Hee, keduanya saling menyangkal.
Kyung Woo mengaku Jae Bok hanya kekasih. Jae Bok bingung dengan situasinya
sekarang.
Saat itu
Eun Hee keluar melihat Jin Wook baru pulang dan langsung menyapanya, Jin Wook
terlihat senang menghampiri Eun Hee. Eun He melihat wajah Jin Wook yang
terluka, bertanya Apa terjadi sesuatu di sekolah dengan wajah khawatir.
Sementara Jae Bok dengan nada tinggi langsung menuduk Jin Wook itu berkelahi
dengan kepala sekolah.
“Sayang,
ini Jin Wook. anak kakak Jae Bok.” Ucap Eun Hee pada suaminya, Kyung Woo memuji
Jin Wook yang tampan.
“Jin Wook
mirip dengan tuan... Orang mungkin berpikir kalau kalian dua adalah keluarga.”
Komentar Nyonya Cha. Eun Hee langsung memperingati Nyonya Cha.
“Dia
mungkin benar. Karena jarang sekali menemukan orang setampan kita ‘kan?” kata
Kyung Woo
Jae Bok
dan Kyung Woo hanya saling berpandang dengan wajah binggung, Jae Bok pikir akan ke atas sekarang. Eun Hee
pikir mereka harus ngobrol karena Pasti banyak yang ingin dikatakan karena lama
tidak berjumpa. Jin Wook pun bertanya apakah ibunya mengenal Kyung Woo.
Jae Bok
mengaku mereka berteman. Jin Wook terlihat bangga dan bertanya ibunya kenal
dimanna apakah pacar atau teman kencan. Jae Bok buru-buru mengajak anaknya agar
segera naik ke lantai atas dan diam.
Kyung Woo
dan Jung Hee langsung bertatapan, lalu Jung Hee pikir mereka bisa minum
bersama. Kyung Woo berharap sepert itu tapi tak bisa karena harus pergi. Jung
Hee akan menaiki tangga dan melihat Kyung Woo terus menatap ke lantai dua.
Jae Bok
meminta agar anaknya langsung memasukan pakaian kemesin cuci. Jin Wook
berteriak mengerti. Jae Bok melihat suaminya baru datang mengeluh kalau tak ada
yang menyuruhnya, membuat makan malam. Jung Hee dengan sinis merasa Jae Bok itu
malu.
“Apa Karena
mantan kekasihmu melihat suaminya seperti ini?” kata Jung Hee dengan nada
cemburu. Jae Bok menegaskan kalau Kyung Woo itu
bkan kekasihny
“Dan
juga..tidak ada yang bisa dibanggakan.” Kata Jae Bok,
“Mereka
mirip.. Mereka sangat mirip.. Wajah pria itu and Jin Wook.” Kata Jung Hee
dengan nada menyindir.
“Apa Sekarang
kau mulai meyakini hal aneh? Hal yang tak masuk akal” kata Jae Bok sinis, Jung
Hee memarahi mulutnya sendiri yang tak berguna.
Eun Hee
akan menganti baju, Kyung Woo masuk ke dalam kamar dengan wajah kesal merasa
sekarang Eun Hee sudah puas dan senang, lalu meminta agar bisa berhenti. Eun Hee hanya tersenyum lalu memberikan
amplop berisi uang, Kyung Woo langsung membuangngya dan pergi.
Nyonya
Cha masuk kamar melihat isi amplop lalu mengeluh karen Eun Hee yang memberinya
banyak uang. Eun Hee dengan ketus mengatakan kalau itu bukan urusan Nyonya Cha
dan juga itu uangnya.
Nyonya
Cha masuk kamar dengan wajah kesal mengumpat pada Kyung Woo yang meminta agar
Eun Hee berhenti, lalu mengatakan kalau Tanpa uang, Ia pasti mungkin akan minum
air selokan.
Ponselnya
berdering, Nyonya Cha mengangkatnya tapi tak ada suara yang berbiara. Dengan
berteriak memanggil siapa yang menelpnya, Wajanya terlihat panik dan langsung menutup
telp dari orang yang tak dikenal.
Eun Hee
terlihat bahagia di lantai bawah, mengingat kembali kejadian sebelumnya saat
Kyung Woo seperti mengkhawatikan dirinya padahal ingin menyapa. Ia pun merasa
kalau Jae Bok masih canggung dan melihat foto penikahanya dengan Kyung Woo yang
tak dibutukan lagi lalu merobek dan membuangnya.
Jae Bok
datang melihat anaknya binggung kenapa Hae Wook ada dikamar dan tidak
keluar. Hae Wook hanya diam, Jung Hee
datang masuk kamar anaknya bertanya
kenapa tak menjawab. Jae Bok binggung
melihat anaknya hanya diam saja lalu bertanya Apa ada yang dicemaskan?
“Ibu...
Kalau kaki ibu terluka apa ibu bisa melompat?” ucap Hae Wook
Hae Wook
mengingat saat melihat Eun Hee yang melompat turun menaiki tangga lalu
tersenyum melihat Hae Wook yang baru pulang. Jung Hee berpikir anaknya bermimpi
tentang monster, lalu mengendong anaknya keluar dari kamar. Jae Bok pun
binggung melihat anaknya yang membawa daun bawang ke dalam kamar ponselnya
berdering, Sam Gyu menelp
“Setelah
melalui pertimbangan ... kami memutuskan
untuk memilihmu sebagai karyawan baru” ucap Sam Gyu. Jae Bok tak percaya kalau
dipilih.. Sam Gyu berbohong kalau membenarkanya.
“Pekerjaannya
sampai malam kan? Bagaimana dengan asuransi?”tanya Jae Bok bersemangat
“Ya tentu
saja. Kau juga akan mendapatkan pesangon. Hei.. Kau hanya perlu bergabung
dengan perusahaan kami. Ini mungkin terlalu cepat untuk berbicara tentang uang
pesangon.” Ucap Sam Gyu
Jae Bok
pun mengucapkan terimakasih dan berjanji
akan bekerja keras. Sam Gyu pun meminta agar Jae Bok bisa mulai bekerja dari malam ini. Jae Bok
langsung setuju dan menutup telpnya.
Jung
Hee bertanya apakah Jae Bok dipilih, Jae
Bok dengan penuh semangat memberitahu bisa berkerja disebuah firma hukum dengan
posisi pegawai tetap. Jung Hee terlihat
bahagia, ketiganya melompat bahagia karena Jae Bok mendapatkan perkerjaan
layaknya keluarganya.
Tiba-tiba
Jae Bok menyadari kalau statusnya itu ingin bercerai, lalu mengatakan harus bersiap-siap untuk bekerja karena bekerja
lembur malam ini. Jung Hee binggung kenapa Jae Bok harus malam ini mulai berkerja.
Won jae
mengajak di kelas menjelaskan tentang keinginan seksual sebagai salah satu
kepuasan di Abad Pertengahan, dimulai dari Weber dan Freud berbicara tentang
libido lalu membagi tahap pengembangan
seksual itu yaitu Oral, anal, dan phallic ... saat itu sepasang pria dan wanita
seperti sedang kasmaran bermesraan di dalam kelas.
“Permisi.
Kau yang disana Menurutmu tempat ini dimana? Kalau kalian seperti ini.. Seharusnya
kalian mengambil kelas di ruang sebelah Kalian bukan hewan dan Ini masih siang
bolong. Apa yang sedang kalian lakukan? Apa kalian pikir orang tua kalian
bekerja keras hanya untuk kalian berdua
keluar dari kampus ini? Apa kalian pikir aku belajar di Amerika Serikat,
Inggris, dan Jerman untuk jadi suara latar belakang kalian? Kalian bukan anjing
kepanasan” ucap Won Jae dengan penuh amarah sampai keduanya hanya bisa terdiam
Tapi
semua hanya khayalan Won Jae, ia menatap keduanya yang masih bermesraan lalu
berkomentar kalau itu sangat indah, dengan mengatakan Libido. membagi, energi seksual,
Sebagai insting alami dan itu adalah insting yang menyebabkan kebahagiaan.
“Itu sebabnya
aku akan memberkati ... cinta kalian.” Ucap Won Jae dengan senyuman layaknya
seperti orang yang baik hati.
Won Jae
mengangkat ponsel dengan nada marah, Hye Ran heran mendengar Won Jae itu
terlihat kesal dan berpikir kalau siswanya berulah lagi. Won Jae dengan ketus
mengatakan sedang sibuk dan ingin menyudahi pembicaraanya.
“Aku
sudah pergi dari Rumahmu.. Terima kasih untuk...” kata Hye Ran tapi ponselnya
langsung ditutup begitu saja oleh Won Jae
Sam Gyu
datang memanggil Hye Ran, mangaku
terlambat karena jadwalnya yang sibuk lalu mengaku belum pernah ke tempat ini
sebelumnya lalu bertanya apakah nomor sandinya masih sama dengan wajah
tersenyum.
Hye Ran
mengingatkan pada Sam Yu kalau berada di apartment untuk menjadi bodyguardnya
dan Jangan bermain trik apapun. Sam Gyu pikir tak perlu khawatir karena tidak
akan melakukan apa-apa. Hye Ran akan masuk dan langsung panik memilih istri
Tuan Park dan temanya adatang dan memilih langsung bersembunyi, Sam Gyu
bingung.
Hye Ran
akhirnya memberanikan diri naik apartementa lalu menyuruh Sam Kyu pergi saja.
Sam Kyu pikir tak ada siapapun, Hye Ran pikir karena itu ingin Sam Kyu pergi
saja. Tapi akhirnya Sam Kyu pun memilih untuk membuka pintu, Hye Ran hanya
memalingkan wajahnya.
“Aku
berpikir tentang Kenapa kita harus putus Kenapa kita dulu harus putus?” ucap
Sam Kyu. Hye Ran tak peduli memilih untuk masuk rumahnya tapi langsung menjerit
histeris
Kamarnya
sudah penuh dengan tulisan dan spanduk hujatan [Kau seorang pezina yang merusak
keluargaku] Sam Kyu akhirnya masuk melihat kalau Hye Ran membayarnya dan itu
dari "Istri Tuan. Park" lalu menduga kalau itu dari wanita yang baru
keluar tadi.
“Bagaimana
mereka datang ke sini? Aku sangat takut.” Kata Hye Ran, Sam Kyu pikir Hye Ran
tak perlu khawatir karena ada ia didekatanya,
Saat ingin memeluk Hye Ran langsung menjauhkanya.
Jae Bok
bergegas keluar dari kamar mengajak Jae Bok dan Hae Wook pergi. Jung Hee
menahanya agar ibunya yang menjaganya karena tahu Jae Bok akan bekerja lembur
dan menurutnya anak-anak akan menderita.
“Ibumu
akan bosan. Aku akan meninggalkan mereka dengan Won Jae.” Kata Jae Bok dan
berteriak memanggil Jin Wook
Jin Wook
terlihat kesal harus ke tempat Won Jae dan bertemu dengan Che Ri lalu pergi
lebih dulu. Jung Hee menahan Jae Bok sebelum pergi.
“Apa kau
melakukan ini.. Supaya kau dapat hak asuh kan?” kata Jung Hee, Jae Bok tak
ingin anak bungsunya tahu meminta agar Hae Woo memakai sepatu lebih dulu.
“Itu kan
sebabnya kau mau mengirim mereka pada ibumu dan Kau tidak akan pernah
membiarkanku membawa mereka” tegas Jae Bok dan segera menuruni tangga.
Jin Wook
melihat Eun Hee keluar dari kamar menyapanya dengan wajah sumringah, Jae Bok melihat Eun Hee yang sudah bisa
berjalan dengan gipsny, Eun Hee mengaku penyembuhannya lebih cepat dari yang dipikirkan
lalu menatap Hae Wook yang menurutnya pasti terkejut tadi.
“Dia
melihatku berlatih berjalan sebelumnya.” Kata Eun Hee dan mendekati Hae Wook,
tapi Hae Wook terlihat ketakutan memilih untuk bersembunyi dibalik badan
kakaknya. Jin Wook dan Hae Wook akhirnya pergi lebih dulu keluar dari rumah.
“Eun
Hee.... Kalau dipikir pikir ini sangat aneh, diHari aku pindah kemari, Cha
Kyung Woo tiba-tiba pergi dan Kau bilang dia ada bisnis di kantor US. Lalu Kali
ini, dia muncul segera setelah ... Aku tahu tentang perceraianmu. Apakah ini
semua kebetulan?” ucap Jae Bok merasa curiga.
“Kalau
bukan kebetulan, Maksudmu ini semua rencanaku? Kenapa harus aku melakukanya?”
kata Eun Hee.
“Cha
Kyung Woo tiba tiba meninggalkan Korea karena kau harus membuatku pindah kesini
kan” kata Jae Bok
“Memang
benar aku ingin kau pindah kesini Aku menyukaimu sejak awal.” Ungkap Eun Hee
Jae Bok
makin curiga Eun Hee mengatakan Sejak
awal, menurutnya Cha Kyung Woo muncul lagi karena ia sudah mencurigai Eun Hee.
Eun Hee malah tertawa menurutnya tak ada yang salah kalau Jae Bok mencuriganya,
dan bisa melihat dengan jelas. Jae Bok
pikir senang mendengarnyn adan mungkin akan menemukan sesuatu yang lain.
“Sesuatu
yang lain seperti apa?” tanya Eun Hee sedikit panik
“Entahlah.
Apakah itu Sebuah skema yang tidak ada orang lain yang tahu selain kau?” kata
Jae Bok. Jin Wook berteriak memangil ibunya untuk segera pergi. Jae Bok pikir
mereka akan berbincang lagi nanti. Eun Hee mencoba ramah dengan Jae Bok saat
pergi tapi wajahnya terlihat panik.
Jae Bok
mengemudikan mobilnya, lalu menatap anaknya dari kaca spion kalau Hae Wook, terkejut
dengan menjelaskan akalu Eun Hee tahu sedang berlatih untuk berjalan. Hae Wook
mengatakan kalau Eun He tidak berjalan
tapi melompat.
Jin Wook yang mendengarnya merasa adiknya itu
membual, karena tak mungkin orang bisa melompat kalau memakai gips. Hae Wook
yakin kalau ia melihatnya, Jin Wook mengejak adiknya itu seperti baik yang
selalu banyak berfantasi. Jae Bok langsung memperingati Jin Wook agar bersikap
baik pada adiknya.
Jae Bok
mengangkat telp Jung Hee, terdengar suara marah Jung Hee dengan memegang berkas
kalau ternyata benar-benar akan mengajukan gugatan. Jae Bok pikir Jung Hee sudah melihatnya menurutnya tak ada pilihan
karena suaminya itu tidak mau mengalah.Jung Hee masih tak percaya.
“Itulah
yang akan aku serahkan, jadi kita lihat saja” kata Jae Bok lalu menutup
telpnya, Jung Hee terlihat kesal dengan surat pengajuan cerai.
Jung Hee
akan pergi melihat seorang pria didepan pintu membungkuk padanya. Kyung Woo mengajak
sopirnya agar segera pergi, Jung Hee menyapa Kyung Woo yang ingin pergi. Kyung
Woo mengaku dipanggil ke kantor. Jung
Hee pun mengucapkan Selamat bekerja
“Apa
tahun ini Jin Wook kelas lima? Apa dia lahir pada tahun 2006?” ucap Kyung Woo,
Jung Hee membenarkanya.
Kyung Woo
hanya terdiam lalu keluar dari rumah. Jung Hee binggung kenapa Kyung Woo
tiba-tiba bertanya tentang usia anaknya.
Saat itu Eun Hee melihat Jung Hee yang memikirkan sesuatu.
Bong Goo
mengemudikan mobilnya, melihat jeruk yang ditinggalkan Na Mi sebelum meninggal
dan dibiarkan begitu saja. Ia mengingat
Na Mi yang menaruh di atas dashbord agar memakannya dan juga buku diary. Ia
yakin kalau D itu masuknya Hari kejadian, tapi apa sebenarnya yang terjadi.
Bong Goo
turun dari mobil mengejek Jae Bok yang mengunakan kacamata hitam agar terlihat
keren. Jae Bok memberitahu kalau Bong Go terlambat 25 menit dan menurutnya Lembur
itu berharga. Bong Goo tiba-tiba melambaikan tangan didepan wajah Jae Bok.
“Apa kau
melihatnya? Bukankah ini gelap?” ejek Bong Goo.
“Kau
bilang padaku akan ada pengintaian. Begini ‘kan gaya orang yang mengintai Jadi Dimana
klien nya?” kata Jae Bok, Bong Goo menunjuk seorang pria yang berdiri tak jauh
darinya.
“Kau
bilang istrinya mungkin berselingkuh, kan? Dan Di sekitar sini?” kata Jae Bok,
Bong Goo mengatakn kalau mereka berkerja untuk mengumpulkan buktinya. Jae Bok
siap dengan berdiri di pinggir jalan, Bong Goo mengejek Jae Bok yang ingin berdiri
lalu mengajaknya pergi.
Keduanya
berada dalam mobik. Bong Goo bertanya Apa
proses perceraianmu berjalan dengan baik. Jae Bok menyangkal kalau dirinya tak
pernah bilang akan bercerai. Bong Goo mengaku hanya menduga karean itu sebabnya
sedang terburu-buru untuk mendapatkan pekerjaan agar mendapatkan hak asuh.
“Tapi Haruskah
kau bercerai? Pikirkan anak-anakmu Mereka akan membenci kalian nantinya” saran
Bong Goo
“Hei.. Di
zaman mana kita tinggal? Jangan sangkut pautkan segala sesuatu dengan Anak
anak. Kalau kau tidak tahu tentang situasi orang lain.. Sebaiknya kau tidak
bersikap sembrono dan coba kau lihat, tali sepatumu saja tidak diikat” ejek Jae
Bok
“Tidak.. Aku mengikatnya hari ini.” Kata Bong Goo lalu
melihat sosok istri dari klienya yang ditunggu sejak tadi, lalu bergegas agar
mereka mulai mengikutinya.
Keduanya
masuk ke tempat karaoke untuk mencari sosok istri klien mereka, tapi Bong Goo
malah melihat sosok Jung Hee yang sedang melayani tamu bernyanyi dan dipaksa
untuk minum bir, buru-buru ia mengajak Jae Bok pergi agar bisa berbicara dengan
klien.
Jae Bok
binggung dengan Bong Goo malah mendorongnya keluar dari tempat karaoke, saat
itu mendengarnya suara orang yang bernyanyi dan sangat dikenalnya, seperti Jung
Hee yang menyanyi diatas panggung. Bong Goo menarik Jae Bok segera keluar saja.
Ketiganya
sudah ada di depan karaoke, Bong Goo menyuruh mereka oergi ke kafe itu dan
ngobrol dan ia akan mengambil rekamannya
dan akan menyusul, Jae Bok pun tak mengelak lalu mengajak klienya pergi. Bong Goo pun bisa sediki bernafas lega
membuat Jae Bok menjauh.
Jung Hee
selalu diminta agar segera minum, dan mencoba menolak dengan mengakan kalau
berkerja untuk bernyanyi. Si wanita memaksa dan Jung Hee tak sengaja mendorong
lalu membuat kesalahan gitarnya membuatnya wanita lain terkena kibasanya.
Akhirnya
Jung Hee kena hajar wanita-wanita. Bong Goo datang menyapa mereka yang sedang bersenang-senang
dan mengajak Jung Hee untuk segera pergi. Keduanya berlari di lorong dengan
para ahjumma yang mengejar mereka.
Jae Bok
bersama klienya, membahas tentang
istrinya itu mulai bertemu dengan pria
itu sekitar enam bulan yang lalu. Klienya membenarkan. Jae Bok pun terdiam seperti tak bisa
membahasnya lagi, seperti mengingatkan tentang nasib rumah tangganya.
Sementara
Bong Goo membantu Jung Hee menempelkan plester sambil mengomel kalau seharusnya
walaupun putus asa tak boleh bekerja di
sana dan Pikirkan tentang istri dan anak-anak menurutnya Jung Hee itu tidak ada
bangganya sebagai pria
“Kau
bilang Bangga? Apa kebanggaan yang bisa Ayah punya? Seorang Ayah bisa melakukan
apapun. Itu lah ayah sesungguhnya” ucap Jung Hee dengan membantu menempelkan
plester pada Bong Goo dibagian punggungnya.
“Aku
tidak pernah punya ayah seperti itu. Apakah itu sebabnya kau ditipu? Karena kau
seorang ayah? Apa Karena kau bisa melakukan apapun?” ejek Bong Goo, Jung Hee
langsung menepuk punggungnya.
Jae Bok
nelp, Bong Goo memberikan kode agar Jung Hee diam. Jae Bok menanyakan keberadan Bong Goo
sekarang. Bong Goo mengaku sedang duduk dan mengumpulkan bukti. Jae Bok
mengatakan sudah selesai berbicara dengan klien. Bong Goo menyuruh Jae Bok
pulang ke rumah dan memberikan laporannya besok pagi.
“Apa kau
tidak punya sesuatu untuk dikatakan?” tanya Jae Bok, Jung Ehe berbisik agar Jangan katakan pada
istrinya. Bong Goo mengaku ada yang ingin dikatakan
“Selamat
malam.” Kata Bong Goo lalu menutup telpnya tak ingin membuat Jae Bok curiga.
Bong Goo
langsung berkomentar kalau Jae Bok itu
Ada ESP [Enhanced Smart Power] lalu membahas tentang Nami apakah saat itu adik tirinya bergabung dengan perusahaan.
Jung Hee pikir seperti itu.
Flash Back
Manager Choi
memperkenalkan Na Mi sebagai karyawan baru di tim mereka, Semua pun terlihat
senang melihat Na Mi yang cantik dan muda masuk ke tim mereka. Jung Hee berdiri
cukup jauh dan sadar kalau Na Mi memberikan tatapan berbeda dan tersenyum
padanya.
“Jika itu
yang terjadi, maka itu sekitar ketika Na Mi mulai menghitung mundur untuk D-Day
[Hari H]” kata Bong Goo, Jung Hee binggung apa maksudnya.
“Ada
banyak pria muda single di perusahaan itu. Mengapa dia jatuh dengan Ahjussi
yang miskin seperti mu?” komentar Bong Goo. Jung Hee memberitahu kalau ia cukup
populer dikalangan wanita.
“Tidak
mungkin... Na Mi selalu menolak orang miskin.” Kata Bong Goo yang mengenal Na
Mi
“Apa kau
mengatakan Na Mi datang padaku dengan sengaja? Mengapa?” kata Jung Hee
“Karena
itulah, masih misteri.” Kata Bong Go
Jung Hee
merasa Bong Goo hanya bicara omong kosong dan mengatakan harus kembali bekerja.
Bong Goo memikirkan kalau nanti para wanita itu datang. Jung Hee
menegaskan harus bekerja supaya dibayar.
Dan itu yang yang seorang ayah lakukan.
Bong Goo hanya mengeluh dengan tingkah para orang tua.
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar