Jung Hee
melihat dari jendela lantai atas, dua wanita yang terlihat tegang. Jae Bok
sempat kaget bertanya apakah Eun Hee mengenali siapa dirinya dan menyewakan
rumahnya kalau sudah mengetahui segalanya, kalau ia mengenal suami Eun Hee dan
sebelumnya mengatakan kalau merasa Kyung Woo masih menyimpan hatinya.
“Bagaimana
denganmu ? Apakah kau pindah kesini karena mengetahui hal itu? “ kata Eun Hee.
Jung Hee
keluar rumah bertanya apa ada sesuatu yang terjadi, Eun Hee dengan senyuman mengakuk kalau mereka
hanya mengobrol. Jae Bok heran dengan sikap Eun Hee yang langsung berubah. Jung
Hee berpikir ada sesuatu yang salah
“Eun Hee.
Mengapa kau yang berbohong? Kami memiliki percakapan serius” ucap Jae Bok
“Aku
tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman.” Ucap Eun Hee, Jung Hee yang akan
masuk rumah melihat keduanya seperti berbicara serius.
“Aku
tidak nyaman sama sekali dan tidak perlu menyembunyikan. Apa yang kita
bicarakan adalah bagaimana aku sudah
mengetahui suaminya dari sebelum pindah.
Itulah apa yang kami bicarakan.” Kata Jae Bok, Jung Hee bertanya
bagaimana istrinya itu mengetahuinya.
“Ketika
aku masih di SMA.. “ ucap Jae Bok terhenti seperti binggung menjelaskanya.
“Mereka
bertemu ketika dia bekerja di paruh waktu pekerjaan.” Kata Eun Heee
“Suaminya
datang ke restoran saat aku bekerja, Kami pernah berkencan sebentar.” Kata Jae
Bok
Jung Hee
berpikir kalau itu Cinta pertamanya, Jae Bok mengelak kalau itu hubungan yang
tak serius lalu menegaskan pada Eun Hee kalau suaminya itu tahu, kalau punya
pacar sebelum dengan Jung Hee dan akan menceritakan semuanya sekarang jadi
tidak ingin ada kesalahpahaman nantinya.
“Aku tahu
sebelum kami pindah ke sini ...bahwa Kyung Woo adalah suaminya. Itu sebabnya
aku tidak ingin pindah ke sini...Baiklah. Ini adalah kesalahanku.” Kata Jae Bok
mengakuinya.
“Eun
Hee... Kyung Woo adalah pacarku di masa lalu, tapi itu bukan sesuatu yang
serius. kita bahkan tidak tidur bersama.” Kata Jae Bok
Jung Hee
binggung Jae Bok membahas masalah itu. Jae Bok menegaskan bahwa tidak pernah
melihat Kyung Woo setelah bertemu Jung Hee jadi tidak ada perselingkuhan atau
sesuatu yang selain seperti yang ada di pikiran Eun Hee dan Jangan salah paham.
Eun Hee
hanya diam saja, Jae Bok mengaku saat ini
agak mengganggu kalau Eun Hee tahu segalanya bahkan menuduh dirinya ada
sesuatu dengan suaminya, merasa tak percaya Eun Hee melakukan permainan yang
bodoh. Eun Hee menatap Jae Bok
“Apakah
kau ingin memantauku? Untuk mengumpulkan bukti ...”kata Jae Bok akhirnya
memilih untuk tak membahasnya dan masuk ke dalam rumah.
Jung Hee
melihat dari jendela lantai atas, dua wanita yang terlihat tegang. Jae Bok
sempat kaget bertanya apakah Eun Hee mengenali siapa dirinya dan menyewakan
rumahnya kalau sudah mengetahui segalanya, kalau ia mengenal suami Eun Hee dan
sebelumnya mengatakan kalau merasa Kyung Woo masih menyimpan hatinya.
“Bagaimana
denganmu ? Apakah kau pindah kesini karena mengetahui hal itu? “ kata Eun Hee.
Jung Hee
keluar rumah bertanya apa ada sesuatu yang terjadi, Eun Hee dengan senyuman mengakuk kalau mereka
hanya mengobrol. Jae Bok heran dengan sikap Eun Hee yang langsung berubah. Jung
Hee berpikir ada sesuatu yang salah
“Eun Hee.
Mengapa kau yang berbohong? Kami memiliki percakapan serius” ucap Jae Bok
“Aku
tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman.” Ucap Eun Hee, Jung Hee yang akan
masuk rumah melihat keduanya seperti berbicara serius.
“Aku
tidak nyaman sama sekali dan tidak perlu menyembunyikan. Apa yang kita
bicarakan adalah bagaimana aku sudah
mengetahui suaminya dari sebelum pindah.
Itulah apa yang kami bicarakan.” Kata Jae Bok, Jung Hee bertanya
bagaimana istrinya itu mengetahuinya.
“Ketika
aku masih di SMA.. “ ucap Jae Bok terhenti seperti binggung menjelaskanya.
“Mereka
bertemu ketika dia bekerja di paruh waktu pekerjaan.” Kata Eun Heee
“Suaminya
datang ke restoran saat aku bekerja, Kami pernah berkencan sebentar.” Kata Jae
Bok
Jung Hee
berpikir kalau itu Cinta pertamanya, Jae Bok mengelak kalau itu hubungan yang
tak serius lalu menegaskan pada Eun Hee kalau suaminya itu tahu, kalau punya
pacar sebelum dengan Jung Hee dan akan menceritakan semuanya sekarang jadi
tidak ingin ada kesalahpahaman nantinya.
“Aku tahu
sebelum kami pindah ke sini ...bahwa Kyung Woo adalah suaminya. Itu sebabnya
aku tidak ingin pindah ke sini...Baiklah. Ini adalah kesalahanku.” Kata Jae Bok
mengakuinya.
“Eun
Hee... Kyung Woo adalah pacarku di masa lalu, tapi itu bukan sesuatu yang
serius. kita bahkan tidak tidur bersama.” Kata Jae Bok
Jung Hee
binggung Jae Bok membahas masalah itu. Jae Bok menegaskan bahwa tidak pernah
melihat Kyung Woo setelah bertemu Jung Hee jadi tidak ada perselingkuhan atau
sesuatu yang selain seperti yang ada di pikiran Eun Hee dan Jangan salah paham.
Eun Hee
hanya diam saja, Jae Bok mengaku saat ini
agak mengganggu kalau Eun Hee tahu segalanya bahkan menuduh dirinya ada
sesuatu dengan suaminya, merasa tak percaya Eun Hee melakukan permainan yang
bodoh. Eun Hee menatap Jae Bok
“Apakah
kau ingin memantauku? Untuk mengumpulkan bukti ...”kata Jae Bok akhirnya
memilih untuk tak membahasnya dan masuk ke dalam rumah.
Jae Bok
mengingat kejadian sebelumnya saat Eun Hee yang selalu tersenyum bahkan
mengorbankan diri menyebrang jalan dan hampir tertabrak. Dan mengingat ucapan
Eun Hee “Aku Merasa seperti wanita lain itu selalu ... Berada di hati pria yang
aku cintai ... Tidak ada yang bisa mengerti...”
“Mengapa
aku ada di hatinya? Itu Hanya omong kosong” ucap Jae Bok dan membuka lemari
bajunya.
Jung Hee
masuk kamar bertanya apa yang sedang dilakukan istrinya. Jae Bok mengatakan
akan meninggalkan rumah. Jung Hee binggung ingin tahu alasanya dan kemana
istrinay harus pergi. Jae Bok mengatakan kalau akan pergi ketempat Won Jae
“Sayang...
Apakah kau berkelahi dengan wanita di lantai bawah? Apa karean Karena kau
pernah berkencan dengan suaminya?” kata Jung Hee
“Kami
tidak berkelahi Tapi sekarang aku tahu
ternyata dia mengetahui semuanya , jadi Aku tidak bisa tinggal di sini dan
tidak bisa memaafkannya untuk permainan bodohnya.
“Aku
yakin dia melakukan itu mungkin kau akan malu.”komentar Jung Hee
“Kau
bilang Malu? Apa Karena mantan pacarnya
adalah menyewa lantai dua nya? Itulah alasan mengapa aku tidak bisa
tinggal di sini. Dia begitu baik padaku dan anak-anak sampai sekarang. Tapi ia
mencurigaiku sepanjang waktu. Jadi kenapa dia seperti itu? Dia pasti senang
sekali melihat hidup mantan pacar suaminya yang menyedihkan.” Ucap Jae Bok
Jung Hee
membela menurutnya itu tak mungkin karena Eun Hee bukan psikopat. Jae Bok pun
mulai berpikir kalau mungkin Eun Hee itu seorang psikopat. Jung Hee pun
menanyakan alasan Jae Bok akhirnya memutuskan
tinggal di rumah Eun Hee.
“Memangnya
kau tidak tahu? Apa yang kau lakukan saat aku berkeliaran mencari tempat
tinggal? Ini solusi terbaik. Lagi pula, kita sudah berpisah dan Aku sebaiknya
pergi sekarang. Kita tidak perlu terburu-buru mengurus berkas perceraian” Ucap Jae
Bok
“Kau
tidak bisa pergi begitu saja!” ucap Jung Hee memanggil istrinya, dilantai bawah
Eun Hee mendengarnya lalu masuk kamar dengan mengambil dompetnya, lalu keluar
dari kamar. Saat itu Nyonya Choi menatap sinis melihat tingkah Eun Hee.
Jae Bok mengambil
beberapa pakaian anaknya, Jung hee panik
melihat Jae Bok yang ingin membawa anaknya dan kenapa anak-anak harus menderita
karena istrinya. Jae Bok menegaskan bertanya apakah ii salahnya. Jung Hee
mengaku kalau ini memang kesalahanya.
“Tapi
kita tidak perlu menyusahkan anak-anak. Persoalan ini hanya tentang kau dan
aku.” Ucap Jung Hee.
“Ini
tentang keluarga kita. Kita harus segera membuat anak-anak memahaminya.” Tegas Jae
Bok
“Bagaimana
kau akan memberi tahu mereka tentang perceraiannya? Apa Kau tega memisahkan
keluarga kita seperti ini?” ucap Jung Hee.
“Jung
Hee... Saat kamu berhenti memperdulikan kami dan jatuh cinta kepada wanita
lain, itu adalah akhir dari keluarga kita. Kau yang menghancurkannya.” Tegas Jae
Bok.
Jung Hee
mengikuti Jae Bok yang sudah menunni tangga. Jae Bok menyuruh Jung Hee agar
bisa melepaskanya. Jung Hee mengatakkan aklau ingin membawakan tasnya karena
pasti berat. Jae Bok pun membiarkan suaminya membawa tasnya.
Jae Bok
ingin menemui Eun Hee lebih dulu sebelum pergi, Nyonya Choi datang memberitahu
kalau Eun Hee baru saja keluar. Jae Bok binggung karena Eun Hee keluar dari
rumah.
Eun Hee
mengemudikan mobilnya seperti berputar disekitar rumah dengan senyuman bahagia.
Jung Hee sudah memasukan barang ke dalam mobil lalu menanyakan apa yang harus
mereka katakan pada anaknya karena harus
memikirkan alasannya.
“Aku akan
memikirkannya, lalu mengabarimu dan Alasan kita harus sama. Selain itu Jin Wook
akan tampil besok. Kau sebaiknya datang.” Kata Jae Bok
“Sayang...
Merelakanmu pergi bukan berarti aku akan menceraikanmu. Aku tahu kau mungkin
tidak mau kita bertemu. Aku paham kita lebih baik tinggal terpisah. Jadi, mari
kita renungkan hal ini.” Kata Jung Hee seperti berharap tak berpisah.
Jae Bok
pun seperti tak tega dengan suaminya, memastikan kalau bisa menggunakan mesin
cuci, serta Jangan lupa makan. Jung Hee pun berpesan agar berhati-hati di
jalan.
Eun Hee
baru saja pulang melihat Jung Hee sendirian di depan rumah,lalu bergegas masuk
sambil menelp. Jung Hee pun mengikutinya masuk ke halaman. Eun Hee terlihat
panik karena Jae Bok tidak mengangkat
teleponnya. Jung Hee pikir itu karena istrinya sedang mengemudi.
“Aku
pergi ke apotek karena sakit kepala. Tapi Kenapa dia pergi tiba-tiba?” ucap Eun
Hee merasa bersalah
“Jangan
terlalu khawatir. Aku akan terus bicara dengannya.” Kata Jung Hee
menenangkanya.
Bong Goo
sedang melatih ototnya tapi pikiranya memikirkan alasan Na Mi yang menaruh buku hariannya di dus jeruk dan
sebelumnya melihat kaalu isinya tidak banyak yang penting. Tapi ia ingat Na Mi
yang menghitung hari serta menerima uang transfer.
“Dia
mungkin dibayar untuk melakukan sesuatu dan untuk melunasi utangnya. Lalu Choi
Duk Boon memberinya misi untuk melakukan sesuatu dengan batas waktu. Tapi Kira-kira
apa misinya?” ucap Bong Goo semakin penasaran
Sam Kyu
menelp dengan bangga menganggap dirinya
itu memang detektif yang hebat karean menemukan Choi Duk Boon. Seorang wanita
tua duduk disampingnya terlihat sedikit tak warasa. Sam Kyu sempat memuji kaau
wajahnya sangat cantik.
“Apa kau
bilang Seorang gelandangan? Mereka memakai rekening palsu?” ucap Bong Goo
“Ya. Choi
Duk Boon yang membayar Na Mi adalah orang lain. Bukankah aku benar?” ucap Sam
Kyu
Bong Goo
pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang dilakukan Na Mi, Saat itu wanita yang dekat dengan Bong Goo
sudah berdiri disampingnya bertanya “Siapa Na Mi?” Bong Goo terlihat kaget dan
berpura-pura sibuk mengangkat barbel.
“Siapa
dia? Apa Kau berselingkuh lagi dariku?” ucap si wanita. Bong Goo mengaku kalau
itu adalah kliennya.
“Bong
Goo, kau mencurigakan. Aku sulit menghubungimu.” Ucap si wanita
“Aku
pindah firma hukum. Karena aku bukan CEO, jadi sulit mencari waktu luang.” Jelas
Bong Goo
Sam Kyu
keluar dari rumah penampungan, si wanita terlihat terus mengikuti Sam Kyu
sampai keluar dan duduk samping mobil. Saat itu seseorang seperti melihat Sam
Kyu dan menelp. Nyonya Choi menerima telp dari anak buahnya dan wajahnya
terlihat gugup
“Apa Buku
harian Jung Na Mi ditemukan? Kau sebaiknya tidak mengacaukannya. Apa Kau
mengerti?” ucap Eun Hee memperingati Nyonya Choi
“Kau yang
seharusnya berhati-hati.” Kata Nyonya Choi sinis.
Saat itu
Nyonya Choi mengendor pintu sebuah rumah, Teman Na Mi membuka pintu dan kaget
melihat Nyonya Choi yang datang. Nyonya Choi mengatakan kalau sudah menyuruh
agar jangan berbuat konyol.
“Aku
tidak melakukan apa pun.” Ucap teman Na Mi ingin menutup pintu, tapi Nyonya Choi
menahanya dan masuk sambil memukul teman Na Mi.
Won Jae
dan Hye Ran bersama dengan Chae Ri melonggo melihat Jae Bok dan anak-anaknya
yang datang. Hye Ran pun bertanya apakah Jae Bok kabur dari rumah. Jae Bok
meminta izin pada Won Jae agar bisa
tinggal beberapa hari.
Ketiganya
pun duduk bersama, Hye Ran kaget ternyata Eun Hee tahu semua itu menurutnya itu
Menyeramkan. Jae Bok mengeluh kalau uang
selalu menjadi masalah dan seharusnya tidak pindah setelah tahu itu rumahnya.
“Bagaimana
hubungan mereka?” tanya Won Jae
“Sepertinya
dahulu hubungan mereka harmonis, tapi kini tidak lagi.” Kata Jae Bok
“Itu
sudah pasti. Dia merasa suaminya selalu memikirkanmu.” Kata Won Jae
“Kyung
Woo juga aneh. Dia sangat merindukanmu, tapi kenapa tidak menghubungimu?” kata
Hye Ran
Won Jae
pikir Kyung Wooo mungkin menghubunginya. Jae Bok pikir tak mungkin, lalu
teringat dengan teman Chattingnya “Mawar Biru” Keduanya yang mendengar merasa
merinding.
“Apakah
dia "Ayah Berkaki Panjang" bagimu? Dia membantu mantan pacarnya yang
kesulitan menyewa rumah. Ini Memalukan.” Ungkap Hye Ran
“Apa
rencanamu sekarang? Kau pengangguran dan akan menjanda. Kau tidak bisa terus
tinggal di sini.” Kata Won Jae
“Hei..
Apakah ini yang kau sebut persahabatan? Kau takut dia menjadi beban, kan?” ucap
Hye Ran
“Ya. Aku
sudah lelah menampungmu dan Kau tahu aku terpaksa.” Tegas Won Jae
Hye Ran
pikir temanya itu ingin ia pulang, tapi merasa yakin istrinya tuan Park
mengawasi lalu dihajar lagi dan akhirnya kehilangan teman. Waon Jae meminta
agar Hye Ran menghentikanya. Jae Bok akhirnya meminta maaf pada Won Jae
“Aku akan
mencari pekerjaan mulai besok. Aku akan pergi secepatnya, ya? Maafkan aku.” Kata
Jae Bok merasa tak enak hati juga dengan temanya.
Terdengar
dari lantai atas, Che Ri mengadu pada Jae Bok kalau Jin Wook terus
mengganggu mereka merobek pakaian yang
dibuat untuk boneka milik Hae Wook. Jin Woon membela diri kalau seharusnya
minggir saat memintanya. Hae Won pun menangis kalau membeli kakaknya.
“Jin
Wook, jaga sikapmu.” Pinta Jae Bok pada anaknya.
“Kenapa
kita harus kemari? Ini Tidak nyaman sekali.” Ucap Jin Wook, Che Rin juga
mengaku merasa tak nyaman
“Kau
pasti menyukai Che Ri. Tidak usah disembunyikan.” Komentar Hye Ran melihat
keduanya yang bertengkar. Jae Bok dan
Won Jae langsung melotot dan berteriak
“Kenapa
kalian semua sangat sensitif?” komentar Hye Ran heran.
“Ibu akan
menghargai jika kau bisa bersikap sopan selama kita tinggal di sini.” Kata Jae
Bok mengajak anaknya bicara di kamar
“Ibu akan
menceraikan Ayah, kan? Apa Itu sebabnya Ibu meninggalkan rumah?” kata Jin Wook,
Jae Bok kaget anaknya bisa berbicara seperti itu.
“Apa Ibu
pikir aku tidak tahu? Aku tahu semuanya.” Ucap Jin Wook
Jae Bok
mengaku bukanitu tapi hanya merasa tidak nyaman di sana. Bahkan Eun Hee yang mendaftarkan
Hae Wook ke TK yang mahal dan melakukan apa saja menurutnya itu tidak baik. Jin
Wook mengaku menyukai Eun Hee dan juga menyukai kamarnya. Jae Bok berjanji akan mendekorasi kamarny dengan indah lalu
meminta agar tidur denganya nanti dan akan menidurkan Hae Wook.
“Ibu,
tidak bisakah kita tinggal di rumah bibi Lee?” kata Jin Wook, Jae Bok langsung
menolanya. Jin Wook mengeluh ibunya yang Keras kepala sekali.
“Ibu
memang perundung” keluh Jin Wook. Jae Wook membenarkan.
“Tapi
jika kau mau meninggalkan ibu dan adikmu, demi tinggal di rumah yang bagus, kau
lebih rendah daripada perundung. Tidurlah.” Tegas Jae Bok lalu keluar dari
kamar.
Jin Wook
kesal karena ibunya yang melarangnya
bermain game, lalu mengeluarkan ponselnya dengan model terbaru.
Flash Back
Eun Hee
memberikan sebuah ponsel terbaru pada Jin Wook karena tahu pasti
menginginkannya, Jin Wook membenarkan karena bermain dari ponsel pintar
itu pasti seru. Eun Hee meminta Jin Wook
agar merahasianya dan Jangan beri tahu siapa pun.
Jin Wook
mengeluarkan ponsel lamanya lalu menuliskan pesan, Eun Hee sibuk didapur untuk
memasak saat itu pesan dari Jin Wook masuk.
“Maaf,
aku tidak sempat mengucapkan perpisahan karena ibuku. Aku akan tampil besok.
Maukah Bibi datang?” Eun Hee tersenyum melihat pesan yan dikirimkan oleh Jin
Wook.
Jung Hee
menuruni tangga hidungnya langsun mencium aroma seperti telur dadar gulung,
lalu dikejutkan Eun Hee yang membuka pintu dengan bertanya apakah akan pergi. Jung
Hee mengatakan akan bekerja dan harus pergi ke mana pun ada pertunjukan karena
masih mencari pekerjaan.
Eun Hee
mengajak makan bersama karena sudah membuatkan makan malam. Jung Hee menolak
karena akan makan ditempat kerjanya dan sudah terlambat. Eun Hee pun mengajak
untuk sarapan besok karena akan menyiapkannya.
Jung Hee
terlihat kaget lalu memberitahu kalau akan tidur di rumah ibuny malam ini. Karena
istri dan anak-anakku tidak di rumah jadi akan tinggal di rumah ibunya, lalu
segera pamit pergi karena terlambat.
Eun Hee
terlihat menahan kesal tak bisa membuat Jung Hee makan malam padahal sudah
susah payah untuk memasak, lalu teringat sesuatu dan akhirnya mengirimkan pesan
pada Jin Wook
“Jin
Wook, Bibi kecewa kamu pergi sangat
tiba-tiba. Kau sangat menyukai roti lapis dan telur dadar buatanku. Aku pasti
datang ke pertunjukanmu dan tidak sabar.” Tulis Eun Hee. Jin Wook membaca
pesan Jung Hee tersenyum bahagia.
Jae Bok
di ruang tengah mencoba membuka layar laptopya kebinggungan karena pesanya tak
dibalas berpikir akan terus mengabaikanku. Tiba-tiba sebuah pesan masuk dari “Mawar
Biru - Rita, lama tidak bertemu.”. Jae Bok pun langsung menanyakan kemana
saja belakangan ini.
“Aapa Kau
tahu aku mencari-carimu?” tulis Jae Bok, Si MB meminta maaf karena merasa sibuk
“Apa Kau
sudah membaca pesan-pesanku? Kenapa kau tidak menjawabku? Siapakah kau, Mawar
Biru? Tolong beri tahu aku. Apa itu kau, Kyung Woo? Aku benar, kan? Apa itu kau,
Cha Kyung Woo?” tulis Jae Bok
“Bukan.” Balas
Mawar biru singkat.
“Kau
pembohong. Aku tahu itu kau, Kyung Woo. Kenapa kau menyewakan lantai dua itu
kepadaku? Kenapa kau mendekatiku? Tolong ungkap identitasmu. Katakan siapa kau?”
tulis Jae Bok, Saat itu Mawar biri keluar dari ruangan Chat.
Jae Bok
binggung dengan Kyung Woo malah kabur. Sementara Eun HEe sedang menyulam dalam
ruangan dan sengaja jarinya tertusuk jari sampai terlihat ada tetesan darah
pada kain.
Seorang
pria bertemu dengan Bong Goo disebuah cafe, Bong Goo mengatakan akan
menghubunginya setelah menyelidiki TKP. Si klienya pun menyerahkan semua urusan
pada Bong Goo lalu pamit pergi. Bong Goo sudah menahan buang air kecil langsung
berjalan ke toilet.
Ketika
menuruni tangga melihat sosok yang dikenalnya. Jae Bok bertemu dengan
seseorang mengataka kalau punya
pengalaman di firma hukum dan tidak keberatan bekerja lembur. Si Pria mengatakan
kalau Aku akan menghubunginya. Jae Bok menyakinkan akan melakukan yang terbaik
jika diberi kesempatan. Bong Goo melihat seperti mengetahui Jae Bok sedang
mencari pekerjaan.
Bong Goo
masuk ke kantor mengeluarkan amarah pada Sam Kyu seperti tak memeriksa
pekerjaannya. Sam Kyu pikir sudah membuatnya sesuai permintaannya. Bong Goo
melihat semua pekerjaan itu percuma dan butuh orang yang berpengalaman di firma
hukum karena hasilnya buruk sekali.
“Kukira
kau punya dua orang bawahan. Di mana mereka? Kenapa mereka tidak datang
bekerja?” ucap Bong Goo
“Masalahnya...
Salah satunya sedang cuti panjang. Yang lainnya...” kata Sam Kyu langsung
disela oleh Bong Goo agar tak perlu membahasnya.
“Wawancarai
orang yang resumenya ada di mejaku.” Kata Bong Goo, Sam Kyu melihat kalau itu Shim
Jae Bok?
“Apa ini Teman
baik mantan pacarku, Shim Jae Bok?” ucap Sam Kyu, Bong Goo membenarkan, Sam Kyu
mengumpat marah pada temanya.
“Apa Kau
melakukan ini agar aku teringat mantan pacarku? Kau seharusnya bersikap paling
terhormat.” Ucap Sam Kyu marah
Bong Goo
pikir lebih baik pergi dan Sam Kyu harus mengurus faktur pajak jadi lebih baik
keluar saja. Sam Kyu menahanya lalu menyalakan pemijat pada kursinya dan pasti
merasa nyaman. Bong Goo hanya berkomentar kalau itu Lumayan.
Jae Bok
mencari kerjaan lainya, tapi hasinya tetap sama Kau harus mencobanya lain kali,
dengan kesal menurutnya itu penolakan yang konyol, Hye Ran menelp bertanya
apakah ada kabar baik. Jae Bok mengaku belum dan sangat cemas. Tiba-tiba Jae
Bok berteriak kage kalau dirinya yang berkerja di kantor Sam Kyu
Ia
langsung menolak tak ingin berkerja lagi dengan Bong Goo. Hye Ran pikir kalau Ini
bukan saatnya memilih-milih. Sementara
Bong Goo memberitahu Sam Kyu kalau ini pekerja paruh waktu. Hye Ran pun memberitahu
Jae Bok kalau ini pekerjaan paruh waktu dan Bong Goo yakin kalau Jae Bok akan
mengatakan sama yang ada dalam pikiranya.
“Tuan Kang
bekerja di sana. Dia licik. Aku tidak mau.” Ucap Jae Bok, Bong Goo meminta agar
nanti Hye Ran mengatakan
“Dia akan
segera keluar karena dimaki-maki.” Kata Hye Ran, Jae Bok tak percaya
mendengarnya.
Saat itu Jae
Bok akhirnya datang, Sam Kyu menyapanya. Bong Goo langsung sengaja menyindir
apakah Jae Bok datang untuk mengajukan
gugatan untuk perceraian. Jae Bok tak mengubrisnya berbicaa pada sam Kyu kalau dihubungi
oleh Hye Ran, jadi sengaja datang dan memberikan "Resume"
“Astaga.
kau mencoba mendapatkan pekerjaan di sini? Kukira kita akan mempekerjakan
wanita lajang.” Ejek Bong Goo, Sam Kyu meminta agar rekan kerjanya itu jangan
kasar.
“Inilah
tenaga kerja yang kita bicarakan. Kenapa kita mendiskriminasi orang berdasarkan
kelamin dan statusnya?” ucap Sam Kyu
“Aku suka
wanita muda yang datang tadi.” Ungkap Bong Goo, Jae Bok cemberut, Sam Kyu
meminta agar Jae Bok Jangan tersinggung.
Eun He
pergi ke sebuah toko pakaian dan pegawai bertanya apakah ada cara hari ini. Eun
Hee mengatakan akan pergi ke pertunjukan. Pegawai itu bertanya apakah itu
pertunjukan simfoni karena Kliennya yang lain juga akan pergi ke sana. Eun Hee
mengatakan bukan tapi Pertunjukan grup musik rock.
Seorang
perkerja di club terlihat kebingungan, meminta agar segera menelp dan melakukan
sesuatu. Jung Hee masuk tempat karaoke mengatakan baru melihat iklan untuk
penampil. Si bos bertanya alat musik apa yang bisa dimainkan. Jung Hee
mengatakan bisa bermain gitar, piano, dan drum dan juga bisa bernyanyi. Si pria
melihat Wajah Jung Hee itu tampan.
Jae Bok
mengemudikan mobilnya, teringat kembali dengan telp dari ibunya “Aku tahu Jung
Hee bersalah kepadamu, tapi kenapa kau mengusir dia seperti itu? Kau bahkan
tidak memberi dia sepasang pakaian dalam.” Dengan nada kesala berkata kalau akan
mengemaskan pakaian dalam untuk suaminya dan berhenti didepan rumah.
“Aku hendak
datang pada hari aku pindah.” Kata Jae Bok terpaksa msauk.
Eun Hee
baru pulang dikagetkan saat melihat mobil Jae Bok dan teringat ucapan Jung Hee
semalam “Karena istri dan anak-anakku tidak di sini, maka aku akan tinggal di
rumah ibuku.”
Jae Bok
akan keluar dan bertemu dengan Eun Hee yang baru masuk.Eun Hee dengan gaya
ramahnya bertanya Kenapa Jae Bok pergi begitu saj dan mengaku sedih sekali
karena khawatir Jae Bok marah, jadi tidak sanggup menelepon.
“Aku
terpaksa pergi karena kau sudah tahu. Tolong mengertilah.” Kata Jae Bok
“Apa kau
datang untuk mengambil pakaian? Kau seharusnya menghubungiku. Aku bisa
membawakannya.” Ucap Eun Hee.
“Ini
pakaian suamiku. Dia tinggal di rumah ibunya, jadi, aku membawakannya” ucap Jae
Bok
Eun Hee
seperti makin sedih karena sekarang semuanya sudah pergi. Jae Bok mengucapakan
terima kasih untuk segalanya. Dan mengaja agar me lupakan hal buruk dan
ingatlah hal baik. Eun Hee memohon agar Jae Bok bisa tetep tinggal dirumahnya.
Jae Bok tetap menolak.
“Aku berpura-pura
tidak tahu soal Kau dan suamiku agar hubungan kita tidak canggung. Aku tidak
lagi mencurigai kau dan suamiku” ucap Eun HEe mencoba agar Jae Bok tetap
tinggal
“Katamu,
kau merasa aku berada di hati suamimu.” Ucap Jae Bok
“Tapi itu
sudah berlalu dan itu yang kurasakan sebelum bertemu dengan Kau, tapi setelah
kita akrab dan aku menyadari bahwa Kau orang yang baik, perasaan itu perlahan
menghilang.” Ungkap Eun Hee
Jae Bok
seperti tak percaya karena Eun Hee tetap
mengatakan itu. Eun Hee mengaku kalau Perasaan itu sudah lama dirasakan dan
hanya mencurahkannya. Ia pikir karena sudah lama kesal dengan hal itu sehingga ingin
mencurahkannya kepada Jae Bok dan pasti tahu bagaimana rasanya tapi sekarang
tetap tak merasakannya lagi.
“Aku senang
kau tidak merasakannya lagi Tapi aku tetap akan pergi. Aku tidak bisa tetap di
sini karena kau mengetahuinya.” Ucap Jae Bok ingin bergegas keluar dari rumah.
“Maafkan
aku karena terlalu terlibat dengan Jin Wook dan Hae Wook. Mereka sangat lucu. Kau
tahu aku menyukai anak-anak. Andai saja aku memiliki anak-anak seperti mereka. Aku
terlalu tertarik hidup bersama anak-anak manis seperti mereka sehingga aku lupa
diri. Aku tidak menyangka kau akan kesal jadi Maafkan aku.” Kata Eun HEe.
“Aku
memahami perasaanmu, dan menghargainya. Sekarang Aku harus menjemput Hae Wook.
Sampai jumpa.” Kata Jae Bok seperti sudah tak mempan dengan gaya bicara Eun Hee
yang membuat orang merasa tak tega.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar