PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 15 Maret 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 6 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jung Hee melihat dari jendela lantai atas, dua wanita yang terlihat tegang. Jae Bok sempat kaget bertanya apakah Eun Hee mengenali siapa dirinya dan menyewakan rumahnya kalau sudah mengetahui segalanya, kalau ia mengenal suami Eun Hee dan sebelumnya mengatakan kalau merasa Kyung Woo masih menyimpan hatinya.
“Bagaimana denganmu ? Apakah kau pindah kesini karena mengetahui hal itu? “ kata Eun Hee.
Jung Hee keluar rumah bertanya apa ada sesuatu yang terjadi,  Eun Hee dengan senyuman mengakuk kalau mereka hanya mengobrol. Jae Bok heran dengan sikap Eun Hee yang langsung berubah. Jung Hee berpikir ada sesuatu yang salah
“Eun Hee. Mengapa kau yang berbohong? Kami memiliki percakapan serius” ucap Jae Bok
“Aku tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman.” Ucap Eun Hee, Jung Hee yang akan masuk rumah melihat keduanya seperti berbicara serius.

“Aku tidak nyaman sama sekali dan tidak perlu menyembunyikan. Apa yang kita bicarakan  adalah bagaimana aku sudah mengetahui suaminya dari sebelum pindah.  Itulah apa yang kami bicarakan.” Kata Jae Bok, Jung Hee bertanya bagaimana istrinya itu mengetahuinya.
“Ketika aku masih di SMA.. “ ucap Jae Bok terhenti seperti binggung menjelaskanya.
“Mereka bertemu ketika dia bekerja di paruh waktu pekerjaan.” Kata Eun Heee
“Suaminya datang ke restoran saat aku bekerja, Kami pernah berkencan sebentar.” Kata Jae Bok
Jung Hee berpikir kalau itu Cinta pertamanya, Jae Bok mengelak kalau itu hubungan yang tak serius lalu menegaskan pada Eun Hee kalau suaminya itu tahu, kalau punya pacar sebelum dengan Jung Hee dan akan menceritakan semuanya sekarang jadi tidak ingin ada kesalahpahaman nantinya.

“Aku tahu sebelum kami pindah ke sini ...bahwa Kyung Woo adalah suaminya. Itu sebabnya aku tidak ingin pindah ke sini...Baiklah. Ini adalah kesalahanku.” Kata Jae Bok mengakuinya.
“Eun Hee... Kyung Woo adalah pacarku di masa lalu, tapi itu bukan sesuatu yang serius. kita bahkan tidak tidur bersama.” Kata Jae Bok 
Jung Hee binggung Jae Bok membahas masalah itu. Jae Bok menegaskan bahwa tidak pernah melihat Kyung Woo setelah bertemu Jung Hee jadi tidak ada perselingkuhan atau sesuatu yang selain seperti yang ada di pikiran Eun Hee dan Jangan salah paham.
Eun Hee hanya diam saja, Jae Bok mengaku saat ini  agak mengganggu kalau Eun Hee tahu segalanya bahkan menuduh dirinya ada sesuatu dengan suaminya, merasa tak percaya Eun Hee melakukan permainan yang bodoh. Eun Hee menatap Jae Bok
“Apakah kau ingin memantauku? Untuk mengumpulkan bukti ...”kata Jae Bok akhirnya memilih untuk tak membahasnya dan masuk ke dalam rumah.  

Jung Hee melihat dari jendela lantai atas, dua wanita yang terlihat tegang. Jae Bok sempat kaget bertanya apakah Eun Hee mengenali siapa dirinya dan menyewakan rumahnya kalau sudah mengetahui segalanya, kalau ia mengenal suami Eun Hee dan sebelumnya mengatakan kalau merasa Kyung Woo masih menyimpan hatinya.
“Bagaimana denganmu ? Apakah kau pindah kesini karena mengetahui hal itu? “ kata Eun Hee.
Jung Hee keluar rumah bertanya apa ada sesuatu yang terjadi,  Eun Hee dengan senyuman mengakuk kalau mereka hanya mengobrol. Jae Bok heran dengan sikap Eun Hee yang langsung berubah. Jung Hee berpikir ada sesuatu yang salah
“Eun Hee. Mengapa kau yang berbohong? Kami memiliki percakapan serius” ucap Jae Bok
“Aku tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman.” Ucap Eun Hee, Jung Hee yang akan masuk rumah melihat keduanya seperti berbicara serius.
“Aku tidak nyaman sama sekali dan tidak perlu menyembunyikan. Apa yang kita bicarakan  adalah bagaimana aku sudah mengetahui suaminya dari sebelum pindah.  Itulah apa yang kami bicarakan.” Kata Jae Bok, Jung Hee bertanya bagaimana istrinya itu mengetahuinya.
“Ketika aku masih di SMA.. “ ucap Jae Bok terhenti seperti binggung menjelaskanya.
“Mereka bertemu ketika dia bekerja di paruh waktu pekerjaan.” Kata Eun Heee
“Suaminya datang ke restoran saat aku bekerja, Kami pernah berkencan sebentar.” Kata Jae Bok
Jung Hee berpikir kalau itu Cinta pertamanya, Jae Bok mengelak kalau itu hubungan yang tak serius lalu menegaskan pada Eun Hee kalau suaminya itu tahu, kalau punya pacar sebelum dengan Jung Hee dan akan menceritakan semuanya sekarang jadi tidak ingin ada kesalahpahaman nantinya.
“Aku tahu sebelum kami pindah ke sini ...bahwa Kyung Woo adalah suaminya. Itu sebabnya aku tidak ingin pindah ke sini...Baiklah. Ini adalah kesalahanku.” Kata Jae Bok mengakuinya.
“Eun Hee... Kyung Woo adalah pacarku di masa lalu, tapi itu bukan sesuatu yang serius. kita bahkan tidak tidur bersama.” Kata Jae Bok 
Jung Hee binggung Jae Bok membahas masalah itu. Jae Bok menegaskan bahwa tidak pernah melihat Kyung Woo setelah bertemu Jung Hee jadi tidak ada perselingkuhan atau sesuatu yang selain seperti yang ada di pikiran Eun Hee dan Jangan salah paham.
Eun Hee hanya diam saja, Jae Bok mengaku saat ini  agak mengganggu kalau Eun Hee tahu segalanya bahkan menuduh dirinya ada sesuatu dengan suaminya, merasa tak percaya Eun Hee melakukan permainan yang bodoh. Eun Hee menatap Jae Bok
“Apakah kau ingin memantauku? Untuk mengumpulkan bukti ...”kata Jae Bok akhirnya memilih untuk tak membahasnya dan masuk ke dalam rumah.  

Jae Bok mengingat kejadian sebelumnya saat Eun Hee yang selalu tersenyum bahkan mengorbankan diri menyebrang jalan dan hampir tertabrak. Dan mengingat ucapan Eun Hee “Aku Merasa seperti wanita lain itu selalu ... Berada di hati pria yang aku cintai ... Tidak ada yang bisa mengerti...”
“Mengapa aku ada di hatinya? Itu Hanya omong kosong” ucap Jae Bok dan membuka lemari bajunya.
Jung Hee masuk kamar bertanya apa yang sedang dilakukan istrinya. Jae Bok mengatakan akan meninggalkan rumah. Jung Hee binggung ingin tahu alasanya dan kemana istrinay harus pergi. Jae Bok mengatakan kalau akan pergi ketempat Won Jae
“Sayang... Apakah kau berkelahi dengan wanita di lantai bawah? Apa karean Karena kau pernah berkencan dengan suaminya?” kata Jung Hee
“Kami tidak  berkelahi Tapi sekarang aku tahu ternyata dia mengetahui semuanya , jadi Aku tidak bisa tinggal di sini dan tidak bisa memaafkannya untuk permainan bodohnya.
“Aku yakin dia melakukan itu mungkin kau akan malu.”komentar Jung Hee

“Kau bilang Malu? Apa Karena mantan pacarnya  adalah menyewa lantai dua nya? Itulah alasan mengapa aku tidak bisa tinggal di sini. Dia begitu baik padaku dan anak-anak sampai sekarang. Tapi ia mencurigaiku sepanjang waktu. Jadi kenapa dia seperti itu? Dia pasti senang sekali melihat hidup mantan pacar suaminya yang menyedihkan.” Ucap Jae Bok
Jung Hee membela menurutnya itu tak mungkin karena Eun Hee bukan psikopat. Jae Bok pun mulai berpikir kalau mungkin Eun Hee itu seorang psikopat. Jung Hee pun menanyakan alasan Jae Bok akhirnya  memutuskan tinggal di rumah Eun Hee.
“Memangnya kau tidak tahu? Apa yang kau lakukan saat aku berkeliaran mencari tempat tinggal? Ini solusi terbaik. Lagi pula, kita sudah berpisah dan Aku sebaiknya pergi sekarang. Kita tidak perlu terburu-buru mengurus berkas perceraian” Ucap Jae Bok
“Kau tidak bisa pergi begitu saja!” ucap Jung Hee memanggil istrinya, dilantai bawah Eun Hee mendengarnya lalu masuk kamar dengan mengambil dompetnya, lalu keluar dari kamar. Saat itu Nyonya Choi menatap sinis melihat tingkah Eun Hee. 
Jae Bok mengambil beberapa pakaian anaknya,  Jung hee panik melihat Jae Bok yang ingin membawa anaknya dan kenapa anak-anak harus menderita karena istrinya. Jae Bok menegaskan bertanya apakah ii salahnya. Jung Hee mengaku kalau ini memang kesalahanya.
“Tapi kita tidak perlu menyusahkan anak-anak. Persoalan ini hanya tentang kau dan aku.” Ucap Jung Hee.
“Ini tentang keluarga kita. Kita harus segera membuat anak-anak memahaminya.” Tegas Jae Bok
“Bagaimana kau akan memberi tahu mereka tentang perceraiannya? Apa Kau tega memisahkan keluarga kita seperti ini?” ucap Jung Hee.
“Jung Hee... Saat kamu berhenti memperdulikan kami dan jatuh cinta kepada wanita lain, itu adalah akhir dari keluarga kita. Kau yang menghancurkannya.” Tegas Jae Bok. 


Jung Hee mengikuti Jae Bok yang sudah menunni tangga. Jae Bok menyuruh Jung Hee agar bisa melepaskanya. Jung Hee mengatakkan aklau ingin membawakan tasnya karena pasti berat. Jae Bok pun membiarkan suaminya membawa tasnya.
Jae Bok ingin menemui Eun Hee lebih dulu sebelum pergi, Nyonya Choi datang memberitahu kalau Eun Hee baru saja keluar. Jae Bok binggung karena Eun Hee keluar dari rumah. 

Eun Hee mengemudikan mobilnya seperti berputar disekitar rumah dengan senyuman bahagia. Jung Hee sudah memasukan barang ke dalam mobil lalu menanyakan apa yang harus mereka katakan pada anaknya karena  harus memikirkan alasannya.
“Aku akan memikirkannya, lalu mengabarimu dan Alasan kita harus sama. Selain itu Jin Wook akan tampil besok. Kau sebaiknya datang.” Kata Jae Bok
“Sayang... Merelakanmu pergi bukan berarti aku akan menceraikanmu. Aku tahu kau mungkin tidak mau kita bertemu. Aku paham kita lebih baik tinggal terpisah. Jadi, mari kita renungkan hal ini.” Kata Jung Hee seperti berharap tak berpisah.
Jae Bok pun seperti tak tega dengan suaminya, memastikan kalau bisa menggunakan mesin cuci, serta Jangan lupa makan. Jung Hee pun berpesan agar berhati-hati di jalan.

Eun Hee baru saja pulang melihat Jung Hee sendirian di depan rumah,lalu bergegas masuk sambil menelp. Jung Hee pun mengikutinya masuk ke halaman. Eun Hee terlihat panik karena Jae Bok  tidak mengangkat teleponnya. Jung Hee pikir itu karena istrinya sedang mengemudi.
“Aku pergi ke apotek karena sakit kepala. Tapi Kenapa dia pergi tiba-tiba?” ucap Eun Hee merasa bersalah
“Jangan terlalu khawatir. Aku akan terus bicara dengannya.” Kata Jung Hee menenangkanya. 

Bong Goo sedang melatih ototnya tapi pikiranya memikirkan alasan Na Mi  yang menaruh buku hariannya di dus jeruk dan sebelumnya melihat kaalu isinya tidak banyak yang penting. Tapi ia ingat Na Mi yang menghitung hari serta menerima uang transfer.
“Dia mungkin dibayar untuk melakukan sesuatu dan untuk melunasi utangnya. Lalu Choi Duk Boon memberinya misi untuk melakukan sesuatu dengan batas waktu. Tapi Kira-kira apa misinya?” ucap Bong Goo semakin penasaran
Sam Kyu menelp  dengan bangga menganggap dirinya itu memang detektif yang hebat karean menemukan Choi Duk Boon. Seorang wanita tua duduk disampingnya terlihat sedikit tak warasa. Sam Kyu sempat memuji kaau wajahnya sangat cantik.
“Apa kau bilang Seorang gelandangan? Mereka memakai rekening palsu?” ucap Bong Goo
“Ya. Choi Duk Boon yang membayar Na Mi adalah orang lain. Bukankah aku benar?” ucap Sam Kyu 

Bong Goo pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang dilakukan Na Mi,  Saat itu wanita yang dekat dengan Bong Goo sudah berdiri disampingnya bertanya “Siapa Na Mi?” Bong Goo terlihat kaget dan berpura-pura sibuk mengangkat barbel.
“Siapa dia? Apa Kau berselingkuh lagi dariku?” ucap si wanita. Bong Goo mengaku kalau itu  adalah kliennya.
“Bong Goo, kau mencurigakan. Aku sulit menghubungimu.” Ucap si wanita
“Aku pindah firma hukum. Karena aku bukan CEO, jadi sulit mencari waktu luang.” Jelas Bong Goo

Sam Kyu keluar dari rumah penampungan, si wanita terlihat terus mengikuti Sam Kyu sampai keluar dan duduk samping mobil. Saat itu seseorang seperti melihat Sam Kyu dan menelp. Nyonya Choi menerima telp dari anak buahnya dan wajahnya terlihat gugup
“Apa Buku harian Jung Na Mi ditemukan? Kau sebaiknya tidak mengacaukannya. Apa Kau mengerti?” ucap Eun Hee memperingati Nyonya Choi
“Kau yang seharusnya berhati-hati.” Kata Nyonya Choi sinis.

Saat itu Nyonya Choi mengendor pintu sebuah rumah, Teman Na Mi membuka pintu dan kaget melihat Nyonya Choi yang datang. Nyonya Choi mengatakan kalau sudah menyuruh agar jangan berbuat konyol.
“Aku tidak melakukan apa pun.” Ucap teman Na Mi ingin menutup pintu, tapi Nyonya Choi menahanya dan masuk sambil memukul teman Na Mi. 

Won Jae dan Hye Ran bersama dengan Chae Ri melonggo melihat Jae Bok dan anak-anaknya yang datang. Hye Ran pun bertanya apakah Jae Bok kabur dari rumah. Jae Bok meminta izin pada Won Jae agar bisa  tinggal beberapa hari.

Ketiganya pun duduk bersama, Hye Ran kaget ternyata Eun Hee tahu semua itu menurutnya itu Menyeramkan.  Jae Bok mengeluh kalau uang selalu menjadi masalah dan seharusnya tidak pindah setelah tahu itu rumahnya.
“Bagaimana hubungan mereka?” tanya Won Jae
“Sepertinya dahulu hubungan mereka harmonis, tapi kini tidak lagi.” Kata Jae Bok
“Itu sudah pasti. Dia merasa suaminya selalu memikirkanmu.” Kata Won Jae
“Kyung Woo juga aneh. Dia sangat merindukanmu, tapi kenapa tidak menghubungimu?” kata Hye Ran
Won Jae pikir Kyung Wooo mungkin menghubunginya. Jae Bok pikir tak mungkin, lalu teringat dengan teman Chattingnya “Mawar Biru” Keduanya yang mendengar merasa merinding.
“Apakah dia "Ayah Berkaki Panjang" bagimu? Dia membantu mantan pacarnya yang kesulitan menyewa rumah. Ini Memalukan.” Ungkap Hye Ran
“Apa rencanamu sekarang? Kau pengangguran dan akan menjanda. Kau tidak bisa terus tinggal di sini.” Kata Won Jae
“Hei.. Apakah ini yang kau sebut persahabatan? Kau takut dia menjadi beban, kan?” ucap Hye Ran
“Ya. Aku sudah lelah menampungmu dan Kau tahu aku terpaksa.” Tegas Won Jae
Hye Ran pikir temanya itu ingin ia pulang, tapi merasa yakin istrinya tuan Park mengawasi lalu dihajar lagi dan akhirnya kehilangan teman. Waon Jae meminta agar Hye Ran menghentikanya. Jae Bok akhirnya meminta maaf pada Won Jae
“Aku akan mencari pekerjaan mulai besok. Aku akan pergi secepatnya, ya? Maafkan aku.” Kata Jae Bok merasa tak enak hati juga dengan temanya.


Terdengar dari lantai atas, Che Ri mengadu pada Jae Bok kalau Jin Wook terus mengganggu  mereka merobek pakaian yang dibuat untuk boneka milik Hae Wook. Jin Woon membela diri kalau seharusnya minggir saat memintanya. Hae Won pun menangis kalau membeli kakaknya.
“Jin Wook, jaga sikapmu.” Pinta Jae Bok pada anaknya.
“Kenapa kita harus kemari? Ini Tidak nyaman sekali.” Ucap Jin Wook, Che Rin juga mengaku  merasa tak nyaman
“Kau pasti menyukai Che Ri. Tidak usah disembunyikan.” Komentar Hye Ran melihat keduanya yang bertengkar.  Jae Bok dan Won Jae langsung melotot dan berteriak
“Kenapa kalian semua sangat sensitif?” komentar Hye Ran heran. 

“Ibu akan menghargai jika kau bisa bersikap sopan selama kita tinggal di sini.” Kata Jae Bok mengajak anaknya bicara di kamar
“Ibu akan menceraikan Ayah, kan? Apa Itu sebabnya Ibu meninggalkan rumah?” kata Jin Wook, Jae Bok kaget anaknya bisa berbicara seperti itu.
“Apa Ibu pikir aku tidak tahu? Aku tahu semuanya.” Ucap Jin Wook
Jae Bok mengaku bukanitu tapi hanya merasa tidak nyaman di sana. Bahkan Eun Hee yang mendaftarkan Hae Wook ke TK yang mahal dan melakukan apa saja menurutnya itu tidak baik. Jin Wook mengaku menyukai Eun Hee dan juga menyukai kamarnya. Jae Bok berjanji  akan mendekorasi kamarny dengan indah lalu meminta agar tidur denganya nanti dan akan menidurkan Hae Wook.
“Ibu, tidak bisakah kita tinggal di rumah bibi Lee?” kata Jin Wook, Jae Bok langsung menolanya. Jin Wook mengeluh ibunya yang Keras kepala sekali.
“Ibu memang perundung” keluh Jin Wook. Jae Wook membenarkan.
“Tapi jika kau mau meninggalkan ibu dan adikmu, demi tinggal di rumah yang bagus, kau lebih rendah daripada perundung. Tidurlah.” Tegas Jae Bok lalu keluar dari kamar. 

Jin Wook kesal karena ibunya yang  melarangnya bermain game, lalu mengeluarkan ponselnya dengan model terbaru.
Flash Back
Eun Hee memberikan sebuah ponsel terbaru pada Jin Wook karena tahu pasti menginginkannya, Jin Wook membenarkan karena bermain dari ponsel pintar itu  pasti seru. Eun Hee meminta Jin Wook agar merahasianya dan Jangan beri tahu siapa pun.

Jin Wook mengeluarkan ponsel lamanya lalu menuliskan pesan, Eun Hee sibuk didapur untuk memasak saat itu pesan dari Jin Wook masuk.
“Maaf, aku tidak sempat mengucapkan perpisahan karena ibuku. Aku akan tampil besok. Maukah Bibi datang?” Eun Hee tersenyum melihat pesan yan dikirimkan oleh Jin Wook.
Jung Hee menuruni tangga hidungnya langsun mencium aroma seperti telur dadar gulung, lalu dikejutkan Eun Hee yang membuka pintu dengan bertanya apakah akan pergi. Jung Hee mengatakan akan bekerja dan harus pergi ke mana pun ada pertunjukan karena masih mencari pekerjaan.
Eun Hee mengajak makan bersama karena sudah membuatkan makan malam. Jung Hee menolak karena akan makan ditempat kerjanya dan sudah terlambat. Eun Hee pun mengajak untuk sarapan besok karena akan menyiapkannya.
Jung Hee terlihat kaget lalu memberitahu kalau akan tidur di rumah ibuny malam ini. Karena istri dan anak-anakku tidak di rumah jadi akan tinggal di rumah ibunya, lalu segera pamit pergi karena  terlambat.

Eun Hee terlihat menahan kesal tak bisa membuat Jung Hee makan malam padahal sudah susah payah untuk memasak, lalu teringat sesuatu dan akhirnya mengirimkan pesan pada Jin Wook
“Jin Wook,  Bibi kecewa kamu pergi sangat tiba-tiba. Kau sangat menyukai roti lapis dan telur dadar buatanku. Aku pasti datang ke pertunjukanmu dan tidak sabar.” Tulis Eun Hee. Jin Wook membaca pesan Jung Hee tersenyum bahagia. 

Jae Bok di ruang tengah mencoba membuka layar laptopya kebinggungan karena pesanya tak dibalas berpikir akan terus mengabaikanku. Tiba-tiba sebuah pesan masuk dari “Mawar Biru - Rita, lama tidak bertemu.”. Jae Bok pun langsung menanyakan kemana saja  belakangan ini.
“Aapa Kau tahu aku mencari-carimu?” tulis Jae Bok, Si MB meminta maaf karena merasa  sibuk
“Apa Kau sudah membaca pesan-pesanku? Kenapa kau tidak menjawabku? Siapakah kau, Mawar Biru? Tolong beri tahu aku. Apa itu kau, Kyung Woo? Aku benar, kan? Apa itu kau, Cha Kyung Woo?” tulis Jae Bok
“Bukan.” Balas Mawar biru singkat.
“Kau pembohong. Aku tahu itu kau, Kyung Woo. Kenapa kau menyewakan lantai dua itu kepadaku? Kenapa kau mendekatiku? Tolong ungkap identitasmu. Katakan siapa kau?” tulis Jae Bok, Saat itu Mawar biri keluar dari ruangan Chat.
Jae Bok binggung dengan Kyung Woo malah kabur. Sementara Eun HEe sedang menyulam dalam ruangan dan sengaja jarinya tertusuk jari sampai terlihat ada tetesan darah pada kain. 

Seorang pria bertemu dengan Bong Goo disebuah cafe, Bong Goo mengatakan akan menghubunginya setelah menyelidiki TKP. Si klienya pun menyerahkan semua urusan pada Bong Goo lalu pamit pergi. Bong Goo sudah menahan buang air kecil langsung berjalan ke toilet.
Ketika menuruni tangga melihat sosok yang dikenalnya. Jae Bok bertemu dengan seseorang  mengataka kalau punya pengalaman di firma hukum dan tidak keberatan bekerja lembur. Si Pria mengatakan kalau Aku akan menghubunginya. Jae Bok menyakinkan akan melakukan yang terbaik jika diberi kesempatan. Bong Goo melihat seperti mengetahui Jae Bok sedang mencari pekerjaan. 

Bong Goo masuk ke kantor mengeluarkan amarah pada Sam Kyu seperti tak memeriksa pekerjaannya. Sam Kyu pikir sudah membuatnya sesuai permintaannya. Bong Goo melihat semua pekerjaan itu  percuma  dan butuh orang yang berpengalaman di firma hukum karena hasilnya buruk sekali.
“Kukira kau punya dua orang bawahan. Di mana mereka? Kenapa mereka tidak datang bekerja?” ucap Bong Goo
“Masalahnya... Salah satunya sedang cuti panjang. Yang lainnya...” kata Sam Kyu langsung disela oleh Bong Goo agar tak perlu membahasnya.
“Wawancarai orang yang resumenya ada di mejaku.” Kata Bong Goo, Sam Kyu melihat kalau itu Shim Jae Bok?
“Apa ini Teman baik mantan pacarku, Shim Jae Bok?” ucap Sam Kyu, Bong Goo membenarkan, Sam Kyu mengumpat marah pada temanya.
“Apa Kau melakukan ini agar aku teringat mantan pacarku? Kau seharusnya bersikap paling terhormat.” Ucap Sam Kyu marah
Bong Goo pikir lebih baik pergi dan Sam Kyu harus mengurus faktur pajak jadi lebih baik keluar saja. Sam Kyu menahanya lalu menyalakan pemijat pada kursinya dan pasti merasa nyaman. Bong Goo hanya berkomentar kalau itu Lumayan.


Jae Bok mencari kerjaan lainya, tapi hasinya tetap sama Kau harus mencobanya lain kali, dengan kesal menurutnya itu penolakan yang konyol, Hye Ran menelp bertanya apakah ada kabar baik. Jae Bok mengaku belum dan sangat cemas. Tiba-tiba Jae Bok berteriak kage kalau dirinya yang berkerja di kantor Sam Kyu
Ia langsung menolak tak ingin berkerja lagi dengan Bong Goo. Hye Ran pikir kalau Ini bukan saatnya memilih-milih.Sementara Bong Goo memberitahu Sam Kyu kalau ini  pekerja paruh waktu. Hye Ran pun memberitahu Jae Bok kalau ini pekerjaan paruh waktu dan Bong Goo yakin kalau Jae Bok akan mengatakan sama yang ada dalam pikiranya.
“Tuan Kang bekerja di sana. Dia licik. Aku tidak mau.” Ucap Jae Bok, Bong Goo meminta agar nanti Hye Ran mengatakan
“Dia akan segera keluar karena dimaki-maki.” Kata Hye Ran, Jae Bok tak percaya mendengarnya. 

Saat itu Jae Bok akhirnya datang, Sam Kyu menyapanya. Bong Goo langsung sengaja menyindir apakah Jae Bok  datang untuk mengajukan gugatan untuk perceraian. Jae Bok tak mengubrisnya berbicaa pada sam Kyu kalau dihubungi oleh Hye Ran, jadi sengaja datang dan memberikan "Resume"
“Astaga. kau mencoba mendapatkan pekerjaan di sini? Kukira kita akan mempekerjakan wanita lajang.” Ejek Bong Goo, Sam Kyu meminta agar rekan kerjanya itu jangan kasar.
“Inilah tenaga kerja yang kita bicarakan. Kenapa kita mendiskriminasi orang berdasarkan kelamin dan statusnya?” ucap Sam Kyu
“Aku suka wanita muda yang datang tadi.” Ungkap Bong Goo, Jae Bok cemberut, Sam Kyu meminta agar Jae Bok Jangan tersinggung.


Eun He pergi ke sebuah toko pakaian dan pegawai bertanya apakah ada cara hari ini. Eun Hee mengatakan akan pergi ke pertunjukan. Pegawai itu bertanya apakah itu pertunjukan simfoni karena Kliennya yang lain juga akan pergi ke sana. Eun Hee mengatakan bukan tapi Pertunjukan grup musik rock.
Seorang perkerja di club terlihat kebingungan, meminta agar segera menelp dan melakukan sesuatu. Jung Hee masuk tempat karaoke mengatakan baru melihat iklan untuk penampil. Si bos bertanya alat musik apa yang bisa dimainkan. Jung Hee mengatakan bisa bermain gitar, piano, dan drum dan juga bisa bernyanyi. Si pria melihat Wajah Jung Hee itu  tampan.

Jae Bok mengemudikan mobilnya, teringat kembali dengan telp dari ibunya “Aku tahu Jung Hee bersalah kepadamu, tapi kenapa kau mengusir dia seperti itu? Kau bahkan tidak memberi dia sepasang pakaian dalam.” Dengan nada kesala berkata kalau akan mengemaskan pakaian dalam untuk suaminya dan berhenti didepan rumah.
“Aku hendak datang pada hari aku pindah.” Kata Jae Bok terpaksa msauk.
Eun Hee baru pulang dikagetkan saat melihat mobil Jae Bok dan teringat ucapan Jung Hee semalam “Karena istri dan anak-anakku tidak di sini, maka aku akan tinggal di rumah ibuku.” 

Jae Bok akan keluar dan bertemu dengan Eun Hee yang baru masuk.Eun Hee dengan gaya ramahnya bertanya Kenapa Jae Bok pergi begitu saj dan mengaku sedih sekali karena khawatir Jae Bok marah, jadi tidak sanggup menelepon.
“Aku terpaksa pergi karena kau sudah tahu. Tolong mengertilah.” Kata Jae Bok
“Apa kau datang untuk mengambil pakaian? Kau seharusnya menghubungiku. Aku bisa membawakannya.” Ucap Eun Hee.
“Ini pakaian suamiku. Dia tinggal di rumah ibunya, jadi, aku membawakannya” ucap Jae Bok
Eun Hee seperti makin sedih karena sekarang semuanya sudah pergi. Jae Bok mengucapakan terima kasih untuk segalanya. Dan mengaja agar me lupakan hal buruk dan ingatlah hal baik. Eun Hee memohon agar Jae Bok bisa tetep tinggal dirumahnya. Jae Bok tetap menolak.
“Aku berpura-pura tidak tahu soal Kau dan suamiku agar hubungan kita tidak canggung. Aku tidak lagi mencurigai kau dan suamiku” ucap Eun HEe mencoba agar Jae Bok tetap tinggal
“Katamu, kau merasa aku berada di hati suamimu.” Ucap Jae Bok
“Tapi itu sudah berlalu dan itu yang kurasakan sebelum bertemu dengan Kau, tapi setelah kita akrab dan aku menyadari bahwa Kau orang yang baik, perasaan itu perlahan menghilang.” Ungkap Eun Hee
Jae Bok seperti tak percaya karena Eun Hee  tetap mengatakan itu. Eun Hee mengaku kalau Perasaan itu sudah lama dirasakan dan hanya mencurahkannya. Ia pikir karena sudah lama kesal dengan hal itu sehingga ingin mencurahkannya kepada Jae Bok dan pasti tahu bagaimana rasanya tapi sekarang tetap tak merasakannya lagi.
“Aku senang kau tidak merasakannya lagi Tapi aku tetap akan pergi. Aku tidak bisa tetap di sini karena kau mengetahuinya.” Ucap Jae Bok ingin bergegas keluar dari rumah.
“Maafkan aku karena terlalu terlibat dengan Jin Wook dan Hae Wook. Mereka sangat lucu. Kau tahu aku menyukai anak-anak. Andai saja aku memiliki anak-anak seperti mereka. Aku terlalu tertarik hidup bersama anak-anak manis seperti mereka sehingga aku lupa diri. Aku tidak menyangka kau akan kesal jadi Maafkan aku.” Kata Eun HEe.
“Aku memahami perasaanmu, dan menghargainya. Sekarang Aku harus menjemput Hae Wook. Sampai jumpa.” Kata Jae Bok seperti sudah tak mempan dengan gaya bicara Eun Hee yang membuat orang merasa tak tega.
Bersambung ke part 2

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar