PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 30 Januari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Sun Kyeol akhirnya melakukan operasi dan kehilangan banyak darah. Saat itu Sun Kyeol didalam hatinya memanggil nama Oh Sol. Akhirnya Oh Sol datang dengan wajah panik menanyakan nama pasien Sun Kyeol. Pergawai memberitahu ada di ruang pemulihan VIP Tepat di sudut ruangan.
“Kenapa kau kemari? Cepat Pulang, Kau seharusnya tak berada di sini.” Ucap Tuan Cha sinis melihat Oh Sol yang datang
“Tidak... Kaulah yang seharusnya tak ada di sini. Kaulah yang membuat CEO Jung berada di sini. Kau sudah mengakibatkan cucumu satu-satunya kecelakaan. Kau juga sudah mengakibatkan orang yang tak bersalah meninggal. Kaulah penyebab semuanya. “ ucap Oh Sol berani bicara.
“Aku tak akan lagi lari darimu, atau pun menghindarimu. Aku tak akan bersembunyi karena takut. Aku juga takkan lagi berduka atas meninggalnya Ibuku. Karena kaulah orang yang seharusnya menderita. CEO Jung tak pantas mendapatkan rasa sakit ini. Kaulah seharunya yang menderita.” Tegas Oh Sol lalu meminta Tuan Cha minggir.
“Aku harus pergi menemui CEO Jung” ucap Oh Sol berani melewati. Tuan Cha hanya bisa menatap Oh Sol dengan penuh amarah. 


Oh Sol masuk ruangan shock melihat Sun Kyeol dengan alat bantu nafas, lalu mendekati nya memberitahu kalau sudah datang. Sun Kyeol tetap diam dan Oh Sol pun hanya bisa menangis melihatnya.
“CEO Jung..  aku membuatmu menunggu, kan? Maafkan aku” ucap Oh Sol terus menangis.
Nyonya Cha panik mengetahui keadaan anaknya, Tuan Park meminta Nyonya Cha tenang dan mengejarnya. Saat akan pergi Nyonya Cha bertemu dengan ayahnya, Tuan Park menahan tak boleh pergi sendiri karena akan pergi sebagai gantinya.
“ Apa Kau datang dari rumah sakit? Bagaimana Sun Kyeol?” tanya Nyonya Cha. Tuan Cha hanya diam saja.
“Ayah! Kaulah yang membuatnya seperti itu! Apa Sesudah menghancurkan hidupku, kau juga harus menghancurkan hidupnya juga? Apa Kau bahagia sekarang? Apa Hatimu bahagia?” teriak Nyonya Cha histeris
“Jika Sun Kyeol tak bangun, Aku akan membencimu selama sisa hidupku. Aku akan membenci dan membencimu sampai kumati. Apa Kau mengerti?” tegas Nyonya Cha marah 


Oh Sol menatap Sun Kyeol memohon agar bangun, karena sudah datang. Ia tak percaya melihat tangan Sun Kyeol yang terluka juga. Sun Kyeol masih tetap diam.
“Aku tak tulus mengatakan ingin berpisah. Aku berbohong ketika bilang membencimu... Sekarang Betapa aku merindukanmu.... Aku sangat merindukanmu... Sesudah berpisah dengan kau... Setiap malam... Setiap pagi...” ucap akui Oh Sol sambil menangis
Dari belakang pintu, Sek Kwon yang akan masuk melihat Oh Sol sedang menangis akhirnya menahan diri
“Kuharap itu hanyalah mimpi. Betapa berharapnya aku itu hanyalah mimpi yang akan lenyap ketika terbangun... Aku tahu itu bukan salahmu... Aku tahu itu bukan pilihanmu. Jika kau tak bangun seperti ini, aku tak tahu harus berbuat apa... Betapa aku merindukanmu... Aku harus pergi... Aku takkan kembali sesudah pergi. Jika kau rindu, bukalah matamu... Bangun, kumohon.” Ucap Oh Sol lalu keluar dari ruangan. Sun Kyeol mengerakan sedikit tanganya. 


Di ruang tunggu
Oh Sol berbicara dengan Sek Kwon kalau  sudah dengar dari Dong Hyun dan ingin tahu Apa yang akan terjadi pada perusahaan. Sek Kwon mengatakan  Rapat umum sudah ditunda karena kecelakaan CEO Jung, Tapi tak ada yang akan berubah.
Itu Karena lebih dari setengah perusahaan milik AG Group. Segalanya akan berubah sesuai keinginan Tuan Cha” jelas Sek Kwon  
“Kenapa dia melakukan ini pada CEO Jung? Dia kakeknya.. Tapi... Kenapa dia sangat kasar padanya?” kata Oh Sol tak percaya
“Maafkan aku... Aku sudah memberikan rasa sakit yang tak tertahankan padamu dan CEO Jung Itu semua salahku. Tuan Cha memintaku bekerja untuk CEO Jung,  tapi Tak tahu akan menjadi seperti ini, kusarankan agar kau tetap dekat dia. Itu saranku... Aku sangat menyesal, sungguh.” Cerita Sek Kwon
“Kau harus meminta pengampunan pada CEO Jung, bukan aku... Dia mempercayaimu lebih dari siapa pun.” Kata Oh Sol. Sek Kwon hanya bisa menangis. 


Alat bantu nafas sudah dilepas, Oh Sol datang memberikan ciuman untuk Sun Kyeol yang tertidur. Sun Kyeol pun terbangun kaget melihat Oh Sol sudah ada didepanya, Oh Sol menyapa dengan senyuman bertanya apakah Tidurnya nyenyak.
“Cepat bangun... Sampai kapan akan berbaring terus? Apa Kau akan kembali? Bangunlah sekarang.” Ucap Oh Sol lalu berjalan keluar dari kamar.
Sun Kyeol akhirnya turun dari tempat tidur bergegas keluar dari kamar memanggil Oh Sol, tapi Oh Sol tak ada dirumahnya dan terus memanggilnya.  
Saat itu juga mata Sun Kyeol terbuka dan memastikan kalau pandanganya lebih dulu. Nyonya Cha sedang tertidur dan Tuan Park melihat Sun Kyeol membuka mata dan langsung membangunkan Nyonya Cha. Nyonya Cha mengeluh karena pagi-pagi sudah berisik, sampai akhirnya tersadar kalau  Sun Kyeol sudah membuka matanya.
“Apa Kau sudah bangun? Apa Kau mengenali Ibu? akan kupanggil dokter.” Ucap Nyonya Cha senang
“Apa yang terjadi? Kenapa aku disini?” tanya Sun Kyeol binggung
“Kau sudah berbaring di sini selama seminggu.” Kata Nyonya Cha
Saat itu Sun Kyeol seperti mengingat yang dikatakan Oh Sol “Aku pergi sekarang. Jika rindu, bukalah matamu... Bangun. Kumohon.” Lalu memanggil nama Oh Sol. Nyonya Cha terlihat binggung.


Dokter akhirnya datang menanyakan apakah tahu sedang dimana. Sun Kyeol melepaskan infusnya karena harus bertemu dengan Oh Sol. Dokter menahanya karena belum boleh meninggalkan tempat tidur. Sun Kyeol tak peduli ingin tetap turun, tapi tubuhnya belum stabil.
Perawat dan dokter menahanya sebelum jatuh, meminta agar tetap tenang serta belum boleh bergerak. dan saat itu Sek Kwon datang keduanya saling menatap dan Sun Kyeol terlihat marah melihat Sek Kwon. 

Sek Kwon akhirnya ditinggal bersama dengan Sun Kyeol diruangan. Sun Kyeol ingin tahu keadaann perusahaan, Sek Kwon tak bisa menjawab karena semua kacau balau. Sun Kyeol bisa mengerti meminta agar segera pergi saja. Sek Kwon berjanji akan kembali  lagi. Sun Kyeol menolaknya.
“Jangan... Aku bukan CEO dari Cheongso Yojeong lagi. Dan kau bukan orang yang kukenal. Kita tak perlu bertemu lagi.” Ucap Sun Kyeol dingin
“Semoga lekas sembuh, CEO Jung” kata Sek Kwon lalu melangkah pergi.
Di dalam mobil, Sek Kwon hanya bisa menangis karena sudah mengkhianati kesetiaan Sun Kyeol. Anaknya yang duduk dibelakang memberikan sapu tangan untuk ibunya,  Sek Kwon pun mengucpakan Terima kasih pada Ye Joon.

Nyonya Cha berbicara pada anaknya kalau  Saat ini tak yakin apa ini saat yang tepat untuk memberitahukan hal ini. Ia pun dengan yakin memberitahu kalau Oh Sol memang datang mengunjungi anaknya, tapi  meminta untuk tak memberitahu Sun Kyeol
“O Sol sudah datang setiap hari. Dia datang duduk di sampingmu lalu diam-diam pergi. Dia bilang, takkan pernah kembali, tapi dia tak bisa menahannya. Dia bilang akan terus kembali hanya sampai kau bangun, dan Dia datang setiap hari... Setiap hari O Sol ada di sampingmu.” Cerita Nyonya Cha
Oh Sol pun dengan sangat telaten menemani Sun Kyeol saat tak sadarkan diri. Bahkan Nyonya Cha juga sempat duduk bersama Oh Sol agar bisa tetap kuat menemani anaknya. 



Sun Kyeol seperti tak percaya kalau yang dalam mimpinya memang kejadian sebenarnya. Nyonya Cha memberitahu kalau Sudah waktunya O Sol datang.
Di rumah
Oh Sol sudah bersiap-siap untuk pergi, lalu mendengar pembicaran ayahnya dengan Choi Gun di meja makan. Tuan Gil mengucap syukur bertanya Apa O Sol tahu kalau Sun Kyeol sudah bangun. Choi Gun pikir belum
“Dia pasti akan senang... Dia akan lebih bahagia ketika melihat wajahnya di rumah sakit.” Kata Tuan Gil. Choi Gun tak percaya Tuan Gil sudah tahu kalau O Sol mengunjungi Sun Kyeol
“Bagaimana aku tidak tahu ketika dia pulang setiap malam dengan mata bengkak? Meskipun dia tak berkata apa pun, pasti sulit baginya. Dan Bukannya aku tak bisa mengerti. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Dan tidak seharusnya begitu.” Kata Tuan Gil mengerti. Oh Sol terus mendengarnya dari depan pintu. 


Sun Kyeol gelisah mondar mandir diruangan menunggu Oh Sol, tapi tak kunjung datang. Sementara dirumah Oh Sol memilih untuk menjemur pakaian di atap, Choi Gun datang bertanya apakah Oh Sol  tak pergi ke rumah sakit. Oh Sol menjawab kalau tak akan pergi dari sekarang.
“Kenapa tidak? Apa Kau dengar CEO Jung sudah bangun?” ucap Choi Gun. Oh Sol pun mengucap syukur. Choi Gun mengartikan kalau Oh Sol mendengar karena pembicaran dengan Tuan Gil.
 “Aku hanya memikirkan diri sendiri selama ini. Apa yang dipikirkan ayah ketika dia melihatku akan menemuinya jadi Aku tak akan pergi mulai saat ini. Karena dia sudah bangun, sudah cukup bagiku.” Ucap Oh Sol. 


Nyonya Cha masuk kamar memberitahu anaknya kalau bisa pulang sekarang, tapi tak ada dikabar dan panik keluar ruangan ingin tahu kemana Sun Kyeol pergi.
Tuan Cha sedang berdiri dijembatan, Sek-nya mengajak masuk karena  di luar dingin. Saat itu Sun Kyeol datang menemui kakeknya. Tuan Cha pikir melihat Sun Kyeol datang jauh-jauh, sepertinya sudah baikkan sekarang. Sun Kyeol meminta Tuan Cha agar membiarkan keluarga Gil O Sol hidup dengan tenang.
“Kupikir kau akan berbicara mengenai perusahaan terlebih dahulu. Dia sepertinya gadis yang teguh, Jauh lebih kuat dari dirimu. Jadi Karena kau sudah baikan sekarang, bergabunglah Grup AG. Maka aku akan dapat memberimu bantuan.” Ucap Tuan Cha memberikan tawaran
“Kau sepertinya masih ingin membuat kesepakatan denganku.” Komentar Sun Kyeol. Tuan Cha tak mengerti maksudnya.
“Ketika kau mengirimku ke Amerika di luar kehendakku, kau bilang ini kepadaku. Bahwa ketika aku kembali,maka kau akan melepaskanku. Cheongso Yojeong, Gil O Sol juga. Bagimu, semua yang berharga bagiku tampak seperti alat untuk mengendalikan hidupku.” Sindir Sun Kyeol
“Apa yang ingin kau katakan?” ucap Tuan Cha tak ingin berbelit-belit.
“Dari saat aku meninggalkan rumah sakit untuk datang ke sini dan menjumpaimu, aku memiliki secercah harapan. Karena cucumu selamat dari kecelakaan, mungkin kau  mengabulkan keinginanku tanpa persyaratan apa pun. Tapi aku salah.” Ucap Sun Kyeol seperti merasa menyesal
“Seharusnya aku tahu lebih baik... Aku mengunjungi situs kecelakaan dari enam tahun lalu. Aku ingin meminta maaf atas namamu. Kupikir itu satu-satunya caraku bisa menahannya. Dan Jika aku melakukan itu, kupikir mungkin kau akan dapat menerima pengampunan atas kesalahanmu. Karena saat itu aku tak pernah membayangkan keluarga orang yang kucintai, adalah korban.” Cerita Sun Kyeol
“Itu kecelakaan... Tidak ada yang bisa kita lakukan.” Tegas Tuan Cha merasa tak bersalah.
“Tidak... Itu salahmu... Itu adalah bencana karena keputusanmu yang buruk. “ kata Sun Kyeol
“Aku... hanya mencoba yang terbaik untuk menepati tanggal janji. Aku mengikuti semua prosedur yang tepat dan sudah memberikan kompensasi yang wajar. Ucap Tuan Cha
“Tepat dan masuk akal, semua didasarkan pada standarmu. Sama seperti bagaimana kau memperlakukanku selama ini. Meskipun sudah terlambat, kunjungilah para korban. Meminta maaf dan pengampunan dengan tulus... Ini hal terakhir yang kuminta darimu sebagai seorang cucu.” Kata Sun Kyeol
Tuan Cha hanya bisa memanggil cucunya, tapi Sun Kyeol sudah pergi meninggalkanya. 



Oh Sol baru saja keluar dari kamar melihat adiknya yang sudah bangun, keduanya terlihat canggung. Oh Sol memberitahu sudah membuat sarapan. Oh Dol bartanya apa yang ada ditanganya. Oh Sol memberitahu kalau ini petisi.
“Nuna... Ayo berhenti... Apa yang bisa kita ubah dengan selembar kertas itu? Berhentilah membuang-buang tenagamu pada sesuatu yang sia-sia.” Kata Oh Dol
“Kita bisa mengubahnya. Selama tak menyerah, kita bisa mengubah apa pun itu. Ayo terus lakukan taekwondo, oke?” kata Oh Sol menyakinkan.
“Kau berhenti dari pekerjaanmu sesuka hati. Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa itu membuatmu puas? Ah.... Tidak, apa itu karena rasa bersalah? Apa karena kau ingin terus berkencan dengan pria yang membunuh Ibu?!!” ucap Oh Dol marah.
“Ya.... Apa yang kau katakan semuanya benar... Mungkin karena rasa bersalah, dan aku mungkin mencoba untuk hidup melaluimu. Tapi O Dol... Aku tak akan bertemu dengannya lagi... Aku tak akan pernah melihatnya mulai saat ini.” Ucap Oh Sol menyakinkan.
“O Dol, sejujurnya, sesudah aku berhenti menjadi atlet, Aku menyesalinya setiap hari. Aku bilang pada diri sendiri "aku baik-baik saja", tapi itu tak benar...Aku...jika berusaha cukup keras, maka Aku bisa hidup dengan baik seperti orang lain Tapi itu tak mungkin.” Cerita Oh Sol. Oh Dol hanya tertunduk sedih
“Saat itu, Aku berlari... Seorang pengecut yang melarikan diri dapat mencoba tapi memiliki batasan... Sulit untuk melangkah lebih jauh juga. Bagiku, satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah bertahan. Kuharap kau tak mengulangi kesalahanku... Kuharap kau tak menyerah, atau melarikan diri sepertiku...Nuna akan melakukan apa pun sebisaku, Sebelum menyesal. Itu yang ingin kulakukan sekarang.” Tegas Oh Sol menyakinkan. 

Sun Kyeol bertemu dengan hakim memberikan berkas  daftar orang yang ditambahkan ke komite disiplin dan Sedikit investigasi jelas akan membuktikan bahwa itu diisi dengan orang-orang yang terkait dengan AG. Hakim pikir mungkin kebetulan.
“Tapi aku punya bukti untuk mendukung itu bukan kebetulan. Semuanya ada di sana.” Kata Sun Kyeol yakin
“Secara harfiah ini hanya bukti tak langsung. Apa yang bisa kau lakukan dengan ini?” ucap Hakim
“Bukti tak langsung? Kita akan melihat bagaimana bukti tak langsung itu berubah menjadi kebenaran.” Kata Sun Kyeol 


Oh Sol sambil berjalan berbicara di telp dengan pelatih, kalau sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan dokumen meminta agar Jangan khawatir, karena O Dol akan melanjutkan taekwondo dan yakin adiknya pasti kuat.
Saat itu Oh Sol dan Sun Kyeol tak sengaja bertemu didepan gedung pengadilian.
Akhirnya keduanya duduk dibangku taman, suasana terasa canggung. Oh Sol mengaku sudah mendengar Sun Kyeol yang keluar dari rumah sakit dan bertanya apakah sudah pulih sepenuhnya. Sun Kyeol mengaku belum Tapi tak memiliki masalah dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

“Lalu apa Kabarmu baik? Sepertinya kau makin kurus.” Ucap Sun Kyeol, Oh Sol tak menyadarinya.
“Ada perlu apa kau datang kemari?” tanya Oh Sol, Sun Kyeol pikir tak bisa hanya diam menunggu.
“Meski begitu, tak akan mudah... Kakekmu, pria yang menakutkan..” ucap Oh Sol
“Maaf... Itu Gara-gara aku.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol pamit pergi dulu
“Terimakasih untuk semuanya... Waktu yang kuhabiskan denganmu adalah momen ajaib. Kedepannya juga akan selalu kuingat moment itu... Selamanya.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol mengulurkan tanganya.
“Aku tak pernah benar mengucapkan salam perpisahan. Hiduplah dengan baik. Walaupun begitu... Kau sudah hidup dengan baik.” Kata Oh Sol tapi Sun Kyeol seperti tak ingin bersentuhan dan tangan yang penuh luka tak ingin berjabat tangan.
Bersambung ke episode 16
Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Sun Kyeol memanggil Oh Sol lalu menghampirinya, keduanya saling bertatapan dan akhirnya Oh Sol memilih pergi. Sun Kyeol pun menahanya meminta agar mengatakan sesuatu.  Oh Sol seperti tak suka dengan bersama dengan Sun Kyeol
“Kenapa tak menjawab teleponku? Aku khawatir.” Ucap Sun Kyeol kebingungan.
“Tak ada sesuatu apa pun untuk dikatakan. Jadi Pergilah.” Kata Oh Sol sinis
“Kenapa mendadak bersikap seperti ini? Beritahu alasannya. Bagaimana bisa kau ingin putus begitu saja? Setidaknya aku harus tahu... Katakan padaku. Kumohon.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol hanya menatpnya.
“Kalian Mengobrollah dengan santai. Aku pulang duluan.” Kata Choi Gun lalu melangkah pergi. 

[Episode 15: Saat Aku Sangat Ingin Memelukmu]
Oh Sol dan Sun Kyeol akhirnya duduk dibangku taman, Oh Sol mengulang kembali kalau membencinya. Sun Kyeol ingin tahu alasan Oh Sol membencinya karena Setidaknya harus ada alasannya padahal Dari kemarin pun mereka baik-baik saja.
“Tidak, kita baik-baik saja sejak pertama kali bertemu. Jadi Apa aku salah?” ucap Sun Kyeol binggung
“Aku lelah... Menghabiskan waktu dengan kau itu melelahkan. Aku berusaha mati-matian padahal kita bukanlah pasangan yang cocok Dan.. Intinya, aku muak dengan segalanya. Kau Berhentilah datang ke rumahku seperti ini. Dan jangan menghubungiku lagi.” Ucap Oh Sol akan pergi.
“Bagaimana jika tak mau? Aku masih menyukaimu. Dan juga, sepertinya perkataanmu tak tulus. Bagaimana jika aku tak mau? Bagaimana jika aku tak ingin putus denganmu?” kata Sun Kyeol
“Berpikirlah sesuka hatimu. Karena perkataanku tulus.” Tegas Oh Sol lalu benar-benar pergi. Sun Kyeol hanya bisa terdiam. 


Choi Gun memasak dirumah lalu mengajak Oh Sol makan bersama. Oh Sol mengeluh karena tak nafsu makan. Choi Gun tahu kalau Oh Sol Sejak kemarin belum makan apa pun. Oh Sol seperti engan makan karena banyak masalah yang dipikirkan.
“Apa Kau akan membiarkan masalah O Dol berjalan seperti ini? Dia dapat mengajukan permohonan sidang ulang dalam waktu seminggu. Mari coba semampunya. Kita tak boleh menyerah sampai sini.” Ucap Choi Gun memastikan.
“Sidang ulang?” kata Oh Sol seperti memiliki semangat. Choi Gun menyakinkan dengan meminta agar Oh Sol makan lebih dulu.
“Tak ada waktu untuk kecewa. Jika kau ingin dia menerima putusan yang tepat dari sidang ulang, maka Kau harus lebih banyak bergerak. Karena kau harus berjuang lebih gigih.” Kata Choi Gun lalu sempat melihat pipi Oh Sol sekarang sudah menghilang. 


Telp Oh Sol berdering, pelatih Oh Dol menelp. Oh Sol kaget karena adiknya yang tak datang ke sekolah. Oh Dol sedang ada ada didepan gedung berusaha untuk masuk. Young Sik menahanya meminta agar O Dol Tenang dan ceritakanlah supaya bisa mengerti. Oh Dol tak peduli tetap ingin masuk.
“Serius! Kenapa kau ingin bertemu CEO?” tanya Young Sik terus menahanya.
“Itu bukan urusanmu.” Kata Oh Dol sinis, Young Sik mencoba menahan dan melihat Sun Kyeol baru datang.
“Mari bicara dengan ketua AG. Aku pergi ke perusahaan, tapi mereka tak mengizinkan orang sepertiku masuk. Kupikir mereka akan melihatku jika kau yang berbicara.” Ucap Oh Dol menatap Sun Kyeol dengan tatapan sinis
“Apa yang kau lakukan, Gil O Dol?” kata Young Sik panik mengajak Oh Dol pergi tapi Sun Kyeol menahanya membiarkan agar bisa bicara.
“Apa yang terjadi? Ada masalah apa?” tanya Sun Kyeol masih terlihat bingung dan berusaha tenang.
“Aku tak perlu menjelaskannya kepadamu. Biarkan aku bertemu dengan mereka... Kubilang ingin bertemu mereka!” ucap Oh Dol marah 


Tuan Cha akan masuk mobil, Supirnya bertanya apakah mereka akan Pergi ke perusahaan. Tuan Cha mengajak mereka pergi ke rumah sakit. Nyonya Cha pun mengantar ayahnya didepan rumah. Tiba-tiba Sun Kyeol berdiri depan mobil Tuan Cha yang meninggalkan rumah. Nyonya Cha kaget melihat anaknya yang nekat.
“Keluar.” Ucap Sun Kyeol membuka pintu mobil. Tuan Cha menyuruh Sun Kyeol agar bicara saja.
“Kau tampak sangat tenang sesudah menghancurkan kehidupan seseorang.” Ucap Sun Kyeol sinis
“Apa yang kau bicarakan? Apa yang terjadi?” tanya Nyonya Cha binggung dengan keduanya.
“Bukan aku yang menghancurkan. Tapi kau.” Kata Tuan Cha. Sun Kyeol tak mengerti kalau itu jadi salahnya.
“Jika kau tak berkencan dengannya, ini tak akan pernah terjadi.” Kata Tuan Cha menyalahakan cucunya.
“Apa Kau sungguh harus sejauh ini? Apa Kau benar-benar harus melukai keluarganya?” kata Sun Kyeol marah
“Ayah, apa yang terjadi? Apa yang dia bicarakan?” ucap Nyonya Cha binggung
“Itu... kupikir akan jadi cara terbaik untukmu.” Ucap Tuan Cha. Sun Kyeol tak terima dianggap sebagai "Cara terbaik"
“Ya... Kakek tak pernah berubah... Kau selalu seperti itu seumur hidupmu. Untuk mencapai tujuan, kau tak peduli dengan luka orang lain. Kau menghancurkan dan menimpa mereka. Begitulah caramu membesarkan perusahaan.” Ucap Sun Kyeol marah
“Sampai kapan kau akan mengusik orang lain seperti itu? Berapa lama kau akan hidup seperti ini?” sindir Sun Kyeol. Tuan Cha tak peduli menyuruh sopirnya agar segera menyalakan mobil.
“Kau nantikanlah sekarang juga. Apa pun yang Kakek lakukan, aku tak akan menyerah Gil O Sol. Sebenarnya, ini bagus. Sekarang aku tahu alasan untuk meminta maaf. Apapun yang kau lakukan, sampai akhir aku akan berjuang dengan dia. .” Tegas Sun Kyeol menantang kakeknya dan akan pergi.
“Kecelakaan Jungang-dong enam tahun lalu. Salah satu korban dari kecelakaan itu adalah ibunya.” Ucap Tuan Cha.
Sun Kyeol tak mengerti maksudnya, Tuan Cha pikir Ini hanya akan lebih menyakitkannya jadi mereka berdua tak dibolehkan untuk bersama dan sebaiknya mengakhiri hubungan secepatnya Untuk kebaikan mereka berdua. Sun Kyeol terdia, dan Tuan Cha akhirnya pergi. 



Sun Kyeol mengemudikan mobilnya teringat kembali yang dikatakan Tuan Cha “Kecelakaan Jungang-dong yang terjadi enam tahun lalu. Salah satu korban dari kecelakaan itu adalah ibunya.”
Akhirnya pergi ke sebuah gedung yang masih bertuliskan tulisan demo   [Tangguhkan pembangunan ulang.] [Kami tak akan mundur.] Sun Kyeol seperti bisa merasakan korban yang tidur diruangan, salah satunya Oh Sol lalu berdoa dan memberikan bunga sebagai penghormatan. 

Oh Sol berjalan keluar rumah, Choi Gun bertanya apakah sudah dengar kabar dari O Dol. Oh Sol mengelengkan kepala saat itu Oh Dol datang sambil menuruni tangga. Oh Sol bertanya Kemana saja, karea mendengar tak sekolah.
“Aku sedang memeriksa permohonan sidang ulang. Aku bicara dengan pelatihmu dan dia bilang kita bisa mengajukan permohonan ulang. Kita layak...” ucap Oh Sol dan disela oleh Oh Dol
“Aku menyerah.” Kata Oh Dol, Oh Sol dan Choi Gun terlihat kaget. Oh Sol menahan Oh Dol agar tak pergi.
“Jangan bersusah payah... Karena aku ingin menyerah saja.” Tegas Oh Dol lalu melangkah pergi. Oh Sol dan Choi Gun hanya menatap bingung. 


Sek Kwon memberikan daftar orang-orang  yang ditambahkan dalam komite disiplin O Dol. Choi Gun melihatnya, Sek Kwon menegaskan kalau melihat daftar itu untuk berjaga-jaga dan seperti yang diduga, mereka dari AG.
“Jika kau mengusulkan ini saat mengajukan permohonan sidang ulang, itu akan membantu.” Ucap Sek Kwon. Choi Gun menganguk mengerti. 

Choi Gun berjalan dengan Oh Sol kalau sudah meminta sidang ulang dengan materi yang dikirimkan, karena sudah mencoba semua sebisanya sekarang harus menunggu jadi meminta Oh Sol agar jangan khawatir karena  Semuanya akan baik-baik saja.
“Apa Kau akan langsung pulang ke rumah?” tanya Choi Gun
“Tidak, aku harus pergi kerja paruh waktu.” Ucap Oh Sol  Choi Gun kaget Oh Sol yang pergi Kerja paruh waktu ingin tahu alasan tiba-tiba melakukan itu.
“Terlalu banyak hal yang terjadi di kepalaku jika aku di rumah. Jadi Aku harus melakukan sesuatu.” Jelas Oh Sol
“Jangan memaksakan diri. Karena tidak baik bekerja terlalu lelah untuk melupakan sesuatu.” Saran Choi Gun
“Terima kasih sudah ada di sampingku. Jika bukan karenamu, aku tak akan tahu harus berbuat apa. Sekarang Aku terlambat. Aku harus pergi.” Ucap Oh Sol. Cho Gun membalasnya kalau akan bertemu lagi dirumah. 


Oh Sol berkerja di restoran daging pangang, tiba-tiba Jae Min dkk datang. Oh Sol kaget melihat teman-temanya datang. Setelah berkerja Oh Sol pun menemani temanya makan sambil meminta maaf karena datang terlambat.
“Kenapa O Dol datang ke perusahaan tempo hari? Dia tak datang untukmu.” Ucap Jae Min memulai pembicaran.
“O Dol pergi ke sana? Kapan?” tanya Oh Sol kaget. Jae Min menjawab kemarin.
“Omong-omong, apa CEO Jung  ada hubungannya dengan AG Group? O Dol meminta CEO Jung untuk meminta bertemu dengan Presdir dari AG Group. Apa rumor itu benar? Orang-orang bilang dia adalah cucu Presdir AG Group dari anak satu-satunya.” Ucap Jae Min. Oh Sol hanya bisa diam saja.
“Apa Kau dan CEO Jung baik-baik saja?” tanya Dong Hyun, Oh Sol terlihat binggung
“Benar.... Dia tampak tak begitu baik belakangan ini. Bahkan Suatu hari, dia terpeleset dan hampir jatuh dari tangga. Aku belum pernah melihatnya begitu kacau. Apa sesuatu terjadi? Kau pasti tahu sesuatu.” Kata Jae Min. Young Sik terlihat ikut penasaran.
“Kita sudah putus. Jadi aku tak begitu tahu bagaimana keadaannya belakangan ini.” Akui Oh Sol. Jae Min dkk terlihat kaget mendengarnya. 


Oh Sol berjalan pulang dan tanpa sadar Sun Kyeol mengikutinya, saat itu lampu dijalan terlihat kedap-kedip.  Esok harinya, Oh Sol berjalan pulang menerima telp kalau besok akan berkerja juga, lalu melihat ada jalan yang sedang diperbaiki.
Akhirnya Oh Sol menaiki bus, dan melihat pasangan yang saling berpegangan di bus. Ia teringat saat pertama kali Sun Kyeol naik bus tak bisa berpegangan dimana saja. Saat bus berjalan, Oh Sol melihat Sun Kyeol yang berdiri seperti menunggunya.
Oh Sol seperti berpikir kalau hanya halusinasi saja, sampai akhirnya di halte bus Choi Gun yang menunggunya. Tapi ternyata Sun Kyeol yang bersembunyi dibalik pohon.
“Sudah kubilang jangan memaksakan. Kenapa bekerja sangat keras? Bekerja paruh waktu dan belajar.” Ucap Choi Gun berjalan pulang bersama. Oh Sol tiba-tiba berhenti menatap lampu yang terang dijalan.
“Lampu jalan... Itu tadinya rusak.” Kata Oh Sol, Choi Gun pikir kalau  Seseorang pasti sudah melaporkannya dan mengajak segera pergi.
Oh Sol masih menatap binggung tapi akhirnya berjalan pulang. Sun Kyeol menatap Oh Sol dari kejauhan karena yang melindunginya dari belakang.


Sun Kyeol terlihat sangat lelah karena masalah tetap berkerja dengan memberikan tandatangan pada surat “Kontrak Layanan Kebersihan” dua orang yang ada didepanya kaget melihat luka ditangan Sun Kyeol walaupun sudah mengunakan sarung tangan.
Sek Kwon terlihat kaget, Sun Kyeol santai setelah memberikan tanda tangan segera pamitpergi. Di kamar mandi, Sun Kyeol terus mencuci tangan berkali-kali dan mengosoknya dengan obat luka juga disampingnya. 

Sek Kwon berbicara di telp kalau Sun Kyeol yang semakin sering bersih-bersih bahkan belum makan atau tidur selama berhari-hari. Ia menceritakan Sun Kyeol yang menyibukan diri dalam pekerjaan dan menurutnyai itu tak baik untuk Sun Kyeol.  Nyonya Cha yang mendengarnya terlihat sangat khawatir.
“Kemana kau akan pergi jam segini?” tanya Tuan Cha melihat anaknya akanpergi.
“Jika sesuatu terjadi pada Sun Kyeol, semua ini salah Ayah.” Tegas Nyonya Cha menyalahkan ayahnya. 

Choi Gun sudah menunggu dirumah,berkomentar Sun Kyeol yang datang terlambat. Sun Kyeol mengeluh Choi Gun yang datang lagi dan menyuruhnya keluar. Choi Gun ingin tahu alasan dan mengingatkan kalau ia adalah dokternya.
“Aku tak butuh dokter jadi Berhenti datang ke sini.” Ucap Sun Kyeol mengambil minum.
“Akulah yang memutuskan, kau butuh atau tidak.... Ayo lihat ini... Aku sudah menganalisis beberapa kasus” kata Choi Gun
“Apa Tak dengar kubilang keluar? Aku tak butuh apa-apa... Dokter, perawatan mysophobia ini aku tak butuh.” Ucap Sun Kyeol marah
“Kenapa tak butuh? Kau menginginkannya sesuka hatimu, dan merubahnya sesuka hatimu juga. Sampai kapan kau akan berhenti bersikap kekanak-kanakan?” kata Choi Gun menyadarkan.
“Keluar... Karena saat ini aku tak tahu kenapa harus lebih baik.” Tegas Sun Kyeol. Choi Gun tertunduk mendengarnya. 


Oh Sol duduk dengan Nyonya Cha di butik, Nyonya Cha yakin Oh Sol pasti terkejut karena Tiba-tiba meminta bertemu. Ia lalu meminta maaf karena bersikap egois dan memohon agar bisa bertemu Sun Kyeol sekali saja. Oh Sol seperti tak bisa bersikap.
“Ini semua salahku dan ayahku.. Sun Kyeol tak melakukan kesalahan. Jika sesuatu terjadi padanya...” ucap Nyonya Cha panik
“CEO Jung tak selemah itu... Dia mungkin menderita sekarang, tapi dia akan segera mengatasinya.” Kata Oh Sol yakn. Nyonya Cha memohon.
“Maafkan aku Nyonya...” ucap Oh Sol lalu melangkah pergi. Nyonya Cha hanya bisa menangis. 

Sun Kyeol keluar dari kamar mandi, Choi Gun masih ada dirumah memberikan  obat penenang yang akan membantu menghilangkan kecemasan Dan beberapa salep untuk tangannya karena  Luka seharusnya tak dibiarkan terlalu lama.
“Berhati-hatilah untuk tak menggunakan pembersih tangan terlalu sering. Ketika segalanya menjadi sulit, cobalah untuk mengalihkan perhatianmu. Dan ini...” ucap Choi Gun
“Kau sedang apa? Aku ingin sendiri. Kumohon keluar!” teriak Sun Kyeol marah
“Aku perhatikan jammu berhenti... Aku akan kembali.” ucap Choi Gun pun melangkah pergi. 

Saat akan pulang, tak sengaja Choi Gun dan Oh Sol yang bertemu akan menyeberang jalan. Keduanya akhirnya duduk bersama ditanggan, Oh Sol bertanya apakah Choi Gun sudah mengunjungi rumah Sun Kyeol dan ingin tahu keadaannya.
“Apa Dia baik baik saja?  Aku bertemu Nyonya Cha dan dia bilang Sun Kyeol mungkin dalam bahaya.” Ucap Oh Sol khawatir.
“Jangan khawatir. Aku akan terus mengawasinya.” Tegas Choi Gun menenangkan. Oh Sol hanya bisa menangis dan Choi Gun sempat menatapnya lalu ragu untuk memeluk Oh Sol, tapi akhirnya berani memeluk untuk menenangkanya. 

Di tempat tidur, Oh Sol tak percaya kalau tanganya yang memegang lengan Oh Sol. Ia pun bertemu kembali dengan seniornya.
“Hati orang adalah tipuan. Mereka bertingkah seolah dapat melakukan apa saja untuk seseorang, karena mencoba meraih kesempatan selagi bisa.” Cerita Choi Gun pada seniornya.
“Sesudah kedua orang itu putus, Kau tahu apa yang kupikirkan? "Apa akan baik-baik saja untuk mendekatinya lagi?" Itulah yang terlintas di pikiranku. Aku sangat menyedihkan. Apa salahnya itu? Kenapa itu menyedihkan?” ucap Choi Gun.
“Kau manusia bukanlah Yang Maha Kuasa, apa salahnya itu? Aku seharusnya tahu ketika kau menyerah begitu saja pada seorang wanita yang kau sukai sejak lama. Dasar bodoh... Kau benar-benar bodoh.” Komentar seniornya
“Siapa bilang mudah? Ini Sulit... Sekarang pun masih sulit.. O Sol, senyumnya cantik. Jadi aku ingin membuatnya tersenyum lagi. Tapi itu bukan sesuatu yang bisa kulakukan. Karena aku bukan orang itu.” Ucap Choi Gun 


Tuan Cha melihat hasil CT scannya seperti makin memburuk. Tuan Cha masuk ruangan cucunya, langsung berkata aklau  sudah saatnya berhenti. Sun Kyeol kaget bertanya Ada perlu apa datang ke kantornya. Tuan Cha ingin tahu Berapa lama lagi akan menghabiskan hidup cucunya dengan bermain-main seperti anak kecil.
“Bagi kakek, terlihat seperti itu... Tapi bagiku, tempat ini sangat berharga. Jadi Silakan keluar.” Ucap Sun Kyeol. Tuan Cha tak percaya mendengarnya.
“Karena bersamamu, membuatku tak nyaman. Jadi Aku saja yang pergi.” Ucap Sun Kyeol akan melangkah pergi.
“Pulang dan jadilah penerus AG Group.” Ucap Tuan Cha
“Aku tak suka hal-hal kotor, Kau tahu benar... Perusahaan kotor yang kau dirikan. Aku tak punya niat untuk membuka lenganku untuk itu. Apa ada anak lain yang kau sembunyikan di suatu tempat? Aku tak akan terkejut bahkan jika kau melakukannya.” Kata Sun Kyeol sinis
“Beraninya kau!” teriak Tuan Cha tak bisa menahan emosi
“Tolong singkirkan aku dari hidupmu sekarang. Anggap saja kau kehilangan seorang cucu.” Kata Sun Kyeol. Tuan Cha tak percaya kalau Sun Kyeol yang berani mengatakan hal itu.
“Dasar Berandal... Apa Kau pikir perusahaan yang kubua seluruhnya kotor? Lalu bagaimana dengan perusahaan ini?” ucap Tuan Cha
“Aku orang yang membuat...” tegas Sun Kyeol, Tuan Cha mengejek apakah Sun Kyeol  benar-benar berpikir yang membuat perusahaan ini dengan tangannya sendiri.  Sun Kyeol terdiam tak percaya
“Kukira kau benar-benar percaya begitu Dengarkan baik-baik. Siapa menurut orang yang cukup gila untuk berinvestasi di perusahaan yang menyedihkan seperti ini? Siapa pemegang saham terbesar yang sangat ingin kau ketahui?” ucap Tuan Cha. Sun Kyeol kaget lalu menatap Sek Kwon
“Jika tempat ini begitu berharga bagimu, bergabunglah dengan Grup AG. Maka setidaknya perusahaan ini tak akan dibubarkan.” Tegas Tuan Cha menantang lalu melangkah pergi. 



“Sek Kwon , apa kau sudah tahu?” tanya Sun Kyeol tak percaya. Sek Kwon hanya diam saja.
“Wajar bagi bisnis mana pun untuk menerima investasi awal. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri atas kenyataan itu.” Ucap Sek Kwon
“Jadi Kau tahu atau tidak?!!” tegas Sun Kyeol. Sek Kwon mengaku kalau sudah tahu.
“Bagaimana mungkin kau tak mengatakan apa-apa... Tidak... Bagaimana kau tahu? Bagaimana kau tahu kakekku ada di belakang semua pemegang saham?!” ucap Sun Kyeol marah
“Maafkan aku... Aku tak pernah bermaksud membodohimu. Dan aku tak pernah berpikir untuk membodohimu mengenai hubunganku dengan ketua” ucap Sek Kwon
“Kenapa kau melakukan ini padaku?” kata Sun Kyeol seperti ditusuk dari belakang.
“Aku tahu kau tak akan percaya padaku apa pun yang kukatakan, tapi...” kata Sek kwon. Sun Kyeol tak mau dengan menyuruh Sek Kwon segera keluar saja.


Young Sik menelp Oh Sol kalau Rapat umum akan diadakan untuk memutuskan pemecatan CEO Jung. Oh Sol pikir tak ada hubungan denganya. Dong Hyun pikir kalau sepertinya harus memberitahu Oh Sol.
Sun Kyeol mengemudikan mobilnya mengingat kembali yang dikatakan kakeknya “Kau benar-benar berpikir membuat perusahaan ini dengan tanganmu sendiri? ApaSungguh? Kau sendiri? Kukira kau benar-benar percaya begitu.”
Ia lalu mengingat ucapan Sek Kwon “Maafkan aku. Aku tak pernah bermaksud membodohimu.” Dan terakhir kali Oh Sol dengan baju basah kuyup berkata “Ayo kita berhenti saling bertemu... Mari putus.”
Setelah itu Oh Sol mengaku lelah dan berkata “Aku Berusaha mati-matian padahal kita bukan pasangan yang cocok,  Menghabiskan waktu bersamamu melelahkan.” Sun Kyeol tanpa sadar mengambil jalur berlawanan dan akhirnya tak sadar didepanya ada truk besar.


Choi Gun memberitahu Oh Sol kalau Jang Sun Kyeol kecelakaan dan dibawa ke Rumah Sakit Universitas Woo Sin jadi meminta Oh Sol segera pergi.  Oh Sol menolak kalau  tak bisa pergi dan tak akan pergi. Choi Gun menegaskan kalau Itu bukan salah Choi Gun.
“Meskipun dia berbeda darimu, dia juga korban yang terluka karena Tuan Cha  Dan dia adalah pasien yang menyalahkan dirinya sendiri karena itu. Bayangkan ada anak yang menyalahkan dirinya sendiri dan menderita mysophobia.” Jelas Choi Gun
“Dan dia bilang satu-satunya orang yang bisa dia andalkan adalah kau. Lalu Kau akan bagaimana? Apa Kau akan meninggalkan anak itu? Kaulah satu-satunya yang bisa diandalkan oleh Seon Kyeol saat ini... Dia pasti menunggumu.” Ucap Cho Gun.
Choi Gun dibawa masuk ke rumah sakit dengan keadaan kritis, Oh Sol akhirnya berlari pergi ke rumah sakit.
“Tunggulah aku... Karena aku akan datang. Aku sedang ada di jalan.. Tunggu... Sebentar lagi... Tunggu sebentar demi aku. Kumohon.” Ucap Oh Sol memohon.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09