PS
: All images credit and content copyright : KBS
Sung
Ryong dan Seo Yool datang mencegat jalan Ketua Park saat di lobby, Sung Ryong
mengatakan kalau Ada sesuatu yang ingin disampaikan. Yaitu Surat dakwaan untuk
pemaksaan penipuan pembukuan keuangan. Seo Yul juga memberitau Surat dakwaan untuk paper company dan real
estate.
“Surat
dakwaan untuk dana ilegal.” Kata Sung Ryong
“Surat
dakwaan untuk pelanggaran sistem rekening. dan penggelapan pajak.” Kata Seo Yul
“Surat
dakwaan karena telah melakukan percobaan pembunuhan padaku.”kata Sung Ryong
“Surat
dakwaan untuk memenjarakan dan menganiaya.” Kata Seo Yul
“Terakhir,
surat dakwaan karena telah melakukan percobaan pembunuhan pada Kepala Lee Eun
Seok.” Ucap Sung Ryong
Ia lalu
membahas pada Seo Yul sebagai jaksa ingin tahu Ketua Park dihukum berapa lama. Seo Yul pikir kalau itu
Kira-kira selama 7 atau 8 Piala Dunia. Sung Ryong menghitung kalau Ketua Park
akan keluar dari penjara setelah 2045. Ketua Park dengan nada penuh amarah
bertanya apa yang dinginkan oleh mereka.
“Jangan
datang ke Kantor Kejaksaan dengan kursi roda atau ambulans.” Kata Seo Yul tahu
trik para pejabat yang mangkir dari hukum dengan berpura-pura sakit.
“Anda
harus merapihkan rambut dan di makeup sebelum tiba disana. Karena mereka akan mengambil
gambar Anda.” Pesan Sung Ryong, Ketua Park hanya tertawa lalu berjalan pergi.
Sung
Ryong melihat Ketua Park cukup sulit dan sedikit binggung karena atasanya itu tidak
merasa terkejut. Seo Yul pikir Yang
begini tidak akan membuat Ketua Park terkejut. Sung Ryong pikir Tapi untuk
deklarasi perang, lumayan dan Sekarang pertempuran sesungguhnya dimulai.
“Do to
the O. Ketua Park Hyun Do.” Ucap Sung Ryong dan semua ingikuti seperti gaya
rapper lalu pergi
Min Young
berjalan dengan Ketua Park mengatakan
akan menelpon tim hukum untuk melakukan tindakan. Ketua Park pikir tak
perlu lau menghubungi seseorang seperti meminta bantuan.
Min Young
di ruangan memarahi Ketua Lee dan Ma Geun dengan yang keduanya sudah lakukan,
kalau mereka hampirmenghancurkan semuanya. Ma Geun minta maaf merasa seperti
dihipnotis
“Jika
kalian ingin menetap, jangan membuat masalah Dan terus tutup mulutmu.” Perintah
Min Young
“Aku...
khawatir tentang apa yang kami katakan pada jaksa.” Ucap Man Geun ketakutan
“Kau
bilang Kau khawatir? Aku akan mengurusnya kali ini. Jika sesuatu seperti ini
terjadi lagi, kalian akan dihadapkan dengan sesuatu yang tak terbayangkan. Jadi
Camkan itu.” Ucap Min Young, Keduanya menganguk mengerti.
Keduanya
keluar ruangan, Ma Geun pikir Suka atau tidak, TQ yang membayar gaji mereka
jadi mereka harus berbakti pada
perusahaan. Ketua Lee pun setuju tidak akan dibutakan oleh apapun lagi dan akan
setia kepada perusahaan. Tiba-tiba Seo Yul sudah ada dibelakang keduanya yang
membuat bawahanya itu terlonjak kaget.
“Kenapa
kaget begitu? Apa Kalian habis lihat hantu?”ejek Seo Yul. Keduanya pun
memanggil Seo Yul dengan panggilan Jaksa.
“Jangan
panggil aku itu. Panggil saja aku Direktur seperti sebelumnya.” Kata Seo Yul,
keduanya terlihat masih gugup.
“Kelihatannya
kalian... habis bertemu dengan Direktur Cho. Apapun yang dia katakan, kita harus
berada di perahu yang sama. Kalian harus berkelahi sesuai dengan keadilan dan
aturan. Bukankah begitu?” kata Seo Yul, Keduanya mengangguk.
“Kalian
berdua pendukungku yang paling terbaik. Kalian adalah yang terbaik.” Kata Seo
Yul lalu memberikan semangat lalu berjalan pergi.
Keduanya
kebingungan dengan nasibnya dan berpikir lebih baik mati saja.
Ha Kyung
menanyakan tentang deklarasi perang. Suk Kyung mengatakan kalau itu Lancar
sekali dan bertanya pada Manager Cho apakah sudah mendapatkan tanda tangan dari
orang-orang di daftar PHK. Manager Cho ada beberapa yang tak didapatkanya dan sisanya
akan diurus besok.
“Saat
semuanya beres, serahkan itu pada Go and Goo. Kita akan mengajukan gugatan untuk
pemecatan yang tidak adil.” Kata Sung Ryong, Manager Cho mengerti
“Bertahanlah.
Jika kita menang, kau akan terus disini.” Kata Ha Kyung ingin membuat Manager Cho tenang.
“Jika
memang tidak berhasil, tidak apa-apa. Selama aku bisa menjatuhkan Ketua” ucap
Manager Cho dendam
“Kita
jangan bicarakan ini dihadapan Myung Seok.” Pesan Sung Ryong. Manager Cho
mengangguk mengerti.
Seo Yul
duduk di kursi tempat Sung Ryong, Manager Cho baru datang menyapa jaksa yang
datang ke ruangan mereka. Sung Ryong meminta agar jangan memanggilny seperti
itu lebih baik Direktur saja
“Jaksa,
apa yang Anda lakukan di sini?” tanya Sung Ryong melihat Seo Yul duduk di meja
kerjanya.
“Aku
takut kantorku disadap atau di bawah pengawasan.” Kata Seo Yul sediki menyindir
dengan menaikan kaki ke atas meja.
“Kalau
begitu, kau harus duduk di kantormu dan tetap tenang. Kau membuat semua orang
di sini merasa tidak nyaman.” Ucap Sung Ryong melihat semua timnya gelisah.
“Kau
bilang Tidak nyaman? Apa aku membuatmu tidak nyaman?” ucap Seo Yul,
“Tidak
begitu, tapi aku tidak merasa tidak nyaman juga.” Akui Sung Ryong, Seo Yul
pikir tidak masalah untuknya.
Seo Yul
bertanya pada semua karyawan apakah membuatnya tak nyaman, semua menggeleng
dengan terpaksa. Ia pun menegaskan pada Sung Ryong kalau semua baik-baik saja.
Sung Ryong memberitahu semua timnya itu orang suci karena Seo Yul seorang jaksa
jadi membuat mereka tidak nyaman.
Ha Kyung
pikir lebih baik membiarkan saja, karena
mereka hanya akan mengerjakan tugas yang harus dikerjanya. Seo Yul pun
mengucapkan terimakasih atas dukunganya lalu mengajak mereka semua makan ramyun
karena melihat mereka makan sangat nikmat. Sung Ryong hanya bisa mengumpat pada
rekan kerjanya.
Sung
Ryong akhirnya membuatkan mie dipantry dan Seo Yul makan dengan alas koran agar
tak mengenai bajunya. Sung Ryong
mengeluh Seo Yul Itu memang sangat
merepotkan. Seo Yul seperti baru merasakan ramyun meminta tambahan nasi. Sung Ryong menyuruh Seo Yul makan ramyu saja
dan menyuapinya potongan kimchi.
Sementara
Ha Kyung seperti tergesa-gesa meminta izin
akan menjenguk Kepala Lee di rumah sakit. Manager Cho pun mengizinkanya
lalu melihat ke arah pantry dengan wajah sedikit gugup.
Ketua
Park bertemu dengan Jaksa yang selama ini membantunya, Si Jaksa merasa kalau
segala hal menjadi rumit. Ketua Park pikir
. Ini semua salahku. Si Jaksa pikir kalau Manajer Choi membuat kesalahan
kecil jadi perlu menyelesaikan hal mendesak yang harus diurus.
“Terima
kasih. Kalau saja itu bisa diurus...” kata Ketua Park sedikit gugup
“Jika
semuanya sudah terluruskan, maka kau perlu membuka lembaran baru. Aku ingin
bertemu denganmu pada acara-acara yang baik.”kata Jaksa, Ketua Park pun akan
mengingatnya pesanya.
“Omong-omong...
Aku mendengar, ulang tahun Anda diadakan tiga minggu yang lalu. Aku menyiapkan hadiah kecil untuk mengharapkan
kesehatan yang baik untuk Anda.” Kata Ketua Park memberikan sebuah kotak, Jaksa
melihat isinya seperti barang berlapis emas dan terlihat bahagia.
“Rasanya
aku bisa hidup selama seribu tahun.” Ucap Jaksa lalu mereka pun mulai
bersulang.
Di dalam
mobil
Surat
atas nama PARK HYUN DO. Manager Choi bertanya Apakah ini semua dakwaan yang
diterima, Ketua Park membenarkan. Manager Choi memperingati agar Ketua Park
tidak boleh menyembunyikan apapun darinya. Ketua Park mengatakan kalau tidak
menyembunyikan apapun. Manager Choi keluar dari mobil dan akan menghubunginya
nanti.
Setelah
Manager Choi turun, Ketua Park menelp Min Young memberitahu kalau sudah
menceritakan semuanya padanya, tapi tidak bisa mengatakan tentang percobaan
pembunuhan. Min Young pikir itu bagus, dan akan mengurus itu.
“Pastikan
kau terus mengawasi Kepala Lee. Ini akan menjadi buruk jika dia melakukan
pergerakan.” Perintah Ketua Lee. Min Young mengerti.
Ha Kyung
masuk ruangan terlihat tak percaya mendengar kedaaan ketua Lee. Istrinya
memebritahu Keadaannya sudah jauh lebih baik sekarang. Jika terus seperti ini,
mungkin akan bangun, Ha Kyung pun yakin Ketua Lee akan segera bangun.
“Oh, ya.
Aku melihat artikel tentang Ketua Park.” Ucap Istri Ketua Lee
“Tidak
akan lama lagi sampai Kepala Lee melihat keadilan. Aku tidak percaya itu.
Padahal baru saja beberapa bulan.” Kata Ha Kyung, Istri Ketua Lee mengucapkan
terimakasih pada Ha Kyung.
“Kau bisa
berterima kasih pada Kepala Kim nanti.” Ucap Ha Kyung dengan senyuman bahagia
menatap Ketua Lee yang sudah mulai membaik. Anak buah Min Young melaporkan baru
saja di rumah sakit
Jaksa Park
didatangi oleh Manager Choi, Manager Choi meminta agar Jaksa Kim agar Semua bukti dan kesaksian tentang Ketua Park
akan hancur dan Juga, tunda bukti lebih lanjut atau dakwaan yang lain sebanyak
yang bisa dilakukanya dan mengabaikan mereka saja.
“Tapi aku
tidak bisa membuat keputusan sendiri...” kata Jaksa Kim lalu melihat ponselnya
berdering dan itu dari Kantor Kejaksaan. Manager Choi pun menyuruh agar
mengangkatnya. Jaksa Park pun langsung menganguk-angguk setuju saja.
“Apa
Sudah dengar? Kau hanya lakukan itu saja.” Perintah manager Choi, Jaksa Park
pun tak bisa mengelak.
Ketua
Park pulang ke rumah, Nyonya Jang langsung bicara pada suaminya kalau saja
mengakui kejahatan dan mengundurkan diri, maka akan menjatuhkan kasus tentang
para dewan. Ketua Park tetap mengak kalau benar-benar tidak tahu apa-apa
tentang ini.
“Kau
harus mengakui semuanya sekarang. Jangan mencoba untuk bertahan lebih lama
lagi.” Ucap Nyonya Jang
“Aku
tidak ingin. Dan tidak ada yang harus di akui, Karena aku tidak melakukan sesuatu
yang salah.” Ucap Ketua Park, Nyonya Jang menyindir suaminya itu sangat percaya
diri.
“Katakanlah
aku bisa memaafkan caramu menjalani hidup dengan meraup keuntungan sendiri dan
membuat sengsara karyawanmu. Tapi aku tidak bisa memaafkanmu, karena telah
menganggap kehidupan seseorang tak berharga. Aku akan memastikan, kau akan
membayar perbuatan jahat yang kau perbuat.” Tegas Nyonya Jang
“Kau
tidak boleh mengatakan...ini tanpa bukti.” Balas Ketua Park tak takut.
Nyonya
Jang menegaskan bahwa baginya Tuan Park
sendiri buktinya. Ketua Park pikir
Nyonya Jang boleh berpikir semaunya, Nyonya Jang pun berharap setidaknya Tuan
Park itu bisa bersimpati lalu masuk ke dalam kamarnya.
Jaksa Han
binggung karena Ada sebanyak 8 tuntutan yang diberikan dan tidak satupun dari
mereka dapat diterima. Jaksa Park memberitahu kalau Tuduhannya bukan dijatuhkan
jadi juniornya harus berhati-hati. Jsak Han meminta senornya agar Jujur saja.
“Ada
seorang petinggi di kantor yang menghentikan ini. Jadi Berhenti membuat alasan.
Anda hanya harus jujur saja.” Kata Jaksa Han
“Baik.
Kau benar kalau Mereka menekanku. Jika kau tidak ingin mereka untuk menghentikan
ini, bawa sesuatu yang lebih menentukan.” Kata Jaksa Park
“Jika aku
membawa sesuatu yang menentukan, apa Anda akan menyetujuinya?” tanya Jaksa Han
“Aku tidak
peduli apa yang Kepala Jaksa katakan. Aku akan menyetujuinya.” Jadi Bawakan
saja, Anda sudah berjanji.” Ucap Jaksa Park
“Aku akan
segera membawa sesuatu.” Ucap Jaksa Han penuh amarah
Seo Yul
berteriak marah sampai semua dalam ruangan kaget, lalu berkata kaalu Tidak ada gunanya untuk
meyakinkan dia dan akan segera menemuinya besok. Sung Ryong bertanya apa terjadi sesuatua, Seo
Yul memberikan kode agar mereka bicara berdua saja. Ha Kyung dan Manager Cho
saling berpandangan.
“Aku
tidak bisa mengatakan apa-apa, karena ada mereka di dalam. Kita perlu membuat
rencana.” Ucap Seo Yul
“Kita
butuh base camp di mana kita bisa tinggal bersama-sama untuk membuat rencana.”
Kata Sung Ryong
“Kalau
begitu, kita harus pesan kamar hotel.” Ucap Seo Yul
“Musuh
bisa menemukan kita di sana. Kita perlu memilih tempat yang lebih rahasia, agar
mudah untuk memasok barang, dan bisa fokus.” Ucap Sung Ryong, Seo Yul pun
bertanya apakah ada tempat seperti itu.
Manager
Cho sedang duduk dan melihat Seo Yul serta Sung Ryong datang dan langsung
menyambutnya. Sung Ryong mengatakan kalau rumah manager Choo sebagai base camp.
Manager Cho sedikit gugup karena Seo Yul datang ke rumahnya.
“Oh, ini
adalah rumah Tn. Choo.” Ucap Seo Yul melihat sekeliling, Manager Choo mengaku
memiliki rumah yang sangat sederhana. Seo Yul berkomentar kalau rumahnya Sangat
nyaman. Saat Ha Kyung menelp
“Apa Kau
perlu sesuatu di sana?” tanya Ha Kyung yang sedang berbelanja.
“Oh, ya.
Aku ingin kaki babi dan cumi-cumi yang sampai dari peternakan dan juga ingin
beberapa bir hitam, daging kepiting palsu juga.” Ucap Sung Ryong, Seo Yul tahu
Ha Kyung ada di supermarket ingin bicara juga.
“Ha
Kyung, Aku Seo Yul.. Aku ingin Wine kering dari Chili danJuga, Camembert keju serta nachos.” Kata
Seo Yul
“Ini aku,
Nam Ho. Aku ingin dua botol Soju, satu bungkus pangsit beku, dan sup minyak
ikan instan.” Kata Manager Choo
“Hentikan!”
teriak Ha Kyung mendengar semua permintaan yang macam-macam. Semua pun melonggo
mendengarnya.
“Katanya,
kita akan mengadakan rapat, bukan pesta. Tidak ada yang membantuku juga disini.
Bagaimana aku bisa membawa semuanya sendiri? Dan Juga, aku tidak ingat
semuanya. Aku hanya akan membeli apa pun yang aku ingat. Mengerti?” tegas Ha
Kyung
Seo Yul
tak percaya sangat menakutkan. Sung Ryong sudah tahu kalau Ha Kyung memang
sedikit sering marah-marah. Manager Choo pikir klau TQ Psycho yang sebenarnya adalah
Ha Kyung, Ha Kyung tiba-tiba memberikan suara kalau masih belum menutup
teleponnya. Sung Ryong pun panik karena seharusnya menutup telp lebih dulu
sebelum bicara.
Ma Geun
keluar dari parkiran merasa kalau tak yang memahami selain mereka sendiri.
Manager Lee membenarkan, Ma Geun mengatakan aakan terus bergantung, begitu juga
Manager Lee dan mereka akan pergi minum.
Tiba-tiba
dua orang langsung menghadangnya, Keduanya binggung dan ingin kabur tapi di
depan mereka sudah ada mobil dan membuat mereka seperti di kepung.
Ha Kyung
datang, semua ingin melihat barang-barang yang dibeli oleh Ha Kyung. Sung Ryong mengeluh tidak membelikan daging
kepiting palsu. Seo Yul juga tidak melihat ada nachos. Sung Ryong seperti
tumpukan belanjaan yang acak-acakan. Manage Choo pun menanyakan sup minyak ikan
instant.
“Sudah
kubilang untuk beli Bir Hitam, bukan bir biasa.” Keluh Sung Ryong
“Makan
saja yang ada!!!” teriak Ha Kyung dengan nada penuh amarah
“Ya.
Pasti aku akan kekenyangan kalau ditambah daging kepiting.” Ucap Sung Ryong tak
ingin kena marah
“Lebih
baik aku tidak memakan nachos. Aku suka makan Wine dengan chrysalis.” Ucap Seo
Yul ketakutan
“Aku akan
beli sup minyak ikan ke tempat lain.” Kata Manager Choo.
Mereka
pun mulai dengan rapat untuk membuktikan penggelapan Ketua Park. Seo Yul
mengatakan kalau mereka perlu mengetahui
siapa yang melindunginya. Jika tidak, tidak peduli berapa banyak bukti yang
kita miliki, maka mereka hanya akan terus menghentikan yang mereka sudah
lakukan
“Ketiga,
kita harus menebus dana tertentu Ketua Park ketika semuanya sudah
terselesaikan.” Ucap Ha Kyung . Manager Choo pikir Yang ketiga adalah yang
paling sulit.
“Sebagian
besar dana tertentu itu tidak pernah ditebus bahkan ketika mereka didakwa dan
dihukum. Itu bukan uang miliknya. Itu milik TQ. Kita harus menebusnya.” Kata Ha
Kyung
“Itu yang
paling sulit. Mengambil uang yang tersembunyi.” Kata Sung Ryong Seo Yul pikir
mereka K harus menemukan rute
penggelapan dengan tepat.
Manager
Choo pikir bisa melakukan bersama dengan Ha Kyung. Seo Yul pun ingin tahu
tugasnya, Sung Ryong pikir mereak akan
mulai dengan Manajer Choi karena adalah jembatan.
Ma Geun
bicara dengan istrinya kalau hanya sedang perjalanan bisnis dan mengaku banyak
yang dilakukan jadi tak tahu kapan pulang. Anak buah Manager Choi pun mengambil
ponsel dari tangan Ma Geun.
“Kalian
berdua sudah selesai berbicara pada istri kalian.” Ucap Manager Choi, Semua
menganguk
“Tapi
kenapa Anda membawa kami di sini?” tanya Ketua Lee. Manager Choi menyindir
keduanya yang tidak tahu
“Kenapa
kalian harus angkat bicara? Kalian berdua berebutan untuk berbicara pertama.”
Ucap Manager Choi, Ma Geun pikir Manager Choi ingin mencoba untuk melakukan sesuatu untuk mereka
“Ini
adalah dunia yang menakutkan. Kami tidak bisa melukai seseorang. Jadi Kalian
bisa tinggal di sini sampai semuanya selesai. Ada penjaga di sini dan Kalian
sedang diawasi, Maka Kalian hanya perlu diam. Kami akan memberikan makan tiga
kali sehari. Jangan khawatir. Hanya untuk beberapa minggu. Oke?” ucap Manager
Choi
Keduanya
panik mengetahui harus tak pulang
Beberapa minggu. Manager Lee mengaku tidak bisa tinggal jauh selama berminggu-minggu,
karena mengkonsumsi obat untuk mengobati tiroidnya. Manager Choi tak peduli
menyuruhnya untuk diam dan mengancam jika
mereka melakukan hal lain, maka tidak bisa memperlakukan keduanya
seperti manusia.
Sung
Ryong mengetik berkas lalu melihat Seo Yul yang ketiduran di sofa dengan
memegang berkas, akhirnya dengan baik hati mengambil berkas dan nyelimutinya
agar tak kedinginan.
Pagi
hari, keduanya terlihat tidur bersama dengan saling berhadapan. Seo Yul bangun
berteriak panik dan langsung menjauh. Sung Ryong pun terbangun bertanya apa
yang terjadi. Seo Yul binggung karena Sung Ryong tidur dekat-dekatnya. Sung
Ryong merasa udara sangat dingin di pagi hari.
“Aku hanya
berbaring di dekatmu, supaya kita bisa berbagi suhu hangat tubuh kita.” Ucap
Sung Ryong
“Tingkahmu
aneh sekali, Kau sudah menciumku tiga kali.” Jerit Seo Yul, Sung Ryong malah
semakin mengoda Sung Ryong dengan mendekatinya.
Seo Yul
menjerit ketakutan agar Sung Ryong jauh darinya. Sung Ryong mengajak agar tidur
lagi karena masih belum waktunya untuk bekerja. Sung Ryong berusaha kabur ingin
membuka pintu, tapi malah Pegangannya copot lagi.
“Pintu
ini hanya bisa dibuka dari luar.” Kata Sung Ryong, Seo Yul panik berteriak
meminta Manager Choo agar mengeluarkanya. Sung Ryong makin mendekat.
“Jangan
sentuh aku...Aku pernah jadi jaksa.” Ucap Seo Yul tapi Sung Ryong sudah bisa
menariknya dan memeluknya karena kedinginan.
“Kalian
berdua berisik sekali. Mereka memang dalam usia bersenang-senang. Aku akan
membiarkan mereka bersenang-senang. Ini Masa bulan madu mereka.” Komentar
Manager Choo dari lantai bawah membiarkan atapnya tak terbuka. Seo Yul
terdengar berteriak histeris agar Sung Ryong melepaskan tanganya.
Manager
Lee dan Ma Geun duduk terikat, Manager
Lee ingin tahu apakah ada makanan karena sangat lapar tapi melihat ponselnya,
ia tahu Mereka memblokir semua panggilan masuk jadi bisa menelpon seseorang.
Ma Geun
tak percaya, Manager Lee pun mengajak agar mereka berkerja sama untuk
mendorong. Mereka berdua pun saling mendorong agar bisa berjalan sampai ke
dalam kamar tempat ponsel tergeletak. Beberapa saat kemudian, Manager Lee sudah
ada didepan ponselnya. Ma Geun menyuruh segera menelp
Manager
Lee bertanya dengan apa menelpnya, Ma Geun pun berpikir karena tangan mereka
terikat. Manager Lee pernah melihat
kalau seseorang yang menelpon dengan
hidungnya lalu mencoba dengan hidung membuka kucni tapi gagal.
“Kenapa
lama sekali?” keluh Ma Geun kesal karena harus sedikit berjinjit agar Manager
Lee bisa membuka dengan hidungnya.
“Pak..
Ini bukan ponselku, Padahal modelnya sama.” Ucap Manager Lee, Ma Geun menahan
amarahnya, Manager Lee pun merasa mereka
harus pindah ke tempat semula, Ma Geun hanya bisa menghela nafas.
Sung
Ryong berjalan ditrotoar sambil mebahas kalau Seo Yul itu menjadi seorang eksekutif yang paling
brengsek. Seo Yul mengaku sudah seperti ini sejak SMP. Sung Ryong tahu, tapi
bukan itu inti nya karena Dari titiknya berdiri, Seo Yul berperan sebagai jaksa
yang habis menyamar, jadi meminta agar memainkanlah peran itu. Seo Yul ingin
tahu apa yang harus dilakukan.
“Jangan
merendahkan atau kasar kepada orang lain. Terutama kepada atasanmu.” Kata Sung Ryong
“Berani
sekali... Apa Kau bilang begitu, karena aku selalu kasar padamu?” ucap Seo Yul,
Sung Ryong pikir tak peduli
“Setelah
semua yang kau katakan padaku, kenapa juga aku peduli sekarang?” kata Sung
Ryong, Seo Yul mengerti.
“Kau
harus terlihat sopan jika kau ingin semua orang untuk percaya bahwa kau sedang
memainkan peran. Dan kau juga tidak boleh kasar terhadapku Terutama ketika ada
orang lain. Mereka akan mencurigaimu.” Perintah Sung Ryong
“Kurasa
kau sudah mulai mengontrolku sejak aku dikurung.” Keluh Seo Yul Sung Ryong
pikir Seo Yul bukan boneka jadi tidak mengontrol apa-apa.
“Yang
lain sedang memperhatikan, jadi Jangan memaki” perintah Sung Ryong, Seo Yul pun
hanya bisa diam lalu berjalan pergi.
Anak buah
Min Young melihat keduanya dari dalam mobil lalu memberitahu kalau keduanya
baru saja masuk gedung. Tiba-tiba pria dengan kepala beruban sudah ada di
samping jendela, mengejeknya kalau sedang memata-matai bosnya. Si pria terlihat
ketakutan.
Myung
Seok masih berkerja menempel struk belanja, lalu menatap manager Choo dan Ha
Kyung berbicara di ruang pantry dengan berbisik. Manager Choo membahas kalau
mereka tahu bagaimana cara mengantongi uang, maka otomatis bisa menjatuhkan tuntutan
untuk penghindaran pajak. Ha Kyung tahu.
“Kau akan
tahu ini, tapi aku 100 persen yakin dia menggunakan paper company.” Ucap Manager
Choo
“Kita
semua menduga begitu, tapi bahkan jaksa saja tidak bisa menemukan bukti.” Ucap Ha
Kyung
“Aku
seorang manajer umum dengan 22 tahun pengalaman. Aku melakukan beberapa
pencarian. Apa Ingat saat kita menelusuri TQ Groceries? Ada TQ Kosmetik. Semua
keuntungan TQ Groceries masuk semua kesana.” Ucap Manager Choo bangga, Ha Kyung
mengingatnya.
“Aku
sudah menelusuri TQ Kosmetik. Kedua cabang perusahaan itu tengah kesulitan, tetapi
mereka berinvestasi dalam dana. Di Tanzania. Ini adalah offshore fund [ Yuridiksi
bebas pajak di luar negeri] “ ucap Manager Choo Ha Kyung berpikir kalau itu
Manager
Choo pikir Ini adalah ciri-ciri paper company dan Ketua akan menggunakan
berbagai rute untuk mengirim uang di sana. Tiba-tiba Myung Seok membuka tirai
menyuruh mereka agar bicara diluar saja dan tak perlu mempedulikan dirinya,
Manager Choo pikir lebih memilih untuk berbicara di pantry.
“Apa yang
terjadi sekarang, Myung Seok?” tanya Ha Kyung melihat Myung Seok terlihat
gelisah.
“Aku akan
menelusuri semua itu, Tanzanian paper company. Kalian tidak bisa bahasa
Tanzania. Apa menurut kalian berbisik di sini akan mendapatkan sesuatu?” ucap
Myung Seok. Ha Kyung dan Manager Choo melonggo tak percaya.
Ha Kyung datang
mendekati meja Myung Seo merasa Ini adalah
masalah yang sangat sensitif dan bisa sangat berbeda dari. ketika memberikan file
TQ Kosmetik pada Kepala Kim, selain itu mereka mungkin benar-benar akan
menikung Ayahnya.
“Kami
tidak ingin menempatkanmu dalam posisi itu.” Kata Ha Kyung merasa tak tega
membuat Myung Seok dalam posisi yang salah.
“Itulah
sebabnya. Aku tahu, jika aakhirnya membantu kalian saat ini, itu benar-benar
bisa menjatuhkan Ayahku. Jika ada yang tidak beres, aku akan jadi anak terburuk
yang pernah ada. Aku tidak melakukan ini karena mencintai keadilan atau karena
tidak tahan dengan ketidakadilan. Itu bukan aku.” Ucap Myung Seok. Ha Kyung
bertanya apa alasanya.
“Aku melakukan
ini untuk ayahku. Jika kita membiarkan dia seperti ini, maka dia benar-benar
akan kehilangan kendali. Dia akan terus menyakiti semua orang lebih dari ini.” Ungkap
Sung Ryong
“Aku
seharusnya tahu dari awal kalau kau orang yang hebat.” Puji Ha Kyung
“Aku seharusnya
tahu dari awal kalau kau ahli membuat seseorang merasa malu.” Balas Myung Seok
Ha Kyung
mengaku kalau Ini pertama kalinya respek pada rekan junior. Myung Seok juga
tidak pernah tahu Ha Kyung sangat ahli mempermalukan seseorang. Ha Kyung pun
menyuruh Myung Seok agar Hentikan dan pergi dengan penuh semangat.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar