PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Min Hyuk
menonton berita dari kamar rawatnya
“
Tersangka kasus Dobong-dong telah ditangkap. Sejak pembunuhan di persimpangan
Chungwoon, ada tiga orang yang hilang di daerah itu. Kasus penculikan keempat
dilaporkan tadi malam. Kabar ini membuat warga merasa terkejut lagi. Namun,
berkat Tim Investigasi Khusus Polisi mampu menyelamatkan”
Di rumah
keluarga Do dan Kyung Shim juga menonton tak percaya kalau pelakukanya akhirnya
tertangkap.
Bong Soon
yakin kalau buakn pria itu pelakunya karean setelah mendengar suara saksi,
kalau Tuan Kim memang pelakunya. Gook Doo menjelaskan kalau memintanya untuk
mendengar rekaman suara Kim Jang Hyuk. Ketau Yook memberikan informasi latar belakang
pelaku yang tertangkap.
“Dia
menculik mahasiswi itu dan ia telah membuntutinya selama enam bulan terakhir.”
Ucap Detektif Kim,
“Maka,
dia pasti hanya penguntit. Dia tidak ada hubungannya dengan kasus korban hilang
kita.” Kata Gook Doo yakin
“Pelaku
yang tertangkap mengatakan bahwa dia tersangka dari kasus penculikan yang telah
terjadi di daerah ini.Polisi sedang menyelidiki kasus ini. Menurut ungkapan
resmi polisi, pelaku yang tertangkap telah mengintai selama enam bulan
terakhir.”
Tuan Kim
menonton berita TV terlihat kesal karena ia adalah pelaku sebenarnya tapi pria itu malah di tuduh.
Ketua
Yook memperingatkan Gook Doo agar tak membingungkan penyelidikan. Gook Doo terlihat kesal memilih
untuk keluar dari ruangan. Bong Soon mengikutinya, lalu menanyakan keberadaan
Tuan Kim Jang Hyun. Gook Doo malah balik bertanya kenapa Bong Soon malah
bertanya padanya.
“Apa Kau
akan menemuinya?” ucap Gook Doo, Bong Soon ingin Gook Doo memberitahu. Gook Doo
menolak karena itu tugasnya sebagai seorang polisi.
“Kau
tidak boleh terlibat dengan sesuatu seperti ini.” Tegas Gook Doo, tapi Bong
Soon memohon agar memberitahunya, Gook Doo tetap tak ingin mengatakanya dan
akan mengantarnya pulang.
Bong Soon
pikir tak perlu karena tidak ingin
pulang sekarang. Gook Doo terlihat sedikit kesal karena Bong Soon ingin bertemu
Min Hyuk sekarang dan bertanya apakah bersikap sebagai pengawalnya Atau karena Min
Hyuk terluka karena Bong Soon, atau.... Ia seperti tak bisa berkata-kata.
“Apa kau
sungguh harus seperti ini? Apa Kau sungguh harus berada di sisinya? Itu bukan
sesuatu yang harus kau lakukan.” Ucap Gook Doo seperti merasa cemburu
“Aku akan
tetap akan melakukan dan kurasa harus melakukanya” kata Bong Soon, Gook Doo pun
tak bisa berkata-kata lagi.
Bong Soon
berjalan pulang sambil bergumam kalau Yang tertangkap oleh polisi bukanlah
pelaku yang sebenarnya dan Mungkin akan segera ada kasus lain. Ia mengingat
nama Kim Jang Hyun.
Min Hyuk
kembali diberi obat oleh perawat sambil mengeluh Bong Soon yang belum datang.
Bong Soon kembali dengan wajah sedih dan bertanya apakah sudah makan malam. Min
Hyuk pikir Bong Soon tidak perlu
bertemu In Gook Doo karena Pelakunya sudah tertangkap.
“Itu
pelaku yang palsu... Dia bukan pelaku sesungguhnya.” Kata Bong Soon
“Kau
terdengar seperti seorang polisi sekarang.” Ejek Min Hyuk, Bong Soon sengaja
mengcek luka Min Hyuk dan Min Hyuk kembali mengaku kalau tusuknya sakit.
“Lebih
baik aku yang kesakitan daripada melihatmu terluka. Tapi Omong-omong, kau...
Apa kau masih suka pada In Gook Du?” ucap Min Hyuk, Bong Soon terdiam
“Aku
sudah banyak berpikir, tapi masih belum mengerti. Bagaimana bisa kau
meninggalkan pria sepertiku dan... Apa seperti ini perasaanmu? Kau berpikir "Bagaimana
pria seperti dia bisa menyukaiku? Dia begitu sempurna. Dan kepribadiannya
bahkah sangat baik. Itu tidak mungkin terjadi. Beraninya aku..." Begitukah?”
ucap Min Hyuk, Bong Soon berkomentar kalau itu tak lucu
“Aku kira
kau suka sesama pria.” Ucap Bong Soon. Min Hyuk mengelengkan kepala.
“Katamu,
kau ingin bekerja di perusahaan kami, kan?” Kau harus melihat, untuk menjadikan
seseorang, termasuk orang sepertimu, yang ingin bekerja di perusahaan kami, Apa
kau pikir aku punya waktu untuk berkencan?” kata Min Hyuk.
“Lalu,
mengapa kau membiarkan rumor itu menyebar?” ucap Bong Soon heran
“Itu
hanya noise marketing dan hanya strategi... Kau tidak akan mengerti. Karena
sirkuit otakmu sederhana, maka kau akan sulit untuk memahaminya.” Kata Min Hyuk
mengejek
“Saat kau
banyak berbicara seperti itu... Apa Kau tidak merasa sakit?” sindir Bong Soon,
Min Hyuk kembali merasakan kembali sakit.
“Pokoknya.
Kita ringkas semuanya dan selesaikan percakapan kita. Aku tergila-gila pada
wanita. Mereka membuat mataku berbinar-binar.” Kata Min Hyuk penuh arti.
Bong Soon
hanya terdiam menatapnya, Min Hyuk binggung kenapa Bong Soon malah menatapnya.
Bong Soon mengaku Gaun Hotel yang dipakai Min Hyuk itu mengganggunya. Min Hyuk
pikir Bong Soon tahu kalau tidak suka
pakaian abu-abu. Bong Soon mengaku kalau sangat tahu tentang Min Hyuk, Min Hyuk
terlihat kesal karena itu tak dinggap pujian untuknya tapi meniru perkatanya.
Ketua
Yook berjalan dilorong merasa mereka
harus menyamar untuk menangkap Kim Jang Hyun sambil mengeluh kalau sama
sekali tidak bisa mengerjakan kasus lain bahkan Pengawas itu mengganggnya sepanjang
malam kemarin dengan berkomentar kalau kinerja mereka sangat buruk.
“Ambil
kesempatan ini untuk beralih ke kasus lain. Berhenti mengerjakan kasus ini.”
Kata ketua Yook duduk dimeja kerja membuka sepatunya.
“Tolong
keluarkan surat perintah. Aku akan tetap bekerja pada kasus ini.” Gook Doo
“Temanmu
pasti salah dengar.” Kata Ketua Yook, Gook Doo sangat yakin kalau Bong Soon
benar.
“Tersangkanya
sudah mengakui segalanya.”ucap Ketua Yook, Gook Doo pun ingin tahu keradaan
semua gadis yang hilang lain
Ketua
Yook memberitahu kalau pelaku tidak mengatakan apa-apa tentang itu. Gook Doo
yakin si pelauk tidak bisa berkata apa-apa, karena bukan pria itu yang menculik
mereka. Ketua Yook binggung melihat Gook Doo yang terlihat sangat ngotot.
“Aku akan
mengerjakan kasus ini sendiri. Aku tahu situasi Anda jadi hanya akan mengerjakan
kasus ini sendirian. Aku satu-satunya yang akan dipecat.” Tegas Gook Doo keluar
dari ruangan,Ketua Yook sempat marah
“Jika kau
menyebabkan masalah, aku yang akan diminta tanggung jawab.”teriak Ketua Yook,
tapi setelah Gook Doo tak terlihat berkomentar kalau Setidaknya Gook Doo harus
terus menggali buktinya dan sangat berharap.
Bong Soon
memikirka nama Kim Jang Hyuk dan bertanya-tanya Di mana bisa menemukannya. Min
Hyuk keluar dari kamar mandi memanggil Bong Soon, tapi Bong Soon masih
memikirkan nama Tuan Kim, sampai akhirnya Min Hyuk berteriak memanggilnya. Bong
Soon akhirnya sadar bertanya apakah ada yang harus dibantu.
“Tunjukkan
rasa tulusmu saat kau berada disini untuk menjagaku.” Kata keluh Min Hyuk
“Apa kau
bisa melakukan pemeriksaan latar belakang pada seseorang?” kata Bong Soon, Min
Hyuk menebak yang dimaksud pelakuknya, Bong Soon kaget Min Hyuk bisa
mengetahuinya.
“Aku juga
kagum pada diriku. Jangan sampai kau keluar dari ruangan ini. Apa Kau pikir kau
Arthur Conan Doyle?” ejek Min Hyuk.
Bong Soon
pikir harus pulang karena keselamatannya dalam bahaya dan kebersihannya tidak jadi
prioritas utama. Min Hyuk mengangguk mengerti Bong Soon menyakinkan karena
butuh sesuatu jadi mampir sebentar rumah, dan segera kembali. Min Hyuk akhirnya
mengizinkan dan memperingatkan Bong Soon tak boleh berkeliaran di sekitar
lingkungan.
Bong Soon
mengerti, Min Hyuk meminta agar Bong Soon membantu mencuci wajahnya karena
tidak bisa melakukannya dengan memperagakan membungkuk dan merasa sakit. Bong
Soon pun membantu dengan merangkulnya berjalan, Min Hyuk terlihat tersenyum
bahagia.
Hyun Do
membuka perbannya, melihat Kwang Do berteriak marah kalau akan membalasnya.
Baek Tak mengumpat anakbuahnya yang tidak berguna dan solusinya harus cari
pekerjaan baru. Hyun Do tak bisa mundur karena Bong Soon yang sudah membuat
babak belur.
“Benar.
Jangan menyerah. Kita pasti bisa. Tidak ada yang mustahil jika kita bekerja
keras.” Ucap Agari
“Hanya
wajahku yang menjadi pusat titik penjualan. Apa kalian tahu betapa sulitnya
untuk sampai sejauh ini dalam bidang ini karena wajah cantikku? Kata orang aku
terlalu cantik dan tidak terlihat
seperti laki-laki. Katanya, aku imut!” ucap Baek Tak bangga. Agari menatap
atasanya berkomentar kalau mata Baek Tak itu bengkak.
Gook Do
datang ke tempat Tuan Kim melihat sedang memperbaiki kamera, lalau bertanya
apakah tidak merasa senang pelakunya sudah tertangkap dan merasa seperti Tuhan
membantunya. Tuan Kim juga merasa kalau pria itu bukan pelaku sesungguhnya dan
Gook Doo juga mengetahuinya.
“Dasar
Brengsek D Di mana semua gadis-gadis yang di culik? Apakah kau membunuh mereka
semua? Tidak, kan? Kau Jangan ciut seperti banci dan mengganggu gadis-gadis.
Berkelahilah denganku. Bukankah itu terdengar lebih menarik?” teriak Gook Doo
mencengkram Tuan Kim dengan penuh amarah.
“Padahal
aku sudah bekerja sama dengan polisi. Kenapa kau melakukan ini padaku?” ucap
Tuan Kim merasa tak bersalah.
Gook Doo
tak bisa menahan amarahnya langsung memukulnya, saat itu mata Gook Doo melihat
ke bagian bawah meja dan mengingat Ukuran sepatu 295 itu jarang di produksi.
Saat itu Tuan Kim panik dan berteriak dengan menunduh Gook Doo yang ingin
membunuhnya. Gook Doo melonggo kaget
melihat sepatu yang sebelumnya di lihatnya tersembunyi.
Anak buah
Tuan Kim masuk ingin menolong, Tuan Kim berteriak agar segera menelp polisi
dengan melaporkan bahwa polisi ingin membunuhnya. Goom Doo terdiam tanpa sadar
ada sebuah camera yang merekamnya, Tuan Kim tersenyum puas bisa menjebak Gook
Doo.
Bong Soon
mengingat pria yang sebelum berpapasan dengan meminta maaf lalu terahir kali
membengkok besi saat akan memukul Kyung Shim. Tangan Bong Soon mengepal dengan
keras karena ingin sekali segara menangkap si pelaku.
Tuan Kim
menatap papan dari calon pengantin yang sudah disanderanya lalu menempelkan
foto Bong Soon karena sebelumnya sempat membengkoka besinya.
Min Hyuk
menelp Sek Gong agar datang ke rumah sakit, terselihta wajah sangat serius
memikiarkan sesuatu. Sementara Gook Doo mengemudikan mobilnya sambil
mendengarnya berita dari radio terlihat sangat kesal.
“Tersangka kasus beruntun
Dobong-dong mengatakan ia tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan dan
kasus tiga wanita yang hilang terjadi sebelum kasus menguntitnya.”
Min Hyuk
memerintaha Sek Gong untuk memindahkan Bong Soon, ke Tim Perencanaan dan Pengembangan besok dan
sudah berbicara dengan pemimpin tim. Sek Gong pikir Min Hyuk akan memutuskan
itu setelah dipulangkan. Min Hyuk mengartikan kalau ia akan pulang besok.
“Apa Anda
akan pulang secepat ini?” ucap Sek Gong binggung
“Jika
kita membiarkan dia, aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan. Aku harus menjaga
dia di kantor. Itu akan membuatku merasa lebih baik.” Ucap Min Hyuk, Sek Gong
pun mengerti.
“Dia
tidak pernah kembali, setelah keluar. Aku juga tidak bisa menghubunginya.” Kata
Min Hyuk, Sek Gong mengatakan akan
menghubungi Do Bong Soon sekarangDan mengatakan telah dipindahkan.
“Jangan bilang
padanya aku dipulangkan.” Perintah Min Hyuk
“Lalu Dia
akan di pindahkan ke Dept. Tim Perencanaan dan Pengembangan yang mana?” ucap
Sek Gong, Min Hyuk terlihat memikirkanya.
Bong Soon
melihat komputernya melihat videonya saat melawan 3 laki-laki lalu mengeluh
para remaja yang membuatnya pusing saja.
Kyung Shim masuk kamar bertanya kalau Bong Soon yang tidak ke rumah
sakit untuk menemui Presdir Ahn. Bong Soon menganguuk.
“Aku di
pihak Ibumu jadi Aku akan membantumu untuk berkencan dengan Presdir Ahn.” Kata
Kyung Shim. Bong Soon pikir temanya tak boleh bersikap seperti itu.
“Itu
benar-benar membingungkanku.” Kata Bong Soon, Min Hyuk betanya-membingukan
seperti apa. Bong Soon langsung mengalihkan.
“Aku harus
pergi. Jangan kemana-mana dan Kau harus di rumah. Pelakunya masih belum
tertangkap.” Perintah Bong Soon
Sek Gong
menelp, Wajah Bong Soon melonggo kaget karena akan dipindahkan besok,lalu
mengucapkan Terima kasih. Ia mengaku kalau Min Hyuk membuatnya terharu. Kyung
Shim mendekati temanya, Bong Soon memeluk temanya kalau sekarang jadi karyawan penuh
waktu di Ainsoft. Kyung Shim menjerit kesakitan, Bong Soon meminta maaf karena
mengunakan kekuatanya, lalu keduanya terlihat bahagia.
Min Hyuk
duduk di atas tempat tidurnya dengan senyuman bahagia yakin Bong Soon yang
harus menelpon dalam beberapa detik dan menghitung mundur. Saat itu juga
ponselnya berdering, Min Hyuk merasa kalau Bong Soon itu berada di telapak
tangannya lalu mengangkat telpnya.
“Presdir
Ahn.. Terima kasih banyak.” Ucap Bong Soon, Min Hyuk merendahan diri kalau
harus menepati janjinya. Bong Soon berjanji
akan bekerja sangat keras dan akan mengorbankan diri untuk pekerjaannya
“Kau
Sedang apa sekarang, Presdir Ahn?” ucap Bon Soon, Min Hyuk pikir Bong Soon
sudah tahu kalau sedang menunggunya.
“Oh, aku
akan berada di sana segera. Tapi... Sepertinya aku harus ke rumah sakit
sekarang dan pulang lagi ke rumah besok pagi untuk bersiap-siap bekerja.” Kata
Bong Soon, Min Hyuk tak peduli karena itu urusan Bong Soon.
“Kyung
Sim bilang kau akan menyuruhku beristirahat saja di rumah dan bersiap-siap
untuk bekerja. Katanya, kau akan mengatakan aku tidak perlu jauh-jauh ke rumah
sakit dan kau tidak akan menyuruhku seperti itu. Tap Tapi Meskipun begitu, aku
akan segera kesana. Walaupun Besok pasti akan terasa lelah.” Ungkap Bong Soon
seperti ingin membuat tak perlu datang.
“Tidak...
Jangan datang ke sini, Kau di rumah saja.” Ucap Min Hyuk. Bong Sook
berpura-pura menolak kalau aka datang.
“Jangan
kemari. Aku tidak mengerti apa yang akan kau siapkan untuk bekerja besok, tapi
terserah. Tapi masalahnya, jahitanku terlepas lagi. Kau yang buat keputusan.
Sudah Aku tutup.” Kata Min Hyuk
Bong Soon
berteriak memanggil Min Hyuk, Min Hyuk tersenyum karena pancingan kena juga.
Bong Soon mengaku kalau kagum dengan Min Hyuk dan harus bersiap-siap untuk bekerja lalu
bergegas memikiran yang akan dipakai esok. Min Hyuk hanya bisa menghela nafas
tak bisa membuat Bong Soon datang.
Kepala
polisi memperlihat rekaman CCTV saat Gook Doo memukul Tuan Kim kalau saksi yang
menyerahkan ke polisi memarahi tim Ketua Yook yang tidak becus bekerja padaha
sudah menyuruh agar melepaskan kasus itu dan sekarang malah menghajar si
pelaku. i tanpa surat perintah?
“Setelah
klip ini menyebar di SNS, aku akan dipecat juga. Dimana In Gook Doo?” teriak
kepala marah sambil menendang kaki ketua Yook.
“Kepala...
Izinkan aku mengatakan sesuatu. Pasti ada alasan mengapa ia melakukan ini. Kudengar,
pelaku yang di tangkap oleh Tim Investigasi Khusus tidak ada hubungannya dengan
kasus beruntun ini. Izinkan kami menyelidiki...” kata Detektif lain, Kepala
Polisi menyuruh mereka diam.
“Kau
punya otak, tidak? Jika punya, berpikir... Apa Kau pikir saksi itu gila? Jika
dia pelakunya, kenapa juga dia datang ke kantor polisi dan melaporkan apa yang
dilihatnya? Apa Kau berpikir itu masuk akal? Dan ukuran sepatunya 270 Bahkan
anak SD saja akan tahu kalau bukan dia pelakunya.” Teriak Kepala Polisi yang
ingin menghukum Gook Doo
“Tim Kasus
Kejahatan benar-benar turun tangan dari kasus ini sekarang. Mungkin aku harus
memindahkan dia ke fasilitas pengolahan limbah.” Teriak Kepala polisi
Saat itu
Gook Do datang langsung menaruh ID Card dan juga borgol diatas meja, Ketua Yook
panik karena Gook Doo yang ingin keluar dari tim padahal masih muda. Kepala Polisi langsung
menyindir Tim Kasus Kejahatan 3, mereka
adalah yang terbaik.
Gook Doo
datang ke tempat mobil bekas kembali, Si pegawai panik mencoba menghalangi
bertanya apa yang dingikanya dilakukanya. Gook Doo berteriak kalau bosnya itu
menculik perempuan dan ingin keberadaan wanita itu. Si pegawai tak mengerti.
“Menurut
Hukum Pidana Pasal 151 jika kau menyembunyikan pelakunya, kau akan dimasukkan
ke penjara selama tiga tahun. Jadi Jangan menghentikanku.” Ucap Gook Doo, Tuan
Kim sedari tadi hanya menatapnya.
Gook Do
mencoba menerobos masuk ke ruanga yang dicurigainya, Tuan Kim langsung berteriak
dengan menegaskan bahwa ini tempat kerja
dan Gook Doo tak boleh bersikap seperti itu. Gook Do ingin memukulnya, Tuan Kim
sengaja menyuruh Gook Doo menghajarnya saja.
Dua detektif datang menarik Gook Doo agar menjauh, si pelaku terlihat
tersenyum puas.
Gook Doo
berterik kalau dirinya sudah bukan polisi dan keluar jadi kalu memang datang
untuk membujuknya lebih baik pergi saja.
Detektif Ki menegaakan kalau datang bukannya untuk membujuknya dan Theater Si Kumis Biru dan Tujuh Pengantin.
“Sutradara
dan semua aktornya mengenal dia. Katanya, dia melihat drama itu lebih dari 10
kali. Dia tergila-gila dengan drama itu dan sangat suka drama itu. Kau pasti
tahu apa maksudku.” Ucap detektif lainya.
“Maka,
kita harus menangkapnya dan menggeledah tempat ini.” Teriak Gook Doo penuh
emosi.
“Kita
juga ingin begitu. Tapi kita tidak diperbolehkan untuk menyelidiki kasus Ini
dan tidak bisa mendapatkan surat perintah.” Jelas Detektif
“Ketua
Tim Yook, menyuruhmu untuk kembali ke kantor polisi. Kenapa malah mengundurkan
diri? Kau selalu egois sendiri, jadi Jangan keras kepala. Besok datanglah ke
kantor. Kita bicarakan di kantor polisi besok.” Teriak Detektif Kim
Bong Soon
yang bahagia menyetrika baju sambil bersenandung esok akan jadi Karyawan tetap.
Nyonya Hwang melihat anaknya yang ada dirumah bertanya apakah tidak menemuinya
di rumah sakit, Bong Soon menceritakan bahwa Presdir Ahn yang baik hati
bilang untuk beristirahat di rumah karena
harus bekerja besok.
“Lalu
siapa yang mengurus Menantu Ahn?” kata Nyonya Hwang, Bong Soon pikir Min Hyuk
akan sendirian.
“Dia
tidak boleh sendirian dan merasa sangat kesepian.”ucap Nyonya Hwang, Bong Soon
pikir kalau Min Hyukamemang terlihat kesepian dan harus pergi menemuinya.
“Lupakan..
Kau disini saja.” Ucap Nyonya Hwang, Bong Soon binggung kemana ibunya akan
pergi.
Nyonya
Hwang sudah ada dirumah sakit dengan Min Hyuk karena tahu dari Bong Ki kalau
boleh makan lagi jadi membawakan Ceker ayam kesukaan Bong Soon. Min Hyuk terlihat tak suka masakan
pedas tapi mencoba menerima suapan dari Nyonya Hwang
“Kudengar,
kau akan dipulangkan besok.” Ucap Bong Ki masuk ke dalam kamar, Nyonya Hwang
baru tahu kalau Min Hyuk akan pulang besok.
“Ya. Lukaku
Tidak terasa terlalu sakit. Dan aku punya banyak pekerjaan juga.” Kata Min Hyuk
“Bagaimana
bisa Ibu makan ceker ayam pakai sarung tangan bedah?” keluh Bong Ki, Nyonya
Hwang merasa Sarung tangan yang dipakainya sangat merekat lalu menyuapi Min
Hyuk kembali.
Min Hyuk
ingin menolak tapi Nyonya Hwang berpikir kalau Min Hyuk sungkan, Min Hyuk
akhirnya membuka mulut dan terlihat sangat kepedesan dan ingin minum air tapi
air dalam botol habis. Nyonya Hwang pun bergegas keluar untuk mengambilkan air.
“Kau
boleh bawa Ibumu pulang. Tolong beritahu dia untuk pulang.” Pinta Min Hyuk pada
adik Bong Soon.
“Aku
tidak bisa mengatakan itu padanya. Dia sama sekali tidak mendengarkan orang
lain.”balas Bong Ki lalu pamit pergi.
Min Hyuk
berteriak kesal sambil kepedesan lalu mencoba makan jeruk tapi rasanya sangat
asam.
Nyonya
Hwang melewati lorong berpapasan dengan Baek Tak dengan wajah berantakan. Baek
Tak pun bertanya kenapa Nyonya Hwang datang ke rumah sakit. Nyonya Hwang
menceritakan Bong Soon yang akan bekerja
sebagai karyawan penuh waktu di Ainsoft mulai besok. Jadi datang untuk
menggantikannya.
“Kau
harusnya diHajar olehku saja. Tapi Aku tidak akan menghajarmu dengan parah.”
Ucap Nyonya Hwang sambil melihat luka memar diwajah Baek Tak
“Putrimu
membabat habis karyawanku. Aku mencoba untuk mendapatkan kembali reputasiku dan
Aku membuat pilihan yang buruk. Aku sangat minta maaf dan tidak ingin mereka menggunakan
senjata.” Jelas Baek Tak, Nyonya Hwang pun sudah mengetahuinya.
“Kau
tampak begitu menakutkan dan terlihat seperti kepala babi yang direbus 15 hari
yang lalu.” Komentar Nyonya Hwang, Baek Tak terlihat marah tapi mengaduh
kesakitan karena tak bisa membuka matanya.
Nyonya
Hwang melihat ke arah Kwang Bok yang dirawat memikirkan cara makan dengan tubuh
yang digantung. Baek Ta menutup pintu tak ingin para anak buahnya dilihat
menyedihkan. Pada malam hari, Nyonya Hwang menemami Min Hyuk tidur menatap
kalau calon menantunya itu sangat tampan.
Bong Soon
kembali mengunakan pakaian kerajaan dengan memanggil romeo kali ini suara
latarnya mengunakan bahasa inggris mencari sosok romeo. Saat itu Min Hyuk
memanjat dinding blakon memanggil Bong Soon, Juliet. Bong Soon kaget kalau
romeo itu bisa bahasa korea.
“Apa Kau
suka perempuan?” tanya Bong Soon
“Tentu
saja. Aku tergila-gila pada perempuan.” Ungkap Min Hyuk,
Keduanya
pun saling mendekat, Bong Soon memejamkan mata dan memajukan bibirnya lalu akan
berciuman.
Bong Soon
yang sedang tertidur bermimpi sambil memajukan bibirnya, Kyung Shim melihat
temanya berpikir kalau Bong Soon benar-benar jatuh cinta dan kesulitan
melepaskan rasa frustrasinya. Bong Soon pun terbangun lalu mengajak temanya
segera pergi. Sementara Min Hyuk pergi
ke toko tas dan memilih sebuah tas wanita.
Bong Soon
berjalan dengan riang masuk kantor, saat di lobby Sek Gong menyambutnya dengan
kalung bunga dan ucapan Selamat karena telah mendapatkan pekerjaan baru. Bong
Soon terlihat bahagia disambut meriah oleh karyawan lain.
Bong Soon
masuk ruangan kaget melihat Min Hyuk yang
sudah dipulangkan padahal masih belum boleh pulang. Min Hyuk mengaku
tidak punya pilihan dan bukannya dipulangkan. Tapi melarikan diri. Bong Soon
binggung tapi Min Hyuk memilih untuk tak
membahasnya.
“Selamat
telah menjadi anggota Tim Perencanaan dan Pengembangan Ainsoft.” Ucap Min Hyuk,
Bong Soon pun mengucapkan terimakasih dengan hati gembira. Min Hyuk lalu
memberikan hadiah.
“Bekerja
keraslah. Aku memperhatikanmu. Tas nya hadiah dariku. Untuk tanda selamat telah
bergabung.” Ucap Min Hyuk memberikan tas dan juga ID Card, Bong Soon senang
memiliki ID Card sebagai pegawai tapi menurutnya fotonya itu.
“Itu foto
dari Resume-mu. Yang kau kirimkan saat wawancara.” Kata Min Hyuk, Bong Soon dengan
senang hati menyakinkan akan bekerja sangat keras.
“Presdir
Ahn, aku harus kemana? Aku akan bergabung ke Tim mana?” tanya Bong Soon,
Min Hyuk
hanya meminta agar Bong Soon bekerja
dengan benar kalau sampai lengah makan akan memecatnya. Bong Soon pun mengerti
dengan bahagia melihat kartu pegawainya.
Min Hyuk
memperlihatkan sebuah papan nama “Tim Perencanaan dan Pengembangan”, ditempat
Bong Soon berkerja. Bong Soon hanya bisa melonggo dan merasa kalau memang ada
yang tak beres dan terasa aneh saat semua kemauannya terwujud dan mengira
semuanya akan lancar-lancar saja.
“Aku
mengatakan ini, karena sepertinya kau tidak tahu. Orang-orang tercerdas di
perusahaan kami berkumpul di Tim Perencanaan dan Pengembangan. Jika kau
langsung bergabung dengan mereka, maka orang-orang akan bilang kalau aku
pilikasih. Aku tidak bisa menjadikanmu anak buangan. Jadi, kau harus magang
dulu di sini.” Ucap Min Hyuk
“Aku
tidak memiliki bos dan tidak memiliki rekan kerja. Aku makan sendirian, bekerja
sendiri. Aku harus melakukan semuanya sendiri.” Kata Bong Soon
“Bukan
begitu. Kita punya ketua tim. Kita punya orang terpandai di perusahaan kita.” Kata
Min Hyuk. Bong Soon terlihat bersemangat, Min Hyuk memanggil agar orang itu
masuk.
“Aku
orang nya. Bisa kau memperkenalkan diri
Dan akan kita mulai rapat ? Senang bertemu denganmu. Aku pemimpin tim sementara
Tim Perencanaan dan Pengembangan, Ahn Min Hyuk.” Ucap Min Hyuk dengan bangga
Bong Soon
ingin menyebutkan namanya, Min Hyuk menyela kalau sudah mengetahuinya dan ingin
memulai rapat. Bong Soon pikir bukan rapat kalau hanya dua orang tapi melakukan
"percakapan?". Min Hyuk pikir akan mengundang satu orang lagi, saat
itu sekertaris Gong masuk dan Min Hyuk mengajak mereka rapat karena sudah ada
tiga orang. Bong Soon hanya bisa mengeluh dan melirik sinis pada Min Hyuk.
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar