PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 31 Oktober 2018

Sinopsis 100 Days My Prince Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Hong Shim datang ke hutan sudah mengunakan pakaian bangswan dan rambut panjang tanpa wanita yang belum menikah. Ia bertemu adengan seorang pria yang sudah menunggu lama. Si pria mengaku tak masalah karena Selalu berdebar-debar untuk menunggu seorang wanita cantik.
“Aku menerima suratmu, tapi aku tak mengerti apa artinya.” Kata Hong Shim
“Singkatnya, kita akan menjadi tua bersama, jadi kenapa kita tak bersenang-senang?” ucap si pria langsung menarik Hong Shim untuk mendekat.
“Beraninya kau mencoba menggodaku seperti itu!” kata Hong Shim memberikan pelajaran pada si pria yang mesum. 

Si pria mencoba melepaskan tanganya. Hong Shim menyuruh diam dan memanggil agar segera datang. Tuan Park sudah menjadi Hakim berlari sambil mengeluh pada Hong Shim yang pergi lebih dulu karena takut nanti terluka.  Hong Shim mengaku tak terluka
“Kau siapa?” ucap Si pria marah. Hakim Park menyuruh dua pengawal agar menangkapnya.
“Siapa kau? Apa Kau tahu siapa aku? Keluargaku adalah yang terkaya di kota ini. Lepaskan aku!” teriak Si pria yang dibawa oleh Pengawal
“Terima kasih, berkatmu tukang perkosa tertangkap.” Kata Hakim Park pada Hong Shim
“Kau sudah lama menjadi Pejabat Pengadilan tapi kau masih berbicara seperti perwira.” Komentar Hong Shim
“Ini semua berkatmu Kau dipulihkan dan kau adalah Yoon Yi Seo sekarang. Gadis cantik macam apa...Kau terlalu tua untuk disebut gadis... dan kupikir-pikir, tapi bagaimanapun, kenapa kau berani menangkap kriminal? Bisakah kau tak berhenti melakukan hal-hal seperti itu?” komentar Hakim Park
“Apa bangsawan mendapatkan makanan dari langit tanpa harus bekerja? Berikan aku 10 Yang.” Kata Hong Shim. Hakim Park melonggo dan akan menahan Hong Shim.
“Pekerjaan yang kotor, berbahaya, dan sulit lebih mahal. Kau mendapat penghargaan untuk menangkap pemerkosa. Apa Kau takkan membayarku?” ucap Hong Shim. Hakim Park mengatakan akan membayar.
“Tunggu, kantongku... Sepertinya... ada Harimau.” Jerit Hakim Park menunjuk ke arah belakang. Hong Shim melihatnya dan Hakim Park pun saat itu langsung kabur. Hong Shim dengan kesal langsung berlari mengejarnya. 



Hong Shim kembali ke rumah memperbaiki papan nama [Agen Solusi] dengan wajah bangga lalu di duduk diteras dan berpikir kalau semangkuk baesuk yang dingin akan sempurna. Kenanganya kembali datang saat bersama dengan Won Deuk.
Flash Back
“Ke mana pun kita pergi, kita bisa membuat dinding bunga lain.” Ucap Won Deuk saat melihat Hong Shim meraba dinding ketika akan pergi.
“Aku akan tinggal bersamamu selamanya. Jangan khawatir. Aku takkan meninggalkanmu sendirian.” Kata Won Deuk menemui Hong Shim di dapur
“Akulah suamimu. Haruskah kita bersumpah?” ucap Won Deuk yang memberikan sumpah yaitu ciuman untuk Hong Shim sebagai janjinya. 

Tuan Yeon keluar bertanya Apa yang dipikirkan sampai merenung begitu. Hong Shim mengaku baru saja menghasilkan uang. Tuan Yeon pikir Hong Shim sudah dipulihkan jadi kenapa tak bisa hidup sebagai wanita ningrat. Hong Shim pikir tak ada yang salah.
“Haruskah aku meninggalkanmu? Aku tak ingin hidup sendiri dan disebut "wanita muda." Jadi Aku akan tetap di sini Denganmu, bahagia selamanya.” Kata Hong Shim
“Bukan itu alasanmu tak bisa meninggalkan rumah ini.” Komentar Tuan Yeon mengerti.
“Ya. Aku tak bisa pergi karena Won Deuk. Puas?” akui Hong Shim. Tuan Yeon hanya bisa tersenyum. 

Di biro hakim, Si pria meminta lepaskan tapi Hakim Park menyuruh agar Masukkan pria itu ke dalam sel dan akan menulis laporan kepada Putra Mahkota. Si pria berteriak memohon agar melepaskanya. Hakim Park pun tak peduli.
“Bawakan aku kertas, kuas dan tinta.” Teriak Hakim Park pada seseorang. Si pria hanya bisa diam saja.
“Aoa Kau punya telinga? Aku butuh kuas, kertas dan tinta.” Teriak Hakim Park dan ternyata pria itu adalah Tuan Park yang menjadi budak. Tuan Park sedang menyapu lantai pun menganguk mengerti.
“Aku bersumpah, aku akan dipulihkan suatu hari nanti dan akan membalasnya.” Ucap Tuan Park marah
“Kau bilang, Aku bersumpah, aku akan dipulihkan suatu hari nanti... Dasar kau! Kau meremehkan Putra Mahkota. Jadi pergi saja” kata Hakim Park. Akhirnya Tuan Park pun mengajuk mengerti.

Lee Yeol membaca Laporan  dari Inspektur Kerajaan Heo Man Shik, dan Mereka menangkap pencuri yang mengobrak-abrik Provinsi Hamgyong. Ia pikir kalau Penduduk desa di sana pasti menderita jadi memerintahkan agar Kurangi pajak mereka hingga setengahnya.
“Heo Man Shik melakukan banyak perbuatan baik saat melayani penyamaran. Aku akan memberinya gelar lain dan membuatnya tetap dekat.” Ucap Lee Yeol
“Aku akan minta dia datang ke istana sesegera mungkin.” Balas Lee Yeol
“Yang Mulia... Sudah enam bulan sejak kau memegang kekuasaan. Kau sudah mengurus rakyat dan menjalankan pemerintahan itu penting, tapi kau masih sendiri.  Apa itu menjadi contoh yang baik untuk diikuti rakyat? Hujan tak turun selama tiga bulan karena...”kata Tuan Jung 
“Jangan begitu lagi... Aku menyuruh semua pria dan wanita menikah tahun lalu,tapi tak turun hujan.” Kata Lee Yeol
“Yang Mulia... Karena kau menolak untuk menikah, di dalam istana ada rumor yang memalukan menyebar.” Ucap Mentri. Lee Yeol bertanya rumor apa
“Ini...terlalu memalukan untuk diceritakan, jadi...” kata Tuan Jung. Lee Yeol pikir mereka tak perlu diceritakan.
“Aku akan mengakhiri rapat hari ini... Jika kau khawatir tentang kekeringan itu, maka temukan cara alternatifnya. Kutunggu sampai besok.” Tegas Lee Yeol sebelum pergi. 


Je Yoon berjalan bersama dengan Lee Yeol berkomentar Pemeriksa Utama ada benarnya dan bertanya apakah Lee Yeol tak merasa kesepian ketika malam hari. Lee Yeol pkir Kesepian itu bisa diatasi, karena Ada Je Yoon ada disisinya.
“Aku selalu kesepian meski ada di sampingmu.” Ungkap Je Yoon mengoda. 
“Seekor lebah sibuk dengan pekerjaan sampai tak punya waktu untuk bersedih. Aku akan memberimu lebih banyak pekerjaan.” Komentar Lee Yeol
“Aku dengan hormat menolak... Aku bukan lebah.” Ejek Je Yoon. Kasim Yang melihatnya langsung mendorong Je Yoon sambil meminta maaf mengaku tersandung batu.
“Aku minta maaf untuk melaporkan pertemuan Seonggyungwan sudah dibatalkan.” Kata Kasim Yang. Lee Yeol ingin tahu alasanya.
“Kau membutuhkan jubah baru.” Ucap Kasim Yang. Lee Yeol menolak karena jubah yang digunakan masih bagus.
“Aku merasa sangat tak nyaman jika kau mengatakan itu. Aku hampir mati dan kembali karenamu. Haruskah kau melakukan ini padaku?” ucap Kasim Yang langsung berpura-pura terbatuk memegang lehernya.
Je Yoon hanya bisa mengeluh dengan tingkah Kasim Yang yang merengek, akhirnya Lee Yeol pun menyetujui permintaan Kasim Yang. Kasim Yang pun mengajak Lee Yeol untuk pergi.  Je Yoon mengeluh kalau Suara Kasim Yang  baik-baik saja.



Seorang pelayan mengukur badan Lee Yeol, mulai dari bagian tangan lalu memuji Tangannya terlihat indah. Lee Yeol hanya diam saja lalu membentangkan tanganya agar pelayan bisa mengukurnya. Tapi si wanita malah mencari kesempatan dengan memeluk Lee Yeol saat ingin mengukur.

“Apa ayahku mengirimmu?” ucap Lee Yeol. Si wanita mengelak karena dikirim oleh Biro Pakaian Kerajaan.
“Aku mencium bau parfum berkualitas tertinggi. Apa Biro Pakaian Kerajaan ingin kau merayuku? Sekarang Kau tak diizinkan menyentuhku lagi.” Perintah Lee Yeol lalu bergegas pergi. 


Lee Yeol masuk ke dalam ruangan ayahnya, Raja berpura-pura sedang sibuk. Lee Yeol mengeluh pada ayahnya karena Para wanita bangsawan tak cukup, jadi mengirim pembantu sekarang. Raja bertanya apakah Lee Yeol tak suka karena sudah memilihnya dengan sangat hati-hati. Lee Yeol makin marah.
“Aku menempatkan puluhan wanita di depanmu. Bahkan semua keluarga bangsawan mengirim rincian putri mereka dan aku sangat malu. Apa kau akan membiarkan garis keluarga kita mati?” ucap Raja.
“Sudah kubilang padamu, aku sudah mencintai seseorang.” Tegas Lee Yeol
“Kau sempurna secara fisik. Kenapa kau harus mencintai seseorang? Jangan-jangan... Kau... ditolak?” ucap Raja. Lee Yeol hanya dia
“Apa Kau sungguh ditolak? Wanita macam mana yang berani menolak putra limited editionku?!” ungkap Raja marah
“Kesimpulannya, Benar, aku ditolak... Tapi itu bukan semata-mata karena aku... Jadi tolong bersabarlah... Aku sedang menunggunya juga.” Kata Lee Yeol.



Je Yoon sedang duduk di ruangan kaget melihat Raja sudah ada didepanya. Raja langsung marah merasa tak memberitahu untuk menjaga anaknya, padahal Pekerjaan Je Yoon sebagai penasiha Lee Yeol yang melampaui urusan pengadilan.
“Aku minta maaf, Yang Mulia... Aku punya rencana tapi...” kata Je Yoon . Raja menatapnya. 

Akhirnya diadaakan rapat dan Lee Yeol berjalan di tengah. Raja mengaaku kalau berencana menyerahkan tahta pada putranya. Lee Yeol kaget ayahnya yang mengatakan hal seperti itu karena terlihat masih sangat sehat untuk memimpin kerajaan ini, jadi tak ada alasan dirinya harus mengambil tahta.
“Kumohon tarik kembali perintahmu.” Ucap Lee Yeol menolak.
“Kudengar, penyakitku cukup parah.” Akui Raja. Semua terdengar panik.
“Aku akan menuju ke Gunung Myohyang dan memulihkan diri selama beberapa bulan. Sebelum melakukannya, maka aku harus memastikan bahwa kau menikah.” Perintah Raja. Lee Yeol berteriak seperti tak setuju.
“Anggota pengadilan, dengarkan... Sampai akhir bulan depan, setiap pria dan wanita akan menikah. Jadi Mereka yang tak mematuhi, bahkan mereka yang memiliki darah bangsawan ataupun ningrat, akan dihukum 100 kali cambuk. Seorang pun tak masuk dalam pengecualian.” Tegas Raja. Lee Yeol kaget untuk kesekian kalinya


Di ruangan Ratu tak percaya kalau Raja harus tetap kuat dan tak goyah terhadap penyakit kecil. Tapi ternyata suaminya sangat lemah. Ia pun bertanya-tanya apakah Raja benar-benar percaya itu akan mendorong Putra Mahkota untuk menikah.
“Sepanjang hari dan setiap hari, dia menikmati persekutuan Jung Je Yoon... Semakin aku memikirkannya, aku percaya, memang benar bahwa Putra Mahkota menyukai pria. Apa itu bukan alasan terbesar baginya untuk mundur?” komentar Ratu
“Sepertinya Seowon masih memiliki kesempatan. Siapa yang tahu kalau saudaramu akan berguna? Katakan padanya untuk merayu Putra Mahkota dan dapatkan bukti yang menentukan.” Ucap Ratu penuh semangat.
“Ratuku, aku mungkin tak menyukai saudara tiriku, tapi dia tak suka pria.” Tegas Tuan Jung membela
“Siapa yang peduli dengan orientasi seksualnya yang sebenarnya? Kaulah orang yang bilang padaku bahwa licik adalah politik itu sendiri.” Kata Ratu 


Kasim memberitahu kalau Yang Mulia sekarang akan masuk. Akhirnya keduanya pun langsung berdiri. Raja melihat Ratu mengeluh  Sampai kapan akan berhenti bersekongkol melawan Putra Mahkota, karena Sudah waktunya untuk berhenti.
“Yang Mulia, kau keliru... Aku khawatir tentang pernikahan Putri Mahkota.” Akui Ratu
“Apa tentang Ini lagi? Mulai sekarang, kau fokus saja padaku... Aku akan mundur dari tahta dan menikmati hidupku bersamamu sekarang.” Ungkap Raja.
Ratu tak percaya mendengarnya, Raja mengeluh pada Tuan Jung hanya diam saja padahal hanya ingin berdua dengan istrinya dan menyuruh segera pergi Tuan Jung pun bergegas keluar dari ruangan sambil meminta maaf. Raja membentangkan tanganya. Ratu pun jatuh dipelukan suaminya. Mereka pun berpelukan dengan erat, Raja seperti tak ingin kehilangan istrinya lagi. 


Lee Yeol terdiam dalam kamarnya teringat kembali yang dibicarakan dengan ayahnya.
Flash Back
Lee Yeol ingin tahu Penyakit apa yang diderita ayahnya dan Apa tak ada yang bisa dilakukan oleh tabib istana. Raja mengaku  Selama bertahun-tahun, terpaku pada tahta dan Pantatnya sudah membusuk jadi belum ada tanda-tanda bisa disembuhkan.
“Apa ini lelucon? Kau memaksaku menikah karena alasan yang sembrono seperti itu.” Keluh Lee Yeol
“Yeol... Aku selalu dibebani oleh berat mahkota ini. Aku ingin menjadi kuat seperti batu besar, tapi aku goyah seperti bulu. Aku benci diriku sendiri karenanya. Wakil Perdana Menteri Kim mungkin jahat, tapi aku iri padanya dari waktu ke waktu.” Akui Raja
“Aku iri dengan kemauan kerasnya. Kau juga memiliki kualitas itu. Aku selalu dalam hutang pejabatku itulah sebabnya aku tak pernah bisa berdiri teguh. Kau berbeda. Tak ada yang menahanmu, Dan kau tak peduli akan kekuasaan. Itulah kenapa kau memiliki otoritas dan martabat.” Tegas Raja. Lee Yeol tak bisa berkata-kata
“Sepanjang hidupku, aku berjalan di atas kulit telur. Seperti itulah aku bersama kakakku. Begitulah caraku dengan para menteri sebagai raja. Dan Juga, aku terus mengkhawatirkan bagaimana aku akan ditulis di kronik sesudah kematian.” Kata Raja
“Jadi Raja seperti apa yang akan diingat rakyat diriku ini? Itu saja yang kukhawatirkan. Yeol... Kau harus...menjalani kehidupan seorang raja yang ingin kau ingat sendiri. Perasaanmu dari dalam lebih penting dari apa yang orang lain pikirkan tentangmu.

Kasim Yang datang bertanya Apa yang dipikirkan Lee Yeol sepanjang malam. Lee Yeol pkir Pustakawan seharusnya ada di sini sekarang. Kasim yang mengatakan kalau Je Yoon meminta untuk mengirimkan surat ini, lalu pergi. Lee Yeol membaca surat dari Je Yoon, sementara Je Yoon sudah memacu kudanya.
“Sejak kau mengambil alih ayahmu untuk sementara, aku sudah bekerja tanpa henti. Aku hanya akan pergi selama tiga hari. Itu untuk mematuhi perintah Yang Mulia tentang dikeluarkannya perintah pernikahan, tolong jangan marah padaku. Aku akan menikahi seorang wanita di Desa Songjoo.”
Kasim Yang berkomentar kalau Mereka bilang, siapa cepat akan dapat dan tak menyangka Lee Yeol bisa selambat ini.
“Ini akan menjadi cinta tak berbalas selamanya, dan kau akan berakhir kehilangan dia untuk pria lain. Mungkin tak terlalu buruk untuk masuk dalam sejarah sebagai satu-satunya raja yang sendirian.  Jika kau begitu,maka kau akan menjalani kehidupan yang sama sepertiku.”komentar Kasim Yang
“Beraninya kau!” kata Lee Yeol marah. Kasim Yang pikir Perkataannya tak ada yang salah. Lee Yeol meminta agar menyiapkan pakaiannya segera.


Pangeran Seowon berjalan di hutan, wajahnya tersenyum melihat seseorang sedang duduk diatas bangku. So Hye duduk sendirian, dengan pakaian sebagai petani menatap langit seperti ingin berbicara dengan Moo Yeon.
“Dahulu kala, hujan turun untuk waktu yang lama. Seluruh daratan banjir dan bahkan dandelion hampir tenggelam. Dandelion kecil berdoa ke langit. Agar terhindar... Lalu tiba-tiba angin bertiup... Dandelion terbang dan mendarat di bukit yang cerah. Beberapa saat kemudian, mereka tumbuh dan mekar. Jika kita menunggangi angin,maka kita akan bisa mekar di tempat lain.”

Soo Hye mengingat yang dikatakan Moo Yeon, lalu mengendong sebuah bayi yang diberi nama Seok Ha. Ia tahu itu bertentangan dengan semua kebiasaan, tapi ingin mengingat nama yang mungkin dilupakan.
Lee Yeol pun memacu kudanya, Hong Shim memperlihatkan sebuah baju bayi mengaku kalau membuatnya sendiri. Kkeut Nyeo memuji kalau Hong Shim sangat cantik. Goo Dulmengaku bersyukur karena Hong Shim yang memimpikan bayi itu dan sangat senang jika itu seorang anak perempuan.
“Akan sangat mengerikan jika itu adalah putra yang mirip sepertiku.Wanita pasti akan memperebutkannya..” Kata Goo Dul
“Hei.. Mereka akan mengabaikannya. "Like Father, Like Son". Dia akan menjadi bujangan tua.” Keluh Kkeut Nyeo lalu Goo Dul melihat yang dibawa Hong Shim.
“Katanya, gurame baik untuk ibu hamil, jadi aku menangkapnya.” Kata Hong Shim memperlihatkan kerajangnya. Kkeut Nyeo malah langsung ingin muntah.
“Apa kau masih mual-mual?” ucap Hong Shim binggung. Goo Dul menaku kalau sekarang malah sudah berlebihan  karena kehamilannya sudah tua.
“Dia tak boleh makan sembarangan, kenapa kau harus membawa yang bau amis?” keluh Goo Dulu menyuruh Kkeut Nyeo agar bisa bersandar padanya.
“Butuh banyak usaha untuk menangkap ini... Lupakan saja jika kau tak menginginkannya. Aku akan memakannya sendiri.” Kata Hong Shim.
“Hei, hei, hei... Tinggalkan di sana karena aku akan memakannya.”komentar Soo Ji melihat dari kejauhan. Goo Dul bergegas untuk mencari pemukul kayu.

Hong Shim pulang kaget melihat Je Yoon datang. Je Yoon menyapa Hong Shim yang sudah lama tak bertemu. Hong Shim bertanya alasan datang membawa kemari. Je Yoon mengaku datang untuk menyampaikan perintah kerajaan yaitu Perawan & bujangan yang belum menikah harus menikah. Hong Shim mengeluh permintaan itu Lagi.
“Kenapa kita tak bisa melakukan yang kita suka dengan pernikahan kita?” keluh Hong Shim
“Aku tak berpikir itu adalah ide yang buruk. Berkat perintah itu, aku sudah memutuskan untuk menikah juga. Berhenti melajang, ayo kita menikah.”kata Je Yoon blak-blakan. Hong Shim kaget mendengarnya.
“Wahh... Pas sekali ini... Kalian berdua harus ke Biro hakim.” ucap Hakim Park datang melihat keduanya. Hong Shim terlihat binggung. 

Tiga orang wanita dan tiga pria berdiri berhadapan, termasuk Hong Shim dan Je Yoon. Hakim park membaca catatanya kalau akan mengurus semua perawan & bujangan tahun lalu, tapi masih ada yang tersisa. Ia melihat kalau ada empat yang baru memasuki usia 20 tahun,
“tapi kalian berdua... Sudah 29 dan 31? Wahh... ini menakjubkan. Kalian pasti perawan dan perjaka tertua di negara ini.” Ejek Tuan Park. Hong Shim mengeluh agar menghentikan basa basinya.
“Ayo kita lanjutkan... Syukurlah, jumlahnya sedikit tahun ini.” Kata Tuan park
“Apa yang harus disyukuri. Ini Tak sampai kekeringan juga tahun ini. Kenapa mereka memaksa kita untuk menikah tahun ini?” keluh Hong Shim
“Ini bukan perintahku. Tapi Itu karena Putra Mahkota.” Ucap Tuan Park
“Putra Mahkota tak punya istri yang seharusnya tak bisa bersikap begitu.” Keluh Hong Shim kesal
“Kau sudah Menikah dengannya, Raja ada di ujung kakinya pilihlah kandidat yang tepat, Kalian harus patuh. Jadi Bekerjasamalah, oke?” kata Tuan Park menujuk ke arah Je Yoon. Hong Shim hanya bisa terdiam. 


“Apa aku satu-satunya yang tak nyaman sekarang?” ucap Lee Yeol. Tuan Park bertanya siapa yang terlambat dan kaget ternyata Lee Yeo datang. Begitu juga Hong Shim.
“Aku sangat tak nyaman dengan perjodohan konyol ini.” Ungkap Lee Yeo. Tuan Park ingin tahu tujuan Lee Yeol datang ke biro hakim. Je Yoon diam-diam tersenyum melihat Lee Yeol akhirnya datang.
“Aku khawatir, rakyat mungkin dipaksa menikah karena tatanan kerajaan, jadi aku keluar untuk inspeksi.” Kata Lee Yeol
“Apa maksudmu, mereka tak perlu menikah?” tanya Tuan Park. Lee Yeol mengaku bukan seperti itu.
“Mereka tak seharusnya mengabaikan perintah raja. Apa yang ingin aku lakukan adalah  Aku juga seorang bujangan. Dengan demikian, aku berniat untuk berpartisipasi dalam perjodohan ini.” Kata Lee Yeol. Semua makin kaget.
Akhirnya Lee Yeol berdiri disamping Je Yoon. Tuan Park memberitahu Ada 3 wanita dan 4 pria, jadi Para pria harus menutup mata  Dan para wanita harus berdiri di depan yang mereka sukai. Lee Yeol sempat terdiam seperti yakin kalau Hong Shim akan memilihnya lalu mulai menutup matanya.
“Bisakah kita benar-benar memilihnya? Putra Mahkota yang paling tampan.” Bisik dua wanita melihat Lee Yeol. Tuan Park menyuruh mereka untuk tenang dan segera memilih pasangan.
“Baiklah kalau begitu. Mulai!” ucap Tuan Park. Hong Shim berjalan ke arah Lee Yeol seperti sudah siap memilih. Tapi saat itu Tuan Park terlihat kebingungan dan meminta pria membuka matanya.
Dua pria melihat pasanganya tersenyum bahagia melihat wanita yang ada didepannya. Lee Yeol membuka matanya dan melihat ternyata Tuan Park ada di depanya, dan Hong Shim berdiri didepan Je Yoon.
“Baiklah.. Tak ada yang berani berdiri di depanku. Mereka pasti tak punya keberanian untuk melakukannya. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi...” ucap Lee Yeol seperti berharap Hong Shim menganti pilihanya, tapi Hong Shim tetap diam.
“Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. “ kata Lee Yeol, Hong Shim tak bergeming. Kwon Hyuk dan Kasim Yang menahan tawanya karena Hong Shim kembali ditolak. 



Hong Shim dan Je Yoon akhirnya berjalan keluar dari Biro. Je Yoon memuji Hong Shim yang punya mata yang tajam jadi berjanji akan melakukan yang terbaik sehingga tak menyesal memilihnya di banding Lee Yeol. Hong Shim ingin bicara.
“Bisakah kau mendengarkan apa yang harus kukatakan dulu?” kata Je Yoon dengan wajah serius
“Suatu malam pada musim semi. Aku merasa sangat murung hari itu. Aku kesal karena terlahir sebagai anak seorang selir. Aku membenci ibuku sebelumnya. Aku membenci diri sendiri karena membenci ibuku. Lalu aku bertemu seseorang.” Cerita Je Yoon
“Aku tak percaya jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi kupikir itu benar-benar mungkin sesudah aku mengalaminya sendiri. Aku ingin memberi tahu wanita itu bahwa aku menyukainya.” Akui Je Yoon
“Kau takkan bisa memenangkan hati wanita itu.” Kata Hong Shim yang menyukai pria lain.
“Cinta bukan tentang menang atau menerima... Itu tentang memberi.” Ungkap Je Yoon saat itu matanya melihat Lee Yeol dari kejauhan.
Je Yoon meminta agar Lee Yeol diam saja, lalu memegang wajah seperi ingin membuat cemburu. Hong Shim binggung, Je Yoon terus meminta tetap dia dan memegang tangan Hong Shim lalu memegang wajahnya berpikir kalau demam.
“Hentikan.” Ucap Lee Yeol akhirnya datang tak bisa menahan diri melihat tangan Hong Shim menyentuh wajah Je Yoon. Hong Shim binggung melihat Lee Yeol datang. 

Lee Yeol berbicara dengan Je Yoon berkomentar temanya itu  tak mempedulikan kesetiaan ketika berhadapan dengan wanita, padahal tahu betapa ia mencintai wanita itu. Je Yoon mengaku kalau  melakukan ini karena mengetahuinya. Lee Yeol terlihat binggung.
“Aku benar-benar akan melamarnya jika kau gagal memenangkan hatinya lagi. “ ungkap Je Yoon. Lee Yeol seperti mengerti. 

Hong Shim menaruh sebuah batu seperti mulai berdoa. Lee Yeo datang melakukan hal yang sama kalau  untuk membuat permohonan juga. Bahwa wanita yang dcintai akan tinggal disisinya selama-lamanya.  Hong Shim pikir Jika I tinggal bersama Lee Yeol, maka Lee Yeol mungkin tak bahagia.
“Masa laluku dan keberadaanku akan menyebabkan masalah untukmu selamanya.” Kata Hong Shim
“Tanpamu, aku akan lebih tak bahagia. Jika kita tak bisa tersenyum, maka itu bukanlah cinta sejati.” Ucap Lee Yeol
“Saudaraku dan aku sama-sama menyakitimu di masa lalu. Bagaimana bisa aku melupakan itu?” kata Hong Shim. Lee Yeol merasa Tidak masalah.
“Suatu hari seseorang akan mencari tahu. Mereka akan menggunakannya untuk menyerangmu.” Ucap Hong Shim khawatir.
“Jika aku harus menyerah pada cinta untuk mengamankan posisi, maka aku takkan memilikinya.” Tegas Lee Yeol
“Bukan itu yang kuinginkan. Daripada menjadi suami bagi seorang wanita, kau harus memilih menjadi raja yang bijaksana.” Komentar Hong Shim
“Ini tak dapat membantu. Aku akan kembali ke istana seperti yang kau inginkan. Tapi sebelum aku kembali, aku ingin kau menemukan sesuatu untukku. Ketika aku bergegas untuk datang dan melihatmu, aku kehilangan sebungkus buku.” Ucap Lee Yeol
Ia tahu kalau Hong Shim masih menjalankan Agen Solusi dan memberitahu kalau Buku-buku itu dibungkus sutra merah jadi seharusnya tak sulit ditemukan. Ia pun berjanji akan membayarnyamahal jadi meminta Hong Shim segera menemukanya.
Hong Shim bergegas mencari disekeliling tempat, ada beberapa barang di dengan kain merah tapi bukan buku isinya. Ia terus mencari sampai akhirnya menemukan kain merah dan setelah membukanya adalah buku yang dimiliki Lee Yeol. 



Tuan Park sibuk mengunting, Sementara Hakim Park berkumpul dengan Goo Dul, Tuan Yeon dan juge Kkeut Nyeo. Hakim Park mengeluh pada Nyonya Yang Choon tak ada untuk rapat sepenting ini. Tuan Yeon menceritakan kalau Nyonya Yang tak merasa sehat selama beberapa minggu.
“Aku pikir Sepertinya dia masuk angin... Tapi dia hamil.” Akui Tuan Yeon. Semua tertawa bahagia mendengarnya.
“Dia terus bilang ingin gukbap, jadi aku menyuruhnya pergi.” UcapTUan Yeo
“Haruskah kau menghamili wanita padahal putrimu  masih lajang dan semakin tua?” ejek Goo Dul 
“Itulah kenapa kita harus berhasil kali ini.” Kata Hakim Park lalu bertanya pada Tuan Park apakah semuanya sudah siap. Tuan Park mengaku sudah siap.
“Biarkanku periksa.... Dasar bodoh. Berapa kali harus kukatakan kelopak sakura memiliki alurnya.... Kau Buat lagi.” Ucap Hakim Park marah. Tuan Park pun tak bisa membalas.
“Ini seperti membacakan tulisan suci kepada binatang buas.... Sudah sampai mana tadi?” kata Hakim Park
“Aku bersumpah, aku akan dipulihkan satu hari nanti dan membalasmu.” Ungkap Tuan Park marah. Hakim Park menegaskan kalau bisa mendengarnya. 


Hong Shim duduk membaca buku yang dibawakan Lee Yeol yaitu ternyata buku jurnalnya.
“4 Juli 1450 - Aku melihatmu ke manapun kupergi. Aku tahu ini adalah ilusi. Hatiku terasa berat.”
“5 Juli 1450 - Aku sangat menyesal tak menahanmu hari itu. Rasa sakit mengisiku dan aku tak bisa tidur.”
“11 Desember 1450. Hari ini turun salju. Aku melihat salju jatuh dan memikirkanmu. Kau bertanya kepadaku dulu aku suka guguran bunga atau hujan salju. Namun berkali-kali kau bertanya, jawabanku selalu dirimu.”
Lee Yeol terus menulis buku jurnal dalam kamarnya saat tak bisa bersama dengan Hong Shim.
“Apa kau ingat? Hari ketika kita menikah.” Lee Yeol masih mengingat saat mereka melakukan upacara di kantor biro hakim. Ia juga panik melihat Hong Shim di malam pertama mendekatinya meminta agar tak boleh menyentuhnya.
“Mereka bilang ada dua jalur dalam hidup. Salah satunya adalah percaya bahwa tak ada keajaiban. Yang lainnya adalah percaya bahwa semuanya adalah keajaiban. Aku mengenang kembali 100 hari yang kuhabiskan sebagai suamimu. Sekarang kutahu bahwa setiap saat adalah keajaiban”
Hong Shim mengingat semua kenangan kebersamaan dengan Lee Yeol saat menyentuh rambutnya dan mereka saling bergandengan tangan. 


Hong Shim berlari membawa bukunya, Kkeut Nyeo dan Goo Dul melihat bertanya kemana Hong Shim akan pergi kemana.  Hong Shim bertanya Apa Putra Mahkota di Biro hakim. Goo Dul mengatakan kalau Lee Yeol sudah pergi karena punya urusan mendesak di istana.
Hong Shim terus mencari tapi tak menemuikan Lee Yeol lalu denan wajah sedih kembali ke rumah. Tapi saat itu Lee Yeol malah datang ke rumahnya. Hong Shim kaget karena mendengar Putra Mahkota sudah pergi.
“Putra Mahkota sudah pergi tapi Won Deuk masih di sini.” Ucap Lee Yeol bangga.
“Betapapun kerasnya aku melihat, kau tak terlihat seperti Won Deuk.” Komentar Hong Shim.
“Jangan asal melihat. Lihatlah baik-baik.” Ungkap Lee Yeol. Hong Shim mencoba terus menatap Lee Yeol lalu tersenyum. Saat itu Tuan Park dkk sudah ada diatas dan memerintahkan agar mulai menebar kelopak sakura seperti berguguran.
“Ini bukan musim semi... Kenapa kelopak bunga berguguran di udara?” ucap Hong Shim binggung melihat kelopak bunga sakura ditanganya.
“Kulihat, kau menemukan buku-bukunya. Kau Tak ada yang diizinkan membacanya. Apa Kau mengintipnya?” ucap Lee Yeol. Hong Shim mengaku kalau sudah mengintipnya.
“Aku ingin kau berhenti menulis cerita yang memilukan seperti itu.” Pinta Lee Yeol
“Jangan khawatir, aku sudah memikirkan apa yang harus ditulis malam ini. Kupikir itu akan menuliskan seperti ini. "Aku melamar wanita yang kuinginkan sepanjang hidupku Wanita itu tersenyum dan menjawab ya. Apa pun yang terjadi, aku akan menghabiskan sisa hariku bersamanya."ungkap Lee Yel
Hong Shim terdiam menendegar ucapan Lee Yeol. Lalu Lee Yeo mengajak untuk pergi ke istana. Hong Shim bertana Apa it lamaran pernikahannya. Lee Yeol mengaku bukan tapi akan melakukannya dengan benar kali ini lalu menarik Hong Shim dan menciumnya. Hong Shim pun tak menolak. Mereka berciuman dengan taburan bunga sakura dibantu semua teman-temanya.
THE END
Komentar
Menurut Gue akhirnya kurang gereget, walaupun memang bahagia. Seharusnya waktu Lee Yeol bilang kalau dirinya Won Deuk dan minta Hong Shim bisa menatap dengan baik-baik, pakaianya berubah jadi petani dengan ikat kepala.
Nah kalo udah kaya gitu, adegan kiss diakhirnya jadi bisa lebih ekspresif ga cuma bibir ketemu bibir aja. Hahahaha... *Adegan Kiss di TVN biasanya lebih bagus*
Atau bisa juga akhirnya dibuat, Lee Yeol dan Hong Shim udah ada di istana dengan perut yang membesar dan mereka akhirnya punya anak laki-laki. Inti lebih bagus, karena adegan Kiss diakhir biasa aja. Hihihihi...
Mudah2an DO segera dapet drama baru lagi yah, begitu juga anggota EXO yang lainya. Biar ga dicap kalo boyband hanya modal tampang, bayaran mahal tapi Aktingnya Nol. DO bisa membuktikan kalau itu salah. Saluttt buat Drama 100 days My Prince tembus sampe 14,4%
Sampai jumpa di Sinopsis selanjutnya yah. Kalo kamu gimana komentarnya  ^_^ 
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. Tinggal 907 lagi... !!!
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Dreaming



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09