PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 28 Maret 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jae Bok kembali ke club diam-diam melihat suaminya dari kejauhan yang menyanyi untuk menghibur semua wanita, lalu segera pergi berpura-pura tak mengetahui apapun. Jung Hee pulang ke rumah sedikit mabuk, Eun Hee melihatnya dan kaget karena wajah Jung Hee yang terluka lalu mengajak untuk membersihkanya lebih dulu. Jung Hee menolaknya.
“Ini akan jadi membengkak kalau kau tidak mengobatinya sekarang. Istrimu pasti akan khawatir, begitu Jin Wook dan Hae Wook juga” kata Eun Hee.  Jung Hee pun tak bisa menolaknya.
“Ini akan sedikit perih” kata Eun Hee mulai membersihkan luka dengan alkohol, Jung Hee sedikit merintih kesakitan saat itu matanya tak sengaja melihat ke arah tubuh Eun Hee yang sudah mengunakan gaun tidur, akhirnya ia mencoba memejamkan matanya. 

Jae Bok kembali  bermimpi buruk kembali. Di ruang makan, tiba-tiba suara bunyi perut Jung Hee yang kelaparan. Eun Hee pikir kalau Jung Hee melewatkan makan malam juga. Jung Hee menyangkal kalau  sudah makan banyak.
Sementara Jae Bok terlihat tidak bisa bergerak dan meminta agar dibangunkan dari mimpinya, seseorang membangunkanya berpikir kalau Jung Hee tapi ternyata  Na Mi yang  datang lagi berada didepan matanya. Ia pun mencoba melawan dan akhirnya terbangun. 

Jae Bok pergi ke dapur ingin mengambil minum lalu mendengar suara tawa dari lantai bawah dengan curiga berjalan perlahan dan melihat suaminya dengan Eun Hee sedang makan dengan saling menyuapi dan ternyata hanya halusinasi Jae Bok.
Akhirnya Jae Bok masuk dapur melihat Eun Hee sedang tertawa sendirian sambil menonton video dari tabnya mengaku kalau tak bisa tidur jadi menonton video, dan mengajak untuk makan bersama karena sedang membuat roti panggang.
“Dimana Cha Kyung Woo?” tanya Jae Bok, Eun Hee memberitahu Kyung Woo pergi karena  punya banyak pekerjaan.
“Aku rasa ada yang membuatnya pergi” komentar Jae Bok
“Ini lebih nyaman bagi kami berdua.” Kata Eun Hee, Jae Bok membahas tentang yang ingin ditanyakan sebelumnya.
“Apa Kau pikir aku merencanakan segalanya itu?” ucap Eun Hee, Jae Bok pikir bukan seperti itu. Tapi Eun Hee akhirnya mengakui tapi bukan dia yang melakukanya.
Jae Bok melihat rotinya gosong dan tak sengaja menjatuhkan panggangan karena panas, Eun Hee yang kaget tiba-tiba melompat. Jae Bok berktaka kalau Hae Wook benar, Eun Hee yang bisa melompat bahkan dengan gips itu.
“Aku merasa seperti kau mungkin telah membuat hal-hal lain yang tak kutahu” kata Jae Bok. Eun Hee tetap menyangkalnya.
“Kau masih belum menjawabku Kenapa kau bertindak seperti kau masih hidup dengan Cha Kyung Woo... Kenapa?” kata Jae Bok
“Aku tidak ingin menjawabnya. Walaupun kau bertanya, Sakit ini kebanggaan ku” ucap Eun Hee. Jae Bok  mengerti dan akan pamit pergi.

“Mengapa kau tidak percaya padaku? Aku merasa seperti... selalu tulus dengamu” kata Eun Hee dengan memperlihatkan suara lugunya.
“Melompat sambil mengenakan gips itu tidak tulus.” Tegas Jae Bok, Eun Hee mengaku kalau tak ingin Jae Bok pergi.
“Aku biasanya tidak mudah suka dengan orang lain. tapi kakak berbeda.” Ungkap Eun Hee dengan air mata mengalir.
“Itu mungkin bagi orang seperti aku, Tapi Entahlah.. Bahkan kalau itu yang kau rasakan, Kalau begini caramu mengungkapkannya, bagaimana aku bisa percaya lagi padamu?” ucap Jae Bok lalu melangak pergi. Eun Hee kesal melempar penggorengan.

Jae Bok datang menemui Suaminya yang terlihat tertidur tapi tetap saja bicara kalau ia sepenuhnya memahami, Jung Hee ynga ingin melakukan apa pun untuk anak anak dan bisa menyanyi untuk orang-orang demi mencari nafkah Tapi menurutnya ini tidak benar.
“Bagimu.., musik ... adalah sangat istimewa. Bernyanyi di tempat seperti itu seperti menjual jiwa mu sendiri” kata Jae Bok, Jung Hee langsung bangun.
“Apa kau melihatku? Kang Bong Goo bilang, kau mungkin tidak melihat ku” ucap Jung Hee
“Kau.. selalu percaya diri di depan anak-anak. Ini tidak benar.” Tegas Jae Bok, Jung Hee kembali merasa bersalah berbohong pada istri dan anak-anaknya. 

Flash Back
Jung Hee akan pergi setelah di obati lukanya, Eun Hee datang memberikan segelas susu,  jadi bisa meminumnya sebelum tidur. Jung Hee pikir tak perlu. Eun Hee memaksa agar Jung Hee mengambilnya karena sebelumnya perutnya terus berbunyi dengan memegang tanganya.
Jung Hee terdiam menatap sedih melihat gelas susu yang sudah diminum habis olehnya. 

Eun Hee duduk sendirian melihat album foto dan terlihat foto Jung Hee yang masih disimpanya, saat sedang menjadi seorang vokalis diatas panggung.
Flash Back
Jung Hee bernyanyi diatas panggung, para fans wanita pun berlomba-lomba ingin memegang tanganya. Salah satu fans Eun Hee dengan rambut kriting dan juga berkacamata, tapi saat itu Jung Hee malah seperti terpana dengan Jae Bok yang memberikan bunga. 

Nyonya Cha duduk dikamarnya, menatap foto seorang anak kecil dan memanggilnya “Bryan.” Teringat kembali pesan dari anaknya “ Ibu.. Aku berharap ibu akan senang. Lupakan semua Hal buruk, hal gelap dan hidup lah... Dengan kehangatan.”
Saat itu Nyonya Cha kembali mengingat saat Na Mi jatuh ditangga dan meningalkanya begitu saja, sambil menangis merasa menyesal melakukanya.  Akhirnya meminta maaf pada anaknya karena sudah melakukan kesalahan.  Tapi Nyonya Cha terlihat mencoba menyakikan dirinya kalau tak boleh lemah dan meminta maaf pada Bryan kalau  tidak punya pilihan lain
“Permainan... telah... dimulai.” Ucap Nyonya Cha penuh rasa dendam. 

Jae Bok baru datang ke kantor menyapa semuanya, Bong Goo sedang sarapan bertanya apakah sudah sarapan. Jae Bok mengaku belum karena seorang ibu seperti dirinya tidak sempat berpikir tentang sarapan dan harus bekerja, lalu melihat wajah Bong Goo yang terluka. Bong Goo mengaku Tadi malam, harus menghajar beberapa berandalan.
“Kebetulan sekali...Suamiku...juga menghajar berandalan tadi malam..” Komentar Jae Bok sengaja mengejek. Bong Goo pikir Itu menarik lalu melihat mata Jae Bok yang menatap makannya.
“Apa itu enak?” tanya Jae Bok, Bong Goo menganguk tanpa memperdulikanya. Jae Bok hanya bisa mengeluh kalau sangat lapar. 

Jae Bok masuk restoran ingin mengambil paket, tapi si bibi menunjuk ke sebuah meja dan melihat Bong Goo sedang makan.  Bong Goo beralasan  Salad tidak membuatnya kenyang dan rasa aneh saja kalau memesan satu porsi jadi menyuruhnya untuk makan bersama dari pada dibuang.
“Aku lebih suka sup lutut sapi” komentar Jae Bok dan memesan Gukbap. Bong Goo binggung kenapa Jae Bok  memesan makanan lagi. Jae Bok memberitahu kalau itu untuk Sam Kyu karena tahu Bong Gooitu sangat pelit. 

Hye Ran selesai mengajar melihat Eun Hee yang mengunakan sepeda statis lalu menghampirinya, dengan memuji kalau Eun Hee punya betis yang bagus dan menghabiskan cukup banyak uang untuk tubuhnya. Eun Hee hanya tersenyum lalu bertanya tentang Jae Bok dan perceraiannya?
“Apa kau ingin tahu?kenapa memangnya?” tanya Hye Ran heran , Eun Hee mengaku kalau hanya khawatir.
“Entahlah. Dia tidak masalah jika bercerai dan memang ingin berpisah dan mulai lagi dari awal tapi Jung Hee sepertinya menempel terus padanya” kata Hye Ran

“Benarkah? Ayah Jin Wook tidak terlihat seperti itu” ucap Eun Hee membela, Hye Ran malah heran melihat Eun Hee seperti yakin.
“Hal ini terjadi  karena dia berselingkuh. Aku rasa hatinya sudah pergi  menjauh ke arah pernikahan.” Ucap Eun He
“Kau tidak tahu apa yang kau bicarakan. Itu bukan kesalahan Jung Hee. Tapi si Brengsek itu...” ucap Hye Ran terdiam seperti merasa bersalah membahas orang yang sudah mati.
“Tapi itu karena Jung Na Mi itu gadis yang sangat kuat. Sebenarnya Jung Hee masih mencintai Jae Bok dan Lagipula..mereka saling mencintai, Dia mungkin sedang mencari cara.. dan Dulu dia sangat mengagumkanAda banyak wanita yang mengejar-ngejarnya.Tapi tidak peduli berapa banyak gadis menawarkan diri padanya, Jae Bok adalah satu-satunya gadis yang diterimanya” ucap cerita Hye Ran
Eun Hee yang mendengarnya merasakan amarah sampai tanpa sengeja meremas botolnya sampai airnya muncrat. Hye Ran hanya berkomentar kalau Eun Hee ternyata wanita yang kuat dan berpikir sedang marah, Eun Hee berusaha mengelak. 

Jung Hee mengangkat beberapa batu untuk bangunan tapi karena tak kuat malah membuatnya jatuh, teringat kembali kata-kata Jae Bok kalau ia selalu saja percaya diri di depan anak-anak.
Jae Bok membacakan buku cerita pada Hae Wook sebelum tidur, Jung Hee baru datang meminta agar mereka bicara dengan serius, Jae Bok menyudahi ceritanya. 

Jung Hee memberitahu kalau sudah  berhenti bekerja di Bar. Karena Jae Bok bilang jangan kerja disana. Jae Bok bertanya apakah Jung Hee bekerja di lokasi konstruksi lagi. Jung Hee membenarkan.
“Sayang.  Mari kita jangan bercerai.” Kata Jae Bok tak merubah pendirianya.
“Aku akan bersikap jadi sangat baik jadi tidak bisakah kau mempertimbangkannya lagi? Aku rasa ... Aku tidak bisa bahagia tanpamu” ucap Jung Hee.
Jae Bok seperti sempat tersentuh lalu menyuruh Jung Hee untuk mandi saja karena badanya yang kotor.
Eun Hee mendengar percakapan keduanya, lalu menelp Kyung Woo yang masih tertidur, membahas tentang bangunan di Sinsa-dong, dan akan memberikannya tapi Sebagai gantinya..lakukan sesuatu

Jung Hee berkerja sebagai tukang angkut barang pindaha, saat itu melihat Kyung Woo berdiri tak jauh darinya lalu menghampiri. Kyung Woo mengatakan kalau ingin Jin Wook tes DNA. Jung Hee kaget mendengarny.
“Berapa kalipun aku memikirkannya.. dia mungkin anakku.” Ucap Kyung Woo, Jung Hee terlihat benar-benar shock


Jung Hee pulang kerumah melihat wajah Jin Wook yang luka dan itu pasti karena berkelahi lagi. Jin Wook langsung menyalahkan ayahnya, karena  Ketua kelasny bilang kalau ayah nya benar-benar tidak kompeten dan dipecat. Jung Hee menegaskan kalau itu tak benar.
“Kenapa ayah tidak kompeten? Pria itu presdir perusahaan. Sementara Ayah apa? Aku malu punya ayah sepertimu” ucap Jin Wook
“Pergilah pada  ayahmu.. Tinggal bersama ayah kayamu!” kata Jung Hee tak bisa menahan amarahnya.
“Aku harap juga begitu dan berharap aku anak dari Orang Lain!” kata Jin Wook ketus lalu bergegas pergi. Jung Hee berteriak memanggil anaknya.

Jae Bok baru masuk bertanya ada apa dengan anak sulungnya itu, Jung Hee malah makin marah karena Jae Bok bertanya setelah apa yang dilakukan. Jae Bok binggung dengan ucapan suaminya, sampai dikamar hanya bisa melonggo mengetahui kalau Kyung Woo meminta tes DNA dan Jung Hee terlihat sangat marah karena mempercayainya.
“Koo Jung Hee.. Kau tidak waras rupanya, Apa kau merasa sakit?” ucap Jae Bok, Jung Hee heran karean Jae Bok itu tidak menyangkalnya dan meminta agar memberikan beberapa alasan.
“Kudengar kau bertemu Cha Kyung Woo saat kencan denganku. Aku mendengar kau tidur dengannya dan hamil Karna itulah Jin Wook...” ucap Jung Hee terlihat sangat mempercayainya.
“Yah... memang benar..  Jin Wook bukan putramu Jadi Karena itulah  kita harus cerai dan Jin Wook, aku yang akan membesarkannya. Apa kau puas?” ucap Jae Bok dengan mata berkaca-kaca
“Katakan padaku itu tidak benar. Kau bukan orang seperti itu. Katakan padaku itu tidak benar!” teriak Jung Hee memaksa,

Hae Wook berdiri di depan pintu menangis, Jung Hee langsung keluar kamar dan memeluknya menenangkan kalau ayahnya itu tak berkelahi. Jae Bok melihat anaknya dan langsung keluar dari kamar memanggil Eun Hee. Menanyakan keberadaan Cha Kyung Woo. Nyonya Choi tersenyum licik melihatnya.
Flash Back
Nyonya Choi bertemu dengan Jin Woonk dengan berkomentar tampaknya sedang dalam suasana hati yang buruk

Jae Bok mengemudikan mobilnya, Bong Goo menelp  kalau seharusnya bekerja malam ini, Jae Bok tahu. Bong Goo kesal Jae Bok hanya berkomentar seperti itu padahal sebelumnya mengatakan  akan mampir sebentar ke rumahnya dan menyindirnya kalau sudah amnesia. Jae Bok mengaku kalau ada urusan jadi akan segera menyusul.
“Kau bilang segera? Kau selalu berkata "segera". Kemana kau pergi? kemana?” ucap Bong Goo ingin tahu. 

Jae Bok datang ke hotel bertemu dengan Kyung Woo yang akan pergi,  mengajaknya bicara. Kyung Woo menolak karena harus ke bandara dan meminta agar Jangan menunda penerbangannya. Jae Bok tetap ingin mengajak Kyung Woo bicara, Kyung Woo pikir mereka bisa lain kali bicara lalu masuk mobil.
Jae Bok berteriak memanggilnya lalu bergegas masuk mobil, tapi mobilnya malah tak menyala. Saat itu Bong Goo baru saja masuk ke lobby hotel, meinta agar ikut denganya. Bong Goo binggung karena baru saja turun mobil. Jae Bok akhirnya menyuruh Bong Goo masuk mobil dan berada dibalik kemudi.
Bong Goo panik melihat cara Jae Bok mengemudikam mobil seperti di sirkuit mengejar mobil Kyung Woo. Sampai akhirnya bisa menghentikan mobil Kyung Woo yang memutar. Sopir memundurkan mobilnya, Jae Bok langsung naik diatas kap mobil yang membuat Kyung Woo kaget dan akhirnya memilih untuk menghentikan mobilnya.
“Kenapa kau melakukannya? Mengapa kau menghancurkan keluargaku?” ucap Jae Bok saat Kyung Woo keluar dari mobil
“Kau bilang "Keluarga"? Bukankah memang sudah hancur? dan aku.. Aku tidak melakukan sesuatu yang salah. Memang benar kalau kita pernah berkencan Dan Jin Wook mungkin anak ku “ ucap Kyung Woo dengan sangat yakin
“Cha Kyung Woo, kau sungguh keterlaluan.. Apa hidup sulit bagimu akhir-akhir ini? Bagaimana kau bisa serendah ini?” kata Jae Bok.
“Jae Bok.... Kau salah paham denganku.. Maksudku..sebenarnya aku...Bajingan Kau tidak tahu, kan?” ucap Kyung Woo merasa sudah  tidak punya waktu 
Bong Goo menghampiri keduanya, berkata pada Kyung Woo kalau seharusnya menyelesaikan percakapan pertama dulu karean mengendarai mobil berhargaku dengan liar untuk mengikutinya. Kyung Woo akhirnya pergi, Jae Bok terlihat menangis
“Kyung Woo.. Kau menyembunyikan sesuatu, kan?” ucap Jae Bok yakin, Kyung Woo memilih untuk melepaskan tangan Jae Bok dan mengenggam tangan seperti masih menyimpan perasaan lalu melepaskanya dan pergi.
Bong Goo terlihat kesal mengambil foto mobil Kyung Woo untuk ganti rugi,  Jae Bok terdiam mengingat ucapan Jung Hee “Apa salah untuk mencintai? Aku juga manusia dan bisa mengubah pikiran ku” lalu Jung Hee yang percaya dengan ucapan Kyung Woo. Bong Goo melihat Jae Bok yang menahan air matanya.  
“Aku akan bertemu dengannya nanti.” Ucap Jae Bok, Bong Goo terlihat khawatir menanyakan keadaanya. Jae Bok mengajak mereka pergi lalu menangis.
“Baiklah.. Menangislah untuk hari ini.” Ucap Bong Goo, Jae Bok akhirnya menangis melampiskan beban yang ada dalam pikiranya, Bong Goo tak tega akhirnya memeluk Jae Bok untuk menenangaknya.
 Bersambung ke episode 8

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


1 komentar: