Jae Bok
kembali ke club diam-diam melihat suaminya dari kejauhan yang menyanyi untuk
menghibur semua wanita, lalu segera pergi berpura-pura tak mengetahui apapun.
Jung Hee pulang ke rumah sedikit mabuk, Eun Hee melihatnya dan kaget karena
wajah Jung Hee yang terluka lalu mengajak untuk membersihkanya lebih dulu. Jung
Hee menolaknya.
“Ini akan
jadi membengkak kalau kau tidak mengobatinya sekarang. Istrimu pasti akan
khawatir, begitu Jin Wook dan Hae Wook juga” kata Eun Hee. Jung Hee pun tak bisa menolaknya.
“Ini akan
sedikit perih” kata Eun Hee mulai membersihkan luka dengan alkohol, Jung Hee
sedikit merintih kesakitan saat itu matanya tak sengaja melihat ke arah tubuh Eun
Hee yang sudah mengunakan gaun tidur, akhirnya ia mencoba memejamkan matanya.
Jae Bok kembali bermimpi buruk kembali. Di ruang makan,
tiba-tiba suara bunyi perut Jung Hee yang kelaparan. Eun Hee pikir kalau Jung
Hee melewatkan makan malam juga. Jung Hee menyangkal kalau sudah makan banyak.
Sementara
Jae Bok terlihat tidak bisa bergerak dan meminta agar dibangunkan dari
mimpinya, seseorang membangunkanya berpikir kalau Jung Hee tapi ternyata Na Mi yang
datang lagi berada didepan matanya. Ia pun mencoba melawan dan akhirnya terbangun.
Jae Bok pergi
ke dapur ingin mengambil minum lalu mendengar suara tawa dari lantai bawah
dengan curiga berjalan perlahan dan melihat suaminya dengan Eun Hee sedang
makan dengan saling menyuapi dan ternyata hanya halusinasi Jae Bok.
Akhirnya
Jae Bok masuk dapur melihat Eun Hee sedang tertawa sendirian sambil menonton
video dari tabnya mengaku kalau tak bisa tidur jadi menonton video, dan
mengajak untuk makan bersama karena sedang membuat roti panggang.
“Dimana
Cha Kyung Woo?” tanya Jae Bok, Eun Hee memberitahu Kyung Woo pergi karena punya banyak pekerjaan.
“Aku rasa
ada yang membuatnya pergi” komentar Jae Bok
“Ini
lebih nyaman bagi kami berdua.” Kata Eun Hee, Jae Bok membahas tentang yang
ingin ditanyakan sebelumnya.
“Apa Kau pikir
aku merencanakan segalanya itu?” ucap Eun Hee, Jae Bok pikir bukan seperti itu.
Tapi Eun Hee akhirnya mengakui tapi bukan dia yang melakukanya.
Jae Bok
melihat rotinya gosong dan tak sengaja menjatuhkan panggangan karena panas, Eun
Hee yang kaget tiba-tiba melompat. Jae Bok berktaka kalau Hae Wook benar, Eun
Hee yang bisa melompat bahkan dengan gips itu.
“Aku
merasa seperti kau mungkin telah membuat hal-hal lain yang tak kutahu” kata Jae
Bok. Eun Hee tetap menyangkalnya.
“Kau
masih belum menjawabku Kenapa kau bertindak seperti kau masih hidup dengan Cha
Kyung Woo... Kenapa?” kata Jae Bok
“Aku
tidak ingin menjawabnya. Walaupun kau bertanya, Sakit ini kebanggaan ku” ucap
Eun Hee. Jae Bok mengerti dan akan pamit
pergi.
“Mengapa
kau tidak percaya padaku? Aku merasa seperti... selalu tulus dengamu” kata Eun
Hee dengan memperlihatkan suara lugunya.
“Melompat
sambil mengenakan gips itu tidak tulus.” Tegas Jae Bok, Eun Hee mengaku kalau
tak ingin Jae Bok pergi.
“Aku
biasanya tidak mudah suka dengan orang lain. tapi kakak berbeda.” Ungkap Eun
Hee dengan air mata mengalir.
“Itu
mungkin bagi orang seperti aku, Tapi Entahlah.. Bahkan kalau itu yang kau
rasakan, Kalau begini caramu mengungkapkannya, bagaimana aku bisa percaya lagi
padamu?” ucap Jae Bok lalu melangak pergi. Eun Hee kesal melempar penggorengan.
Jae Bok
datang menemui Suaminya yang terlihat tertidur tapi tetap saja bicara kalau ia
sepenuhnya memahami, Jung Hee ynga ingin melakukan apa pun untuk anak anak dan bisa
menyanyi untuk orang-orang demi mencari nafkah Tapi menurutnya ini tidak benar.
“Bagimu..,
musik ... adalah sangat istimewa. Bernyanyi di tempat seperti itu seperti
menjual jiwa mu sendiri” kata Jae Bok, Jung Hee langsung bangun.
“Apa kau
melihatku? Kang Bong Goo bilang, kau mungkin tidak melihat ku” ucap Jung Hee
“Kau.. selalu
percaya diri di depan anak-anak. Ini tidak benar.” Tegas Jae Bok, Jung Hee
kembali merasa bersalah berbohong pada istri dan anak-anaknya.
Flash Back
Jung Hee
akan pergi setelah di obati lukanya, Eun Hee datang memberikan segelas
susu, jadi bisa meminumnya sebelum
tidur. Jung Hee pikir tak perlu. Eun Hee memaksa agar Jung Hee mengambilnya
karena sebelumnya perutnya terus berbunyi dengan memegang tanganya.
Jung Hee
terdiam menatap sedih melihat gelas susu yang sudah diminum habis olehnya.
Eun Hee
duduk sendirian melihat album foto dan terlihat foto Jung Hee yang masih
disimpanya, saat sedang menjadi seorang vokalis diatas panggung.
Flash Back
Jung Hee bernyanyi
diatas panggung, para fans wanita pun berlomba-lomba ingin memegang tanganya.
Salah satu fans Eun Hee dengan rambut kriting dan juga berkacamata, tapi saat
itu Jung Hee malah seperti terpana dengan Jae Bok yang memberikan bunga.
Nyonya
Cha duduk dikamarnya, menatap foto seorang anak kecil dan memanggilnya “Bryan.”
Teringat kembali pesan dari anaknya “ Ibu.. Aku berharap ibu akan senang. Lupakan
semua Hal buruk, hal gelap dan hidup lah... Dengan kehangatan.”
Saat itu
Nyonya Cha kembali mengingat saat Na Mi jatuh ditangga dan meningalkanya begitu
saja, sambil menangis merasa menyesal melakukanya. Akhirnya meminta maaf pada anaknya karena
sudah melakukan kesalahan. Tapi Nyonya
Cha terlihat mencoba menyakikan dirinya kalau tak boleh lemah dan meminta maaf
pada Bryan kalau tidak punya pilihan
lain
“Permainan...
telah... dimulai.” Ucap Nyonya Cha penuh rasa dendam.
Jae Bok
baru datang ke kantor menyapa semuanya, Bong Goo sedang sarapan bertanya apakah
sudah sarapan. Jae Bok mengaku belum karena seorang ibu seperti dirinya tidak
sempat berpikir tentang sarapan dan harus bekerja, lalu melihat wajah Bong Goo
yang terluka. Bong Goo mengaku Tadi malam, harus menghajar beberapa berandalan.
“Kebetulan
sekali...Suamiku...juga menghajar berandalan tadi malam..” Komentar Jae Bok
sengaja mengejek. Bong Goo pikir Itu menarik lalu melihat mata Jae Bok yang
menatap makannya.
“Apa itu
enak?” tanya Jae Bok, Bong Goo menganguk tanpa memperdulikanya. Jae Bok hanya
bisa mengeluh kalau sangat lapar.
Jae Bok
masuk restoran ingin mengambil paket, tapi si bibi menunjuk ke sebuah meja dan
melihat Bong Goo sedang makan. Bong Goo
beralasan Salad tidak membuatnya kenyang
dan rasa aneh saja kalau memesan satu porsi jadi menyuruhnya untuk makan
bersama dari pada dibuang.
“Aku
lebih suka sup lutut sapi” komentar Jae Bok dan memesan Gukbap. Bong Goo
binggung kenapa Jae Bok memesan makanan
lagi. Jae Bok memberitahu kalau itu untuk Sam Kyu karena tahu Bong Gooitu sangat
pelit.
Hye Ran
selesai mengajar melihat Eun Hee yang mengunakan sepeda statis lalu
menghampirinya, dengan memuji kalau Eun Hee punya betis yang bagus dan menghabiskan
cukup banyak uang untuk tubuhnya. Eun Hee hanya tersenyum lalu bertanya tentang
Jae Bok dan perceraiannya?
“Apa kau
ingin tahu?kenapa memangnya?” tanya Hye Ran heran , Eun Hee mengaku kalau hanya
khawatir.
“Entahlah.
Dia tidak masalah jika bercerai dan memang ingin berpisah dan mulai lagi dari awal
tapi Jung Hee sepertinya menempel terus padanya” kata Hye Ran
“Benarkah?
Ayah Jin Wook tidak terlihat seperti itu” ucap Eun Hee membela, Hye Ran malah
heran melihat Eun Hee seperti yakin.
“Hal ini
terjadi karena dia berselingkuh. Aku
rasa hatinya sudah pergi menjauh ke arah
pernikahan.” Ucap Eun He
“Kau tidak
tahu apa yang kau bicarakan. Itu bukan kesalahan Jung Hee. Tapi si Brengsek
itu...” ucap Hye Ran terdiam seperti merasa bersalah membahas orang yang sudah
mati.
“Tapi itu
karena Jung Na Mi itu gadis yang sangat kuat. Sebenarnya Jung Hee masih
mencintai Jae Bok dan Lagipula..mereka saling mencintai, Dia mungkin sedang
mencari cara.. dan Dulu dia sangat mengagumkanAda banyak wanita yang mengejar-ngejarnya.Tapi
tidak peduli berapa banyak gadis menawarkan diri padanya, Jae Bok adalah satu-satunya
gadis yang diterimanya” ucap cerita Hye Ran
Eun Hee
yang mendengarnya merasakan amarah sampai tanpa sengeja meremas botolnya sampai
airnya muncrat. Hye Ran hanya berkomentar kalau Eun Hee ternyata wanita yang
kuat dan berpikir sedang marah, Eun Hee berusaha mengelak.
Jung Hee
mengangkat beberapa batu untuk bangunan tapi karena tak kuat malah membuatnya
jatuh, teringat kembali kata-kata Jae Bok kalau ia selalu saja percaya diri di
depan anak-anak.
Jae Bok
membacakan buku cerita pada Hae Wook sebelum tidur, Jung Hee baru datang
meminta agar mereka bicara dengan serius, Jae Bok menyudahi ceritanya.
Jung Hee
memberitahu kalau sudah berhenti bekerja
di Bar. Karena Jae Bok bilang jangan kerja disana. Jae Bok bertanya apakah Jung
Hee bekerja di lokasi konstruksi lagi. Jung Hee membenarkan.
“Sayang. Mari kita jangan bercerai.” Kata Jae Bok tak
merubah pendirianya.
“Aku akan
bersikap jadi sangat baik jadi tidak bisakah kau mempertimbangkannya lagi? Aku
rasa ... Aku tidak bisa bahagia tanpamu” ucap Jung Hee.
Jae Bok seperti
sempat tersentuh lalu menyuruh Jung Hee untuk mandi saja karena badanya yang
kotor.
Eun Hee
mendengar percakapan keduanya, lalu menelp Kyung Woo yang masih tertidur,
membahas tentang bangunan di Sinsa-dong, dan akan memberikannya tapi Sebagai
gantinya..lakukan sesuatu
Jung Hee
berkerja sebagai tukang angkut barang pindaha, saat itu melihat Kyung Woo
berdiri tak jauh darinya lalu menghampiri. Kyung Woo mengatakan kalau ingin Jin
Wook tes DNA. Jung Hee kaget mendengarny.
“Berapa
kalipun aku memikirkannya.. dia mungkin anakku.” Ucap Kyung Woo, Jung Hee
terlihat benar-benar shock
Jung Hee
pulang kerumah melihat wajah Jin Wook yang luka dan itu pasti karena berkelahi
lagi. Jin Wook langsung menyalahkan ayahnya, karena Ketua kelasny bilang kalau ayah nya benar-benar
tidak kompeten dan dipecat. Jung Hee menegaskan kalau itu tak benar.
“Kenapa
ayah tidak kompeten? Pria itu presdir perusahaan. Sementara Ayah apa? Aku malu
punya ayah sepertimu” ucap Jin Wook
“Pergilah
pada ayahmu.. Tinggal bersama ayah
kayamu!” kata Jung Hee tak bisa menahan amarahnya.
“Aku
harap juga begitu dan berharap aku anak dari Orang Lain!” kata Jin Wook ketus
lalu bergegas pergi. Jung Hee berteriak memanggil anaknya.
Jae Bok
baru masuk bertanya ada apa dengan anak sulungnya itu, Jung Hee malah makin
marah karena Jae Bok bertanya setelah apa yang dilakukan. Jae Bok binggung
dengan ucapan suaminya, sampai dikamar hanya bisa melonggo mengetahui kalau
Kyung Woo meminta tes DNA dan Jung Hee terlihat sangat marah karena
mempercayainya.
“Koo Jung
Hee.. Kau tidak waras rupanya, Apa kau merasa sakit?” ucap Jae Bok, Jung Hee
heran karean Jae Bok itu tidak menyangkalnya dan meminta agar memberikan beberapa
alasan.
“Kudengar
kau bertemu Cha Kyung Woo saat kencan denganku. Aku mendengar kau tidur
dengannya dan hamil Karna itulah Jin Wook...” ucap Jung Hee terlihat sangat
mempercayainya.
“Yah...
memang benar.. Jin Wook bukan putramu
Jadi Karena itulah kita harus cerai dan Jin
Wook, aku yang akan membesarkannya. Apa kau puas?” ucap Jae Bok dengan mata
berkaca-kaca
“Katakan
padaku itu tidak benar. Kau bukan orang seperti itu. Katakan padaku itu tidak
benar!” teriak Jung Hee memaksa,
Hae Wook
berdiri di depan pintu menangis, Jung Hee langsung keluar kamar dan memeluknya
menenangkan kalau ayahnya itu tak berkelahi. Jae Bok melihat anaknya dan
langsung keluar dari kamar memanggil Eun Hee. Menanyakan keberadaan Cha Kyung
Woo. Nyonya Choi tersenyum licik melihatnya.
Flash Back
Nyonya
Choi bertemu dengan Jin Woonk dengan berkomentar tampaknya sedang dalam suasana
hati yang buruk
Jae Bok
mengemudikan mobilnya, Bong Goo menelp
kalau seharusnya bekerja malam ini, Jae Bok tahu. Bong Goo kesal Jae Bok
hanya berkomentar seperti itu padahal sebelumnya mengatakan akan mampir sebentar ke rumahnya dan
menyindirnya kalau sudah amnesia. Jae Bok mengaku kalau ada urusan jadi akan
segera menyusul.
“Kau
bilang segera? Kau selalu berkata "segera". Kemana kau pergi? kemana?”
ucap Bong Goo ingin tahu.
Jae Bok
datang ke hotel bertemu dengan Kyung Woo yang akan pergi, mengajaknya bicara. Kyung Woo menolak karena
harus ke bandara dan meminta agar Jangan menunda penerbangannya. Jae Bok tetap
ingin mengajak Kyung Woo bicara, Kyung Woo pikir mereka bisa lain kali bicara
lalu masuk mobil.
Jae Bok berteriak
memanggilnya lalu bergegas masuk mobil, tapi mobilnya malah tak menyala. Saat
itu Bong Goo baru saja masuk ke lobby hotel, meinta agar ikut denganya. Bong
Goo binggung karena baru saja turun mobil. Jae Bok akhirnya menyuruh Bong Goo
masuk mobil dan berada dibalik kemudi.
Bong Goo
panik melihat cara Jae Bok mengemudikam mobil seperti di sirkuit mengejar mobil
Kyung Woo. Sampai akhirnya bisa menghentikan mobil Kyung Woo yang memutar. Sopir
memundurkan mobilnya, Jae Bok langsung naik diatas kap mobil yang membuat Kyung
Woo kaget dan akhirnya memilih untuk menghentikan mobilnya.
“Kenapa
kau melakukannya? Mengapa kau menghancurkan keluargaku?” ucap Jae Bok saat Kyung
Woo keluar dari mobil
“Kau
bilang "Keluarga"? Bukankah memang sudah hancur? dan aku.. Aku tidak
melakukan sesuatu yang salah. Memang benar kalau kita pernah berkencan Dan Jin
Wook mungkin anak ku “ ucap Kyung Woo dengan sangat yakin
“Cha
Kyung Woo, kau sungguh keterlaluan.. Apa hidup sulit bagimu akhir-akhir ini? Bagaimana
kau bisa serendah ini?” kata Jae Bok.
“Jae
Bok.... Kau salah paham denganku.. Maksudku..sebenarnya aku...Bajingan Kau
tidak tahu, kan?” ucap Kyung Woo merasa sudah
tidak punya waktu
Bong Goo menghampiri
keduanya, berkata pada Kyung Woo kalau seharusnya menyelesaikan percakapan
pertama dulu karean mengendarai mobil berhargaku dengan liar untuk
mengikutinya. Kyung Woo akhirnya pergi, Jae Bok terlihat menangis
“Kyung
Woo.. Kau menyembunyikan sesuatu, kan?” ucap Jae Bok yakin, Kyung Woo memilih
untuk melepaskan tangan Jae Bok dan mengenggam tangan seperti masih menyimpan
perasaan lalu melepaskanya dan pergi.
Bong Goo
terlihat kesal mengambil foto mobil Kyung Woo untuk ganti rugi, Jae Bok terdiam mengingat ucapan Jung Hee “Apa
salah untuk mencintai? Aku juga manusia dan bisa mengubah pikiran ku” lalu Jung
Hee yang percaya dengan ucapan Kyung Woo. Bong Goo melihat Jae Bok yang menahan
air matanya.
“Aku akan
bertemu dengannya nanti.” Ucap Jae Bok, Bong Goo terlihat khawatir menanyakan
keadaanya. Jae Bok mengajak mereka pergi lalu menangis.
“Baiklah..
Menangislah untuk hari ini.” Ucap Bong Goo, Jae Bok akhirnya menangis
melampiskan beban yang ada dalam pikiranya, Bong Goo tak tega akhirnya memeluk
Jae Bok untuk menenangaknya.
Bersambung ke episode 8
Mksih sinopsis nyaa di lanjut ya mpe kelar...
BalasHapus