PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 31 Oktober 2020

Sinopsis Tale of the Nine Tailed Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

 

Shin Joo melihat Yeon duduk disendirian dengan wajah sedih lalu mendekatinya menawarkan diri apakah mau dipeluk. Yeon mengeluh agar Shin Joo pergi saja Shin Joo mengucap syukur karena Yeon masih jadi dirinya.

“Aku membuat bola nasi tahu. Aku yakin kau hampir tak makan atau tidur.” Ucap Shin Joo. Yeon menolaknya.

“Makan satu saja. Betapa lezatnya ini.”kata Shin Joo akan menyuapinya. Yeon mengeluh kalau dianggap anak TK.


Shin Joo menunjuk sesuatu di langit, Yeon pun melonggo melihatnya, Shin Joo langsung memasukan makananya.  Yeon mengeluh dengan mulut yang ada makanan, Shin Joo bisa tersenyum karena Yeon akhirnya bisa makan juga.

“Makanlah... Kau butuh tenaga untuk melindungi dan bertengkar.” Ucap Shin Joo. Yeon pun akhirnya mengunyah makanan.

“Omong-omong, kenapa kau tak beri tahu Produser Nam?"Kau salah paham. Itu belum semuanya." Kau bisa bilang itu padanya.” Ucap Shin Joo

“Semuanya dimulai lagi. Seandainya sejarah terulang, itu alasan besar bagiku untuk jadi orang jahat baginya.” Kata Yeon

“Kau takut, 'kan? Kau takut dia mungkin mengorbankan dirinya untuk menyelamatkanmu seperti A Eum.

“Kau yakin tak akan menyesal?” tanya Shin Joo. Yeon menjawab tidak

“Tapi kau tetap akan melindunginya dari jauh?”tanya Shin Joo Yeon menbenarkan.

“Setelah bertahun-tahun menunggunya?”kata Shin Joo. yeon membenarkan. Shin Joo memastikan apakah Yeon serius.

“Aku sudah ambil keputusan. Tolong awasi dia... Bola nasi tahumu rasanya lezat.”ucap Yeon. 



Ji A keluar dari ruangan, Shin Joo melihat dari balik dinding. Jae Hwan mengikuti Ji A kalau akan pergi dengannya. Ji A menolak karena kenal dokter secara pribadi.

“Bagaimana dengan makan siang?” tanya Jae Hwan. Ji A pikir mereka bisa makan tanpanya.  Shin Joo pun bisa mendengar dan mengikuti Ji A diam-diam. 


Anak kecil dari reinkarnasi anjing Rang duduk sendirian ditaman. Rang melihatnya mencoba untuk mengacuhkanya. Si anak pun berlari memangggil Rang, bertanya kenapa mengabaikannya. Rang menjawab  Karena tak ingin bicara dengannya.

“Aku sudah menunggumu sepanjang hari.” Ucap si anak.Rang heran kenapa menunggunya.

“Aku memikirkan impianku nanti. Saat berumur enam tahun, aku ingin jadi Triceratops. Tapi, saat berumur tujuh tahun, sepertinya akan keren jadi pemilik warnet. Dan saat berusia delapan tahun…” ucap Si anak.

“Langsung ke intinya.” Keluh Rang. Si anak mengaku  Saat besar nanti,ingin menjadi seperti Rang.


“Kau tampan, berani dan punya kekuatan super.” Ucap Si anak. Yeon memberitahu kalau mereka berbeda dalam segala hal. Si anak ingin tahu alasanya.

“Karena aku memukul orang lebih dulu. Dilihat dari wajahmu, kau pasti sudah dipukuli, 'kan? Di sekolah? Atau rumahmu?”kata Rang.Si anak ketakutan mengaku tidak.

“Terserah mau memukul atau malah dipukul. Tak ada keselamatanuntuk mereka yang tak bisa menyelamatkan diri mereka.” Kata Rang. Si anak ketakutan memegang wajahnya. 



CEO mengaku dengar mereka saudara tiri tapi sepertinya jauh lebih rumit dari itu. Imoogi mengaku tersentu oleh wangi aroma dari jiwanya yang tercemar dan berpikir akan meguj apa dia akan jadi kelemahan lain bagi Yeon atau tidak. CEO Ingin tahu caranya. Immogi memberitahu kalau kedatangan tamu.


Tuan Choi makan siang di restoran Nyonya Bok. Nyonya Bok membawakan menum makanan, Tuan Choi pun membantunya lalu memuji Teh plum ini aromanya luar biasa. Nyonya Bok memberitahu kalau dapat plum organik dari Hadong.

"Hadong"? Pantas saja. Aku pernah pergi ke festival plum di Hadong karena pekerjaan. Dan itu…” ucap Tuan Choi dan tiba-tiba pelayan datang membisikan sesuatu dengan wajah panik pada Nyonya Bok.

“Kelopaknya jatuh... Dan pemandangannya… Aku akan akan mengajakmu ke sana suatu hari nanti.” ucap Tuan Choi dan Nyonya Bok panik langsung bergegas pergi.

“Kau tak pernah pergi ke festival plum karena pekerjaan”komentar Jae Hwan. Tuan Choi mengeluh agar anak buahnya diam saja. 



Nyonya Bok dengan sinis melihat seorang wanita bertanya Sedang apa di sini. Si wanita pikir kenapa lagi, kalau  datang ke restoran untuk makan dan Semua orang tahu betapa hebatnya Nyonya Bok memasak. Nyonya Bok tak peduli menyuruh si wanita sebaiknya pergi.

“Aku bisa memberikan sisa nasi kepada tikus. Tapi tak ada untukmu.”ucap Nyonya Bok

“Jalang hina.. Apa Kau sudah gil setelah hidup sebagai janda selama ratusan tahun? Jika bukan itu kau sudah lupa siapa aku?” ucap si wanita

“Bagaimana aku bisa melupakanmu? Aku kehilangan suamiku karena kau” kata Si Nyonya Bok

“Astaga, bukan main. Apa Kau masih belum melupakan petani bodoh itu?” ejek Si wanita.

“Kenapa kau melakukan itu padanya?” tanya Nyonya Bok. Si wanita pikir  Tiap orang hidup dengan ingatan yang menyakitkan.

“Aku hanya mengingatkan suamimu soal traumanya seperti biasanya. Tapi dia memilih hidup dalam gelembung itu. Kau harus salahkan dia karena sangat lemah mental.”ucap Si wanita mengejek

“Kenapa? Kenapa harus dia?” kata  Nyonya Bok marah saat itu teriakan terdengar oleh Tuan Choi dkk.

“Lebih tepatnya,kau harus bertanya kenapa itu harus kau. Kau tahu aku sangat membenci orang sepertimu. Peran utama dongeng rakyat yang terkenal. Tak seperti kau, tak ada yang mengingat namaku.” Kata si wanita. 



Tuan Choi pun mendekat bertanya keadaan Nyonya Bok dan berpikir kalau butuh bantuan. Nyonya Bok meminta agar Jangan hiraukan. Tuan Cho pikir Bagaimana mungkin tak menghiraukan dan akhirnya berbicara pada si wanita.

“Dengar.. Jika kau tak suka di sini, pergilah makan di tempat lain. Kau bisa diberitakan karena jadi pelanggan tak sopan.” Ucap Tuan Choi

“Apa yang paling kau takuti?” kata si wanita lalu memegang tangan Tuan Choi. Tuan Choi bingung.

“Kau tak bisa naik pesawat.” Kata Si wanita lalu menatap si pria dan bertanya Sedang apa dia di sini. Nyonya Bok langsung melindungi Tuan Choi

“Pergilah sekarang juga.” Ucap Si wanita lalu membisikan sesuatu.  Tuan Choi melihat si wanita berpikir kalau dukun

“Apa tertulis di wajahku bahwa aku takut naik pesawat?” kata Tuan Choi bingung. 


Yeon datang dengan membawakan anggur beras untuk Tuan Hyun dan makanan karena tahu Hari ini adalah hari peringatan kematian putra mereka. Tuan Hyun tak peraya kalau Hyun ingat. Yeon pun bertanya Di mana Nenek

“Dia mungkin ergi ke suatu tempat histeris.” Ucap Tuan Hyun. Yeon tahu tahu mereka sangat menderita setelah apa yang terjadi pada anak mereka.

“Mungkin itu sebabnya, dia sangat ketat padamu.” Kata Yeon. Tuan Hyun mengerti kalau sudah bosan mendengarnya.

"Cinta akhirnya mati dan menghilang. Aku tak mengerti kenapa kau mengorbankan hidupmu untuk cinta." Dia selalu bilang itu karena jika kau bunuh diri, maka kau tak akan pernah dapat kesempatan untuk bereinkarnasi. Sama seperti Bok Gil.” Kata Tuan Hyun.

“Aku ingin minta bantuanmu. Aku bersedia melakukan apa saja sekarang. Demi keselamatanku dan wanita itu.” Kata Yeon. 



Nenek Yeon mulai menyalakan lilin untuk anaknya, sudah ada banyak barnag diatas meja. Ia pun bisa mendengar suara anaknya “Aku minta maaf, Bu.”

“Jika kau minta maaf, kenapa kau bunuh diri?” kata Nenek Yeon marah dan menangis memeluk sepatu anaknya. 


Ji A bertemu dengan dokter menyapa kabarnya lebih dulu. S dokter pikr Ji A bisa melihatnya sendiri dan Ji A berkomentar Dokter itu benar-benar berhenti minum tak terlihat seperti mayat lagi. Si dokter mengaku berharap anaknya perhatian seperti Ji A.

“Cari apa kali ini?” ucap si Dokter. Ji A ingin tahu Apa kehidupan ini sungguh kehidupan pertama seperti mereka.

“Aku membicarakan kehidupan lampau.” Kata Ji A. Dokter memikirkan tentang "Kehidupan lampau"

“Aku ingin melakukan studi kasus. Kudengar ada banyak orang yang bilang mereka ingat kehidupan lampau mereka.” Kata Ji A

“Itu hanyalah klaim. Tapi selain menyetujui klaim…”ucap Si dokter mencari sesuatu di rak buku lalu memberikan pada ji A.

Ji A melihat kliping [HASSAN, BOCAH YANG INGAT KEHIDUPAN LAMPAU, MEMECAHKAN PEMBUNUHAN,  dan itu adalah "Bocah Suriah yang ingat masa lampau"?

“Sejak dia berusia empat tahun, dia menegaskan bahwa dia seorang pria bernama Muhammad di masa lampaunya. Dia pergi ke kota yang belum pernah dia kunjungi, dan menemukan tempat tinggal lampaunya. Dia bahkan mengidentifikasi tetangganya yang sudah membunuhnya..” Ucap Dokter.

 “Menarik sekali... Boleh aku pinjam ini?” kata Ji A. Dokter ingin tahu alasan Ji A kenapa kehidupan lampau

“Aku harus memikirkan sesuatu agar bisa makan.”kata Ji A dan bertanya balik kenapa Dokter itu bertanya.


“Dia menanyakan pertanyaan yang sama sambil duduk di sana.” Ucap Dokter. Ji A bertanya siapa.

“Ibumu... Aku mengumpulkannya dengan ibumu.” Kata Dokter. Ji A kaget karena ibunya ahli bedah jadi kenapa.

“Kau benar-benar tak ingat apa pun?” ucap Dokter heran. Ji A bingung ingat apa maksudnya.

“Saat kau berumur sembilan tahun, kau menjalani hipnoterapi atas permintaan ibumu.” Ucap Dokter. 


Jae Hwan bertanya pada Sae Rom apa percaya kehidupan lampau. Sae Rom mengaku percaya. Jae Hwan ingin tahu alasanya. Sae Rom pikir Jae Hwan pernah dengar deja vu, Saat orang yang belum pernah ditemui tampak sangat akrab

“Atau saat kau pergi ke tempat baru, tapi rasanya sangat akrab.” Ucap Sae Rom

“Kau pernah merasakan hal seperti itu?”ucap Jae Hwan. Sae Rom mengingat Saat trip di Paris... Di Istana Versailles. Jae Hwan mengeluh kesal mendengarnya. Sae Rom pun balik bertanya.


“Terlepas dari aku percaya atau tidak aku berharap tak ada yang namanya transmigrasi. Kenapa? Aku bekerja sangat keras dalam hidup ini. Bagaimana jika aku terlahir sebagai nyamuk di kehidupanku selanjutnya?” ucap Jae Hwan

“Kalau begitu, aku akan jadi obat nyamuk.” Ucap Sae Rom. Jae Hwan mengeluh agar Jangan terobsesi padanya hanya karena mereka berpegangan tangan sekali.



Ji A keluar dari klinik JIKIMI PSIKIATRI melihat sebuah CD ditanganya dengan mengingat kata Dokter “Aku yakin itu akan beri jawaban atas apa yang kau cari.” Sementara Shin  Joo pun mengikuti Ji A masuk e ruangan editing.

Ia mengintip dari jendela pintu salah seorang pegawai melihat Shin Joo dari tim mana dan tunjukan tanda pengenalnya. Shin Joo pun memilih untuk pergi saja. 


Ji A menonton video dengan file [SESI HIPNOTERAPI NAM JI A] terlihat dirinya yang duduk dengan dokter.  Dokter memberikan sugesti “Kau jatuh…perlahan, sangat pelan, tidur nyenyak. Kau keluar, dan kau melihat pintu. Apa kau Mau membukanya?”

“Tidak.”ucao Ji A yang masih kecil.  Si dokter pikir itu tak apa Tapi Ji A tetap mau membukanya. Dokter pun ingin tahu alasanya.

“Seperti ada hal yang menakutkan akan melompat ke arahku.” Ucap Ji. Dokter pikir nanti ia dan ibu Ji A akan memarahinya.<


“Buka pintunya. Kau masuk... Kau Lihat apa?” tanya Dokter. Ji A menjawab Sekelompok orang. Mereka pakai hanbok

“Tapi… Mereka sangat lucu.”ucap Ji A sambil tertawa. Dokter ingin tahu kenapa lucu.

“Apa yang dilakukan orang-orang itu?” tanya Dokter. Ji  A menjawab Mereka sedang berbaring.

“Kenapa mereka berbaring?” tanya Dokter. Ji A menjawab Karena mereka dibunuh seperti binatang.

“Ji A, kau mendengarku?... Ji A..” panggil si dokter seperti Ji A sudah mulai melantur. Ji A terbangun seperti dengan mata yang melotot. “Tenanglah. Kau terlalu berisik. Aku tak bisa tidur. Kenapa kau membangunkanku? Ini belum waktunya.” Ucap Ji A seperti sedang kerasukan. Ji A dewasa melihat dirinya dahulu seperti tak biasa. 


“Kau Ji A, 'kan?” kata si dokter tak percaya. Ji A menjawab kalau iamemang  anak itu, bisa juga bukan. Dokter bingung siapa sebenarnya itu.

“Bisa beri air?” kata Ji A. Si dokter dengan wajah ketakutan memberikanya. Ji A berkomentar kalau rasanya Manis sekali.

“Aku lahir di sebuah gua pada hari kabisat. Makam orang yang mati karena wabah. Tempat manusia dan arwah berbaur. Itu Neraka di bumi. Suatu hari, hewan berbentuk manusia berjalan keluar dari gua.” Ucap Ji A

“Orang memanggilnya apa, 'ya? Ya. Imoogi. Di mana roh gunung sekarang? Aku harus menemukannya.” Ucap Immogi lalu melihat ke arah camera seperti bertatapan dengan Ji A.

"Jangan makan atau minum di sini... Harap matikan peralatan pengeditan jika kau adalah orang terakhir yang pergi."?.” Ucap Ji A kecil. Ji A kaget lalu melirik arah belakang.

Ia kaget ternyata Ji A yang di dalam ruangan adalah Imoogi. Immogi pun bisa menujuk Ji A seperti akan menatangnay. Ji A pun berteriak panik langsung mematikan layarnya.

Saat itu Jae Hwan membuka pintu. Ji A yang masih ketakutan bertriak histeris. Jae Hwan bingung padahal hanya ingin tahu sedang apa di sini. Ji A mengaku hanya melihat-lihat sesuatu.  Jae Hwan mengaku harus menambahkan teks. Ji A pun langsung membereskan mejanya. 



Rang sedang minum di rumahnya dalam botol, terdengar suara bel rumahnya. Ia pun dengan wajah kesal membuka pintu mengaku tak tertarik. Si wanita memberikan jusnya memberitahu aklau tak perlu bayar jadi meminta agar mencobanya degan memanggil Rang “Kawan Tampan.”

“Hei, Bu. Tak bisakah kau baca?” ucap  SiRang kesal menujuk papan bertuliskan [JANGAN BUNYIKAN BEL]

“Apa yang paling kau takuti, Anak Muda?” tanya si wanita. Rang menjawab Gangguan seperti wanita itu yaitu Penjual.

“Itu tak benar.” Kata Si wanita. Rang tak peduli menyuruh Si wanita pergi saja. Si wanita mengaku sudah melihatnya.


Rang akhirnya kembali masuk dan mulai minum, lalu mendengar suara bisik. Ia pun mencari asal suara didalam lemari lalu membukanya, tiba-tiba ia pergi masa lalunya. Rang melihat rumah gubuk didepanya sambil mengeluh Dari semua tempat, rumah tua itu.

“Aku pasti lebih terlantar dari yang kukira.” Ucap Rang kesal. Saat itu tiba-tiba seorang melempar Rang dan menghujatnya “Anak haram!”

“Itu anak haram yang lahir dari rubah. Karena dia, hewan di kota ini mati semua. Dia pasti makan hati mereka.” Teriak Para warga yang datang.

Rang hanya diam saja . Mereka pun akan membunuh dan menangkap rang. Rang terkena pukulan dan saat itu ada mata yang meihat dari dalam rumah tapi tak berani keluar. 


Seorang wanita ketakutan didalam rumah, Rang akhirnya membuka pintu dengan wajah penuh amarah ibunya pasti sudah melihat semuanya hari itu, Ibunye merasa kalau Rang ituseharusnya tak dilahirkan. Rang kaget mendengar pengakuan ibunya.

“Aku mencoba segala upaya untuk menyingkirkanmu saat kau masih di dalam rahimku. Aku minum cairan yang diseduh dari tanaman beracun, berguling dari bukit dan bahkan membenturkan perutku ke batu.” Ucap ibu Rang

“ Monster sepertimu tak akan mati. Kau bahkan selamat dari pemukulan dari semua pria kekar itu. Kau…adalah monster, Nak. Ayo pergi. Kau ikut denganku!” ucap Si ibu menarik Rang pergi.

“Jangan sentuh aku! “ teriak Rang lalu memegang bagian kepalanya dan ada darah jadi itu adalah Buka mimpi.


Rang akhirnya pindah kehutan dan teringat saat itu Di serah oleh hantu arwah. Lalu bertanya-tanya “Mungkinkah ini Hutan Arwah Kelaparan?” Saat itu Ia melihat arwah yang akan memakan dan menyerangnnya.

“Aku tak akan pernah mati, karena ini adalah waktu…” ucap Rang  dan teringat ucapan Yeon  “Maaf. Karena menyelamatkanm saat kau ditinggalkan oleh ibu manusiamu saat itu.

“Yeon…tak akan datang untuk menyelamatkanku lagi.” Kata Rang mencoba melawan sendiri hantu arwah. 


Ji A duduk diam didepan ruang editing mencoba mengirimkan spedan pada Yeon “Aku membutuhkanmu, Yeon.” Tapi diurungkan niatnya. Si Bibi kembali datang meminta agar Ji A mencicipinya dan gratis. Ji A menganguk mengerti.

“Apa ada orang baru yang berkeliling di sini sekarang? Kau tampak asing.” Komentar Ji A

“Peristiwa istimewa terjadi hari ini.. Kau akan segera tahu apa itu.” Ucap si wanita. Ji A terlihat bingung

“ Nona, apa yang paling kau takuti? Mungkinkah Bukit Rubah?” ucap Si wanita lalu masuk ke dalam tangga darurat. Ji A kaget mencoba mengejarnya dan saat membuka pintu tubuhnya sudah pindah ke dalam mobil. 


Ji A mengingat saat itu ibunya memberikan Kejutan dan memberikan hadiah ulang tahun. Ia melihat papan petunjuk “BUKIT RUBAH” wajahnya pun panik.  Rang terus melawan Hutan Arwah Kelaparan dan bersembunyi lalu melihat si wanita.

“Aku mengirimkan belasungkawa lebih dulu. Jika ini adalah video gim, mungkin level terakhir.” Kata si wanita.

“Apa ini buatanmu?” ucap Rang tak percaya. Si wanita membeirtahu jika mati di sini maka ia akan benar-benar mati.


“Aku akan mencabikmu.’ Ucap Rang marah. Si wanita pikir kalau akan menceritakan hal yang menarik.

“Segera, aku akan beri tahu kakakmu apa yang terjadi padamu. Namun, jangan terlalu antusias karena pacarnya mengalami kesulitan yang sama.” Ucap si wanita. 

Ji A panik memangil ayahnya, tapi sang ayah tak mendengarnya. Ji Meminta agar bisa menghentikan mobilnya, tapi Ji Sang ayah tertap melajukan mobilnya.  



Yeon bertemu dengan si wanita. Yeon meminta agar mengatakan lagi. Si wanita pikir Yeon sudah bisa melihat  ada dua pintu., Satu jalan ke adiknya satu jalan ke pacarnya. Ia meminta Yeon agar bisa memilih yang mana.

“Nomor tiga... Aku lebih suka mematahkan lehermu.” Ucap Yeon mencengkram baju si wanita.

“Cobalah... Jika menentang aturan, mereka akan terjebak di sana selamanya.”ejek Si wanita.

“Imoogi mengirimmu, 'kan?” kata Yeon marah. Si wanita mengaku kalau menganggap saja seperti mitra.

“Tunggu saja... Aku akan segera membalasmu.” Kata Yeon marah. Si wanita pikri Sebaiknya bergegas.

“Mereka berdua kehabisan waktu.” Kata Si wanita. Yeon terlihat bingung akan memilih siapa. 


Ji A terus meminta ayahnya agar menghentika mobilya dan Rang melawan sendiri zombie yang menghalanginya. Ia pun kalah dari jumlah dan harus tergangtung di pohon. Rang merasa sudah menduga Si berengsek itu hanya peduli pada pacarnya.

“Hei, Nak!.. Aku dengar apa yang baru saja kau katakan tentang aku.” Ucap Yeon datang.

“Aku tak butuh bantuanmu.” Kata Rang kaget. Yeon pikir Sekarang bukan waktunya untuk menyombongkan diri. Keduanya pun mencoba langsung melawan hantu arwah bersama.

Bersambung ke episode 9

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


 

Sinopsis Tale of the Nine Tailed Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

 

Yeon berlari keluar dari toko sambil bergumam kalau Ji A tak boleh melihatnya. Diatas meja, handpone Ji A terus berdering dengan pesan yang dituliskan Rang [Pakai dan lihatlah ke cermin. Rasa penasaranmu, ada di situ.]

Ji A tak bisa mendengar telp Yeon lalu menyakinkan diri untuk memakai kacamatanya. Ia kaget melihat wajahnya yang sama dengan paikaian hanbook. 



Flash Back

Ji A melihat hujan yang turun, saat itu Yeon datang dengan membacakan payung memberitahu kalau Hujan sangat dibutuhkan pada waktu tertentu Untuk alam, petani mereka berdua. Ji A tersenyum lalu menatap Yeon lebih dalam.

“Kenapa kau melihatku begitu?” tanya Yeon. Ji A pikir  Waktu yang mereka lalui, berlalu dengan kecepatan berbeda.

“Kau tetap sama sejak kali pertama bertemu.” Ucap Ji A memegang wajah Yeon. Yeon bertanya apakah Ji A takut

“Mengenai kehidupan dan kematian manusia. Aku takut. Aku tak takut menua, sakit, atau mati.Tapi aku takut, bagaimana kau bisa mengurus tahun yang panjang tanpaku di sisimu. Meski aku ingin hentikan waktu, itu tak pernah terjadi.” Ucap Ji A. Yeon menatap lagi dan tiba-tiba semua seperti berhenti.

“Aku menghentikan waktu.” Ucap Yeon lalu memeluk Ji A naik ke atas batang pohon.


“Aku akan hidup dengan baik tanpamu.” Kata Yeon. Ji A mengeluh kalau Yeon itu Tak berperasaan.

“Jika itu yang kau rasa, simpan busurmu dan berumur panjanglah. Menua dengan uban dan tulang punggung bungkuk dan buatlah aku jatuh cinta.” Ucap Yeon

“Berjanjilah. Meski begitu, kau tak akan berubah.” Kata Ji A. Yeon pkri Jika mengkhianatinya. Ji A ingin tahu kalau begitu . Yeon menarik satu busur dan menyuruh Ji A agar bisa menembaknya. 




Ji A pulang ke rumah, dua pelayanya datang yaitu Sae Rom dan juga Jae Hwan, Mereka terlihat panik melihat Ji A yang datang, Sae Rom brtanya Habis dari mana karena mencarinya ke mana-mana. Ji A mengeluh kalau Hal pribadi pun tapi perlu laporkan juga

“Astaga... Ada pesan dari istana. Kau dipanggil.” Ucap Jae Hwan. Sae Rom pun menyuruh Ji A harus ganti pakaian dulu…

“Siapa yang berani memanggil  putri Raja yang diusir dari istana?” ucap Ji A marah.

Saat itu seorang pria dari kerjaan membungkuk memberitahu kalau itu raja. Ji A melihat pria yangditutup wajahnya dengan kain tapi percaay kalau Raja yang memintanya.

Si pengawal pkir Tak ada waktu untuk berbincang karena Paduka dalam kondisi kritis. Akhirnya Ji A keluar dari rumah dengan penutup kepalanya sempat menatap ke arah gunung seperti mengkhawatirkan Yeon.



Ji A bertemu dengan ayahnya dalam kegelepan. Raja berkomentar Ji A sudah tumbuh. Ji A berkomentar kalau ayahnya semakin melemah. Raja ingin tahu Bagaimana kehidupan di luar istana. Ji A menjawab kalau Matanya perih.

“Matamu perih?”kata Raja. Ji A menjawab Karena asap di jalanan dan Awalnya, berpikir itu berasal dari asap nasi.

“Tapi bukan. Itu berasal dari pembakaran jasad orang yang kelaparan sampai mati. Itu rakyatmu, Ayah.” Ucap Ji A marah

“ Negeri ini sedang tak stabil.” Balas Yeon.  Ji A mengaku berpikir begitu pada awalnya tapi bukan itu masalahnya.

“Pikiran Raja yang tak stabil. Karena makhluk jahat sudah mengambil kendali.” Kata Ji A dan langsung mengeluarkan panahnya.

“Aku seharusnya membunuhmu saat ada kesempatan.”kata Raja yang terlihat mulai bersisik tubuhnya.

“Kau pasti Imoogi.” Kata Ji A tahu. Raja tahu pikir Dulu dan sekarang, hanya Ji A  yang menilai sesuai dirinya.

“Keluar... Kusuruh kau keluar dari tubuhnya.” Teriak Yeon. Imoogi Yang merasuk ke tubuh raja mengejek Kenapa tak berteriak dan memanggil orang lain seperti kali it

“Tembakan... Lagi pula ini tubuh mati... Tak akan terlalu buruk mempunyai ayah yang bodoh mati di tangan putri yang ia selamatkan.” Ucap Immogi

“Sudahi kebohonganmu!” teriak Ji  A marah. Immogi ingin tahuaa pendaat Ji A alasan diusir dari istana

“Karena kau mengambil alih tubuh ayahk dan menipu dia…” ucap Immoogi dengan senyuman liciknya. 

“Ayahmu memilih jalan itu demi dirinya sendiri!” ucap Imoogi, Ji A kaget mendengarnya.

“Kau lahir untuk dipersembahkan kepadaku sebagai korban. Ayahmu rela menyerahkan tubuhnya untuk menyelamatkanmu. Bawalah roh gunung. Jika begitu, aku akan melepaskan ayahmu. Jika aku tinggal di tubuhnya, dia akan mati dalam tiga hari.” Ucap Immogi

“Baik... Aku akan membawakan Yeon. Namun, roh gunung adalah milik gunung. Dia tak bisa meninggalkan tempat yang dia lindungi.” Kata Ji A. Immogi kaget mendengarnya.

“Lepaskan ayahku, dan ikut denganku. Kau boleh mengambil tubuhku.” Kata Ji A.

“Pertama, keluarkan dia dari istana. Selanjutnya, kita percayakan Yeon untuk mengurus sisanya.” Gumam Ji A yakin. 



Akhirnya Immogi pun masuk ketubuh Ji A, dan Yeon bertemu dengan Ji A tahu  sedang dirasuki langsung mengeluarkan pisaunya, dan mengaku kalau  Wanita ini bukan apa-apa baginya. Imoogi tak percaya mendengarnya.

“Kau Pikir, kau menggunakan dia sebagai umpan, 'kan? Apa Kau tak berpikir akulah yang menggunakan dia sebagai umpan untuk mendekatimu?” ucap Yeon. Akhirnya mereka pun mulai bertarung. 


Ji A membuka kacamatanya karena ketakutan, tak percaya dengan kehidupan masa lalunya. Tapi Ia yang sangat penasaran mencoba agar memakainya lagi dan melihat Yeon yang akan membunuh dengan pedangnya.

“Jangan bunuh aku!.. Aku tak ingin mati. Kau berjanji padaku. Kau berjanji untuk mencintaiku sampai aku mati... Yeon.” Kata Immogi mencoba menghasut Yeon.

“Keluarlah!” teriak Yeon marah dan Akhirnya mengambil jantung dari tubuh Ji A. Ji A bisa merasakan seperti diambil dari tubuhnya. 


Yeon baru saja datang melihat Ji A hanya diam saja dan bertanya apakah K melihatnya. Ji A hanya diam saja, Yeon meminta Ji A menjawab  Apa melihatnya, Ji A tak mau menatapnya. Yeon akhirnya membalikan tubuh Ji A agar bisa menatapnya dan ingin tahu Apa yang dilihat.

“Aku dibunuh di kehidupan masa lampauku. Kau… membunuhku. Dari awal, kau hanya memikirkan Imoogi. Yeon... Kau menggunakan aku untuk dipersembahkan sebagai korban. Benarkah… itu dirimu?” kata Ji A tak percaya.

“Ya, itu aku” ucap Yeon tak menyangkalnya. Ji A tak percaya kalau Yeo orang yang selalu menyelamatkannya.

“Dan akulah cinta pertamamu yang kau simpan di hatimu selama ratusan tahun?” ucap Ji A. Yeon membenarkan.

“Aku membunuhmu... Aku membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri.” Kata Yeon. Ji A ingin tahu alasanya. Yeon mengingat yang dikatakan Tuan Hyun. 


“Kau tak ingin melihat tragedi lampau terulang. Kau dan gadis itu, salah satunya pasti mati.”

Yeon menjawab kalau ia adalah makhluk seperti itu. Ji A tak pecaya kalau hanya Itu saja dengan memengaruhi dan membuatnya jatuh hati pada Yeon dan itu saja yang dikatakan, Yeon hanya bisa terdiam karena tak ingin JI A mengetahuin semuanya.

“Setidaknya beri aku alasan! Kumohon.”kata Ji A marah

“Aku punya lebih banyak keuntungan. Aku merenggut nyawamu untuk menyelamatkan ratusan nyawa. Aku adalah roh gunung.”ucap Yeon

“Aku tak mengerti… kenapa dadaku sangat sakit. Kenapa aku mengkhawatirkanmu meski kau membunuhku? Dan kenapa aku masih menangis karena kau?” ucap Ji A

“Jangan salah sangka. Itu bukan emosimu. Jangan bertingkah seolah kau wanita itu hanya karena kau melihat sebagian kecil dari kehidupan lampaumu.” Ucap Yeon. Ji A langsung mengumpat Yeon “Berengsek.”

“Ya, aku berengsek. Jangan sia-siakan emosimu kepadaku. Pastikan kau tak melakukan kesalahan yang sama dalam hidup ini. Dengan begitu, kau akan berumur panjang.” Ucap Yeon dan akhirnya berjalan pergi.

Ji A hanya bisa menangis dengan bunyi dari rice cooker “Nasi sudah matang.” Dan bau nasi yang baru matang. Yeon pun hanya terdiam didepan rumah seperti sengaja tak ingin Ji A jatuh cinta padanya. 



[BAB 8: REINKARNASI]

[RESTORAN MASAKAH TRADISIONAL KOREA: PENGANTIN SIPUT]

Rang masuk dengan senyuman bahagia memanggil  Pengantin Siput agar bisa memberikan sebotol alkohol termahal. Nyonya Bok mengeluh melihat Rang bertanya Kapan berandal itu akan dewasa. Pelayan tersenyum bertanya apakah membuka wiski

“Jangan beri dia alkohol. Pasti akan ada masalah malam ini.” Ucap Nyonya Bok khawatir. 


Rang masuk ke ruangan melihat Yeon sudah menunggunya, dengan senyuman liciknya bertanya apakah Ji A melihatnya. Yeon hanya diam dan terus minum soju. Rang bisa tahu Ternyata dia melihat kehidupan lampaunya dan ingin tahu komentar Ji A. Yeon tetap diam.

“Tolong beri tahu aku. Aku tak akan bisa tidur malam ini.” Ucap Rang penasaran.

“Rang... Kau ingin dilahirkan seperti apa jika terlahir kembali?”tanya Yeon. Rang mengeluh Yeon yang bicara Omong kosong. Yeon meminta agar Rang menjawabnya.

“Aku tak ingin jadi apa-apa. Jika aku harus memilih, udang dokdo. Aku suka kumisnya. Dan harganya juga mahal.” Kata Rang 


“Jika aku bisa dilahirkan kembali, aku ingin hidup sebagai manusia.” akui Yeon.  Rang mengejek kalau ini sungguh keinginan yang menyedihkan.

“Aku ingin hidupku diisi dengan yang pertama dan yang terakhir. Langkah pertamaku. Piknik pertamaku. Cinta pertamaku.” Ucap Yeon

“Kenapa kau jadi penakut? Sudah lama sekali sejak kita tak mengobrol terbuka seperti ini. Apa Kau salah makan? Apa Kau benar-benar hilang akal sesudah bertengkar dengannya?” ejek Rang

“Imoogi... Di mana dia?” tanya Yeon. Rang tersenyum mendengarnya karena Yeon berpikir kalau akan memberitahunya.

“Aku sudah mengira begitu.,.. Jadi, itulah yang kau pilih.” Kata Yeon dan langsung menatapnya. 

Nyonya Bok akhirnya memilih untuk menutup restorannya dibanding terjadi kekacauan. Yeon mengajak bermain permaina karena mereka dulu sering bermain. Rang pikir Tidak menyenangkan bermain dengan Yeon karena tak pernah mengalahkannya.

“Mau bermain atau tidak?” ucap Yeon dan Rang mulai menaruh baduk hitamnya. 

Flash Back

Rang memeluk anjingnya terlihat pintar bisa menangkap baduk Yeon lalu bertanya kenapa langit berwarna biru. Yeon menjawab tak tahu dan mengaku bukan ia yang mewarnai. Rang bertanya lagi kenapa burung hantu mengeluarkan suara, "wong wong"

“Entahlah. Aku tak membuat mereka bersuara.” Jawab Yeon. Rang bertanya lagi Kenapa bunga ini terasa manis?

“Kenapa bunga hanya mekar di musim semi?” kata Rang. Yeon mnegeluh Rang Berisik dan langsung memukulnya.

“Kenapa kau memukulku?” keluh Rang. Yeon mengeluh anak kecil yang pingin tahu dan banyak bertanya.

“Aku hanya suka mendengar suaramu.” Ucap Rang. Yeon hanya tersenyum melihat tingkah adiknya. 


“Kau terlalu buru-buru. Sudah kubilang potong ekornya. Sudah kubilang jangan tinggalkan ruang kosong tanpa alasan.” Kata Yeon terus bermain dengan adiknya. Rang tak bisa menjawab hanya fokus hanya diam saja bermain.

***


Flash Back

Rang berteriak kalau menang lagi.  Yeo mengeluh kalau sangat marah dan mengejek si anak kecil yang lumayan juga, Rang menegaskan kalau bukan anak-anak.




Akhirnya Yeon menemani Rang bermain layang-layang, lalu mengeluh Berlari seperti itu tak akan berhasil lalu meniupkan angin. Rang yang polos berteriak bahagia kalau Berhasil menerbangkan layang-layang. Yeon mengeluh Sulit membesarkan anak.

Yeon pun melatih Rang berkelahi dengan pedangnya. Rang terlihat masih sangat mudah dikalahkan tapi Yeon tak membuat Rang terjatuh. Rang berkomentar Rang itu terlalu lambat membalasnya. 


“Kau pikir itu aneh juga, 'kan? Bagaimana kau selalu menang dengan kemampuan seperti ini?” ucap Yeon.

“Tutup mulutmu.” Kata Rang kesal. Yeon mengaku membiarkan Rang menang Tak pernah ada pengecualian. Rang kesal melepar semua baduk ditanganya.

“Aku bilang tutup mulutmu.” Kata Rang dengan mata melotot. Yeon menegaskan kalau tak berencana membiarkan Rang menang lagi.

“Itu saja yang ingin kukatakan.” Kata Yeon dan beranjak pergi. Rang menyuruh Yeon agar berhenti.

“Jika kau pergi, kita sudah usai..” ucap Rang. Yeon meminta maaf. Rang bingung Yeon mengucapkan "Maaf"

“Kau menyesalkan tentang apa sekarang?” kata Rang. Yeon mengaku Karena menyelamatkan Rang saat  ditinggalkan oleh ibu manusianya saat itu.

“Sedikitpun kita tak akan pernah jadi saudara.” kata Yeon. Rang hanya bisa terdiam. 



Flash Back

Rang yang ketakutan ditinggalkan dihutan oleh ibunya, saat mendengar suara daun bergesek berpikir kalau ibunya yang datang. Ternyata hantu hutan yang haus dengan manusia, menyerang Rang dengan mengigit kakinya. Rang ketakutan mencoba melawan sendirian.

Ia bersembunyi dibalik pohon memanggil ibunya, tapi zombie terus mendekati dan ingin memakanya. Yeon akhirnya datang menolong melihat Rang yang duduk sendiri dengan wajah ketakutan. Yeon bertanya Rang orangnya.

“Hal yang ayahku miliki dengan manusia?” kata Yeon. Rang memastikan kalau Yeon juga rubah

“Aku datang menemuimu karena aku dengar kau sedarah dengan ayahku, tapi kau menyedihkan. Kau juga tak punya keinginan untuk hidup. Aku menyia-nyiakan waktuku. Aku pergi.” ucap Yeon.

“Lihat. Dia masih hidup.” Kata Rang menunjuk. Yeon menunjuk kalau Itu roh jahat jadi  tak mati meski sudah mati.

“Dendam mereka yang mati kelaparan tak berujung. Aku lebih memilih mereka daripada mereka yang mudah menyerah.” Kata Yeon berjalan pergi. Rang hanya diam saja.

“Hei... Hidup sebagai manusia atau rubah. Itu terserah kau. Tapi ingatlah, Nak... Tak ada keselamatan bagi mereka yang tak bisa menyelamatkan diri sendiri.” Kata Rang berjalan pergi.

“Tunggu aku!.. Tunggu aku, Kak.” Kata Rang berlari mengikuti Yeon karena takut dengan para zombie. 



Rang terdiam mengingat kenangan dengan Yeon yang menyelamatkanya tapi sekarang hubungan mereka seperti dulu. Yeon pun hanya berdiri diluar rumah karena tak bisa bertemu dengan Ji A. Sementara Ji A duduk terdiam mengingat kalau Yeon yan membunuhnya di masa lalu. 


Ji A pergi ke kantor mengingat saat Yeon mengantarnya. Yeon mengaku  akan menunggumu di lobby. Ji A kaget kalau akan di lobby Seharian. Yeon pikir Dalam hal menunggu, Ia  yang paling ahli.

“Bukan hanya 24 jam, aku bisa duduk di sana selama 24 tahun.” Kata Yeon. Ji A seperti tak ingin mengingatnya dan langsung masuk ke dalam lift. Sementara Yeon mengikuti Ji A bersembunyi dibalik dinding. 


CEO TV seperti sesak nafas berjalan dengan tertatih-tatih ke ruangan tengah dan menghirup bunga yang disimpanya dengan mengeluarkan asap hitam. Rang melihatnya berkomentar kalau CEO akan hidup lebih lama darinya juga. CEO menawarkan Rang apakah mau mencobanya.

“Sepertinya kau bisa menggunakannya.” Ucap CEO. Rang pikir Aakan lewatkan hari ini.

“Jiwa manusia meninggalkan bau setiap kali memakannya.” Ucap CEO> Rang pikir Kenangan mereka menyerang mimpi dan mengganggu kedamaian.

“Meski begitu, aku masih hidup berkat merenggut nyawa mereka. Kau juga, Pak Lee.” Ucap CEO

“Kenapa ceplukan? Membuatku merinding.” Kata Rang. CEO mengetahui  ceplukan paling mirip dengan jiwa manusia.

“Apa Imoogi ada di rumah? Aku ingin bertemu dengannya.” Kata Rang CEO menjawab Sekarang bukan waktu yang tepat.

“Jika dia sedang menjalankan tugas kotor, setidaknya dia harus menunjukkan rasa terima kasihnya dan membalas budi. Jika tidak, dia tak berbeda dengan pemeras.” Kata Rang

“Aku bisa menyampaikan pesanmu.” Kata CEO. Rang menolaknya. CEO pikir Itu demi dirinyasendiri dan takut Rang terluka.

“Hanya karena aku membiarkanmu bersenang-senang bukan berarti aku penurut.” Ucap Rang langsung mencengkram baju CEO. CEO hanya tertawa mengejek.

“Kau tertawa?” kata Rang marah. Saat itu seseorang datang menyuruh agar Rang melepaskanya.  Rang akhirnya melihat pria dewasda dan menyakin kalau ia adalah Imoogi

“Senang bertemu. Aku sangat ingin bertemu denganmu.” Ucap Immogi. Rang melepaskan tanganya dari tubuh CEO. 




Shin Joo masuk ke dalam mobil, Yoo Ri heran dengan sikap Shin Joo. Shin Jo beralasan Yoo Ri yang tak menjawab telepon atau pesannya padahal punya sesuatu untuk didiskusikan yaitu soal anjing yang dibawa. Yoo Ri panik berpikir kalau anjing itu mati.

“Tidak, bukan itu... Itu… Dia tak bernama.” Kata Shin Joo. Yoo Ri tak peduli agar bisa memberikan asal-asalan.

“Tidak... Nama memberikan identitas.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri pikir Shin Joo bisa memikirkan baik-baik dan memilih salah satu yang bagus.

“Kau yang beri. Karena kau ibunya.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri tak percaya dianggap Ibunya

“Pakai saja "Anastasia" ucap Yoo Ri. Shin Joo pikir itu Nama yang bagus bahkan cocok untuk anjing jantan.

Yoo Ri pun dengan bangga membenarkan. Saat itu Shin Joo terus melihatnya, Yoo Ri pikir heran dengan Shin Joo yang terus melihatnya. Shin Joo hanya melihat dan Tak ada alasan dan  mengaku senang. Ternyata tak salah menilai Yoo Ri.

“Tatap aku seperti itu lag dan itu akan menjadi hal terakhir yang kau lihat.” Ucap Yoo Ri mengancam

“Aku tak peduli bagaimana hidupmu selama ini. Aku tak memedulikan tujuanmu mendekatiku. Aku akan menunjukkan bahwa dunia tak semuanya kejam. “ ucap Shin Jooo

“Aku akan pastikan kau menyesal pernah bilang itu.” Ucap Yoo Ri. Shin Jo mengaku akan menantikannya dan saat itu langsung memberikan ciumanya. Yoo Ri berteriak marah dan Shin Joo bergegas pergi keluar dari mobil. 




Rang melihat Immogi berkomentar kalau mengiramasih anak-anak jadi yakin pasti menikmati perjamuan. Immogi meminta pada CEO agar bisa memberikan sedikit ruang. CEO seperti khawatir tapi Immogi mencoba menyakinkan kalau baik-baik saja.

“Kenapa sangat sedih? Apa? Kau terluka parah.” Ucap Imoogi menatap Rang. Rang mengeluh agar menghentikan omong kosong.

“Apa itu saudaramu? Aku melihatnya. Kau sedang tersiksa batin.” Ucap Immogi

“Aku tak sangka kau semenyebalkan ini.” Keluh Rang. Immogi pikir mereka mirip

“Aku benci makhluk yang kulitnya mengelupas... Dengarkan baik-baik. Terlepas dari tujuanmu, aku akan berusaha dengan kecepatanku sendiri. Aku tak bisa menunggu lebih lama lagi.” Kata Rang

“Ternyata kau ingin membunuhnya... Tapi aku takut.” Ucap Immogi. Rang ingin tahu Alasannya

“Karena sedari awal dia persembahan untukku. Dia akan jadi pengantinku.” Kata Immogi. 



Di ruangan, Jae Hwan dan Sae Rom sibuk membuat perayaan promosi Tuan Choi. Tuan Choi pun mengucapkanTerima kasih. Ji A masuk ruangan mengeluh mereka gila. Jae Hwan merasa akan mengatakan itu juga.  Sae Rom memberitahu kalau Tuan Choi dipromosikan jadi kepala departemen.

“Apa yang dia lakukan untuk dapat promosi itu?” sindir Ji A. Tuan Choi merasa kalau Ji A iri.

“Petinggi pasti masih belum sadar bahwa kau menghabiskan waktumu melakukan aktifitas pribadi.  Main biliar, berolahraga, berkaraoke…” ejek Ji A

“Hei, aku hanya berkaraoke sekali saat hari perceraianku.” Ucap Tuan Choi. Jae Hwan meberitahu Tuan Choi menyanyikan "Dia Menghilang". Tua Choi berteriak kesal dan menawarkan kue. 


Sae Rom dan Jae Hwan memilih untuk mendekati Ji A. Sae Rom melihat Ji A tampak sedih hari ini. Ji A mengaku Bukan apa-apa. Sae Rom tak percaya dengan ucapan Ji A karna sudah mengenalnya selama bertahun-tahun Ia pun berpikr kalau Ji A sedang bertengkar dengan pacarnya.

“Berbaikan saja. Jika tidak, dia akan jadi pria terakhir yang kau kencani. ucap Sae Rom

“Sadarlah, Ji A. Selain lebih muda, kau tidak cocok dengannya.” Kata Tuan Choi

“Bukan itu masalahnya! Kenapa kau mengguncang kepercayaan dirinya seperti itu?” ucap Sae Rom

“Tapi aku benar. Perkataanku benar.” Ucap Tuan Choi. Jae Rom menegaskan kalau Hanya mereka yang boleh buat dia putus asa. 


Ji A terdiam menatap keduanya seperti bisa mengingat masa lalunya menjadi pelayanya. Tuan Choi mengeluh Inilah yang didapat karena sok kuat dan hebat dan bertanya apakah punya cerita baru. Ji A menatap keduanya lalu menganguk. Tuan Choi ingin tahu apa. Ji A menjawab Kehidupan lampau

Bersambung ke part 2


Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted