PS : All
images credit and content copyright : KBS
Sung
Ryong pingsan dikeluarkan dari bagasi mobil, dua orang langsung mencekiknya
dengan tali. Saat itu Sung Ryong tersadar dan berusaha melepaskanya tapi tak
memiliki kekuatan. Tiba-tiba seseorang datang menghajar dua pria yang tak
dikenalnya.
Mata Sung
Ryong yang masih kabur tak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu. Seo Yul
langsung mengajak Sung Ryong bangun dan segera pergi dari tempat kejadian.
Akhirnya keduanya sudah ada didalam mobil, Sung Ryong seperti masih belum sadar
sepenuhnya.
Flash Back
Seo Yul
akan masuk ruangan Ketua Park dan mendengar perintah dari atasanya itu agar
meakukan sesuatu pada Kepala Kim dan pastikan tidak pernah melihatnya lagi dan ingin menyingkirkannya. Seo Yul
duduk diruangan dengan wajah gugup.
“Dia
seharusnya jangan berbuat sejauh itu.” Keluh Seo Yul lalu menelp anak buahnya
agar mengikuti Sung Ryong dan melaporkan
kemana perginya.
Sung
Ryong berteriak marah bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Seo Yul
meminggirkan mobil dan keduanya keluar. Sung Ryong mengetahui dua orang itu
berusaha mengantungnya lalu bertanya siapa yang memerintahkan mereka.
“Kenapa,
memang nya? Jika kau tahu siapa orangnya, apa kau ingin melakukan hal yang
sama?” kata Seo Yul kesal. Sung Ryong membenarkan,
“Aku akan
membunuhnya!” ucap Sung Ryong penuh amarah
“Kau
harus sadar! Kau tidak bisa melakukan apapun! Bersyukurlah bahwa sekarang kau
masih hidup.” Kata Seo Yul, Sung Ryong pikir tak memiliki kesalahan apapun.
“Pikirkan
tentang apa yang kau lakukan. Kau seharusnya sudah mati sekarang.” Tegas Seo
Yul
“Apa ini
karena mengungkap perbuatan kotor kalian dan mempermalukan Ketua? Apa itu
alasan untuk membunuh seseorang?” kata Sung Ryong
“Yang menilai
alasan itu adalah orang yang ingin membunuhmu, bukan kau!” kata Seo Yul
Sung
Ryong bertanya Apa kehidupan seorang manusia tak berarti apa-apa dan itu cara
kerja dunia ini. Seo Yul memberitahu kalau seorang pria seperti Sung Ryong bisa terbunuh tanpa jejak jadi harus mengerti
tempatnya. Sung Ryong menegaskan akan terus hidup seperti sekarang. “Baiklah.
Hiduplah seperti itu dan Lindungi hidupmu sendiri!” teriak Seo Yul kesal
“Kenapa
kau menyelamatkanku? Kenapa kau tidak membiarkanku mati? Bukankah aku
penghalang untukmu?” tanya Sung Ryong
“Aku
menyelamatkanmu karena kau sangat menyedihkan.” Ungkap Seo Yul, Sung Ryong
ingin tahu kenapa dilihat menyedihkan
“Aku
tidak bisa membiarkanmu mati di jalan. Tinggalkan perusahaan besok, Ahh..
tidak.. lebih baik... tinggalkan Seoul!”
perintah Seo Yul
Sung
Ryong ingin tahu alasan harus melakukannya, karena ia akan menemukan. orang
yang mencoba membunuhnya. Seo Yul menyuruh Sung
Ryong kalau ingin bertidak gila lakukan ditempat lain lalu masuk ke
dalam mobilnya dan pergi. Sung Ryong berteriak kesal karean tak ada bus dan
taksi dijalan itu.
Seo Yul
mengemudikan mobilnya dengan wajah gelisah teringat kembali saat bertanya pada
Man Geun.
Flash Back
Dengan
menekan leher Man Geun mengunakan lenganya, Seo Yul bertanya apakah Kepala Lee
benar-benar bunuh diri. Man Geun mengaku tak mengerti dengan pertanyaan. Seo
Yul menyakinan kalau Bukan para preman yang menggantungnya. Min Young
mengatakan kalau Kepala Lee memang bunuh diri.
Sementara
Sung Ryong terlihat kebingungan karena
tidak bisa memanggil taksi, cuaca sangat dingin serta sangat lelah lalu
berusaha terus untuk berjalan di jalan yang sepi.
“Beraninya
mereka mencoba untuk menggantungku? Kau sudah melintasi garis keterlaluan),
Park Hyun Do... Kau baru saja mengganggu singa yang tertidur... Singa yang
gila...” ucap Sung Ryong penuh amarah.
Sung
Ryong akhirnya sampai rumah, Manage Choo
sudah tertidur bertanya kenapa malam sekali pulang nya dan menyuruhnya
agar segera tidur dan ingin melanjutkan bertemu dengan TWICE. Sung Ryong
memberitahu manager Choo kalau hampir mati hari ini.
“Apa yang
terjadi? Apa Kau bertengkar dengan Ha Kyung?” ucap Manager Choo tetap dengan
posisi tidurnya, Sung Ryong memberitahu kalau yang dikatakan itu serius.
“Ada
beberapa bajingan yang menculikku dan mencoba menggantungku. Mereka mencekik
leherku dengan tali.” Cerita Sung Ryong, Manager Choo akhirnya bangun melihat
leher Sung Ryong ada bekas luka bertanya siapa yang melakukan ini.
“Menurutmu,
siapa yang melakukan nya?” kata Sung Ryong
“Hanya orang-orang
yang punya kuasa di tempat kerja yang akan melakukan ini. Mereka pasti
menyimpan dendam, karena Ketua telah dipermalukan.” Kata Manager Choo.
“Ya,
mereka satu-satunya yang akan melakukan ini.” Sung Ryong membenarkan
“Sudah
kubilang, untuk jangan bertindak semaumu. Kau akan sama seperti Kepala Lee, kau
harus berhati-hati.” Kata Manager Choo
“Aku
tidak tahu jika mereka akan berbuat sejauh ini.” Akui Sung Ryong, Manager Choo
mengeluh Sung Ryong yang tak mengetahuinya.
“Mereka
tidak menganggap kehidupan seseorang sebagai sesuatu yang berharga. Kita semua
tahu itu.” Kata Manager Choo
“Aku akan
memastikan... membabat habis mereka semua.” Tegas Sung Ryong
“Rasa tak
takut itu, adalah penyakit. Ini bukan keberanian.” Ucap Manager Choo
menyadarkan Sung Ryong
“Siapa
bilang aku tak punya rasa takut? Aku... sangat merasa takut saat ini. Mereka
datang dari belakang dan mencekik leherku. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Pikiranku mulai memudar dan aku langsung memikirkanku, dan Nn. Yoon,anggota lain
dari Operasi Bisnis. Aku pikir, "Aku mati sekarang. Ternyata begini
rasanya mati itu." Aku sangat takut.” Cerita Sung Ryong sambil menangis.
Manager
Choo akhirnya memeluk Sung Ryong layaknya seperti anak sendiri, meminta agar
jangan melakukan lagi. Sung Ryong juga mengaku kalau takut untuk melakukan nya.
Pagi hari
Sung Ryong
dan Manager Choo sudah tertidur saling berpelukan. Sung Ryong bangun lebih dulu
dikagetkan dengan tangan Manager Choo yang sudah memeluknya, lalu meminta agar
Berhenti merangkak ke dalam pelukannya.
Manager
Choo merasa tak melakukan tapi Sung Ryong
yang memeluknya. Sung Ryong mengeluh melihat posisi manager Choo yang
menjijikan sekali. Manager Choo seperti baru sadar karena hari ini Punggungnya
terasa sangat dingin karena memeluk Sung Ryong lalu menyuruh agar anak buahnya
itu mandi lebih dulu.
Sung
Ryong sudah siap berkerja dengan pakaian kebangganya, Manager Choo mengeluh
Sung Ryong yang mengenakan pakaian norak itu lagi. Sung Ryong mengatakan kalau Untuk
masuk ke medan perang, harus berpakaian dengan sesuai.
“Kau
bilang Medan perang? Kau tidak sedang dalam pasukan perang.” Ucap Manager Choo
“Ahh.. kau bilang Pasukan perang? Itu ekspresi yang
bagus.” Komentar Sung Ryong lalu pamit pergi.
Manager
Choo mengajak Sung Ryong agar makan karena sudah masak nasi, karena baru saja
kembali dari ambang kematian. Sung Ryong pikir tak perlu walaupun masih pagi
tapi sangat sibuk. Manager Choo hanya bisa melihat kalau Jika semuanya gagal, maka
mereka akan menyerah.
Sung
Ryong masuk ke lobby dengan dua pengawal dibelakanganya, beberapa orang melihat
kebingungan.
“Semuanya..
Aku hampir mati karena ada seseorang yang mencekik leherku. Coba Lihatlah
leherku. Apa Kalian pernah lihat orang yang dicekik sebelum nya?” ucap Sung
Ryong menunjukan ada bekas jeratan tali
“Aku juga
tidak pernah dicekik sebelum nya. Aku hampir mati.” Kata Sung Ryong sambil
tertawa.
Saat itu
Min Young berjalan dengan Ketua Park meminta maaf. Ketua Park pikir mereka bisa
membicarakan nanti lalu melihat Sung Ryong yang tertawa, ingin segera masuk
lift. Sung Ryong melihat langsung berteriak memanggilnya dengan nada marah.
Sung
Ryong tepat berada didepan ketua Park,tapi ia membungkuk memberikan hormat.
Ketua Park pun bertanya ada apa. Sung Ryong mengatakan kalau Ada sesuatu yang
ingin dikatakan yaitu Para pekerja paruh waktu dari TQ Grocery. meminta untuk menyampaikan kata terima kasih kepada Ketua Park.
“Mereka
juga mengatakan kepala Anda akan segera botak. Rasanya, ada yang bilang kalau Anda
memiliki dua uliran rambut. Bukankah aku benar?” ucap Sung Ryong , Ketua Park
menyuruh Sung Ryong pergi saja.
“Aoa Anda
tahu, Ketua? Aku hampir mati kemarin. Seseorang mencoba membunuhku. Aku menyewa
dua pengawal karena merasa tidak aman. Yang satu namanya Morpheus dan yang satunya adalah Neo.” Kata Sung Ryong
lalu mengajak dua pengawalnya untuk pergi.
Ketua
Park masuk ruangan merasa Tak bisa di percaya karena Min Young tidak bisa
mengurus hal-hal kasar seperti ini lagi. Ia pikir kalau Min Young tidak bisa membunuhnya, maka setidaknya harus
membuat Sung Ryong diam seperti Kepala Lee.
“Aku
minta maaf. Ini sangat tak terduga.” Ucap Mi Young
“Kau
seharusnya mengurus semua ini tanpa adanya kesalahan! Jika dia tahu kalau kau berada
di balik semua ini...” kata Ketua Park
“Tampaknya,
dia tahu sedikit tentang itu. Dia meninggalkan orang yang melakukan ini padanya,
tak sadarkan diri di jalanan Jika dia tidak tahu, dia pasti sudah
menginterogasinya.” Jelas Min Young
“Kenapa,
cara bekerjamu payah sekali?” keluh Ketua Park, Min Young hanya bisa diam saja.
Seo Yul
baru keluar lift binggung melihat dua pria yang ada disamping Sung Ryong. Sung
Ryong memberitahu kalau dua orang itu
adalah pengawalnya untuk hari ini. Seo Yul pikir itu konyol dan sudah
menyuruhnya agar meninggalkan tempat
ini.
“Aku
tidak bisa mengatakan apa yang ingin aku katakan, karena aku sedang marah
kemarin.” Kata Sung Ryong, Seo Yul
binggung.
“Tentang
kemarin. Aku benar-benar mengucapkan Terima kasih banyak.” Kata Sung Ryong, Seo
Yul pikir tidak perlu kata terima kasih dan menyuruhnya pergi.
“Kau
penyelamat hidupku. Aku juga akan menyelamatkan hidupmu sekali nanti. Aku akan
mengeluarkan satu tiket yang akan memperpanjang hidupmu.” Kata Sung Ryong
memperlihatkan jari telunjuknya, tapi ditepis oleh Seo Yul
“Dasar
kau ini, Apa tidak ingin cepat sadar?” teriak Seo Yul kesal
“Aku
sudah menyadarkan diriku. Setelah aku mengalami situasi menjelang kematian, Aku
tidak lagi merasa takut. Aku merasa damai.” Ungkap Sung Ryong
Seo Yul
tak ingin membahasnya memperingatkan agar tak mengatakan pada siapapun kalau ia
yang menyelamatkan kemarin. Sung Ryong
mengaku sudah memberitahu semua anggota timnya lewat chat group. Seo Yul kesal
dan ingin memukulnya, dua pengawal menahanya dan pas memegang dadanya.
Sung
Ryong menyuruh agar dua pengawal menyingkirkan tangan memberitahu kalau hanya
bercanda, kareana ia juga tidak akan bersikap terus terang karena membuat
mereka terlihat buruk jika memberitahu semua orang tentang itu. Lalu ia
mengeluh Seo Yul yang pergi begitu saja karena harus membayar 47 dolar untuk
taksi, ditambah biaya larut malam. Seo Yul menyesal telah menyelamatkan Sung
Ryong sambil mengumpat kesal.
Min Young
terlihat gugup kalau sudah mengatakan sebelumnya karena Seo Yul juga nanti akan
tahu. Seo Yul berpura-pura bertanya siapa yang menyelamatkan Kepala Kim. Min Young mengaku tak mengetahuinya tapi
yakin ada seseorang yang mengikutinya.
“Sudah
berapa kali aku bilang, untuk jangan lakukan yang seperti itu? Apa kau Mengerti?!!”
teriak Seo Yul marah sambil mengebrak meja.
“Ketua
membuat perintah yang sangat jelas tentang ini.” kata Min Young
“Sepertinya
Ketua sangat marah. Apa ini karena permintaan maaf publik itu? Apa Kim Seong
Ryong tidak mengatakan apa-apa?” ucap Seo Yul
Min Young
membenarkan mengaku tidak tahu apa rencana nya nanti karena Sung Ryong terlihat
sangat tenang. Seo Yul memperingatakan agar jangan pernah lakukan seperti ini
pada siapa pun, lalu apabila Ketua memberikan perintah, maka katakan padanya
langsung. Min Young mengerti.
Sung
Ryong sengaja memperlihatkan bekas lukanya padahal berharap bekas luka akan cepat hilang karena tidak bisa memakai kaos
dari sekarang. Semua terlihat panik dengan yang rumor yang beredar. Sung Ryong
mengatakan kalau sudah melaporkan ke polisi dan mulai menyelidiki.
“Seperti
yang Manajer Umum Choo katakan kau diculik oleh dua pria. Tapi, mengapa kau terlihat
tak terganggu?” ucap Ki Ok heran
“Karena
aku tidak merasa terganggu.” Ucap Sung Ryong, Hee Jin melihat Sung Ryong yang
bicara dengan sangat santai membuat cerita itu terdengar tidak nyata.
“Apa
maksudmu... Apa kau pikir Aku mencekik leherku sendiri?” ucap Sung Ryong, Semua
mengeleng kepala
Sang Tae
pun bertanya bagaimana caranya Sung Ryong bisa selamat. Sung Ryong mengaku
kalau memiliki pelatihan seni bela diri dan mencoba meperagakan pada Ki Ok tapi
tak kuat membantingnya. Myung Seon binggung sebenarnya mana cerita yang nyata.
Jae Joon ingin tahu alasan Sung Ryong bisa diculik, Sung Ryong pun juga masih
bertanya-tanya alasan.
Sung
Ryong minum kopi dengan Ha Kyung dengan dua pengawal yang selalu menjaganya. Ha
Kyung bertanya apakah Sung Ryong sudah memberitahu semuanya pada polisi. Sung
Ryong mengaku Hanya sebagian. Ha Kyung heran Kenapa hanya sebagian.
“Lalu,
aku harus berkata seperti apa? Haruskah aku mengatakan kalau Ketua mencoba
membunuhku? Apa menurutmu mereka akan dengan senang hati menyelidiki nya
untukku? Mereka mungkin akan beralih ke sesuatu yang lain.” Ucap Sung Ryong
“Maka
dari itu , apa kau akan menyelidiki semua ini sendiri? Itu akan terlalu sulit.”
Kata Ha Kyung
“Kita
tidak perlu selidiki ini tapi Kita sudah tahu siapa tersangka nya.” Ucap Sung
Ryong
“Bagaimana
jika kau terluka lagi? Bagaimana jika ada sesuatu yang tidak beres?” kata Ha
Kyung khawatir.
Sung
Ryong melihat sikap Ha Kyung mersa aneh karena
sangat mengkhawatirkannya. Ha Kyung pikir tak mungkin kalau tidak
khawatir. Sung Ryong lalu memberitahu sebuah rahasia dan tak boleh memberitahu
yang lainya. Ha Kyung penasaran mendengarnya.
“Sebenarnya,
aku tidak menyelamatkan diriku sendirian. Ada seseorang yang menyelamatkanku.”
Bisik Sung Ryong
“Siapa
yang menyelamatkanmu?” tanya Ha Kyung. Sung Ryong menyebut “Si sosiopat
serakah.” Ha Kyung tak percaya kalau Seo Yul yang menyelamatkanya.
Jae Joon
melihat semua ini adalah masalah besar. Hee Jin pikir Mereka tidak mencuri
apa-apa jadi dianggap sebagai serangan teroris. Sang Tae pun bertanya siapa
yang melakukannya. Ki Ok tahu kalau yang dilakukan Sung Ryong selama ini,hanya
menentang perusahaan.
“Apakah
karena Kepala Kim mempermalukan Ketua?” ucap Hee Jin, Jae Joon pikir itu benar
dan menjadi hal yang sangat besar.
“Apa Kepala
Lee juga?” ucap Sang Tae, Hee Jin pikir benar karena sebelumnya menduga Kepala
Lee bisa saja di bunuh.
“Apa
menurut kalian Ketua adalah dalang di balik semua ini?” kata Ki Ok
Saat itu
Myung Seok masuk pantry, mereka langsung
mengubah topiknya kalau Sang taek yang akan berkencan dengan Kwang Sook lagi
dan menanyakan Kapan kencan berikutnya.
“Apa yang
terjadi? Apa kalian sedang syuting sitkom kantoran? Itu membosankan.” Komentar
Myung Seok melihat seperti menyembunyikan sesuatu.
“Aku
tidak ingin tahu dan tidak akan mendengarkan, jadi lanjutkanlah.” Kata Myung
Seok duduk disamping Jae Joon.
Semua
hanya diam saja, Myung Seok pun mengerti kalau keadaanya membuat canggung dan
keluar dari pantry.
Sung
Ryong menuliskan lembaran kertas lalu membagikan pada semua pegawai meminta
agar meminta membuka 10 menit dan Jangan
membukanya sekarang. Jae Joon berpikir kalau
surat kutukan. Sung Ryong mengatakan buka dan meminta agar membuka 10
menit lagi lalu keluar ruangan.
“Aku
tidak tahu apa yang dia pikirkan saat ini.” Ucap Managar Choo, Ha Kyung melihat
lembaran amplop dengan wajah binggung.
Seo Yul
datang menemui Ketua Park diruanganya. Ketua Park minta maaf tentang apa yang
terjadi terakhir kali karean terlalu lelah saat itu jadi mencacimakinya dan
meminta agar dimengerti. Seo Yul pikir
tak masalah karena memang kesalahanya dan meminta maaf.
“Pada
akhirnya, kau... adalah sekutu terbaikku. Pertama, selesaikan audit dan urusi
masalah investasi Seoahn Jangryong...” kata Ketua Park
Saat itu
terdengar ribut-ribut diluar ruangan. Sung Ryong langsung masuk ruangan Ketua
Park. Ketua Park melihat Sung Ryong yang berani datang, Seo Yul menyuruh Sung
Ryong agar pergi. Sung Ryong mengaku Ada
beberapa hal yang harus dikatakan.
“Ada
sesuatu yang hanya Anda dan aku yang tahu.” Kata Sung Ryong, Ketua berteriak
memarahi dua penjaga yang membiarkan masuk. Dua pengawal Sung Ryong masuk
ruangan. Sung Ryong pikir orang yanga di
luar sudah diurus.
“Direktur
Seo, kau tahu tentang ini? Tadi malam, dia mencoba membuatku masuk ke pintu
kematian.” Kata Sung Ryong, Seo Yul kesal Sung Ryong membahasnya.
“Aku
memikirkannya dengan hati-hati. Siapa yang mencoba membunuhku? Jadi aku
menuliskan itu ke secarik kertas. Aku memikirkan nya dengan begitu kritis Dan surat
ini adalah satu-satunya.” Kata Sung Ryong. Seo Yul membela Ketua Park
“Menurut
Anda, bagaimana aku bisa keluar hidup-hidup? Seseorang di atas sana membantuku.
Ada pejalan kaki yang membantuku.” Kata Sung Ryong
Ketua
Park berpura-pura tak mengerti dengan yang dikatakan, Seo Yl menyuruh Sung
Ryong keluar saja. Sung Ryong
menejelakan akalu ingin membuat satu hal yang jelas dengan memberikan Ini
adalah catatan dari bukti asli kematiannya jadi akan membacakanya.
“Meskipun dunia yang aku singgahi
seperti kotoran, aku tetap mencintai kehidupan ini. Jadi aku tidak akan pernah
melakukan bunuh diri. Jika aku mati karena bunuh diri atau dari kecelakaan, Aku
ingin investigasi yang jelas dan menyeluruh. Ada seseorang yang mencoba
membunuhku.”
Manager
Choo dan tim melihat surat yang diberikan oleh Sung Ryong 10 menit yang lalu.
“Petunjuk nya adalah D.O....D to
the O. Aku akan hidup sehat dan mati secara alami. Sampai aku pikun, aku akan
makan makanan yang bergizi dan lezat dan berumur panjang. Aku akan naik kapal
pesiar untuk ulang tahunku yang ke-90. Jika aku mati, jangan mengkremasiku. Silahkan
lakukan otopsi.”
Seo Yul
yang kesal langsung merobek kertasnya. Sung Ryong mengeluarkan kertas satu lagi
dan mengatakan kalau tidak menderita
depresi jadi akan membagikan catatan pada teman-teman, serta akan menotariskan oleh lembaga publik.
Ketua Park menyuruh Sung Ryong keluar.
“Kenapa
Anda mencoba untuk menyingkirkanku?” ucap Sung Ryong, Ketua Park menyuruh semua
keluar. Sung Ryong akhirnya pamit pergi dengan dua pengawalnya.
“Dia
harus tahu... kalau dia tidak bisa menyentuhku. Sekarang, biarkan aku
memikirkan rencana khusus untuk membuatnya menderita dalam lubang api.” Ungkap
Sung Ryong saat keluar dari ruangan Ketua Park.
Layar TV
memperlihatkan pengumuman “Periode
Audit, 15-22 Maret” dan mengayakan kalau akan meruntuhkannya dengan angka,
menyebut insial DO yaitu Ketua Park Hyun Do.
Ketua Lee
memberitahu Audit akan berlangsung dua hari lagi jadi merka melakukan pekerjaan
yang bagus untuk mempersiapkan semua itu, jadi yakin semua ini akan berjalan dengan baik tahun ini
juga dan harus tetap siaga sampai akhir. Ga Eun terlihat bersemangat, karena akhirnya memiliki kesempatan jadi akan
melakukan sesuatu yang besar kali ini.
Diruangan
Operasi bisnis juga terjadi kesibukan semua dengan telpnya, sementara Myung
Seok yang mengangkat telp berteriak kesal karena tak tahu apapun, dan yang
dikerjakan hanya belajar bagaimana caranya untuk menempelkan struk.
Manager
Choo mengeluh anggota Dept. Akuntansi yang
kurang ajar selalu bekerja pada menit terakhir padahal sudah mengirimkan laporan
pada mereka tadi. Ha Kyung pikir tak ada gunanya karena Akhirnya mereka kehilangan
itu semua.
“Yang
bodoh selalu bekerja pada menit terakhir.” Komentar Sung Ryong,
“Ada satu
masalah lagi. Setelah audit, Dept. Akuntansi akan menyelenggarakan dokumen
kita.” Kata Manager Choo
“Apa itu
diperbolehkan?” kata Sung Ryong, Manager Choo mengatakan kalau Mereka akan
mengurusi program ini.
“Apa
Maksudmu pembersihan data? Jadi mereka akan menghapus...Wah.. mereka sangat berhati-hati
akan segala sesuatu.” Ungkap Sung Ryong yang baru mengetahuinya.
Jaksa Han
bicara di telp dengan berkas ditanganya, Anak buahnya datang. Jaska Han
langsung bertanya Apa sudah menelusuri orang-orang dari Dept. Akuntansi yang
bekerja di luar. Anak buahnya mengatakantidak bisa menemukan ponsel atau
keberadaan mereka.
“Mereka
benar-benar sudah mengubah metode mereka.” Kata anak buahnya.
“ Mereka
tidak ingin ditangkap.” Kata Jaksa Han yakin
Di dalam
sebuah hotel, Manager Park frustasi
karena pembayaran jangka panjang jadi di bawah aset tidak berwujud lalu
menyuruh mereka semua agar dalam dua hari lagi membereskanya.
“Kita
tidak bisa membiarkan mereka menemukan apapun pada audit.” Perintah Manager
Park. Semua mengerti.
“Apa inti
proses nya sudah hampir selesai?” tanya Seo Yul dalam ruanganya.
“Ya,
mereka akan menyelesaikan itu semua besok dan kembali.” Ucap Manager Lee.
Seo Yul
ingin tahu tugas yang diberikan pada Sung Ryong. Manager Lee memberitahu Kepala
Park Seung Bae mengambil alih proyek itu. Seo Yul pikir pasti berat. Manager Lee
pikir Seo Yul harus tahu sebelum audit
di adakan.
“Kami
diperintahkan. untuk menghancurkan pernyataan dan rekening Taipan Bank.” Ucap Manager
Lee
“Kalau
begitu, kita harus pindahkan rekening nya kemana?” tanya Seo Yul
“Kami
akan memindahkannya ke Swiss dan masih belum membuka itu.” Ucap Manager Lee
“Berikan
salinan laporan nya padaku sebelum dihancurkan, dan katakan padaku, saat kau sudah
membuka rekening di Swiss.” Perintah Seo Yul
Manager Lee
mendengar kalau Seoahn Jangryong akan berinvestasi setelah audit. Seo Yul
membenarka Jika mereka membersihkan sekarang, tidak perlu melakukannya lagi jadi akan
melakukan beberapa hal dengan uang, lalu mendapatkan pinjaman. Manager Lee mengerti
akan memastikan berjalan sempurna. Seo Yul mengajak agar mereka selesaikan
dengan baik.
Bersambung
ke part 2
Hwahhhh....makasih sinop_nya sdh di update..
BalasHapusDaebakkk... :-)
Hwahhhh....makasih sinop_nya sdh di update..
BalasHapusDaebakkk... :-)