PS : All
images credit and content copyright :MBC
Joon Oh memberitahu
kalau CEO Hwang sudah bisa bicara sekarang. CEO Jang berusaha untuk tenang dan
peduli menurutnya tidak tahu alasan mendengarkan perkataan Joon Oh dan ingin
keluar dari ruangan. Tapi Joon Oh sudah mencekik leher dengan lenganya. Di
ruang kontrol Jaksa Lee dan anak buahnya panik bergegas keluar ruangan.
“Apa kau
sepercaya itu dengan Choi Tae Ho?” ucap So Joon marah, CEO Hwang menyuruh So Joon melepaskan
tanganya.
“Seo Joon
Oh itu berulah apa lagi! Cepat Buka pintunya!” teriak Jaksa Lee tak bisa masuk
dengan anak buahnya.
Akhirnya
pintu terbuka dan Joon Oh langsung diamankan oleh polisi dengan ditelungkupkan
diatas meja. Jaksa Lee pun menyuruh
membawa CEO Jang keluar dari ruangan, setelah itu berbicara pada Joon Oh yang
sudah gila melakukan hal seperti itu.
“Apa yang
kau katakan padanya?” tanya Jaksa Lee
“Aku
tidak mengatakan apa-apa.” Kata Joon Oh
“Apa Kau
pikir sedang bermain-main ?” kata Jaksa Lee marah, Joon Oh mengaku tak seperti
itu.
Flash Back
Joon Oh dengan
menahan CEO Jang bertanya Apa sepercaya itu dengan Choi Tae Ho, karena ia sudah
kalau anak buah yang diperintahkan untuk membunuh CEO Hwang, sekarang menyuruh
Tae Ho buat membunuh orang itu.
“Tapi apa
boleh buat, Aku lihat malah sepertinya mereka berdua kelihatan akrab. Kau itu
ditipu. Apa Kau sadar itu?” ucap Joon Oh mencoba menyadarkan CEO Jang
Sebelumnya,
Ho Hang melihat foto anak buah CEO Jang dengan brewok diwajahnya, ia yakin
kalau itu orangnya yang mencoba menyuntikkan
sesuatu ke CEO Hwang. Setelah itu Byung Joo, juga memberitahu kalau pernah
melihat anak buah CEO Jang yang turun dari mobil Tae Ho dan menunduk pada Tae
Ho seolah-olah dia anak buahnya.
Setelah
memberitahu semuanya pada CEO Jang pintu pun terbuka dan Polisi langsung
mengamankan Joon Oh dengan borgol, tapi wajahnya memberikan senyuman pada CEO
Jang yang berhasil mengambil hatinya. CEO Jang pun berjalan di lorong dengan
wajah gelisah.
Jaksa Lee
meminta agar Joon Oh segera mengaku , Joon Oh balik bertanya kapan ia pernah
mengatakan hal itu. Jaksa Lee mengulangi kalau Joon Oh berkaat akan mengaku
jika mengizinkan menemui Jang Do Pal.
“Kapan?
Apa yang Anda bicarakan? Apa Aku bilang akan mengaku?” kata Joon Oh sengaja
mempermainkanya.
“Jaksa
Lee. Aku tidak tahan lagi. Jika Anda seperti ini, lebih baik kita langsung
sidang saja. Anda bilang Anda bisa menjebloskanku ke penjara walau aku tak
mengaku sekalipun. Cepat, kita sidang saja.” Ucap Joon Oh
“Hei.
Keluarkan dia dari sini.” Perintah Jaksa Lee dengan penuh amarah
“Kau...
kau akan menyesalinya”tegas Jaksa Lee pada Joon Oh dengan penuh amarah. Joon Oh
pun dibawa oleh jaksa seperti sudah yakin akan ditahan.
Semua
berkumpul di rumah Bong Hee, Ji Ah dkk datang membahas tentang Joon Oh Oppa menyerahkan diri.
“Dia
menyerahkan diri bukan karena keinginannya. Gara-gara aku, dia pergi ke kantor
kejaksaan.” Kata Bong Hee merasa bersalah.
“Kabar
baiknya adalah sidang akan digelar. terkait apa Seo Joon Oh mengaku atau tidak.
Karena semua kesaksian kalian hasilnya tidak efektif...,maka kita harus
mengubah situasinya. Ini sebenarnya bisa jadi hal baik.” Jelas Jaksa Yoon
“Apa
maksudmu menggelar sidang itu hal yang baik? Apa kau punya rencana?” tanya Ki
Joon
“Pertama-tama...,
kita sudah punya pengacara yang sangat kompeten.” Kata Jaksa Yoon menunjuk
jaksa Cho.
Bong Hee
binggung kalau Jaksa Soo seorang
pengacara sekarang dan bertanya Kapan mengganti pekerjaannya. Ki Joon pikir
itu karena Joon Oh. Jaksa Cho mengatakan
bukan seperti itu tapi memang sudah lama merencanakannya.
“Aku
menundanya karena Joon Oh dan
mempercepatnya juga karena dia.” Kata Jaksa Cho, semua binggung dan
kaget. Jaksa Cho pikir akan memberitahu nanti. Bong Hee pun mengucapkan
selamat.
“Sekarang,
kita harus buat rencana untuk sidang nanti. Sepertinya kita harus membuat CEO
Hwang Jae Gook sebagai saksi pertama. Bagaimana menurut kalian?” kata Jaksa
Yoon. Byung Joo meminta izin bicara.
“CEO
Hwang belum sepenuhnya pulih. Apa tak masalah?” kata Byung Joo. Ji Ah juga
melihat CEO pun tidak bisa bicara jelas sekarang.
“Walau
begitu, kita harus mencoba. Biar aku yang memohon CEO Hwang jadi saksi.” Kata
Ho Hang.
Hee Kyung
menelp kakaknya yang mengeluh tak bisa dihubungi seperti sedang berusaha
menghindarinya, dan tak tahu dengan keadaan sekarang hanya mendengar nada
suaranya.
“Suaraku
serak sekarang karena aku selama ini berteriak mengajukan persetujuan
pengharkatan pegawai. Kalau kau sesibuk itu..., kenapa kau sering sekali ke
kantor kampanye Tn. Ahn?” ucap Hee Kyung kesal, penyidik Oh hanya diam
menatapnya.
“Kakak...
Kau tidak bisa begini padaku sekarang.Kau yang memohon padaku untuk membantumu
menyelamatkan Partai Tangpyeong.” Kata Hee Kyung lalu akhirnya dengan nada
kesal mengatakan tidak membutuhnya dan menutup telpnya.
“Apa aku
harus mengatur jadwal kunjungannya ke hari lain?” tanya Penyidik Oh. Hee Kyung
pikir tak perlu lebih baik pergi sendiri saja dan menurutnya ini bukan
pemilunya.
Semua
mengelu-elukan nama Joo Hee Kyung,
meminta Dukung dari Partai Tangpyeong dan masuk ke dalam sebuah
restoran. Hee Kyung mulai berkampanye mengak mereka berinovasi pada kota agar
menjadi kota maju. Pemilik restoran mengumpat kesal kalau semua itu hanya omong
kosong.
“Apa Kau
tak lihat aku lagi kerja? Kalian ini berisik jadi Keluar.” Ucap Si pemilik
ketus. Hee Kyung dengan ramah mengucapkan selamat berkerja pada pemilik kedai
“Walaupun
ekonomi memburuk..., tapi senang rasanya melihat banyak pelanggan disini.”
Komentar Hee Kyung, Si pemilik menyindir Hee Kyung itu pandai bicara.
“Ya. Aku
mengerti. Aku tahu semua orang pernah mengalami kesulitan dan
seharusnya...membuka telingaku dan mendengarkanmu di saat seperti ini. Jika kau
bisa memberiku kesempatan...” kata Hee Kyung mencoba mencari simpati
“Kau
bilang Kesempatan? Kesempatan apa? Sudah kuduga aku seharusnya tidakmempercayai
janji busuk politikus.Kerjamu saja tak becusdi Komisi Investigasi Khusus. Kau
bilang mereka tewas,tapi nyatanya mereka masih hidup. Kau tidak menghargai
nyawa orang karena kau punya kekuasaan. Jika kami membiarkanmu menang
pemilu..., nanti kau pasti malah tambah besar kepala.” Ucap pemilik kedai
Hee Kyung
ingin menjelaskan tapi si pemilik kedai menolak, karena tidak mau mendengarnya
dan menyuruhnya keluar saja.. Salah seorang pelanggan yang mendengar ucapan
pemilik berpikir, si pemilik pasti bisa menjadi politisi yang lebih baik. Si
pemilik makin kesal menurutnya tak mungkin dirinya itu jadi politikus sambil
menyindir Hee Kyung. Akhirnya Hee Kyung dkk keluar dari restoran tak jadi
berkampanye.
Ho Hang
membaw CEO Hwang keluar dari rumah sakit, lalu memberitahu kalau Sidang Joon Oh nanti, anak didiknya itu
menginginnya sebagai saksi. Lalu bertanya apakah bisa melakukanya. CEO Jang
hanya menjawab dengan suara batuk.
Seorang
anak tak sengaja melempar bola dan jatuh didekat CEO Hwang, Ho Hang membantu
mengambilkanya. Saat itu Tae Ho diam-diam melihat keadaan CEO Hwang dengan
senyuman licik karena mengetahui kalau CEO Hwang belum bisa bicara.
Penyidik
Oh berbicara di telp kalau Hee Kyung mengundurkan diri dari pemilu hari ini.
Hee Kyung menyuruh Penyidik Oh agar menutup ponselnya saja karena Media akan
menerbitkan artikelnya dan tidak perlu menanggapinya. Penyidik Oh mengangguk
mengerti.
Hee Kyung
melihat ponselnya berbunyi saat masuk mobil, lalu berbicara pada Jaksa Lee
karena yakin Gosip memang cepat menyebar
dan pasti sudah tahu, tapi dikagetkan kalau juniornya itu membahas Sidang Seo
Joon Oh dan Joon Oh sudah menyerahkan diri. Jaksa Lee membenarkan.
“Bisakah
Anda bersaksi pada sidang pertama?Entah bagaimana..., semua yang kau katakan
berubah menjadi kenyataan. Kalau Sunbaenim bersedia..., maka kesaksian Anda
pasti..bisa meyakinkan hakim. Bukankah begitu?” kata Jaksa Lee yakin
“Dengar,
Jaksa Lee... Sekarang, aku.....” ucap Hee Kyung tapi langsung disela oleh Jaksa
Lee.
“Perbaikilah dirimu itu. Seperti orang
berpendidikan. Karena aku sudah berasumsi kau akan hadir, maka aku akan
mempersiapkan semuanya.” Kata Jaksa Lee lalu menutup telpnya.
Hee Kyung
binggung karena belum bicara apapun, lalu mengumpat kesal pada juniornya yang
membuatnya kesal. Penyidik Oh bertaya apakah Seo Joon Oh menyerahkan diri. Hee
Kyung membenarkan.
“Dia menyerahkan
diri ke polisi pada saat ini. Apa dia mencoba menghancurkan dirinya sendiri?”
ucap penyidik Oh, Hee Kyung seperti tak ingin menanggapinya.
CEO Jang
duduk diam dalam sel tahan, mengingat kembali saat meminta Tae Ho agar
menyingkirkan orang yang menyuntikan jarum suntik untuk CEO Hwang karean Itulah
bukti yang ada hubungannya dengan upaya pembunuhan Hwang Jae Gook.
“Jaksa
Yoon sudah memberikannya kepada Jaksa Lee. Pastikan kau singkirkan itu. Maka
seorang pun takkan pernah tahu. Apa Kau bisa melakukanya?” ucap CEO Jang
“Aku akan
menanganinya setelah keluar darisini. Akan kulakukan apapun untuk mengurangi
hukumanmu.” Kata Tae Ho berjanji
Sementara
So Joon mengatakan kalau anak buahya yang diperintahkan untuk membunuh CEO
Hwang lalumenyuruh Tae Ho untuk membunuh orang itu, tapi ternyata keduanya kelihatan akrab.
Sementara
Joon Oh duduk diam dalam sel mengingat pertemuanya dengan Jaksa Cho.
Flash Back
“Kita
melakukan segalanya untuk menemukan anak buahJang Do Pal.</i> Jika kita
menangkapnya sebelum sidang kedua..., maka Jang Do Pal mungkin akan memutuskan
bekerja sama dengan kita. Dan Juga, Ra Bong Hee sangat khawatir denganmu.” Ucap
Jaksa Cho memberikan semangat seperti gaya Bong Hee.
“Dia
memintaku untuk menyampaikan kalimat tersebut padamu. Ah, apa aku harus
melakukannya?” kata Jaksa Cho malu, Joon Oh tertawa dengan memberikan komenta
kalau itu bagus
Ia pun
bertanya kembali apa yang dikatakan Bong Hee. Jaksa Cho mengulanginya "Seo Joon Oh, fighting!" dengan
gaya Bong Hee. Joon Oh pun bisa tersenyum mendengarnya.
“Setelah
kecelakaan pesawat Legend Entertainment..., Anda telah menghabiskan sekitar
empat bulan di pulau terpencil di Cina bersama Saudara Terdakwa.Apa benar
demikian?” tanya Jaksa Lee, Tae Ho membenarkan.
“Anda
bersaksi bahwa di pulau tersebut, menyaksikan Saudara Terdakwa membunuh Aktris
Yoon So Hee. Apa benar demikian?” kata Jaksa Lee, Tae Ho pun membenarkan, Bong
Hee dkk terlihat tegang mendengarnya.
“Tolong
beritahu kami..apa yang Anda lihat di TKP.” Kata Jaksa Lee, Joon Oh sengaja
menopang dagu seperti ingin mendenga cerita dari mulut Tae Ho.
“Malam
itu...,saya khawatir dengan So Hee yang pergi sendirian.Jadi saya keluar pondok
dan mencarinya. Lalu Saya melihat Seo Joon Oh mengikutinya. Kemudian dia
mencekiknya dari belakang. Dia tidak berhenti menyiksanya. So Hee pun berjuang melepaskan
diri dari cengkramannya.Namun, Joon Oh mencekiknya tanpa ragu-ragu.” Cerita Tae
Ho
“Ketika
Anda diselamatkan...,Anda mengatakan bahwa Saudara Terdakwa berusaha membunuh korban
kecelakaan pesawat lainnya. Apa benar demikian?”ucap Jaksa Lee, Tae Ho
membenarkan. Jaksa Lee menanyakan alasanya.
“Inilah
alasannya. Semua itu karena kami semua tahu bahwa Seo Joon Oh membunuh Yoon So
Hee.” Kata Tae Ho, Jaksa Cho langsung berdiri mengajukan keberatan.
“Pernyataan
Saudara Saksi terlalu subjektif. Hal tersebut hanya merupakan asumsi yang tidak
dianggap objektif.” Ucap Jaksa Cho, Hakim meminta agar Tae Ho melanjutkan. Joon
Oh menatap Tae Ho dengan penuh arti.
Hee Kyung
berjalan ke dalam gedung bersama dengan penyidik Oh, terlihat sudah banyak
wartawan. Hakim pun mempersilahkan Terdakwa yang ingin mengajukan keberatan.
Jaksa Cho pun berdiri sebagai pembela Joon Oh.
“Anda
mengatakan...menyaksikan Saudara Seo Joon Oh membunuh Yoon So Hee. Apa benar
demikian?” ucap Jaksa Cho, Tae Ho membenarkan.
“Apa Anda
melihatnya dengan jelas? Bukankah saat itu mungkin terlalu gelap atau terlalu
jauh?” kata Jaksa Cho, Jaksa Lee langsung mengajukan keberatan tapi keberatanya Ditolak.
“Saya
akan mengulang pertanyaannya. Ketika kejahatan itu terjadi..., dengan mata Anda
sendiri..., Apa Anda jelas menyaksikan Saudara Seo Joon Oh membunuh Yoon So
Hee?” ucap Jaksa Cho, Tae Ho
membenarkan.
“Jadi,
saat itu, apa yang dilakukan Saudara Seo Joon Oh?” tanya Jaksa Cho memperlihat
cara Joon Oh mencekik dengan berlutut atau setengah berdiri atau berdiri dengan
mendorongnya.
“Tidak,
saya tidak ingat persisnya. Saya tidak jelas melihat bagaimana dia membunuhnya.”
Kata Tae Ho terlihat binggung
“Sesaat
lalu, Anda mengatakan...waktu itu tidak terlalu gelap atau jauh... dan menyaksikannya
dengan sangat jelas. Tapi, sekarang Anda tidak ingat?”kata Jaksa Cho, Tae Ho
melirik kesana kemari dengan wajah kebingungan
Flash Back
Jaksa Lee
memperlihatkan hasil otopsi dengan bertanya Apa ada sarung tangan ditemukan di
pulau. Tae Ho balik bertanya kenapa Jaksa Lee menanyakan. Jaksa Lee memberitahu
So Hee yang dicekik sampai mati tapi tak
ada sidik jari ditemukan. Tae Ho juga tak tahu dan tidak ingat jelas. Jaksa Lee
bisa mengerti karena bukan kenangan yang menyenangkan.
Jaksa Cho
meminta Tae Ho menjawab pertanyaannya, Apa
yang dilakukan Saudara Seo Joon Oh. Tae Ho bercerita Pada saat itu, sangat
terkejut jadi tidak ingat persis apa yang dilakukan So Joon. Jaksa Cho kembali
bertanya apakah Joon Oh membunuh Yoon So Hee dengan cara brutal.
“Anda
mengatakan menyaksikan Saudara Terdakwa membunuh Yoon So Hee. Namun, Anda tidak
ingat bagaimana dia membunuhnya. Apa benar demikian?” kata Jaksa Cho sengaja
menyudutkanya.
“Saya
mohon maaf. Apa yang terjadi saat itu sangat mengerikan. Saya tidak ingin mengingat
atau memikirkan hal tersebut.” Kata Tae Ho dengan wajah tertunduk
“Kalau
begitu, sementara Saudara Terdakwa membunuh Yoon So Hee..., apa yang Anda
lakukan?” tanya Jaksa Cho
“Seperti
yang saya katakan sebelumnya..., tubuh saya tak berkutik karena sangat
terkejut.” Ucap Tae Ho
“Perkenankan
saya untuk menyimpulkannya. Anda menyaksikan Saudara Terdakwa membunuh Yoon So
Hee..., tetapi Anda tidak melihat bagaimana dia membunuhnya. Tapi Anda bilang
kejadian tersebut sangat brutal hingga Anda tidak mengingatnya. Dan Anda tidak
berbuat apa-apa saat itu. Benar demikian?” kata Jaksa Cho. Tae Ho terlihat
makin panik
“inilah
pertanyaan terakhir saya. Apakah terdakwanya adalah Seo Joon Oh..., dan
korbannya Yoon So Hee?” kata Jaksa Chi menekankan.
Jaksa Lee
langsung mengajukan keberatan, Hakim
menolaknya. Tae Ho mengaku bukan satu-satunya yang melihat kejadian tersebut
tapi Tae Ho Hang juga tahu itu. Ho Hang terlihat kebingungan saat namanya
disebut. Tae Ho dengan nada penuh amarah
menegaskan Di pulau terpencil bahhwa Seo Joon Oh itu seorang pembunuh.
“Dia
mengancam akan membunuh jika kami tidak menuruti dia. Dia sangat yakin saat
mengancam kami.” Tegas Tae Ho menunjuk ke arah Joon Oh.
“Dengan
kata lain..., Anda juga takut mati karena itulah Anda hanya menyaksikan So Hee
dibunuh begitu saja? Benar demikian?” kata Jaksa Cho, Jaksa Lee kembali
mengajukan keberatan. Jaksa Cho akhirnya menyudahi pertanyaan.Bong Hee melihat
persidangan terlihat tegang.
Flash Back
Jaksa Cho
menyarankan Alangkah bagusnya jika mereka memanfaatkan kenyataan kalau Choi Tae
Ho muncul di persidangan sebagai saksi untuk melawan Joon Oh. Joon Oh yang
duduk disamping Bong Hee bertanya caranya.
“Kita
bisa membuat pernyataan dia tidak konsisten, saat dia ingin menetapkanmu
sebagai pelakunya. Seperti itulah caranya” kata Bong Hee
“Ketika kau
bersikeras bahwa kau melihat sesuatu yang tidak benar-benar kau lihat..., maka
semua yang kau katakan menjadi tidak masuk akal.” Ucap Jaksa Yoon, Joon Oh
seperti tak mengerti
“Kau
harus berbohong untuk menutupi kebohongan. Maksudnya kita harus menggunakan
cara itu, 'kan?” kata Bong Hee.
Tae Ho
terlihat gelisah duduk dibangku saksi, lalu duduk di bangku untuk melihat
jalanan persidangan. Ho Hang keluar dari ruang sidang. Tae Ho makin gugup dan
mengetahui keadaan Pasien Hwang Jae Gook
menderita pneumonia akut butuh istirahat cukup saat ini. Ho Hang keluar dari
gedung melihat Ki Joon dan Ji Ah sudah menunggu, ketiganya membuka pintu mobil
van dengan wajah bahagi.
“Penasihat
Hukum, Anda dipersilahkan melanjutkan menanyakan Saudara Saksi.” Kata Ha Kim
“Yang Mulia
Hakim, saya memohon untuk menghadirkan saksi tambahan.” Kata Jaksa Cho
“Pihak
Penasihat Hukum belum berkonsultasi dengan kami soal saksi tambahan.” Ucap
Jaksa Lee membela
“Saksi
Tambahan ini adalah orang pertamayang menemukan jasad Yoon So Hee. Dialah saksi
penting. Namun kami tidak yakin apa Beliau bisa hadir di persidangan karena
alasan pribadi...”Ucap Jaksa Cho
“Alasan
pribadi itulah...yang membuat keterangan saksi bahkan lebih tidak bisa
dipercaya.”tegas Jaksa Lee
Semua
terlihat tegang, Ki Joon dan Ho Hang masuk dengan mendorong kursi roda. Saat
itu Hee Kyung baru masuk bersama dengan penyidik Oh dan hanya diam berdiri
didepan lobby.
“Tolong
diperiksa berkas tersebut apakah dia mampu memberikan kesaksian.” Kata Jaksa
Cho memberikan berkas dokter mengenai saksi. Saat itu pintu dibuka dan CEO Hwang masuk ruang sidang, Tae Ho kaget melihat
CEO Hwang yang datang.
“Penasihat
Hukum...,Anda yakin dia dalam kondisi sehat untuk bisa bersaksi?” tanya Hakim
melihat CEO Hwang yang terus terbatuk
“Yang
Mulia, saya mohon maaf. Dokternya mengatakan bahwa tidak akan ada masalah.”kata
Jaksa Cho, Tae Ho mendengarnya tersenyum puas karena tak ada gunanya CEO Hwang
diantarnya.
“Saya...
Dia tidak bersalah. Seo Oh Joon....tidak bersalah. Dia malah berusaha yang
terbaik...untuk menyelamatkan banyak nyawa.” Ucap CEO Hwang
Semua
wartawan yang mengikuti sudah bergemur tak percaya mendengarnya, Hakim
memberikan peringatan agar tenang. Tae Ho memilih untuk keluar dari ruang
sidang.
“Seo Oh
Joon... harus dibebaskan.” Kata CEO Hwang
Tae Ho
yang keluar melihat Hee Kyung dan Penyidik Oh baru kelua dari lift, seperti
masih memiliki harapan. Hakim bertanya apa saksi dari pihaknya Jo Hee Kyung,
tidak hadir hari ini. Jaksa Cho membenarkan,
Hakim menyimpulkan kalau utu artinya tidak ada laporan tambahan.
“Dengan
ini, saya menyatakan bahwa sidang pertama...kasus pembunuhan Yoon So Hee, Perkara
Nomor 2017-2916..., sudah berakhir. Sidang ditutup.” Ucap Hakim mengetuk palu.
Joon Oh
dan CEO Hwang saling menatap dengan senyuman, semua mendekati CEO Hwang untuk
memastikan keadaanya. Joon Oh sempat menatap Bong Hee sebelum dibawa kembali
oleh polisi.
Tae Ho
memberitahu melihat Jo Hee Kyung tapi Kenapa
pergi begitu saja. Jaksa Lee kaget mengetahui
Jo Hee Kyung datang. Tae Ho mengataakn kalau melihatnya di lorong. Jaksa
Lee herand engan semua orang harus
membuatnya seperti ini
“Apa
sesulit itu untuk memenjarakan Seo Joon Oh? Apa kurangnya saksi itu bisa
menyebabkan masalah?” kata Tae Ho kesal
“Jangan
buang waktumu seperti ini dan temuilah Jang Do Pal.” Perintah Jaksa Lee.
“Kenapa
aku harus bertemu dengannya?” tanya Tae Ho heran
“Kau
belum menengoki dia baru-baru ini, 'kan? Jika kau tidak berhati-hati...,maka dia
mungkin saja memilih bersaksi untuk memihak Seo Joon Oh. Kau sebaiknya terima
saranku ini.” Jelas Jaksa Lee
Bong Hee
menemui Joon Oh memberitahu akalu Jaksa Yoon dan Pengacara Cho mencoba
menemukan siapa dalang di balik kecelakaan CEO Hwang. jadi meminta agar bersabarlah
sebentar lagi. Joon Oh menanyakan keadaan CEO Hwang karena kelihatannya tidak
baik-baik saja.
“Sekretaris
Tae meneleponku dan bilang kalau dia baik-baik
saja sekarang. CEO Hwang memang sungguh ingin berada di persidangan.
Jangan terlalu khawatir.” Ucap Bong Hee.
“Bagaimana
dengan Jang Do Pal?” tanya Joon Oh khawatir
“Jaksa
Yoon dan Pengacara Cho akan menemui Jang Do Pal. Sebentar lagi semua masalah
ini usai. Jadi, kau harus bertahan, Seo Joon Oh.” Ucap Bong Hee, Joon Oh
mengangguk mengerti.
Tae Ho
menemui CEO Jang meminta maaf baru datang dan ingin menyampaikan kabar baik,
tapi butuh beberapa waktu. CEO Jang bertanya kabar baik apa. Tae Ho mengatakan
kalau Orang yang dicarinya sudah mengetahui keberadaanya.
“Dia
selama ini bersembunyi. Akan kupastikan untuk menanganinya..., jadi jangan
khawatirkan hal itu.” Ucap Tae Ho menyakinkan
“Tapi
setahuku, tak ada orang yang membantunya. Dimana dia bersembunyi?” kata CEO
Jang curiga.
Flash Back
Jaksa Lee
meminta Tae Ho agar menerima sarannya
karena Jang Do Pal dan Seo Joon Oh bertemu beberapa hari lalu dan sepertinya
Jang Do Pal tahu sesuatu dari Seo Joon Oh. Tapi aku tidak tahu tentang apa itu.
“Aku yakin
dia tahu akan mati jika tertangkap. Jadi, aku menemukan dia, kau tak perlu
khawatir lagi sekarang. Aku akan minta bantuan pengacara mahal sehingga kau
dapat dibebaskan.” Kata Tae Ho, CEO Jang pun mengucapkan terimakasih.
“Ada
kabar baik lainnya. Kesehatan CEO Hwang makin memburuk. Kau tidak tahu, 'kan? Dunia
ini pasti sudah membantu kita. Sepertinya hidupnya tidak panjang lagi..., jadi
dia takkan bisa memberitahu orang lain tentang apa perbuatanmu. jangan cemas.”
Kata Tae Ho, CEO Jang mengerti sambil tersenyum.
Bersambung
ke part 2
Keren, Btw Isi Dari Artikelnya Bagus dan Menarik....
BalasHapusJangan Lupa Kunjungi Blog/Artikel Kitaa Ya Kaka " Berbagi Itu Indah " !!!!!!
( >>> DISINI <<< )
Ingin Menambah Wawasan Pengatahuan Anda Tentang Seputar Dunia International Sepak Bola Langsung Saja
Download Game Online
Artikel Bola Terupdate 2017