PS : All
images credit and content copyright : KBS
Jae Bok
duduk di ruang makan, Jung Hee mengirimkan pesan “Apakah Kau pulang dengan
selamat?Aku mengirimkan gambar sebagai bukti, seandainya kau risau.Aku di Motel
Obokjang dekat pasar.” Dengan mengirimkan sebuah gambarnay.
Jung Hee
terdiam dalam kamar melihat foto keluarganya, lalu meminta maaf pada kedua
anaknya dan juga Jae Bok karena sudah
melakukan kesalahan. Ia melihat foto dengan Na Mi merasa harus menyelesaikan
dan mengakhiri ini sekarang. Saat akan menghapus fotonya dengan Na Mi, seperti tak bisa melakutkan karena sudah
menaruh hati.
Sementara
Na Mi melihat fotonya dengan Jung Hee mengingat ucapan Young Bae,
“Kau
bilang Cinta? Haruskah kuberi tahu dia alasan kau menggoda dia? Haruskah kuberi
tahu pria yang kau cintai? Aku akan memberi tahu dia betapa hinanya dirimu.
Bagaimana liciknya dirimu. Haruskah kuberi tahu Koo Jung Hee semuanya?”
Na Mi
terdiam memikirkan nasibnya sekarang.
Jae Bok
pergi ke kantor real estate, dan hasilnya
tidak bisa menemukan hunian yang pas dan Sulit menemukannya belakangan
ini. Ia pikir harus memeriksanya di daerah lain. Jae Bok berharap bisa
menemukanya karena ndemi sekolah anak-anaknya dan tidak mau memindahkan mereka.
Saat itu
Jung Hee mengirimkan pesan “Kau tahu Jae
Bok tidak mau pindah sekolah, kan Kau harus mempertimbangkan soal mencari
hunian baru.” Jae Bok membalas kalau kemana pun mereka pergi bukan urusan Jung
Hee.
Seorang
pekerja mengambil tugas Jung Hee yang sedang membereskan makanan. Jung Hee
melihat bangku Na Mi yang kosong lalu bertanya
Apa Na Mi sudah selesai rapat. Si pria mendengar kaalu izin sakit, lalu
Jung Hee bertanya apakah sudah dengar dari tuan Cho. Pria itu mengatakan belum
menurutnya suasana di kantor sangat canggung.
Sementara
di rumah Jae Wook tak ingin pindah karena Grup musiknya akan segera tampil dan tidak
bisa tampil jika pindah rumah. Jae Bok menenangakan kalau anaknya bisa bergabung
di grup musik sekolah yang baru.
“Tidak
banyak sekolah yang memiliki grup musik Aku gitaris utama, jadi, peranku
penting.” Kata Jin Wook kesal, Jae Bok pun menyuruh anaknya segera berangkat
karena akan terlambat.
“Aku
sungguh tidak mau pindah. Tidak mau!” teriak Jin Wook keluar dari rumah, Jae
Bok menyuruh anaknya agar pulang ke rumah tak ke warnet.
Saat itu
telp dari Eun Hee, Jae Bok
mengangkatnya. Eun Hee memberitahu kalau sudah membawa sepatu Jae Bok ke toko
dan sudah diperbaiki. Jae Bok merasa bahkan tidak tahu sepatunya itu pada Eun
He. Eun Hee pun bertanya caranya mengembalikannya
berpikir akan mengunjunginya. Jae Bok menolak akan mengunjunginya dan harus mengembalikan pakaian yang di pinjamnya
juga. Eun Hee mangaku senang karena bisa
bertemu kembali.
Bong Goo
memasuk ke rumah sakit, menelp Sam Kyu Berapa
nomor kamar klien rumah sakitnya, lalu menyakinkan kalau saatnya berbisnis. Sementara Sam Kyu yang
mengunting kuku merasa kalau Bong Goo akan mengeluh lagi. Saat masuk Bong Goo
menyakinkan diri agar tak terlihat bahwa pengangguran.
Saat itu
ia melihat tali sepatunya lepas, dan mengikatnya teringat kembali saat Jae Bok
mengikatnya dan berkomentar kalau ia yang
berpakaian rapi, tapi tali sepatu selalu lepas. Ia masuk kamar mencari Wanita berusia 60-anmatanya langsung
menatap sinis melihat Ibu Na Mi dan juga Jung Hee dan keluar dari ruangan.
Bong Goo
langsung mengumpat dan mencoba menelp Sam Kyu tapi ponselnya tak aktif, Na Mi
melihat Bong Goo yang datang ke rumah sakit. Bong Goo tahu kalau Na Mi dan Sam
Kyu yang merencakan semuanya. Na Mi mengaku terpaksa karena Bong Goo sebagai
kakaknya mengabaikan teleponnya saat Ibu sakit. Bong Goo menyindir otak Na Mi
itu cerdas lalu meminta maaf kalau tak akan menemui ibunya.
“Aku
segera pergi saat menyadari bahwa ini jebakanmu. Dasar Kurang ajar.” Kata Bong
Goo.Na Mi memberitahu kalau akan pergi, Bong Goo pun tak peduli.
“Tolong
jaga Ibu untuk sementara.” Ucap Na Mi, Bong Goo heran kenapa harus dirinya
karena itu bukan ibunya tapi ibu Na Mi.
Keduanya
akhirnya bertemu di luar rumah sakit, Na Mi merengek agar Bong Goo mau menjaga
wanita itu sebagai ibunya juga. Bong Goo pikir kenapa wanita itu jadi ibunya
karena bahkan mereka tidak sedarah dan Na Mi pun mengaku kalau dirinya juga
tidak sedarah dengannya.
“Setidaknya
wanita itu yang membesarkanmu. Dia selingkuh dengan ayahmu, jadi dia
mencampakkanku.” Kata Bong Goo geram
Na Mi
memberitahu kalau ibu tirinya itu tidak mencampakkan Bong Goo, tapi Bong Goo
rasa adiknya itu tidak tahu apa-apa.
Saat itu Jung Hee datang melihat keduanya sedang berbicara. Bong Goo melihat
kalau Na Mi sudah memiliki pacar baru.
Jung Hee
mendekat lalu menduga kalau Bong Goo itu kakaknya dan memberitahu kalau Ibu Na
Mi berpikir kalau putranya datang jadi meminta agar memeriksanya. Keduanya
sama-sama menyangkal dan Na Mi langsung
merangkul tangan Bong Goo, mengaku sebagai pacar barunya. Bong Goo melepaskan tangan Na Mi yang
merangkulnya.
“Aku
ingin memberitahumu... Mari kita putus.” Ucap Na Mi, Jung Hee kaget
mendengarnya. Bong Goo mencoba melepaskan tangan Na Mi dari rangkulanya.
“Ahjussi...
Apa Kau sudah menikah? Wahh... ternyata Kau sudah menikah. Apa Kau masih
melakukan ini?” sindir Bong Goo, Na Mi panik mengajak Bong Goo untuk segera
pergi memohon agar menolongnya.
“Apa Kau
meminjam uang darinya? Istrinya memergokimu, kan?” bisik Bong Goo, Na Mi
memilih untuk segera pergi, Jung Hee melihat Na Mi bertanya-tanya apakah memang
berpikiran yang sama denganya.
Bong Goo
menyuruh Na Mi melepaskan tanganya karena Jung Hee tidak mengikuti. Ia berpikir kalau Hidup Na
Mi juga benar-benar kacau lalu berpesan agar Jadilah orang baik mulai sekarang
dan jangan pernah meneleponnya lagi.
“Ibu
sakit parah, Dia sangat merindukan Kakak. Aku harus bekerja di pinggiran kota
selama sebulan. Jenguklah dia sekali dalam sepekan.” Kata Na Mi memohon
“Mintalah
uang kepada selingkuhanmu dan pekerjakan seseorang.” Ucap Bong Goo memilih
untuk pergi, Na Mi hanya bisa berteriak memanggil kakak tirinya.
Eun Hee
menyambut Jae Bok di depan rumah, Jae Bok pun melihat sepatu yang sudah
perbaiki merasa terlihat baru dan yakin kalau temanya pasti akan senang karena sudah meminjamnya. Eun Hee
pun menyuruh Jae Bok agar minum lebih dulu yang pelayan.
“Aku
senang kau datang dan akan senang jika bisa
pindah ke rumah ini” ungkap Eun Hee, saat itu ponsel Jae Bok berdering dan
meminta izin agar bisa mengangkatnya.
Jae Bok
bicara pada pegawai realestate yang menemukan rumah dekat dengan sekolah
ankanya, tapi harus menunggu sekitar dua bulan karena Penyewanya akan pindah
setelah dua bulan. Eun Hee mendengar pembicaraan keduanya dan Jae Bok binggung
karena Eun Hee mau menyewakan untuk dua bulan.
Eun Hee
pikir Tidak masalah. Jae Bok berterima kasih, tapi merasa tak enak hati dan
pamit karena harus menjemput anak-anak. Eun Hee pikir tak peduli jika dua atau
satu bulan karena benar-benar tidak keberatan dan meminta agar melakukan apa
pun yang nyaman untuk Jae Bok menurutnya sesama teman bisa membantu.
“Aku
harus segera pindahagar bisa bercerai dengan Jung Hee.” Gumam Jae Bok lalu
mengingat kembali ucapan anaknya.
“Tidak
banyak sekolah yang punya grup musik! Aku adalah gitaris utama, jadi, peranku
penting.” Kata Jin Wook
Akhirnya
Jae Bok pun memutuskan untuk bersedia menerima tawaran Eun Hee. Eun Hee pun
mengucapkan terimakasih dengan har, Jae Bok pikir ia yang seharusnya berterima
kasih. Eun Hee pun akan menunjukkan lantai atasnya.
Eun Hee
membawa Jae Bok ke lantai atas dan menanyakan pendapatnya, Jae Bok melonggo
melihat rumah yang luas dengan perabotan, padahl belum mengatakan akan pindah,tapi sudah memasang kertas dinding dan gordennya.
Eun Hee mengaku kalau mendekorasinya sambil berharap dan berdoa agar Jae Bok
bisa pindah dan Harapannya terwujud.
“Bagaimana
jika aku tidak pindah?” ucap Jae Bok mengejek
“Tidak mungkin...Kau tidak
punya pilihan lain, selain pindah. Aku begitu menginginkan kau pindah dan sekarang
Biar kutunjukkan dapurnya.” Ucap Eun Hee penuh semangat.
Jung Hee
menunggu Na Mi pulang diluar rumah karena Na Mi
sudah mengganti kode sandinya. Na Mi mengaku kalau sudah mengganti
pacar, jadi harus mengganti kode. Jung Hee mengingat yang dikatakan Na Mi
dengan apa yang sudah terjadi, maka harus bercerai, tapi sekaran Na Mi sudah
berubah pikiran. Na Mi membenarkan. Jung Hee ingin tahu alasanya.
“Kau
sudah melihatnya. Aku sudah punya pacar baru yang seksi.” Jelas Na Mi, Jung Hee
bisa mengerti Itu alasannya.
“Pria
yang tadi adalah kakakmu yang pernah kau ceritakan, kan? Bong Goo.” Kata Jung
Hee.
Na Mi tak
membahasnya memilih untuk masuk rumah untuk
mengemas barang-barangnya. Jung Hee ikut masuk, mmberitahu kalau dirinya
dan Na Mi diusir dari perusahaan dan meminta maaf karena tidak bisa menjaganya
lalu akan beranjak pergi.
“Bagaimana
bisa kau pergi karena kubilang cerai? Kau bahkan menjenguk ibuku. Bagaimana kau
bisa pergi?” ucap Na Mi marah
“Aku
memberi tahu ibumu bahwa akan pergi jauh karena pekerjaan.”jelas Jung Hee
“Lalu kau
berencana untuk putus denganku juga?” kata Na Mi marah
“Na Mi,
maafkan aku. Aku mencintaimu, tapi karena anak-anak maka Aku tidak pantas
memilikimu. Jangan minum terlalu banyak dan berbahagialah.” Kata Jung Hee.
“Karena
kita akan putus, maka kabulkanlah keinginanku sebelum kau pergi.” Ucap Na Mi
Jung Hee
bertanya keingian apa yang dinginkanya,
Na Mi pikir Jung Hee tahu apa yang selalu diinginkan. Jung Hee pikir Na Mi
ingin Berpergian bersama-sama atau Pergi ke taman bermain. Na Mi mengatakan
bukan itu lalu mendorong Jung Hee keatas tempat tidurnya.
Jung Hee
bisa mengerti tapi dibuat panik dengan Na Mi yang bertindak agresif padanya,
mengatakan kalau tak bisa melakukanya. Na Mi pikir kenapa tak bisa karena
dirinya tak akan terima kalau putus
seperti ini jadi meminta agar melakukan sekali saja.
“Maaf!
Jangan lakukan ini! Aku akan melindungimu!” ucap Jung Hee, Na Mi tak peduli
lalu mendorongnya, kepala Jung Hee pun terbentur. Na Mi jadi panik akhirnya
Jung Hee mengambil kesempatan untuk kabur. Saat itu Na Mi seperti sengaja
melepaskan Jung Hee meminta agar bisa berbahagialah.
Jin Wook
terlihat bahagia karena mereka tidak pindah sekolah, Hae Wook juga terlihat
senang . Jin Wook pun masuk kamar karena akan berlatih. Jae Bok memberitahu
anaknya agar Jangan nyalakan amplifiernya karena Tetangga di lantai bawah akan
mengeluh.
Sementara
Hae Wook sibuk mengambar dan bertanya apa yang sedang digambarnya, Hae Wook memberitahu itu gambar Keluarga
mereka yaitu Ibu, Ayah, Kakak, dan dirinya. Jae Bok bertanya kenapa ayah Hae
Wook digambar dengan badan yang besar. Hae Wook beralasan ayahnya melindungi mereka semua. Jae Bok pikir dirinya juga akan melindungi anak-anaknya.
Pesan
dari Jung Hee masuk “Sayang, bisakah kamu ke taman sebentar? Aku harus bicara
denganmu.”
Jae Bok
pergi ke taman di kagetkan saat melihat Jung Hee sedang berlutut dan
orang-orang melihat heran dan menyuruhnya berdiri, Jung Hee akan tetap berlutut
sampai Jae Bok memaafkannya. Jae Bok merasa suaminya malah membuatnya malu jadi
meminta agar segera berdiri.
“Aku
tidak malu sama sekali. Itu tidak seberapa dibandingkan hidupku yang akan
hancur setelah kau meninggalkan aku. Aku akan tetap begini selama jutaan tahun
sampai kau memaafkanku.” Kata Jung Hee
“Apa Kau
pikir ini akan membuat hatiku tersentuh Lakukan apa pun sesukamu. Jadilah batu
atau dimakan burung. Aku tidak peduli.” Ucap Jae Bok dan pergi meninggalkanya.
Malam
hari hujan cukup deras, Jae Bok menemani Hae Wook tidur yang ketakutan. Hae
Wook bertanya kapan ayahnya pulang. Jae Bok terdiam lalu keluar kamar menatap
jendela, Jin Wook keluar kamar melihat hujan yang sangat deras dan Ayahnya yang
terlambat. Jae Bok akhirnya pergi ke
kamar mandi menatap wajahnya di cermin.
“Shim Jae
Bok. Apa masalahmu? Bagaimana perasaanmu? Apa sebenarnya keinginanmu? Siapa
Jung Hee bagimu? Apa kau mencintainya? Apa kau mencintai seorang pengkhianat?
Kau bilang Cinta?”gumam Jae Bok penuh amarah.
Jung Hee
gemetar dibawah hujan dan masih berlutut, Jae Bok datang dengan payung. Jung
Hee melihatnya langsung memeluk kakinya meminta maafa dan mengaku kalau sebagai
manusia tidak berguna. Jae Bok hanya diam karena seperti hatinya tak tega
membiarkan ayah dari anak-anak terluka. Keduanya akhirnya duduk bersama
“Setelah
memutuskan untuk bercerai, banyak yang terpikirkan olehku. Apa kau ingat yang
selalu dikatakan para ibu Tentang tetap bersama demi anak-anak? Aku bisa
mengerti para wanita yang mengubah pikirannya tentang bercerai karena mereka
tidak yakin bisa menyokong dan membesarkan anak-anak seorang diri.” Kata Jae
Bok. Jung Hee membenarkan
“Tapi itu
bukan aku dan Tidak ada yang kutakuti. Aku mengerti, tapi itu tidak membuatku
takut. Tidak peduli bagaimana pandangan tentang bercerai dan betapa kejamnya
hidup, aku akan menghadapinya.” Ucap Jae Bok, Jung Hee membenaran kalau Jae Bok
itu tangguh.
“Tapi ada
satu hal yang menggangguku. Aku mau bertanya satu hal kepadamu. Kenapa kau meminta
maaf dan memohon ampun? Apa kau menyesali perbuatanmu Atau karena kau masih
mencintaiku?” kata Jae Bok ingin suaminya menjawa yang sebenarnya.
“Sebagai
seorang suami dan ayah, aku menyesal atas perbuatanku. Tapi tentu saja, karena aku
mencintaimu. Itu alasannya.” Jawab Jung Hee.
Jae Bok
seperti tak yakin dan bertanya kembali apakah Jung Hee memang mencintainya. Jun
Hee menyakinkan kalau sanga mencintai istrinya. Jae Bok pun mengaku bertanya
juga pada dirinya apakah masih mencintai Jung Hee yaitu orang yang ingin dibunuh.
“Aku
bodoh, tapi aku masih mencintaimu.” Kata Jae Bok, Jung Hee ini memeluknya, tapi
Jae Bok menghindar memperingatakan kalau ini yang terakhir. Jung Hee mengangguk
dan ingin memeluk istrinya, Jae Bok pun membiarkaannya.
“Aku akan
memaafkanmu untuk yang pertama dan terakhir. Tapi kau harus benar-benar
mengakhiri semuanya dan hanya memikirkan soal aku dan keluarga kita. Apa kau
bisa?” kata Jae Bok, Jung Hee pun menyakinkanya.
“Jika ini
terjadi lagi, tidak akan ada ampun.”ancam Jae Bok, Jung Hee pun mengangguk
mengerti dan mengucapkan Terima kasih telah memaafkannya.
Hye Ran
membantu Jae Bok memasukan barang sambi mengeluh kalau seharusnya menyewa jasa
pindahan karena sangat merepotkan sekali. Jae Bok mengatakan kalau harus
memangkas pengeluaran. Hye Ran pikir Jae Bong tidak perlu datang ke hari
peringatan karena peristiwa perselingkuhan Jung Hee.
“Dia
pergi sendirian, kan?” ucap Hye Ran, Jae Bok membenarkan karena suaminya itu
pergi bersama anak-anak.
“Kau
tidak perlu mengunjungi mertuamu lagi.” Komentar Hye Ran lalu menemukan sesuatu
dalam buku dan ternyata Jae Bok masih menyimpanya.
Jae Bok
melihat itu foto dengan cinta pertamanya, Hye Ran pun melihat Kyung Woo sangat
tampan dan meminta agar berhati-hati karena tidak ingat menyimpannya didalam
buku. Ia merasa temanya Jangan
kehilangan kartu "bebas penjara" yang langka. Jae Bok hanya tersenyum
mendengarnya.
Saat itu
Eun Hee menelp menanyakan apa yang sedang dilakukannya, Jae Bok mengatakan
sedang mengemas barang. Eun Hee memberitahu kalau Dekorator itu akan pergi ke
Perancis besok, jadi ingin keputusan akhirnya malam ini jadi meminta datang
untuk melihat gordennya.
Akhirnya
Jae Bok datang ke rumah Eun Hee merasa tak enak hati dengan kebaikan wanita
itu. Saat masuk rumah dikagetkan dengan papan nama "Cha Kyung Woo, Lee Eun
Hee" lalu menduga itu adalah nama mantan kekasihnya, tapi menurutnya itu
tak mungkin. Saat akan menekan bel, Eun Hee lebih dulu menekan intercom
menyuruhnya masuk. Jae Bok sempat binggung karena Eun Hee sudah tahu
kedatanganya.
Eun Hee
meminta maaf karena tak seharusnya membiarkan masuk karena sedang membuat makan malam. Jae Bok bertanya
apakah suami Eun Hee ada dirumah. Eun Hee mengatakan kalau suaminya baru saja kembali
dari perjalanan bisnis. Jae Bok merasa seharusnya tidak datang. Tapi EunHee
pikir senang Jae Bok bisa datang.
“Suamiku
ingin bertemu dengan Kakak juga.” Lalu memanggil suaminya kalau Penghuni
barunya sudah datang.
Saat itu
Jae Bok kaget melihat sebuah foto pernikahan Kyung Woo dan Eun Hee padahal
sebelumnya adalah lukisan yang ada disana.
Eun Hee mengaku kalau Foto pernikahan mereka selau tergantung, dan
menberitau kalau Galeri langganan mereka
mengirimkan sebuah lukisan untuk menilai bagaimana kelihatannya selama beberapa
hari.
Eun He
kembali memanggil suaminya agar turun, Jae Bok benar-benar panik. Eun Hee tak
melihat suaminya, merasa kalau sedang mendengarkan musik di lantai tiga
akhirnya memanggil nama Cha Kyung Woo. Terdengar suara pria yang akan segera
turun. Eun Hee melihat ponselnya dan sedikit menyingkir karena ayahnya yang
menelp. Jae Bok benar-benar panik melihat sosok yang turun melewati tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar