PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 07 Maret 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 3 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Jae Bok duduk di ruang makan, Jung Hee mengirimkan pesan “Apakah Kau pulang dengan selamat?Aku mengirimkan gambar sebagai bukti, seandainya kau risau.Aku di Motel Obokjang dekat pasar.” Dengan mengirimkan sebuah gambarnay.
Jung Hee terdiam dalam kamar melihat foto keluarganya, lalu meminta maaf pada kedua anaknya  dan juga Jae Bok karena sudah melakukan kesalahan. Ia melihat foto dengan Na Mi merasa harus menyelesaikan dan mengakhiri ini sekarang. Saat akan menghapus fotonya dengan Na Mi,  seperti tak bisa melakutkan karena sudah menaruh hati. 
Sementara Na Mi melihat fotonya dengan Jung Hee mengingat ucapan Young Bae,
“Kau bilang Cinta? Haruskah kuberi tahu dia alasan kau menggoda dia? Haruskah kuberi tahu pria yang kau cintai? Aku akan memberi tahu dia betapa hinanya dirimu. Bagaimana liciknya dirimu. Haruskah kuberi tahu Koo Jung Hee semuanya?”
Na Mi terdiam memikirkan nasibnya sekarang. 

Jae Bok pergi ke kantor real estate, dan hasilnya  tidak bisa menemukan hunian yang pas dan Sulit menemukannya belakangan ini. Ia pikir harus memeriksanya di daerah lain. Jae Bok berharap bisa menemukanya karena ndemi sekolah anak-anaknya dan tidak mau memindahkan mereka.
Saat itu Jung Hee mengirimkan pesan  “Kau tahu Jae Bok tidak mau pindah sekolah, kan Kau harus mempertimbangkan soal mencari hunian baru.” Jae Bok membalas kalau kemana pun mereka pergi bukan urusan Jung Hee.
Seorang pekerja mengambil tugas Jung Hee yang sedang membereskan makanan. Jung Hee melihat bangku Na Mi yang kosong lalu bertanya  Apa Na Mi sudah selesai rapat. Si pria mendengar kaalu izin sakit, lalu Jung Hee bertanya apakah sudah dengar dari tuan Cho. Pria itu mengatakan belum menurutnya suasana di kantor sangat canggung.

Sementara di rumah Jae Wook tak ingin pindah karena Grup musiknya akan segera tampil dan tidak bisa tampil jika pindah rumah. Jae Bok menenangakan kalau anaknya bisa bergabung di grup musik sekolah yang baru.
“Tidak banyak sekolah yang memiliki grup musik Aku gitaris utama, jadi, peranku penting.” Kata Jin Wook kesal, Jae Bok pun menyuruh anaknya segera berangkat karena akan terlambat.
“Aku sungguh tidak mau pindah. Tidak mau!” teriak Jin Wook keluar dari rumah, Jae Bok menyuruh anaknya agar pulang ke rumah tak ke warnet.

Saat itu telp dari Eun Hee,  Jae Bok mengangkatnya. Eun Hee memberitahu kalau sudah membawa sepatu Jae Bok ke toko dan sudah diperbaiki. Jae Bok merasa bahkan tidak tahu sepatunya itu pada Eun He. Eun Hee pun bertanya caranya  mengembalikannya berpikir akan mengunjunginya. Jae Bok menolak akan mengunjunginya dan  harus mengembalikan pakaian yang di pinjamnya juga.  Eun Hee mangaku senang karena bisa bertemu kembali. 


Bong Goo memasuk ke rumah sakit, menelp Sam Kyu  Berapa nomor kamar klien rumah sakitnya, lalu menyakinkan kalau  saatnya berbisnis. Sementara Sam Kyu yang mengunting kuku merasa kalau Bong Goo akan mengeluh lagi. Saat masuk Bong Goo menyakinkan diri agar tak terlihat bahwa pengangguran.
Saat itu ia melihat tali sepatunya lepas, dan mengikatnya teringat kembali saat Jae Bok mengikatnya dan berkomentar kalau ia yang  berpakaian rapi, tapi tali sepatu selalu lepas. Ia masuk kamar  mencari Wanita berusia 60-anmatanya langsung menatap sinis melihat Ibu Na Mi dan juga Jung Hee dan keluar dari ruangan. 

Bong Goo langsung mengumpat dan mencoba menelp Sam Kyu tapi ponselnya tak aktif, Na Mi melihat Bong Goo yang datang ke rumah sakit. Bong Goo tahu kalau Na Mi dan Sam Kyu yang merencakan semuanya. Na Mi mengaku terpaksa karena Bong Goo sebagai kakaknya mengabaikan teleponnya saat Ibu sakit. Bong Goo menyindir otak Na Mi itu cerdas lalu meminta maaf kalau tak akan menemui ibunya.
“Aku segera pergi saat menyadari bahwa ini jebakanmu. Dasar Kurang ajar.” Kata Bong Goo.Na Mi memberitahu kalau akan pergi, Bong Goo pun tak peduli.
“Tolong jaga Ibu untuk sementara.” Ucap Na Mi, Bong Goo heran kenapa harus dirinya karena itu bukan ibunya tapi ibu Na Mi. 

Keduanya akhirnya bertemu di luar rumah sakit, Na Mi merengek agar Bong Goo mau menjaga wanita itu sebagai ibunya juga. Bong Goo pikir kenapa wanita itu jadi ibunya karena bahkan mereka tidak sedarah dan Na Mi pun mengaku kalau dirinya juga tidak sedarah dengannya.
“Setidaknya wanita itu yang membesarkanmu. Dia selingkuh dengan ayahmu, jadi dia mencampakkanku.” Kata Bong Goo geram
Na Mi memberitahu kalau ibu tirinya itu tidak mencampakkan Bong Goo, tapi Bong Goo rasa adiknya itu  tidak tahu apa-apa. Saat itu Jung Hee datang melihat keduanya sedang berbicara. Bong Goo melihat kalau Na Mi sudah memiliki pacar baru.
Jung Hee mendekat lalu menduga kalau Bong Goo itu kakaknya dan memberitahu kalau Ibu Na Mi berpikir kalau putranya datang jadi meminta agar memeriksanya. Keduanya sama-sama menyangkal dan  Na Mi langsung merangkul tangan Bong Goo, mengaku sebagai pacar barunya.  Bong Goo melepaskan tangan Na Mi yang merangkulnya.
“Aku ingin memberitahumu... Mari kita putus.” Ucap Na Mi, Jung Hee kaget mendengarnya. Bong Goo mencoba melepaskan tangan Na Mi dari rangkulanya.
“Ahjussi... Apa Kau sudah menikah? Wahh... ternyata Kau sudah menikah. Apa Kau masih melakukan ini?” sindir Bong Goo, Na Mi panik mengajak Bong Goo untuk segera pergi memohon agar menolongnya.
“Apa Kau meminjam uang darinya? Istrinya memergokimu, kan?” bisik Bong Goo, Na Mi memilih untuk segera pergi, Jung Hee melihat Na Mi bertanya-tanya apakah memang berpikiran yang sama denganya.


Bong Goo menyuruh Na Mi melepaskan tanganya karena Jung Hee  tidak mengikuti. Ia berpikir kalau Hidup Na Mi juga benar-benar kacau lalu berpesan agar Jadilah orang baik mulai sekarang dan jangan pernah meneleponnya lagi.
“Ibu sakit parah, Dia sangat merindukan Kakak. Aku harus bekerja di pinggiran kota selama sebulan. Jenguklah dia sekali dalam sepekan.” Kata Na Mi memohon
“Mintalah uang kepada selingkuhanmu dan pekerjakan seseorang.” Ucap Bong Goo memilih untuk pergi, Na Mi hanya bisa berteriak memanggil kakak tirinya. 

Eun Hee menyambut Jae Bok di depan rumah, Jae Bok pun melihat sepatu yang sudah perbaiki merasa terlihat baru dan yakin kalau temanya pasti  akan senang karena sudah meminjamnya. Eun Hee pun menyuruh Jae Bok agar minum lebih dulu yang pelayan.
“Aku senang kau datang dan  akan senang jika bisa pindah ke rumah ini” ungkap Eun Hee, saat itu ponsel Jae Bok berdering dan meminta izin agar bisa mengangkatnya.
Jae Bok bicara pada pegawai realestate yang menemukan rumah dekat dengan sekolah ankanya, tapi harus menunggu sekitar dua bulan karena Penyewanya akan pindah setelah dua bulan. Eun Hee mendengar pembicaraan keduanya dan Jae Bok binggung karena Eun Hee mau menyewakan untuk dua bulan.
Eun Hee pikir Tidak masalah. Jae Bok berterima kasih, tapi merasa tak enak hati dan pamit karena harus menjemput anak-anak. Eun Hee pikir tak peduli jika dua atau satu bulan karena benar-benar tidak keberatan dan meminta agar melakukan apa pun yang nyaman untuk Jae Bok menurutnya sesama teman bisa membantu.

“Aku harus segera pindahagar bisa bercerai dengan Jung Hee.” Gumam Jae Bok lalu mengingat kembali ucapan anaknya.
“Tidak banyak sekolah yang punya grup musik! Aku adalah gitaris utama, jadi, peranku penting.” Kata Jin Wook
Akhirnya Jae Bok pun memutuskan untuk bersedia menerima tawaran Eun Hee. Eun Hee pun mengucapkan terimakasih dengan har, Jae Bok pikir ia yang seharusnya berterima kasih. Eun Hee pun akan menunjukkan lantai atasnya.

Eun Hee membawa Jae Bok ke lantai atas dan menanyakan pendapatnya, Jae Bok melonggo melihat rumah yang luas dengan perabotan, padahl belum mengatakan akan pindah,tapi  sudah memasang kertas dinding dan gordennya. Eun Hee mengaku kalau mendekorasinya sambil berharap dan berdoa agar Jae Bok bisa pindah dan Harapannya terwujud.
“Bagaimana jika aku tidak pindah?” ucap Jae Bok mengejek
“Tidak mungkin...Kau tidak punya pilihan lain, selain pindah. Aku begitu menginginkan kau pindah dan sekarang Biar kutunjukkan dapurnya.” Ucap Eun Hee penuh semangat. 

Jung Hee menunggu Na Mi pulang diluar rumah karena Na Mi  sudah mengganti kode sandinya. Na Mi mengaku kalau sudah mengganti pacar, jadi harus mengganti kode. Jung Hee mengingat yang dikatakan Na Mi dengan apa yang sudah terjadi, maka harus bercerai, tapi sekaran Na Mi sudah berubah pikiran. Na Mi membenarkan. Jung Hee ingin tahu alasanya.
“Kau sudah melihatnya. Aku sudah punya pacar baru yang seksi.” Jelas Na Mi, Jung Hee bisa mengerti Itu alasannya.
“Pria yang tadi adalah kakakmu yang pernah kau ceritakan, kan? Bong Goo.” Kata Jung Hee. 
Na Mi tak membahasnya memilih untuk masuk rumah untuk  mengemas barang-barangnya. Jung Hee ikut masuk, mmberitahu kalau dirinya dan Na Mi diusir dari perusahaan dan meminta maaf karena tidak bisa menjaganya lalu akan beranjak pergi.
“Bagaimana bisa kau pergi karena kubilang cerai? Kau bahkan menjenguk ibuku. Bagaimana kau bisa pergi?” ucap Na Mi marah
“Aku memberi tahu ibumu bahwa akan pergi jauh karena pekerjaan.”jelas Jung Hee
“Lalu kau berencana untuk putus denganku juga?” kata Na Mi marah
“Na Mi, maafkan aku. Aku mencintaimu, tapi karena anak-anak maka Aku tidak pantas memilikimu. Jangan minum terlalu banyak dan berbahagialah.” Kata Jung Hee.
“Karena kita akan putus, maka kabulkanlah keinginanku sebelum kau pergi.” Ucap Na Mi
Jung Hee bertanya keingian apa yang dinginkanya,  Na Mi pikir Jung Hee tahu apa yang selalu diinginkan. Jung Hee pikir Na Mi ingin Berpergian bersama-sama atau Pergi ke taman bermain. Na Mi mengatakan bukan itu lalu mendorong Jung Hee keatas tempat tidurnya.
Jung Hee bisa mengerti tapi dibuat panik dengan Na Mi yang bertindak agresif padanya, mengatakan kalau tak bisa melakukanya. Na Mi pikir kenapa tak bisa karena dirinya tak akan terima kalau  putus seperti ini jadi meminta agar melakukan sekali saja.
“Maaf! Jangan lakukan ini! Aku akan melindungimu!” ucap Jung Hee, Na Mi tak peduli lalu mendorongnya, kepala Jung Hee pun terbentur. Na Mi jadi panik akhirnya Jung Hee mengambil kesempatan untuk kabur. Saat itu Na Mi seperti sengaja melepaskan Jung Hee meminta agar bisa berbahagialah.


Jin Wook terlihat bahagia karena mereka tidak pindah sekolah, Hae Wook juga terlihat senang . Jin Wook pun masuk kamar karena akan berlatih. Jae Bok memberitahu anaknya agar Jangan nyalakan amplifiernya karena Tetangga di lantai bawah akan mengeluh.
Sementara Hae Wook sibuk mengambar dan bertanya apa yang sedang digambarnya,  Hae Wook memberitahu itu gambar Keluarga mereka yaitu Ibu, Ayah, Kakak, dan dirinya. Jae Bok bertanya kenapa ayah Hae Wook digambar dengan badan yang besar. Hae Wook beralasan  ayahnya melindungi mereka semua.  Jae Bok pikir dirinya juga akan melindungi anak-anaknya.
Pesan dari Jung Hee masuk “Sayang, bisakah kamu ke taman sebentar? Aku harus bicara denganmu.” 

Jae Bok pergi ke taman di kagetkan saat melihat Jung Hee sedang berlutut dan orang-orang melihat heran dan menyuruhnya berdiri, Jung Hee akan tetap berlutut sampai Jae Bok memaafkannya. Jae Bok merasa suaminya malah membuatnya malu jadi meminta agar segera berdiri.
“Aku tidak malu sama sekali. Itu tidak seberapa dibandingkan hidupku yang akan hancur setelah kau meninggalkan aku. Aku akan tetap begini selama jutaan tahun sampai kau memaafkanku.” Kata Jung Hee
“Apa Kau pikir ini akan membuat hatiku tersentuh Lakukan apa pun sesukamu. Jadilah batu atau dimakan burung. Aku tidak peduli.” Ucap Jae Bok dan pergi meninggalkanya.

Malam hari hujan cukup deras, Jae Bok menemani Hae Wook tidur yang ketakutan. Hae Wook bertanya kapan ayahnya pulang. Jae Bok terdiam lalu keluar kamar menatap jendela, Jin Wook keluar kamar melihat hujan yang sangat deras dan Ayahnya yang terlambat. Jae Bok akhirnya pergi ke  kamar mandi menatap wajahnya di cermin.
“Shim Jae Bok. Apa masalahmu? Bagaimana perasaanmu? Apa sebenarnya keinginanmu? Siapa Jung Hee bagimu? Apa kau mencintainya? Apa kau mencintai seorang pengkhianat? Kau bilang Cinta?”gumam Jae Bok penuh amarah. 

Jung Hee gemetar dibawah hujan dan masih berlutut, Jae Bok datang dengan payung. Jung Hee melihatnya langsung memeluk kakinya meminta maafa dan mengaku kalau sebagai manusia tidak berguna. Jae Bok hanya diam karena seperti hatinya tak tega membiarkan ayah dari anak-anak terluka. Keduanya akhirnya duduk bersama
“Setelah memutuskan untuk bercerai, banyak yang terpikirkan olehku. Apa kau ingat yang selalu dikatakan para ibu Tentang tetap bersama demi anak-anak? Aku bisa mengerti para wanita yang mengubah pikirannya tentang bercerai karena mereka tidak yakin bisa menyokong dan membesarkan anak-anak seorang diri.” Kata Jae Bok. Jung Hee membenarkan
“Tapi itu bukan aku dan Tidak ada yang kutakuti. Aku mengerti, tapi itu tidak membuatku takut. Tidak peduli bagaimana pandangan tentang bercerai dan betapa kejamnya hidup, aku akan menghadapinya.” Ucap Jae Bok, Jung Hee membenaran kalau Jae Bok itu tangguh.
“Tapi ada satu hal yang menggangguku. Aku mau bertanya satu hal kepadamu. Kenapa kau meminta maaf dan memohon ampun? Apa kau menyesali perbuatanmu Atau karena kau masih mencintaiku?” kata Jae Bok ingin suaminya menjawa yang sebenarnya.
“Sebagai seorang suami dan ayah, aku menyesal atas perbuatanku. Tapi tentu saja, karena aku mencintaimu. Itu alasannya.” Jawab Jung Hee.

Jae Bok seperti tak yakin dan bertanya kembali apakah Jung Hee memang mencintainya. Jun Hee menyakinkan kalau sanga mencintai istrinya. Jae Bok pun mengaku bertanya juga pada dirinya  apakah  masih mencintai Jung Hee yaitu  orang yang ingin dibunuh.
“Aku bodoh, tapi aku masih mencintaimu.” Kata Jae Bok, Jung Hee ini memeluknya, tapi Jae Bok menghindar memperingatakan kalau ini yang terakhir. Jung Hee mengangguk dan ingin memeluk istrinya, Jae Bok pun membiarkaannya.
“Aku akan memaafkanmu untuk yang pertama dan terakhir. Tapi kau harus benar-benar mengakhiri semuanya dan hanya memikirkan soal aku dan keluarga kita. Apa kau bisa?” kata Jae Bok, Jung Hee pun menyakinkanya.
“Jika ini terjadi lagi, tidak akan ada ampun.”ancam Jae Bok, Jung Hee pun mengangguk mengerti dan mengucapkan Terima kasih telah memaafkannya. 

Hye Ran membantu Jae Bok memasukan barang sambi mengeluh kalau seharusnya menyewa jasa pindahan karena sangat merepotkan sekali. Jae Bok mengatakan kalau harus memangkas pengeluaran. Hye Ran pikir Jae Bong tidak perlu datang ke hari peringatan karena peristiwa perselingkuhan Jung Hee.
“Dia pergi sendirian, kan?” ucap Hye Ran, Jae Bok membenarkan karena suaminya itu pergi bersama anak-anak.
“Kau tidak perlu mengunjungi mertuamu lagi.” Komentar Hye Ran lalu menemukan sesuatu dalam buku dan ternyata Jae Bok masih menyimpanya.
Jae Bok melihat itu foto dengan cinta pertamanya, Hye Ran pun melihat Kyung Woo sangat tampan dan meminta agar berhati-hati karena tidak ingat menyimpannya didalam buku.  Ia merasa temanya Jangan kehilangan kartu "bebas penjara" yang langka. Jae Bok hanya tersenyum mendengarnya.

Saat itu Eun Hee menelp menanyakan apa yang sedang dilakukannya, Jae Bok mengatakan sedang mengemas barang. Eun Hee memberitahu kalau Dekorator itu akan pergi ke Perancis besok, jadi ingin keputusan akhirnya malam ini jadi meminta datang untuk melihat gordennya.
Akhirnya Jae Bok datang ke rumah Eun Hee merasa tak enak hati dengan kebaikan wanita itu. Saat masuk rumah dikagetkan dengan papan nama "Cha Kyung Woo, Lee Eun Hee" lalu menduga itu adalah nama mantan kekasihnya, tapi menurutnya itu tak mungkin. Saat akan menekan bel, Eun Hee lebih dulu menekan intercom menyuruhnya masuk. Jae Bok sempat binggung karena Eun Hee sudah tahu kedatanganya. 


Eun Hee meminta maaf karena tak seharusnya membiarkan masuk karena  sedang membuat makan malam. Jae Bok bertanya apakah suami Eun Hee ada dirumah. Eun Hee mengatakan kalau suaminya baru saja kembali dari perjalanan bisnis. Jae Bok merasa seharusnya tidak datang. Tapi EunHee pikir senang Jae Bok bisa datang.
“Suamiku ingin bertemu dengan Kakak juga.” Lalu memanggil suaminya kalau Penghuni barunya sudah datang.

Saat itu Jae Bok kaget melihat sebuah foto pernikahan Kyung Woo dan Eun Hee padahal sebelumnya adalah lukisan yang ada disana.  Eun Hee mengaku kalau Foto pernikahan mereka selau tergantung, dan menberitau kalau  Galeri langganan mereka mengirimkan sebuah lukisan untuk menilai bagaimana kelihatannya selama beberapa hari.
Eun He kembali memanggil suaminya agar turun, Jae Bok benar-benar panik. Eun Hee tak melihat suaminya, merasa kalau sedang mendengarkan musik di lantai tiga akhirnya memanggil nama Cha Kyung Woo. Terdengar suara pria yang akan segera turun. Eun Hee melihat ponselnya dan sedikit menyingkir karena ayahnya yang menelp. Jae Bok benar-benar panik melihat sosok yang turun melewati tangga.
bersambung ke episode 4 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar