Min Hyuk
bertanya kapan Sek Kong akan bangun dariposisi tiduran tengkurap. Sek Kong pikir sekrang lebih baik dan bisatidur
miring mulai besok. Min Hyuk pun mencoba menekan bagian bokong untuk melihat
apakah masih sakit. Sek Kong menjerit kesakitan. Mengaku kalau bokongnya sakit
bahkan ketika batuk.
“Kau tahu
apa hal hebat nya?Orang-orang yang dihajar oleh Bong Soon berada di dua lantai
dibawah kamarku.Tapi yang paling mengejutkansalah satu dokter Residendisini
adalah adik kembarnya!Bukankah seperti ini seolah-olah DoBong Soon adalah pusat
alam semesta?” ucap Sek Kong
“Jadi
kakak nya yang memberikan rasasakit, dan adiknya yang mengobati.Kombinasi yang
menarik sekali.” Komentar Min Hyuk.
Bong Ki
berbicara dengan kakaknya, dengan mengingatkan berapa banyak pasienyangmeek
terima karena Bong Soon, Ia meminta agar Bong Soon berhanti-hati karena
belakang ini terus saja membuat masalah.
“Kenapa
kau jadi sepertiini padaku, juga?Aku sudah sangat berhati-hati!Tapi belakangan
ini, rasanya sangatsulit untuk mengontrol kekuatanku.” Kata Bong Soon juga
merasa kesal.
“aku
haruspergi sekarang. Pacar nya Gook Doo ada di sini.” Ucap Bong Ki, Bong Soon
kaget dan mengikutinya.
Bong Ki
menyapa Gook Do yang sudah menunggunya, Bong Soon melihat pacar Gook Doo yang
terlihat cantik dengan rambut panjangnya. Bong Ki memberitahu Hee Jin yang harus menunggu 30 menit lagi,jika ingin
bertemu dengan Profesor dan akan mengantarnya lebih dulu.
Hee Jin
pikir akan menunggu. Gook Doo binggung kenapa Bong Soon ada dirumah sakit. Bong
Soon memberitahu kalau Jari kaki Min Hyuk terlukan jadi datang ke rumah
sakit. Gook Do pun memperkenalkan Bong
Soon dana adiknya pada Hee Jin. Hee Jin pun menyapa Gook Do mengaku kalau sudah
banyak mendengar tentangnya. Bong Ki pun mengajak Hee Jin ruanganya dan lebih
baik melakukan X-Raydulu sebelum bertemu Profesor. Gook Do langsung menarik
Bong Soon untuk bicara.
Bong Ki
bertanya apa gejala sakitnya, Hee Ji pikir karena konser akan segera diadakan
jadi terlalu banyak latihan, maka pergelangan
tangan dan jari-jariku terasa sakit bahkan rasa sakit nya sudah menyebar ke
daerah siku maka dari itu tangannya terasa sangat lemas, sampai hampir tidak
bisa memegang apapun.
“Kau
bilang, kau adalah pemain cello, kan?” ucap Bong Ki melihatnya.
“Ada
kemungkinan besar bahwa saraf jari-jarimu telah rusak. Kerusakan saraf yang
terjadi ketika otot jari-jarimu digunakan terlalu sering. Kami hanya akan tahu
pasti setelah kami melakukan tes darah dan mengambil x-ray.” Kata Bong Ki
Hee Jin
terus menatap Bong Ki, Bong Ki pun bertanya tangan yang mana yang sakit. Hee
Jin memberitahu tangan kirinya. Bong Ki memegangnya, tiba keduanya seperti
merasakan sesuatu dan jadi canggung.
Gook Do
membawa Bong Soon ke lorong lain memarahi karean seharus menetapkan batas-batas
dengan pasti untuk tugas-tugas pekerjaannya dan memutuskan untuk bilang ya atau
tidak. Bong Soon hanya diam.
“Kenapa
juga sekretaris harus bersama nya setiap waktu dan menerima perintah sepanjang
hari? Apa Kau perawatnya?” kata Gook Doo marah
“Maksudku...
Sekarang, ia tidak memiliki seorang sekretaris, jadi...” ucap Bong Soon, Gook
Doo ingin tahu alasanya, Bong Soon pikir suda memberitahu kalau itu karena
Tulang ekor patah akibat adu ayam.
“Apa yang
salah dengan semua karyawan di perusahaan itu? Kau terlalu mudah percaya pada
pria, Bong Soon. Kalau pria bersikap baik, maka dia playboy! Dan jika dia tidak
bersikap baik, maka dia penipu kawakan! Begitulah pria itu! Meskipun begitu,
Presdir perusahaanmu terlihat seperti orang aneh.” Kata Gook Doo sinis
“Mengapa
kau memperlakukanku seperti ini? Kau sudah punya pacar, lalu kenapa kau
bersikap baik padaku?” kata Bong Soon dengan mata berkaca-kaca. Saat itu Min
Hyuk mendengar pembicaraan keduanya.
Gook Doo
sempat gugup, dan saat itu Hee Jin keluar diantar oleh Bong Ki untuk melakukan
x-ray. Min Hyuk memanggil Bong Soon karena sudah menacri kemana-mana. Bong Soon
pun langsung menarik kursi roda Min Hyuk dan bergegas pergi.
Bong Ki
mengantar Min Hyuk ke ruangan Sek Kong, Min Hyuk pun bertanya kenapa Bong Soon
itu cemberut dan terlihat seperti baru saja melihat pacar nya orang yang
disukainya, menurutnya Bong Soon itu sangat mudah dibaca.
Kwang Do
dan anak buahnya ingin melihat Bong Soon dari depan ruangan, Bong Soon keluar
ruangan. Semua pun langsung bergegas sembunyi. Min Hyuk terus berbicara
bertanya apakah ucapanya itu salah, seperti tak sadar kalau Bong Soon sudah
pergi.
“Apa Kau
mengabaikanku?” ucap Min Hyuk, Sek Kong yang ada diruangan mencoba menjelaskan
kalau bukan seperti itu. Min Hyuk akhirnya membalikan badan tak melihat Bong
Soon ada bersamanya.
Dokter
bagian Xray menaruh tangan Hee Jin agar bisa mengambil gambar. Bong Ki diluar
ruangan berbicara dengan dokter lain,
memberitahu Hee Jin adalah pemain cello, danjari-jarinya terluka jadi
meminta agar menjaganya. Hee Jin menatap Bong Ki dari ruangan xray seperti
merasakan jatuh cinta pada adik Bong Soon itu.
Bong Soon
pulang kerumah melihat anjing kesayangan yang kelaparan, Nyonya Hwang baru saja
keluar rumah, Bong Soon bertanya ibunya itu kemana saja. Nyonya Hwang langsung
bertanya apakah anaknya sudah tidur dengan Min Hyuk, Bong Soon menghela nafas
mendengar pertanyaan ibunya, akhirnya membenarkan kalau sudah tidur.
“Aku
tidur sangat nyenyak!” kata Bong Soon. Nyonya Hwang mengartikan kalau anaknya
itu hanya tidur di sampingnya
“Ibu,
sudah aku bilang! Orang itu tidak tertarik dengan wanita! Berapa kali aku harus
bilang?” kata Bong Soon
“Dulu aku
benci anjing sebelum kita mulai memelihara Choong Shim. Dan makanan favoritku adalah
anjing rebus! Orang bisa berubah, kau mengerti?" ucap ibunya
.
.
“Orang
dan anjing bukanlah hal yang sama. Kau tidak masuk akal!” ucap Bong Soon kesal.
Ibunya mengumpat Bong Soon itu gadis menyedihkan.
“Kita
mungkin miskin, tapi setidaknya kita harus coba untuk mempertahankan harga diri
kita.” Kata Bong Soon kesal
“Apa Kau
pikir bisa mempertahankan harga dirimu, padahal kau miskin? Kau gadis yang
bodoh, bego, bloon... Hei.. Aku meletakkan daging di kulkas! Bakar itu untuk
Bong Ki dan untuk makan malamnya, setelah itu buatkan sup lobak, dengan banyak
wijen liar!” ucap Nyonya Hwang sebelum Bong Soon masuk rumah. Bong Soon
memberitahu kalau harus mandi, ganti baju lalu pergi lagi.
Bong Soon
baru saja mengambil pakaian ganti untuk mandi, ponselnya berdering terlihat nama
[Pria Angkuh Yang Selalu Berkata Kasar] dengan wajah malas mengangkat
ponselnya. Min Hyuk pun memarahi Bong Ki
yang menghilang tanpa mengatakan apa apun dan mungkin ada orang jahat yang masuk ke rumah sakit.
Bong Soon memberitahu kalau pulang untuk ganti baju.
“Ada
sesuatu yang salah dengan sopan santunmu itu. Kau tidak memiliki akal sehat dengan
yang nama nya pekerjaan.” Kata Min Hyuk menyindir
“Aku juga
harus mandi! Apa, orang biasa sepertiku tidak diizinkan untuk mengurus
kebersihan dasar mereka?” kata Bon Soon
“Bos-mu
berada di sini, di ambang kematiannya, dan kau malah berdebat tentang
kebersihan. Itu tidak masuk akal.” Keluh Min Hyuk
“Oh, aku
sangat, sangat minta maaf membuatmu jadi peduli dengan kebersihan pribadiku.”
Ungkap Bong Soon
“Setelah
mandi, kau harus langsung lari kesini. Jangan malah mengeringkan rambutmu. Apa
Mengerti?” kata Min Hyuk lalu menutup telp.
Min Hyuk
membalikan kursi roda ingin mengisi waktu luang sebelum Bong Soon datang, saat
itu melihat Baek Tak dan Agari masuk rumah sakit, seperti mereka para petinggi
preman.
Semua
langsung menunduk dan berdiri tegak saat Baek Tak masuk ruangan. Baek Tak
melihat keadaan Kwang Bok lalu bertanya apakah terluka parah., Kwang Bok dengan
giginya yang hilang tak bisa bicara dengan jelas. Agari mengerti memberitahu
Baek tak kalau Kwang Bok membuat kesalahan besar. Bae Tak mendengar kalau
seorang wanita yang melakukan semuaini pada semua anak buahnya. Hyun Dong
membenarkan.
“Itu
sangat memalukan dan kami merasa bahwa telah merusak nama baik perusahaan kami,
itulah sebabnya kami tidak bisa memberitahu Anda.Aku tahu ini mungkin sulit dipercaya,
tapi ini yang sebenarnya.” Kata Hyun Dong
“Dan kudengar,
kalau ini semua bukan ulah dari geng musuh kita yang lain. Apa Itu juga benar?”
kata Baek Tak
“kita
sudah menelusuri itu semua. Namanya Do Bong Soon, Orangtuanya memiliki toko
kenari. Dan dia saat ini bekerja sebagai sekretaris di Ainsoft.” Ucap Hyun Dong
Baek Tak
terdiam mendengar nama Ainsoft, menurutnya ituKebetulan yang sangat luar biasa.
Ia pun menyuruh anak buahnya agar menemui Bong Soon dan kalau memang
benar-benar ahli maka harus mengintainya dan kalau memang tidak bisa maka akan langsung
kirim ke neraka. Hyun Dong pikir yang akan menghabisi Bong Soon meminta agar
memberikan kesempatan.
“Bagaimana
bisa kau membiarkan dirimu dikalahkan oleh seorang wanita? Rumor ini sudah
menyebar seperti api! Aku sangat merasa malu sekarang! Kalian bisa dibilang
seperti mengolesi wajahku dengan kotoran!” teriak Baek Tak merah
Kwang Bok
ingin bicara, Agari kembali mengartikan ucapanya kalau Lidahnya sampai
tertelan. Baek Tak menyuruh agar membawa Bong Sook kek hadapanya dan akan
memastikan kekuatannya dengan matanya sendiri, kalau itu tak benar maka akan
membunuh mereka semuanya.
Bong Soon
duduk diam melihat kacang kenari yang belum dikupas, saat ingin mengupas malam
membuat semua kacangnya remuk. Ia bergumam sedih karena semakin kewalahan
mengontrol kekuatannya dan kalau dipikirkan semua dimulai setelah hari itu. Ia
pun melihat ponselnya yang rusak gara-gara Kwang Bok.
“Kau
mengeringkan rambutmu sekarang, kan? Sudah kubilang, untuk cepat lari kesini.
Ada tempat yang harus ku kunjungi.” Tulis Min Hyuk
“Jika
seperti ini, aku bisa saja membunuh orang ini. Itulah yang aku takutkan.” Kata
Bong Soon menahan amarahnya.
Ketua
Genk remaja terlihat tak percaya melihat sisa sol sepatu milik anak buahnya.
Anak buahnya merasa ini sangat serius, ketua Genk bertanya wanita berapa
umurnya. Remaja itu melihat Bong Soon yang sudah tua, terlihat biasa saja.
Ketua Genk ingin marah karena anak buahnya kalah melawan perempuan lalu
menyuruh agar membawanya.
Bong Soon
baru saja berjalan pergi Min Hyuk mengirimkan pesan kembali agar Bong Soon
cepat datang karena ingin segera pulang karena sangat membosankan dirumah
sakit. Bong Soon mengeluh Min Hyuk yang selalu suka menyuruh.
Tiga
remaja memanggil Bong Soon memberitahu tentang sepatu yang pernah ditariknya.
Bong Soon menatap dan seperti mengingatnya.
Kepala
Genk pun bertemu dengan Bong Soon memastika kalau sepatu yang rusak Bong Soon
yang melakukanya. Bong Soon membenarkan, kepala Genk meminta agar Bong Soon
memperbaikinya dan mengancam akan membuatnya terlihat seperti sepatu itu.
“Aku
tidak bisa melakukan itu.” Kata Bong Soon melangkah maju, semua anak buah
melangkah mundur karena ketakutan. Kepala Genk merasa Bong Soon sudah tidak
waras dan berpikir harus merampoknya.
Ia pun
mengambil tas dan menyuruh anak buahnya agar bisa memeriksanya dan menyuruh
Bong Soon tetap memperbaiki sepatu itu. Anak buahnya ketakutan memberikan
dompet Bong Soon. Kepala Genk melihat isinya ternyata Bong Soon itu miskin dan
tidak punya uang dan hanya punya uang 3ribu won dan struk belanja. Bong Soon
meminta maaf karena hanya itu yang dimilikinya. Kepala Genk makin marah memukul
kepala Bong Soon.
Bong Soon
tak bisa lagi menahan amarah memelintir tanganya. Si kepala Genk pun menjerit
kesakitan. Bong Soon pun langsung mengangkatnya, tubuh kepala Genk pun
melayang. Semua terlihat sangat ketakutan. Bong Soo pikir mereka segera meminta
maaf. Kepala Genk pun memohon ampun. Bong Soon pun menurunkanya lalu menyuruh
anak buah naik ke mainan seperti komidi putar.
Semua tak
melawan naik ke permainan, Bong Soon mendorongnya dan permainan pun berputar
dengan cepat. Semua hanya bisa menjerit, saat berhenti semua terpental dan
terlihat pusing. Bong Soon pun memberikan waktu 1 jam, dan bisa mengambil
setidaknya satu kilogram sampah yang dimulai dari lapangan. Semua mengerti
tanpa bisa melawan. Bong Soon pun meminta agar mereka orang yang baik, dan
belajar dengan giat sert 3.000 won itu untuk beli makanan enak lalu pamit
pergi
Sek Gong
sudah bisa berbaring miring membahas tentang Presdir Ki m yang bicarakan
sebelumnya dan akan bertemu dengan Min Hyuk minggu depan, Bong Soon pun masuk
memberikan hormat. Min Hyuk memuji dengan nada menyindir setelah itu meminta
untuk mengikutinya.
Bong Soon
pun mengikuti, di depan pintu Min Hyuk dengan kaki yang pincang meminta agar
Bong Soon bisa membantunya. Bong Soon pun memeluk membantu Min Hyuk berjalan.
Baek Tak melihat sosok Bong Soon dari kejauhan. Kwang Sook yang ketakutan
sampai plastik untuk air seninya luber.
Bong Song
masuk ke dalam mobil dan duduk dibelakang kemudi. Min Hyuk memberitahu sedang
memeriksa harus memberikan berapa banyak untuk gaji tambahan Bong Soon, jadi meminta
agar berhenti mengeluh. Bong Soon pun bertanya memangnya kenapa dengan
"Etude" nya karena benar-benar tidak tahan, dengan ejekan Min Hyuk
padahal Bosnya itu tidak memperlakukannydengan
adil!
“Yang
benar itu “Attitude” kata Min Hyuk, Bong Soon tak peduli menurutnya Min Hyuk
itu mengerti yang dimaksud.
“Kau
seharusnya belajar di sekolah. Semalas apa kau dulu sampai kau...” kata Min
Hyuk dan tak ingin membahasnya lalu mengajak segera pergi saja.
“Tubuh
dan pikiranku sangat nyaman sekarang. Jangan bicara padaku. Aku ingin
beristirahat.” Kata Min Hyuk, Bong Soon bertanya kemana mereka akan pergi.
Min Hyuk
menekan GPS dan mengeluarkan suara ayam yang berkata “Tolong, menyetir tanpa
mengatakan apapun.” Bong Soon mengerti dan langsung mengemudikan mobilnya.
Gook Doo
pergi ke sebuah toko coklat karena hari white day tepat tanggal 14 maret lalu
bertemu dengan Hee Jin dengan meminta maaf karean membuatnya menunggu. Hee Jin
pikir tak masalah karena barus saja sampai.
“Bagaimana
jalan nya pengobatan untuk pergelangan tanganmu?” tanya Gook Doo
“Berjalan
dengan baik, Temanmu sangat baik.” Cerita Hee Jin
Gook Doo
pun memberikan sekotak coklat memberitahu kalau White Day, kan. Hee Jin tahu
kalau Gook Doo bertugas pada hari itu,
Gook Doo membenarkan lalu meminta Hee Jin agar mencobanya. Hee Jin meraka
coklat yang Sangat lembut dan manis.
“Aku
bertanya-tanya, kapan hubungan kita akan manis seperti cokelat ini?” kata Hee
Jin. Gook Doo hanya diam karena terlalu sibuk dengan pekerjaanya.
Min Hyuk
memberitahu kalau mereka akan bertemu dengan tiga tersangka yang sangat
mencurigakan hari ini jadi meminta Bong Soon agar mCobalah mencari tahu
yangmana tersangka yang memungkinkan. Seorang wanita menyapa keduanya saat baru
masuk mengataan kalauSemuanya sudah menunggumu.
“Dia
sekretaris pribadiku.” Ucap Min Hyuk pada ibu tirinya. Bong Soon pun
memperkenalkan namanya.
“Oh,
begitu. Ini adalah pertemuankeluarga, jadi harap tunggu diluar...” ucap ibu
tiri. Min Hyuk pikir tak perlu karena Bong Soon adalah sekertarisnya.
“Dia tahu
kalau kita semua tidak bisa dibilang sebagai keluarga.” Ucap Min Hyuk dan
berjalan pergi.
Bong Soon
melihat banyak makanan yang sangat enak dan mungkin belum pernah dicobanya,
matanya langsung sumringah. Pesan dari
Min Hyuk masuk “Jangan sibuk senang-senang sendiri, coba untuk cari tersangka
nya!” Bong Soon melirik sinis karena sudah tahu.
“Alasan
mengapa aku memanggil kalian semua bersama-sama hari ini adalah untuk
mengumumkan pewaris perusahaanku secara resmi. Alasan mengapa aku tidak membawa
pengacara di sini hari ini karena Ini bukanlah masalah pewarisan uang atau
saham tapi untuk memperjelas menetapkan pewaris Ohsung Group, dihadapan
keluarga. Sudah saatnya untukku, untuk mundur sekarang.” Kata Ketua Ahn,
Istrinya merengek pada perkataan suaminya.
“Fakta
bahwa aku mendirikan Ohsung Construction dan diperluas untuk mencakup Ohsung
Foods itu semua karena keberuntungan. Dan perusahaan kita sedang mengalami titik
kritis sekarang. Apa perusahaan kita akan terus menjadi perusahaan konstruksi
dan makanan tingkat menengah Atau apakah kita akan bisa memperluas secara lebih
lanjut untuk membuat perusahaan kita menjadi perusahaan konglomerat?” kata Tuan
Ahn.
“Abaikan
semua pesaing kalian.. Jangan hiraukan peringkat kalian!Aku akan mewariskan itu
pada bocahyang sangat ahli menangani manajemen! Kau yang ambil alih, Min Hyuk.”
Kata Tuan Ahn
“Sebuah
keputusan yang bijaksana, Ayah. Min Hyuk akan melakukan pekerjaan dengan baik.”
Ucap kakak kedua Min Hyuk
“Kenapa
Ayah membuat keputusan tanpamemikirkan pendapat yang lain nya?” protes kakak
pertama.
“Dia
berbuat semau nya, karenaini adalah perusahaannya.” Protes kakak ketiga.
“Aku
mengerti.Tapi karena aku punyaperusahaan sendiriAku akan memikirkan cara
untukku, untukmenggabungkan dua perusahaan bersama-sama.” Ucap Min Hyuk.
Kakak
Pertama Min Hyuk sangat marah tak terima adiknya mengambil alih perusahaan
seperti itu. Bong Soon menganalisis dari wajah Statistik Serangan: 70 dan
Statistik Pertahanan: 35, menurutnya kakak yang pertama adalah Kakak yang
sangat serakah dan Mata pembunuh.
“Industri
game adalahbinatang buas yang berbeda.Jika Ainsoft menjadibagian dari Ohsung
Grup maka citra perusahaan akan menjadihal pertama yang berubah.” Komentar
kakak kedua Min Hyuk
Bong Soon
melihat Statistik Serangan: 15 dan
Statistik Pertahanan: 30, menganalisis kalau Senyum lembut dan tatapan baik
hati. Sementara kakak ketiga tak suka dengan Min Hyuk bahwa itu hanya
perusahaan video game dan Semua yang dilakukan hanya memanfaatkananak-anak
untuk mengambil uang mereka, menurutnya mana mungkin ayahnya memberikan
perusahaan pada adik bungsunya.
Mata Bong
Soon kembali melihat Kakak ketiga memiliki nilai Statistik Serangan: 80 dan Statistik Pertahanan: 60, dengan Tatapan
sini mengartikan Seperti tidak puas dengan keadaan dunia. Ibu tiri Min Hyuk
juga berkomentar sambil makan dengan lahap. Bong Soon melihat dua nilai
statistiknya nol dan Hanya ingin makan.
Tuan Ahn
mengatakan kalau melakukan inidemi perusahaan, lalu mengumpat marah pada anak
yang tak menghormatinya. Bong Soon melihat kedua statistiknya bernilai 100 dengan Statistik Fisik diluar kendali karena menggunakan
kekuatan fisik dengan senjata dan Seperti tipikal khas penjahat. Istrinya
meminta sang suaminya untuk tenang dan duduk kembali.
Keduanya
kembali pulang, Bong Soon meyakini kalau tersangkanya adalah Tuan Ahn. Bong
Soon bertanya untuk apa ayahnya melakukan itu padanya dan mengapa dirinya,
akhirnya menyerah merasa Bong Soon tak membantunya.
“Dia terlihat
seperti tipikal penjahat, di antara orang lain di sana.” Ucap Bong Soon
“Diam dan
pergi ke Dobong-dong.” Kata Min Hyuk kesal. Bong Soon pun bertanya bagaimana
dengan Min Hyuk.
“Aku bisa
menyetir sendiri ke rumah, yang pasti hanya
karena jari kaki ku sakit, aku masih bisa tetap menyetir.” Ucap Min Hyuk
“Wow,
padahal tadi kau ribut-ribut tentang itu!” keluh Bong Sook menyindir dengan
berbisik. Min Hyuk memberitahu kalau masih
bisa mendengarnya.
Bong Soon
ingin menyalakan musik, tapi Min Hyuk merasa kalau nan bicara Bong Soon seperti
sedang mengumpat padanya. Bong Soon mengelak langsung mengemudikan mobilnya ke
Dobong-dong.
Seorang
wanita sedang pergi minum-minum dengan temanya, lalu memesan sopir penganti.
Seorang pria pun datang menghampiri menjadi sopir penganti.
Bong Soon
menghentikan mobil akan turun disini, Min Hyuk melihat kalau itu bukan tempat
tinggalnya. Bong Soon mengaku hanya sangat stres dan mengumpat dalam hati kalau
semua karena Min Hyuk, Jadi akan mampir ke apotek karena perlu beberapa obat
penghilang rasa sakit lalu turun dari mobil.
“Sekretaris
Do! Langsung berangkat ke rumahku besok pagi. Dan datanglah lebih awal,
mengerti?” ucap Min Hyuk
“Apa Kau
tidak kembali ke rumah sakit?” tanya Bong Soon, Min Hyuk pikir untuk apa harus
ke rumah sakit, padahal hanya patah jarinya saja. Bong Soon kembali mengumpat
dalam hati lalu pamit pergi.
Ibunya
sedari tadi melihat dari tangga langsung menghampiri anaknya, dengan wajah
berbinar karena Min Hyuk yang mengantarnya pulang hari ini. Bong Soon pikir
ibunya sedang berpatroli dilingkungan karena bisa muncul di mana-mana. Nyonya
Hwang pikir Min Hyuk itu memiliki banyak
waktu luang untuk mengantar pulang setiap malam.
“Ya, dia
adalah orang yang paling menganggur yang pernah aku temui.” Ucap Bong Soon tak
peduli dengan Min Hyuk
“Kau
mungkin anakku, tapi kau punya kekurangan dalam berbagai bidang, kan? Makanya,
kau harus berusaha lebih keras lagi!” ucap Nyonya Hwang,, Min Hyuk tak mengerti
dengan ucapan ibunya itu.
“Kenakan
pakaian yang lebih seronoh dan seksi! Coba kau lihat aku, Perempuan tidak boleh
menghilangkan naluri seksinya meskipun umur nya sudah tua! Meskipun begitu,
akan sulit untukmu, untuk dapat jodoh jika kau terus seperti ini. Apa kau Mengerti?”
kata Nyonya Hwang, Bong Soon tak mengubrisnya menyuruh ibunya pulang saja
karena ingin pergi ke apotik.
Nyonya
Hwang ikut Bong Soon ke apotik, Bong Soon meminta pereda sakit kepala karena
stress dan meminta bentuk pil. Nyonya Hwang mengambil salah satu pembunuh
serangga, dan menyemportkan pada kaki Bong Soon.
Saat itu
seseorang masuk dengan pakaian hitam dan sempat menabrak Bong Soon karena menghindr
dari semportan ibunya. Setelah itu pergi begitu saja dan Bong Soon kembali ke
kasir dengan terpaksa membeli spray yang sudah disemportkani ibunya. Si pria
terlihat melempar barang ke jok belakang dan pergi dengan mobil sedannya.
Keluarga
Do makan malam bersama, ayahnya bertanya pada sang anak dengan pekerjaan Bong
Soon sekarang,Apa kerja nya menyenangkan. Bong Soon seperti mau tak mau
menerimanya. Tuan Do bertanya Apa Bosnya galak. Bong Soon pikir seperti itu
danItu yang selalu dilakukan.
“Apakah dia
melecehkanmu secara seksual, atau melihatmu dengan tatapan yang aneh?” ucap
Tuan Do
“Ya ampun,
bersihkanlah telingamu! Sudah berapa kali aku katakan? Bos-nya suka sesama
pria! Aku sudah sangat marah tentang hal itu!” kata Nyonya Hwang
“Apa Kau yakin
tentang itu?”kata Tuan Do, Bong Soon mengangguk karena melihat gaya Min Hyuk
melihat Gook Doo.
“Kurasa,
dia mungkin naksir Gook Doo” ucap Bong Soon, semua kaget mendengarnya.
Bong Ki
tak percaya karena Min Hyuk itu termasuk pria yang tampan. Ibu Bong Soon
melihat Min Hyuk Dari kepala sampai kaki nya dipenuhi dengan karisma yang
sangat menakjubkan. Bong Ki pikir itu bagus Min Hyuk itu gay, karena Jika tidak
maka akan dikerumuni oleh perempuan.Nyonya Hwang melihat Gook Du punya cara
yang aneh untuk menghalangi Bong Soon.
Bong Soon
meminta ibunya berhenti karena membuat diri ibunya itu terlihat buruk. Nyonya Hwang pun i tetap saja
mendukung anaknya dan jangan pernah menyerah karena tak ingin dikalahakn oleh
Gook Doo. Bong Ki merasa kalau Min Hyuk itu sangat aneh karena ingin dirawat di
rumah sakit lalu dipulangkan dari RS sendiri.
Nyonya
Hwang kaget, Bong Ki memberitahu Bong Soon yang menginjak kakinya. Ibu Bong
Soon langsung memarahi anaknya menurutnya akan rugi bahkan jika mencuci
kakinya.
Saat itu
ponsel Bong Ki berdering, Hee Jin menelp mengucapkan terima kasih untuk
segalanya di rumah sakit hari ini dan ingin menraktir makan sesekali. Bong Ki
pikir Hee Jin tidak perlu melakukan itu. Hee Jin malah merasa bersalah kalau
Bong Ki menolak. Bong Ki pun setuju karena
bekerja shift malam besok, jadi lebih baik makan siang. Hee Jin pun
setuju akan menelp kalau sudah ada di dekat rumah sakit besok.
Nyonya
Hwang bertanya siapa yang menelp anaknya itu, Bong Ki memberitahu kalau itu
pacar Gook Doo. Nyonya Hwang dengan nada
sinis bertanya kenapa menelp. Bong Ki mengatakan kalau Hee Jin mengajaknya
makan siang.
“Jangan
makan siang dengan gadis manapun. Dan kenapa juga dia mengajakmu makan, padahal
dia sudah punya pacar?” ucap Nyonya Hwang
“Dia
tidak begitu cantik.” Komentar Bong Soon sinis, Bong Ki membela kalau Hee Ji
itu benar-benar cantik. Bong Soon melihat Hee Jin itu hanya tersenyum dengan
matanya.
“Hei...
Kau harus melakukannya juga! Apa itu ilegal? Apa ada denda untuk melakukan itu?
Buat gerakan seperti itu pada Bos-mu! Bukannya malah menginjak kakinya!” ucap
Nyonya Hwang
Bong Soon
tak ingin membahasnya lagi bertanya pada adiknya apakah akan bertemu dengannya. Bong Ki pikir akan lebih aneh jika menolak terang-terangan
dan mungkin bisa mengajak Gook Doo juga. Nyonya Hwang melarang anaknya untuk
bertemu Hee Jin.
Bong Soon
protes kenapa tak boleh padahal sebelumnya menyuruh untuk tidur di tempat Min
Hyuk dan kenapa tidak mengizinkan Bong Ki makan siang dengan seorang wanita.
Nyonya Hwang menegaskan bahwa Bong Soon dan Bong Ki itu berbeda menganggap
kalau Yang satu impor, yang satu lagi ekspor
“Kau
harus membayar mahal untuk barang ekspor dan membayar murah untuk barang impor!”
ucap Nyonya Hwang,
“Tapi
Tunggu, jadi siapa yang impor dan siapa yang ekspor?” tanya Tuan Do, Nyonya
Hwang tak ingin membahasnya menyuruh Bong Soon membeli bir lagi karena sudah
habis. Bong Soon pun keluar dari meja makan.
Mobil
sedan berjalan melalui hujan yang turun dengan deras, si wanita seperti
tersadar dari mabuknya, lalu dibuat binggung karena dibawa oleh sopir ke arah
yang berbeda. Lalu panik melihat wajah si sopir yang sudah mengunakan topeng.
Bong Soon
berjalan pulang dengan payungnya. Si wanita bisa keluar dari mobil dan berusaha
kabur. Si pelaku turun dari mobil membawa pisau ditanganya. Si wanita yang
ketakutan malah terjatuh, dan berteriak histeris. Saat itu Bong Soon
menjatuhkan payungnya seperti bisa mendengar jeritan si wanita.
“Aku
punya perasaan tidak enak, setiap kali akan segera menggunakan kekuatanku.”
Gumam Bong Soon.
Bersambung
ke episode 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar