Bong Goo
membawa berkas sampai ke depan pintu mengeluh lenganya yang terasa pegal, Jae
Bok pikir Bong Goo tidak perlu datang jauh-jauh ke rumahnya. Bong beralasan
sebagai pria yang tadi kalah, jadi harus
melakukannya dengan benar.
“rumahnya
sangat bagus... Aku yakin tidak ada hipotek di rumah.”kata Bong Goo. Jae Bok
pikir menanyakan tapi Bong Goo pikir lebih biak pergi.
“Karena kau
kesini..Kau harus makan malam dulu” ucap Jae Bok terdengar canggung.
“Tidak ada ketulusan
dalam kata-kata mu itu Kau harus berusaha lebih keras lagi, yang tadi itu kurang.”
Ucap Bong Goo.
Saat itu
Nyonya Choi datang menyapa Jae Bok yang baru pulang, Bong Goo sengaja menyapa Nyonya Choi dengan
panggilan Moon Hyung Sun dan bertemu lagi kalau ia datang membawa berkas dan
membantu sebagai teman kerja. Nyonya Choi sinis dan ingin kembali masuk
“Pernahkah
kau mendengar sesuatu dari Na Mi?” ucap
Bong Goo sengaja bertanya. Jae Bok panik
“Bagaimana
aku bisa mendengar kabar dari orang yang sudah mati?” kata Nyonya Choi
“Ini hanya
sebuah ungkapan saja” komentar Bong Goo, Jae Bok menyuruh Bong Goo segera pergi
saja.
Bong Goo
mengeluarkan ponselnya berpura-pura mendapatkan telp dan dengan sengaja
mengambil gambar foto Nyonya Choi, Jae Bok panik mendorong Bong Goo agar segera
pulang. Saat itu
terdengar suara riuh dari dalam, Bong Goo pikir semua sedang berpesta tanpa Jae
Bok.
Eun Hee
sedang duduk bersama dengan Jung Hee dan anaknya, terlihat bahagia melihat
makanan mewah, lalu mengajak mereka bersulang
sebagai ucapan selamat kepada Ayah mereka. Semua pun bersulang, Jung Hee kaget melihat Jae Bok datang, Hae
Wook langsung memeluk ibuny.
“Kau pulang
lebih awal” ungkap Eun Hee kaget karena sebelumnya sudah menyuruh Sam Kyu
memberikan banyak tugas.
“Apa kau
pikir aku akan terlambat? Kau membuat makan malam dan tidak perlu melakukan hal
ini.” Ucap Jae Bok sinis
“Ahjumma
hanya mengucapkan selamat untuk ayah karena mendapatkan pekerjaan lagi” kata
Jin Wook
Jae Bok
kaget mengetahui suaminya sudah mendapatkan pekerjaan. Jung Hee memberitahu
kalau sudah kembali ke perusahaan lamanya. Jae Bok binggung bagiamana bisa
kembali, Jung Hee binggung menjelaskan..
Keduanya
naik kel lanta atas, Jae Bok pikir seharusnya Jung Hee menelepon jadi tidak perlu
ikut wawancara, kaena membuat Won Jae terlihat buruk sudah merekomendasikannya.
Jung Hee meminta maaf karena mendadak jadi tidak bisa berpikir.
“Tapi..Kenapa
perusahaanmu merekrutmu kembali? Mereka memecatmu” kata Jae Bok
“Aku juga
berpikir begitu..tapi rupanya tidak Mereka bilang aku bekerja dengan baik dan
jadi aku kembali lagi” ucap Jung Hee berbohong.
“Itu tidak
masuk akal. Presdir Cho memecatmu karena penjualanmu rendah” ucap Je Bok
“Apa kau
tidak punya sedikit rasa hormat untuk ku? Kau mungkin, tapi orang lain
menghormatiku” kata Jung Hee kesal
Jae Bok
pikir Jung Hee Tidak perlu marah. Jin Wook datang mengeluh ayahnya yang tak
kembali karena sudah lapar. Jung Hee mengajak istrinya agar makan bersama, Jae
Bok langsung menolaknya dengan wajah sinis. Jin Wook dan Jung Hee tak memaksa
akan turun ke lantai bawah.
“Koo Jung
Hee. Koo Jin Wook.. Bagaimana kalian bisa begini? Aku kelaparan dan kerja
lembur lalu pulang ke rumah untuk melihat keluargaku, tetapi kalian
meninggalkan aku utuk makan dengan sendiri karena aku bilang tidak mau
bergabung?” keluh Jae Bok
Keduanya
sama-sama merasa tak enak karena Eun Hee yang sudah memasak. Jae Bok hanya bisa
menghela nafas kesal.
Hae Wook
duduk sendirian diruang makan, melihat Jung Hee dengan wajah ketakutan yang
hanya melamun lalu akhirnya pergi meninggalkan meja. Di lantai atas, Jae Bok
membuat bimbimbap meminta maaf pada Jin Wook
karena tidak bisa berpesta dan makan saja yang dibuat ibunya.
“Aku yang
melahirkanmu. Kalian tidak boleh begini” kata Jae Bok, Jin Wook dan Jung Hee
hanya bisa tertunduk sedih tak bisa makan enak.
Hae Wook
datang ingin makan dengan ibunya saja, Jae Bok memuji anaknya yang paling
setia. Jin Wook dan Jung Hee hanya diam saja, Jae Bok menyuruh keduanya segera
makan saja.
Eun Hee
duduk sendirian di meja makan tanpa orang yang menemaninya, rencananya gagal. Dengan
wajah penuh amarah, melapiaskan semua makan sampai mulutnya penuh, Nyonya Choi
melihat dari kejauhan melihat anaknya kasihan karena tak bisa memuluskan
rencananya.
Nyonya Choi
terbangun dari tidurnya dikagetkan dengan melihat Na Mi yang ada didekatnya,
wajahnya panik langsung keluar kamar berteriak histeris tak ingin Na Mi terus
menghantuinya. Nyonya Choi berlari ke ruang tengah dan Na Mi terus mendekat
dengan menyalahkan Nyonya Choi yang sudah membunuhnya dan meminta agar
mengembalika kehidupanya.
Saat itu Eun
Hee datang langsung berdiri didepan Na Mi dan memukulnya, Nyonya Choi kaget
karena Eun Hee bisa menyentuh Na Mi. Eun
Hee mengatakan kalau Na Mi itu bukan hantu. Saat itu lampu menyala, Jae Bok melihat
Na Mi. Na Mi pun kaget ternyata Jae Bok tinggal dirumah itu juga.
“Bagaimana
bisa kau di sini? Dan Kau mau pergi kemana lagi?” ucap Jae Bok berbisik, Nyonya
Choi masih tak percaya yang dilihatnya Na Mi yang sudah mati itu...
“Bagaimana
kau bisa masuk?” tanya Jae Bok binggung.
Na Mi mengaku pintunya terbuka dan berusaha agar mengalihkan pandangan
dengan menunjuk sesuatu. Jae Bok tak bisa tertipu .
“Jung Na Mi
Aku senang kau di sini dan kau tahu orang ini, kan?” ucap Jae Bok menunjuk ke
arah Nyonya Choi, Anak dan ibunya terlihat tegang. Eun Hee mengingat Nyonya Choi yang memukulnya
bahkan membuatnya jatuh dari tangga.
“Aku tidak
tahu” ucap Na Mi, Eun Hee dan Nyonya Choi terlihat bernafas lega. Jae Bok binggung
Na Mi bisa tak mengingatnya.
“Kau bekerja
bersama dengannya sebagai cleaning service Itulah yang dikatakan temanmu.” Kata
Jae Bok
“Jung Na Mi,
Apa kau tidak mengenaliku aku? Ini aku, Ketua Moon.. Aku managermu...” kata
Nyonya Choi, Na Mi mengaku tidak tahu.
Eun Hee pun
menyela kalau sudah memakamnya dan ingin tahu apa yang sudah diketahui Jae Bok.
Jae Bok pikir Eun Hee pasti penasaran jadi
akan memberitahunya nanti. Jae Bok memastikan kembali kalau Na Mi itu
tidak mengenalinya. Na Mi mengaku
Kepalanya terbentur cukup parah, jadi ada hal-hal yang tidak diingat.
“Kau kan
menakut nakutiku sebelumnya, Kenapa kau melakukannya? Kalau kau tidak
mengingatnya, Kenapa kau menakut nakutinya?” kata Nyonya Choi curiga
“Tapi Di
mana Jung Hee Oppa?” tanya Na Mi sengaja mengalihkan pertanyaan, Jae Bok memilih
untuk mengajaknya untuk pergi keluar dari rumah.
Keduanya
pergi dengan mobil sedikit menjauh dari rumah, Na Mi pu bertanya bagaimana Jae
Bok tahu kalau masih hidup, Jae Bok pikir itu yang seharusnya dikatakanya saat
itu Jung Hee sedang berolahraga, mereka pun langsung merudnuk.
Na Mi
melihat ke arah Jung Hee sampai menghilang, Jae Bok langsung menyindir dengan
yang dilakukan pada suaminya.
Eun Hee
dengan nada penuh amarah menanyakan apa yang terjadi sekarang. Nyonya Choi mengucap
syukur karena Eun Hee masih hidup. Eun Hee pikir itu karena ibu tidak akan
masuk penjara dengan kasusu pembunuhan sementara ia akan berakhir dengan cepat
“Aku
melakukan ini bukan untuk diriku sendiri, mencoba untuk membantu mu” ucap
Nyonya Choi membela diri
“Jadi.. Apa ini
yang kau kerjakan untuk ku? Apa semuanya berjalan dengan lancar?” kata Eun Hee
marah
“Tapi... Siapa
orang rumah sakit yang menyatakan dia mati?” kata Nyonya Choi binggung, Eun Hee
pikir kalau bukan ibunya siapa lagi. Keduanya tiba-tiba seperti memikirkan
tentang seseorang.
Saat itu
Jung Hee pulang setelah berolahraga, Eun Hee pun menyapa dengan mulut manisnya.
Jung Hee mengaku ingin bersemangat untuk awal yang barunya dan mengaku merasa
bersalah Eun Hee yang sudah kesulitan
membuat makan malam itu
“Tidak masalah.
aku mengerti perasaan, Jae Bok Sepertinya aku melihat dia pergi keluar.”kata
Eun Hee
“Aku rasa
dia pergi bertemu dengan temannya. Tapi... Aku punya sesuatu untukmu... Aku
berterima kasih kepadamu Ini tanda terimakasihku...Tolong terima ini.” Ucap Jung
Hee memberikan coklat
Eun Hee
terlihat berkaca-kaca menerimanya, seperti tak percaya. Merasa sangat tersentuh
dan tidak pernah mengharapkan apa-apa. Jae Bok pamit pergi, Eun Hee
memanggilnya memberitahu akan
mendapatkan kabar baik Jung Hee pikir
sudah punya kabar baik, yaitu kembali bekerja. Eun Hee mengatakan kalau ada
Sesuatu yang lebih baik.
Eun Hee
masuk kamar dengan wajah bahagia menatap hadiah yang ditanganya dari Jung Hee.
Flash Back
Eun Hee
dengan rambut kriting dan berkaca mata menerima sekotak coklat dari Jung Hee,
wajahnya langsung sumringah dan Jung Hee pun memeluknya. Seperti perasaan Eun
Hee kembali seperti dulu saat menerima hadiah dari Jung Hee.
Bong Goo
melihat Na Mi dengan berkomentar kalau usia adik tirinyaitu bagus, serta amnesia parsial, menurutnya
harus melakukan banyak penelitian dengan otak kecilnya. Na Mi duduk seperti
sedang disidang, Jae Bok pikir Na Mi tidak punya pilihan dan pasti dalam bahaya
“Siapa dia? Siapa
yang bilang kau akan mati jika kami memberitahunya Moon Hyung Sun, Choi Duk
Boon..Ahjumma itu punya dua nama ... Lalu siapa sebenarnya dia?” kata Bong Goo
penasaran
“Aku juga
tidak tahu... Itulah yang pekerja di villa bilang” kata Eun Hee, keduanya binggung apa maksudnya di villa.
Flash Back
Na Mi
terbangun lalu binggung bertanya-tanya keberadaan dirinya, lalu berpikir
dirinya sudah mati tapi ternyata masih hidup.
Seorang pria ada didepan Na Mi memberitahu kalau ia masih hidup, Na Mi
terlihat ketakutan melihat sosok pria didepanya.
“Tetapi
kalau kau ingin tetap hidup, Kau harus melakukan apa yang kukatakan. Bagaimana?
Tinggal di sini sampai semuanya tenang. Jangan pergi ke mana pun. aku
diberitahu kalau ibumu dan Jung Hee akan
hidup juga seperti biasanya” kata Si pria, Na Mi bertanya siapa yang dimaksud,
Si pria mengaku kalau itu Seseorang
“Ahjussi kau
Siapa?” tanya Na Mi, Pria itu mengaku sebaga Pekerja Villa
Na Mi
akhirnya mengaku ada seseorang yang membantunya jadi Jangan tanya lagi. Bong Goo
mengantar Jae Bok sampai ke depan lift memberikan sebuah selimut agar tak
dingin, Jae Bok seperti khawatir dengan Jung Na Mi, Bong Goo pikir karena Sekarang semua orang tahu kalau sudah mati
jadi mereka tidak bisa melakukan apa-apa
“Kalau
beberapa brengsek mencoba melakukan sesuatu padanya, orang itu mungkin awal
dari semua ini. dan Juga, jangan mencoba ... untuk menyelesaikan semua hal
sendirian Itu memang masalahmu, kau mencoba untuk melakukan semuanya sendiri. Kau
bertindak seperti bukan makhluk sosial” komentar Bong Goo
“Aku harus
menyelesaikan semuanya sendiri. Tidak ada orang lain yg mau membantuku” ucap
Jae Bok
“Itu karena
kau mencoba untuk menyelesaikan semuanya sendiri ... Karena itu kau akhirnya
mengenakan piyama di luar. Dan coba Apa yang kau pakai ini?” ejek Bong Goo
Saat itu
pintu lift terbuka, Jae Bok masuk ke dalam. Bong Goo dengan sedikit gugup memberitahu
rekan kerjanya yang tidak sendirian kareana da di sisinya. Jae Bok sempat
terdiam lalu keduanya pun tersenyum sampai pintu lift tertutup.
Jung Hee
mengeluh istrinya yang selalu berkerja lembur, saat akan turun melihat Jae Bok
yang baru menaiki tangga. Eun Hee mengatkan akan ke lantai tiga. Jung Hee pikir
itu pasti ruang serbaguna. Eun Hee mengaku itu itu studio dan ruang audio lalu
menawakan Jung Hee agar melihatnnya. Jung Hee sempat kaget tapi akhirnya
menyetujuinya.
“Ini adalah
studioku di mana aku menjahit dan membuat banyak hal” ungkap Eun Hee berjalan
di lorong, Jung Hee tak percaya Eun Hee suka menjahit. Keduanya pun masuk
ruangan.
“Ini ruang
audio mantan suamiku dan sedikit berantakan.” Kata Eun Hee memperlihatkan
banyak peralatan musik
“Sudah jadi impianku
untuk punya ruang audio seperti ini. Tapi Dahulu.. Tidak mungkin sekarang juga.”
Kata Jung Hee, Eun Hee berpura-pura terkejut.
Jung Hee
melihat sebuah gitar yang ingin dimilikinya dan sudah bekerja selama enam bulan menabung saat masih
di SMA, tapi ternyata sudah terjual habis dan juga edisi terbatas,
jadi sangat kecewa dan melihat piano edisi lama
Jung Hee
memainkan musik, Eun Hee mendekat dan ikut memainkanya Jung Hee binggung karena
Eun Hee tahu lagu itu, Eun Hee mengaku
sudah pasti tahu karena itu lagu kesukaannya. Keduanya bermain piano bersama,
Eun Hee sengaja mendekatkan tubuhnya. Jae Bok baru saja pulang mendengar alunan
permainan piano yang sangat dikenalnya.
Keduanya
tiba-tiba saling menatap, Eun Hee memberanikan diri mendeka. Jung Hee seperti
merasakan kenangan saat menaiki mobil dan memastikan kembali kalau mereka belum
pernah bertemu sebelumnya. Eun Hee malah balik bertanya apakah Jung Hee tak
mengenalinya lalu mendekat ingin menciumnya.
“Apa yang
kalian lakukan di sini?” ucap Jae Bok marah melihat keduanya, Jung Hee kaget.
“Sepertinya
aku mengganggu kalian yah? ini Salahku.” Ucap Jae Bok akan pergi, Jung Hee
ingin mengejarnya tapi Eun Hee yang tak rela menahan dengan memegang lengan
Jung Hee. Jae Bok pun bisa melihatnya.
“Eun Hee..
Apa itu tadi? Apa kau kesepian? Apa itu sebabnya kau merayunya?” kata Jae Bok,
Eun Hee mengelak
“Apa itu terlihat
seperti aku merayu dia?” kata Eun Hee, Jung Hee mencoba menjelaskan tapi disela
oleh Jae Bok.
“Kau jelas
jelas merayunya. Kalau kau dalam posisi begini bukankah kau juga akan
berpikiran sama? "K dan H". Kyung Woo dan Eun Hee, kan? Terakhir
kali, kau bilang kepada ku dan mengatakan ... kau masih mencintai mantan
suamimu kan?” ucap Jae Bok masih mengingat pengakuan Eun Hee.
“Yah..
memang Benar. aku sudah bercerai dengan pria ini Kami hanya hidup seperti ini supaya
tidak mengejutkan anak-anak. Aku tidak dalam posisi untuk mengeluh tentang apa
yang kau lakukan, tapi anak-anak.. Kau bilang demi anak anak..apa ini yang
ingin kau lakukan?” ucap Jae Bok marah
Jung Hee
membela diri kalau bukan seperti itu yang dipikirkan, lalu mengejar Jae Bok
dengan meminta maaf pada Eun Hee. Jae Bok masuk kamar dengan wajah gelisah
mengingat saat Eun Hee yang mencoba mencium mantan suaminya. Ia pun mencoba
mensugesti dirinya kalau mereka sudah berakhir sekarang.
Sementara
dilantai atas, Eun Hee tertawa menurutnya Jae Bok lucu dengan inisial itu
berarti Kyung Woo and Eun Hee. Jae Bok duduk di tempat tidur melihat gambar Hae
Wook dengan foto ayahnya, Eun Hee tertawa bahagia dilantai atas.
Won Jae baru
melihat luka dijari Che Ri dengan panik bertanya siapa yang melakukanya. Che Ri
memberitahu kalau itu adalah Ahjumma pemilik rumah Jin Wook dan mengatakan
"Enyahlah..Sekarang juga." Won Jae kaget mendengarnya.
Jae Bok
panik melihat temanya yang pagi-pagi sudah datang, Won Jae menceri Eun Hee si pemilik rumah. Eun
Hee datang menyapa dengan senyumanya. Won Jae pun memperlihatkan tangan Che Ri
yang terluka.
“Apa salah
bahwa Che Ri Pergi ke lantai tiga? Dan ditambah lagi Kaua mengatakn "Enyahlah.
Sekarang juga." Kata Won Jae
“Che Ri, apa
ada masalah antara kau dan Ahjumma ini?” kata Won Jae pada anaknya, Che Ri
terlihat ketakutan mengajak ibunya pergi saja dengan wajah ketakutan.
“Tidak, aku
ingin tahu apa yang terjadi.” Kata Won Jae, Jae Bok pun mengajak mereka untuk
pergi ke dalam saja.
Semua pun
duduk diruang tengah, Eun Hee terlihat sedikit gelisah. Jae Bok ingin tahu
ceritanya, Won Jae ingin menceritakannya dan Hae Wook datang menyapa Che Ri dengan
membawa buku gambarnya.
“Ahjumma.
Siapa Ahjussi ini?” tanya Che Ri, Jae Bok memberitahu kalau itu foto Ayah Hae
Wook.
“aku lihat
gambar ini di lantai tiga.” Ucap Che Ri, Jae Bok binggung karean itu ada di
album lamanya.
“Tidak, aku
yakin melihatnya..Tepat saat Ahjumma ini mengatakan, "Enyahlah. Sekarang
juga." Kata Che Ri
“Che Ri. Apa
yang kau lihat itu foto saudaraku, aku ini punya adik. Apa kau ingin melihatnya
lagi?” kata Eun Hee.
“Kenapa kau
mengubah topik pembicaraan? Bukan ini sekarang
masalahnya, tapi aku ingin tahu bagaimana kau secara verbal bisa
menyakiti anakku dan menyakiti Che Ri ku
yang berharga.” Ucap Won Jae marah
Jae Bok
menahanya dan meminta agar bisa melihat ke lantai tiga yaitu Ruangan saat
memarahinya. Won Jae binggung meminta agar temanya Jangan sampai goyah karena
Che Ri tidak membuat kesalahan. Semua pun naik kelantai tiga, Eun Hee terlihat
berkeringat dingin. Nyonya Choi ikut melihat anaknya sangat marah.
Jae Bok pun
meminta agar Che Ri memberitahu kamarnya, Che Ri memberi mencoba membuka pintu
kamar tapi terkunci, Jae Bok memastikan kaalu Che Ri memang benar melihat Fotonya,
Che Ri menceritakan kalau itu sebabnya maka Eun Hee memarahinya dan sangat gelisah. Tiba-tiba Eun Hee datang
menghalangi didepan pintu.
“Apa yang
kau lakukan di luar kamar ku?” kata Eun Hee dengan menahan tangisnya.
“Tolong
bukakan pintunya.” Kata Jae Bok, Eun Hee menolak karena tak ada alasan harus
menunjukkan kamarnya.
“Aku
bertanya karena sesuatu aneh sedang terjadi. Kenapa foto Koo Jung Hee di sana
dan Kenapa kau memarahi Che Ri? Kau pasti sangat marah sampai sampai melukai
jarinya.” Kata Jae Bok
“Kau harus
membuka pintunya. Apa kau menyembunyikan mayat di sana?” kata Won Jae curiga,
Eun Hee terlihat makin terdesak.
“Buka
pintunya kalau kau tidak menyembunyikan sesuatu” perintah Jae Bok dengan wajah
menahan amarah
Bersambung ke
episode 10
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
Hwahhh...keren2 dah mulai sedikit terkuak misterinya. Lanjut sist di tunggu episode 10_nya :-)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus