Hee Kyung
kembali melakukan kampanye, saat itu Penyidik Oh sedikit menjauh menerima telp.
Saat masuk kamar Hee Kyung pun bertanya Apa masalahnya. Kepala Jaksa
memberitahu kalau Jung Ki Joon mengubah kesaksiannya dan kasus Hwang Jae Gook
bisa jadi merupakan upaya pembunuhan, menurutnya itu suatu masalah.
“Sebenarnya
bagaimana prosedur penyelidikan yang dilakukan Komisi Investigasi Khusus? Tidak
ada yang beres semuanya.” Keluh Jaksa
“Coba kau
Dengar... Komisi tidak punya otoritas apapun. Kami sudah melakukan pekerjaan
kami dan Sisanya kalianlah yang bereskan.
Kenapa kau terus menyalahkan semuanya pada komisi?” keluh Hee Kyung
membela diri.
“Bukannya
Anda memanfaatkan prestasi dan pencapaian komisi untuk dipilih menjadi Anggota
DPR? Anda tak bisa bicara seperti itu. Bagaimana jika Seo Joon Oh muncul dan
menggelar jumpa pers? Apa Anda bisa menangani protes dari para pendukung Anda?”
kata Kepala Jaksa.
Hee Kyung
terdiam, Kepala jaksa mengatakan kalau Hee Kyung perlu membantu
untuk menyelesaikan masalah ini agar bisa melaksanakannya seperti yang
diperintahkan. Hee Kyung pun menutup telp sembail mengumpat Apa sebenarnya yang
ada di otak Kepala Jaksa sampai menugaskan masalah itu.
“Apa
tidak ada orang lain yang bisa
ditugaskan?” kata Hee Kyung
“Ada satu
hal lagi. Sebelumnya Dia menelepon Anda. Dia ingin Anda menghubunginya
kembali.”kata Penyidik Oh memberikan kode ke lantai atas.
Hee Kyung
pergi ke lantai atas dengan seorang pelayan yang mengantarnya, saat itu
terlihat Tae Ho yang ingin bertemu dengan Hee Kyung.
Semua
berkumpul di ruangan Hwang yang baru, Byung Joo membantu mengupas apel, Ki
Joon, Bong Hee dan Ji Ah mengajak CEO Hwang untuk selfie bersama dan Joon Oh
pun diminta agar membuang air seni milik CEO Hwang yang sudah penuh. Ho Hang
melihat dari pintu semua terlihat bahagia dan memilih untuk keluar, saat itu
mendengar Jaksa Yoon dan Jaksa Cho sedang berbicara.
“Tae
Young, ternyata ada seseorang yang kebetulan melihat ada pria menyentuh peralatan
sebelum Hwang Jae Gook kecelakaan. Rupanya, dia berbicara dalam bahasa lain
yang bukan bahasa Cina. Kita sudah dapat sketsa rupa orangnya berdasarkan
deskripsi saksi..., dan ternyata wajahnya tak asing.” Ucap Jaksa Cho
“Apa
seseorang yang kau kenal?” tanya Jaksa Yoon, Jaksa Cho pikir seniornya itu juga akan mengenalinya.
Sebuah
foto dan skesta di berikan pada Jaksa Cho, Jaksa Yoon bisa melihat kalau itu
adalah anak buah CEO Jang. Ia mengingat saat melihat CEO Jang dirumah sakit di
tegur oleh pria itu, lalu saat terjadi kecelaakan, orang itu juga melaporkan
pada CEO Jang bahwa sudah menanganinya.
“Siapa
yang sangka Jang Do Pal bisa ceroboh seperti ini? Kita butuh ini serta
foto-foto yang menunjukkan dia menyuap rumah sakit Cina. untuk jumpa pers
besok. Kita bisa menyudutkan dirinya dan Choi Tae Ho sebagai pelaku kedua kasus
tersebut.” Kata Jaksa Yoon, Jaksa Cho pun akan mempersiapkannya.
Hee Kyung
mendengar Kabar Seo Joon Oh ingin menjadwalkan jumpa pers, lalu bertanya apakah
Tae Ho sudah mengetahuinya. Ia pikir
Joon Oh yang ingin mengekspos rekaman di ponsel itu saat jumpa pers dan yakin
Twa Hoo ingin menghentikannya juga.
“Tentu
saja... Tidak ada gunanya mengorek masa lalu. Yang ada hanyalah merusak citraku. Maka keputusan Anda untuk
memihakku akan menghasilkan keuntungan bagimu. Aku tidak bisa melakukannya untuk
Anda.” Kata Tae Ho
“Aku tahu
kau akan mengerti.Apa kau yakin bisa mencegah Seo Joon Ohmenggelar jumpa pers?”
ucap Hee Kyung, Tae Ho yakin kalau harus bisa dan ingin hidup tenang sekarang.
Semua
berkumpul dalam ruangan, Joon Oh dengan bangga kalau Memindahkan CEO Hwang ke
RS ini keputusan yang tepat, membuatnya makin sadar dan pasti bisa cepat sembuh
karena merasa nyaman. Nyonya Hwang mengucapkan Terima kasih banyak atas
perhatian kalian pada suaminya.
“Tak sedikit
orang yang bilang kalau kecelakaan pesawat itu terjadi karena suamiku..., jadi
aku serta anak-anakku sungguh mengalami
kesulitan saat itu. Tapi di pulau dan di sini pun, kalian semua tetap mendampinginya.
Dan karena kalian semua..., akhirnya aku mengerti.Terima kasih banyak.” Ucap
Istri CEO Hwang dan melihat jam kalau anaknya pasti sudah pulang sekolah dan
harus menjemputnya, jadi menitipkan suaminya sebentar lalu bergegas pergi.
Ho Hang
dengan tertunduk mengatakan ingin terima kasih
pada mereka semuanya. Ki Joon pikir Ho Hang akan terus memihak mereka
dengan mengejek apakah sudah sadar sekarang. Ji Ah pikir mereka tak punya hak
bicara seperti itu karena mereka dulu juga begitu. Ki Joon pun menyadarinya.
“Aku
mengerti keadaanmu. Kau begitu demi CEO Hwang dan tidak punya pilihan lagi saat
itu.Aku tahu kau juga kesulitan. Jadi mulai sekarang, kita semua harus
melindungi CEO Hwang.” Ucap Bong Hee menenangkanya.
“Kau memang
punya sudut pandang sendiri. Aku tahu tidak mudah tiba-tiba membuka diri. Kita
semua memaklumimu. Tapi kami juga punya sudut pandang sendiri. Hubungi aku
kalau ada apa-apa. Setidaknya itu yang bisa kaulakukan.Aku yakin kau bisa.”
Ucap Joon Oh yang menepuk Ho Hang seperti sengaja memukulnya.
“Sampai
CEO Hwang sembuh total...,maka kita harus bergantian mengawasi pergerakan Jang
Do Pal dan Tae Ho. Apa kau Paham?” kata Joon Oh, Ho Hang hanya diam. Ki Joon
menyuruh Ho Hang agar menjawabnya. Ho Hang pun mengangguk mengerti walaupun
terlihat ragu.
Byung Joo
menerima telp, Joon Oh bertanya apakah itu Tae Ho dan sudah keluar RS. Byung
Joo membenarkan kalau Tae Ho
menyuruhuntuk menjemputnya. Joon
Oh tahu kalau Tae Ho itu ingin ponsel
itu, jadi harus cepat-cepat keluar RS dan menyuruh agar menjemputnya.
“Jangan
terlalu terlihat kalau kau memihak kami.” Pesan Joon Oh,
“Jangan
khawatir. Aku ini pandai main rahasiaan.” Kata Byung Joo lalu bergegas
pergi. Joon Oh merasa kalau Byung Joo
ituselalu saja membuatnya cemas.
Tae Ho
berbicara di telp mengatakan kalau Seo Joon Oh menggelar jumpa pers besok jadi
akan segera langsung kesana dan menemukan ponselnya. I pun harus
menghentikannya apapun yang terjadi. Saat itu Byung Joo mendengar ucapan Tae Ho
langsung mengeluarkan ponselnya, tae Ho pun melihat Byung Joo yang terlihat
mencurigakan.
Anak buah CEO Jang datang
memberitahu kalau sudah dapat lokasi RS tempat Hwang Jae Gook dirawat. CEO Jang
mengerti lalu menyruuh agar mereka pergi saat jumpa pers besok dan kali ini
membunuhnya. Anak buahnya pun mengerti dengan perintah CEO Jang.
Joon Oh
baru keluar dari rumah sakit Byung Joo mengirimkan pesan “Choi Tae Ho. Dia akan
pergi ke jumpa pers untuk menemukan ponselnya.” Jaksa Yoon keluar bersama, lalu
bertanya apakah Hee Kyung mengatakan sesuatu.
“Dia
hanya mengatakan kita akan bertemu di jumpa pers.” Kata JoonOh
“Tapi dia
bukan tipe orang yang langsung terima begitu saja. Pokoknya, kau harus tetap
waspada. Paham?” pesan Jaksa Yoon
“Jika dia
tidak membantu kita, maka kita yang akan
memaksanya untuk membantu kita.” Tegas Joon Oh lalu pergi lebih dulu.
Joon Oh
mondar mandir dibalkon rumah berharap Semoga berjalan lancar dan menyakinkan
kalau Pasti lancar. Ia pun berharap Semoga besok cepat berlalu dan menyakinkan
kalau Besok harus lancar. Bong Hee tersenyum melihat dari lantai atas karena
Joon Oh yang terlihat gelisah.
“Aku akan
memastikannya, Jangan terlalu khawatir. Semuanya pasti lancar.” Ucap Bong Hee
Esok
harinya, Di ruangan konferensi pers Jaksa Cho memandu pegawai yang memasang
spanduk di panggung, Sementara jaksa lainya memastikan mic yang ada diatas
poduim, seperti semua sangat sibuk.
Tae Ho
baru keluar dari apartement melihat Byung Joo berjongkok sambil mengirimkan
pesan. “Hyung,
kau sudah jalan? Pastikan ambil ponselnya. Semoga tuntutanmu bisa dicabut.
Fighting.”
Saat itu
juga Tae Ho melihat pesan Byung Joo pada Joon Oh, Byung Joo kaget karena
tiba-tiba Tae Ho sudah berdiri dibelakangnya lalu membuka pintu mobil untuk
masuk. Tae Ho menolaknya menyuruh Byung Joo pulang dan ingin naik mobil
pribadinya saja.
Bong Hee naik
mobil bersama Jaksa Yoon, terlihat tegang bertanya Apa semuanya akan berjalan
lancar, ingin memastikanya. Jaksa Yoon berharap semoga berjalan lancar lalu
bertanya Apa Seo Joon Oh sudah berangkat
, Bong Hee pikir seperti itu.
Bong Hee
akhirnya menelp Joon Oh menanyakan keberadaanya, Joon Oh mengeluh kalau memang
tahu Bong Hee pergi lebih cepat lebih biak peri bersama dengan Joon Oh tapi
semua menyarankan datang telat untuk berhati-hati.
“Kenapa
kau meneleponku jam 4 subuh?” keluh Joon Oh pada Ki Joon yang menjemputnya.
“Alangkah
bagusnya kalau datang cepat di hari penting seperti ini. Dan Bong Hee, Joon Oh
biasanya sulit bangun pagi. Ketika aku menelepon dia hari ini, maka dia langsung bangunDia pasti gugup juga..
” cerita Ki Joon
Joon Oh
menyangkalnya lalu bertanya keberadan Bong Hee, Bong Hee mengatakan sedang
dalam perjalanan dan akan bertemu nanti, lalu ponsel pun ditutup.
Istri CEO
Hwang keluar dari ruangan, saat itu anak buah CEO Jang pun masuk mengeluarkan
suntikan. Saat itu Ho Hang masuk ruangan, langsung mendorong anak buah CEO Jang
sampai suntikan jatuh. Anak buah CEO Jang bisa kembali berdiri ingin memasukan
kembali obat dari infus.
Ho Hang
berusaha menghalanginya sampai akhirnya anak CEO Jang tak bisa berbuat apapun
memilih untuk keluar dari ruangan. Ho Hang ingin mengejarnya tapi anak buah
lain berjalan masuk ke lorong, ia pun memilih untuk menahan pintu memohon agar Jangan
sakiti CEO Hwang. Tae Ho datang dengan
tatapan dinginya menyuruh agar Ho Hang memuka pintunya.
“Hanya
aku yang bisa menyelamatkanmu dan CEO Hwang. Kenapa kau tidak percaya padaku?”
ucap Tae Ho
“Tae Ho...
Apa yang kau inginkan?” kata Ho Hang pasrah membuka pintu. Tae Ho meminta agar
Ho Hang menelp.
Joon Oh
dalam mobil binggung melihat nomor yang digunakan Ho Hang karena tak
dikenalinya. Ho Hang dengan nada panik memberitahu kalau Ada orang yang mencoba membunuh CEO Hwang. Ki Joon pun terlihat panik akhirnya
mobil pun memutar balik arah.
Bong Hee
gelisah di ruangan karena ponsel Joon Oh tak bisa dihubungi, Jaksa Yoon
bertanya Apakah Masih tidak diangkat
teleponnya. Bong Hee mengaku cemas karena mereka tak mengangkat telepon. Jaksa
Yoon menyakinkan kalau Semua akan baik-baik saja.Ji Ah datang terlambat lalu
bertanya dimana yang lainya.
Joon On
dan Ki Joon datang kerumah sakit dengan wajah panik bertanya Apa yang terjadi. Ho Hang dengan wajah
ketakutan meminta maaf,karena saat CEO Hwang mau diperiksa kondisinya dan panik
dan langsung menelepon. Ki Joon
mengumpat kesal karena membuatnya kaget, Ho Hang juga mengaku kaget dan melihat
tatapan Ho Hang yang berbeda.
CEO Jang
mondar mandir diruangan terlihat gelisah, karena anak buahnya tak mengangkat
ponselnya. Sementara Bong Hee, Ji Ah dan Jaksa Yoon mulai masuk ruangan
konferensi dengan sudah banyak wartawan.
JI Ah memastikan kalau Joon Oh dan yang lainnya bakal datang. Bong Hee juga pikir seperti itu tapi tidak menghubunginya.
Spanduk
bertuliksan [Jumpa Pers Seo Joon Oh] sudah ada dipasang, tiba-tiba spanduk itu
lepas. Semua terlihat panik seperti merasakan suatu kejadian buruk akan
terjadi. Bong Hee berusaha untuk menelp
Joon Oh.
Ki Joon
kembali ke dalam mobil dan mengemudikan
mobilnya keluar dari parkiran, saat itu beberapa mobil mengikutinya dari
belakang dan sengaja menutupi jalanya, tapi Ki Joon bisa menghindarinya dengan
terus memutar jalan di parkiran.
Joon Oh
berdiri di lorong pakiran lainya, Tae Ho yang mengemudi di mobil paling
belakang melihatnya langsung mendekati dengan mobilnya. Joon Oh bergumam apakah Tae Ho tak akan
keluar, Tae Ho terus mengemudikan mobilnya.
“Apa kau akan terus mengemudi? Jadi Kau tak mau
keluar, ya?” ucap Joon Oh akhirnya berlari menghindari mobil Tae Ho yang
mengejarnya, sampai akhirnya jatuh tak sadarkan diri setelah terserempet oleh
mobil Tae Ho.
Jaksa
Yoon naik ke atas podium dengan spanduk [Jumpa Pers Seo Joon Oh] Penyidik Oh dipinggir panggung, berbisik pada
Hee Kyung kalau pasti ada yang tak beres. Jaksa Yoon berbicara kalau hadir hari
ini atas nama Seo Joon Oh untuk mengungkap Kebenaran tragis terkait kasus pembunuhan
yang berlangsung beberapa tahun yang
lalu.
Akhirnya
Ji Ah memilih untuk keluar dari ruangan dan harus pergi memastikan apa yang
terjadi dengan mereka.Bong Hee menganguk mengerti walaupun wajahnya terlihat khawatir.
Tae Ho
turun dari mobil melihat Joon Oh tak sadarkan diri mencari ponsel dan pergi
meninggalkan parkiran. Saat keluar terlihat seorang yang memperbaiki palang
pintu. Ia pun berteriak menanyakan kapan palangnya dibuka. Si paman seperti tak
mendengarnya.
Akhirnya
Tae Ho keluar dari mobil karena si paman tak mendengarnya, Saat itu Ki Joon
membalikan badan yang berpakaian seperti petugas pakir. Tae Ho kaget
melihatnya. Ki Joon pun menyuruh Tae Ho melihat kearah belakang.
“Hei,
hati-hati jangansampai ponsel ini hilang.” Kata Joon Oh yang sudah mengambil
ponsel dari mobil lalu berjalan pergi. Ki Joon pun mendapatkan kesempatan
memukul kepala Tae Ho dan kabur.
Tae Ho
mencoba mengejar Joon Oh karena tak mau kehilangan ponsel sebagai barang bukti.
Keduanya berlari mengitari parkiran dan Joon Oh tanpa sengaja menjatuhkan
ponsel So Hee. Tae Ho dan Joon Oh saling menatap siapa yang lebih dulu
mengambil ponsel itu.
Tiba-tiba
sebuah mobil datang dan langsung melindas ponsel, Ki Joon mengeluarkan kepala
berteriak menyuruh Joon Oh segera masuk karena dalam bahaya. Joon Oh berteriak
marah sambl mengumpat kalau tidak dalam bahaya. Tae Ho tersenyum bahagia.
“Kenapa
kau harus melindasnya? Kenapa kau nyetirnya cepat sekali?” teriak Joon Oh marah
“Aku cuma
ingin menyelamatkanmu dari marabahaya.” Ucap Ki Joon merasa bersalah
“Apa Kau
mau tanggung jawab bagaimana? Matilah kita... Padahal kita sebentar lagi berhasil.”
Teriak Joon Oh
“ Ini
salahku. Aku mengacaukannya!” kata Ki Joon, keduanya terlihat panik yang harus
mereka lakukan.
Tae Ho
tersenyum mengumpat keduanya bodoh,Ki Joon melihat ponsel yang sudah rusak
merasa kalau tak mungkin bisa diperbaikinya. Joon Oh pun mengeluarkan ponselnya
meminta agar menyalakan radionya Di tempat gedung jumpa pers yang sebelumnya dikatakanya,
serta membesarkan volumenya. Tae Ho melotot kaget mendengar suara Jaksa Yoon.
“Kematian
penyanyi yang tak dikenal bernama Shin Jae Hyun telah diketahui sebagai aksi bunuh
diri, namun sebenarnya kematian itu disebabkan oleh pembunuhan.” Ucap Jaksa
Yoon
Diruang
konferensi diputar kembali suara CEO Jang “Siapa yang sangka kau
akhirnya banyak membantuku? Mari kita terima kenyataan ini dan kita
lakukan ini sekaligus.” Hee Kyung dan Kepala Jaksa panik karena tak
menyangka akhirnya terbongkar semuanya. Terdengar suara Jae Hyun yang memohon
agar tak dibunuh dan CEO Jang dengan sengaja membunuhnya. Tae Ho benar-benar
tak percaya.
Flash Back
Tae Ho
terlihat sangat marah kalau tak akan gagal tanpa Jae Hyun dan akhirnya tanpa
sengaja mendorongnya, lalu kepalanya terbentur dan tak sadarkan diri. Saat Tae
Ho membuka pintu, CEO Jang datang lalu memeriksa denyut nada Jae Hyun dibagian
leher.
“Apa dia
sudah mati? Jika kita membawanya ke rumah sakit...” ucap Tae Ho panik. CEO Jang
pun menyuruh Tae Ho untuk membawa Jae Hyun.
“Atau... Aku
harus menyerahkan diri pada polisi saja dengan Menyerahkan diri ke polisi bisa
mengurangi hukumanku.” Ucap Tae Ho, CEO Jang pikir mungkin bisa seperti itu.
“Tapi...karirmu sebagai seorang
selebriti akan berakhir.” Kata CEO Jang
Saat itu
Jae Hyun sadar mengerakan jarinya untuk mengangkat telp dari So Hee. So Hee
berada dalam mobil bisa mendengar suara Tae Ho. Ceo Jang pun bertanya apakah
Tae Ho ingin hidup. Tae Ho mengatakan tetap ingin hidup.
“Choi Tae
Ho... Baiklah. Orang yang hidup haruslah tetap hidup. Kau bisa hidup dengan
bantuanku.” Kata CEO Jang dan akhirnya Tae Ho keluar dari rumah.
“Marilah
kita terima kenyataan ini dan melakukannya sekaligus.” Ungkap CEO Jang, Jae
Hyun pun sadar meminta agar CEO Jang tak membunuhnya, tapi CEO Jang yang kalap
memilih untuk membunuh Jae Hyun dengan membenturkan kepalanya.
“Kematian
itu sudah pasti pembunuhan yang dimanipulasi oleh seseorang yang dibutakan oleh
ambisinya.” Ucap Jaksa Yoon. Hee Kyung menghela nafas dan melihat Bong Hee yang
ada seberang panggung.
Wartawan
mulai bertanya apakah suara tadi itu berkerja sama. Sata itu anak buah CEO Jang panik membawa
tabnya karena keadaanya gawat. CEO Jang dengan malas melihat berita “Jumpa pers terkait
kecelakaan pesawat Legend Entertainment”
“Empat
tahun lalu, kematian Shin Jae Hyun disamarkan sebagai aksi bunuh diri.
Pelakunya adalah Jang Do Pal, mantan wakil CEO yang menjabat sebagai CEO Legend Entertainment saat ini..” Saat itu polisi datang membawaSurat Perintah
Penangkapan. Jaksa Yoon melihat, Hee Kyung dan kepala Jaksa yang selama ini
menantangnya.
“Dan
Juga, orang yang terlibat dalam insiden ini adalah Choi Tae Ho. Pembunuhan yang
direncanakan oleh kedua orang tersebut. Dengan ini, saya meminta kejaksaan untuk
menyelidiki ulang kasus ini.” Kata Jaksa Yoon
Hee Kyung
seperti pasrah dengan nasibnya sekarang, Bong Hee pun seperti bisa lega karena
semua lancar. Joon Oh dan Tae Ho saling menatap dingin di parkiran setelah
mendengarkan pernyataan Jaksa Yoon.
Flash Back
Joon Oh
merasa Tae Ho pasti akan berusaha
mengambil ponselnya untuk mencegah mereka menggelar jumpa pers jadi harus
memindahkan isi rekaman ke ponselnya Bong Hee dan ia juga akan mencegah Tae Ho
pergi ke jumpa pers. Ji Ah seperti tak mengerti, Ki Joon pun mengaku kalau
mengerti, Ji Ah tahu Ki Joon itu bohong.
“Ji Ah.
Aku punya ponselnya So Hee, 'kan?Tae Ho akan mencoba mengambil ponselnya agar
isi dalam ponsel itu tak terkuak.” Ucap Joon Oh mencoba menjelaskan
“Apa kau
akan pergi ke jumpa pers itu?” kata Ho
Hang seperti tak mengerti juga
“Maksudku,
Tae Ho akan mencoba mencegah kita
menggelar jumpa pers. Lalu Apa yang kita butuhkan di jumpa pers? Kita butuh
rekaman suaranya, 'kan? Jadi kita akan memindahkan isi rekaman ke ponselnya
Bong Hee dan aku akan menghentikan Tae Ho berbuat apapun.” Ucap Joon Oh, Ki
Joon mengaku kalau kali ini tidak mengerti.
“Sudahlah..
Lakukan saja seperti yang kusuruh. Agar
berhasil, Byung Joo harus... membuat Tae Ho percaya kalau ponsel So Hee ada di
aku.” Perintah Joon Oh
Saat
menjemput Tae Ho, Byung Joo sengaja mengirimkan pesan dan membiarkan Tae Ho
mendekat. Ia bisa melihat bayangan Tae Ho yang membaca pesan yang dituliskan
dan berpura-pura kaget. Tae Ho percaya memilih untuk naik mobil sendiri. Byung
Joo berteriak menyuruh Tae Ho naik van tapi senyumnya karena rencananya berhasil.
“Ho Hang,
sikapmu harus biasa-biasa saja. Berpura-pura takut, tertipu..., dan patuh sama
mereka.” Perintah Joon Oh, Ho Hang merasa kalau
tidak pernah berpura-pura. Joon Oh mencontohkan nada suaranya. Ji Ah
merasa kalau melihat Joon Oh kembali seperti dulu.
Saat
dirumah sakit, Ho Hang meminta maaf karean sungguh takut kalau ada apa-apa
dengan CEO jadi menelepon karena sangat ketakutan. Ia pun memberi kode kalau
ada Tae Ho di dalam ruangan. Joon Oh berkomentar kalau Ho Hang seharusnya menelepon
lebih cepat.
Joon Oh
pikir nanti mobil Jaksa nanti, Jaksa Cho pikir tak memikirkanya karena ia yang
merencanakan semua ini. Joon Oh pun mohon bantuan keduanya. Saat itu Bong Hee
dan Jaksa Yoon menyadari ada yang mengikuti mobil mereka dan dihalangi oleh
mobil Jaksa Cho.
Bong He
bertanya apa yang dilakukanya, Joon Oh menyuruh Bong Hee agar mengmankan
rekaman suaranya dan meminta Ji Ah agar jangan sampai buat kesalahan karena ini
masalah yang sangat penting. Jaksa Yoon pun
memberitahu bahwa Melalui rekaman itu mereka akan membuktikan bahwa Jang
Do Pal orang yang membunuh Shin Jae Hyun dan Choi Tae Ho terlibat dalam
pembunuhan tersebut.
“Jika
kita bisa menuntut Choi Tae Ho atas konspirasi melakukan pembunuhan maka kita
bisa membuktikan aksi kriminal yang dilakukan Choi Tae Ho.” Jelas Jaksa Yoon.
Semua pun tepuk tangan seperti berharap semua akan berhasil.
Tae Ho
menatap marah pada Joon Oh yang sengaja menjebaknya lalu masuk kedalam mobilnya
dan pergi. Joon Oh menelp memberitahu Tae Ho baru saja pergi di Gerbang Tiga.
Setelah itu Joon Oh dan Ki Joon saling berhigh five dengan wajah bahagia saling
berpelukan meninggalkan parkiran.
bersambung ke episode 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar