Min Hyuk
pikir Gook Doo tak punya hak untuk membawa Bong Soon dan ingin tahu apakah
punya surat perintah. Gook Doo menegaskan bawah Bong Soon adalah temannya dan tidak
bisa membiarkan bermalam dengan pria yang tak dikenalnya. Min Hyuk pun menyuruh
Gook Doo agar menginap saja bersama.
Bong Sookn kali ini yang panik.
“Jangan,
Gook Du. Kau tidak bisa menetap di sini. Ayo kita pergi.” Kata Bong Soon, Gook
Do akhirnya mengajak Bong Soon untuk pergi.
“Berhenti
di sana! Jangan ikut campur urusan pribadi orang.” Kata Min Hyuk
Itu yang seharusnya ditujukan padamu! Pasal 4,
Ayat 50 dari Undang-Undang Dasar Pekerja: Seorang karyawan tidak boleh bekerja
lebih dari 40 jam per minggu atau lebih dari 8 jam per hari, terutama sampai
larut malam. Dan apa sebenarnya tugas pekerjaan yang akan ia lakukan di
rumahmu?” kata Gook Doo dengan mata mendelik .
“Tidak
ada yang harus kujelaskan.” Ucap Min Hyuk
“Pasal
110 dari Undang-Undang Dasar Pekerja, kau bisa didenda sampai 10 juta won untuk
melanggar Undang-Undang Dasar Pekerja.”kata Gook Do
Min Hyuk
pun mempersilahkan Gook Do untuk membawanya dengan memberikan tanganya yang
siap diborgol. Bong Soon pun berbicara pada Gook Doo, kalau tidak akan
memberitahu karena ini adalah rahasia perusahaan, tapi ada sesuatu yang harus
dilakukan hari ini. Gook Do tetap ingin tahu
apa itu tepatnya. Bong Soon tetap
mengatakan itu adalah rahasia perusahaan.
“Sekarang
aku makin penasaran! Apa itu?” kata Gook Do, Min Hyuk memberitahu kaalu Bong
Soon tidak bisa bilang.
“Do Bong
Soon! Saat masih sekolah dulu kau juga suka seperti ini, sampai sekarang kau
masih samasaja bahkan di tempat kerja!Kau akan tidur sepanjang haridi sekolah
saat akan ada ujiantapi kau akan pergi ke ruang belajar dan begadang sepanjang
malam untuk belajar!” ucap Gook Doo. Min Hyuk yang mendengarnya berpikir
caranya bisa memenuhi kebutuhan gaya kerja nya, jika Bong Soon seperti itu.
“Apa Sudah
telpon Ibumu?” tanya Gook Doo, Bong Soo mengatakan baru saja ingin meneleponnya sekarang.
“Aku akan
bicara dengan Ibu nya Bong Soon. Jika dia tidak memberikan izin maka aku akan
tetap membawanya, meskipun kau sangat membutuhkan nya.” Tegas Gook Doo, Min
Hyuk pikir kenapa harus repot-repot bertanya.
Gook Doo
menelp Ibu Bong Soon memberitahu sdang
berada di kediaman Presdir perusahaan nya Bong Soon dan akan bekerja di rumah
Presdir laki-laki nya sepanjang malam. Dan dengan Situasi ini memerlukan
persetujuanya.
“Tunggu,
jadi, dia akan tidur dengan Presdir itu... Ah.. maksudku, begadang sepanjang
malam dengan dia?” kata Ibu Bong Soo, Gook Doo membenarkan.
“Oh,
kurasa, jiwanya dipenuhi dengan rasa dedikasi untuk pekerjaan barunya! Itu apa
yang aku inginkan! Sudah, biarkan saja dia. Kau untuk apa disana? Jangan bekerja terlalu keras. Cepat
pulang! Apa Kau tidak sibuk? Ada insiden di lingkungan kitalalu kenapa juga kau
ikut campur kehidupan cinta Bong Soon... Maksudku, kehidupan kerja nya?” ucap
Ibu Bong Soon, Gook Do binggung karena ibu Bong Soon malah membiarkanya. Ibu
Bong Soon pun ingin bicara pada anaknya.
Bong Soon
berbicara pada ibunya dengan sedikit menjauh,
Nyonya Hwang berpesan agar anaknya melaukan dengan benar. Bong Soon tak
mengerti maksud ibunya.
“Aku tahu
ini bukan sesuatu yang harus seorang Ibu katakan tapi aku akan beranggapan
kalau yang terjadiapapun malam ini sudah menjadi takdir. Menurut pengalamanku,
hal-hal bisa busuk jika terlalu lama disimpan.” Kata Nyonya Hwang, Bong Soon
kesal mendengar ucapan ibunya.
“Cepat
suruh Gook Du pulang! Beraninya dia berada di sana! Apa yang dia lakukan di
sana? Ini bukan urusannya.” Kata Nyonya Hwang
Bong Soon
tak ingin terdengar oleh Gook Do mengalihkan dengan bicara agar ibunya tak
perlu khawatir dan sedang bekerja.
Tuan Do
bertanya apakah tadi Bong Soon yang menelp, Nyonya Hwang memberitahu kalau
anaknya ingin bermalam. Tuan Do binggung melihat istrinya itu terlihat senang
sekali, Nyonya Hwang mengaku tidak bisa menahan tersenyum.
“Apa Mie
nya mau ditambah lagi, Bong Ki?” kata Nyonya Hwang yang menyiapkan mie sebaskom
besar. Bong Ki menolak
“Tapi
Kenapa dia bermalam di rumah pria? Bilang padanya untuk cepat pulang ke rumah!”
kata Tuan Do
“Ya
ampun, kau tidak peka sekali! Seorang gadis yang membuang masa mudanya, mengatakan
dia akan bekerja semalaman lalu kau menyuruhnya untuk pulang karena dia adalah
seorang wanita, itu hanya alasan untuk menghalangi nya!” jelas Nyonya Hwang
“Tapi
kenapa juga pengawal harus bermalam disana?” kata Bong Ki heran
“Menurut
pengalamanku, sesuatu yang penting hanya akan terjadi di malam hari.” Ungkap
Nyonya Hwang sambil makan mie penuh semangat
Gook Doo
tetap ingin tahu tugas pekerjaan Bong Soon. Min Hyuk rasa ini salah satu alasan
membenci polisi karean selalu mengajukan pertanyaan seolah-olah sedang
menginterogasiya. Ia memberitahu kalau pernah
bertemusebelumnya di kantor polisi. Gook Do sudah tahu. Min Hyuk pikir mereka
bisa santai sedikit saja.
“Kau
polisi, kan? Lakukan pemeriksaan latar belakang padaku dan kau yang melakukan penyelidikanku waktu itu.”
Ucap Min Hyuk
“Ada insiden
di dekat rumahku, dan aku polisi yang bertanggung jawab untuk itu Dan Bong Soon
mendengar suara tersangka, tersangka itu melihat wajah nya Bong Soon! Dan
petugas yang ditugaskan untuk melindunginya diserang. Di siang hari!!” kata
Gook Do, Min Hyuk mengataka kalau sudah mengetahui
“Makanya
aku tidak bisa kau bersama dengan Bong Soon,karena kau tengah bersamanya saat
kejadian itu.” Tegas Gook Doo.
“Antara
insiden itu dan serangan terhadap petugas polisi itu hari ini tidak ada kaitan
nya. Orang itu hanya orang yang dendam pada Presdir-ku.” Ucap Bong Soon
menjelaskan.
“Apa Kau
polisi? Apa Kau pernah melakukan investigasi yang tepat?”ucap Gook Do
Bong Soo
pikir kedua insiden itu tidak ada kaitan nya sama sekali. Gook Do pikir Itu
alasan lain Bong Soon tidak bisa menginap lalu meminta Min Hyuk ikut denganya,
Min Hyuk binggung kenapa ia harus ikut. Gook Doo merasa perlu untuk menyelidiki
Min Hyusebagai saksi untuk kejadian ini.
Min Hyuk
heran Gook Doo yang bicara kasar. Gook Do pikir untuk apa bersikap sopan kalau
sikap Min Hyuk yang meremehkanya, lalu memberitahu bahwa detektif Choi akan
dipulangkan dari RS besok jadi akan menjemputnya saat itu dan meminta tolong
datang ke kantor polisi besok. Min Hyuk setuju lalu mengajak Bong Soon.
Bong Soon
binggung, Min Hyuk pikir ini melanggar
UUD Pekerja menurutnya mereka harus menjadi warga negara yang taat hukum karena
mungkin hidup di dunia ketika polisi
menerobosmasuk ke rumah orang tanpa surat perintah paling setidaknya, mereka
harus mentaati hukum. Gook Do pun terdiam.
Min Hyuk
memilih untuk pergi karena akan tidur saat itu dengan mengoda Gook Do kalau
suka ikut menginap juga dengan mengeluh bagian dada. Bong Soon melotot
kaget, teringat kembali saat bertanya
alasan Min Hyuk yang ingin mempekerjakan pengawal perempuan bukan yang
laki-laki.
“Maka,
tidak akan ada spekulasi bahwa dia gay.” Bisik Sek Kong, Bong Soon merasa kalau
Min Hyuk memang suka pria, Sementara Gook Doo binggung melihat tingkah Min Hyuk
yang aneh.
“Bong
Soon.. Aku benar-benar tidak mengerti.” Ucap Gook Doo akhirnya bicara serius
berdua
“Aku
sekretaris orang itu dan Juga, ada alasan di balik semua ini.” Kata Bong Soon
tak ingin dianggap sebagai pengawal
“Kenapa
juga sekretaris harus bermalam dengan Presdir-nya?” keluh Gook Doo
“Jangan
terlalu khawatir, Gook Doo. Aku bukan orang bodoh” ucap Bong Soon.
Gook Do
akan pergi dari rumah Min Hyuk, lalu meminta agar Bong Soon memberikan
tanganya, dengan memberikan sebuah
gelanga sebagai pemanggil darurat kalau menekan satu tombol makan setiap polisi
di sekitar mereka akan segera menghampirinya dalam lima menit. Bong Soon
mengangguk mengerti. Gook Do pun meminta agar Bong Soon besok datang dengan Min
Hyuk, serta memastikan agar menekan tombol bantuan kalau Min Hyuk berbuat yang
macam-macam.
“Semua
pria seperti anjing!” teriak Gook Doo meluapkan emosinya, Bong Soon meminta
agar jangan meremehkan anjing. Gook Doo pun segera pamit pergi.
Bong Soon
memberitahu Min Hyuk bahwa Temanya sudah pergi sekarang, tapi saat ke kamarnya
tak melihat si bosnya, lalu ia pun berjalan berkeliling terpesona melihat semua
pakaian yang tersusun rapih, lalu heran melihat sebuah lukisan dalam lemari
pakaian.
Ia
mendorong dan mulutnya melonggo karena masuk ke dalam ruangan rahasia dengan
banyak mesin games seperti tempat arcade dalam rumah. Min Hyuk sudah duduk di
depan komputer, Bong Soon pun bertanya Jenis tempat apa ini, Min Hyuk
mengatakan bawah ini adalah Kurungan bawah tanah dan Tempat di mana semua
karakter video game dilahirkan, lalu mengucapkan selamat datang di taman
bermainya.
“Orang
kaya memang suka melakukan hal macam-macam.”komentar Bong Soon berbisik. Min
Hyuk melihatnya merasa kalau Bong Soon itu
menghinanya. Bong Soon menyangkalnya dengan mengeluh kuping Mi Hyuk yang
sangat peka.
“Nama:
Jung Joon Tae. Alamat: Seoul, Sungdong-gu, Sungsu-dong, 1-ga, Nomor 164,
Apartment Chowon, Suite 103.” Ini orang
yang memiliki sepeda motor itu.” Kata Min Hyuk yang berhasil menyelidikinya.
Bong Soon pun ingin segera pergi.
“Tunggu!
Hari ini, mari kita. melindungi satu sama lain dan terus bersama-sama. Itu
perjanjian yang sudah kita sepakati. Kita bisa pergi kesana nanti pagi.” Kata
Min Hyuk. Bong Soon pun tak menolak
“Temanmu
sangat mengkhawatirkanmu. Meskipun ia tidak berniat untuk pacaran denganmu. Apa itu kalung dari
Brengs... Maksudku, polisi itu?”ucap Min Hyuk melirik sinis pada kalung yang
dipakai Bong Soon.
“Tidak.
Ayahku membeli ini sebagai hadiah kelulusan untukku dan Berhenti ikut campur
dalam kehidupan pribadiku!” kata Bong Soon,
Min Hyuk
mengerti lalu mengajak mereka untuk tidur, Bong Soon kaget menutup dadanya, Min
Hyuk mengatakan hanya ingin untuk tidur di kamar yang sama dan Bong Sook
itu jangan berharap terlalu tinggi. Bong
Soon pikir mana mungkin mereka tidur di
kamar yang sama dan bukan gadis yang seperti itu.
“Dari
semua tempat, kenapa kita harus tidur disini padahal kau punya ruang tamu dan kamar
tidur yang bagus, juga?” keluh Bong Soon mengikuti kemana Min Hyuk membawanya.
“Apa kau
pernah dapat ancaman lewat telpon di pagi hari? Yahh.. memang Tak heran. Bagaimana
seseorang dengan hidup yang sederhana bisa memahami kesulitanku? Kau Tidur di
sofa Aku akan tidur di slepping bag.” Kata Min Hyuk
Bong Soon
hanya diam saja, Min Hyuk mengeluarkan slepping Bag dari lemari dan siap
memakainya. Bong Soon tetap duduk disofa, Min Hyun heran dengan tingkah Bong
Soon bukanya berbaring. Bong Soon akhirnya membuka selimut dan langsung
tertidur.
Min Hyuk
memberitahu bahwa sofa itu sangat mahal dan mematikan lampu. Bong Soon langsung
melonggo melihat langit rumah yang bertabur bintang seperti memandang langit
luas di dalam kamar. Min Hyuk menceritakan Saat masih kecil, membaca buku yang
berkatakalau manusia akan menjadi bintang setelah mereka mati dan ia percaya dengan
itu.
“Buku-buku
yang aku baca tertulis kalaumanusia akan jadi hantu setelah meninggaldan
gentayangan di depan orang.Bagaimana bisa seseorangmenjadi bintang?” ucap Bong
Soon
“Karena
itu cara satu-satunya supayaaku bisa melihat Ibuku setiap malam.” Ucap Min
Hyuk, Bong Soon bertanya apakah Ibu Min Hyuk sudah meninggal.
“Ketika
aku berumur enam tahun,Ibuku membawaku ke rumah Ayahku Sebelum dia meninggal
lalu Kakak tertua pertama dan ketigaku, seringmengangguku dan mengunciku di
lemari setelah itu mereka akan habisdipukuli Ayahku.” Cerita Min Hyuk
“Lalu
kenapa kau membangun pintumasuk ke kurunganmu di lemarimu?” tanya Bong Soon.
“Aku
terkunci di lemari karena saudara-saudaraku tapi ternyata beradadisana cukup
nyaman juga.Tidak akan ada yang menggangguku,dan aku juga bisa tidur.Ditambah
lagi, itu menyenangkan!Orang yang jahat tidak bisa menemukanku di sini, bahkan Polisi
juga tak bisa.” Ucap Min Hyuk bangga
Bong Soon
rasa Min Hyuk itu kau lebih bencipolisi daripada penjahat nya. Min Hyuk
menceritakan Dulu Ayahnya preman, mendapatkan uang dengan tinju dan menggunakan
uang itu untuk akrab dengan polisi. Sang ayah bahkan untuk berhubungan baik
dengan jaksa.
“Menurutku,
dia banyak melakukanhal yang jahat dan mencurigakantapi anehnya dia tidakpernah
masuk penjara.Aku belum pernah bertemuseorang polisi yang benar.” Ucap Min Hyuk
sangat membenci polisi
“Tapi ada
banyak polisi yangbaik di luar sana, juga!” tegas Bong Soon membela
“Hei,
kenapa kau suka polisi?.. Akuharus memperjelas.Menurutmu, apa menariknya polisi
itu?” kata Min Hyuk kesal, Bong Soon mempertegas lagi apakah maksudnya Gook
Doo. Min Hyuk membenarkan.
Bong Soon
ingin memberitahu tentang Gook Doo, tapi memilih untuk mengurungkan niatnya. Min
Hyuk mengaku ingin tahu berapa lama Bong Soon menyimpan cinta bertepuk sebelah
tangannya itu. Bong Soon pun mulai bercerita
pertama kali bertemu Gook Doo di kelas enam
Flash Back
Seorang
anak laki-laki dengan tubuh yang tinggi masuk kelas. Ibu guru memberitahu
waktu Waktu istirahat sudah berakhir dan
memperkenalkan siswa pindahan dari Gangnam. Beberapa teman Bong Soon pikir yakin
Goo Doo sangat kaya. Gook Doo pun memperkenalkan diri.
Bong Soon
yang baru saja tertidur diatas meja langsung terpana dengan ketampanan Gook
Doo. Ibu Guru memberitahu bahwa Gook Doo adalah siswa pintar di sekolah nya
yang dulu lalu menyuruh duduk di meja Bong Soon yang masih kosong.
Gook Doo
pun duduk disamping Bong Soon, dan langsung memberitahu ada air liur di
pipinya, semua orang tertawa dan Bong Soon langsung menghapusnya dengan cepat
karena sangat malu. Bong Soon seperti
sangat terkesima dengan Gook Doo yang pinta bermain piano.
Saat
remaja, kemampuan bermain piano Gook Doo makin meningkat, jari-jarinya dengan
cepat bermain irama piano klasik. Bong Soon yang bertugas mengepel lantai
ruangan seperti hanya menatap Gook Doo karena terkesima, beberapa anak
perempuan pun terpesona dengan Gook Doo berusaha melihat dari jendela. Bong
Soon pun pasrah karena Gook Doo disukai banyak waktu.
Bong Soon
memberitahu bahwa In Gook Doo adalah satu-satunya orang yang membuatnya tak
berdaya. Min Hyuk mengumpat marah mendengar cerita Bong Soon, menurutnya Gook Doo itu tak meminta Bong Soon
untuk menyukainya dan kenapa malah bersikap jahat.
“Hei,
bangun... Mari kita lakukan.” Kata Min Hyuk, Bong Soon binggung apa maksudnya.
Bong Soon
dan Min Hyuk main tembak-tembakan 3D, seperti berperang sungguhan. Sampai akhirnya
Bong Soon menang dan Min Hyuk kalah lalu bergegas pergi ke sofa.
“Bos....
Aku mau tidur. Sofa itu milikku, dan aku tidak inginperkataan apapun mengenai
itu. Jadi tidurlah di lantai dengan damai dan nyaman.”ucap Bong Soon sambil
bergumam
“Kita main
satu ronde lagi.” Ucap Min Hyuk ikut bergumam.
Bong Soon
menolak dan langsung membaringkan tubuhnya, Min Hyuk mengumpat kesal dan saat
itu melihat Bong Soon yang sudah mendengkur tertidur pulas.
Bong Soon
terbangun dan dikagetkan melihat Min Hyuk sudah ada disampingnya dan langsung
mendorongnya, Min Hyuk pun berguling jauh dilantai. Bong Soon panik melihat Min
Hyuk yang tidur disampinganya dan memastikan kalau tak terjadi sesuatu pada
dirinya karena masih mengunakan pakaian yang lengkap.
“Wah, kau
begitu keras kepala! Aku pindah ke sana karena lantai nya sangat dingin! Apa Kau
tahu betapa takutnya aku?” ucap Min Hyuk
kesal, Bong Soon bertanya takut kenapa.
“Aku
takut kau akan meremukkan tulang-tulangku! Cepat buatkan makanan. Banyak yang
akan kita lakukan hari ini, dan buatkan makanan yang enak.” Perintah Min Hyuk.
Bong Soon pun turun dari sofa pergi ke dapur.
Min Hyuk
melonggo melihat banyak makanan diatas meja, Bong Soon menyindir Min Hyuk agar
Berhenti menatap seperti sedang tersentuh, lalu menceritakan kalau Ibunya suka
memerintah, jadi harus banyak memasak makanan sejak masih kecil dan pandai
memasak. Min Hyuk mengelak kalau akan tersentuh.
“Semua
lauk ini mengandung banyak karbohidrat!Kau malah memasak tumis kentang,
ubirebus, dan nasi putih bukannya gandum!Wah, coba lihat beras nya. Warnaputih
nya hampir membutakan!” ejek Min Hyuk. Bong Soon mendengus kesal mendengarnya.
“Tapi
tetap saja, aku harus bersikap bijaksana terhadap orang yang memasak semua ini
untukku. Aku akan makan ini demi dirimu.” Kata Min Hyuk seperti tak ingi memuji
“Kalau
begitu, jangan dimakan!” ucap Bong Soon kesal, Min Hyuk mengejek Bong Soon yang
tukang marah.
“Kau
pasti akan membuat istrimu gila kalau sudah menikah...” komentar Bon Soon
merasa tak perlu mengkhawatirkan hal itu,
“Itu
mengingatkanku pada temanmu, Terutama bokong nya. Dia punya bokong yang keras
dan bagus. Sama seperti apel.” Cerita Min Hyuk seperti pria yang maniak
“Ah,
tiba-tiba imejmu jadi langsung berubah dimataku.” Kata Bong Soon
Min Hyuk
mengaku suka pria dengan bokong yang
bagus. Bong Soon langsung menancapkan sumpit pada meja sambil tertebus kebawah,
Min Hyuk gemetar melihatya. Bong Soon merasa heran dengan Min Hyuk yang harus mengatakan
sesuatu seperti itu.
Bong Soon
bertanya pada Min Hyuk apa yang akan dilakukan jika menangkap orang itu. Min
Hyuk mengatakan harus mencari tahu apa motifnya Dengan menyiksanya. Bong Soon
balik bertanya apakah ia harus melakukan itu.
“Kau akan
meminta uang yang banyak jika aku memintamu untuk melakukannya.” Kata Min Hyuk,
Bong Soon pikir itu sudah pasti.
“Maka,
aku saja yang melakukanya.” Kata Min Hyuk
“Jadi
yang harus aku lakukan untukmembantumu hanya menangkapnya, kan? Apa kau
akanmelaporkan dia ke polisisetelah kau menangkap nya dan mencari tahu penyebab
dia melakukan ini?” ucap Bong Soon
“Tidak,
aku akan mengurus segala sesuatu setelah itu, juga.” Kata Min Hyuk
Bong Soon
melihat Min Hyuk memang benar-benar,
sungguh, sangat, orang yang keras kepala. Min Hyuk tak peduli dengan komentar
Bong Soon. Bong Soon pun bertanya apakah Min Hyuk tidak akan memberitahu polisi tentang ini
saat mereka ingin bertemu polisi hari ini, Min Hyuk pikir Tidak ada alasan baginya untuk memberitahukan
kehidupan pribadinya.
“Tapi
tetap saja, aku yakin kau akan membahasnya saat kau bersaksi nanti. Yang harus
aku katakan untuk bersaksi hanya hal yang berkaitan dengan polisi itu.” Kata
Min Hyuk
“Tapi,
nanti mereka akan mengira kalau orang ini, orang yang sama dengan pelaku di
Dobong-dong! Dan jika kau melakukannya, kau
akan menyesatkan mereka!” ucap Bong Soon.
“Saksikan
dan lihat apa yang akan polisi itu lakukan. Coba Temanmu. Lihat saja dia akan
melakukan penyelidikan dimana.” Kata Min Hyuk. Soon Bong Soon hanya mengeluh
kesal selalu saja meremehkan Gook Doo.
Gook Doo
bertemu dengan petugas Choi dirumah sakit. Petugas Cho menceritakan si pelaku yang pasti tidak ahli menggunakan
pisau bahkan cukup ceroboh saat menggunakan nya dan yang penting, tujuannya
bukan untuk membunuhnya
“Itu
adalah pisau hiasan yang terpahat. Dan ia melarikan diri karena dia lebih
terkejut melihat darah nya.” Cerita petugas Choi
“Kau
melihat jelaswajahnya, benarkan?” ucap Gook Do, Petugas Cho yakin ingat dengan jelas lalu Gook Do pun
memperlihatkan foto CCTV saat dokter palsu membawa nona Kim.
“Bukan
orang ini. Dia jauh lebih tua daripada orang ini.” Kata Petugas Choi yang
mengingat pria saat menikam dikamar mandi.
“Bagaimana
kau bisa tahu, padahal wajahnya benar-benar tertutup?” tanya Gook Do
“Dia
memiliki wajah yang terlihat kasar.” Ucap petugas Choi.
Bong Soon
pergi ke rumah Tuan Jung mengaku tinggal di sebelah dan tetanganya itu
menggunakan mesin cucikemarin, jadi hampir tidak bisa tidur karena sangat
berisik. Tuan Jung mengaku kalau tidak
mencuci dan ingin menutu pintu. Bong Soon dengan kekuatanya bisa menahan pintu
sebelum tertutup.
“Lalu
suara apa semalam? Kenapa berisik sekali? Haruskah aku masuk sebentar untuk
memeriksa apakah kau memiliki mesin cuci atau tidak?” kata Bong Soon, Tuan Jung
mulai mengumpat
Bong Soon
akhirnya mendorong Tuan Jung keluar, Min Hyuk yang melihatya panik karena Bong
Soon menerobos masuk. Si pria akhirnya masuk rumah melihat Bong Soon sudah ada
diruang tengah dan memastiikan kaalu memang benar tetangganya. Bong Soon
mengaku bukan dan menyapanya.
“Sebenarnya,
namaku Do Bong Soon dan aku tinggal di Dobong-gu, Dobong-dong. Kau adalah
pemilik sepeda motor dengan plat Seoul, Sungdong 4458, kan? Kau Jung Joon Tae,
kan?” ucap Bong Soon, Si pria membenarkan dan bertanya siapa Bong Soon.
“Jadi,
ternyata benar... Ikut aku sebentar, oke? Ada sesuatu yang ingin aku
katakanmengenai sepeda motor itu.” Kata Bong Soon.
“Apa Kau menerobos
masuk ke rumah orang lain dan bicara ngawur seperti ini? Dasar...” ucap Tuan
Jung marah.
Bong Soon
meminta Hanya sebentar saja. Tuan Jung melihat Bong Soon yang berani masuk ke rumah pria sendirian,
langsung mengoda dengan menyentuh pipi Bong Soon. Bong Soon hanya menepis
tanganya. Tuan Jung langsung jatuh pingsan, Bong Soon pun panik melihat keadaan
Tuan Jung yang terkena kekuatanya.
Bong Soon
keluar dari rumah, Min Hyuk kaget melihat Bong Soon dengan mudah menarik Tuan
Jung yang sudah pingsan hanya dengan satu tangan. Bong Soon mengaku tidak memukulnya dengan
keras, jaditidak tahu kenapa Tuan Jung seperti ini dan merasa kalau harus di
bayar lebih untuk ini dan mengajak
bicara Tuan Jung kalau tidak ingin melakukan ini.
“Apa yang
kau lakukan di sini? Kau seharusnya sudah menyalakan mobil nya!” keluh Bong
Soon, Min Hyuk Binggung
“Apa Kita
bawa dia ke kurungan?” ucap Bong Soon, Min Hyuk menganguk saat akan keluar
melihat ibu-ibu yang baru saja pulang belanja. Akhirnya mereka pun buru-buru masuk ke dalam lift sebelum tetangga yang lain
datang.
Di atap
Min Hyuk
melihat Tuan Jang yang disandarkan dengan memastikan kalau Bong Soon tidak
membunuhnya, Bong Soon tahu kalau Tuan Jang
masih bernapas. Min Hyuk pikir Tuan Jang sudah tidak bernapas dan Wajahnya
bengkak.
“Apa Kau
memukulnya?” kata Min Hyuk , Bong Soon mengelengkan kepala
“Ini
Terlihat jelas kau memukulnya!” kata Min Hyuk mulai panik
“Aku tidak
memukul dia! Dia langsung memukul wajahnya sendiri.” Ucap Bong Soon, Min Hyuk
pun mengartikan kalau Tuan Jung melukai dengan tangannya sendiri dan ingin tahu
alasanya.
“Daripada
mengatakan ia melukai dirinya sendiri...” kata Bong Soon lalu melihat Tuan Jung
sudah mulai sadar dan ingin mengikat tanganya.
“Hei, ia
hanya bisa menjawab pertanyaanku jika dia sadar! Jadi Jangan memukulnya!” tegas
Min Hyuk, Bong Soon menegaskan bahwa ia
tidak memukulnya.
Tuan Jung
bertanya siapa keduanya dan ingin tahu alasan Bong Soon melakukan ini,
memangnya ia salah apa. Bong Soon mulai mengikat tangan Tuan Jang agar tak
kabur dan meminta Min Hyuk agar mencari kursi, Tuan Jung memberitahu punya kerabat
yang merupakan polisi... Dan teman paman mantan pacarnya bekerja di Kantor
Kejaksaan.
Bong Soon
pun meminta agar Paman itu memegang setruman listrik., dan ia mengikat bagian
kaki. Tuan Jung berteriak kesakitan karena Bong Soon mengunaka kekuatanya,
tangan mencoba mendorong dan membuat alat setrum mengenai wajahnya. Bong Soon
melonggo melihat Tuan Jung yang pingsan untuk kedua kalinya.
Min Hyuk
pun terlihat marah merasa Bong Soon tak melakukan pekerjaan dengan benar. Bong
Soon pikir itu bagus, Akhirnya Tuan Jung pun sudah duduk dan terbangun setelah
itu memilih untuk pamit pergi dan merasa sudah selesai melakukan tugas yang
diharuskan untuk hari ini.
“Hei...
Selesai apanya!! Kemarilah.!!” Teriak Min Hyuk, Bong Soon pun kembali lalu
duduk bertanya siapa yang menyuruh Tuan Jung.
“Aku
sudah melaporkan kalau sepeda motorku dicuri Tapi aku masih belum dapatkabar
lagi dari polisi.Polisi semua tak ada guna nya.” Cerita Tuan Jang,
Bong Soon
kaget mengetahui ternyata Sepeda motor Tuan Jung dicuri, Tuan Jung
menceritakan sudah bekerja sampai larut
malam di restoran selama enam bulan untuk membeli sepeda motor itu. Bong Soo
dengan sedi meminta maaf dan akan melepaskan ikatan tanganya. Min Hyuk
mengumpat marah, Bong Soon pun ikut kesal karena mereka sudah menangkap orang
yang tidak bersalah!
“Aku
tidak menggunakan kekuatanku untuk yang semacam ini! Kau bahkan tidak tahu
situasi nya! Lihatlah kekacauan yang telah kau buat!” kata Bong Soon memarahi
Min Hyuk dan kembali meminta maaf pada Tuan Jung. Min Hyuk pun menyuruh Tuan
Jung agar segera pergi saja.
Seseorang
sedang di interogasi, menanyakan hubungan dengan wanita itu. Si pria mengaku
kalau Wanita yang diculik itu adalah
tunangannya. Ketua Yook yakin bukan pria itu pelakunya, Detektif lain memberitahu sudah mencari tahu,
dan pria memang memiliki motif karena mereka berdua bertengkar hebat sehari
sebelum kejadian dan korban mengatakan bahwa akan membatalkan pernikahan nya.
“Kau
merekam suaranya, kan?” ucap Gook Doo, Seniornya mengangguk, Ketua Yoon yakin
bukan pria itu pelakunya. Detektif lain
melihat petunjuk dari TKP...
“Hei,
bocah. Jangan memperhatikan hal lain, Coba kau Lihat saja matanya. Dia jelas
mengkhawatirkan tunangannya.”ucap Ketua Yook
“Jadi
itulah sebabnya mereka mengatakan bahwa orang yang membunuh Nn. Jung Yang Sook
dan penculik bukan orang yang sama.”kata detektif lainya.
“Aku
yakin di balik kedua insiden inidilakukan oleh pelaku yang sama.” Tegas Gook Do
Kepala
Yook pikir TKP mungkin sama,Tapi jejak
kaki kedua tersangka sama sekali berbeda. Gook Doo merasa si pelaku
itumain-main dengan polisi bahkan menyamar untuk menculik korban dari kamar rumah
sakitnya, menurutnya si pelaku mampu
melakukan apa saja. Kepala Yoon tetap yakin Untuk saat ini, a akan mengatakan
bahwa pria itu bukan orang yang mereka inginkan hanya Kesamaan yang mereka
punya untuk saat ini adalah TKP. Gook Do pun memberitahu bahwa Kim Ji Won...
masih hidup. Dektif Kim pun masuk memanggil Gook Doo.
Min Hyuk
sudah duduk didepan Gook Doo, Bong Soon mencari kesempatan untuk menatap pujaan
hatinya lebih dekat dengan wajah tersenyum.
Goo Doo pun mulai membahas insiden penculikan baru-baru ini di
Dobong-dongdan serangan terhadap Petugas Choi Shi Won sama sekali tidak
berhubungan. Min Hyuk membenarkan.
“Lalu
kenapa Petugas Choi Shi Won diserang?Persoalan ini harus diselidiki, tidak
peduli apapun” tegas Gook Do
“Polisi
memiliki hak untuk melindungi warga negara nya, kan?Tapi warga negara memiliki
hak untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Aku akan mengurus masalahku
sendiri, jadi urus saja urusanmu sendiri.” Kata Min Hyuk tak ingin ada campur
tangan polisi.
“Mulai sekarang,
aku akan bertanggung jawab atas perlindungan pribadi Nn. Do Bong Soon.” Kata
Gook Doo. Min Hyuk pun tak peduli.
“Gook Du,
aku akan menjelaskan semuanya, sebagai sekretaris Tn. Ahn. Jadi, seperti yang
kau lihat, orang ini sedikit sinting... maksudku, ia memiliki kepribadian yang
unik. Jadi, dia memiliki banyak musuh di sekitar nya...” cerita Bong Soon yang
langsung diprotes oleh Min Hyuk.
“Apa Kau
mencoba untuk melakukanpembunuhan karakter, di sini?” kata Min Hyuk marah
“Apa
maksudmu, "pembunuhan karakter?" Meskipun begitu, musuh-musuh nya
mengira Petugas Choi adalah pengawal nya. Dan itulah sebabnya ia diserang,
secara mendadak.” Jelas Bong Soon
“Kau
bilang Serangan mendadak! Kau seharusnya mempekerjakan pengawal yang benar!”
komentar Gook Doo
Min Hyuk
pikir sudah melakukanya dan ingin memberitahu kekuatan Bong Soon, tapi kaki
Bong Soon langsung menginjak kaki Min Hyuk. Min Hyuk langsung kesakitan tanpa
bisa mengeluarkan suara. Bong Soon menyakin Gook Doo kalau sungguh baik-baik
saja jadi Jangan terlalu mengkhawatirkannya. Gook Do menegaskan bukan
mengkhawatirkan Bong Soon tapi khawatir tentang saksi insiden ini.
“Meskipun
begitu, aku akan menjadi petugas yang akan bertanggung jawab untuk melindungi
Nn. Do. Jika dia harus terlibat ke dalam situasi yang berbahaya karena
pekerjaannya, maka kau harus mempekerjakan pengawal dan menyuruh seseorang untuk
mengawalnya selagi dia keluar dan perusahaanmu untuk memastikan bahwa dirinya tidak
akan tersakiti, bahkan satu helai rambut pun.” Tegas Gook Doo
“Apa Kau
ingin aku... Untuk melindunginya? Padahal Aku yang...” ucap Min Hyuk yang
langsung disela oleh Bong Soon.
“Gook
Doo.. Apa Kau tidak bisa menemukan tersangka yang terakhir itu?” tanya Bong
Soon. Gook Doo mengatakan belum.
Detektif
Kim memanggil Gook Do memberitahu dokter itu sedang libur hari ini jadi langsung ke rumah sakit. Gook Do mengerti. Min
Hyuk masih menahan rasa sakit terinjak oleh Bong Soon.
Min Hyuk
jalan dengan menahan rasa sakitnya lalu meminta telp 911. BonG Soon meminta agar Min Hyuk tetap tenang.
Min Hyuk merasa kakinya remuk karena benar-benar mati rasa. Bong Soon minta
maaf. Min Hyuk menegaksan kalau Bukan hanya sakit, tapi sangat, sangat malu.
“Haruskah
aku membawamu ke rumah sakit?” kata Bong Soon ingin mendekat, Min Hyuk menjauh
merasa Bong Soon itu memang sumber bencana dan menyuruhnya pergi.
“Aku
tahu! Tapi sudah ku bilang, itu bukanlah masalah pribadi!” kata Bong Soon, Min
Hyuk melirik sinis, Bong Soon pun mengajak Min Hyuk segera pergi ke mobil.
Dokter
pikir Tidak sulit untuk mencari tahu jadwalnya karena kalau menelepon kantor, perawat akan memberitahu
apa saja jadwal mulai dari jadwal konsultasi dan operasinya ada secara online
Jadi Tidak sulit jika tersangka
menirunya. Detektif Kim bisa mengerti.
“Seperti
yang Anda minta, ini adalah rekaman CCTV dari ruang operasi hari itu.” Kata
Dokter memberikan USB. Detektif Kim mengucapkan terimakasih atas kerja samanya
dan Gook Doo mengambil USBnya.
“Detektif
Kim. Aku ingin bertemu teman lebih dulu.” Kata Gook Do meminta izin. Detektif
Kim pun mengisinkanya.
Dokter
memberitahu keadaan Min Hyuk retakan kecil kakinya, Min Hyuk menjerit kaget dan
melirik pada Bong Soon. Bong Soon seperti tak enak hati menatap kearah yang
lainya. Dokter menyuruh Min Hyuk agar
membalut lukanya dengan sesuatu dan
jangan terlalu banyak bekerja serta pastikan beristirahat.
Bong Ki
melihat kakaknya baru keluar ruangan, Bong Soon memberitahu adiknya kalau Min
Hyuk yang berjalan didepanya adalah Presdir tempatnya berkerja. Bong Ki menyapa
dengan sopan menananyakan kabarnya, Min Hyuk dengan sinis merasa Bong Ki bisa
melihatnya kalau kedaaanya tidak baik sama sekali.
“Apa Kau
menginjak dia?” ucap Bong Ki, Bong Soon mengaku Tidak dengan keras.
“Kenapa juga
kau menginjak kakinya?” kata Bong Ki. Bong Soon meminta adiknya untuk diam.
“Hei, aku
ingin di rawat di rumah sakit ini.” Kata Min Hyuk.
Bon Soon
binggung karena kaki Min Hyuk itu hanya retak sedikit. Min Hyuk menyindir hanya
karean bukan kaki Bong Soon maka tak memperdulikanya dan memberitahu hampi mati
karena sakit dan Bong Soon ingin merusak citranya karena berjalan pincang.
“Haruskah
aku mengantarmu ke ruangan suite VIP?” kata Bong Ki menawarkanya.
“Tidak,
tempat itu membosankan. Apa tulang ekor Sekretaris Gong masih belum sembuh?”
kata Min Hyuk. Bong Soon menahan amarahnya.
Gook Do
menunggu seseroang di lobby rumah sakit, Hee Jin datang menyapa Gook Doo yang
sudah lama tak bertemu. Gook Doo meminta maaf dan berjanji bisa langsung kencan
sebanyak yang mreka , setelah kasus ini ditutup. Hee Jin bisa mengerti.
“Temanku
jadi Residen di rumah sakit ini. Aku sudah membuat janji untukmu di departemen
ortopedi, jadi ayo pergi sekarang” ucap Gook Do mengengam tangan Hee Jin untuk
pergi.
Bong Soon
dengan cemberut mengeluh Min Hyuk yang menggunakan kursi roda hanya karena jari
kakinya patah sedikit. Min Hyuk sambil makan es krim memberitahu bwah jari kaki
adalah hal yang sangat penting dan Bong Soon harus sedikit bergerak. Bong Soon
pun mendorong Kursi roda ke ruangan Sek Kong.
Sek Kong
senang melihat Min Hyuk yang datang tapi kaget karena duduk di kursi roda. Min
Hyuk memberitahu Kakiny patah. Jadi tidak bisa bekerja. Sek Kong bertanya
kenapa bisa seperti itu. Min Hyuk menceritakan
Do Bong Soon menginjaknya.
Bong Soon
keluar dari ruangan menunggu Min Hyuk, Saat itu anak buah Kwang Bo melihat Bong
Soon langsung berlari ketakutan. Kwang
Bo sedang dilatih untuk bisa makan oleh Hyun Dong. Hyun Dong memberitahu kalau harus
makan jika ingin hidup. Tapi Kwang Bok seperti benar-benar tak bisa makan. Saat
itu anak buahany datang memberitahu tahu tentang Do Bong Soon.
“Do Bong
Soon ada di sini, Bos!” ucap anak Buah Tuan Kim, Hyun Dong pun menyuruh mereka
agar segera memanggil polisi. Sementara Kwang Bok yang sebelumnya belajar
menelan kembali berbaring lemas mendengar nama Bong Soon.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar