PS : All images
credit and content copyright : JTBC
Kyung Min
berjalan sendirian setelah berbelanja di supermarket, lalu merasakan ada
seseorang yang mengikutinya dari belakang dan langsung berusaha berjalan lebih
cepat.
Bong Soon
sudah memasakan supnya tapi heran karena Kyung Min belum datang padaha. Supermarket
dekat. Ia menelp temanya, Kyung Min yang sedang ketakutan mencoba mengeluarkan
ponselnya dan ternyata si pelaku sudah ada didepanya. Kyung Min pun kenapa
pukul beberapa kali dan berusaha untuk meraih ponselnya.
Si pelaku
ingin memukul Kyung Min dengan pipa kayu agar pingsan. Saat itu Bong Soon
dengan wajah penuh amarah menahan dan membuat besi bengkok, si pelaku menjerit
kesakitan dan Bong Soon pun langsung menendangnya sampai mental. Bong Soon pun
memeriksa keadaan Kyung Min yang pingsan.
Bong Soon
menangis didepan ruang UGD, Bong Ki keluar menenangkan kakaknya agar tak
khawatir dan keadaan Kyung Min dengan lukadi rusuk nya memang cukup parahtapi
tidak ada kerusakan permanen, jadi sudah sadar sekarang serta segera pulih
karena temanya itu adalah seorang atlet. Bong Soon pun bisa mengucap syukur.
“Aku akan
memindahkan dia keruang pasien umum sekarang.” Kata Bong Ki, Bong Soon
menganguk mengerti walaupun wajahnya terlihat masih panik.
Kyung Min
akhirnya sadar melihat Bong Soon yang ada didekatnya. Bong Soon melihat temanya
meminta maaf karena seharusnya ia sendiri yang pergi untuk membeli tahu. Kyung
Min menanyakan sup buatan temanya itu.
“Jangan
berani-berani nya kaumakan makanan enak sendirian.” Goda Kyung Min, Bong Soon
menyuruh temanya agar beristirahat saja.
Semua
ibu-ibu berkumpul di cafe Tuan Do. Nyonya Hwang sebagai pemimpin merasa Jika
seperti ini, maka gadis muda di lingkungan rumah mereka tidak akan ada yang
tersisa jadi mengajak mereka agar berpencar menjadi 3 kelompok, untukmelindungi
gadis muda dari Dobong-dong serta mereka semua yang harus melindungilingkungan
mereka sendiri.
“Bagaimana
dengan rentang usia?” tanya ibu bertubuh tambun. Nyonya Hwang pikir Dari usia
17 tahun sampai 30 tahun.
“Kami
tidak bisa melakukan itu. Ada beberapa wanita di usia 40-an yang terlihat
seperti seusia 18 tahun. Yang pasti, tersangka nya juga tidak akan bertanya dulu
berapa umur mereka sebelum menyerang.” Kata Si wanita bertubuh tambun.
“Meskipun
begitu, tampaknya ia hanya mengincar wanita muda yang kurus, jadi kita harus
memprioritaskan mereka yang...” kata ibu Jae Hoon langsung disela oleh Ibu Myung
Soon.
“Jadi
maksudmu, wanita yang gendut tidak layak untuk dilindungi? Aku tidak percaya diskriminasi
ini!” kata Ibu Myung Soon tak percaya.
“Penculik
mungkin tidak terlalu ingin menculik wanita yang beratBerhenti
membesar-besarkan masalah seperti ini!.” Kata Ibu Bong Soon
“Apa penculik nya bilang
padamu kalau dia tidak bisa mengangkat wanita yang berat? Kau bukan penculik
nya!” kata Ibu Myung Soon marah
Saat itu
Baek Tak dan anak buahnya masuk,
memberikan selebaran. Nyonya Hwang memberitahu kalau mereka memiliki
pertemuan darurat karena ada suatu keadaan yang memprihatinkan. Baek Tak pikir
mereka bisa meyimpanya nanti.
“Apakah
Anda Ketua kelompok ini di sini?” kata Baek Tak, Nyonya Hwang binggung karena
tak mengenalnya. Baek Tak meminta Nyonya Hwang duduk karena ingin mengatakan
sesuatu.
“Aku Baek
Tak, Presdir Konstruksi Baek Tak yang mengawasi Sebit Redevelopment Project.
Izinkan karyawanku untuk menyambut kalian semua.” Ucap Baek Tak, semua pun
memberikan hormat sambil membungkuk.
“Pertama,
aku ingin menyampaikan kata-kata turut berduka secara tulus pada kalian semua dikarenakan
lingkungan kalian telah terlibat masalah akhir-akhir ini. Dalam masa sulit, aku
yakin kalian mungkin berkata "Apa gunanya pembangunan ulang di
tengah-tengah kekacauan ini." Namun, aku percaya bahwa kolaborasi antara kita
semua akan sesuai bagi kita semua.” Kata Baek Tak, Nyonya Hwang melonggo lalu
ingin tahu apa sebenarnya yang ingin dikatakanya.
“Pada
dasarnya, aku mengatakan bahwa kami akan melindungi Dobong-dong. 60 karyawanku
sangat terlatih dalam Judo, Hapkido, Jiu-Jitsu, tinju, muay thai, dan taekwondo
Mereka akan terpecah menjadi 3 kelompok untuk melindungi lingkungan ini.” Kata
Baek Tak membanggakan diri anak buahnya yang tinggi besar.
“Itu akan
menjadi hal yang baik untuk mengurangi tingkat kejahatan di jalan itu. Energi
negatif yang berasal dari penentang terhadap upaya pembangunan ulang kami telah
melemparkan bayangan nya ke lingkungan ini selama tiga tahun!” kata Baek Tak
“ Kita
harus bergegas melakukan upaya pembangunan ulang untuk mencegah kejahatan yang
berasal dari gangitu, dan anak muda dari Dobong-dong!Oleh karena itu, sangat
penting bahwa kamiakan segera melakukan tindakan konstruksi.Tapi yang paling
utama, aku yakin bahwa mengutamakan keselamatan warga Dobong-dongakan menjadi
tindakan yang sempurna dari seorang noblesse oblige.” Ucap Baek Tak
“Tersangka
itu pasti tidak akan bisa menyerang lagi! Dia akan kehilangan keinginannya
untuk melakukan kejahatan setelah melihat sekilas orang-orang ini! Maka, kami
akan membuat tindak lanjut dengan memberikan Dobong-dong layanan perlindungan Mulai
besok.” Ucap Baek Tak menyakinkan lalu keluar cafe.
Semua
hanya terdiam, Tuan Do mulai berkomentar menrutnya orang-orang itu lebih menakutkan
dari penjahat yang sebenar nya dan juga bagaiman bisa membedakan antara
penjahat dan pelindun. Ibu Myung Soo merasa Akhir-akhir ini, lingkungan mereka
jadi semakin aneh.
“Pertama,
kita abaikan orang-orang itu. Dan kita harus menjaga daerah dari stasiun bus sampai
ke gang resapan air. Mulai dari jam 10 malam. Oke? Lalu, kita akan patroli ke
sekitar lingkungan.” Kata Nyonya Hwang, Semua setuju akan melakukan
bersama-sama.
Bong Soon
menemani temanya dirawat dirumah sakit, mengeluh melihat wajah cantik temanya
jadi babak belur dan mengumpat akan
menangkap bajingan itu dengan mematahkan setiap tulang di tubuhnya itu.
Kyung Min meminta agar menghentiknya dan melihat hidungnya jadi rusak dari
cermin.
“Tidak,
katanya, hidungmu baik-baik saja.” Kata Bong Soon, Kyung Min pikir kalau Puncak hidungnya tadinya jauh lebih tinggi
dan menjadi datar sekarang!
“Itu
karena wajahmu membengkak.” Komentar Bong Soon, Kyung Min pikir dirinya yang
lebih tahu jadi ini lebih turun.
“Sepertinya
kau sudah kembali ke dirimu yang biasa.Aku kira aku bisa bekerja sekarang.”
Ucap Bong Soon.
Kyung Min
pun mengaku kalau masih sakit jadi tak ingin Bong Soon pergi. Lalu menceritakan
kemarin malam sangat takut dan mengira kalau akan mati begitu saja, tapi
bertahan karena punya teman yang kuat
seperti Bong Soon, sementara wanita-wanita yang lain dengan membayangkan yang
terjadi pada korban sebelumnya menurutnya sangat menakutkan hanya memikirkan.
Nyonya
Hwang masuk dengan panik melihat keadaan Kyung Shim dan memberikan memberikan
semua makanan agar Bong Soon yang membawanya.
Kyung Shin mengaku kalau tulang rusuknya sakit, Nyonya Hwang mengumpat
marah dengan yang dilakukan pada teman anaknya.
“Ibu Bong
Soon.. kau Masih belum menelepon Ibuku, kan?” ucap Kyung Shim
“Untuk
saat ini, masih belum, karena kau menyuruhku untuk jangan bilang padanya.” Kata
Nyonya Hwang
“Ibuku
memiliki jantung yang lemah, sangat berbeda darimu, Ibu.” Kata Kyung Min
Nyonya
Hwang pun memarahi Bong Soon karena seharusnya ia yang membeli tahu, padahal
sudah betapa berbahayanya lingkungan mereka. Bong Soon pikir tak perlu dibahas
karena sudah sangat menyesal. Nyonya Hwang pikir kalau anaknya yang pergi maka pasti
sudah menangkap penjahat nya.
“Tidak
ada jaminan, kalau dia akan tertangkap olehmu lagi! Kau kehilangan kesempatan
yang berharga! Ah, kau seharusnya bisa menangkapnya” ucap Nyonya Hwang. Bong
Soon hanya diam saja karena merasa bersalah.
Nyonya
Hwang masuk dengan panik melihat keadaan Kyung Shim dan memberikan memberikan
semua makanan agar Bong Soon yang membawanya.
Kyung Shin mengaku kalau tulang rusuknya sakit, Nyonya Hwang mengumpat
marah dengan yang dilakukan pada teman anaknya.
“Ibu Bong
Soon.. kau Masih belum menelepon Ibuku, kan?” ucap Kyung Shim
“Untuk
saat ini, masih belum, karena kau menyuruhku untuk jangan bilang padanya.” Kata
Nyonya Hwang
“Ibuku
memiliki jantung yang lemah, sangat berbeda darimu, Ibu.” Kata Kyung Min
Nyonya
Hwang pun memarahi Bong Soon karena seharusnya ia yang membeli tahu, padahal
sudah betapa berbahayanya lingkungan mereka. Bong Soon pikir tak perlu dibahas
karena sudah sangat menyesal. Nyonya Hwang pikir kalau anaknya yang pergi maka pasti
sudah menangkap penjahat nya.
“Tidak
ada jaminan, kalau dia akan tertangkap olehmu lagi! Kau kehilangan kesempatan
yang berharga! Ah, kau seharusnya bisa menangkapnya” ucap Nyonya Hwang. Bong
Soon hanya diam saja karena merasa bersalah.
Min Hyuk
pergi ke toko coklat dan memilih satu kotak coklat, lalu melihat meja kosong
Bong Soon dan coklat yang baru dibelinya. Setelah itu menelp Sek Gong agar
datang keruanganya. Sek Gong datang menemuinya.
“Tetaplah
di sisiku.” Kata Min Hyuk, Sek Gong kaget dan bingung
“Rasanya
sangat kosong di sini, kau duduk saja di meja itu dan jangan lakukan apapun.
Yang harus kau lakukan hanyalah tetap di sisiku. Saat seseorang pergi, kau akan
menyadari kehadiran mereka dalam hidupmu.” Kata Min Hyuk yang kehilangan Bong
Soon.
“Oh...
Apa Anda merasa kehilanganku saat aku pergi?” ungkap Sek Gong seperti tak
percaya
“Tapi,
kapan anak itu masuk bekerja?” keluh Min Hyuk lalu mengambil coklat dari meja
dan memberikan pada Sek Gong.
Sek Gong
makin heran Min Hyuk yang memberikan coklat, Min Hyuk beralasan kalau Hari ini
White Day. Sek Gong hanya bisa melonggo.
Kyung Min
bertanya pada Bong Ki berapa lama lagi
harus ada dirumah sakit. Bong Ki mengatakan Sekitar dua atau tiga minggu
lagi, Gook Doo datang, Kyung Shim melihat mereka seperti sedang reuni SMA dan
semua berkumpul berkat dirinya.
“Bagaimana
pelaku nya? Apa kau menemukan petunjuk tentang dia?” tanya Bong Soon, Gook Doo mengaku masih belum.
“Jadi,
aku punya banyak pertanyaan untukmu. Apa yang terjadi kemarin?” kata Gook Doo
mulai menginterogasi.
“Aku
sedang dalam perjalanan pulang setelah membeli tahu. Tapi rasanya aneh, Orang
itu mengikutiku. Aku berlari sangat cepat, tapi dia muncul tepat di depan
mataku!” cerita Kyung Shim merasa hanya
memikirkan nya saja membuatnya sangat takut.
“Sesuatu
yang mengerikan yang akan terjadi padaku jika bukan karena Bong Soon.” Ungkap
Kyung Shim
“Jadi,
apakah orang itu lari karena Bong Soon muncul?” tanya Gook Doo, Kyung Shim
membenarkan dan ingin memberita kalau Bong Soon menendangnya.
Tapi Bong
Soon memberikan kode agar tak memberitahu tentang kekuatanya, Akhirnya Kyung Min memberitahu kalau Bong
Soon menjerit. Bong Ki pun ikut
membenarkan agar menyakinkan.
“Tunggu,
jadi dia lari karena Bong Soon berteriak?” kata Gook Doo, Kyung Shim mengangguk
“Dan...
apa Kau bisa melihat wajahnya?” tanya Gook Doo, Kyung Shim pikir sipelaku yang
Tidak memiliki wajah. Semua terlihat kaget.
Si pelaku
melihat luka yang ada dibagian pinggangnya, lalu ada bekas luka dipinggungnya.
Ia pun membalut luka dengan perban, didalam penjara dua wanita yang masih sadar
menangis seperti ketakutan dan ingin keluar. Si pelaku menyuruhnya diam, dengan
melihat besi yang bisa dibengkokan oleh Bong Soon. Dua sanderanya tetap saja
menangis, Si pelaku berteriak marah menyuruh mereka semua untuk diam dengan
melempar besi pada dua korban
Bong Soon
pun dibawa keluar dari ruangan, Gook Doo kembali memarahi Bong Soon yang tidak
menekan tombol pada gelang itu padahal memberikan itu untuk situasi seperti sekarang.
Bong Soon mengaku meninggalkannya di rumah.
“Inilah
masalahmu! Bagaimana kau bisa lupa memakai itu? Kau juga dulu sering lupa
membawa perlengkapan sekolah setiap hari dan selalu meminjam seragam olahraga karena
kau lupa bawa punyamu!” ejek Gook Doo lalu bertanya apakah ada yang terluka,
Bong Soon mengelengkan kepala.
“Aku sungguh
akan gila karenamu, Sekarang sudah
berapa kali bajingan itu melihat wajahmu? Lingkungan ini terlalu berbahaya
untukmu. Kau harus pergi dan bersembunyi di suatu tempat.” Ucap Gook Doo
“Mana
mungkin aku bisa bersembunyi, saat aku harus bekerja?” kata Bong Soon.
“Eh, akan
lebih bagus jika kau tinggal di rumah Presdir itu... Ya, pelakunya tidak akan
bisa menemukanmu di sana. Itu akan menjadi yang terbaik.” Kata Gook Doo yakinkan.
“Jangan
terlalu khawatir, Gook Du. Kau tidak menyadari ini, tapi ada hal tertentu yang
aku kuasai. Jadi jangan terlalu khawatir.” Ucap Bong Soon
“Hal apa
yang kau kuasai, maksudmu? Apa Memiliki suara yang nyaring? Kau hanya perlu
tersembunyi di tempat Presdir itu sampai aku menangkap bajingan itu. Dan jangan
pergi ke mana pun. Apa Kau mengerti? Dan Lakukan seperti yang aku katakan.”
Kata Gook Doo lalu pamit pergi. Bong Soon pun hanya bisa dia.
“Kenapa
dia bersikap bodoh sekali?”komentar Gook Doo saat masuk ke dalam mobilnya.
Kyung
Shim makan di temani oleh Nyonya Hwang dan Bong Soon. Nyonya Hwang berharap
agar tulang rusuk harus segera sembuh jadi sudah bilang pada Ibu Kyung Shim
untuk membuat Wine kotoran. Kyung Shim mengeluh menurutnya lebih baik mati saja
daripada meminum itu.
“Hei.. Berani-berani
nya kau meremehkan kekuatan Wine kotoran?” ucap Nyonya Hwang, Bong Soon
memberitahu akan kembali bekerja besok.
“Aku akan
mengawasi Kyung Shim, jadi sana temui pria itu.” Kata Nyonya Hwang, Bong Soon
pun berharap agar temanya segera sembuh dan harus makan sup bersama-sama.
“Bong
Soon... Kau juga harus berhati-hati, oke?” kata Kyung Shim. Nyonya Hwang yang
cerewet menyuruh Kyung Shim menghabiskan makananya.
Gook Do
datang menemui Min Hyuk mengaku tujuanya datang untuk meminta bantuan darinya
dan pasti sudah dengar tentang apa yang terjadi pada teman nya Bong Soon, Min Hyuk mengaku sudah dengar dan lega
karyawan itu tidak terluka terlalu parah.
“Jadi
itulah sebabnya... Aku ingin memintamu untuk menyembunyikan Bong Soon di
rumahmu. Sekarang pelakunya sudah melihat wajah Bong Soon 3x! Membiarkan Bong
Soon di lingkungan itu sangatlah berbahaya.” Kata Gook Doo
“Kau
sungguh tidak tahu apa-apa tentang Bong Soon” komentar Min Hyk
“Sudahlah.
Aku tahu apa maksudmu. Jadi, kau harus menyembunyikannya, seperti yang aku
minta. Jangan menyentuh dia.” Tegas Gook Doo
“Tunggu.
Do Bong Soonitu temanmu, kan?Kau baru saja mengkhawatirkankeadaan temanmu
sekarang, kan?” kata Min Hyuk
“Aku
tidak punya alasan untuk menjawabnya.” Kata Goo Do berdiri dari tempat
duduknya.
“Kau
tahu, aku tadi nya benar-benar tidak ingin mengatakan ini, tapi... kenapa kau
terus bicara secara informal padaku, padahal kita seumuran?” kata Gook Doo
“Caramu
unik sekali untuk menegaskan otoritasmu. Kau menggunakan kekuatanmu untuk
menggali info tentangku?” sindir Min Hyuk
“ Aku
hanya akan membiarkannya, tapi ini sudah keterlaluan makanya, aku mengatakan
ini.” Tegas Gook Doo
“Rahasiakan
ini dari Bong Soon kalau kita seumuran, oke?”kata Min Hyuk
Gook Do
pikir dirinya juag boleh mengunakan bahasa informal juga. Min Hyuk
mempersilahkanya. Gook Doo pun memberikan tugas menjaganya pada Min Hyuk
untuk menjagar Bong Soo lalu keluar dari
ruangan. Min Hyuk melihat sikap Gook Doo yakin kalau cinta Bong Soon itu tidak
bertepuk sebelah tangan.
Bong Soon
tak bisa tidur dalam kamarnya, Gook Doo menelp memberitahu sudah meminta izin dari Presdir Ahn, jadi
meminta agar Bong Soon tak perlu takut karena ada sisinya tidak peduli apa yang
terjadi. Bong Soon mengerti dan akan mematuhi permintaan Gook Doo.
“Dan Juga,
aku akan menuju kesana saat kau akan pergi bekerja besok. Di dekat rumahmu,
akan ada beberapa orang dari daerah sana yang berpatroli.Jadi jangan khawatir,
dan tidurlah yang nyenyak.” Ucap Gook Doo. Bong Soon pikir Gook Doo juga dan
ponsel ingin ditutup.
Pagi Hari
Bong Soon
terlihat bahagia memakai pakaian dan memoles wajahnya dicermin, saat keluar
Gook Doo sudah menunggunya. Bong Soon bahagia karena bisa diantara oleh orang
yang sangat dicintainya. Gook Doo melihat rok yang dipakai Gook Doo mengomel
karena pendek.
“Kenapa
kau berpakaian seperti itu Dan kenapa make up-mu tebal sekali?” ucap Gook Doo,
Bong Soon binggung berpikir terlihat aneh
“Jangan
kesana-kemari dengan berpenampilan cantik.” Kata Gook Doo lalu berjalan pergi
Bong Soon
tersenyum dan tersipu malu mendengarnya, Gook Doo melihat Bong Soon hanya diam
menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam mobil.
Gook Do
mengantar Bong Soon sampai kantor, meminta agar harus berhati-hati hari inid an
mengerti yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu, Bong Soon mengerti kalau
akan menekan tombol segera. Gook Doo memberitahu anak menelp dan mneyuruh Bong
Soon masuk lebih dulu.
Bong Soon
menolak agar Gook Doo saja yang pergi, keduanya saling menyuruh siapa yang
lebih dulu pergi. Min Hyuk melihat dari kejauhan hanya bisa geleng-geleng
kepala dan menyuruh agar Bong Soon masuk saja karena Gook Doo menyuruhnya
masuk. Tapi akhirnya Gook Doo yang lebih
dulu pergi.
Min Hyuk pun
berjalan mendekati Bong Soon dengan mengejeknya pasti cukup trauma dengan apa
yang terjadi pada temannya bahkan tidak
menunduk hormat untuk menyambutnya. Bong Soon pun membungkuk mengucapkan
terimakasih karena telah mengizinkanny untuk libur kemarin, bahkan tidak akan
marah jika memotong gajinya sambil merapihkan jaket yang dipakai bosnya.
Di
ruangan.
“Hei, Do
Bong Soon.. Sadarkanlah dirimu.” Tegur
Min Hyuk melihat Bong Soon yang terus tersenyum sendirian.
“Apa
maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa.” Ucap Bong Soon tersenyum seperti orang
gila lalu mengingat kembali kata-kata Gook Doo “Jangan kesana-kemari dengan berpenampilan
cantik.”
Akhirnya
Bong Soon memilih untuk pergi ke toilet dengan senyuman bahagianya, lalu
mengingat kembali kata-kata Gook Doo. Gook Doo dengan sinar seperti malaikat
masuk ke dalam toilet.
Bong Soon
kembali ke ruangan, Min Hyuk memberitahu agar tinggal ditempatnya mulai malam
ini dan itu adalah perintah dari polisi yang disukai Bong Soon dan ia hanya
bekerja sama dengan Gook Doo , sebagai bosnya. Bong Soon pun mengucapkan
terimakasih atas kebijaksanaannya sambil
tersenyum.
“Padahal,
aku baik-baik saja. Tapi Gook Du sangat mengkhawatirkanku! Kurasa, dia seperti
itu karena khawatir padaku. Aku yakin, dia berpikir kalau pelakunya sedang
mengincarku! Jadi aku yakin dia khawatir! Maksudku, dia memang ditugaskan untuk
menangkap orang dengan borgol di saku nya!” ucap Bong Soon dengan senyumannya.
“Kenapa
kau berkata seperti sambil senyum-senyum? Bikin takut saja. Orang akan mengira
kau gila.” Kata Min Hyuk, Bong Soon seperti tak sadar kalau dirinya sedari tadi
tersenyum.
“Kau selalu
bikin aku terkejut, padahal sudah mulai terbiasa denganmu. Pasti masih banyak
hal yang masih belum kau tunjukkan, kan?” komentar Min Hyuk akan kembali
membahas jadwalnya dengan Sek Gong Tapi gara-gara Bong Soon dirinya tidak bisa fokus.
“Kau,
jadi... Jangan kesana kemari dengan... Kau cantik.” Ucap Gook Doo, Bong Soon
yang mendengarnya benar-benar membuatnya malu. Bayangan Gook Doo pun menghilang
Nyonya
Hwang meliha celana dalam menerawang ditanganya dengan wajah bahagia memuji
kalau Gook Doo kadang memang cerdas dan Tidak seperti Ibu nya karena bisa
memikirkan rencana untuk mengirim Bong Soon ke tempat Presdir nya, menurutnya
Gook Doo adalah Bocah yang berharga sekali.
“Kenapa
kau terlihat senang sekali saat kau membiarkan putrimu yang sudah dewasa
sepenuh nya ke rumah pria?” ucap Tuan Do hran
“Oh, apa jelas
sekali? Padahal aku sudah mencoba yang terbaik supaya tidak kelihatan.” Kata
Nyonya Hwang sumringah
“Apa Kau
segitu suka nya dengan uang? Kalau begitu, jual saja dia pada orang kaya itu!”
ucap Tuan Do kesal
“Aku ingin menikahi Bong
Soon pada keluarga yang baik dan membiarkan dia menjalani kehidupan yang baik! Aku
tidak akan membiarkan dia nanti punya kehidupan yang menyedihkan sepertiku!”
ucap Nyonya Hwang. Tuan Do pun tak bisa berkata-kata lagi
Sek Gong
datang ke rumah, Tuan Do membawakans semua barang-barang Bong Soon.
“Keluarga
kita cukup konservatif, jadi itu bukanlah keputusan yang mudah tapi aku ingin
bekerja sama dengan Presdir, yang hanya memperhatikan karyawannya dari segala
hal lain.” Ungkap Nyonya Hwang
Keduanya
mengantar sampai ke depan mobil dan memasukan semua barang. Sek Gong heran
melihat semua barang bawaan yang banyak. NyonyaHwang meminta agar keduanya
harus tidur bersama dengan dibaluti selimut ini. Sek Gong melonggo. Nyonya
Hwang pun berdalih kalau dirinya hanya bercanda lalu akhirnya Sek Gong pun
pergi. Nyonya Hwang tetap berharap agar keduanya harus tidur bersama.
Detektif
memberikan laporan mereka yang tidak bisa melacak di mana mobil melewati titik
tersebut, menurutnya mobil itu melalui gang itu tanpa CCTV atau dashcams.Ketua
Yook yakin pria ini benar-benar tahu
betul daerah Dobong-dong
“Dia bisa
saja menargetkan temanku sekarang, Ketua Tim. Kita harus segera menangkapnya.”
Kata Gook Doo
“Investigasi
ini masih belum diumumkan, jadi tetap rahasiakan semua ini. Mengerti? Wartawan
akan menggunakan apa pun yang mungkin kalian katakan untuk menerbitkan sebuah
artikel lalu semua kasus ini akan jadi sia-sia.” Kata Ketua Yook, semua pun
membubarkan diri untuk segera bergerak.
“Ketua
Tim... Dia mengenakan topeng.” Ucap Gook Doo, Ketua Yook memperingatakan Gook
Doo agar jangan mengunakan suara lantang.
“Topeng
yang menutupi seluruh wajahnya! Bukankah kita harus cepat mencari sampel nya?”
ucap Gook Doo, Ketua Yook memperingati anak buahnya agar tetap tutup mulut dan
melakukan apa yang perlu di lakukan.
Bong Soon
hanya bisa melonggo melihat barang-barang yang dibawakan ibunya seperti untuk
pasangan pengantin baru. Akhirnya ia pikir akan meletakkan pakaiannya lebih
dulu tapi ketika menarik tasnya semua pakaian dalamnya berhamburan.
Min Hyuk
kaget dan berpura-pura mengarahkan pandanganya kearah yang lain, Bong Soon pun
panik memasukan kembali ke dalam tas.
“Ibumu
punya selera yang menarik.” Ucap Min Hyuk dengan wajah gugup.
“Ibuku
hanya ingin memastikan kalau aku tidur dengan nyaman.” Kata Bong Soon
“Tentu
saja. Itu sangat cantik.” Kata Min Hyuk, Bong Soon terlihat sangat malu.
Min Hyuk
berbaring dikamar tidurnya dan merasa tidak bisa tidur lalu berdiri didepan
jendela kamarnya bertanya-tanya apakah Do Bong Soon sudah tidur. Bong Soon
sedang berbicara dengan Kyung Shim di telp.
“Jadi,
kau berada di rumah Presdir-mu sekarang?” ucap Kyung Shim, Bong Soon
membenarkan dan menanyakan keadaaan temanya.
“Aku
langsung sembuh dengan kecepatan cahaya! Ada polisi di luar kamarku. Rasanya
aku seperti selebriti!” cerita Kyung Shim
“Eh, kau
tidak boleh pergi ke mana pun. Pastikan kau tinggal di kamarmu!” pesan Bong
Soon, Kyung Shim mengerti
Nyonya
Hwang meminta agar Kyung Shim bertanya apda Bong Soon, apakah dia membuka
selimut nya, dan apakah mereka tidur bersama di atasnya. Kyung Shim mengeluh
kenapa Bong Soon harus menelpnya kalau mereka tidur bersama, Bong Soon berpesan agar Kyung Shim tidak
boleh sendirian, Kyung Shim mengerti lalu menutup telpnya sebelum Nyonya Hwang
bicara.
Baek Tak,
Agari dan anak buahnya melakukan patroli, tapi mereka malah ketakutan berpikir
ada binatang buas tapi hanya kucing. Mobil polisi juga berkeliling di sekitar
lingkungan rumah Bong Soon.
Bong Soon
tak bisa tidur, mengingat kembali dengan Nona Kim yang dibawa pelaku dari rumah sakit dengan berpura-pura harus
melakukan operasi. Setelah itu menghajar si pelaku ketika menolong Kyung Shim.
Akhirnya
Bong Soon tak tinggal diam berjalan menuruni tangga ke arah rumahnya, seperti
sengaja memancing si pelaku agar keluar. Terlihat bayangan pria yang
mengikutinya dari belakang. Sementara di kantor polisi Gook Do terlihat
gelisah.
Detektif
Kim membahas tentang pelaku yang hanya menargetkan wanita yang kurus dan lemah.
Bong Soon terus berjalan mencoba agar sipelaku bisa menghampirinya. Gook Doo
terlihat makin gelisah, lalu pamit pergi lebih dulu pada seniornya.
Seorang
menepuk pundak Bong Soon, Bong Soon membalikan badan dengan wajah terkejut
melihat Min Hyuk, bukan sipelaku. Min
Hyuk pikir Bong Soon itu sedang tidur sambil berjalan dan bertanya kenapa malah
datang ke lingkungan rumahnya.
“Aku akan
menangkap bajingan itu, Dengan tanganku sendiri.” Kata Bong Soon, Min Hyuk
mengajak mereka agar bicara dirumah saja.
“Aku
sudah merahasiakan kekuatan superku sepanjang hidupku Tapi sekarang, Aku ingin
menggunakan kekuatan ini untuk tujuan yang baik.” Kata Bong Soon, Min Hyuk
hanya menatapnya.
Keduanya
pun kembali ke rumah, Min Hyuk melihat dari layar interkom heran melihat Gook
Doo datang malam-malam. Gook Doo masuk
rumah menatap Min Hyuk mengatakan kalau harus tinggal di rumah itu juga. Bong
Soon kaget begitu juga Min Hyuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar