Bong Soon
memakain gaun kerjaan dengan memanggil pria didepanya Romeo. Seorang pria bertopeng pun membalasnya
dengan memanggil “ Juliet.” Keduanya berdansa seperti pasangan dalam negeri
dongeng. Tak sengaja kaki Bong Soon menginjak kaki Romeo.
Romeo
berteriak kesakitan dan terlihat Min Hyuk dibalik tepongnya dan langsung
melangkah pergi. Bong Soon panik memanggil Romeo agar tak pergi.
Bong Soon
mengingau agar romeo jangan meninggalkanya, saat itu juga terbangun dan sadar
kalau hanya mimpi buruk. Ia ingin minum tapi gelasnya kosong akhirnya keluar
dari kamar menuju dapur. Ketika ingin menutup pintu kulkas seorang pria ingin
memukulnya dengan pengorengan, tapi Bong Soon sudah lebih dulu meninjunya
dengan pukulanya.
Si pria
melonggo melihat kekuataan Bong Soon. Sementara di kamar Min Hyuk kaget
tiba-tiba seseorang menaruh pisau dalam lehernya, dengan tanganya berusaha
menjatuhkan pisau lalu si pria tepat ada diatasnya untuk melakukan
perlawanan.Terdengarn bunyi suara pukulan, Bong Soon sudah memukul si pria
dengan pengorengan dan pingsan.
Min Hyuk
binggung karena pria itu jatuh tepat diatas badanya, lalu melihat Bong Soon
yang menyelamatkannya dengan nafas terengah-engah.
Baek Tak
seperti mimpi buruk lalu terbangun. Agari bertanya kenapa Baek Tak yang selalu bermain golf subuh-subuh
begini. Baek Tak mengejek Hanya orang
yang tidak suka bermain golf, yang akan mengajukan pertanyaan seperti itu.
Agari hanya diam saja.
“Kita
harus membereskan Do Bong Soon dan Ahn Min Hyuk sekaligus. Aku penasaran
bagaimana jadi nya nanti.” Ucap Baek Tak
“Aigoo,
mereka berdua anggota terbaik yang kita punya! Mereka belajar bela diri ke luar
negeri, bahkan belajar Muay Thai dari salah satu master di Thailand. Kita tidak
perlu lagi mengirim mereka untuk belajar bela diri. Ini sudah berlebihan.” Kata
Agari yakin
“Entah
kenapa aku merasa cemas. Dia bukan orang biasa dan membuatnya merasa gelisah.”
Kata Baek Tak. Agari pikir Baek Tak tak perlu khawatir dengan hal itu.
Dua pria
terlihat memar sudah diikat dengan tali dengan mulut di plester pada ruangan
bawah tanah oleh Bong Soon. Min Hyuk melihat pria itu Oh Hyun Joong yang
menikam detektif itu. Bong Soon mengingatnya.
“Mulut
mereka akan bengkok jika mereka tidur di lantai yang dingin.” Kata Bong Soon
kasihan lalu memberikan alat tidur pada mereka berdua.
Bong Soon
memberikan alas selimut yang sudah diberikan jimat oleh ibunya.
Flash Back
Peramal
memberikan kertas jimat kalau itu akan membantu keduanya bersatu lalua akan saling jatuh cinta
dan Jimat yang akan menyalakan api
cinta. Nyony Hwang pun sengaja menaruh jimat dalam selimut yang dibawakan untuk
Bong Soon.
Keduanya
akhirnya tidur di ruang tengah dengan Bong Soon berbaring di sofa dengan mata
tertutup berpikir kalau seharusnya mengajukan laporan pada polisi. Min Hyuk
dengan mata tertutup mengatakan tidak suka polisi jadi akan menginterogasi
mereka, jika sudah bangun besok. Keduanya terlihat sudah mengantuk dan saling
menguap.
“Akhirnya
aku bisa menangkap pelakunya.” Kata Bong
Soon bahagia dengan menutup matanya.
Keduanya pun tertidur lelap di ruang tengah sampai pagi.
Bong Soon
terbangun karena telp dari Gook Doo, Gook Doo bertanya Apa semuanya baik-baik
saja semalam. Bong Soon membenarkan, Gook Doo mengakuk mengkhawatirkannya,
setelah itu ponsel pun ditutup. Kali ini ponsel Min Hyuk yang berdering dan
terlihat ada 3 ponsel berjejer. Bong
Soon yang masih mengantuk memilih untuk menutup kupingnya dengan bantal.
Min Hyuk
mengangkat telpnya, terdengar suara Baek Tak bertanya apakah sudah mengurus
mereka, karen aHari ini akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham jadi menahanya
agar Min Hyuk tidak bisa menghadiri rapat itu.
“Omong-omong,
kau sudah menangkap Do Bong Soon Do Bong Soon lebih penting.” Ucap Baek Tak
“Kenapa
Do Bong Soon lebih penting?” tanya Min Hyuk yang sedari tadi mendengarkanya.
“Siapa
kau?” ucap Baek Tak kaget. Min Hyuk pikir Baek Tak itu kaget karena ia sendiri
yang mengangkat telepon nya
“Anak
buahmu sudah melakukan tugas nya di sini. Tapi anak buahku menaklukan mereka. Bagaimana
ini? Jika kau memberitahuku siapa yang mengirim mereka, aku tidak akan
melibatkan polisi. Jika tidak, aku akan membawa mereka ke polisi. Akan lebih
baik jika kau berada di pihakku, daripada berada di pihak polisi. Polisi pastinya
akan sangat penasaran tentangmu. Tapi yang hanya ingin aku tahu, siapa dalang
di balik semua kekacauan ini. Penawaran ini akan segera berakhir.” Kata Min
Hyuk.Baek Tak kaget karena anak buahnya dikalahkan oleh Bong Soon.
Keluarga
Do sarapan bersama, Nenek Bong Soon melihat Bong Ki berkomentar Yang satu nya
lemah, dan yang satu nya bodoh menurutnya Anak kembar harus menerima sesuatu
dengan setara. Lalu bertanya apakah sudah menanyakan keadaaan Bong Soon.
“Semalam
harusnya ada sesuatu yang terjadi pada mereka.” Ucap Nyonya Hwang penuh
pengharapan.
“Bilang pada
Bong Soon untuk menemuiku. Aku harus bertemu dengan nya sebelum aku pergi.”
Kata nenek Bong Soon, Nyonya Hwang mengerti.
“Nenek,
tinggal lah di sini lebih lama lagi. Tinggal di sini 10 hari lagi.” Rengek Bong
Ki, Nenek Bong Soon pun setuju seperti sangat sayang dengan cucunya.
“Omong-omong.
Bong Soon bekerja di perusahaan apa?” tanya Nenek Bong Soon.
Bong Soon
mencoba membangukan dua anak buah Baek Tak dengan sedikit menyentuhnya, tapi
dua pria yang terkena jimat seperti langsung saling menyukai dan mengosokan
hidung mereka seperti pria dan wanita yang sedang kasmaran. Bong Soon hanya
bisa melongggo.
Min Hyuk
memakain rapih kemeja, Jas dan juga dasinya, terlihat seperti Chaebol yang
siap menerima warisan dari ayahnya.
Semua
sudah berkumpul dan menunggu kedatangan Min Hyuk. Tuan Ahn bertanya pada anak
keduanya Apa yang terjadi dengan Min Hyuk. Kyung Hwan terlihat binggung karena
adiknya itu tidak mengangkat teleponnya. Tuan Ahn mengataka kalau mereka tidak
boleh membuat pemegang saham menunggu lebih lama dan meminta mengurusnya.
“Kami
sangat menyesal telah membuat para hadirin sekalian menunggu. Seperti yang kami
katakan sebelumnya rapat hari ini di adakan untuk menentukan apakah penerus
Ohsung Group, Ahn Min Hyuk memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin perusahaan
kami berikutnya. Tapi Sangat disayangkan, bahwa tampaknya Presdir Ahn Min Hyuk
tidak bisa menghadiri rapat hari ini.” Ucap pemimpin rapat
Semua
pemegang saham terlihat marah, karena Min Hyuk seharusnya perlu untuk mengatasi
rumor yang merajalela kalau tak datang artinya
tidak ingin menjadi penerus. Saat itu Min Hyuk masuk ruangan membungkuk
meminta maaf karena Ada tamu yang tak diundang yang datang ke rumahnya jadi
harus menjamunya.
“Ada
sesuatu yang ingin saya tunjukkan pada hadirin sekalian. Inilah apa yang
terjadi di rumah saya sekarang.” Ucap Min Hyuk lalu menyalakan layar melakukan
video call. Bong Soon mengangkatnya terlihat wajahnya dilayar
“Do Bong
Soon, kau bisa mendengarku?” ucap Min Hyuk, Bong Soon balik bertanya apakah ia
bisa melihatnya.
“Aku bisa
jelas melihatmu. Singkirkan wajahmu dari layar. Tunjukkan para tamuku.”
Perintah Min Hyuk, Bong Soon menunjuk pada ponselnya dua pria yang sedang tidur
dan terlihat seperti pasangan yang saling mencintai.
“Saya
menemukan dua penyusup yang mencurigakan di rumah tadi malam dan telah menerima
berbagai ancaman selama 6 bulan terakhir. Mereka mencoba untuk menghentikan
saya untuk menjadi penerus Ohsung Group berikutnya.” Ucap Min Hyuk.
“Ada
seseorang yang selalu mengintai saya.Ada insiden penembakan, juga. Pastinya
dalang di balik semua ini adalah seseorang yang tidak menginginkan saya untuk
menjadi penerus Ohsung Group. Orang itu sangat licik, dan ia juga yang menyebarkan
rumor tentang saya. Dia juga merusak citra Ohsung Group kita.” Ucap Min Hyuk
masih mengingat serangan pada mereka
“Seperti
yang para hadirin sekalian ketahui saya telah menjalankan perusahaan game
online, Ainsoft, yang mapan selama lebih dari enam tahun. Sejujurnya, saya
tidak berkeinginan untuk menjadi penerus Ohsung Group. Yang ingin saya
sampaikan adalah... Kita jangan sampai tertipu oleh trik kekanak-kanakan dan
rumor seperti itu, yang ditujukan pada Ohsung Group kita.” Jelas Min Hyuk
Ia pikir
Orang yang mencoba untuk mengintimidasinya berada di ruangan rapat sekarang dan
pelakunya akan tahu siapa yang dimaksudkan jadi menurutnya harus mengadakan Rapat
Pemegang Saham di lain waktu dan akan menemukan orang itu serta membawa ke atas
panggung ini. Setelah ia sudah berhasil menemukannya, maka akan mengadakan
Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.
“Silahkan
angkat tangan Anda jika Anda tidak menyetujui rencana saya.” Ucap Min Hyuk. Tak
ada yang mengangkat tangan dan itu tandanya bahwa mereka setuju.
“Oh, dan
juga... Saya seorang pria sehat yang sangat suka sekali perempuan. Dan dengan
rasa percaya diri, saya bisa mengungkapkan bahwa kehidupan cinta saya sangat
bergairah.” Ungkap Min Hyuk sebelum keluar ruangan, tapi akhirnya kembali lagi.
“Sebenarnya,
rasanya saya terlalu lama menahan ini semua. Dan itu membuat saya pusing. Saya
akan mencoba untuk menemukan siapa dalang di balik semua ini secepat mungkin. Untuk
semua para hadirin pemegang saham, terima kasih atas pengertian Anda sekalian.”
Kata Min Hyuk lalu benar-benar keluar dari ruangan.
Baek Tak
sedang bermain golf, mendengar dari ponsel yang memarahinya karena dianggap
kerja tidak becus, maka ia hanya menjadi seorang gangster. Pria itu terlihat
sangat marah karena sudah menerima banyak uang dan harusnya mengerjakan
tugasnya lebih baik. Baek Tak hanya menjauhkan ponsel dari kupingnya.
“Bos. Tiga
anggota kita yang menyamar sebagai pengawal di Dobong-dong berada di rumah
sakit sekarang.” Kata Agari melapor, Baek Tak bertanya kenapa lagi.
“Mereka
dihajar.” Ucap Agari, Baek Tak kesal kali ini siapa lagi yang menghajar anak
buahnya.
“Kudengar,
mereka dihajar oleh nenek-nenek.” Kata Agari, Baek Taek melonggo kaget anak
buahnya kalah dengan seorang nenek-nenek.
Tuan Ahn
bertanya pada anaknya apakah tahu orang-orang itu. Min Hyuk memberitahu kalau
Baek Tak yang menugaskan keduanya untuk datang kerumahya dan itu anak buahnya
Baek Tak. Tuan Ahn kaget mendengarnya Min Hyuk yakin salah satu kakaknya yang menyuruh Baek Tak karena dekat dengannya.
“Aku akan
membawa Baek Tak ke sini dan bertanya padanya. Katakan padanya untuk datang
sekarang.” Kata Tuan Ahn geram
“Jangan
lakukan itu. Orang-orang akan bilang kalau Ayah tidak becus membesarkan
anak-anak nya. Aku akan mengurusnya diam-diam. jadi Serahkan padaku.” Ucap Min
Hyuk,.
Baek Tak
berada diruangan terlihat sangat marah karena semua anak buahnya membuatnya
malu sebelumnya sudah dihajar oleh seorang gadis dan kali ini adalah
Nenek-nenek bahkan anggota merkea yang menyimpan senjata tertangkap.
“Apa Kalian
tidak punya rasa keinginan untuk bekerja Atau kalian semua mata-mata? Keluar
kalian semua! Sekarang! Aku harus mengganti kalian semua, atau kalian harus
pindah saja ke negara lain.” Teriak Baek Taek marah
Saat itu
Agari datang memberikan File yang ada bicarakan sebelumnya.
Bong Soon
seperti tak tega memberikan makan bubur untuk dua pria bahkan memberikan lauk
juga sebagai tambahan. Dua pria dengan tangan terikat dengan senang hati
menerima suapan dari Bong Soon. Lalu Bong Soon menghentikan suapanya karena
mereka mungkin harus ke toilet jika kebanyakan makan.
Salah
satu pria mengaku tak akan seperti itu, Tapi satu pria mengaku harus buang air
kecil.
Min Hyuk
yang ada diruanga menerima telp Bong Soon mengomel karena memberikan tawanan
itu makanan. Sek Gong masuk ruangan memberitahu kalau ada tamu datang. Baek Tak
pun datang menemui Min Hyuk dalam ruanganya.
“Kami
melakukan apapun, selama kita dibayar jadi Uruslah masalah keluargamu sendiri.”
Ucap Baek Taek memberikan usbnya.
“Ahjussi...
Aku tahu bisnismu sedang berkembang baik. Mengapa malah melakukan sesuatu
seperti ini?” keluh Min Hyuk
“Ini yang
namanya kesetiaan, dan kasih sayang. Aku hanya menyuruh mereka untuk
menakut-nakutimu. Aku bilang pada mereka, kalau kau saudaraku, dan aku tidak
ingin kau terluka.” Ucap Baek Taek
“Aku akan
menepati janjiku, dan akan membiarkanmu pergi kali ini. Hanya sekali ini saja.”
Kata Min Hyuk memperingati. Baek Tak pun pamit pergi.
“Do Bong
Soon... Kau tidak akan... menyuruh dia untuk mengincarku, kan?” kata Min Hyuk
memastikanya.
Baek Tak
bertanya kenapa Min Hyuk bisa mengenal Do Bong Soon lalu memberitahu kalau Bong
Soon menyakiti karyawannya dan Baru-baru ini, sangat membuatnya sangat terhina
lalu bertanya diaman Min Kyung menemukan orang seperti Bong Soon.
“Kau
memberi dia gaji berapa? Apa kau membayar mahal untuk nya?” ucap Baek Tak marah
lalu keluar dari ruangan.
Tangan
Min Hyuk bergetar saat memasukan USB pada komputernyat terdengar suara penuh
amarah “Kenapa kau tidak becus bekerja nya? Itulah sebabnya, kau hanya jadi
seorang gangster. Kau mendengarku, bajingan?”
ternyata itu suara Kyung Hwan kakak Min Hyuk yang selama ini selalu
mempercayainya.
“Kau
sudah banyak mengambil uangku. Harusnya kau kerjakan tugasmu lebih baik lagi....
Lakukan tugasmu dengan benar...” teriak Kyung Hwan .
Min Hyuk
terdiam menndengar suara yang sangat dikenalinya, ternyata selama ini kakak
keduanya yang selama ini mencoba menerornya padahal didepan ayahnya seperti
mendukung dirinya sebagai penerus. Ia terlihat benar-benar shock dengan air
mata tergenang di matanya.
Bong Soon
masuk ruangan dan tak melihat Min Hyuk dalam ruangan lalu berjalan di sisi
gedung meihat Min Hyuk berdiri menatap keluar jendela lalu memanggilnya. Min
Hyuk menyapa Bong Soon sebagai pengawalnya.
Bong Soon menanyakan keadaan Min Hyuk sekarang. Min Hyuk mengaku tak
baik-baik saja.
“Jadi
Siapa itu? Apa Ibu tirimu?” tanya Bong Soon, Min Hyuk mengatakan bukan
dia.
“Apa Kakakmu
yang paling tua?” ucap Bong Soon, Min Hyuk juga mengatakan bukan. Bong Soon
pikir kakakny yang ketiga. Min Hyuk juga mengatakan bukan
“Aku tahu
itu. Pasti Ayahmu pelaku nya.” Kata Bong Soon yakin
“Kau saja
bahkan tidak bisa menyangka siapa orang nya.” Komentar Min Hyuk.
Bong Soon
mengartikan kalau kakak keduanya Min Hyuk yang melakukanya, Min Hyuk terlihat
masih sedih merasa kalau seharusnya kakaknya itu mengatakan saja karena mungkin
akan membantunya, menurutya Jika Kyung
Hwan sangat menginginkan posisi itu maka bisa saja meminta padanya agar memberikannya.
“Apa yang
harus aku lakukan sekarang? Siapa yang harus aku percaya sekarang?” ucap Min
Hyuk terlihat benar-benar kecewa.
“Presdir
Ahn. Haruskah kita pergi untuk cari angin segar? Haruskah kita berlarian kemana-mana
seperti orang gila?” kata Bong Soon tiba-tiba berdiri didepan wajah Min Hyuk.
Min Hyuk sempat gugup dan bertanya ingin pergi kemana. Bong Soon langsung
mendorong Min Hyuk untuk segera pergi.
Bong Soon
mengajak Min Hyuk pergi ke taman bermain dengan memulai bermain bombom car,
beberapa kali Bong Soon sengaja menabrakan mobilnya pada Min Hyuk. Setelah itu
mereka naik perahu besar yang berayun, Bong Soon terlihat bahagia sementara Min
Hyuk ketakutan.
Keduanya
makan es krim bersama bahkan Min Hyuk mengunakan bando seperti pada taman bermain.
Bong Soon pikir Min Hyuk pasti lapar dan belum makan seharian dan menunjuk ada
restoran toppoki.
Mereka
sampai di restoran yang terlihat tak begitu mewah, Min Hyuk melihat sekeliling
karena baru pertama kali datang. Bong Soon memesan sepiring sundae serta irisan
ati dan paru nya serta tak lupa pasta kedelai. Ia juga memeasn Tteokbokki,
kimbap, jjolmyeon mandoo, dan ojingeo-deopbap. Min Hyuk melonggo mendengar
pesanan makanan Bong Soon. Bibi itu pun pergi.
“Apa Kau
akan makan semua itu?” tanya Min Hyuk heran, Bong Soon mengangguk.
“Sepertinya,
kau sering mampir kesini. Menu nya langsung muncul begitu saja ke kepalamu.”
Komentar Min Hyuk, Bong Soon membenarkan
“Aku suka
berkeliling setiap kali Ibuku menyuruhku untuk meninggalkan rumah.” Cerita Bong
Soon
“Kenapa
dia menyuruhmu begitu?” tanya Min Hyuk heran, Bong Soon mengatakan kalau ia hanya
main-main saja.
“adikmu
mahasiswa sekolah kedokteran, tapi apa kau hanya main-main di rumah? Apa mereka
jahat padamu, karena kau tidak bisa masuk ke perguruan tinggi?” tanya Min Hyuk
“Tidak,
mereka jahat padaku sebelum itu. Mereka bilang aku terlalu kuat.”ungkap Bong
Soon
Saat itu
pesanan datang, Bong Soon terlihat bersemangat
lalu menyuapi Min Hyuk Sundae dengan Pasta kedelai. Min Hyuk menolak
karena tidak ingin mencoba nya. Bong Soon menyakinkan kalau Sundae dengan pasta
kedelai rasanya menakjubkan. Min Hyuk pun terpaksa memakannya, tapi setelah itu
wajahnya langsung sumringah karena memang benar enak.
“Kenapa
kau bisa tahu ini? Kenapa bisa kepikiran untuk di campur dengan pasta kedelai
seperti ini?” ucap Min Hyuk tak percaya dengan rasa enak
“Memang
begini cara makan keluargaku, saat makan sundae.” Kata Bong Soon,Min Hyuk lalu
bertanya kampung halama Bong Soon.
Bong Soon
menjawab Dobong-dong. Min Hyuk memastikan kalau Bong Soon lahir di Dobong-dong
dan orang tuamu memberi nama Do Bong Soon. Bong Soonjuga tak tahu.
Nenek
Bong Soon sedang main go stop dengan para ibu, menceritkan Saat Nyonya Hwang
berusia 10 tahun, mereka pindah dari Daegu ke Dobong-dong dan sudah tinggal di
tempatnya sekarang dan Nyonya Hwang itu punya 3 kakak laki-laki.
“Kakak
tertuanya bekerja sebagai jaksa di Kantor Distrik Umum Kejaksaan Daegu. Aku
pergi ke Daegu dan tinggal di sana selama 10 tahun. Kakak keduanya tinggal di
Kanada. Dan kakak ketiga nya bekerja sebagai guru di Songdo.” Cerita Nenek Bong
Soon.
“Apa Kakak
nya bekerja sebagai jaksa? Daebak. kenapa
Selama ini tidak bilang?” komentar dua teman setia Nyonya Hwang
“Tidak perlu
mengatakan itu. Semua orang juga punya jaksa dalam keluarga mereka.” Komentar
Nyonya Hwang.
Nenek
Hwang terlihat kartunya yang dengan kekuatan melemparnya, semua langsung
berguncang merasakan seperti adanya gempa bumi.
Dua ibu panik tapi melihat kalau Nenek Hwang menang.
Si pelaku
mengunting kuku, korban ketiganya si pegawai apotik. Si wanita yang ketakutan
hanya bisa menangis dengan tangan terikat. Si pelaku menyuruhnya agar jangan
menangsi karena nanti tak akan mmberikan makanan.
Wanita
itu yang ketakutan tetap saja menangis, Si pelaku akhirnya berteriak marah
menyuruh tak boleh menangis, menurutnya Pengantin wanita harus terlihat cantik
dan wanita itu sebagai pengantin ketiganya dan akan menikahi tujuh pengantin.
“Sebelum
pernikahanku berat badanmu harus turun 2kg dulu.” Ucap si pria lalu membersihkan bagian kaki dengan
berkomentar wajahnya cantik tapi bagian betisnya itu besar.
Akhirnya
si pelaku keluar dari ruangan bawah tahan, Nona Kim yang mengunakan pakaian
penganti dalam penjara berteriak apakah ada orang disampingnya dan meminta agar
memukul dinding kalau memang ada orang. Nona Lee yang ada disampingnya memukul
dinding, sementara korban ketiga tak bisa bergerak karena diikat pada tempat
tidur.
“Kita
harus bekerja sama.” Ucap Nona Kim , Nona Lee mengaku sangat takut
“Kau baik-baik
saja. Dia tidak akan membunuhmu. Kau hanya harus berpura-pura mendengarkan dia.
Dengan begitu, dia akan membukakan tali pada lengan dan kakimu, seperti aku.
Kau tahu maksudku, kan?” ucap Nona Lee yang bisa berjalan tanpa dikiat tali
pada tangan dan kakinya.
Gook Doo
terdiam mengingat ucapan Bong Soon “Bau minyak, seeprti Bensin dan aspal. Ketua
Yook mengajak semua anak buahnya agar pergi ke
sauna. Datang seorang ibu ke
bagian Tim Kasus Kekerasan dengan wjah panik memberitahu kalau Putriny pergi
untuk menghadiri ibadah pagi, tapi sekarang menghilang. Semua langsung kaget
mendengarnya termasuk Gook Doo karena terjadi lagi.
Min Hyuk
dan Bong Soon nak bus bersama. Min Hyuk mengaku Sudah lama tidak naik bus dan
Setiap kali naik bus, teringat seseorang. Ia mengingat kejadian sekitar delapan
tahun yang lalu, ketika sedang dalam perjalanan untuk bertemu Ibunya.
“Bus nya
akan jatuh dari tebing tapi Secara ajaib, seseorang itu menyelamatkanku. Dan
aku merasa, Dia pasti malaikat yang di kirim oleh Ibuku dari Surga untukku.”
Cerita Min Hyuk, keduanya tiba-tiba saling menatap.
Ponsel
Bong Soon berdering, suara Bong Soon terlihat bahagia menerima telp dari
neneknya. Ia mengaku sangat merindukan
neneknya dan akan pulang sekarang lalu menutup telpnya. Min Hyuk bertanya
apakah itu neneknya yang menelp. Bong Soon membenarkan kalau Neneknya sedang berkunjung ke rumah.
“Oh, ya.
Presdir Ahn... Kapan aku harus mulai bekerja dalam Tim Pengembangan dan
Perencanaan?”tanya Bong Soon
“Apa
maksudmu, kapan? Kau harus menyelesaikan pelatihan terlebih dahulu.” Kata Min
Hyuk
“Itu
tidak seperti apa yang kau janjikan. Berapa lama lagi aku harus berlatih?”
keluh Bong Soon
“Sampai
kau benar-benar bisa menyamarkan diri dan membela dirimu dari berbagai ancaman,
Tidak peduli jenis ancaman apa pun itu. Sampai kemampuan menyerang dan membelamu
berada di tingkat tertinggi.” Ucap Min Hyuk
Bong Soon
meminta Min Hyuk berjanji dengan jempol dan kelingking sambil memberikan cap,
Min Hyuk menyetujuinya. Bong Soon mengaku tadinya akan berada di sisi
bosanya hari ini tapi harus pulang
karena neneknya dan memastikan Min Hyuk bisa sendirian. Min Hyuk heran siapa
yang kali ini yang mengkhawatirkanya.
“Kita
berdua harus pulang malam ini. Aku harus pergi ke rumah orang tuaku, juga. Aku
harus menghadapi dia.” Kata Min Hyuk, Bong Soon berkomentar kalau Min Hyuk
keren
“Jangan
menggodaku.” Komentar Min Hyuk seperti bahagia menerima pujian dari Bong Soon.
“Presdir
Ahn, bergembiralah. Saat dunia menipumu.. Katakan saja "Wah, kau
benar-benar membuatku takluk kali ini" dan langsung tertawa. Oke?” kata
Bong Soon memberikan semangat.
“Jangan
pernah berjalan sendirian di jalanan Dobong-dong.” Pesan Min Hyuk
“Jangan
bersedih, atau menangis sendirian.” Kata Bong Soon, keduanya kembali berjanji
dengan jari jempol dan kelingking.
Nyonya
Hwang jalan dengan ibunya sambil makan es krim bertanya berapa yang didapatkan
oleh ibunya. Nenek Bong Soon mengeluh anaknya yang ingin tahu saja. Tiba-tiba Nyonya Hwang melihat Min Hyuk yang
dianggap menantunya berjalan bersama Bong Soon dan memanggilnya. Bong Soon
langsung datang menghampiri neneknya dan memeluknya.
“Ibu, aku
akan membuat dia jadi milikku. Itu
menantuku. Bukankah dia terlihat sangat tampan? Aku ingin menculiknya.” Ungkap
Nyonya Hwang menunjuk ke arah Min Hyuk, Bong Soon mengeluh dengan tingkah
ibunya.
“Dia
memang tampan.. Apa dia Menantu Ahn?” kata Nenek Bong Soon, Nyonya Hwang
membenarkan, Bong Soon terlihat benar-benar malu.
Saat itu
Min Hyuk pun datang menghampiri, Bong Soon mengenalkan Min Hyuk pada neneknya.
Min Hyuk memperkenalkan diri bekerja di
perusahaan yang sama dengan Bong Soon dengan menyebut namanya Ahn Min Hyuk.
“Oh,
menantu kita, menantu Ahn.” Kata Nenek Bong Soon, Min Hyuk binggung begitu juga
Bong Soon yang terlihat malu dengan tingkah keluarganya.
Akhirnya
Min Hyuk pamit pergi, Nyonya Hwang masih
terus berkomentar kalau Min Hyuk sangat tampan. Bong Soon mengeluh ibunya
mengatakan Menantu dan sangat malu kalau besok pergi ke kantor. Nenek Bong Sook
yakin kalau Semuanya baik-baik saja. Bong Soon menyalakan ibunya karena terlalu
terburu-buru.
“Apa Kau
benar-benar tidur dengan dia?”ucap Nyonya Hwang penuh harapan. Bong Soon
mengeluh ibunya yang selalu saja membahas hal itu.
“Aku akan
marah. Saat aku kecil Ibu bilang "Laki-laki bukanlah manusia, mereka
adalah serigala. Jangan mempercayai mereka." Kau bilang untuk jangan memegang
tangan mereka. Jika Ibu membebaskanku seperti sekarang ini, bagaimana aku bisa
menyesuaikan diri? Kau seharusnya
membebaskanku saja sejak aku kecil. Kenapa Ibu sekarang jadi begini? Ibu ingin
aku bagaimana?” keluh Bong Soon
“Aku akan
membebaskanmu ketika saatnya tiba. Dan sekarang waktunya telah tiba. Dia adalah orang nya. Berikan dia apa yang
telah kau jaga selama ini.” Kata Nyonya Hwang
Bong Soon
mengeluh sebagai ibu malah mengajarinya yang tidak-tidak dengan meminta
persetujuan pada ibunya. Nenek Bong Soon
hanya diam saja.
Ketua
Yook memberikan secangkir teh pada ibu korban meminta agar memberitahu pelahan
pada mereka. Ibu Korban menceritakan
Pada tanggal 21, putrinya pergi untuk ibadah pagi dan biasanya pergi pada pukul
04:3o, tapi sudah bilang padanya kalau lingkungan mereka sedang rawan. Jadi meminta
agar berdoa di rumah. Gook Do terlihat sangat serius melihat kasus untuk ketiga
kalinya.
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar