PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 18 Maret 2017

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Bong Soon memakain gaun kerjaan dengan memanggil pria didepanya  Romeo. Seorang pria bertopeng pun membalasnya dengan memanggil “ Juliet.” Keduanya berdansa seperti pasangan dalam negeri dongeng. Tak sengaja kaki Bong Soon menginjak kaki Romeo.
Romeo berteriak kesakitan dan terlihat Min Hyuk dibalik tepongnya dan langsung melangkah pergi. Bong Soon panik memanggil Romeo agar tak pergi. 


 [Episode 7 - Berubah]
Bong Soon mengingau agar romeo jangan meninggalkanya, saat itu juga terbangun dan sadar kalau hanya mimpi buruk. Ia ingin minum tapi gelasnya kosong akhirnya keluar dari kamar menuju dapur. Ketika ingin menutup pintu kulkas seorang pria ingin memukulnya dengan pengorengan, tapi Bong Soon sudah lebih dulu meninjunya dengan pukulanya.
Si pria melonggo melihat kekuataan Bong Soon. Sementara di kamar Min Hyuk kaget tiba-tiba seseorang menaruh pisau dalam lehernya, dengan tanganya berusaha menjatuhkan pisau lalu si pria tepat ada diatasnya untuk melakukan perlawanan.Terdengarn bunyi suara pukulan, Bong Soon sudah memukul si pria dengan pengorengan dan pingsan.
Min Hyuk binggung karena pria itu jatuh tepat diatas badanya, lalu melihat Bong Soon yang menyelamatkannya dengan nafas terengah-engah.

Baek Tak seperti mimpi buruk lalu terbangun. Agari bertanya kenapa  Baek Tak yang selalu bermain golf subuh-subuh begini. Baek Tak mengejek  Hanya orang yang tidak suka bermain golf, yang akan mengajukan pertanyaan seperti itu. Agari hanya diam saja.
“Kita harus membereskan Do Bong Soon dan Ahn Min Hyuk sekaligus. Aku penasaran bagaimana jadi nya nanti.” Ucap Baek Tak
“Aigoo, mereka berdua anggota terbaik yang kita punya! Mereka belajar bela diri ke luar negeri, bahkan belajar Muay Thai dari salah satu master di Thailand. Kita tidak perlu lagi mengirim mereka untuk belajar bela diri. Ini sudah berlebihan.” Kata Agari yakin
“Entah kenapa aku merasa cemas. Dia bukan orang biasa dan membuatnya merasa gelisah.” Kata Baek Tak. Agari pikir Baek Tak tak perlu khawatir dengan hal itu.

Dua pria terlihat memar sudah diikat dengan tali dengan mulut di plester pada ruangan bawah tanah oleh Bong Soon. Min Hyuk melihat pria itu Oh Hyun Joong yang menikam detektif itu. Bong Soon mengingatnya.
“Mulut mereka akan bengkok jika mereka tidur di lantai yang dingin.” Kata Bong Soon kasihan lalu memberikan alat tidur pada mereka berdua.
Bong Soon memberikan alas selimut yang sudah diberikan jimat oleh ibunya. 

Flash Back
Peramal memberikan kertas jimat  kalau itu  akan membantu keduanya  bersatu lalua akan saling jatuh cinta dan  Jimat yang akan menyalakan api cinta. Nyony Hwang pun sengaja menaruh jimat dalam selimut yang dibawakan untuk Bong Soon. 

Keduanya akhirnya tidur di ruang tengah dengan Bong Soon berbaring di sofa dengan mata tertutup berpikir kalau seharusnya mengajukan laporan pada polisi. Min Hyuk dengan mata tertutup mengatakan tidak suka polisi jadi akan menginterogasi mereka, jika sudah bangun besok. Keduanya terlihat sudah mengantuk dan saling menguap.
“Akhirnya aku bisa menangkap pelakunya.” Kata  Bong Soon bahagia dengan menutup matanya.  Keduanya pun tertidur lelap di ruang tengah sampai pagi. 

Bong Soon terbangun karena telp dari Gook Doo, Gook Doo bertanya Apa semuanya baik-baik saja semalam. Bong Soon membenarkan, Gook Doo mengakuk mengkhawatirkannya, setelah itu ponsel pun ditutup. Kali ini ponsel Min Hyuk yang berdering dan terlihat ada 3 ponsel berjejer.  Bong Soon yang masih mengantuk memilih untuk menutup kupingnya dengan bantal. 

Min Hyuk mengangkat telpnya, terdengar suara Baek Tak bertanya apakah sudah mengurus mereka, karen aHari ini akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham jadi menahanya agar Min Hyuk tidak bisa menghadiri rapat itu.
“Omong-omong, kau sudah menangkap Do Bong Soon Do Bong Soon lebih penting.” Ucap Baek Tak
“Kenapa Do Bong Soon lebih penting?” tanya Min Hyuk yang sedari tadi mendengarkanya.
“Siapa kau?” ucap Baek Tak kaget. Min Hyuk pikir Baek Tak itu kaget karena ia sendiri yang mengangkat telepon nya
“Anak buahmu sudah melakukan tugas nya di sini. Tapi anak buahku menaklukan mereka. Bagaimana ini? Jika kau memberitahuku siapa yang mengirim mereka, aku tidak akan melibatkan polisi. Jika tidak, aku akan membawa mereka ke polisi. Akan lebih baik jika kau berada di pihakku, daripada berada di pihak polisi. Polisi pastinya akan sangat penasaran tentangmu. Tapi yang hanya ingin aku tahu, siapa dalang di balik semua kekacauan ini. Penawaran ini akan segera berakhir.” Kata Min Hyuk.Baek Tak kaget karena anak buahnya dikalahkan oleh Bong Soon. 

Keluarga Do sarapan bersama, Nenek Bong Soon melihat Bong Ki berkomentar Yang satu nya lemah, dan yang satu nya bodoh menurutnya Anak kembar harus menerima sesuatu dengan setara. Lalu bertanya apakah sudah menanyakan keadaaan Bong Soon.
“Semalam harusnya ada sesuatu yang terjadi pada mereka.” Ucap Nyonya Hwang penuh pengharapan.
“Bilang pada Bong Soon untuk menemuiku. Aku harus bertemu dengan nya sebelum aku pergi.” Kata nenek Bong Soon, Nyonya Hwang mengerti.
“Nenek, tinggal lah di sini lebih lama lagi. Tinggal di sini 10 hari lagi.” Rengek Bong Ki, Nenek Bong Soon pun setuju seperti sangat sayang dengan cucunya.
“Omong-omong. Bong Soon bekerja di perusahaan apa?” tanya Nenek Bong Soon. 

Bong Soon mencoba membangukan dua anak buah Baek Tak dengan sedikit menyentuhnya, tapi dua pria yang terkena jimat seperti langsung saling menyukai dan mengosokan hidung mereka seperti pria dan wanita yang sedang kasmaran. Bong Soon hanya bisa melongggo.
Min Hyuk memakain rapih kemeja, Jas dan juga dasinya, terlihat seperti Chaebol yang siap  menerima warisan dari ayahnya. 


 Di ruang rapat
Semua sudah berkumpul dan menunggu kedatangan Min Hyuk. Tuan Ahn bertanya pada anak keduanya Apa yang terjadi dengan Min Hyuk. Kyung Hwan terlihat binggung karena adiknya itu tidak mengangkat teleponnya. Tuan Ahn mengataka kalau mereka tidak boleh membuat pemegang saham menunggu lebih lama dan meminta mengurusnya.
“Kami sangat menyesal telah membuat para hadirin sekalian menunggu. Seperti yang kami katakan sebelumnya rapat hari ini di adakan untuk menentukan apakah penerus Ohsung Group, Ahn Min Hyuk memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin perusahaan kami berikutnya. Tapi Sangat disayangkan, bahwa tampaknya Presdir Ahn Min Hyuk tidak bisa menghadiri rapat hari ini.” Ucap pemimpin rapat
Semua pemegang saham terlihat marah, karena Min Hyuk seharusnya perlu untuk mengatasi rumor yang merajalela kalau tak datang artinya  tidak ingin menjadi penerus. Saat itu Min Hyuk masuk ruangan membungkuk meminta maaf karena Ada tamu yang tak diundang yang datang ke rumahnya jadi harus menjamunya.

“Ada sesuatu yang ingin saya tunjukkan pada hadirin sekalian. Inilah apa yang terjadi di rumah saya sekarang.” Ucap Min Hyuk lalu menyalakan layar melakukan video call. Bong Soon mengangkatnya terlihat wajahnya dilayar
“Do Bong Soon, kau bisa mendengarku?” ucap Min Hyuk, Bong Soon balik bertanya apakah ia bisa melihatnya.
“Aku bisa jelas melihatmu. Singkirkan wajahmu dari layar. Tunjukkan para tamuku.” Perintah Min Hyuk, Bong Soon menunjuk pada ponselnya dua pria yang sedang tidur dan terlihat seperti pasangan yang saling mencintai.
“Saya menemukan dua penyusup yang mencurigakan di rumah tadi malam dan telah menerima berbagai ancaman selama 6 bulan terakhir. Mereka mencoba untuk menghentikan saya untuk menjadi penerus Ohsung Group berikutnya.” Ucap Min Hyuk.
“Ada seseorang yang selalu mengintai saya.Ada insiden penembakan, juga. Pastinya dalang di balik semua ini adalah seseorang yang tidak menginginkan saya untuk menjadi penerus Ohsung Group. Orang itu sangat licik, dan ia juga yang menyebarkan rumor tentang saya. Dia juga merusak citra Ohsung Group kita.” Ucap Min Hyuk masih mengingat serangan pada mereka
“Seperti yang para hadirin sekalian ketahui saya telah menjalankan perusahaan game online, Ainsoft, yang mapan selama lebih dari enam tahun. Sejujurnya, saya tidak berkeinginan untuk menjadi penerus Ohsung Group. Yang ingin saya sampaikan adalah... Kita jangan sampai tertipu oleh trik kekanak-kanakan dan rumor seperti itu, yang ditujukan pada Ohsung Group kita.” Jelas Min Hyuk
Ia pikir Orang yang mencoba untuk mengintimidasinya berada di ruangan rapat sekarang dan pelakunya akan tahu siapa yang dimaksudkan jadi menurutnya harus mengadakan Rapat Pemegang Saham di lain waktu dan akan menemukan orang itu serta membawa ke atas panggung ini. Setelah ia sudah berhasil menemukannya, maka akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.


“Silahkan angkat tangan Anda jika Anda tidak menyetujui rencana saya.” Ucap Min Hyuk. Tak ada yang mengangkat tangan dan itu tandanya bahwa mereka setuju.
“Oh, dan juga... Saya seorang pria sehat yang sangat suka sekali perempuan. Dan dengan rasa percaya diri, saya bisa mengungkapkan bahwa kehidupan cinta saya sangat bergairah.” Ungkap Min Hyuk sebelum keluar ruangan, tapi akhirnya kembali lagi.
“Sebenarnya, rasanya saya terlalu lama menahan ini semua. Dan itu membuat saya pusing. Saya akan mencoba untuk menemukan siapa dalang di balik semua ini secepat mungkin. Untuk semua para hadirin pemegang saham, terima kasih atas pengertian Anda sekalian.” Kata Min Hyuk lalu benar-benar keluar dari ruangan. 


Baek Tak sedang bermain golf, mendengar dari ponsel yang memarahinya karena dianggap kerja tidak becus, maka ia hanya menjadi seorang gangster. Pria itu terlihat sangat marah karena sudah menerima banyak uang dan harusnya mengerjakan tugasnya lebih baik. Baek Tak hanya menjauhkan ponsel dari kupingnya.
“Bos. Tiga anggota kita yang menyamar sebagai pengawal di Dobong-dong berada di rumah sakit sekarang.” Kata Agari melapor, Baek Tak bertanya kenapa lagi.
“Mereka dihajar.” Ucap Agari, Baek Tak kesal kali ini siapa lagi yang menghajar anak buahnya.
“Kudengar, mereka dihajar oleh nenek-nenek.” Kata Agari, Baek Taek melonggo kaget anak buahnya kalah dengan seorang nenek-nenek. 

Tuan Ahn bertanya pada anaknya apakah tahu orang-orang itu. Min Hyuk memberitahu kalau Baek Tak yang menugaskan keduanya untuk datang kerumahya dan itu anak buahnya Baek Tak. Tuan Ahn kaget mendengarnya Min Hyuk yakin salah satu kakaknya  yang menyuruh Baek Tak karena dekat dengannya.
“Aku akan membawa Baek Tak ke sini dan bertanya padanya. Katakan padanya untuk datang sekarang.” Kata Tuan Ahn geram
“Jangan lakukan itu. Orang-orang akan bilang kalau Ayah tidak becus membesarkan anak-anak nya. Aku akan mengurusnya diam-diam. jadi Serahkan padaku.” Ucap Min Hyuk,.

Baek Tak berada diruangan terlihat sangat marah karena semua anak buahnya membuatnya malu sebelumnya sudah dihajar oleh seorang gadis dan kali ini adalah Nenek-nenek bahkan anggota merkea yang menyimpan senjata tertangkap.
“Apa Kalian tidak punya rasa keinginan untuk bekerja Atau kalian semua mata-mata? Keluar kalian semua! Sekarang! Aku harus mengganti kalian semua, atau kalian harus pindah saja ke negara lain.” Teriak Baek Taek marah
Saat itu Agari datang memberikan File yang ada bicarakan sebelumnya.

Bong Soon seperti tak tega memberikan makan bubur untuk dua pria bahkan memberikan lauk juga sebagai tambahan. Dua pria dengan tangan terikat dengan senang hati menerima suapan dari Bong Soon. Lalu Bong Soon menghentikan suapanya karena mereka mungkin harus ke toilet jika kebanyakan makan.
Salah satu pria mengaku tak akan seperti itu, Tapi satu pria mengaku harus buang air kecil. 

Min Hyuk yang ada diruanga menerima telp Bong Soon mengomel karena memberikan tawanan itu makanan. Sek Gong masuk ruangan memberitahu kalau ada tamu datang. Baek Tak pun datang menemui Min Hyuk dalam ruanganya.
“Kami melakukan apapun, selama kita dibayar jadi Uruslah masalah keluargamu sendiri.” Ucap Baek Taek memberikan usbnya.
“Ahjussi... Aku tahu bisnismu sedang berkembang baik. Mengapa malah melakukan sesuatu seperti ini?” keluh Min Hyuk
“Ini yang namanya kesetiaan, dan kasih sayang. Aku hanya menyuruh mereka untuk menakut-nakutimu. Aku bilang pada mereka, kalau kau saudaraku, dan aku tidak ingin kau terluka.” Ucap Baek Taek

“Aku akan menepati janjiku, dan akan membiarkanmu pergi kali ini. Hanya sekali ini saja.” Kata Min Hyuk memperingati. Baek Tak pun pamit pergi.
“Do Bong Soon... Kau tidak akan... menyuruh dia untuk mengincarku, kan?” kata Min Hyuk memastikanya.
Baek Tak bertanya kenapa Min Hyuk bisa mengenal Do Bong Soon lalu memberitahu kalau Bong Soon menyakiti karyawannya dan Baru-baru ini, sangat membuatnya sangat terhina lalu bertanya diaman Min Kyung menemukan orang seperti Bong Soon.
“Kau memberi dia gaji berapa? Apa kau membayar mahal untuk nya?” ucap Baek Tak marah lalu keluar dari ruangan. 


Tangan Min Hyuk bergetar saat memasukan USB pada komputernyat terdengar suara penuh amarah “Kenapa kau tidak becus bekerja nya? Itulah sebabnya, kau hanya jadi seorang gangster. Kau mendengarku, bajingan?”  ternyata itu suara Kyung Hwan kakak Min Hyuk yang selama ini selalu mempercayainya.
“Kau sudah banyak mengambil uangku. Harusnya kau kerjakan tugasmu lebih baik lagi.... Lakukan tugasmu dengan benar...” teriak Kyung Hwan .
Min Hyuk terdiam menndengar suara yang sangat dikenalinya, ternyata selama ini kakak keduanya yang selama ini mencoba menerornya padahal didepan ayahnya seperti mendukung dirinya sebagai penerus. Ia terlihat benar-benar shock dengan air mata tergenang di matanya. 

Bong Soon masuk ruangan dan tak melihat Min Hyuk dalam ruangan lalu berjalan di sisi gedung meihat Min Hyuk berdiri menatap keluar jendela lalu memanggilnya. Min Hyuk menyapa Bong Soon sebagai pengawalnya.  Bong Soon menanyakan keadaan Min Hyuk sekarang. Min Hyuk mengaku tak baik-baik saja.
“Jadi Siapa itu? Apa Ibu tirimu?” tanya Bong Soon, Min Hyuk mengatakan bukan dia. 
“Apa Kakakmu yang paling tua?” ucap Bong Soon, Min Hyuk juga mengatakan bukan. Bong Soon pikir kakakny yang ketiga. Min Hyuk juga mengatakan bukan
“Aku tahu itu. Pasti Ayahmu pelaku nya.” Kata Bong Soon yakin
“Kau saja bahkan tidak bisa menyangka siapa orang nya.” Komentar Min Hyuk.


Bong Soon mengartikan kalau kakak keduanya Min Hyuk yang melakukanya, Min Hyuk terlihat masih sedih merasa kalau seharusnya kakaknya itu mengatakan saja karena mungkin akan membantunya, menurutya Jika  Kyung Hwan sangat menginginkan posisi itu maka bisa saja meminta padanya agar memberikannya.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang? Siapa yang harus aku percaya sekarang?” ucap Min Hyuk terlihat benar-benar kecewa.
“Presdir Ahn. Haruskah kita pergi untuk cari angin segar? Haruskah kita berlarian kemana-mana seperti orang gila?” kata Bong Soon tiba-tiba berdiri didepan wajah Min Hyuk. Min Hyuk sempat gugup dan bertanya ingin pergi kemana. Bong Soon langsung mendorong Min Hyuk untuk segera pergi. 

Bong Soon mengajak Min Hyuk pergi ke taman bermain dengan memulai bermain bombom car, beberapa kali Bong Soon sengaja menabrakan mobilnya pada Min Hyuk. Setelah itu mereka naik perahu besar yang berayun, Bong Soon terlihat bahagia sementara Min Hyuk ketakutan.
Keduanya makan es krim bersama bahkan Min Hyuk mengunakan bando seperti pada taman bermain. Bong Soon pikir Min Hyuk pasti lapar dan belum makan seharian dan menunjuk ada restoran toppoki. 

Mereka sampai di restoran yang terlihat tak begitu mewah, Min Hyuk melihat sekeliling karena baru pertama kali datang. Bong Soon memesan sepiring sundae serta irisan ati dan paru nya serta tak lupa pasta kedelai. Ia juga memeasn Tteokbokki, kimbap, jjolmyeon mandoo, dan ojingeo-deopbap. Min Hyuk melonggo mendengar pesanan makanan Bong Soon. Bibi itu pun pergi.
“Apa Kau akan makan semua itu?” tanya Min Hyuk heran, Bong Soon mengangguk.
“Sepertinya, kau sering mampir kesini. Menu nya langsung muncul begitu saja ke kepalamu.” Komentar Min Hyuk, Bong Soon membenarkan
“Aku suka berkeliling setiap kali Ibuku menyuruhku untuk meninggalkan rumah.” Cerita Bong Soon
“Kenapa dia menyuruhmu begitu?” tanya Min Hyuk heran, Bong Soon mengatakan kalau ia hanya main-main saja.
“adikmu mahasiswa sekolah kedokteran, tapi apa kau hanya main-main di rumah? Apa mereka jahat padamu, karena kau tidak bisa masuk ke perguruan tinggi?” tanya Min Hyuk
“Tidak, mereka jahat padaku sebelum itu. Mereka bilang aku terlalu kuat.”ungkap Bong Soon
Saat itu pesanan datang, Bong Soon terlihat bersemangat  lalu menyuapi Min Hyuk Sundae dengan Pasta kedelai. Min Hyuk menolak karena tidak ingin mencoba nya. Bong Soon menyakinkan kalau Sundae dengan pasta kedelai rasanya menakjubkan. Min Hyuk pun terpaksa memakannya, tapi setelah itu wajahnya langsung sumringah karena memang benar enak.
“Kenapa kau bisa tahu ini? Kenapa bisa kepikiran untuk di campur dengan pasta kedelai seperti ini?” ucap Min Hyuk tak percaya dengan rasa enak
“Memang begini cara makan keluargaku, saat makan sundae.” Kata Bong Soon,Min Hyuk lalu bertanya kampung halama Bong Soon.
Bong Soon menjawab Dobong-dong. Min Hyuk memastikan kalau Bong Soon lahir di Dobong-dong dan orang tuamu memberi nama Do Bong Soon. Bong Soonjuga tak tahu. 


Nenek Bong Soon sedang main go stop dengan para ibu, menceritkan Saat Nyonya Hwang berusia 10 tahun, mereka pindah dari Daegu ke Dobong-dong dan sudah tinggal di tempatnya sekarang dan Nyonya Hwang itu punya 3 kakak laki-laki.
“Kakak tertuanya bekerja sebagai jaksa di Kantor Distrik Umum Kejaksaan Daegu. Aku pergi ke Daegu dan tinggal di sana selama 10 tahun. Kakak keduanya tinggal di Kanada. Dan kakak ketiga nya bekerja sebagai guru di Songdo.” Cerita Nenek Bong Soon.
“Apa Kakak nya bekerja sebagai jaksa? Daebak.  kenapa Selama ini tidak bilang?” komentar dua teman setia Nyonya Hwang
“Tidak perlu mengatakan itu. Semua orang juga punya jaksa dalam keluarga mereka.” Komentar Nyonya Hwang.
Nenek Hwang terlihat kartunya yang dengan kekuatan melemparnya, semua langsung berguncang merasakan seperti adanya gempa bumi.  Dua ibu panik tapi melihat kalau Nenek Hwang menang. 

Si pelaku mengunting kuku, korban ketiganya si pegawai apotik. Si wanita yang ketakutan hanya bisa menangis dengan tangan terikat. Si pelaku menyuruhnya agar jangan menangsi karena nanti tak akan mmberikan makanan.
Wanita itu yang ketakutan tetap saja menangis, Si pelaku akhirnya berteriak marah menyuruh tak boleh menangis, menurutnya Pengantin wanita harus terlihat cantik dan wanita itu sebagai pengantin ketiganya dan akan menikahi tujuh pengantin.
“Sebelum pernikahanku berat badanmu harus turun 2kg dulu.” Ucap  si pria lalu membersihkan bagian kaki dengan berkomentar wajahnya cantik tapi bagian betisnya itu besar. 

Akhirnya si pelaku keluar dari ruangan bawah tahan, Nona Kim yang mengunakan pakaian penganti dalam penjara berteriak apakah ada orang disampingnya dan meminta agar memukul dinding kalau memang ada orang. Nona Lee yang ada disampingnya memukul dinding, sementara korban ketiga tak bisa bergerak karena diikat pada tempat tidur.
“Kita harus bekerja sama.” Ucap Nona Kim , Nona Lee mengaku sangat takut
“Kau baik-baik saja. Dia tidak akan membunuhmu. Kau hanya harus berpura-pura mendengarkan dia. Dengan begitu, dia akan membukakan tali pada lengan dan kakimu, seperti aku. Kau tahu maksudku, kan?” ucap Nona Lee yang bisa berjalan tanpa dikiat tali pada tangan dan kakinya. 

Gook Doo terdiam mengingat ucapan Bong Soon “Bau minyak, seeprti Bensin dan aspal. Ketua Yook mengajak semua anak buahnya agar pergi ke  sauna.  Datang seorang ibu ke bagian Tim Kasus Kekerasan dengan wjah panik memberitahu kalau Putriny pergi untuk menghadiri ibadah pagi, tapi sekarang menghilang. Semua langsung kaget mendengarnya termasuk Gook Doo karena terjadi lagi. 

Min Hyuk dan Bong Soon nak bus bersama. Min Hyuk mengaku Sudah lama tidak naik bus dan Setiap kali naik bus, teringat seseorang. Ia mengingat kejadian sekitar delapan tahun yang lalu, ketika sedang dalam perjalanan untuk bertemu Ibunya.
“Bus nya akan jatuh dari tebing tapi Secara ajaib, seseorang itu menyelamatkanku. Dan aku merasa, Dia pasti malaikat yang di kirim oleh Ibuku dari Surga untukku.” Cerita Min Hyuk, keduanya tiba-tiba saling menatap.
Ponsel Bong Soon berdering, suara Bong Soon terlihat bahagia menerima telp dari neneknya.  Ia mengaku sangat merindukan neneknya dan akan pulang sekarang lalu menutup telpnya. Min Hyuk bertanya apakah itu neneknya yang menelp. Bong Soon membenarkan kalau Neneknya  sedang berkunjung ke rumah.

“Oh, ya. Presdir Ahn... Kapan aku harus mulai bekerja dalam Tim Pengembangan dan Perencanaan?”tanya Bong Soon
“Apa maksudmu, kapan? Kau harus menyelesaikan pelatihan terlebih dahulu.” Kata Min Hyuk
“Itu tidak seperti apa yang kau janjikan. Berapa lama lagi aku harus berlatih?” keluh Bong Soon
“Sampai kau benar-benar bisa menyamarkan diri dan membela dirimu dari berbagai ancaman, Tidak peduli jenis ancaman apa pun itu. Sampai kemampuan menyerang dan membelamu berada di tingkat tertinggi.” Ucap Min Hyuk
Bong Soon meminta Min Hyuk berjanji dengan jempol dan kelingking sambil memberikan cap, Min Hyuk menyetujuinya. Bong Soon mengaku tadinya akan berada di sisi bosanya  hari ini tapi harus pulang karena neneknya dan memastikan Min Hyuk bisa sendirian. Min Hyuk heran siapa yang kali ini yang mengkhawatirkanya.
“Kita berdua harus pulang malam ini. Aku harus pergi ke rumah orang tuaku, juga. Aku harus menghadapi dia.” Kata Min Hyuk, Bong Soon berkomentar kalau Min Hyuk keren
“Jangan menggodaku.” Komentar Min Hyuk seperti bahagia menerima pujian dari Bong Soon.
“Presdir Ahn, bergembiralah. Saat dunia menipumu.. Katakan saja "Wah, kau benar-benar membuatku takluk kali ini" dan langsung tertawa. Oke?” kata Bong Soon memberikan semangat.
“Jangan pernah berjalan sendirian di jalanan Dobong-dong.” Pesan Min Hyuk
“Jangan bersedih, atau menangis sendirian.” Kata Bong Soon, keduanya kembali berjanji dengan jari jempol dan kelingking. 


Nyonya Hwang jalan dengan ibunya sambil makan es krim bertanya berapa yang didapatkan oleh ibunya. Nenek Bong Soon mengeluh anaknya yang ingin tahu saja.  Tiba-tiba Nyonya Hwang melihat Min Hyuk yang dianggap menantunya berjalan bersama Bong Soon dan memanggilnya. Bong Soon langsung datang menghampiri neneknya dan memeluknya.
“Ibu, aku akan membuat dia jadi milikku.  Itu menantuku. Bukankah dia terlihat sangat tampan? Aku ingin menculiknya.” Ungkap Nyonya Hwang menunjuk ke arah Min Hyuk, Bong Soon mengeluh dengan tingkah ibunya.
“Dia memang tampan.. Apa dia Menantu Ahn?” kata Nenek Bong Soon, Nyonya Hwang membenarkan, Bong Soon terlihat benar-benar malu.
Saat itu Min Hyuk pun datang menghampiri, Bong Soon mengenalkan Min Hyuk pada neneknya. Min Hyuk memperkenalkan diri  bekerja di perusahaan yang sama dengan Bong Soon dengan menyebut namanya  Ahn Min Hyuk.
“Oh, menantu kita, menantu Ahn.” Kata Nenek Bong Soon, Min Hyuk binggung begitu juga Bong Soon yang terlihat malu dengan tingkah keluarganya. 

Akhirnya Min Hyuk pamit pergi,  Nyonya Hwang masih terus berkomentar kalau Min Hyuk sangat tampan. Bong Soon mengeluh ibunya mengatakan Menantu dan sangat malu kalau besok pergi ke kantor. Nenek Bong Sook yakin kalau Semuanya baik-baik saja. Bong Soon menyalakan ibunya karena terlalu terburu-buru.
“Apa Kau benar-benar tidur dengan dia?”ucap Nyonya Hwang penuh harapan. Bong Soon mengeluh ibunya yang selalu saja membahas hal itu.
“Aku akan marah. Saat aku kecil Ibu bilang "Laki-laki bukanlah manusia, mereka adalah serigala. Jangan mempercayai mereka." Kau bilang untuk jangan memegang tangan mereka. Jika Ibu membebaskanku seperti sekarang ini, bagaimana aku bisa menyesuaikan diri?  Kau seharusnya membebaskanku saja sejak aku kecil. Kenapa Ibu sekarang jadi begini? Ibu ingin aku bagaimana?” keluh Bong Soon
“Aku akan membebaskanmu ketika saatnya tiba. Dan sekarang waktunya telah tiba.  Dia adalah orang nya. Berikan dia apa yang telah kau jaga selama ini.” Kata Nyonya Hwang
Bong Soon mengeluh sebagai ibu malah mengajarinya yang tidak-tidak dengan meminta persetujuan pada ibunya.  Nenek Bong Soon hanya diam saja. 


Ketua Yook memberikan secangkir teh pada ibu korban meminta agar memberitahu pelahan pada mereka.  Ibu Korban menceritakan Pada tanggal 21, putrinya pergi untuk ibadah pagi dan biasanya pergi pada pukul 04:3o, tapi sudah bilang padanya kalau lingkungan mereka sedang rawan. Jadi meminta agar berdoa di rumah. Gook Do terlihat sangat serius melihat kasus untuk ketiga kalinya.

Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar