PS : All
images credit and content copyright : KBS
Ruangan
ballroom kosong, Seo Yul masuk dengan nada mengejek kalau uni saja yang selama
mereka pikirkan Sung Ryong akan menyusun rencana pembangunan ulang. Sung Ryong
berkomentar kalau Seo Yul itu yang
membuat perangkap seperti ini dan terbaik sealam semesta.
“Jangan
menyalahkan orang lain, Salahkan dirimu sendiri.” Ucap Seo Yul, Sung Ryong
ingin memukul Seo Yul, semua menahannya agar tak terjadi perkelahian.
“Kau
tidak perlu berbuat sampai sejauh ini.”kata Ha Kyung. Seo Yul mengaku kalau
tidak ada hubungannya dengan itu. Sung Ryung makin kesal mendengar Seo Yul yang
berbohong.
“Aku akan
berurusan dengan timmu seperti yang telah kujanjikan. Jadi Dengar,
semuanya...Mulai saat ini, Tim Operasi Bisnis dibubarkan. Masing-masing dari
kalian akan dipindahkan ke Departemen baru.” Kata Seo Yul
Manager
Choo mendekati Seo Yul, menurutnya Semua
ini masih belum berakhir secara resmi dan merkea masih punya tiga hari lagi.
Seo Yul mengaku sudah membicarakannya dengan
Kepala Kim. Ha Kyung masih tak terima karena dibubarkan tim mereka seperti ini.
“Bereskan
apa yang telah kau lakukan. Dan berperilaku baiklah selagi kalian menunggu...Departemen
kalian yang baru.” Ucap Seo Yul lalu keluar dari ruangan.
Sung
Ryong berteriak ingin memukul Seo Yul, Manager Choo menahanya dengan memeluknya
agar bisa tenang. Semua jatuh lemas karena tim mereka dibubarkan. Sung Ryong
mengajak agar tak bermain curang dan Bertanding dengannya secara jujur dan
adil.Manager Choo memberitahu kalau Semuanya sudah berakhir. Sung Ryong memilih
untuk duduk di tangga darurat
Manager
Choo khawatir kemana perginya Sung Ryong, Ha Kyung pikir Sung Ryong sedang ingin sendirian. Papan nama Tim
Accouting pun dilepaskan dari pintu. Manager Choo pikir Sung Ryong merasa
frustrasi karena semua bergantung padanya.
Semua
barang-barang diruangan bawah tanah sudah di pindahkan, Manager Choo dan yang
lainya kebinggungan. Salah seorang pria
memberitahu kalau ini adalah perintah dari Manajemen Keuangan dan akan
mengembalikan ruangan sebagai ruangan penyimpanan dokumen.
“Itu
tidak masuk akal. Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan.” Ucap
Manager Choo
“Kami
hanya melakukan sesuai yang telah diperintahkan. Aku meninggalkan barang-barang
pribadi Anda di kursi.” Kata si pria
“Meskipun
begitu, kalian sudah sangat keterlaluan!” teriak Manager Choo marah
Semua tak
peduli membawa semua barang-barang perusahan dipindahkan dari ruangan. Manager
Choo berteriak menyuruh semua meletakan yang dilakukan dan tak bisa melakukan tanpa
persetujuan mereka.
“Bahkan
jika situasi memburuk seperti ini, ada batas-batas yang tidak boleh ia lintas.”
Ucap Manager Choo mengumpat marah pada Seo Yul
“Jika dia
tahu batas-batas itu, semua ini tidak akan pernah terjadi.” Kata Ha Kyung, Ga
Eun yang mendengar dari alat sadapnya terlihat sangat kesal sampai berdiri
dimeja kerjanya.
Man Geun
masuk ruangan kalau mendengar dari Direktur Seo, bahwa Departemen Managar
Choo dibubarkan. Manage Choo pikir Meskipun
begitu, mereka perlu waktu untuk membereskan pekerjaan sebelumnya. Ma Geun
memberitahu kalau Dept. Akuntansi akan mengurus segala sesuatu yang mereka
lakukan, karena pekerjaan mereka jugatidak terlalu banyak.
“Lalu ,
Anda ingin kami pergi kemana? Haruskah kami duduk di lorong?” ucap Manager
Choo, Man Geun mengatakan mereka tidak akan melakukan itu.
“Kami
memutuskan untuk memasukkan kalian ke Departemen baru.”kata Man Geun
mengeluarkan kertas dari bajunya.
“Apakah
ini sudah direncanakan selama ini?” kata Manager Choo tak percaya, Man Geun
menyuruh mereka segera pindah kalau sudah mengetahuinya.
“Choo Nam
Ho dan Bing Hee Jin ke Urusan Umum Dua. Manajer Umum Choo diturunkan sebagai
manajer tim.” Ucap Man Geun, Hee Jin dan Manager Choo saling bertatapan karena
mereka satu tim.,
“Yoon Ha
Kyung dan Lee Jae Jun... dipindahkan ke Tim Keuangan Dua. Posisi kalian berdua
sama. Won Gi Ok dipindahkan ke Departemen Strategi Bisnis dan Itu merupakan Departemen
yang besar.” Kata Man Geun, Ketiganya hanya diam tanpa banyak berkomentar
“Seon
Sang Tae, Manajemen Etis. Dan Kim Sung Ryong...” kata Man Geun, Manage Choo
memberitahu Sung Ryong sedang tak ada dirungan.
Man Geun
meminta agar memberitahu Sung Ryong kalau jabatannya masih belum diputuskan.
Manager Choo protes kenapa bisa seperti itu. Man Geun mengibartkan Sung Ryong
itu sudah jadi kentang panas sekarang dan tidak ada Departemen yang
menerimanya. Ia meminta agar memberitahu Sung Ryong untuk tetap tinggal
diruangan bawah tanah sampai ada Departemen
yang akan menerima nya.
Semua
hanya diam saja, Man Geun melihat semua terdiam menyuruh mereka semua segera
pindah. Hee Jin dan Manager Coo pergi ke bagian Departemen Urusan Umum, semua
orang menatap mereka seperti meremehkan, Manager Choo pun menenangkan agar
mereka berkerja dengan baik di tim yang baru.
Ha Kyung
dan Jae Joon masuk ke tim Manager Lee, dengan tatapan sinis. Ga Eun yang
melihat keduanya terlihat kasihan karena tim mereka yang dibubarkan tapi
Manager Lee dkk terlihat tak suka dengan kedatangan Tim Operasi bisnis.
Ki Ok
pergi sendiri ke Departemen Strategi Bisnis seperti tak biasa karena hanya
sendirian. Sang Tae bertemu dengan Hee Yong dibagian Managment Etis. Hee Yong
terlihat berbinar-binar menerima pria muda masuk ke dalam timnya. Sung Ryong masih terdiam di tangga darurat seperti belum tahu semua timnya sudah di pindahkan ke tim lain.
Sung
Ryong menerima pesan dari Manager Choo kalau semua sudah terjadi.
Man Geun memberitahu Min Young bahwa Direktur Seo terlihat seperti seorang pria
yang sangat berhati dingin karena membubarkan Departemen kecil seperti itu
“Apa kau
pikir tujuannya itu, hanya untuk menghancurkan Operasi Bisnis saja? Dia telah
memotong sisa orang-orang yang memihak pada Madam Jang. Dia memburu mereka
semua satu per satu dan telah melepaskan beban yang Presdir pikul.” Jelas Min
Kyung, Man Geun mengerti.
“Jika
seperti itu, menurutmu siapa target dia berikutnya?” kata Min Kyung dengan
tatapan dingin.
Sung Ryong
masuk ruangan melihat semua kosong hanya ada papan nama, Akhirnya ia
melampiaskan amarahnya dengan memukul dinding sampai tanganya berdarah.
Sementara Seo Yul sedang sibuk memilih saus yang akan dicampurkan pada rotinya.
Sung Ryong menerobos masuk ke ruangan Seo Yul.
“Kau
melampiaskan kemarahanmu dimana? Dasar berlebihan sekali. Kepalan tanganmu
tidak membuat kesalahan apapun.” Ejek Seo Yul melihat tangan Sung Ryong yang terluka.
Sung Ryong hanya diam menatap dingin.
“Jika tidak
ada yang ingin kau katakan, pergilah.” Kata Seo Yul, Sung Ryong mendekat dan
tiba-tiba langsung berlutut didepan Seo Yul.
“Perintahmu
untuk membubarkan Operasi Bisnis, batalkan itu. Aku mohon padamu, Aku Mohon
batalkan perintahmu.” Ucap Sung Ryong,
Seo Yul langsung menolak dan menyuruhnya segera pergi.
“Apa Kau
ingin mencoba untuk mendapatkan momentum lagi? Aku akan menjadi sarung tangan
atau gajah sirkus sesuai perintahmu.
Tolong, kembalikan Operasi Bisnis. Aku mohon.” Kata Sung Ryong berlutut didepan
Seo Yul
Seo Yul
melihat Sung Ryong yang berpura-pura bersikap baik malah membuatnya jadi
merinding, Sung Ryong mengaku aklau tidak berpura-pura tapi tulus dan Semua ini
terjadi karena dirinya jadi lebih baik menghancurkan dirinya saja.
“Rencana
pembangunan ulang itu adalah tanggung jawab bersama.” Ucap Seo Yul
“Tidak,
aku memaksa mereka untuk berpartisipasi, dan itu bertentangan dengan keinginan
mereka. Ini semua tanggung jawabku.” Kata Sung Ryong
“Semangat
pengorbanan dirimu tidak begitu menyentuh. Aku sudah bilang padamu untuk tahu
tempat. dan bertindak dengan pantas. Tak ada lagi yang harus kukatakan” kata
Seo Yul tak peduli, Sung Ryong pun berdiri dan keluar dari ruangan.
Ha Kyung
sibuk dimeja kerjanya, Manager Lee mendekat bertanya apa yang sedang
dilakukanya. Ha Kyung mengatakan kalau sedang menyelesaikan beberapa tugas dari
Operasi Bisnis. Manager Lee menyuruh agar memberikan tugas itu untuk Dept. Akuntansi
Tiga.
“Kalian
berdua harus mengambil pekerjaan Dept. Akuntansi Dua. Ini semua
bukanlahtugas-tugas sederhana.” Kata Manager Lee, Jae Joon mengatakan akan
menyelesaikan tugas itu lebih dulu
“Jangan
khawatir. Mereka jauh lebih baik dan lebih cepat menangani pekerjaan, daripada
kau.” Ucap manager Lee sinis lalu pergi meninggalkanya.
Jae Joon
terlihat kesal dengan sinis bertanya Siapa yang lebih baik dan lebih cepat dari
mereka. Ha Kyung pikir lebih baik mereka membiarkanya saja dan melihat seberapa
cekatan tim akutansi dua.
Saat itu
Ga Eun datang menyapa keduanya, Ha Kyung
pun membalasnya. Ga Eun pikir Jika ada sesuatu yang bisa dibantu, maka katakan
saja padany dan memberikan semangat. Ha Kyung pun berjanji akan memberitahu
kala u memang membutuhnya. Jae Joon melihat Ga Eun mearasa kalau seperti pernah
melihatnya.
Ki Ok
duduk sendirian menaruh surat pengunduran diri diatas meja dan keluar
ruangan. Manager Cho menerima telp dari
bagian HRD berteriak kaget mengetahui Kii Ok memberikan surat pengunduran diri.
Hee Jin berusah menelp tapi ponselnya tidak aktif. Manager Choo tak habis pikir
dengan sikap Ki Ok dan menyuruh Hee Jin mengirim pesan agar Ki Ok bisa
menelpnya.
Sung
Ryong duduk sendirian dengan tangan berdarah didalam ruangan Departemen Operasi Bisnis yang sudah kosong,
tatapan kosong terlihat sangat frustasi.
Didepan pinta Ga Eun melihat Sung Ryong terlihat sangat sedih. Saat Sung
Ryong berjalan pergi, Ga Eun pun memilih pergi lebih dulu.
Manager
Choo dkk makan siang bersama. Sang Tae binggung karena Sung Ryong juga tidak mengangkat. Hee Jin
bergabung memberitahu Sung Ryong tidak
berada di ruangannya. Ha Kyung pun khawatir kemana perginya Sung Ryong
sekarang.
“Kenapa
Gi Ok menyerahkansurat pengunduran diri?” kata Jae Joon tak habis pikir dengan
temannya.
“Pastinya
dia sangat terluka dan pasti menyalahkandirinya sendiri juga.” Kata Ha Kyung
“Padahal
tidak adayang menyalahkan dia.Kenapa dia...” ucap Sang Tae tak percaya
Ha Kyung
pikir Sung Ryong itu mungkin merasa bersalah dan pasti merasa sangat marah. Manager
Choo menyakinkan kalau semua akan baik-baik saja, Jae Joon mengaku merasa malu
tapi semua perkerjaannya baik-baik saja, dan sudah membulatkan keputusannya
ketika membujuk mereka.
Sang Tae
mengaku semua baik-baik saja Kecuali
saat melihat Penyihir Jahat itu sepanjang hari, maka segala sesuatu yanglain
tertahankan. Manager Choo tahu Sang Tae pasti yang paling kesulitan. Ha Kyung melihat
kalau Semuanya berada dalam situasiyang tak masuk akal, tapi semua terlihat
berpikiran positif.
“Setelah
menghabiskan waktusatu bulan dengan Kepala Kim,Aku bisa bertahan
menghadapisesuatu seperti ini.Apa ini karena sudah terlalu banyakberbagai hal
yang kita alami?” kata Hee Jin, Manager Choo ingin tahu kemana orang yang
memulai semua kejadian ini.
Sung
Ryong duduk sendirian sambil minum soju, tiba-tiba Ga Eun datang menyapanya.
Sung Ryong pikir kalau Ga Eun itu penyihir seperti tahu caranya berteleportasi, lalu menduga
kalau menempatkan penyadap di tubuhnya
sampai tahu keberadaanya. Ga Eun pikir itu tak mungkin lalu meminta agar
menuangkan minum.
“Apa yang
terjadi dengan tanganmu?” tanya Ga Eun panik melihat tangan Sung Ryong.
“Ini
Tertabrak sesuatu, saat aku sedang jalan.” Kata Sung Ryong berbohong.
“Aku
mendengar tentang apa yang terjadi setelah presentasi.” Kata Ga Eun, Sung Ryong
pikir Itu bukan sesuatu yang baik untuk di dengar.
“Kurasa...kau
terjebak ke dalam perangkap mereka.” Komentar Ga Eun, Sung Ryong pikir Ga Eun
itu tampaknya memahami apa yang terjadi.
“Kau
kalah karena kau tidak memiliki informasi. Pengetahuan adalah kekuatan. Kau
perlu untuk memperkuat itu.” Kata Ga Eun
Sung
Ryong pikir itu karena dirinya kurang pintar. Gae Eun merasa tak seperti itu
karena melihat Sung Ryong benar-benar
sudah melakukan yang terbaik sebisanya, lalu memberikan jempolnya sebagai
pujian. Sung Ryong pun kembali menuangkan soju.
Ga Eun
pun meminta agar Sung Ryong memberitahu jika ada informasi yang dibutuhkan tetapi
sulit untuk didapatkan karena kakanya adalah seorang detektif jadi akan
menelusuri sesuatu, setiap kali diminta olehnya. Sung Ryong pikir itu mengagumkan. Ga Eun
meminta agar Sung Ryong jangan ragu untuk bertanya padanya. Sung Ryong pun
memutuskan akan bertanya nanti.
Seo Yul
kembali pulang ke apartmentnya, lalu merasakan seperti ada orang yang mengikutinya
tapi melihat sekeliling tak ada orang yang mengikutinya. Ki Ok pulang ke rumah dan ingin langsung ke
kamar, ayahnya meminta maaf tentang apa yang terjadi dan ingin memberitahu
sebenarnya.
“Aku
tahu...Direktur Seo mengancam Ayah dengan aku.” Kata Ki Ok dingin
“Ya. Aku
senang kau mengerti. Aku mengkhianati rekan-rekanku untuk membuat keputusan
itu. Jadi kau harus bekerja lebih keras.” Ucap Tuan Won pada anaknya.
“Kau
bilang Bekerja lebih keras? Bagaimana Ayah bisa berkata seperti itu?” ucap Ki
Ok terlihat sangat marah pada ayahnya.
Manager
Choo duduk disofa terlihat khawatir karena Sung Ryong masih belum pulang. Sung Ryong pun pulang
dengan setengah mambuk, Manager Choo sudah tahu kalau Sung Ryong pasti akan
pulang dalam keadaan mabuk. Sung Ryong pun bertanya Kenapa manager Choo masih
belum tidur
“Aku
sedang menunggu anak yang sedang bermasalah.” Kata Manager Choo, Sung Ryong
pikir yang dimaksud itu dirinya.
“Kenapa
juga menunggu untuk si pembuat masalah terbesar?” ucap Sung Ryong
“Sudalah..
Berhenti bicara omong kosong, masuklah ke dapur.” Kata Manager Cho saat akan
pergi ke dapur kaget melihat tangan Sung Ryong yang berdarah. Sung Ryong
mengaku kalau bermain permainan pukulan roket. Manager Choo pun mengajak untuk
mengobatinya lebih dulu sebelum makan.
Manager
Choo memasak sup pereda mabuk untuk Sung Ryong, Sung Ryong terlihat tangan
kanan yang diperban berusaha untuk memegang sendok. Manager Choo menyuruh Sung
Ryong makan dan mencernanya sebelum tidur seterlah Kentut tiga kali kalau tidak
maka perutnya akan kesakitan besok pagi.
“Rasanya
seperti masakan Ibu. Ini mengingatkanku pada ibuku.” Ungkap Sung Ryong dan
rasanya cukup enak.
“Apa
Besok kau juga akan seperti ini lagi?” tanya Manager Choo, Sung Ryong menjawab
tidak tahu dan mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan.
“Itu
sudah cukup. Kau sudah cukup menyalahkan dirimu. Terlalu lama bersikap seperti
ini, tidak akan membantu. Tidak ada yang menyalahkanmu, jadi, kenapa kau menyiksa
dirimu?” kata Manager Choo berusaha menyadarkanya.
“Yah...
memang Ini bukan karena ada orang yang menyalahkanku. Aku... Aku tidak bisa
memaafkan diriku sendiri.” Ungkap Sung Ryong
Manager
Choo pikir apakah itu karena Sung Ryong merasa menghancurkan kehidupan timnya
juga. Sung Ryong pikir Manager Choo bisa melihat kalau sebelumnya hanyaia yang
masuk ke dalam selokan. Manager Choo mengartika kalau sekarang mereka semua yang masuk ke dalam selokan, dan itu
yang membua Sung Ryong merasa lebih bersalah.
Sung
Ryong membenarkan, kalau dirinya melompat dengan berani tanpa rencana lalu
terhempaskan. Ia juga yang yang membuat tim mereka jadi terpisah dan tersebar
menurutnya ini sangat memalukan. Manager Choo bertanya apakah Sung Ryong ingin
mereka menyalahkannya dan menguntuknya. Sung Ryong meraa lebih suka mereka semua seperti itu.
“Maka,
kita akan kehilangan segalanya dan kehilangan keberadaan satu sama lain. Kau
tahu, Departemen kita sudah hilang. tapi kita tidak boleh saling kehilangan
satu sama lain juga. Sung Ryong... Kita sudah berhasil sejauh ini jadi bertahanlah
sedikit lebih lama lagi. Tujuan kita
adalah... satu , bertahan hidup. Dua , bertahan hidup lebih lama. Tiga, mati
mencoba untuk bertahan hidup. Kau mengerti?” kata Manager Choo menasehati. Sung
Ryong mengerti sambil kembali makan sup buatan Manager Choo.
Terjadi
kegaduan di bagian akutansi saat Ha Kyung
masuk, beberapa orang mengeluh bagian HR yangbelakangan menerima semua
ini padahal Semuanya punya masing-masing dan Jumlah yang didepositkan berbeda.
Ha Kyung mendekati Jae Joon bertanya apa yang terjadi. Jae Joon memberitahu
kalau Masalah dengan pajak karena tak mungkin mudah.
“Nn.
Yoon, bisa tolong bantu Team 3?” ucap Nona Kang, Ha Kyung meminta maaf karena
harus memeriksa rekening untuk kuartal pertama. Nona Kang pun bertanya pada Jae
Joon
“Aku juga
sangat minta maaf karean harus memasukkan semua pajak masukan perolehan-penghasilan.
bagaimana kalau kau saja yang membantuku?” ucap Jae Joon, Nona Kang kaget
mendengarnya.
“Bukankah
kalian selalu mengatakan, kalau kalian lebih pintar dari kami? Kau harus mampu
mengatur yang seperti itu. Jika tidak bisa, berhenti saja.” Kata Ha Kyung
menyindir, Nona Kang pun hanya bisa diam saja.
Seorang
pria membawa tumpukan berkas menyuruh Hee Jin agar menyelesaikan semunya sampai
jam 15:00 bahkan Lebih cepat lebih baik. Hee Jin binggung melihat tumpukan yang
lebih tinggi dari badanya. Si pria pikir Hee Jin yang berada di Operasi Bisnis
jadi pasti jari-jarinya akan cepat bergeraknya, Hee Jin akhirnya berdiri merasa
kalau semua sudah cukup.
“Apa kau
pikir kami adalah robot? Aku tidak bisa menyelesaikan semua ini.” Tegas Hee
Jin, si pria terlihat kaget karena Hee Jin berbicara dengan bahasa formal.
Hee Jin
merasa tak seperti itu lalu bertanya pada Manager Choo, akhirnya ia tak ingin
membahanya mengajak agar mereka bagi saja pekerjaan nya. Dengan begitu Membagi
beban kerja dan menciptakan lingkungan yang ramah. Si pria binggung tapi
akhirnya setenga berkas yang diabwanya lalu pergi. Manager Choo memberikan
acungan jempol, Hee Jin pun senang bisa melawan orang-orang yang menindasnya.
Sang Tae memegang
stiker peringatan untuk jangan merook dan jangan berisik. Hee Yong menyuruha
agar memberikan semua stiker dan
promosikan nilai-nilai aturan tersebut. Sang Tae mengerti. Hee Yong pun
menyuruh agar Sang Tae mencatat pegawai
yang berpakaian tidak sesuai aturan. Sang Tae binggung kenapa harus
melakukanya.
“Saat aku
SMP, kertas seperti ini terselip di dinding sekolahku. Sekarang saat sudah
dewasa maka Orang dewasa tidak terkecuali.” Kata Sang Tae, Hee Yong pikir bukan
seperti itu.
“Jika
Anda ingin orang untuk berjalan secara diam-diam, maka Anda harus memberikan
sandal untuk di dalam ruangan.” Kata Sang Tae seperti ingin melucu. Hee Yong
meminta agar Sang Tae Jangan mengatakan lelucon.
“Ini
Mirip sekali, kan? Jangan mengatakan lelucon. Aku tidak percaya , Ini pertama
kalinya aku mendengar Anda mengatakan itu hanya padaku. Aku tidak percaya aku bisa
meniru Anda.” Ungkap Sang Tae seperti ingin menjilat Hee Yong
“Song
Sang Tae, berhenti main-main. Kau adalah anggota dari Manajemen Etis.” Tegas
Hee Yong
“Aku
anggota dari Manajemen Etis, dan menganggap itu sebagai suatu kehormatan besar.”
Kata Sang Tae lalu keluar ruangan. Hee
Yong pun bertanya-tanya kalau
orang-orang dari Operasi Bisnis itu isinya orang aneh semua.
Sung
Ryong duduk sendirian dalam ruangan, teringat kembali ucapan Manager Choo kalau
berhenti saja kalau memang tak menyukainya. Bibi Eun datang melihat ruangan
sudah kosong dan berantakan hanya ada Sung Ryong didalamnya berkomentar kalau
seperti ada angin topan yang menghantam diruangan itu karena Cara memindahkan
barang-barang dari kantor berantakan sekali dan sama seperti medan perang. Sung
Ryong pun menyapa Bibi Eum.
“Kau
makan ini, Salah satu Ahjumma pembersih, anak nya ada yang menikah. Dia
membagikan kue beras serta makanan enak.” Ucap Bibi Eum, Sung Ryong pun
menerimanya dengan mengucapkan terimakasih.
“Apa
Operasi Bisnis benar-benar akan hilang?” tanya Bibi Eum, Sung Ryong menjawab
kalau sudah menghilang.
“Kalau
begitu, kau tidak boleh duduk di sini. Kau itu TP. Jadi aturlah.” Kata Bibi
Eum, Sang Ryong binggung apa maksudnya TP
“TP itu
adalah TQ Psycho. Itulah julukan kami padamu...” ucap Bibi Eum seperti ingin
bicara tapi memutuskan untuk tak melakukanya.
Sung
Ryong ingin tahu apa yang ingin dikatakan Bibi Eum itu. Bibi Eum mengaku kalau
hanya ingin mengajaknya bercanda karena sangat ahli melakukan itu. Saat itu
ponsel Sung Ryong berdering, Bibi Eum pun menyuruh Sung Ryong agar segera
mengangkatnya. Sung Ryong bertanya
apakah Sudah diputuskan akan bekerja dimana.
Myung
Seok sedang ada dalam ruangan sambil mengomel kalau Jangan menggerakan monitornya karena . tidak
bisa melihat apakah sedang bekerja atau bermain game dan membenci pegawai yang
tidak bekerja di tempat kerja.
Saat itu
Sung Ryong masuk membawa barang pribadinya, Myung Seo sengaja mengambil kursi
yang ada disebelah Sung Ryong dan menyuruh anak buahya agar segera duduk. Sung Ryong membereskan semua barang dan
mengucapkan terimakasih.
“Aku
tidak menginginkanmu. Tapi Ibuku mengatakan kepadaku untuk menerimamu.” Ucap
Myung Seo. Sung Ryong mengucapkan Terima kasih telah menerimanya.
“Hei.. Kenapa
kau tidak marah?” ucap Myung Seo bingung. Sung Ryong pikir kenapa dirinya harus
marah.
“Ini
aneh. Apa lagi yang akan kau rencanakan?
Coba untuk jangan kena masalah. “ ucap Myung Seo, Sung Ryong mengerti.
Ketua
Park mengatakan Operasi Bisnis tidak akan lagi berulah dan Seharusnya tidak ada
masalah. Seo Yul pikir Operasi Bisnis itu bukanlah masalah nya tapi yang
menjadi Masalahnya adalah dengan orang yang mengendalikan mereka.
“Istri
Anda... masih memiliki pengaruh.” Kata Seo Yul, Ketua Park membenarkan yaitu
Pengaruh yang tidak diketahuinya
“Mengapa
kita tidak... menggunakan kesempatan ini untuk membuat dia jadi tak berdaya
lagi? Jika Anda memberiku izin, maka aku akan memikirkan rencana nya.” Kata Seo
Yul. Ketua Park tersenyum mendengarnya.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar