PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Bong Soon
memperingatkan Kyung Shim kalau harus tetap di tempat tidur sampai merasa
baikan dan Jangan pernah meninggalkan rumah. Kyung Shim mengerti dan
memperlihatkan sebuah gelang yang sama dipakai oleh Bong Soon, kalau polisi
akan datang kalau menekan tombolnya.
“Jangan
terlalu percaya. Setelah selesai menerima pengobatan, kau harus pulang ke
Busan, oke?”ucap Bong Soon, Kyung Shim mengangguk mengerti.
Bong Soon
pun memberikan sekotak shampo organik agar temanya bisa menenangkan diri. Kyung
Shim terlihat senang dan mengucapakan terimakasih.
Min Hyuk
mengirimkan pesan “Apa kau Sedang tertidur?” Bong Soon membalas “Ya” Min Hyuk
dengan gayanya menyuruh Bong Soon agar segera bangun. Bong Soon pun membalas
kalau tidak ingin bangun.
“Kau
harus pergi ke suatu tempat denganku.” Tulis
Min Hyuk. Bong Soon menolak karena ingin tidur.
“Aku akan
membayar gaji lembur. 2x lipat dan akan menjemputmu.</i> Pakai baju yang
bersih, keramas Dan kau harus berpenampilan seperti manusia. Tunggu aku” tulis
Min Hyuk
“Kita
ingin kemana?” tanya Bong Soon, Min Hyuk membalas kalau akan ke Rumah orang
tuanya.
“Mengapa
aku harus pergi ke sana?” keluh Bong Soon, Min Hyuk tak peduli mengatakan akan
berangkat sekarang jadi Bong Soon segera bersiap.
Bong Soon
hanya bisa menghela nafas. Kyung Shim bertanya siapa yang akan datang. Bong
Soon memberitahu itu Min Hyuk. Tiba-tiba Ibu Bong Soon datang mengajak anaknya
agar pergi ke kuil karena harus berbicara dengan Buddha.
“Buddha
bisa melupakan kita.” Pikir Nyonya Hwang
“Aku
tidak bisa pergi dan harus pergi ke suatu tempat.” Ucap Bong Soon, Nyonya Hwang
bertanya akan pergi kemana. Bong Soon mengaku tak tahu.
“Menantu
Ahn ingin datang kesini.” Ucap Kyung Shim. Nyonya Hwang kaget mendengarnya.
Bong Soon mengeluh temanya ikut memanggil “Menantu Ahn”
Min Hyuk
menunggu didepan pintu. Nyonya Hwang menyambutnya memberitahu kalau Bong Soon
masih belum siap jadi lebih baik masuk dan
menunggu di dalam. Min Hyuk meminta maaf karena menyuruh Bong Soon keluar pada hari liburnya.
“Kau
bilang Hari libur? Lupakan. Kau bisa memanggil nya 365 hari dalam setahun, 24
jam sehari. Jadi Masuklah dan Tunggu di dalam.” Ucap Ibu Bong Soon, Min Hyuk
pikir tak perlu.
“Kau Jangan
gugup.” Kata Nyonya Hwang mengajak Min Hyuk masuk.
Bong Soon
baru saja mengosok gigi kaget melihat Min Hyuk yang ada didepan, keduanya
terlihat malu dan Bong Soon langsung bergegas masuk kamar mandi. Nyonya Hwang
mengajak untuk Min Hyuk sarapan bersama. Min Hyuk menolak.
“Kau
bukan bermaksud, kalau kau tidak mau makan makanan di sembarang tempat, kan? Apa
mungkin kau hanya makan makanan mewah di rumah yang bagus?”ucap Nyonya Hwang
“Tidak,
bukan itu. Jangan beranggapan seperti itu.” Kata Min Hyuk ingin keluar, Nyonya
Hwang menahanya.
“Jika
bukan, kau harus makan bersama” kata Nyonya Hwang, Min Hyuk pun hanya bisa
mengangguk setuju.
Satu meja
besar penuh dengan makanan, Semua orang melonggo dengan menu lengkap. Nyonya
Hwang mengaku kalau mereka memang biasa makan seperti ini. Bong Ki tahu mereka
biasa makan seperti ini tapi ada lauk yang baru pertama kali dilihatnya. Nyonya
Hwang berdalih Bong Ki selalu sibuk di
rumah sakit. Jadi tidak sering pulang ke rumah.
“Ah.
Kenapa menu untuk sarapan nya banyak sekali? Kita harus segera pergi...” ucap Bong
Soon, Nyonya Hwang menyuruh Bong Soon diam
“Apa
begitu didikanku padamu? Saat kau tumbuh besar, aku selalu mengajarkanmu untuk
jangan membiarkan tamu yang datang sampai kelaparan saat waktu nya makan.
Jadi Makanlah.” Kata Nyonya Hwang
Semua pun
sarapan bersama-sama, Nyonya Hwang pun meminta Min Hyuk Jangan merasa terlalu
tertekan kalau memang tak ingin makan tak masalah. Min Hyuk dengan senang hati
mulai memakan. Tuan Do memberikan lauk untuk dua anaknya. Bong Soon terlihat
bahagia bisa makan bersama, Min Hyuk juga terlihat senang merasakan suasana
keluarga lagi.
Min Hyuk membisikan
pada Bong Soon kalau hanya berpura-purasebagai tunangannya. Bong Soon pikir
membayar 2x lipat tidak cukup tapi membayar 4 kali lipat. Keluarga Ahn makan di
meja dengan wajah tegang, semua menatap kearah mereka berdua.
“Dari
awal seharusnya kau bilang padaku, saat kita sarapan tadi.” Bisik Bong Soon.
Min Hyuk yakin kalau tidak akan mempan.
“Apa yang
kau sukai tentang Min Hyuk?” tanya Tuan Ahn, Bong Soon sedikit gugup
menjawabnya.
“Dia
tampan.... Dia... memiliki kepribadian yang baik.” Ucap Bong Soon, semua hanya
diam tanpa reaksi.
“Ya...
Sebenarnya... Aku suka dia karena dia orang yang aneh.” Akui Bong Soon. Semua
langsung bereaksi mulai membalikan piring.
Tuan Ahn
pun tertawa mendengarnya, Bong Soon mengatakan kalau Min Hyuk Tidak hanya aneh,
tapi super sangat aneh. Min Hyuk kesal mendengarnya, Ayah Min Hyuk membenarkan
kalau naknya memang orang yang aneh dan
sering bertanya-tanya, "Apa dia sudah tidak waras?" tapi memang Min
Hyuk benar-benar aneh.
Bong Soon
mengikuti Tuan Ahn berjalan ke balkon, Tuan Ahn mengaku sangat mengkhawatirkan rumor yang tengah
merajalel Tapi merasa lega setelah melihat Bong Soon. Ia menceritaan kalau mengirim Min Hyuk ke luar negeri untuk belajar
setelah Ibunya meninggal.
“Selagi
ia belajar di luar negeri, Si brengsek itu punya banyak wanita. Jadi aku
sedikit khawatir. Lalu, kudengar tiba-tiba dia berhenti bertemu wanita. Setelah
itu langsung ada rumor skandal yang terjadi.” Kata Tuan Ahn terlihat khawatir
“Ah.. Tidak.
Sebenarnya, sebagian besar kesalahanku. Meskipun begitu, tolong jaga anakku
baik-baik.” Pesan Tuan Ahn.
Bong Soon
menatap Min Hyuk yang mengemudi mobil mengingat kata Kyung Shim kalau bosnya
itu bukan gay. Gook Doo juga yakin Min Hyuk tidak gay jadi berhentilah
mengkhayal. Min Hyuk berkomentar Bong Soon sudah ada kemajuan untuk mengatakan
4 suku kata.
“Kau
bilang tadi Super sangat aneh? Inilah dampak dari pelajaran itu. Kau sudah ada
kemajuan sejak aku membacakan kamus bahasa Inggris setiap pagi.” Kata Min Hyuk
Saat itu
terdengar bunyi suara tanda kalau sabuk pengaman belum dipasang, Bong Soon pun
meminta maaf. Min Hyuk menghentikan
mobil lebih dulu dan membantunya, keduanya saling menatap begitu dekat. Keduanya
terlihat merasakan sesuatu dan akhirnya Min Hyuk langsung memarahi Bong Soon
yang tak memasang sabuk pengaman nya.
Bong Soon
bertanya mereka mau kemana lagi. Min Hyuk menegaskan sudah membayar hari ini. Keduanya berjalan di
pepohona yang masih kering, Bong Soon tetap ingin tahu kemana mereka akan
pergi. Min Hyuk mengatakan sedang menuju
untuk bertemu wanita yang dicintainya dengan membawa sebuket bunga.
Didepan
sebuah pohon, Min Hyuk menaruh buket bunga dan menyapa ibunya. Bong Soon
terdiam karena ternyata Min Hyuk datang menyapa ibunya. Min Hyuk bergumam kalau
datang dengan seseorang yang ingin
dikenalkan pada ibunya.
Keduanya berjalan
di pinggir sungai, Min Hyuk berkta kalau ada film dulu yang berjudul, "When
Harry Met Sally." Dan itu film kesukaan Ibunya dan ada salah satu dialog dari
film itu yaitu "Tidak ada pria yang hanya ingin sebatas teman dengan
wanita yang mempesona."
“Sepertinya
aku tidak mempesona, karena kita berteman.” Komentar Bong Soon, Min Hyu pikir tidak
“Temanmu
itu... Suka padamu... Dia sangat suka padamu... Menganggapmu hanya sebagai
teman... adalah hal yang sangat sulit dilakukan untuk seorang pria. Temanmu
berbohong. Atau dia berpikir begitu, supaya dia tidak kehilanganmu.” Ucap Min
Hyuk
“Tidak.
Kami berteman” Kata Bong Soon yakin
“Aku dapat meyakinkanmu itu. Ada cara
sederhana supaya teman bisa menjadi sepasang kekasih. Salah satu dari mereka, harus
maju satu langkah. Satu langkah ini akan mengubah hubungan mereka...” ucap Min
Hyuk lalu melangkah lebih dekat dengan Bong Soon
Bong Soon
gugup melihat Min Hyuk yang sangat dekat dan saling bertatapan. Setelah itu Min
Hyuk pergi menjauh mendekati tepian sungai. Bong Soon pun hanya menatapnya
sambil bergumam.
“Satu
langkah. Gook Du dan aku melewatkan satu langkah itu. Tapi, hari itu... Min
Hyuk maju satu langkah untuk lebih dekat padaku.” Gumam Bong Soon.
Ketua
Yook memberitahu kalau Kasus nya memang sudah di batalkan, tapi mereka tidak akan menyerah dan akan terus
menyelidiki secara tidak resmi. Detektif Kim mengumpat kesal karena Mereka
tidak mau membagikan inti informasinya.
“Kita
harus terus menggali sendiri. Semangatlah, semuanya.” Ucap Ketua Yook
memberikan semangat pada timnya.
“Ini
adalah dialog yang terkenal dari "Kepala Inspektur" Episode 86. "Bahkan
pelakunya mungkin akan tertangkap, jika ada polisi yang memberinya
tatapan."” Ucap Ketua Yook.
Salah satu
tim memanggil Ketua Yook memberitahu kalau sudah dapat dashcam dari pemilik
mobil.
Semua
berkumpul melihat dari rekaman black box saat mobil diparkir, mereka melihat mobil
si pelaku yaitu jalan menuju ke jalan raya untuk pergi ke pinggiran kota. Gook
Doo melihat dibagian simpangan sebelahnya teringat sesuatu dengan ucapan Bong
Soon. Aku bisa mencium sesuatu seperti bensin. Seperti saat sedang meratakan
aspal.”
Gook Doo
pun pamit pergi dan akan segera kembali. Detektif Kim memanggilnya, Gook Doo
tapi sudah melesat pergi. Detektif Kim mengeluh Gook Doo yang Tidak sopan
karena selalu bekerja sendiri. Salah satu anggota lain berkomentar kalau sekarang
ini pertempuran individu. Detektif Kim mengeluh apakah dengan begitu tidak
boleh saling berbagi informasi. Detektif Lain masuk memberitahu kalau Aktor
drama sudah datang.
Tuan Lee
berada dalam ruang interogasi memberitahu kalau
Semua anggota staf sedang kumpul-kumpul pada hari itu dan boleh
memeriksa dengan tim pengarah dan perusahaan teater. Ia mengaku kalau sedang tampil
diatas panggung pada malam itu.
“Aku
sudah lama kehilangan sepatu itu.” Ucap Tuan Lee, Detektif bertanya apakah ada
seseorang yang dicurigainya.
“Entahlah..
Sebelum nya juga pernah ada pencurian di ruang ganti itu. Tetapi tidak ada CCTV
di sana dan Siapa sangka mereka akan mencuri sepatu nya?” kata Tuan Lee merasa
menyesal.
Gook Doo
pergi ke tempat mobil bekas dan mencium dibagian tanah seperti bekas aspal lalu
datang mendekati pegawai memperlihatkan ID Card sebagai polisi agar meminta
izin untuk berbicara dengan pemilik nya. Pegawai itu memberitahu kalau pemilik sedang
bekerja ke luar. Gook Do ingin tahu tepatnya.
“Dia
pergi ke Sudan untuk mencari suku cadang bekas. Belakangan ini, bagian dalam
mobil bekas dalam negeri banyak di pesan di Afrika.” Ucap si pegawai
“Kapan
dia pergi?” tanya Gook Doo, Pegawai itu menjawab pemiliknya pergi minggu lalu.
“Kurasa
dia sering pergi ke luar negeri. Belakangan ini, harga besi tua nya sangat
rendah. Jadi stok tempat pembuangan seperti ini berasal dari ekspor suku cadang
kendaraan yang bekas. Makanya, dia sering berpergian ke luar negeri” kata si
pegawai. Gook Doo pun mengucapkan terimakasih dan pamit pergi.
Beberapa
wanita yang pulang malam di antar oleh seorang polisi untuk diantar pulang,
Seorang ibu juga mengkhawatirkan anaknya agar jangan pulang malam. Wanita itu
terlihat kesal karena tak bisa bebas seperti dulu. Si pelaku duduk dalam
ruangan sambil minum kopi.
Didepanya
terlihat layar CCTV yang bisa mendengar dan melihat apa yang sedang dilakukan
Tim Yook. Ketua Tim memerinthkan agar mereka menyediliki aktor drama dan
anggota staf yang lain.
Flash Back
Pelaku
datang di malam hari lalu melihat tak ada siapapun dalam ruangan dan menaruh
sebuah kamera kecil dibawah TV dan mendekati polisi yang yang sedang menelp.
Lalu ia memberitahu kalau diminta datang untuk keterangan saksi. Tanpa curiga
polisi mengantar si pelaku ke ruang interogasi, dan melirik sinis pada kamera
yang sudah ditempelnya jadi bisa mengetahui yang dilakukan polisi.
Nyonya
Jung kembali datang ke toko pie kenari, Tuan Do membahasa Gook Do pasti sangat
sibuk akhir-akhir ini. Nyonya Jung merasa sangat khawatir dan seharusnya jangan
mengirimnya ke akademi polisi tapi ke sekolah hukum.
“Hei..
Apa yang kau bicaraka ?! Masa depan kita akan cerah karena kita memiliki polisi
seperti Gook Doo” komentar Tuan Do bangga
“Salah
satu penulis favoritku, Alain de Botton, mengatakan ini. Sukses bukan tentang
menghasilkan banyak uang dan punya jabatan tinggi. Menurut perspektif orang
lain, itu dibilang bukan hidup yang sukses. Tapi menurut prespektif dirimu, kau
harus beranggapan kalau kau mempunyai hidup yang sukses.Gook Du pasti berpikir dia
akan menjadi sukses.” Kata Nyonya Jung
Tuan Do
juga yakin dengan hal itu lalu memberikan pesananya. Nyonya Jung melihat Apron
yang dipakai Tuan Do dengan memujinya sangat cocok. Tuan Do tertawa bahagia
kalau impianya memang ingin menjadi
koki. Saat itu Nyonya Hwang menatap sinis suaminya yang sedang tertawa dengan
Nyonya Jung.
“Apa Kau
bisa tertawa dalam situasi seperti ini? Selama kasus ini terjadi, sebagai polisi
Gook Du sudah berbuat apa saja selama ini?” sindir Nyonya Hwang
“Ibu nya
Bong Ki! Jangan membuatku emosi dengan komentar kasar seperti itu. Saat ada
yang sekarat karena kanker, sebagai dokter Bong Ki sudah berbuat apa saja?” balas Nyonya Jung
Nyonya
Hwang memberitahu kalau Bong Ki dokter
spesialis ortopedi lalu merasa tidak bisa berkomunikasi dengan Nyonya Jung.
Tuan Do pikir lebih baik Nyonya Jung pergi saja karena tidak bisa berkomunikasi dengan istirnya.
Nyonya Jung pun segera pamit pergi.
Tuan Do
langsung memarahi istirnya yang kasar, Nyonya Hwang heran melihat suaminya
masih membela karena tak adan
hubungannya orang yang terkena kanker dengan Bong Ki dan menurutnya manabisa seorang
penulis mengatakan hal sebodoh itu
“Kau
duluan yang mengatakan hal bodoh. Dia sudah mengkhawatirkan Gook Doo Bisa-bisa
nya kau bilang, "Polisi berbuat apa saja?" kata Tuan Do marah
“Lalu
Kenapa kau selalu tersenyum setiap kali kau melihat wanita itu?” ucap Nyonya
Hwang sinis
Tuan Do
mengaku tak pernah tersenyum, Nyonya Hwang marah karean Tuan Do bisa tersenyum
selebar itu seperti akan memberikan semua yang punya padanya. Tuan Do bertanya
kapan dengan nada geram, Nyonya Hwang melihat suaminya yang sudah banyak
melawan. Tuan Do berteriak kalau sudah tak tahan lagi dan akan keluar. Nyonya Hwang langsung menariknya.
Tuan Do
mengeluarkan kue pie dari oven dan terlihat matanya sudah memar karena kena
pukul, lalu berusaha mengingat yang dikatakan Nyonya Jung “Alain de...” dengan
mencarinya di ponsel. Sementara teman nyonya Hwang melihat dari kejauhan sambil
berkomentar.
“Ibu nya
Bong Ki ingin kemana setelah melakukan itu padanya?” tanya Ibu Myung Soon. Ibu
Jae Hoon mengatakan kalau Nyonya Hwang mengambil pakaian Bong Ki dan pergi ke rumah
sakit.
“Dia
terlihat bonyok. Aku merasa kasihan padanya. Rasanya aku ingin menraktir dia makanan
hangat dan daging.” Ungkap Ibu Myung Soo merasa kasihan. Tuan Do pun akhirnya
bisa mengingat nama penulis “Alain de Botton.”
Hyun Do
berdiri diatas panggung dengan banner bertuliskan [Pengembangan Industri Baek
Tak.] sementara Baek Tak dan anak
buahnya duduk melihatnya. Hyun Do mengucapkan
terima kasih pada Presdir Baek Tak yang telah berpartisipasi dalam
pertemuan penanggulangan meskipun sedang sibuk.
“Otak di
balik "Pengembangan Industri Baek Tak" kami Charles Go telah menerima
gelar MBA dari Harvard. Salah satu buku utamanya menjadi, "Perekonomian
dari Abad 22. Tidak perlu khawatir. Kau tidak akan hidup selama itu." Saat
ia tampil untuk melakukan presentasi mengenai masa depan organisasi kami jadi harap
memberinya tepuk tangan meriah.” Ucap Hyun Do memanggil Charles Go
Seorang
pria keriting naik keatas panggung memperkenalkan nama sebagai Charles Go dan mulai membahas kalu Pengembangan
Industri Baek Tak berada dalam momen yang sangat penting sekarang. Tapi walaupun
merupakan waktu penting untuk memperluas bisnis mereka, Ia sangat menyadari bahwa Presdir dan karyawan
lainnya tengah khawatir dikarenakan berbagai insiden yang terjadi.
“Nasib
suatu organisasi tergantung pada orang-orangnya! Bagaimana kita dapat
menyesuaikan seseorang yang tepat pada waktu yang tepat? Ini adalah status Pegawai-pegawai
kita.” Kata Charles Go memperlihatkan slide show yang sudah dibuatnya.
“Kasus
pertama. Lokasi konstruksi di Dobong-gu, Dobong-dong 30-gil.< Tujuh orang
termasuk Kim Kwang Bok. Lalu Kasus kedua. Tiga orang di Dobong-gu, Dobong-dong
27-gil. Kasus ketiga. Dua orang di rumah Presdir Ahn Min Hyuk dari Ainsoft. Kasus
keempat. Tiga orang di taman bermain dekat SMA Dobong” ucap Chales Go dengan
memperlihatkan sesudah dan sebelumnya.
“Anehnya,
orang yang menyerang mereka adalah seorang wanita yang kecil dan lembut bernama
Do Bong Soon, yang berusia 27 tahun. Tapi... penyebab orang-orang lain terluka
bukan karena Do Bong Soon yaitu Kang Bang Goo. Berusia 76 tahun tahun ini. Dia
adalah seorang wanita tua yang tinggal di Goejeon-dong dari Daegu. Tapi Kang
Bang Goo sebenarnya adalah nenek Do Bong Soon.” Ucap Charles Go, semua kaget
mendengarnya.
“Bukankah
itu menakjubkan? Artinya, kita diserang oleh satu keluarga. Itu adalah geng
yang sangat menakutkan. Sekarang, aku akan melaporkan kepada kalian tentang
status kerugian. Sebanyak 15 orang terluka. 40 persen dari mereka harus dirawat
di rumah sakit selama lebih dari 28 minggu. Kehilangan enam gigi dan wajah
retak. Kerusakan saraf optik, rusak pendengaran, retak rusuk, dan kaki bagian
atas retak.” Jelas Charles Go yang sudah membentuk diagram lingkaran.
“Dalam kasus
Na Sung Ki, yang merupakan satu-satunya anak di keluarganya. Ia mendapat kerusakan serius pada bagian
terpenting laki-laki. Dampak lanjutan yang paling signifikan yang telah
dilaporkan adalah hilangnya harga diri, rasa cemas diserang lagi dan rasa takut
terhadap perempuan. Yang paling penting, mereka ingin sekali untuk membalas
dendam...” ucap Charles Go yang langsung disela oleh Baek Taek
Baek Tak
memanggil nama aslinya “Cheol Su” yang menurutnya sudah cukup. Charles
memberitahu kalau nama Charles, Baek Tak tak meu tahu hanya ingin rencana
selanjutnya. Charles Go memberitahu kalau ada caranya yaitu mereka akan
membalas dendam.
“Tujuan
utama kita untuk menang melawan Do Bong Soon sehingga kita bisa membasmi rumor yang
menjatuhkan nama baik kita.” Kata Charles, Baek Tak pun ingin tahu caranya
untuk menang.
“Orang
yang menderita karena kepalan tangan seseorang, harus berdiri dengan berkepal
tangan. Jawaban nya... Da. Chi. Ma. Ri!” kata Charles Go. Baek Tak berdiri
layaknya pria keren seperti Dachimawa Lee
“Jadi,
maksudmu kita harus memukulinya secara keroyokan?” tanya Baek Tak. Charles
mengelengkan kepalanya.
“Kita
akan mencocokkan satu-satu. Dalam era di mana hukum jauh untuk di capai, tapi
kita dapat meraih target kita. kita akan membangun kekuatan dan mulai sekarang.”
Ucap Charles
“Bagaimana
cara kita membawa Do Bong Soon di sini? Dia tidak akan datang.” Kata Baek Tak
Charles
mengatakan Ada caranya yatu dengan Voice-phishing, penipuan atau pengelabuhan
melalui telepon. Baek Tak langsung memuji kalau
Yang sekolah di luar negeri memang beda. Charlesa mengatakan kalaus
sudah membawa spesialis datang.
Seorang
wanita tambun dan pria yang terlihat lusuh masuk ke atas panggung. Baek Tak
berbisik pada Agari berpikir Charles menculik mereka karena mengetahui mereka
artis dan berapa yang harus dibayarnya.
Anak genk
SMA melihat video Bong Soon sedang melawan para pria lalu berpikir untuk
memposting di Youtube. Si ketua Genk
melarangnya karena Bong Soon pasti
tidak akan setuju Karena tahu Bong Soon ingin hidup tenang, jadi mereka harus
melindunginya. Semua setuju, saat itu ketua Genk seperti memikirkan sesuatu.
“Akan
lebih baik jika banyak orang yang tahu kalau kita punya seseorang yang luar
biasa seperti dia yang membela kita, karena dia sangat menakjubkan.” Ucap ketua
Genk. Mereka pun bertanya apa yang akan dilakukanya.
Bong Ki
melihat Bong Soon yang datang ke rumah sakit, bertanya kenapa datang. Bong Soon
heran melihat adiknya yang bertanya itu pasti Karena Bong Ki yang bekerja nonstop, jadi datang untuk bertemu.
Bong Ki pun bertanya apa ada yang ingin dikatakan kakaknya itu.
“Aku sudah
dibayar. Aku membeli hadiah untuk orang tua kita dan memutuskan untuk
memberikanmu uang tunai.” Ucap Bong Soon memberikan amplop berisi uang, Bong Ki
terlihat bahagia menerimanya.
“Kau
pasti sibuk. Aku pergi!” kata Bong Soon, Bong Ki memanggil kakaknya sebelum
pergi.
“Aku juga
suka padanya dan ingin berkencan dengannya, tapi tidak boleh begitu, kan?” kata
Bong Ki menyadarinya
“Tentu saja
tidak boleh, Itu tidak adil jadi Jangan
lakukan itu. Aigoo! Kau sudah dewasa. Sekarang kau bahkan punya kisah cinta
segitiga.” Komentar Bong Soon lalu pamit pergi. Bong Ki pun sedih karena harus
menahan perasaan pada Hee Ji.
“Nuna
juga semoga beruntung! Aku ingin kau berpacaran dengan seseorang.” Ucap Bong
Ki, Bong Soon bertanya dengan siapa
“Ahn Min
Hyuk... Sepertinya, dia orang yang baik. Kurasa dia tidak gay, dari perspektif
seorang ahli medis.” Kata Bong Ki. Bong Soon merasa otak adiknya itu sudah cuci
oleh ibunya dan pamit pergi.
“Aku
bekerja sampai malam dan tidak akan pulang hari ini.” Teriak Bong Kin, Bong
Soon mengatakan sudah tahu lalu keluar dari rumah sakit.
Kwang Bok
membagikan benda tajam pada anak buahnaya memberitahu kalau Targetnya Do Bong
Soon dan tidak mudah untuk ditangani jadi Hajar, lawan dan halangi dan
memukulnya. Baek Tak masuk memarahi anak buahnya, yang menggunakan senjata pada seorang gadi
menurutnya itu sangat memalukan sekali!
“Bos!
Lawan kita adalah Do Bong Soon. Kita semua bisa mati jika sedang sial.” Ucap Kwang
Bok
“Kau
tidak seharusnya datang! Dasar bodoh! Kau jangan kemana-mana.” Ucap Baek Tak
dan mengajak semua anak buahnya kecuali Kwang Bok.
Tuan Do
menari-nari dirumah. Bong Soon baru menuruni tangga ikut menari lalu bertanya
apakah Ayahnya sesenang itu saat tahu Ibu akan tamasya. Tuan Do berteriak kalau
sangat senang. Keduanya pun menari dengan wajah bahagia karena selama ini
dikekang oleh Nyonya Hwang.
Bong Soon
menjauh menerima telp dari Min Hyuk yang meninggatkan kalau hari ini ada pelatihan
jadi menyuruhnya agar segera keluar karena
hampir sampai. Bong Soon mengerti dan bergegas ke kamarnya, sampai dikamar
melihat surat yang dituliskan untuknya.
“Cucuku tersayang, Bong Soon! Seorang
anak kecil telah menjadi seorang wanita dewasa Dan bahkan sekarang kau sudah
dapat pekerjaan. Nenek sangat bangga padamu. Aku tahu kalau kau tidak bisa hidup
seperti orang lain.< Orang lain mungkin tidak mengira kalau punya kekuatan super
sangatlah memalukan.”
“Tapi dunia tidak seperti itu. Mereka
akan menghinamu dan menindasmu jika kau sedikit berbeda. Tapi Bong Soon! Aku
selalu bilang padamu untuk menghindari segala hal, kau tidak boleh malu dengan
kekuatan yang kau punya. Itu adalah hadiah dari para dewa, yang akan digunakan
untuk memperbaiki dunia. Aku mencintaimu, anjing kecilku. -Dari nenekmu.-“
Agari
meminta keduanya Jangan takut dan Lakukan seperti biasa karena mereka sudah
mempersiapkannya. Keduanya terlihat gugup, Si wanita mengatakan mereka akan tertangkap jika melakukan voice-phishing
sungguhan. Agari melihat keduanya yang takut dihukum dan menyuruh agar segera
menghubungi saja dengan menunjuk nomornya.
Bong Soon
akan bergegas pergi dan mengangkat telp kalau akan segera datang. Si pria
binggung kalau Bong Soon akan segera datang. Si wanita langsung berteriak
memanggil Bong Soon kalau diculik. Si pria memberitahu kalau mereka menculik
Ibu Bong Soon sekarang jadi harus datang alamat yang diberikan.
“Jika kau
menelepon polisi maka Ibumu akan mati.” Ucap si pria dengan nada mengancam
Bong Soon
panik memberitahu Kyung Shim kalau ibunya diculik dan meminta agar menelp Ibu
Kyung Shim. Kyung Shim pikir mereka harus memanggil polisi. Bong Soon
mengatakan kalau mereka tidak boleh lapor ke polisi setelah itu bergegas pergi
dengan wajah panik lewat jalan belakang. Min Hyuk sudah menunggu didepan rumah
tak menyadari Bong Soo yang lewat di jalan bawah.
Tuan Do
terlihat panik karena Kyung Shim mencoba menelp tapi tak diangkat, saat itu
terdengar suara Nyonya Hwang yang mengeluh karen terus menelponnya. Kyung Shim kaget bertanya apakah Nyonya Hwang tidak diculik. Nyonya Hwang pikir siapa yang
akan menculknya karena pasti akan menghajar
penculik nya habis-habisan. Kwang Shim pun tak membahasnya lagi menyuruh Nyonya
Hwang menikmati tamasya saja.
“Dia
tidak diculik.” Ucap Kwang Shim, Tuan Do pun binggung apa maksudnya itu. Kwang
Shim tahu ini namanya Voice-phishing. Tuan Do binggung apa maksudna.
“Bagaimana
mereka tahu bahwa dia dibayar?” kata Kwang Shim panik
Bong Soon
sampai di tempat peculikan ibunya dengan wajah panik, Min Hyuk kesal menunggu
lalu menelp dengan mengancam akan memotong 100.000 won, setiap kali telat 10
menit. Bong Soon memberitahu kalau ibunya diculik.
“Kau
dimana sekarang? Hei! Bong Soon! “ teriak Min Hyuk panik dan kaget, Bong Soon
terus mencari keberadaanya.
Tuan Do
menelp Gook Do memberitahu tentang Bong Soon yang terkena penipuan dan sedang
pergi ke tempat peculikan. Gook Do sedangmengemudi mengatakan akan mencari tahu sekarang, lalu menelp
bagian fasilitas kontrol meminta agar melacak lokasi Do Bong Soon saat ini.
Bong Soon
masuk ke sebuah gudang dan melihat Baek Tak dibalik pintu dengan anak buah
dibelakangnya. Bong Soon pun bertanya keberadaan ibunya. Baek Tak langsung
menjawab berpura-pura tak tahu tentang ibu Bong Soon.
Saat itu
Kyung Shim menelp menanyakan keberadaan temanya dan memberitahu kalau ibunya
baik-baik saja dan sudah tertipu. Bong Soon pun sudah mengiranya dan meminta
agar Jangan khawatir lalu menutup telpnya
.
“Karenamu,
geng kita jadi kehilangan harga diri. Jadi kami ingin secara resmi melawanmu
sekarang. Ah. Sebelum kita melakukan itu... Kita akan merekammu saat kau berlutut
dan berkata, "Aku minta maaf dengan berkata Maafkan aku."” Kata Baek
Tak. Semua anak buahnya setuu.
“Tentu.
Mari kita melakukan itu. Tapi yang akan berlutut bukan aku tapi kau, Ahjussi.” Ucap
Bong Soon melwan
“Kau
bilang Aku? Aku? Aku? Berlutut!” kata Baek Tak mengejek
Bong Soon
mengeluarkan dua buah kenari dan langsung meremukan dengan dengan satu
tanganya. Semua panik dan langsung memegang selangkangan masing-masing. Bong
Soon pun menyuruh mereka mendekat lebih dulu. Terlihat Min Hyuk dan Gook Doo
yang menyaksikan Bong Soon melawan semua pria.
Bersambung
ke episode 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar