PS
: All images credit and content copyright : JBTC
[EPISODE 9 - CINTA BERISIKO TINGGI]
Semua sempat
takut melihat Bong Soon yang memecahkan kacang kenari dengan satu tangan. Hyun
Do menyuruh anggota baru agar melawan. Bong Soon dengan mudah melawan tiga
orang yang mendekatinya lalu memasang penutup kepala jaketnya. Hyun Do kembali
menyuruh anak buah lain agar melawan.
Flash Back
Min Hyuk
memberikan pelajaran pada Bong Soon agar
selalu melihat ke mata lawan setelah itu bisa langsung tahu apa langkah
selanjutnya orang itu. Ia juga menyuruh Bong Soon untuk menghindari pukulannya.
Bong Soon
bisa menghindari pukulan dan memberikan pelajaran pada semua pria. Agari dkk
hanya bisa melonggo melihat Bong Soon ternyata diluar dugaan mereka melawan
semua pria akhirnya menyuruh tim Yeongdeungpo dan Cheonho-dong bersaudara.
Hanya
dengan dua tanganya dan kekuatannya, Bong Soon bisa melawan semuanya. Agari
berteriak marah berpikir anak buahnya sudah tak lama berkelahi dan menyuruh
anak buah terakhir menangkap Bong Soon. Baek Tak memalingkan wajah seperti tak
tega melihat anak buahnya yang dipukul oleh Bong Soon.
Min Hyuk
datang melihat Bong Soon dengan penuh jaketnya seperti menemukan sosok wanita
yang selama ini di carinya saat menyelamatkan dalam bus. Gook Do datang melihat
Bong Soon dengan pria yang bergeletak. Beberapa pria yang melihat temanya
kesakitan memohon pada Bong Soon dengan memegang tangan.
Bong Soon
langsung mengangkat dan melemparnya. Gook Doo melotot tak percaya melihat Bong
Soon melawan semua pria. Hyun Do yang berdiri pun kena dorong akhirnya ikut
jatuh. Agari mencoba melawan tapi tanganya kena pelintir dan kena pukul
diwajahnya.
Baek Tak
duduk diam berusaha untuk santai tapi tanganya gemetar. Saat itu terlihat Kwang
Bok yang bersembunyi dibalik tumpukan kayu. Min Hyuk dan Gook Do melihat Kwang
Bok membawa pisau dari belakang, lalu berlari sambil berteriak memanggil Bong
Soon.
Bong Soon
membalikan badan melihat Min Hyuk langsung memeluknya dan pisau pun mengenai
baik perutnya. Gook Doo langsung menghajar Kwang Bok habis-habisan. Bong Soon
langsung menangis melihat Min Hyuk jatuh karena luka diperutnya. Min Hyuk masuk
menanyakan kedaaan Bong Soon lalu memegang tangan yang ada diatas luka.
Gook Doo
dan Bong Soon masuk ke bagian UGD dengan membawa Min Hyuk. Dokter memberitahu
kalau Min Hyuk mengalamia memar perut tapi Perutnya tidak lagi mengalami
pendarahan dan tidak ditusuk mendalam. Bong Soon terlihat panik dan sedih
melihat Min Hyuk.
Dokter
pun menyuruh agar mereka melakukan CT Scan, Gook Doo melirik pada Bong Soon
terlihat khawatir dengan keadaan Min Hyuk.
Baek Tak
melihat semua anak buahnya yang terluka dibawa bergantian dengan tandu, Agari
pun sudah diperban dengan jari tangan yang terluka. Baek Taek pun mengajak
mereka berhenti dan mencari pekerjaan di perahu nelayan. Agari binggung seperti
dirinya merasa mabuk.
Bong Soon
berdoa disamping Min Hyuk yang sudah dirawat inap, memohon agar cepat bangun
dan berjanji akan mendengarkan semua yang dikatakan serta membiarkan Min Hyuk memperintahkan semaunya. Ia juga tak akan
mengeluh dengan semua perkataan serta tidak akan protes. Saat itu Min Hyuk
membuka maata melihat Bong Soon yang ada disampingnya.
“Syukurlah...
Syukurlah aku yang kena tusuk, bukannya kau Dan kau tidak terluka.” Ucap Min
Hyuk, Bong Soon kaget Min Hyuk bisa berkata seperti itu.
“Bukankah
itu apa yang sedang kau pikirkan?” ejek Min Hyuk dan mulai kembali mengeluh
dengan yang dilakukan Bong Soon padanya.
“Sejak
aku mempekerjakanmu sebagai pengawalku Aku mendapatan masalah terus setiap
hari.” Keluh Min Hyuk, Bong Soon seperti merasa bersalah.
“Berapa
lama kita saling kenal? Rasanya sudah bertahun-tahun. Dan Kenapa rasanya sakit
sekali? Berapa banyak jahitan nya?” ucap Min Hyuk, Bong Soon menyebut ada 12 jahitan.
“Kau bilang
pada mereka untuk menjahit erat-erat dan ribut tak karuan tentang itu.” Kata Bong
Soon, Min Hyuk seperti tak ingat.
“Bagaimana
bisa mereka menjahit perutku. Aku punya bekas jahitan di perutku. Padahal Aku
berusaha keras untuk tidak meninggalkan bekas luka di tubuhku.” Ucap Min Hyuk,
Bong Soon hanya bisa meminta maaf.
Min Hyuk
khawatir memastikan Bong Soon baik-baik saja. Bong Soon mengangguk dan mengaku
itu berkat bosnya. Min Hyuk dengan bangga mengatakan kalau itu sudah pasti dan
meminta bayaran atas kemurahan hatinya,
lalu merasakan sakit dan berpikir kalaudokter mengambil sesuatu dari tubuhnya
saat melakukan operasi. Bong Soon binggung memangnya apa yang akan diambil dari
tubuhnya.
Min Hyuk
terus mengeluh kalau rasanya sakit sekali,
seperti ada sesuatu yang hilang di dalam tubuhnya dan berpikir ginjlanya
yang hilang. Bong Soon binggung dan saat itu Sekretaris Gong masuk dengan wajah
sedih melihat Min Hyuk yang terbaring. Sek Gong sambil menangis merasa tak tega
melihat Min Hyuk yang tertikam pisau.
“Itu
bukan masalah besar tapi Aku bisa mati karena terkena tetanus dan bisa
menyebabkan komplikasi juga. Jangan menangis dan Nangisnya beberapa hari kemudian saja. Lihat
keadaanku dulu.” Ucap Min Hyuk, Sek Gong tetap menangis.
“Do Bong
Soon... Apa kau baik-baik saja?” ucap Min Hyuk, Bong Soon kembali meminta maaf.
“Kau
makan siang dulu, karena mungkin belum makan apa-apa sepanjang hari.” Kata Min
Hyuk.
Bong Soon
tak bisa menolak karena melihat Min Hyuk yang kesakitan jadi tak mungkin bisa
menelan makanan. Min Hyuk pikir dirinya
juga tak akan membaik jika Bong Soon kelaparan, setelah makan siang maka harus
merawatnya kembali lalu berpura-pura seperti bisamelihat dan mendengar yang
aneh-aneh sekarang. Bong Soon dan Sek Gong binggung.
Sek Gong
mengaku kalau tak mengatakan apapun, tapi Min Hyuk yakin kalau Sek Gong
mengatakan dan mendengar sesuatu, lalu menyuruh Bong Soon segera makan dan
kembali. Bong Soon pun mengikuti perintah MinHyuk tanpa melawan.
Min Hyuk
langsung berubah sikap pada Sek Gong kalau baik-baik saja dan meminta agar
menaikan sandaran tempat tidurnya. Lalu
memberitahu aklau akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari jadi Sek
Gong yang urus masalah pekerjaan. Sek
Gong binggung karena tadi Min Hyuk seperti merengek kesakitan.
“Aku
baik-baik saja dan Tusukannya tidak dalam. Dan juga..Jangan biarkan karyawanku tahu
kalau aku ditusuk.” Kata Min Hyuk seperti merasakan sebagai Laksamana Yi Soon
Shin saat mengatakan kalimat itu, Sek Bong
masih saja binggung karena Min Hyuk berubah drastis, Min Hyuk pun meminta Sek
Bong agar menyalakan TV.
Bong Soon
berjalan ke kantin, sementara Gook Doo duduk di ruang tunggu sambil mengingat
kejadian saat SMA.
Flash Back
Bersama dengan
temanya, Gook Doo sengaja mengatakan kalau tidak suka gadis yang tinggi tapi
menyukai gadis yang seperti bunga kosmos. Yang membuatnya ingin sekali
melindunginya sambil melirik pada Bong Soon. Saat itu Bong Soon yang sedang
mencuci tangan tak sengaja mematahkan keran, Gook Doo pun bisa melihatnya.
Ketiga
pergi ke sekolah melewati lapangan dengan besi yang bengkok, Ia mendengar Petugas
memberitahu kalau Ada seorang siswi mungil yang melakukan itu. Guru berpikir
kalau petugas itu sedang mabuk. Petugas yakin
kalau siswa itu membengkokan besinya.
Saat
diadakan adu tarik tambang, Bong Soon menjadi penyemgat dan Gook Doo bersama
dengan teman-temanya berlomba. Diam-diam Bong Soon memegang bagian belakang
tali tambang dan akhirnya menang. Gook Doo melihat Bong Soon berjalan keluar
dari lapangan.
Min Hyuk
mengingat kejadian saat didalam bus dengan mengingat wanita muda yang
mengunakan seragam membuat bus berhenti, ia yakin kalau wanita itu adalah Bong
Soon sekarang. Saat itu Gook Doo datang
menanyakan keadaan Min Hyuk, Min Hyuk mengaku baik-baik saja.
“Apa Selama
ini kau tahu?” ucap Gook Doo, Min Hyuk balik bertanya tentang apa yang
dimaksud.
“Apa itu
sebabnya kau mempekerjakannya sebagai pengawalmu?” kata Gook Doo seperti baru
sadar kalau Bong Soon memiliki kekuatan yang lain.
“Bong
Soon tidak ingin kau tahu. Aku harap kau akan berpura-pura tidak tahu.” Ucap Min
Hyuk
“Kenapa
kau melakukannya? Kenapa kau yang tertikam supaya...” ucap Goon Doo marah. Min
Hyuk sengaja meminta Gook Doo bisa memikirkan alasanya.
Gook Doo
akhirnya keluar dan duduk dengan wajah gelisah, Bong Ki duduk disamping
temanya. Gook Doo mengaku sudah melihat semuanya, karena setelah memikirkan ada banyak insiden
aneh. Bong Ki meminta maaf karean tidak bisa memberitahu tentang itu.
“Sejujurnya...
Bong Soon sedikit berbeda dari yang lain. Dia sangat istimewa.” Ucap Bong Ki,
Gook Doo bertanya sejak kapan seperti itu.
“Ia
dilahirkan dengan kekuatan khusus dan Gook Du, izinkan aku meminta bantuanmu. Rumah
sakit ini penuh dengan orang-orang yang dihajar oleh Bong Soon. Di UGD atau di
ruang manapun, kami tidak punya kasur rawat lagi. Aku tidak ingin semua orang
tahu tentang itu. Jangan mempersulit, dan tutuplah kasus ini.” Ucap Bong Ki
khawatir
“Aku
tidak peduli dengan yang lain, tapi aku tidak bisa memaafkan orang yang
menusuknya. Aku akan memasukannya ke penjara tidak peduli apa. Bagaimana jika
Bong Soon yang kena tusuk?” kata Gook Doo geram
“Presdir
Ahn Min Hyuk mengatakan ia tidak ingin mempersulit semuanya. Kalau
dipikir-pikir, dia satu-satunya yang jadi korban. Dan untungnya, ia tidak
memiliki cedera serius” kata Bong Ki
Orang tua
Bong Soon datang dengan Kyung Shim yang panik, Nyonya Hwang merasa kalau Bong
Ki hanya ingin menenangkan kalau Bong Soon tidak terluka jadi harus melihatnya
sendiri. Mereka akhirnaya bertemu dengan Bong Ki.
“Jadi Menantu
Ahn kita. Dia yang tertusuk untuk melindungi Bong Soon?” kata Nyonya Hwang tak
percaya, Bong Ki membernarkanya, Nyonya Hwang pun ingin melihatnya.
“Presdir
Ahn... Bagaimana cara kita untuk membayar kemurahan hatimu?” ucap Nyonya Hwang,
Min Hyuk kaget orang tuan Bong Soon yang datang dan mengatakan kalau ia baik baik
saja.
“Apa
maksudmu kau baik-baik saja? Kami adalah keluarga bermartabat dan harus membayar kemurahan hatimu serta
tidak bisa berutang budi padamu.” Kata Nyony Hwang, Min Hyuk mengaku baik-baik
saja.
“Aku akan
memberikan Bong Soon padamu... Ambil lah Bong Soon.” Kata Nyonya Hwang, Semua
yang mendengarnya hanya bisa melonggo.
Ketua
Yook bersenandung sendirian, lalu melihat Gook Doo datang ke kantor. Min Hyuk
menyapa Ketua Yook bertanya apakah tak pulang. Ketua Yook memberitahu kalau
diminta untuk keluar dari tim dan menyuruh gar menghentikan penyelidikan kasus
beruntun Dobong-dong. Gook Do terlihat menahan amarah.
Saat itu
3 orang tahanan terlihat ketakutan, korban pertama Nona Kim memastikan kalau
semua bisa mendengar ucapana karena si pelaku tak ada jadi mereka harus bekerja
sama. Dua wanita lainya merasa tak bisa berbuat apapun karena tanganya terikat
dan bertanya keberadaan mereka.
“Aku
tidak tahu, tapi pasti ada orang-orang di dekat kita. Aku dengar suara
orang-orang dan juga mendengar ada suara mesin. Bagaimana kalau kita berteriak
bersamaan? Aku akan memberikan kalian aba-aba. Kita harus berteriak dan meminta
seseorang untuk menyelamatkan kita.” Ucap Nona Kim. Semua pun berteriak meminta
tolong bersama-sama.
Saat itu
diluar pegawai sedang memecahkan bagian kaca mobil jadi tak bisa mendengar.
Sementara pelaku bisa melihat semua dari CCTV tawananya lalu turun ke bawah
tanah dengan membawa besi dan masuk ke penjara nona Kim merasa seharusnya tak
bersikap baik pada wanita seperti mereka.
Kepala Yook
bertemu dengan ibu korban ketiga,
mennjelaskan bahwa Kasusnya telah
di pindahkan ke Tim Investigasi Khusus jadi harus membahas dengan tim itu. Dan meminta
maaf karena semakin mempersulit semua ini.
“Putriku
masih hidup, kan?” ucap si ibu sambil menangis, Ketua Yook yakin kalau korban masih
hidup.
“Tolong
beritahu pelakunya untuk membawaku saja, jangan dia. Biasanya tidak pernah ada
penculikan di jalan itu. Aku yakin, pelakunya seseorang yang mengenal baik
putriku Atau bisa menjadi salah satu tetangga kita.” Ucap si ibu.
Gook Doo
yang sedari tadi diam saja mengingat kejadian sebelumnya yaitu Tempatnya Dobong
Bangunan Tiga di dekat Road 40-5 lalu mereka pun tak melihat mobil di titik
tertentu dari CCTV.
Saat Bong
Soon diinterogasi mengatakan kalau mencium sesuatu yang aneh yaitu bau yang
dikeluarkan dari aspal yang terkikis. Ia pun melihat mobil-mobil bekas saat
menyelidiki. Si ibu sambil menangis memohon pada Ketua Yook agar bisa menemukan
anaknya. Gook Do pun mengemudikan mobilnya dengan wajah sangat serius.
Nyonya
Hwang keluar dari ruangan. Tuan Do marah karean Nyonya Hwang dengan mudah
mengatakan kalau menyuruh Min Hyuk untuk mengambil Bong Soon. Nyonya Hwang pikir
suaminya harus tahu yang dinginkan selain itu yaitu membawa tuan Do juga
seperti beli satu, gratis satu tapi suaminya itu tidak berguna.
“Meskipun
begitu. Ini sangat menyentuh. Dia yang kena tusuk untuk melindungi Bong Soon.” Ungkap
Kyung Shim
“Tapi Omong-omong,
siapa bajingan itu?” ucap Nyonya Hwang geram ingin mencari tahu.
Perawat
memberikan obat pada luka Min Hyuk dan bertanya apakah terasa sakit, Min Hyuk
mengaku tidak. Perawat merasa Min Hyuk iyu pandai sekali menahan rasa sakitnya
karena akan terasa sedikit menyengat. Min Hyuk dengan menahan rasa sakit
bertanya kapan jahitanya dilepas.
Perawat pikir itu sepertinya sekitar satu minggu. Bong Soon masuk
ruangan, Min Hyuk langsung berpura-pura merengek kesakitan yang membuat perawat
melonggo karena sikapnya berbeda.
“Aku
memiliki lapisan kulit yang sangat sensitif.” Ucap Min Hyuk, Bong Soon
mengucapkan terimakasih pada perawat lalu membantu Min Hyuk untuk berbaring.
Hee Ji
dan Bong Ki kembali bertemu lalu berjalan diluar ruamah sakit. Hee Ji menceritakan
kalau Gook Do mengatakan selama ini menyukai seseorang sejak lama. Bong Ki
sedikit kaget mendengarnya. Hee Ji menceritakan kalau Gook Doo bilang Katanya,
ada gadis ceroboh yang selalu membuatnya marah.
“Aku
tidak begitu bahagia saat aku pacaran dengan Gook Doo. Sepertinya dia tidak
begitu suka padaku. Aku sekarang bisa tahu mengapa dia seperti itu.” Kata Hee
Ji, Bong Ki merasa kasihan menanyakan keadaan Hee Ji
“Aku
selalu berpikiran "Apakah kau benar-benar jatuh cinta? Apakah kita
benar-benar saling menyukai?" Tapi aku merasa berbeda saat aku bersamamu.
Semua ini semakin jelas. Aku tidak ingin membuang waktu, Bong Ki” kata Hee Ji
akhirnya duduk ditaman dengan saling bertatapan.
“Gook Doo
dan aku berteman Untuk memulai hubungan denganmu... Kita harus perlahan-lahan
menjalin hubungan..” Ucap Bong Ki merasa tak enak hati.
“Bagaimana
jika aku mengencani pria lain? Bagaimana
jika kau akhirnya mengencani wanita lain? Waktu adalah segalanya. Jadi Berikan
aku lima kencan. Jika kita masih berpikir tidak ditakdirkan bersama maka kita
akan berhenti sampai sana tanpa penyesalan.” Ucap Hee Ji seperti sangat berani.
“Aku seorang
pria. Bukankah aku yang seharusnya bilang seperti itu padamu?” ucap Bong Ki
merasa tak enak. Hee Ji pikir tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Keduanya pun
langsung tersenyum.
Baek Tak
masuk ruangan rawat semua dipenuhi oleh anak buahnya, bahkan di lorong juga
banyak anak buahnya yang terluka. Agari pun tepat mengawalnya walaupun wajah
dan tanganya di perban. Baek Tak melihat
banyak anak buah yang diperban sampai ke bagian wajah seperti mumi lalu
bertanya keberadaan Kwang Bok.
Agari
menunjuk ke depan tapi karenar jarinya bengkok malah menunjuk ke arah kiri.
Baek Tak langsung menghajar anak buahnya yang dianggap Kwang Bok karena membawa
pisau. Agari menahanya kalau bukan pria itu dan menunjuk pria dengan tangan dan
kaki yang digantung, seluruh tubuh diperban.
Saat itu
Nyonya Hwang masuk bertanya Siapa yang mencoba untuk menyakiti anaknya dengan
penuh marah, Baek Tak melihat Nyonya Hwang agar tenang, Nyonya Hwang berpikir itu
pasti anak buah dari Baek Tak dengan penuh amarah kalau dari wajahnya mengumpat
wajahnya itu seperti Pigsy.
“Madam, kau
harus menyalahkan karena kesalahan nya, bukan karena wajahnya.” Ucap Baek Tak,
Nyonya Hwang tak mau tahu.
“Siapa
Bajingan mana pelakunya dan. Siapa yang menikam Menantu Ahn kami?” teriak
Nyonya Hwang
Baek Tak
tetap meminta agar Nyonya Hwang tenang,
Nyonya Hwang pikir tak mungkin tenang karena akan memukulnya sampai
merasa lebih baik. Baek tak akhirnya menunjuk ke arah Kwang Bok yang terbaring
dengan seluruh tubuh di balut perban. Nyonya Hwang merasa kalau tak ada tempat
lagi untuk memukul Kwang Bok.
“Sebagai
orang yang bertanggung jawab, aku akan meminta maaf kepadamu.” Ucap Baek Tak
“Maka
dari itu, kau yang harus kena pukul untuk menggantikan dia. Dipukuli untuk
menggantikan dia.” Ucap Nyonya Hwang
Tiba-tiba
saat itu tuan Ahn datang dan langsung menghajar Tuan Ahn. Nyonya Hwang melonggo
karena belum sempat memberikan pukulan tapi sudah dilampiaskan oleh ayah dari
Min Hyuk.
Tuan Ahn
menemui anaknya mengatakan akan
mengurusnya. Min Hyuk meminta ayahnya agar jangan membuat semuanya jadi rumit
karena Kwang Bok bukannya mencoba untuk menusuknya jadi lebih baik membiarkan
saja. Tuan Ahn mengaku kalau tidak mengkhawatirkan luka Min Hyuk tapi melukai
harga dirinya.
“Bagaimana
bisa dia menusuk anakku? Sepertinya dia tidak tahu kalau sudah keterlaluan.” Ucap
Tuan Ahn
“Sudah
kukatakan, dia bukannya ingin menusukku.” Tegas Min Hyuk, Tuan Ahn pun bertanya
sebenarnya Kwang Bok mencoba untuk menusuk siapa. Bong Soo ingin masuk akhirnya
mengurunkan niatnya dengan mendengarkan dari depan pintu.
“Kenapa
kau... Kenapa kau yang jadi kena tusuk untuk melindungi dia? Apa kau bodoh?”
teriak Tuan Ahn marah.
“Tusukan
nya tidak terasa sakit sama sekali dan Aku tidak takut karena tertusuk. Karena
Aku pernah punya pengalaman yang lebih menyakitkan.” Ucap Min Hyuk dengan nada
tinggi.
Tuan Ahn
makin marah dengan sikap anaknya, Min
Hyuk sadar kalau ia bukan anak Ayah dan bukan kakaknya para saudara-saudaranya,
bahkan ibu tirinya menganggap dirinya itu hanya pengemis yang datang entah dari mana.
“Kenapa
Ayah tidak meninggalkanku saja, seperti Ibu? Mengapa Ayah membawaku dan membesarkanku?”
teriak Min Hyuk marah, Tuan Ahn makin tak bisa menahan emosi ingin memukul,
Kyung Hwan menahan ayahnya agar tak memukul adiknya.
“Sudah
kukatakan untuk jangan berbicara tentang Ibumu. Apa yang tidak kuberikan
padamu? Aku melakukan segalanya untukmu. Apa Sekarang karena kau yang membuat perusahaan
berkembang, kau jadi melawanku?” teriak Tuan Ahn.
“Tolong
pergi. Aku tidak ingin Ayah berada disini.” Kata Min Hyuk sinis
Bong Soon
merasa sedih mendengar keadaan Min Hyuk yang sebenarnya, lalu melihat Ibu tiri
Min Hyuk yang bicara di telp kalau akan segara datang dan mengatakan kalaua Min
Hyuk bahkan tidak terluka parah srta selalu sendirian, seolah-olah tak peduli.
Saat itu
Istri Ahn sadar setelah menutup telp kalau Bong Soon ada didekatnya. Tuan Ahn
keluar ruangan dengan penuh amarahnya, ibu tiri Min Hyuk berpura-pura khawartir
menanyakan keadaaanya. Tuan Ahn mengaku
keadaan Min Hyuk yang kacau. Bong Soon sedih melihat Min Hyuk meluapkan amarah
dan menangis sendirian.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar