PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Tampilkan postingan dengan label Crash Landing On You. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Crash Landing On You. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Februari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 16 Part 4

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
SATU TAHUN KEMUDIAN
Se Ri berjalan-jalan di Swiss melihat pemandangan kota yang sebelumnya pernah dikunjungi. Tapi ia tak menemukan sosok Jung Hyuk, akhirnya ia kembali ke korea dengan wajah sedih .  Ibunya bertanya apakah Se Ri  tak menemukannya.
“Ini tidaklah mudah. Padahal Para wartawan mengunggah artikel soal Pilihan Seri dan Grup Queens bekerja sama mendidik musikus genius dan mengadakan pertunjukan tahunan di Swiss.” Kata Se Ri
“Aku berusaha menghubunginya dengan mengunggah artikel ini. Tapi, tak ada jaminan dia akan membacanya atau muncul di Swiss.” Keluh SeRi
“Ibu turut sedih melihatmu pulang dan merasa kecewa.” Kata Nyonya Han
“Aku menantikannya, itulah alasan aku bertahan... Ibu... Pria itu selalu bisa menemukanku. Tak peduli aku ada di mana. Dia akan menemukanku lagi kali ini.” Kata Se Ri yakin
“Kau benar. Ibu mendukungmu.” Ucap Nyonya Han. Se Ri pikir ibunya harus pergi sekarang.
“Kukira Ibu mau mengunjungi Se-hyeong.” Ucap Se Ri. Nyonya Han membenarkan kalau  Pengacara mereka juga datang.
“Dia mengajukan perceraian saat dipenjara. Bahkan ibu belum melakukannya. Dia membuat ibu pusing.” Ucap Nyonya Han lalu pamit pergi pada anaknya.
“Edelweiss melambangkan kenangan indah. Aku harus bagaimana, Jung Hyuk?Aku tak bisa menghargaimu sebagai kenangan belaka. Jadi, walau kita tak bertemu tahun ini, kunantikan tahun depan. Jika tak berhasil, kunantikan tahun depan. Sampai kau menemukanku, maka aku akan menunggu dan berdoa..” 


Se Ri akhirnya pergi ke taman di swiss mencari sosok Jung Hyuk lalu melihat seorang pria sedang bermain piano. Se Ri tersenyum bisa menemukan Jung Hyuk, tapi saat mendekat ternyata bukan JungHyuk tapi itu orang lain.
“Itulah keputusan yang kuambil, Hidup kita hanya sekali. Tapi, aku sudah memutuskan untuk menghabiskan hidupku bertemu dengan cinta sejatiku, melepaskannya, dan menunggu untuk bertemu sekali lagi.”
“Itulah keputusanku. Jadi, jika perasaanmu sama, datanglah kepadaku.” 

Se Ri pun akhirnya melakukan paralayang dari bukti salju diswiss, lalu mencoba mendarat tapi tak bisa dengan mulus dan tubuhya ditutupi paralayang.
“Selalu lancar sampai saatnya mendarat. Dalam hidup, akhirnya yang paling penting.” Ucap Se Ri
“Kurasa pendaratanmu lumayan.” Komentar Seseorang. Se Ri mengaku memang berhasil mendarat, tapi talinya kusut.
“Kau jatuh di tempat yang tepat.” Ucap seseorang. Se Ri mengeluh bisa melihat tali yang kusut.
“Tidak, aku salah. Kau tak jatuh... Kau turun...” kata Jung Hyuk. Se Ri terdiam melihat Jung Hyuk yang ada didepanya.
Jung Hyuk mengaku sangat merindukannya, Se Ri pun langsung berlari memeluknya dan dan mengaku sudah menduganya kalau Jung Hyuk pasti bisa menemukannya. Ia masih tak percaya kalau Jung Hyuk datang sejauh ini karena Pasti sulit.
“Ini Pasti berbahaya... Bagaimana bisa? Bagaimana bisa kau kemari? Ucap Se Ri
“Aku salah naik kereta. Dan kereta itu membawaku kemari. Kereta itu membawaku ke tempat yang ingin kukunjungi tiap pagi dan malam. Membawaku ke tujuanku.” Kata Jung Hyuk lalu mencium Se Ri melampiaskan rasa rindunya. 


EPILOG
Nyonya Go menelp seseorang karena tahu wanita itu ahlinya, tapi hanya bisa via telepon alih-alih mengizinkan klien mengunjunginya. Si peramal mengaku  Beberapa tahun lalu, ditangkap petugas kontrol, dan terpaksa dipenjara.
“Ya, ampun... Astaga, pasti berat sekali.” kata Nyonya Go. Peramal pikir  Jangan dibahas lagi.
“Itu sungguh mengerikan, sehingga arwah yang merasukiku pergi.” kata Pramal.
"Pergi"? Bukankah artinya, dia bukan medium lagi?” ucap Tuan Go.  Peramal membenarkan.
“Sebab itu, aku tak bisa menawarkan jasaku sementara. Tapi, baru-baru ini, hantu perawan merasukiku. Sebab itu aku bisa meramal soal kencan, pernikahan, perceraian, dan pernikahan kembali.” kata Peramal.
“Itu kabar baik! Menurutmu, kapan putriku akan menikah?” kata Nyonya Go. Peramal mulai memainkan alatnya agar bisa melihat dan mulai berakting seperti kerasukan.
“Hanya ada seorang pria yang menjadi cinta sejatinya. Tapi, tiga tahun lalu, mereka berpisah. Artinya, tak akan ada pria lain lagi di hidupnya.” Ucap Peramal. Tuan Go tak percaya kalau Peramal itu hebat.  Nyonya Go mengeluh agar adiknya diam saja.
“Tapi, dia akan menjadi sangat sukses. Dia akan sering keluar negeri juga. Dengan kesuksesannya, dia tak akan butuh pria. Meskipun begitu, tetap saja, dia akan kesepian.” Jelas si peramal
“Adakah solusinya?” tanya Nyonya Go. Peramal pikir  Tergantung dari bayarannya.
“Dia bisa menemukan pria dalam setahun, enam bulan, atau bahkan sebulan. Mana yang kalian inginkan?” ucap Peramal. Tuan Go langsung menyuruh sang kakak agar bisa membayarnya. 

Saat itu Dan keluar kamar bertanya apa yang sedang dilakukan keduanya. Nyonya Go mengaku mendengar peramal ini begitu hebat. jadiingin tahu kapan Dan akan menikah. Dan mengeluh kalau ibunya itu selalu menyuruhnya hidup dengan trendi jadi menurutnya kalau mereka bisa hidup seperti itu.
“Zaman sekarang melajang itu trendi.” Kata Dan. Nyonya Go piir benar dan ingin menyela tapi Dan memilih untuk tak mendengarnya.
“Aku sibuk mempersiapkan penampilanku di Rusia bulan depan. Aku mau berlatih.” Kata Dan lalu bergegas pergi. Nyonya Go menganguk mengerti.
“Astaga, aku tahu dia putriku, tapi dia begitu menawan.” Ucap Nyonya Go lalu bicara pada pramal agar membuatkan jimat untuk satu bulan.
“Myeong Eun, biarkan saja. Dia tak mau menikah.” Kata Tuan Go. Nyonya Go pikir Siapa bilang itu untuk anaknya.

“Karena dia begitu bersikeras, maka aku biarkan dia hidup sukses. Aku ingin punya kekasih. Berikan aku jimat terbaik yang kau punya.” Kata Nyonya Go. 


Di rumah Nyonya Ma, semua berkumpul. Nyonya bisa mengucap syukur Nyonay Hyun akan pindah ke Pyongyang, tapi menurutnya mereka  akan merindukannya. Nyonya Na menasehati Jika tak mau direndahkan, maka harus tampak modis.
“Mampirlah di salonku untuk menata rambutmu. Kuberikan Gaya Perpisahan.” Ucap Nyonya Yang. Nyonya Hyun pun mengucapkan Terima kasih.
“Kurasa peramal itu lumayan juga. Jika begitu, mereka akan pergi jauh. Syukurlah mereka akan menjalani hidup yang lebih baik. 30 tahun terakhir, suaminya bekerja dalam gelap, sembari menguping orang lain. Kini akhirnya, dia bisa bekerja di bawah matahari..” Ucap Nyonya Ma
 “Benar. Ini berkat Jung Hyuk.”kata Nyonya Hyun. Nyonya Ma tahu kalau Tuan Jung dapat pekerjaan di Studio Film Seni 4.25?
“Dia melakukan apa di sana?” tanya Nyonya Na. Di sebuah padang rumput ilalang, Tuan Jung merekam suara yang ada disana, seperti seorang ASMR yang sangat bisa mendengar semua walaupun kecil. 

Di pasar
Bibi penjual mengaku  tak jual Produk dari Selatan. Tentara Pyo merasa tak yakin dengan hal itu karena mendengar kalau membelinya disana. Bibi merasa itu Tidak mungkin. Tentara Pyo mengaku butuh Sampo, kondisioner, dan sabun.
“Aku tak bisa mandi tanpa ketiganya.” Kata Tentara Pyo. Si bibi tak percaya karena mereka pasti bisa mandi tanpa sabun.
“Pokoknya, kami tak jual di sini.” Tegas si bibi. Ju Meok memberitahu kalau mereka bukan petugas kontrol.
“Dia memang terlihat begini, tapi dia kapten kami.” Kata Eun Dong. Akhirnya si bibi memperlihatkan barang dibawahnya.
“Ini yang populer akhir-akhir ini... Ini sampo baru. Lalu Ini dari Pilihan Seri.” Kata Si bibi memberikan salah satu shampo.
Mereka tak percaya kalau produk Se Ri memang Sepopuler itu. Tentara Pyo yakin Wanita itu pasti menghasilkan banyak uang. Mereka pun langsung mengaku merindukan Se Ri juga.
“Aku ingin tahu apakah Kapten Ri sudah berangkat.” Kata Tentara Park.
“Saat kami bicara pekan lalu, dia akan berangkat akhir pekan ini. Dia pasti sudah pergi.” kata Ju Meok.
“Aku yakin Se-ri juga di sana.” Kata Tentara Pyo ikut bahagia. 


Di ruangan
Sek Hong memberitahu  Seperti yang dilihat, para konsumen menyukai pengiriman mereka.  Se Ri pun memujinya lalu menyuruh mereka pulag saja. Lalu mengingatkan kalau akan cuti dua pekan mulai besok.
“Jika ada sesuatu yang penting, kalian rundingkan, dan jalankan bersama. Ponselku akan kumatikan. Aku tak mau kalian menghubungiku.” Ucap Se R
“Bu Yoon mau ke Swiss lagi? Apakah kau menyembunyikan harta karun di sana? Kau bukan Heidi, kenapa terus ke sana?” ucap Sek Hong heran.  Se Ri hanya tersenyum lalu pamit pergi.
“ Pasti pria, 'kan?” kata Pegawainya. Sek Hong pikir  Kali ini cukup lama dan Pasti orang asing.
“Hubungan jarak jauh, ya?” ucap Pegawainya. Sek Hong merasa mereka mungkin harus tulis artikel berita berbahasa Inggris.

Se Ri pun sampai di swiss mengemudikan mobilnya lalu sampai disebuah gedung. Seorang pria datang menyapanya meminta maaf karena datang terlambat. Se Ri pun merasa tak masalah. Si pria ingin tahu penerbangannya. Se Ri mengaku Lancar.
“Terima kasih telah datang dan atas sumbanganmu tiap tahun.” Kata Si pria.
“Ada banyak murid luar biasa tahun ini. Ini semua berkat kau dan perusahaanmu yang memberi beasiswa secara berkala untuk mereka. Banyak seniman berbakat ikut serta di konser ini. Ada peserta dari Korea Utara yang datang tahun ini juga.” Ucap si pria. 
“Benar. Baguslah.”kata Se Ri. Si Pria ingin tahu apakah  Se Ri akan tinggal selama dua pekan juga kali ini.
“Ya. Begini... Bagiku, ini akan jadi dua pekan terbaik tahun ini.” Ucap Se Ri lalu dengan senyuman bahagia. 

Akhirnya acara di mulai, Se Ri sudah duduk menikmati permainan murid dipanggung. Seorang pria datang dengan langkah pastinya, lalu duduk. Se Ri melihat Jung Hyuk yang datang langsun memberitahu kalau baru mulai. Jung Hyuk mengaku tahu tanpa berpandangan.
Akhirnya keduanya pun saling bergandengan tangan dibawah meja, tanpa ada orang yang melihatnya. Di sebuah rumah terlihat foto Se Ri diatas  jembatan ditaruh dalam figura. Saat itu Se Ri keluar rumah membawa bunga dan Jung Hyuk dengan senyuman manis membawa bunga.
Se Ri pun menaruh dua bunga dalam pot dengan senyuman bahagia, Keduanya pun saling berpelukan dan berciuman seperti ingin melepaskan rasa rindu yang sangat mendalam setelah 1 tahun tak bertemu.
THE END

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Crash Landing On You Episode 16 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Barang-barang Dan dibawa keluar dari rumah, ia lalu masuk ke dalam kamar melihat kotak diatas tempat tidur.
Flash Back
Dan melihat Seung Jung hanya menatapnya dari balkon bukanya turun. Seung Jung tersadar dari lamunannya kalau akan ke sanada meminta waktu sepuluh menit lalu mengubahnya jadi lima menit saja. Dan langsung menegaskan kalau waktu Seung Jung itu hanya tiga menit.
“Aku harus pakai apa?” ucap  Seung Jung bingung memilih jas yang akan dipakai lalu mengemudikan mobilnya.
“Tiga menit terlalu singkat... Apa Kau suka pakaianku? Aku berusaha tampak rapi.” Ucap Seung Jung memakai jas warna biru.  Dan hanya menatap dingin seolah tak peduli
“Maksudku, ini kencan pertama kita.” Kata Seung Jung. Dan menegaskan  Ini bukan kencan.
“Cuacanya cerah.” Ucap Seung Jung. Dan membalas kalau Tak sebagus itu.
“Tapi aku suka. .. Tempat ini akan seperti apa saat bunga bermekaran?” ucap Seung Jung terus tersenyum. Dan membalas kalau tak tahu.
“Kurasa lumayan.” Kata Seung Jung. Dan pun tak peduli Seung Jung pikir  harus kembali bersama Dan saat bunga mekar.
“Aku tak bilang aku mau.” Kata Dan. Seung Jung pikir  akan senang jika  Dan mau lalu mulai menyanyi.  “Saat angin musim semi berembus. Menyebarkan kelopak bunga sakura. Pertama, kau cantik.”
 Dan bisa tersenyum  mendengar suara Seung Jung yang menyanyai. Ia akhirnya hanya bisa memeluk baju Seung Jung lalu menangis karena mengingatnya. Nyonya Go melihat anaknya didepan pintu pun ikut menangis. 


Dan berjalan sendirian di jembatan, mengingat kembali dengan yang dikatakan Seung Jung saat memujinya.
Flash Back
 “Dan kau membuatku ingin menjadi pria yang lebih baik. Kau sungguh luar biasa, sampai membuatku merasa begitu. Kau wanita yang hebat.” Ucap Seung Jung.
Dan akhirnya memberikan ciuman untuk Seung Jung, Seung Jung pun membalas ciuman Dan karena perasanya yang sudah tak bisa ditahan. Keduanya pun berciuman untuk pertama dan terakhir kalinya.
Dan menangis histeris mengingat semua kenangan dengan Seung Jung, walaupun hanya sebentar tapi hanya dia yang membuatnya menerima pujian, cinta dan perhatian. 

Nyonya Go bertemu dengan Ibu Jung Hyuk dirumah, suasana terlihat tegang lalu berkomenta kalau Menurutnya mereka harus lebih sering bertemu. Ibu Jung Hyuk mengucapkan Terima kasih sudah datang jauh-jauh.
“Aku bingung harus berkata apa.” Kata Ibu Jung Hyuk. Nyonya Go pikir Tak apa-apa.
“Aku harus datang karena aku ingin mengatakan sesuatu.” Ucap Nyonya Go lalu berdiri dan membungkuk. Ibu Jung Hyuk bingung kenapa Nyonya Go melakukan itu.
“Aku akan mengatakan sesuatu yang tak mengenakkanmu. Jadi, aku minta maaf lebih dahulu.” Ucap Nyonya Go lalu kembali duduk
“Sayangnya putriku tak berjodoh dengan putramu.” Kata Nyonya Go. Ibu Jung Hyuk pikr itu karena mendengar tentang cerita keluarga mereka.
“Kita tak perlu alasan lain lagi. Dan bilang, dia tak mau menikahi Jung Hyuk. Aku merasa bersalah selama sepuluh tahun terakhir, tapi..” Ucap Nyonya Go
“Aku sungguh minta maaf atas itu.” Kata Ibu Jung Hyuk. Nyonya Go pikir Ibu Jung Hyuk tak perlu meminta maaf.
“Akulah yang harus minta maaf. Jung Hyuk dipindahkan tanpa memberi tahu tunangannya. Orang tuanya juga tak bilang apa-apa selain pernikahannya ditunda. Aku kesal saat itu. Aku ingin kau meminta maaf kepadaku.” akui Nyonya Go
“Tapi, segalanya berbeda sekarang. Aku akan menyudahi pertunangan ini karena putriku tak lagi menginginkannya. Aku harus minta maaf. Kami memang tidak pengertian.” Ucap Ibu Jung Hyuk
“ Kala itu situasinya rumit, tapi kami tak sempat menjelaskannya.” Ucap Nyonya Go merasa bersalah.
“Akan kujelaskan mengenai situasi kami... Dan sudah mencintai seseorang. Pria itu mencintai Dan, bahkan lebih dari nyawanya sendiri. Jadi, aku tak punya pilihan. Hidup kita hanya sekali. Mereka saling mencintai melebihi nyawa mereka. Aku tak bisa apa-apa soal itu.” Kata Nyonya Go sambil menangis.
“Kau benar... Aku setuju.” Ucap Ibu Jung Hyuk. Nyonya Go tak percaya mendengarnya.
“Ya... Bu Go... Aku sungguh minta maaf Dan terima kasih.” Kata Ibu Jung Hyuk yang juga mengingat tentang anaknya. 



Jung Hyuk sedang membereskan barang-barangnya,lalu melihat seseorang yang datang. Dan datang lalu mereka duduk bersama. Jung Hyuk pikir sudah bilang akan mampir di akhir pekan ini. Dan mengaku sudah tahu Tapi, sengaja mau datang kemari lagi.
“Aku pernah ke rumah ini saat kau pergi.” akui Dan. Jung Hyuk kaget Dan datang ke rumahnya. Dan menatap tempat saat Seung Jung memberikan cincin
“Aku tahu pria sepertiku tak pantas melakukan ini kepada wanita sepertimu, Dan. Tetap saja, aku mau berikan kepadamu” ucap Seung Jung lalu memberikan cincin padanya.
“Aku datang dengan Seung Jung” akui Dan. Jung Hyuk pun bisa mengerti.
“Dia banyak membantuku. Jadi Di mana dia sekarang? Aku tak bisa menghubunginya.” Kata Jung Hyuk yang tak tahu tentang kabar Seung Jung.
“Dia pergi jauh. Dia tak akan pernah kembali.” kata Dan. Jung Hyuk bingung, Jung Hyuk yang tak bisa kemari lagi.
“Entahlah. Aku tak tahu alasannya. Banyak hal yang terjadi dalam hidup. Dan kita tak bisa menjelaskan kenapa bisa terjadi. Saat aku pergi ke Swiss untuk menemuimu, aku pun tak mengerti saat itu.” Kata Dan
“Alasanmu terus mengambil foto pemandangan saat aku jauh-jauh menemuimu.” Ucap Dan. 


Flash Back
Keduanya jalan bersama,  Dan menawarkan kopi tapi Jung Hyuk sibuk mengambil gambar dengan kameranya. Keduanya pun naik ke kereta, Seorang wanita datang memberitahu kalau tempat duduknya di duduki Dan. Akhirnya Dan bergeser dengan saling berhadapan dengan Jung Hyuk.
Jung Hyuk terlihat gugup begitu juga Dan, Tapi Jung Hyuk mengalihkan dengan mengambil pemandangan diluar jendela. Saat menaiki bukit, Dan sudah mulai kelelahan tapi Jung Hyuk tetap sibuk mengambil gambar tanpa bisa melihat Dan yang kelelahan, seolah tak peduli. 

“Tapi, pada malam aku datang ke rumah ini, akhirnya aku mengerti.” Ucap Dan lalu memberikan kamera diatas meja. Jung Hyuk kaget kameranya ada pada Dan.
“Aku sedang mencari lilin malam itu, dan tak sengaja menemukan ini. Aku benci melihat kamera itu di Swiss. Jadi Aku langsung mengenalinya. Aku bawa agar bisa membuangnya. Lagi pula, aku tunanganmu selama sepuluh tahun terakhir.”kata Dan.
“Kukira aku berhak melakukannya. Kamera ini sudah lama, pasti sudah rusak.  Jadi Aku memperbaikinya dan Aku akhirnya menemukannya.” Ucap Dan.
“Menemukan apa?” tanya Jung Hyuk heran. Dan menjawab  Alasannya tak mau melihat Dan saat ada di Swiss.
“Kurasa, ini memang sudah takdir.” Ucap Dan lalu keluar dar rumah. 

Jung Hyuk akhirnya melihat foto-foto yang diambil dari kameranya. Saat di swiss, Jung Hyuk terus mengambil gambar pemandangan. Mereka turun dari kereta dan tak sadar kalau Se Ri duduk dibelakang Jung Hyuk terlihat kebingungan lalu bergegas turun.
Saat naik lift, Jung Hyuk bersama Dan keluar lift sementara Se Ri akan masuk lift. Saat di jembatan Jung Hyuk tak sengaja mengambil foto Se Ri yang sedang membuat rekaman suara untuk terakhir kalinya. 

Se Ri seperti hidup dengan wajah bahagia membaca pesan dari Jung Hyuk setiap hari “Hari ini musim Mangzhong. Waktunya kami menanam bibit.” Se Ri bingung apa itu “Mangzhong”
“Memangnya dia petani di kehidupan sebelumnya?” ucap Se Ri heran dengan Jung Hyuk
“Kau sebaiknya membeli pot bunga.” Se Ri pun menerima pot bunga dari seorang kurir dirumahnya
“Kau akan tahu setelah memeliharanya Tanaman itu mungkin sensitif dan rewel, tapi jika kau lakukan sesuai caraku, tanaman itu akan tumbuh dalam dua pekan. Kau harus menyiramnya. Karena sensitif, jangan terlalu sering diberi air. Berikan dalam jumlah yang wajar.”
Se Ri yang sedang sarapan melihat tanaman yang ada disampingnya, lalu mulai menyiram dan bertanya-tanya seberapa banyak "jumlah yang wajar"
“Ia butuh sinar matahari juga. Tapi, jangan terlalu lama. Letakkan di bawah sinar matahari sewajarnya.” Se Ri pun menaruh pot ditempat yang  terkena sinar matahari.
“Dan terakhir, ini yang terpenting dalam merawat bunga. Kau pasti tahu. Ucapkan sepuluh pujian untuknya tiap hari.”
Se Ri menatap pot tananam sambil mengeluh Ini sungguh merepotkan. Akhirnya ia menyebut kata-ata yang bahagia “Bu Laris, batas atas harga, opsi saham, penjualan besar, merek ternama, keuntungan besar, menjual saham di KOSDAQ, terbaik di bidangnya, edisi terbatas, dan Ri Jung Hyuk.”




Tuan Park keluar dari cafe memberikan kopi pada Sek Hong lalu bertanya Bagaimana kabar Bu Yoon. Sek Hong merasa Se Ri agak aneh tapi berbeda kali ini. Tuan Park pun ingin tahu ada apa lagi dengan Se Ri.
“Dia agak.. bersemangat.” Ucap Sek Hong. Sementara Se Ri merengkak otot-ototnya seperti menari berputar-putar.
Ia mengingat pesan dari Jung Hyuk “Saat bekerja, jangan lupa merenggangkan otot dan olahraga.” 

Saat rapat, Se Ri mulai membahas setelah perjalanan bisnis pekan depan dan merkea akan berkolaborasi dengan perusahaan dagang elektronik dari Tiongkok untuk produk mendatang. Sek Hong mengatakan sudah menggunakan pola desain baru lalu memberikan sampel pertama
“Kami akan modifikasi menurut pendapat kalian, jadi, silakan beri pendapat.” Ucap Se Ri. Semua menganguk mengerti.
Saat itu suara bunyi ponsel terdengar, semua tegang dan Se Ri menatap dingin.
“Biasanya dia kesal terhadap suara sekecil apa pun saat rapat. Dia orang yang paling sensitif. Meskipun begitu...”
Si pegawai panik langsung meminta maaf dan mematilan ponselnya. Se Ri dengan senyuman tahu kalau itu lagu karya Chopin dan mengaku juga suka musiknya bahkan memberitahu kalau "Nocturne" adalah favoritnya. Semua melonggo melihat sikap Se Ri tak seperti biasanya.
“kau Angkatlah... Berkat dia, kita bisa istirahat juga.” Ucap Se Ri lalu semua pun keluar dari ruangan. 

Se Ri dudk membaca pesan dari Jung Hyuk “Aku suka Chopin. Aku paling suka "Nocturne".”
“Musim sudah berubah, tapi pesannya masih berdatangan.”
Se Ri terbangun mendengar pesan Jung Hyuk “Hari ini awal mula Malbok.” Dengan wajah bahagia merasa karena Jung Hyuk bisa jadi ahli kalender candra.
“Hargailah bunga-bunga yang mekar di tiap musim. Makanlah hidangan yang harus dimakan di tiap musimnya” tulis Jung Hyuk
Se Ri makan ayam bersama dengan karyawan lalu memberitahu karena  masa Malbok merka bis makan puas dan pulang lebih awal. Semua pun berteriak bahagia.
“Semoga kau bisa melihat kebahagiaan kecil yang bisa kau temukan di keseharianmu.” Tulis Jung Hyuk
“Kami tak pernah menyambut musim semiatau berkeringat saat musim panas bersama. Tapi, berkat pesan darinya yang berdatangan layaknya hadiah tiap beberapa hari, terasa seperti kami menghabiskan tiap musim bersama.”
“Aku takut dia ikut sedih jika aku bersedih Aku berusaha untuk tertawa, bersyukur, dan berbahagia.”
 Se Ri duduk di dalam rumahnya sendiri, lalu menerima pesan lagi dari Jung Hyuk “Sekarang sudah tengah malam, sudah masuk hari ulang tahunmu. Selamat ulang tahun.” Se Ri pun mengucapkan “Terima kasih.”
“Sayangnya, ini akan jadi pesan terakhirku. Tampaknya pesan terjadwal terbatas selama setahun. Aku harus pergi sekarang. Aku penasaran apakah bunganya sudah mekar.”
Se Ri tak percaya Jung Hyuk akan pergi lalu menjawab kalau bunganya sudah mekar.
“Itu bunga edelweiss. Mari kita bertemu di negara tempat bunga ini mekar. Aku tak bisa bilang kapan. Tapi jika kita melakukan yang terbaik, mungkin takdir akan membantu kita.” Se Ri hanya bisa menangis menatap bunga yang bermekaran.
“Apa ini? Dia sangat rancu.” Ucap Se Ri heran. 


Di korea utara
Seorang pejual tahu datang, anak-anak pun berbaris untuk pergi ke sekolah bersama. Nyonya Ma dkk keluar rumah untuk membeli tahu yang masih hangat.Nyonya Ma lalu bertanya ada Nyonya Na memastikan akalu apakah hari ini dengan wajah bahagia. Nyonya Na membenarkan.
“Sulit kupercaya sudah dua bulan. Aku merasa begini tiap saat, tapi sudah lama.” Ucap Nyonya Ma bahagi. Nyonya Na pun juga merasa seperti itu.
“Tiap kali aku merasakan ketiadaan Jung Hyuk di desa ini, aku menjadi punya keinginan mengirim suamiku, yang sedang menganggur di rumah, ke pos garis perbatasan.” Kata Nyonya Ma
“Pikiran kita sama.” Ungkap Nyonya Na. Nyonya Ma pikir mereka akan merebus telurnya. Semua pun setuju. Nyonya Yang pikir akan mencuci piringnya. Nyonya Yang akan mengisi tempayannya.
“Bagus. Mari kita lakukan ini dan bertemu saat siang.” Ucap Nyonya Ma. Semua pun bersemangat pulang ke rumah. 


Nyonya Hyun sibu memasak di rumah Jung Hyuk, saat itu Nyonya Yang datang dengan gaun yang tipis lalu bertanya apakah tak kedinginan. Nyonya Yang mengelak dan Nyonya yang itu tak tahu kalau Tubuhnya memang panas jaditak merasa kedinginan.
“Hei, Kawan-kawan.”sapa Nyonya Na masuk rumah. Nyonya Yan melonggo melihat dandanya Nyonya Ma.
“Apakah bibirmu terbakar?” ucap Nyonya Yang. Nyonya Na mengaku  beli dengan harga mahal di pasar dan barang dari Selatan.
“Nama produk ini "Bibir yang Memanggil Musim Semi." Kata Nyonya Na bangga
“Ini pendapatku. Ikan bilis akan berpikir itu chojang, dan menyerangmu.” Kata Nyonya Na mengejek. Nyonya Ma ingin marah tapi saat itu Nyonya Ma pun datang.
“Apa katamu tadi? Kenapa kalian tak bekerja, dan malah berkumpul di sini?” kata Nyonya Ma datang dengan  gaun dan mencoba menahan dingin.
“Astaga, berputarlah... Kau terlihat cantik.” Komentar Nyonya Na melihat Nyonya Ma dengan gaun panjang yang elegan.
“Aku hanya senang karena musim semi telah tiba. Tubuhku pun panas secara alami.” Akui Nyonya Ma. Semua pun menganguk mengerti.
“Angin musim semi. Mari kita masuk.” Kata Nyonya Ma. Mereka mulai mengejek kalau Nyonya Ma pikir sudah panas.


Akhirnya semua pun berkumpul dimeja makan, Nyonya Ma pikir Menyenangkan bisa berkumpul di rumah Jung Hyuk. Nyonya Na pikir sebagai kepala desa maka seharusnya melakukan lebih awal dan janji akan melakukan ini lebih sering.
“Terima kasih... Aku pun akan senang jika kalian sama ramahnya kepada kapten baru.” Kata Jung Hyuk.
“Tentu saja, jangan khawatir... Apa? Kau bilang apa?” kata Nyonya Ma yang tadinya tersenyum kaget. 

“Aku telah diberhentikan oleh atasanku dan terpilih sebagai pianis Orkestra Simfoni Nasional.” Kata Jung Hyuk. Nyonya Ma tiba-tiba merasakan tekanan darahnya naik.
“Apa Tiba-tiba saja? Ini terlalu mendadak. Kami akan sangat merindukanmu.”ucap Nyonya Na kaget.
“Kapten baru akan tinggal di sini, jadi, tolong bantu dia.” Kata Jung Hyuk.Nyonya Ma pun ingin tahu kapten barunya. 
“Kalau begitu, siapa kapten barunya?” ucap Nyonya Ma berpikir kalau Tentara Park.
Ju Meok memberitahu bukan dia, lalu menunjuk pria yang duduk di ujung meja. Mereka kaget melihat Tentara Pyo dengan bangga sebagai kapten baru.
“Namaku Pyo Chi Su. Kudengar warga desa ini begitu baik hati sampai tempayannya selalu terisi dengan daging. Aku tak sabar ingin tinggal di sini.” Ucap Tentara Pyo bahagia.
“Sebenarnya itu kabar angin. Dan desa kami tak sebaik itu. Sejujurnya, kami cukup pelit.” Akui Nyonya Na. Nyonya Yang pun membenarkan
“Kami bukan orang yang sangat akrab dengan yang lain.” Ungkap Nyonya Ma. Semua pun menyetujuinya.
“Jika kau pergi seperti ini, kapan kita bisa bertemu lagi?” tanya Nyonya Ma sedih
“Kita pasti bertemu lagi. Jika aku bisa tampil sekali lagi, akan kuundang kalian ke Pyongyang. Jadi Mari kita makan.” Ucap Jung Hyuk. Semua pun mulai makan dengan acara perpisahan untuk Jung Hyuk.
Jung Hyuk melihat semua orang yang ada disekelilingnya selama ini, semua terlihat bahagia walaupun hanya makan dengan sederhana. Jung Hyuk pun akhirnya pergi meninggalkan Desa. 


Se Joon masuk rumah menyapa ibu dan istri sedang minum teh bersama. Se Ri pun menyapa kakaknya. Se Joon  mengeluh kelelahan karean main golf seharian. Nyonya Do menegaskan tak hanya main golf tapi itu bagian dari bisnisnya dan memuji sang suami.
“Itu pilihan terbaik yang pernah Kakak ambil.” Ucap Se Ri. Se Joon bingung kalau maksudnya Bermain golf
“Bukan. Sepakat menyerahkan bisnis ke tangan manajer profesional.Lihat betapa suksesnya perusahaan sekarang.” Kata Se Ri
“Apa Kau menyindirku?” keluh Se Joon. Se Ri mengaku bukan seperti itu. “Ibu, tolong nasihati dia, walau perusahaan kita sudah diurus, aku masih sibuk. Aku masih harus memeriksa semuanya. Memberi perintah, dan mengonfirmasi. Tanpaku, perusahaan ini akan runtuh.” Ucap Se Joon.  Se Ri mengejek seperti tak percaya. 

“Ya, asal kau tahu saja.” Ucap Se Joon kesal. Se Ri piki bisa memberikan saran
“Itu bisnis yang paling ideal jika ingin merombak perusahaan kita.” Ucap Se Ri. Se Joon pikir adiknya bisa mengatakan dan akan mendengarnya lebih dulu.
“Lupakan. Kakak juga tak punya wewenang.” Kata Se Ri. Se Joon kesal dengan sikap adiknya seperti merendahkanya
“Ibu, katakan sesuatu... Sepertinya Ibu enggan. Lihat jumlah saham kami. Kami punya banyak. Terlebih, aku adalah anak sulung. Kenapa tak punya wewenang? Coba katakan.” Ucap Se Joon.
“Ini soal membangun yayasan beasiswa. Yayasan yang mendukung anak-anak dari keluarga miskin, baik di Korea atau luar negeri, dan mengajarkan musik klasik jika mereka berbakat. Banyak perusahaan melakukan itu. “ ucap Se Ri
“Kurasa kita bisa kirim mereka ke sekolah musik terkenal di Swiss, tempat para musikus genius berkumpul... Ahh.. Lupakan.. Tak semua orang bisa melakukan ini.” Kata Se Ri
“Apa maksudmu? Kami bisa.” Kata Se Joon. Nyonya Do pun memberikan semangat kalalu Se Joon bisa melakuanya.
“Kau bisa mendidik para musikus genius. Itu hebat sekali, 'kan?” kata Nyonya Do. Se Joon seperti masih belum yakin tapi sang istri menyakinkan.
“Apa kakak yakin bisa?” ucap Se Ri. Se Joon kesal adiknya merendahkanya.
“Kau pikir aku tak bisa? Itu mudah. Aku akan memperkenalkanmu dengan salah satu staf, bersiaplah.” Ucap Se Joon.
Se Ri mengerti lau mengajak ibunya untuk pergi ke mall bersama. Nyonya Han pun menyetujuinya. Se Ri pun pamit dan memina sang kakak untuk terus mengabarinya.
“Kau akan menyokong musikus genius dari seluruh dunia. Sayang, kau luar biasa. Kau sungguh hebat.” Puji Nyonya Do
“Dan pria hebat ini suamimu.” Kata Se Joon bangga. Nyonya Do pun bahagia lalu mereka saling berpelukan.
Bersambung ke part 4

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09