Kepala
Genk kembali bicara kalau Bong Soon adalah satu-satunya cahayayang bersinar di
dunia yang gelap ini meminta agar menerima mereka agar menjadi anak buahnya.
Seorang berteriak pada Bong Soon meminta gaar menendang bola yang ada
didekatnya.
Bong Soon
melirik seperti anak remaja itu
mengejeknya karena perempuan. Akhirnya Bong Soon menendang dengan kekuatanya,
bola itu pun melayang ke udara melewati lapangan. Semua remaja melonggo
melihatnya.
Baek Tak
dan Agari baru saja keluar kaget melihat sesuatu yang melayang cukup cepat
diatas kepala mereka. Baek Tak yakin kalau itu Ada UFO, menurutnya Dobong-dong
sangat menakjubkan jadi harus menempatkan sebuahbangunan besar tempat itu. Bong Soon dengan bangga berjalan pergi, Semua
remaja menyambutnya seperti ratu.
Bong Soon
pergi ke sebuah gedung sekolah dengan banyak anak SMA yang lalu lalang
didepanya, seperti ingatan kembali saat masih SMA dengan Kyung Shim menjadi
teman dekatnya.
Flash Back
“Anak SMA. Makhluk yang
menjelma sebagai kecemasan remaja. Ada saat nya ketika anak-anak berpikirsemau
jidat mereka, sampai mereka percaya bahwa Bumi tidak melingkari Matahari Dulu
aku juga pernah jadi anak SMA yang seperti itu. Sekarang, kalau dipikir-pikir masa-masa
SMA-ku merupakan masa-masa yangpenting dan menyulitkan dalam hidupku.Apa karena
aku diharuskan untukbelajar dengan giat, bagimana menurut kalian?”
Seorang
pemandu wisata memberitahu kalau batu didepan mereka disebut "the Shaking Stone," yang tidak
akan bisa bergerak, tidakpeduli sekeras apapun mendorongnya. Bong Soon datang
dengan Kyung Shim yang mengambil gambarnya, saat itu tangan Bong Soon hanya
menyentuhnya karena ingin foto.
Batu
langsung bergerak dan jatuh, pemandu wisata dan turis Jepang melonggo kaget
karena batu tersebut bisa bergerak. Bong Soon pun memilih untuk kabur merasa
kalau terkadang membuat masalah untuk negara sendiri.
Bong Soon
berolahraga ingin melatih otot tangan dengan bergelayut, tapi malah membuat
tiangnya bengkok. Kyung Shim melihatnya langsung mengajak Bong Soon segera
pergi. Di sore hari, Bong Soon kembali datang untuk memperbaiki tapi petugas
sekolah memegokinya, Bong Soon memilih untuk kabur. Petugas sekolah dengan
senter melonggo kaget karena tiang didepanya bengkok.
“Dan aku tidak sengaja merusak
benda-bendayang sudah tak terhitung lagi jumlah nya. Semasa aku SMA adalah
tahun terakhir,aku harus menyembunyikan kekuatan superku.”
Bong Soon
sedang mencuci tanganya, Gook Doo lewat memberitahu kaluu menyukai perempuan yang lemah lembut, seperti bunga
kosmos karena akan inginmelindunginya. Bong Soon yang kesal tak sengaja
mematahkan keran dan membuat dirinya basah kuyup.
“Fakta bahwa aku akan dikutuk
jika aku menggunakankekuatan superku untuk hal-hal yang buruk tidak ada arti
nya jika dibandingkan dengan betapatakutnya aku jika Gook Doo tahu tentang
semua ini dan aku merahasiakan semuaini sekeras yang aku bisa.”
Bong Soon
pun akhirnya pergi mengikuti kelas merajut
sebagai aktivitas ekskul, walaupun kelas
nya sudah di bubarkan sebelumbisa selesai merajut satu buah syal. Dan setelah masa
penerimaan masuk perguruantinggi di adakan Ia
tidak tertarik dalam belajar dan hanya tertarik merajut, terpaksa
menghadapi kenyataan.
[September 2009]
Nyonya
Hwang bersujud berkali-kali di depan patung buddha bersama dengan Bong Soon,
setelah itu Nyonya Hwang berdoa pada Buddha, agar membantu Bong Ki untuk masuk ke
sekolah kedokteran Universitas Hansae dan memberitahu Bong Soon untuk bisa masuk
ke perguruan tinggi mana saja.
“Aku tidak
peduli di mana itu, selama itu masih sebuah perguruan tinggi. Hei... Kau Katakan
dengan tulus, dan berdoa dengan segenap kekuatanmu! Kau tidak belajar, jadi
yang hanyabisa kau lakukan hanyalah berdoa!” perintah Nyonya Hwang melihat
anaknya hanya diam saja.
“Kau bisa
lakukan apapun sesukamu mengenai perguruan tinggi. Tapi tolong, biarkan aku
menjadi pacar nya In Gook Doo!” ucap Bong Soon dalam hati memohon pada Buddha.
“Aku membaca tentang Buddha
dalam sebuah buku ketika aku berumur sembilan tahun Dan aku sangat tersentuh
dengan apa yang aku baca. Aku berpikir bahwa harus mempercayai reputasi dan
pengetahuan miliknya, dan berdoa. Namun, anehnya, aku tidak merasa lebih setia
kepada Tuhan Buddha hari itu. Dia menertawakanku.”Bong Soon
melihat patung buddha seperti tersenyum padanya.
Bong Ki
memberikan selamat pada Gook Do melihat papan pengumuman. Bong Soon melihat
keduanya dan sudah siap dengan syal yang dirajutnya dan juga kartu. Bong Ki
membahas Gook Doo yang pacaran dengan Ju Young. Gook Doo membenarkan, Bong Soon
kaget mendengarnya ternyata Gook Doo sudah punya pacar.
“Wah, kau
masuk ke akademi polisi seperti yang selalu kau inginkan dan bahkan bisa
memacari Seo Ju Young, gadis terpopuler di sekolah! Kau beruntung sekali!”
ungkap Bong Ki bangga. Bong Soon menahan rasa sedihnya karena tak bisa
berkencan dengan Gook Doo padahal sudah berdoa lalu melihat kartu berbentuk
love bertuliskan “Selamat atas penerimaanmu!” dengan syal buatanya ingin
diberkn sebagai hadiah.
Nyonya
Hwang kembali ke wihara, mengucapkan terima kasih, Tuhan Buddha karan berkat
doanya Bong Ki diterima di sekolah kedokteran Hansae. Ia pun meminta agar
membantu Bong Soon, anaknya yang malang untuk masuk ke perguruan tinggi tahun
depan. Bong Soon cemberut menatap Buddha karena tak mengabulkan doanya.
“Meskipun
bukan perguruan tinggi empat tahun, tidak apa-apa. Tolong bantu dia masuk ke
perguruan tinggi manapun,meskipun perguruan tinggi dua tahun, juga tak apa! Aku
tidak peduli apakah itu perguruan tinggi yang banyak korupsi nya! Jadi tolong,
Tuhan Buddha, bantulah dia!” ucap Nyonya Hwang
Bong Soon
hanya diam menatap patung Buddha dengan tatapan sinis, ibunya memanggil
menyuruh Bong Soon agar segera keluar. Bong Soon berjalan melewati jembatan
dengan tebing yang cukup tinggi. Beberapa biksu kaget saat masuk ruangan doa,
patung buddah berubah jadi menghadap belakang.
“Dia yang
memunggungiku dan mengabaikanku duluan.” Gumam Bong Soon kesal.
Bong Soon
masuk kamar memperlihatkan pada Kyung Shin kalau membeli pakaian baru dari uang
yang ayahnya berikan. Saat itu Gook Doo menelp, bertanya keberadaanya. Bong
Soon memberitahu sedang ada dirumah. Gook Doo menyuruh agar keluar karena akan
segera datang. Bong Soon ingin bicara tapi Gook Doo lebih dulu menutupnya. Kyung Shim bertanya siapa yang menelp temanya
itu, Bong Soon mengatakan kalau itu Gook
Do dan ingin mampir ke rumahnya sekarang.
Gook Doo
memutar rekaman suara dari tunangan nya Kim Ji Won, wanita yang diculik itu dan
ingin tahu apaka terdengar seperti suara yang didengar. Bong Soon mengingat
saat dokter meminta agar memberitahu polisi karena pasien akan dibawa ke ruang
operasi. Bong Soon rasa Bukan itu orang ini. Gook Doo pikir juga seperti itu.
“Ah,
padahal tersangka itu harus dibawa ke pengadilan.”kata Bong Soon kesal
“Hati-hati...
Ada banyak orang jahat di luar sana yang akan menargetkan wanita lemah
sepertimu.” Pesan Gook Do. Bong Soon mengerti meminta agar Gook Doo menangkap
tersangka itu.
“Apa
semua nya baik-baik sajaantara kau dan Hee Ji-ssi?” tanya Bong Soon
“Dia
sedang konser di luar Seoul hari ini, Orkestra kota tidak hanya tampil di Seoul
saja. Bagaimana denganmu? Apa semuanya lancar-lancar saja? Maksudku Di tempat
kerja.” Kata Gook Doo
Bong Soon
menjawab Semuanya biasa-biasa saja. Gook Doo seperti tak begitu peduli lalu
menyuruh Bong Soon untuk masuk. Bong Soon bertanya apakah Gook Doo ingin kembali ke kantor polisi lagi sekarang.
Gook Doo membenarkan ingin berjalan pergi. Bong Soon tiba-tiba memanggilnya.
“Semangatlah.
Dan jangan sampai melewatkan makan. Kau adalah temanku.” Ucap Bong Soon seperti
merelakan Gook Doo
“Berhenti
mencemaskanku, pergilah.”ucap Gook Doo lalu pamit pergi. Bong Soon hanya bisa
terdiam melihat sikap Gook Doo yang acuh padanya
Bong Soon pulang ke rumah, Kyung Shim
berkomentar temanya itu selalu lemas
setelah bertemu In Gook Doo. Bong Soon mengajak Kyung Shim untuk nonton
midnight karena benar-benar merasa suram. Kyung Shim setuju karna Pasti banyak
sekali kursi yang kosong. Bong Ki baru pulang meminta minum dan Kyung Shim
memberikanya.
“Hei, Do
Bong Ki. Apa kau bertemu dengan pacar nya Gook Doo?”tanya Bong Soon sinis, Bong
Ki membenarkan sore tadi.
“Aish.
Padahal dia bilang kalau dia sedang ada konser di luar Seoul. Dasar Jalang
licik.” Umpat Bong Soon kesa
“Hei,
Bong Ki. Aku ingin nonton film jam midnight dengan Bong Soon. Apa kau Mau
ikutan?” ucap Kyung Shim, Bong Ki seperti ingin menolak karean jadwal
jaganya, tapi akhirnya setuju dan
bertanya mau nonton apa hari ini.
Min Hyuk
terlihat gelisah dalam rumahnya menelp Dong Suk kakaknya, Dong Suk pun menanyakan kabar adiknyam
merasa Sulit sekali ingin bertemu,
karena tidak ingin belajar main golf. Min Hyuk dengan nada serius meminta
tolong pada kakaknya. Dung Suk mulai panik bertanya apakah terjadi sesuatu pada
adiknya.
“Aku
sering menerima ancaman belakangan ini Dan sekarang mereka bahkan menembakkan
butiran baja padaku. Bukankah itu konyol? Padahal ini bukan taman bermain
anak-anak.” Ungkap Min Hyuk kesal
“Apa?!!
Siapa yang melakukan hal seperti itu?” tanya Dong Suk kaget.
“Aku juga
ingin mencari tahu itu. Tapi aku mengasumsikan bahwa itu ulah dari salah satu
kakakku yang lain.” Kata Min Hyuk, Dong Suk pikir itu Tidak mungkin!
“Apa kau
tahu yang dikatakan bajingan itu padaku? Dia menyuruhku untuk menolak untuk
mewarisi perusahaan Ayah. Siapa lagi pelaku nya? Jika mereka ingin aku untuk
menyerahkan warisan itu?” ucap Min Hyuk
Dong Suk
makin kaget, Min Hyuk merasa para kakaknya itu mengancam dengan cara yang
sangat kekanakan mengunakan taktik yang akan menakutinya seolah dirinya yang
masih 7 tahun yang selalu merasa takut, tapi bukan ancaman yang ditujukan untuk
Presdir Ainsoft. Dung Suk meminta maaf pada adiknya merasa tidak bisa membantu.
“Bukan
itu maksud perkataanku tapi Bantu aku mencari tahu siapa di balik ini. Pasti
pelaku nya antara Ahn Dong Ha, atau Ahn Kyung Hwan.” Ucap Min Hyuk. Dun Suk pun
bertanya apa yang harus dilakukanya.
“Katakan
pada mereka berdua jika aku menangkap mereka, maka aku akan membunuh mereka.
Dan aku bukan lagi bocah berusia tujuh tahun.” Tegas Min Hyuk.
Min Hyuk
yang masih kecil di bully oleh dua kakaknya karena masuk kamar, lalu
menghukumnya dengan masuk kedalam lemari. Min Hyuk hanya bisa menangis
ketakutan dalam lemari. Dua kakaknya terlihat senang, Min Hyuk sambil menangis
meminta maaf dan berharap agar bisa diselamatkan. Saat itu Duk Hwan datang
meminta agar dua adik dan kakaknya menghentikanya, karena adiknya itu tidak akan bisa bernapas.
Min Hyuk
duduk didepan lemari pakainya menatap lemari yang selama ini menjadi kurungan
oleh kakaknya dan menatap lukisan sebagai pintu masuk ruangan bawah tanahnya.
Kyung
Shin memberitahu Bong Soo kalau ada film yang diputar pukul 09:40, 10:40, dan
11:00 malam dan meminta agar memilihnya. Bong Soon pikir terserah temanya saja,
pesan dari Min Hyuk masuk bertanya apa yang sedang dilakukan Bong Soon.
Bong Soon
membalas akan nonton film. Min Hyuk bertanya Dengan siapa. Bong Soon kembali
membalas dengan Seorang teman. Min Hyuk mengatakan ingin ikut. Bong Soon
mengumpat marah karena Min Hyuk itu tak sadar kalau seharusnya jangan ikut.
Kyung
Shim pun bertanya siapa yang mengirim pesan, Bong Soon menjawab itu Presdirnya
kalau mau ikut nonton dengan mereka. Kyung Shim dengan wajah berbinar agar
mengajaknya saja. Bong Soon langsung menolak karena bosnya itu bajingan gila.
Kyung Shim tak peduli menyuruh Bong Soon agar mengajaknya saja.
“Aku akan
membeli tiket nya. Berapa banyak orang yang akan ikut?” tulis Min Hyuk. Kyung
Shim makin bersemangat mengajak agar temanya pergi.
Ketiganya
pun pergi bersama dari rumah. Agari melihat dengan teropong didalal mobil
merasa mereka akan pergi ke suatu
tempat. Baek Tak bertanya Kira-kira mereka ingin pergi kemana. Agari dengan
polos mengatakan kalau tak tahu. Baek Tak pun menyuruh agar mengikuti mereka
secara diam-diam.
Bong Soon
menonton film tiba-tiba menangis, Min Hyuk binggung melihat Bong Soon yang
menangis. Kyung Shim panik karena membuatnya jadi pusat perhatian duduk
disamping Bong Soon. Baek Tak dan Agari yang mengikutinya juga tampak binggung.
“Film
Superhero adalah film yang paling menyedihkan di seluruh dunia! Dasar Sialan,
aku berharap mereka akan berhenti membuat film seperti ini!” gumam Bong Soon.
Bong Soon
memoles bibirnya dengan lipstik lalu menemui ketiganya yang sudah menunggu. Min
Hyuk masih menatap heran dengan kejadian dalam bioskop. Bong Ki menjelaskan
kalau kakaknya memang selalu menangis setiap kali melihat film superhero
Seperti "Hulk", "Avengers," dan "Spider-Man."
“Kenapa?
Apa kau merasa sedih disaat Hulk merobek celana nya itu? Apa kau sedih karena
Spider-Man akan sulit bernapas karena topeng nya? Kau benar-benar aneh dan
sungguh menakjubkan kadang-kadang.” Ungkap Min Hyuk mengejek, Bong Soon hanya
bisa cemberut
“hei,
Apa karena perasaanmu masih kacau
sekarang, Apa kau mau ke club?” kata Kyung Shim, Min Hyuk mengajak mereka pergi
dan akan membayar. Mereka pun terlihat bersemangat untuk pergi ke club.
Agari
melihat Bong Soo dkk pergi ke club menurutnya
sedang bersenang-senang. Baek Tak yakin Bong Soon itu pasti memiliki
kepribadian yang sangat ceria. Tapi Agari melihat Bong Soon yang menangis
seperti orang gila selama nonton film
“Ya.
Kurasa, dia memiliki sisi yang sentimental, juga.” Kata Baek Tak
“Mereka
saling berpasang-pasangan dan sedang bersenang-senang.” Ucap Agari
“Dan pola
kencan dia tampaknya cukup normal.” Komentar Baek Tak
“Tapi ia
memegang tangan gadis itu saat pergi.” Kata Agari melihat Bong Soon yang
mengandengn tangan Kyung Shim.
Baek tak
tak banyak komentar mengajak pergi karena merasa lapar. Agari bertanya apakah
mereka akan pergi ke club. Baek Tak
kesal apakan merekan akan pergi ke club untuk menghilangkan rasa lapar sambil
mengumpat marah. Agari melihat salah satu orang yang bersama Bong Soon adalah
Ahn Min Hyuk dari Ainsoft menurutnya Baek Tak harus masuk.
Bong Soon
dan Kyung Shim minum banyak dalam club, Bong Ki khawatir melihat kakaknya yang
terus minum meminta agar Jangan minum terlalu banyak. Kyung Shim pun mengajak
agar turun dilantai dansa, Bong Soon dengan setengah mabuk pun ikut menari
disamping tiang.
Min Hyuk
melihat Bong Soon menari memberitahu Bong Ki kalau kakaknya benar-benar mabuk. Bong Ki sudah melihatnya
dan tahu kalau kakaknya itu tidak boleh mabuk. Min Hyuk pikir Bong Soon sudah cukup aneh, disaat tidak dalam keadaan
mabuk.
“Apa yang
akan dia lakukan jika dia mabuk, memang nya?” tanya Min Hyuk, saat itu Bong
Soon pindah ke tempat lain mencari tiang untuk menari sendirian.
Bong Ki
mulai panik. Bong Soon memegang tiang dan dibuat binggung karena tiangnya malah
lepas. Semua orang terdiam melihat Bong Soon yang sangat kuat. Bahkan Bong Soon
menaruh tiang diatas pundaknya dan memutar-mutar seperti pedagang yang
mengunakan pikulan. Min Hyuk hanya tersenyum melihat tingkah Bong Soon saat
mabuk bisa mengeluarkan semua kekuatanya tanpa sadar.
Bong Soon
terbangun dari tidurnya dan berjalan ke ruang makan untuk mengambil minum.
Ibunya langsung memukul dan mengumpat anaknya memang gadis gila. Bong Soon
heran pagi-pagi ibuny ayang sudah memukulnya. Nyonya Hwang dengan nada tinggi
bertanya apakah anaknya itu tak ingin yang sudah dilakuakan semalam.
“Apa?
Memangnya apa yang aku lakukan? Kemarin... kemarin, aku menonton film Dan pergi
ke klub lalu menari di klub...” ucap Bong Soon panik seperti merasakan sesuatu
sudah terjadi
“Presdir
tampanmu mengantarmu pulang semalam. Tapi apa kau tahu apa yang kau lakukan
selanjut nya?” ucap Nyonya Hwang
“Apa??!!
Apa yang aku lakukan? Apa aku muntah?” kata Bong Soon. Nyonya Hwang pikir Lebih
baik anaknya muntah saja semalam.
“Apa aku
memukulnya?” kata Bong Soon makin panik. Nyonya Hwang pikir itu lebih baik
memukul sampai babak belur. Bong Soon makin penasaran apa yang sudah
dilakukanya.
Flash Back
Bong Ki
membawa Kyung Shim yang mabuk masuk dalam rumah dan membawanya ke kamar
kakaknya. Sementara Min Hyuk memapah Bong Soon yang sangat mabuk, Nyonya Hwang
panik melihat Min Hyuk yang mengantar anaknya pulang.
“Kau
adalah Presdir dari perusahaan tempat kerja nya Bong Soon, kan?” ucap Nyonya
Hwang, Min Hyuk membenarkanya.
“Ibu.
Orang ini adalah brengsek total.”umpat Bong Soon, Nyonya Hwang panik memarahi
anaknya yang sudah diajari untuk bersikap
sopan santun lebih baik dari ini dan terlalu banyak minum. Min Hyuk pun tahu.
“Ibu, dia
gay! Hei, "log out" (keluarlah) dari sikap gay-mu itu sekarang!” kata
Bong Soon, Ibunya pikir seharusnya "login?" dan meminta anaknya agar
berhenti. Bong Soon tiba-tiba mencubit pipi Min Hyuk
“Hei,
kau, isssh. Jika kau terusberkeliaran di dekat Gook Du Aku akan membunuhmu...”
kata Bong Soon. Bong Ki melihat kakaknya panik menurutnya itu kebalikan dan
mengajak agar segera pergi ke kamarnya.
“Hei..
Berhenti menatap pantat nya Gook Du! Dan jika kau menyentuh pantat nya Gook Du,
aku akan membuat pantatmu menghilang dari tubuhmu! Ibu, ia seorang brengsek
yang tak tahu diri! Aku ingin melepaskan diri dari orang ini, Dan kembali ke kehidupan pengangguran dengan
terhormat!” ucap Bong Soon. Keduanya panik langsung mengajak Bong Soon masuk
kamar saja.
Bong Soon
benar-benar merasa menyesal dan frutasi, Nyonya hWang pikir Sekarang, lupakan
saja rencana untuk menikahi dengan Min Hyuk tapi berlutut di hadapan nya dan
memohon untuk jangan memecatnya. Bong Soon benar-benar hidupnya seperti diujung
tanduk karena mabuk.
“Sekarang
ini aku selalu pergi untuk berdoa di hadapan Sang Buddha, lalu semua ini
terjadi!” keluh ibunya pergi ke ruang tengah
“Hidupku,
yang sudah cukup memalukan seperti ini, semakin buruknya menjadi-jadi. Seperti
nya sel-sel yang memperbaiki liverku secara mekanisme berpesat cepat ke tubuhku
saat aku mulai mabuk semalam. Semalam, aku seorangwanita yang gila.” Gumam Bong
Soon membaringkan kepalanya.
“Cepat
Kenakan pakaian putih, gerai rambutmu, dan gelar tikar lau memohon pengampunan
di tempat bos-mu! Memohonlah padanya!” teriak Nyonya Hwang pada anaknya.
Gook Doo
masuk ruangan memberitahu ketua tim mendapat laporan orang hilang, tapi ada
sesuatu yang mencurigakan, korbannya wanita berusia 32 tahun, pemilik sekolah
balet. Ketua Tim yakin kalau korban pasti sangat kurus, danmemiliki tubuh
semampai.
“Ya,
itulah yang sedang aku pikirkan. Ada sesuatu yang mencurigakan tentang itu.”
Kata Gook Doo
“Cepat
cari tahu... Mulailah, dengan tempat yang terakhir ia kunjungi.” Perintah Ketua
Yook
Dua
anggota lain datang, memberitahu Hasil dari
laboratorium forensik nya sudah sampai dan Jejak sepatu yang mereka temukan adalah
model edisi terbatas dari tahun lalu merupakan Barang Designer. Ketua Yook
makin tersenyum bahagia karena semua nya
jadi jauh lebih mudah untuk mereka.
“Haruskah
kita melakukan investigasi tindak lanjut?” tanya anak buahnya. Ketua Yook
menganguk. Semua pun bergegas.
Wanita
berbaju merah tersadar denga tangan yang sudah diikat, lalu terlihat ketakutan
meminta tolong. Si pria memberitahu wanita itu kalau harus segera cepat sembuh,
pengantin keduanya dan mengaku sangat suka
wanita yang kurus jadi harus kurus untuk mengenakan gaun pengantin dan
makan hanya satu hari sekali.
“Aku
mohon selamatkan aku.” Ucap si wanita ketakutan,
“Tentu
saja. Apa kau pernah bertemu suami yang membunuh istrinya?” kata si pria
seperti memiliki kelainan jiwa.
“Aku
mohon selamatkan aku.” Ucap Si wanita kembali memohon, akhirnya si pria
menamparnya.
“Diam
kau... Aku benci wanita yang terlalu banyak bicara.” Kata si pria misterus.
Nona Kim
dalam penjara masih mengunakan dress putih ketakutan memlih untuk makan yang
diberikan untuknya. Sementara wanita kedua meminta agar diselamatkan dalam
penjara disampingnya.
Gook Do
memberitahu korban bernama Lee Joo Young. Pemilik sekolah balet, terakhir
terlihat dua hari yang lalu sekitar pukul 23:00 di sebuah bar. Detektif Kim
memberitahu Sebelumnya Nona Lee memanggil supir pengganti saat mememeriksa
nomor telepon pengemudi nya, itu adalah nomor telepon Burner, yang tidak bisa terpakai lagi
“Lacak
nomor telepon burner nya. Dan kau tahu plat nomor nya Nn. Lee?”kata ketua Yook
“Ya, tapi
tidak ada sesuatu yang menonjol. Kurasa, kita harus mencari aktivitas terbaru
dari mobil nya.” Kata Gook Doo
“Pastikan
semua yang kalian selidiki, harus dilakukan dengan diam-diam.” perintah Ketua
Yook. Semua mengerti.
Bong Soon
menyikat gigi sambil bergumam tentang nasibnya yaittu Pilihan Pertama:
Membawanya untuk di diagnosis oleh psikiater Dan bilang kalau ia punya masalah mental yang membuatnya jadi bersikap
gila secara mendadak.
“Dengan
melakukan itu, aku bisa mencoba untuk mendapatkan simpati dari dia. Lalu Pilihan
Kedua: Bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Dan Pilihan Ketiga: Berpendapat
bahwa ia mengingat hal-hal yang salah karena dia juga mabuk.” Gumam Bong Soon.
Kyung
Shim baru bangun membahas tentang Min Hyuk, merasa yakin dia tidak gay. Bong
Soon pikir Pilihan Keempat: Memperkenalkan Min Hyuk dengan pria yang keren,
tapi akhirnya ia mengeluh sendiri apakah itu saja pilihan terbaik yang
dimilikinya.
Sementara
Min Hyuk baru saja selesai mandi mengingat saat Bong Soo mencubit pipinya
menyuruh agar "log out"
(keluarlah) dari sikap gay itu sekarang Dan kembali ke kehidupan pengangguran
dengan terhormat. Senyuman Min Hyuk malah terlihat saat mengingatnya.
Bong Soon
yang gelisah melihat Min Hyuk yang lebih dulu menelpnya, Min Hyuk bertanya
dengan gaya lembut apakah Tidur Bong Soon
nyenyak semalam. Bong Soon mengaku menyenyak dan bertanya balik. Min
Hyuk pikir Untuk tidur nyenyak seperti itu rasanya tidak pantas. Bong Soon
mulai panik dan mengaakan kalau ingin memberikan kesempatan lagi maka akan....
Min Hyuk menyela.
“Apa kau Sudah
sarapan?” tanya Min Hyuk. Bong Soon binggung dan menjawa belum.
“Bong
Soon. Kau tahu 'kan, aku akan bekerja hari ini? Baiklah, kalau begitu. Aku akan
bertemu denganmu di sana. Makanlah sarapan dengan lahap dan jangan buru-buru
untuk datang bekerja! Aku akan bekerja setelah olahraga. Kau tidak perlu datang
lebih awal.” Ucap Min Hyuk lembut. Bong Soon mengerti walaupun terlihat
binggung ponsel pun ditutup
“Apa
begini rasanya, saat kau tidak mengerjakan PR tapi gurumu tidak masuk karena
sakit? Dan kenapa suaranya jadi terdengar sangat enak di dengar dan manis? Ohh.
Yesus dan Buddha akan begitu baik padaku!” gumam Bong Soon.
Ia duduk ditempat tidurnya merasa Min Hyuk itu
lumayan juga. Sementara Min Hyuk melihat Bong Soon itu mut sekali karena
akan menghilangkan pantatnya dari tubuhnya, menurutnya Bong Soon sungguh
sesuatu Dan aneh serta seksi. Ia dengan bahagia kalau Bong Soon iu si imut yang
menggemaskan itu dan tidak bisa membencinya.
“Hei,
tidak peduli berapa banyak aku memikirkannya. Kurasa dia tidak gay.” Kata Kyung
Shim baru saja selesai mandi.
“Kyung
Shim! Bukan itu yang penting sekarang tapi Kepribadiannya yang penting!
Presdirku seperti orang yang hebat!” kata Bong Soon bangga
“Kau waktu
itu menjuluki dia pria gila yang gay, kenapa malah berubah pikiran?” komentar
Kyung Shim heran
“Saat
seseorang bertanggung jawab menjalankan sebuah perusahaan besar mereka kadang-kadang.bisa
sedikit gila” ucap Bong Soon membela
“Kau
menghinanya habis-habisan, menjuluki dia kalau isi kepalanya dipenuhi kotoran. Dan
kau pernah bilang kalau cara berpakaian dia seperti gisaeng yang sudah
sinting!” kata Kyung Shin heran. Bong Soon langsung mengelak
“Dia
hanya memiliki selera pakaian yang luar biasa, itu saja.” Ucap Bong Soon lalu
pamit pergi berkerja dengan wajah bahagia.
Kyung Min merasa kalau temanya itu sudah sinting rupa.
Bong Soon
berjalan dengan riang pergi ke kantor, tak sengaja saat menyeberang bertabrakan dengan seseorang lalu pria itu
meminta maaf. Bong Soon terdiam mengingat saat dirumah sakit bertabrakan dengan
dokter yang memiliki suara yang sama, seperti ia menemukan pelaku penculikan.
Bersambung
ke episode 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar