PS : All
images credit and content copyright : KBS
Myung
Seok mendekati Sung Ryong bertanya apa yang sedang di kerjanya. Sung Ryong
mengatakn sedang mencari tahu, apa yang dibuat Myung Seok pada timnya. Myung
Seok merasa heran pada Sung Ryong yang seharusnya marah-marah seperti
sebelumnya. Sung Ryong malah bertanya kenapa ia harus marah.
“Menurut
pendapatku, kau menyimpan amarahmu... untuk mengeluarkannya sekaligus, kan?”
kata Myung Seok curiga, Sung Ryong mengaku tak seperti itu.
“Kurasa,
seperti itu. Aku bisa merasakan kemarahan yangterkonsentrasi pada suaramu.”
Kata Myung Seok, Sung Ryong merasa tak seperti itu.
Saat itu
Myung Seok menumpakah minumnya dan meminta maaf karena tidak melakukannyadengan sengaja. Sung Ryong
bisa mengerti dan akan membereskanya. Myung Seok pun menguji kemarahan Sung
Ryong, Sung Ryong terlihat masih bisa tenang menanggapinya hanya berkomentar
agar Berhenti mengacak-acak karena membutuhkan waktu untuk merapihkanya.
“Apa kau
sedang bertukar jiwa dengan seseorang Atau telah ada menjadi perubahan besar di
rasi bintang?” kata Myung Seok, Ha Kyung datang memanggil Sung Ryong, Sung
Ryong melambaikan tangan, Ha Kyung kaget melihat tangan Sung Ryong diperban.
Keduanya
disudut ruangan lain, Ha Kyung menanyakan alasan Sung Ryong yang tidakmengangkat
telponnya. Sung Ryong mengaku Selama ini
sibuk. Ha Kyung pikir mereka jangan
terus berpacu dengan hasil yang diperoleh sekarang ini. Sung Ryong pikir Yang penting dalam hidup adalah hasilnya dan Proses
tidaklah penting.
“Itu
hanya disaat kau melawan musuhmu.Jika proses berjalan lancar, seseorang akan
tetap menjadi dirinya sendiri meskipun hasilnya buruk. Kau harus beristirahat
untuk sementara waktu. Lalu, kau harus mencari kesempatan.” Kata Ha Kyung
“Aku bisa
tahu, kalau kau sangat perhatian, Asisten Manager Yoon. Kau seperti kakak perempuanku.” Ucap Sung
Ryong mengoda
“Lalu apa
kau ingin menjadi adikku... selama satu jam, Sung Ryong?” ucap Ha Kyung
tersenyum.
Sung
Ryong pun setuju dengan memanggilnya Nuna dan bisa menerima pukulan darinya. Ha
Kyung tertawa menurutnya itu tak mungkin lalu membahas tentang Gi Ok, membuat
suratpengunduran diri...dan menghilang begitu saja bahkan tidak bisa
menghubunginya. Sung Ryung mengumpat pada Gi Ok dan bertanya apakah sudah pergi
ke rumhanya.
Ha Kyung
mengelengkan kepala, Sung Ryong pikir seharusnya Ha Kyung sudah menyeretnya
keluar dari rumah.
Tuan Won
minum di meja malam melihat Gi Ok pulang lebih cepat dari hari biasanya. Gi Ok mengatakan kalau sudah memberikan surat
pengunduran dirinya kemarin. Ayahnya terlihat kaget mendengar ucapan anaknya.
Gi Ok pikir ayahya mungkin tak akan tetap berkerja kalau ada diposisinya.
“Tidak
ada orang yang lebih berdosa, dariku.” Ucap Gi Ok marah
“Tapi
tetap saja, bagaimana bisa kau keluar dari pekerjaanmu? Aku di caci maki oleh
semua orangKarena aku ingin kau untuk menjaga pekerjaan ini.” Kata Tuan Won
“Memangnya,
apa guna pekerjaan ini? Aku bisa bekerja di perusahaan yang berbeda.” Kata Gi
Ok,
“Ini TQ
Group. Aku sangat bangga, kau bisa bekerja di sana!” ucap ayahnya
“Aku malu
bekerja untuk TQ Group. Semua menjadi lebih buruk karena Ayah.” Kata Gi Ok
marah
Saat itu
Sung Ryung masuk rumah menyuruh keduanya berhenti adu mulut, Gi Ok dan ayahnya
melonggo melihat Sung Ryong yang datang ke rumah mereka. Sung Ryong menegasa
kalau sengaja membeli rumput lau untuk
melihat keduanya bertengkar.
“Kau
benar-benar tidak harus melakukan ini. Bahkan orang-orang yang paling gila di
dunia tidak bisa menang melawan... orang ini. Apa Kau tahu siapa? Yaitu Orang
tua mereka. Orang tua benar-benar gila. Memangnya, apa penting nya anak mereka
untuk mereka?” kata Sung Ryong
“Tuan
Won.. Jika ada sesuatu yang terjadi,seharusnya memberitahu kami. menjambak
rambut Direktur Seo, atau mencengkeram Tenggorokannya, Kau membuatku terlihat seperti
orang bodoh.” Ungkap Sung Ryong kecewa.
Gi
Ok pun meminta maaf. Sang Ryung menyuruh
Gi Ok bukan meminta maaf padanya tapi pada ayahnya, lalu merasa keduanya membuat video untuk satu sama lain nanti dan
mengaja teman kerjanya agar bisa pergi
untuk bekerja karena Pengunduran dirinya
tidak diterima. Gi Ok pun kembali meminta maaf.
Sung Ryong
terlihat gelisah dalam ruangan lamanya, semua berkumpul seperti ingin menerima
suatu pengumuman. Sung Ryong pun mengaku kalau
ingin meminta maaf kepada mereka semua dengan tulus karena tidak
berhati-hati dengan semua yang dilakukan.
“Aku
telah melakukan dampak buruk yang besar untuk kalian semua. Mulai sekarang, aku
akan ingat bahwa aku punya kalian di belakangku, dan bukan hanya aku seorang
diri. Aku akan melakukan urusanku dengan sangat hati-hati. Maafkan aku.” Ucap
Sung Ryong
“Apa
menurutmu, kau bisa melakukan itu?” komentar Jae Joon sinis, Semua hanya
terdiam lalu Manager Choo pun meminta agar Sung Ryong pergi keluar saja.
Sung
Ryong pun berdiri di lorong dengan wajah sedih,
manager Choo yang ada di dalam ruangan berteriak gembira meminta uang
karena menang taruhan kalau Sung Ryong akan meminta maaf dengan sangat serius dengan
kerutan di wajahnya.
“Aku
kira, dia akan meminta maaf yang seolah terdengar seperti itu bukan masalah
besar.” Ucap Jae Joon
“Aku
seharusnya tidak mengubah taruhanku.” Keluh Sang Tae kesal.Hee Jin tak percaya
Manager Choo yang mengambil uang mereka semua.
“Apa kau
merencanakan ini dengan Kepala?” komentar Ha Kyung, Manager Choo terlihat
bahagia dengan uang ditanganya.
Jae Joon
memeluk Gi Ok yang akhirnya kembali, Gi Ok pun meminta maaf karena menghilang
begitu saja. Manager Choo pikir seharusnya Ha Kyung bertaruh bersamanya. Ha
Kyung merasa kalau masih lebih suka Kepala Kim yang sebelumnya. Manager Choo
senang karena memiliki penghasilan tambahan.
Sung
Ryong masuk ruangan melihat mereka semua sedang bertaruh, Manager Choo memberitahu kalau Uang ini akan memberi
mereka berdua makan dan akan membuatkan ikan rebus malam ini. Sung Ryong
menegskan dirinya bukan orang bodoh. Semua terlihat bahagia sambil berpelukan
bersama.
Sung
Ryong keluar dari ruangan dengan penuh semangat mengatakan akalu Operasi Bisnis
tidak akan pernah mati dan harus mulai sekarang sera benar-benar merindukan
orang itu. Seo Yul melihat Sung Ryong seperti sedang menunggunya di Lobby lalu
bertanya apakah ia tidak pulang.
“Ada
sesuatu yang ingin kukatakan padamu.” Kata Sung Ryong, Seo Yul bertanya apalagi
sekarang dan menduga kalau Nyonya Jang yang membantunya lagi sekarang.
“Seperti
yang kau katakan, Aku ingin kembali ke diriku yang tidak berguna, seperti dulu.”
Kata Sung Ryong, Seo Yul mengejek kalau itu bagus.
“Apa Kau
mau keluar dari pekerjaan ini?” kata Seo Yul, Sung Ryong mengatakan bukan
seperti itu tapi ingin mulai bermain secara jujur dan adil.
Seo Yul
seperti salah mendengarnya, Sung Ryong mengatakan kalau akan Bermain secara
jujur dan adil. Seo Yul tertawa mendengarnya merasa kalau Sung Ryong sedang
bermain seperti itu maka sudah kalah melawannya. Sung Ryong pikir itu bukan
standart darinya tapi akan bermain dengan standranya.
“Jika kau
menang, semua yang kau lakukan akan dianggap adil.” Kata Sung Ryong, Seo Yul
membenarkan berkomentar Sung Ryong sudah
belajar banyak.
“Itu
sebabnya aku akan bermain seperti diriku. Aku akan memainkan ini dengan cara
Gunsan.” Kata Sung Ryong, Seo Yul pikir Seharusnya Sung Ryong seperti ini sejak awal.
“Aku
pikir. orang-orang yang bekerja mengenakan pakaian mewah dan mengendarai mobil
mewah, di bangunan 60 lantai mereka, semua menjalani kehidupan dengan sangat
bersih. Tapi mereka semua hanyalah preman berjas.” Komentar Sung Ryong
Seo Yul
malah menyindir Sung Ryong “sampah” yang baru saja menjulukinya dengan preman. Sung Ryong
menegaskan bahwa harus melawan preman seperti preman, ia pun akan bersikap
lembut, tapi itu hanya akan membuatnya terlihat seperti orang bodoh. Seo Yul
pikir itu Tidak mungkin karena akan banyak melihat gerakan-gerakan berani Sun
Ryong itu.
“Jujur,
itu sungguh tidak terasa menyenangkan sampai sekarang. Tidak menyenangkan sama
sekali.” Kata Seo Yul merasa posisinya sekarang 1-0
“Kau
harus ambil popcorn dan saksikan apa yang akan kulakukan. Aku akan menunjukkan
padamu, apa yang aku punya.”Ucap Sung Ryong.
“Aku
minta padamu. Pastikan, kau melakukan apa yang ingin kau lakukan.Lakukan apapun
yang kau inginkan.” Kata Seo Yul merasa tak peduli lalu berjalan pergi. Sung
Ryong berharap Seo Yul menghirup banyak partikel ultra-fine.
Sung
Ryong mencari sesuatu di dalam kamar atapnya,
dan menemukan sebuah jas menurutnya kalau akan masuk ke pengadilan, maka
perlu mendapatkan seragam. Sepatu sneakers kuning dan kemeja kotak-kotak yang
terlihat sangat nyentrik membuat semua pegawai menatap Sung Ryong saat masuk
lobby.
“Aku tahu
ini akan terjadi. Ini adalah pakaian khas-ku dan Pakaian ini sangat nyaman.”
Ungkap Sung Ryong, sementara Manager Choo yang berjalan dibelakang menutup
wajah karena Sung Ryong sangat memalukan dan berjalan lebih dulu.
Myung
Seok tertawa mengejek melihat cara pakaian Sung Ryong, dengan menarik kerah nya
keluar karena mengangap itu fashion yang keren., lalu memberitahu bahwa itu
terlihat jelek. Ia berpikir Sung Ryong seorang penjelajah waktu dari tahun
90-an?
“Ini yang
disebut sebagai "gaya lokal". Beginilah cara berpakaian orang-orang
modis di Gunsan.” Kata Sung Ryong
“Apa
begitu cara berpakaian nya seseorang untuk menjual anak ayam pada anak-anak?
Apa Kau sudah tahu yang akan kita kerjakan di sini? Public Relations (Humas)
bukanlah pekerjaan yang mudah.” Ucap Myung Seok menaruh telunjuk didepan hidung
Sung Ryong.
“Apa kau
menusuk hidungku dengan tusukan?” kata Sung Ryong, Myung Seok menyuruh Sung
Ryong diam saja agar bisa merasakanya.
Sung
Ryong memegang jari Myung Seok dan langsung melawanya seperti memelintir
jarinya. Myung Seok panik dan merasakan kesakitan, Sung Ryong tahu ini akan
terjadi dan memberitahu dokter kalau jarinya itu akan retak.
Tuan Park
memberikan tanda tangan pada berkas dan bertanya pada Min Young, Apa restrukturisasinya hampir beres. Min
Young mengatakan merkea harus membereskan segala urusan dengan para kreditur, tapi
harus diselesaikan dalam 2 atau 3 hari.
“Setelah
selesai, kita akan menginformasikan Seoahn Jangryong.” Jelas Min Young
“Jangan
bersantai sampai semuanya selesai. Dan Bereskan segalanya.” Perintah Tuan Park,
Min Young menganguk mengerti.
“Aku
ingin menanyakan sesuatu. Apakah Anda mengatakan kepadaku untuk mengambil alih
TQ Retail pada bulan Januari?” kata Min Young karena ingin mulai mempersiapkan
untuk itu.
“Oh,
itu... Tunggulah sebentar lagi. Aku akan memberikan lampu hijau saat semuanya
sudah siap.” Kata Tuan Park
Min Young
terdiam dalam ruangan merasa kalau Pasti ada sesuatu yang salah. Ma Geun
mengartikan bahwa Presdir lebih mementingkan Direktur Seo. Min Young pikir
seperti itu.
“Haruskah
aku melakukan sesuatu untuk menggoyahkan kesepakatan Seoahn Jangryong?” kata
Man Geun
“Tidak.
Sudah terlambat untuk itu. Jika kita melakukan sesuatu sekarang, maka dia akan
langsung melihat.” Ucap Min Young
Sang Tae
menempelkan stiker agar tak merokok dan berisik, dengan memberitahu bha dai Manajemen Etis,
jadi harus berbicara dengan tenang dan Jangan dengan suara yang keras. Kwang
Sook datang bertanya siapa yang memesan kopi, seorang wanita meminta agar
dibawa ke ruang rapat.
“Aku
sangat senang Operasi Bisnis telah dihilangkan. Dasar.. sekelompok yang
menjengkelkan. Mereka seharusnya dari dulu saja menghilangnya, karena Mereka
tidak efisien.” Ungkap Ma Geun, Kwang Sook terdiam mendengan nama tempat Sung
Ryong berkerja.
“Dept.
Akuntansi mengambil alih tugas-tugas mereka tanpa masalah apapun. Semuanya
sudah lebih baik sekarang bahwa semuanya telah terpusat.” Kata Manager Lee
“Terutama
Kim Sung Ryong. Aku sangat senang dia keluar dari pandanganku. Dia orang yang
sangat merepotkan sampai sekarang.” Kata Ma Geun sinis
Kwang
Sook terlihat kesal memberikan gelas kopinya dan sengaja menjatuhkan pada
selangkangan Ma Geun, Ma Geun langsung menjerit kepanasan seperti tak tahu yang
harus diperbuatnya. Kwang Sook meminta maaf, Ma Geun yang marah menyuruh Kwang
Sook segera keluar. Manager Lee dan Tuan Park juga binggung. Nona Kang hanya
bisa menutup matanya.
“Biar
saja sampai kulitnya matang bahkan Rebus sampai tulang panggul. Aku
menyukainya.” Ungkap Kwang Sook dongkol.
Saat itu
Sang Tae dan Kwang Sook saling bertemu, Kwang Sook merasa pernah bertemu di
suatu tempat sebelumnya dan memanggil Sang Tae sebagai Tuan Hall Monitor. Sang
Tae membenarkan kalau mereka bertemu tidak secara langsung tapi mengaku selalu
menyimpan wajah Kwang Sook di hatinya. Kwang Sook tak percaya Sang Tae bisa
mengetahui namanya.
“Suatu
malam... Kepala Kim Sung Ryong dan aku minum-minum Dia menunjukkan fotomu.”
Cerita Sang Tae
“Apa kau Kutu
buku berkacamata?” ucap Kwang Sook, Sang Tae
“Aku
tidak percaya kitabisa bertemu langsung.” Ungkap Kwang Sook malu-malu lalu
memberikan permen lolipop. Sang Tae pun
menerimanya.
Myung
Seok duduk diruangan menatap sebuah boneka mengangap sperti ayahnya dan
berbicara kalau sampai kapan ayahnya itu
akan terus meremehkannya, bahkan rambutnya sudah hampir habis jadi meminta agar
menyerahkan perusahaan sekarang saja.
“Aku
ambisius dan memiliki aspirasi. Aku terdengar begitu keren.” Ungkap Myung Seok
bangga, saat itu terdengar bunyi ketukan buru-buru Myung Seok menyembunyikan
bonek dibawa kursinya. Sung Ryong masuk menyuruh Myung Seok kembali duduk.
“Kau akan
berteriak padaku jika aku duduk.” Kata Myung Seok ketakutan. Sung Ryong
menyuruh Myung Seok agar segera duduk.
“Apa Kau
bisa izinkan aku bekerja di luar kantor selama tiga hari? Katanya, aku perlu
meminta izinmu.” Ucap Sung Ryong, Myung Seok membenarkan.
“Tapi
Kenapa kau ingin bekerja jauh dari kantor?” tanya Myung Seok, Sung Ryong
mengatakan Ada masalah yang harus diurus.
“Kau
tidak boleh meminta izin tanpa alasan.” Kata Myung Seok bergaya seperti bos.
Sung
Ryong pikir harus memukul Myung Seok saja, Myung Seok pun langsung ketakutan.
Sung Ryong mengatakan kalau ingin main-main dengan Seo Yul, ia yakin Ibu Myung
Seok itu bilang kalau Direktur Seo dan
dirinya punya dendam. Myung Seok terdiam, Sung Ryong pikir Myung Seok tak
memberikanya dan menjatuhkan semua mainan robot diatas meja.
Myung
Seok panik meminta agar Jangan menyentuh Nana dan memberitahu waktu Dua hari
tak lebih. Sung Ryong memegang tangan Myung Seok meminta maaf dengan jari
tanganya, lalu mengedipkan mata dengan mengucapkan terimakasih.
Sung
Ryong bersembunyi dibalik bilik berbicara pada Ga Eun tentang kakak kandungnya
adalah seorang polisi menurutnya mengatakan hal itu agar bisa meminta bantuan darinya. Ga Eun membenarkan.
“Boleh
aku meminta dia untuk mencarikan dua orang?” kata Sung Ryong bertemu dengan Ga
Eun diruangan rapat.
“ Dia
mungkin mengatakan Iya, jika aku mengganggu dia.” Ucap Ga Eun lalu bertanya
apakah Sung Ryong perlu informasi
pribadi
“Aku
ingin menebusnya untuk seseorang.” Kata Sung Ryong
“Aku mau
ikut. Tolong bagikan informasi yang kau punya. Jika kau setuju aku bisa ikut,
maka aku akan meminta pertolongan Oppa-ku.” Kata Ga Eun, Sung Ryong mengejek Ga
Eun itu ratu negosiasi.
“Kiat
berada di pihak yang sama. Ini adalah kesepakatan.” Kata Ga Eun, Sung Ryong pun
mengucapkan terimakasih.
Ha Kyung menelp kakaknya mengatakan ingin mencari tahu terkait dua orang untukku dan akan menjelaskan
alasan nya nanti. Sung
Ryong makan di warung tenda. Ha Kyung baru datang merasa terlambat tapi ingin
makan kue ikan. Sung Ryong merasa Ha Kyung sudah terlambat jadi harus pergi. Ha Kyung merengek
ingin makan satu saja, Sung Ryong pun mendorong Ha Kyung pergi dengan memberikan
sup kuah ikan saja.
Ha Kyung
mengeluh kedinginan, Sung Ryong mengemudikan motornya merasa tidak dingin sama
sekali tapi bibirnya gemetar dan memberitahu bahwaakan segera sampai. Ha Kyung
merasa kalau pipinya akan membeku karena dingin. Sung Ryong menyuruh Ha Kyung
memegang erat pinggangnya dan mempercepat motornya.
Seorang
pria sudah menunggunya, Sung Ryong dan Ha Kyung pun menemuinya. Si Pria
memberitahu kalau orang itu pergi dengan seorang wanita seksi. Sung Ryong pun
berpikir seperti itu, saat itu melihat dari kejauhan seorang pria dan wanita
masuk ke dalam mobil.
Ketiganya
langsung bersembunyi saat mobil berjalan disamping mereka, Si pria mulai
memberikan ciuman pada si wanita dalam mobil. Ha Kyung dkk langsung mengambil
gambar dengan ponsel mereka sebagai bukti. Si pria panik, Sung Ryong
memberitahu kalau sedang mengambil foto dan sudah terekam lalu menyuruhnya agar
segera keluar dari mobil.
Si Pria
akhirnya keluar tak habis pikir dengan yang dilakukan Sung Ryong dkk. Sung
Ryong pikir mereka sudah menangkap manager yang sedang berselingkuh. Manage
mengelak, Pria satunya menyuruh Manager Jangan beralasan dan Jangan bertindak
sok menjadi orang jujur. Si Manager bertanya apa yang dinginkan mereka.
“Kesepakatan
yang bersih. Bukti Jasa Pengiriman TQ.” Kata Sung Ryong dan Ha Kyung
“Apa Kau
polisi? Atau Dari Firma Akuntan?” ucap si pria. Sung Ryong memberitahu namaya.
“Mari
kita membuat kesepakatan sebelum aku menggunakan paksaan.” Tegas Sung Ryong,
Sang Manager merasa tidak bisa melakukan
itu.
“Apa yang
aku lakukan hari ini...Aku akan memohon pengampunan pada istriku.” Kata si
manager
“Baguslah.
Kau memang berani. Tapi Kau mempekerjakan gadis-gadis yang baru saja lulus SMA,
membiarkan mereka untuk bekerja, lalu memecat mereka Tanpa membayar” kata Sung
Ryong, Si manager kaget Sung Ryong bisa mengetahuinya.
“Kau
bahkan melecehkan beberapa dari mereka Secara seksual.” Ungkap Pria lainya. Si Manager
mengatakan bahwa Tuduhan itu telah dibatalkan.
“Apa Kau
pikir setelah berdamai semuanya akan berlalu begitu saja?Aku baru saja
memulai.Apa saudara-saudaramu tahu?Apa mitra bisnismu tahu?” ucap Sung Ryong
mengancam
“Kapan
Chuseok tahun ini?Boleh aku berkunjungkerumahmu secara tiba-tiba?”kata si pria
yang terlihat seperti polisi
Si
Manager pun ketakutan, Sung Ryong tertawa menurutnya Sedikit ancaman bisa membuat si manager menciut
begini. Ha Kyung memberikan selembar kertas agar mengirimkan surat ke alamat
itu oleh kurir besok. Sung Ryong
menambahkan kalau si manager yang membayar ongkirnya.
Ha Kyung
bertemu seseorang lagi saat di parkiran menyindir apakah tidurnya nyenyak
semalam. Si pria dengan nada remeh bertanya apa lagi sekarang. Ha Kyung kembali
menanyakan pertanyaan yang sama. Si pria
mengaku tidak dan tidak ingin bicara lagi.
Sung
Ryong dari belakang sudah menghantam bagian punduk si pria dan membuatnya jatuh
pingsan. Ha Kyung pun memberikan pujian pada Sung Ryong yang memberikan pukulan
bagus.
Si
Manager akhirnya sadar dengan tangan terikat dan sudah ada ruangan permainan
gol. Sung Ryong memukul bola tepat didepan wajah si manager, manager ketakutan
melihatnya. Sung Ryong mengaku kalau baru pertama kali bermain golf. Si Manager
memberitahu kalau mereka tidak boleh memperlakukannya seperti ini.
“Aku
hanya mengembalikan permintaanku.” Kata Sung Ryong lalu meminta pada Ha Kyung
untuk memainkan sesuatu yang hidup.
“Pada
tanggal 27 setiap bulan, aku mendepositkan uang pada Lim Jeong Woo. Mereka
memang melakukan pengambilan uang ilegal. Selain jumlah resmi yang terhitung,
aku mendepositkan uang tambahan sebagai suap.” Terdengar rekaman suara.
Ha Kyung
berpura-pura kalau ingin memutar lagu dari ponselnya, Si Manager mengaku kalau
tidak punya pilihan, Ha Kyung terlihat
marah pada si Manager yang tidak seharusnya muncul jadi meminta agar
mempertimbangkanlah situasi yang tengah dialami. Manager mengaku kalau tidak
memiliki kekuatan apapun. Sung Ryong melihat si pria itu berpura-pura menjadi korban
sekarang
“Kau
bilang, Kau tidak memiliki kekuatan Apa kau baru punya kekuatan disaat kau
menerima suap atau menghabiskan uang orang lain?” ucap Sung Ryong
“Kau
pernah sekali diselidiki untuk penggelapan.Lalu Pamanmu, salah satu eksekutif
membebaskanmu.” Kata Ha Kyung. Sung Ryong merasa kalau si Manager memang sudah
busuk.
“Jang
Man, apa menurutmu aku bisa menempatkan bola di kepalanya?” kata Sung Ryong,
Jang Man pun mempersilahkanya.
Si Pria
pun ketakutan melihat bola yang akan dipukul diatas kepalanya lalu bertanya
yang dinginkan keduanya. Sung Ryong
meminta buku besar walaupun hanya satu saja. Si Manager yakin kalau akan
dibunuh jika memberikan itu. Sung Ryong pun memberikan pilihan Mati disini atau
mati nanti. Si pria meminta agar Sung Ryong memberikan jalan keluar yang baik.
“Berikan
buku besar dan menghilanglah selama satu bulan. Aku akan memperkenalkan
seseorang yang bisa membantumu di Gunsan. Aku akan melakukan apapun yang aku
bisa untuk membereskan ini dalam sebulan. Jadi Katakan YA sekarang!” ucap Sung
Ryong . Si manager pun mau tak mau menerima tawaran Sung Ryong.
Sung
Ryong akhirnya menerima sebuah surat yang berisi “BUKTI PEMBAYARAN UANG” dan
hampir semua dilakukan melalui Taipan Bank. Akhirnya Ha Kyung bisa mengerti
kalau Ini adalah bank yang sama, rekening yang sama dari kertas yang sudah
disatukan oleh Ga Eun dalam box penghancur.
“Apa Dana
rahasia Jasa Pengiriman TQ ini masuk ke rekening ini?” kata Ga Eun ikut
bergabung dengan keduanya. Sung Ryong membenarkan dan memuji Gae Eun
“Orang-orang
dari Seoahn Jangryong akan datang hari ini Untuk diberikan pengarahan pada
hasil restrukturisasi.” Kata Ha Kyung
“Bukankah
kita harus mengekspos ini itu juga?” pikir Ga Eun
“Apa yang
akan kita dapatkan jika kita mengatakan informasi ini pada orang-orang China
itu?” kata Sung Ryong
Ga Eun
pikir Sung Ryong bisa memperbaiki apa
yang telah ditetapkan untuk dilakukan sejak awal. Ha Kyung mengartikan bahwa
itu Rencana pembangunan ulang. Ga Eun menganguk mengerti, wajah Sung Ryong
terlihat berbinar-binar.
Seo Yul
memberikan laporan hasil restrukturisasi. Nona Kang menerjemahkan pertanyaan
bosnya apakah rencana pembangunan ulang
itu gagal total. Min Kyung membenarkan.
Nona Kang mengatakankalau memang ia tidak menemukan kesalahan dengan
laporan tersebut, maka akan berinvestasi. Seo Yul bisa bernafas lega dan
mengucapkan terimakasih. Min Young pikir makanan ringan nya masih belum datang.
Saat itu
Sung Ryong datang membawa makanan riang yaitu Ada kue beras. Seo Yul terlihat
marah. Sung Ryong memberitahu tentang Laporan hasil restrukturisasi meminta agar
membatalkanya. Min Kyung dengan mengertakan giginya meminta agar membahas hal
yang lain saja dan Berhenti menyebabkan masalah.
“Itulah
yang ingin aku katakan. Aku tidak bisa hidup jika harus terus melakukan hal ini. “ ucap Sung
Rong
“Mengapa
kau ingin mereka untuk membatalkan laporan yang mereka berikan pada kami?”
tanya Nona Kang
“Kami memiliki
rencana pembangunan ulang yang tidak memerlukan restrukturisasi.” Kata Sung
Ryong, Seo Yul pikir anak buahnya itu sedang bercanda
“Tidak...
Ini Perintah datang dari atas” kata Sung Ryong. Seo Yul tahu bahwa CEO sudah
tak berdaya sekarang.
Sung
Ryong memberitahu yang dimaksud adalah Presdir, Seo Yul kaget bertanya siapa
yang dimaksud. Sung Ryong menyebut nama Presdir Park Hyun Do dengan senyuman
khasnya yang nyeleneh.
Suka sm drama ini
BalasHapusLanjutt dunk sinopsisny
Mbak dee,ko yg episode 12 ga ada.Ada tapi gak bisa di buka.
BalasHapus