Min Hyuk
binggung kemana Bong Soon itu pergi. Si pria terlihat kesal dengan mengumpat
semua orang tadi itu gila padahal dirinya pemurah , bahkan ahli dalam bela
diri.
“Ahjussi...
Kau berisik sekali... Pinggirkan mobilnya ke tempat yang tidak ramai.Aku ingin
mengatakan sesuatu.” Ucap Bong Soon, si pria kaget tapi menurutnya itu sangat menarik.
“Mari
kita pergi ke tempat yang tidak ramaidan tidak ada orangnya.” Ucap si pria
mengemudikan mobilnya.
Bong Soon
langsung turun dari mobil setelah sampai dilapangan luas, Min Hyuk sedari
mengikutinya melihat dari kejauhan. Bong
Soo meminta agar pria itu menunggu sebentar dan akan mengurus sesuatu. Pria itu
berpikir Bong Soon ingin menciumnya, Min Hyuk melihatnya merasa kagum pada Bong
Soon.
“Bukan.
Bagaimana kau bisa melakukan itu kepada orang yang lebih lemah darimu? Aku
tadinya ingin membiarkan initapi aku tidak bisa dan ingin menahannya” ucap Bong
Soon siap didepan mobil.
Min Hyuk
turun dari mobil hanya bisa melonggo tak percaya melihat Bong Soon yang dengan
mudah memutar mobil si pria seperti sedang melakukan drift. Bong Soo kesal
karena pria itu tidak bisa melakukan apapun jika pria berbicara dengannya tadi.
“Saat wanita
yang lebih lemah darimu mencoba untuk bicara denganmu, kau kedengarannya
seperti gila.Kau itu mulut busuk.Saat pria dari mobil bagus keluar untuk
bicara.., lalu kau jadi takut.Bukankah ini tidak adil?Ahjussi, kau seharusnya
tidak hidup seperti itu.Kau harus lebih dermawan terhadap orangyang lebih lemah
darimu.” Ucap Bong Soon terus melihat si pria berputar-putar dalam mobilnya.
Min Hyuk
kebingungan melihat Bong Soon benar-benar diluar dugaanya. Bong Soon melihat
Min Hyuk binggung berapa lama sudah menunggunya, lalu meminta maaf jadi terlambat.
Min Hyuk yang masih shcok berpikir kalau bukan itu masalah. Bong Soon pun
memilih untuk segera kembali menyetir.
Detektif
menginterogasi si pria mengatakan tidak bisa
menemukan apapun hari itu tapi punya rekaman yang menunjukan kalau meneleponnya 3 kali jadi Jangan
berpura-pura tidak melakukannya. Si pria mengaku kalau tak melakukannya, tapi menelepon
karena tidak tahu dimana tempat parkirnya.
“Aku menelepon
lagi untuk mengatakan akan ke bar dan menelepon lagi karena dia tidak ada
disana.” Jelas si pria
“Ini
HP-mu kan? Kenapa kau butuh burner phone ?” tanya detektif memperlihatkan
ponselnya
“Aku
punya hutang, Ini sangat sulit bagiku dan Bisnisku gagal 2 kali. Putriku, yang
kuurus setelah istriku, akan masuk SD tahun depan dan aku bahkantidak bisa
membelikan tas untuknya.” Kata si pria merengek sedih
“Diamlah.
Menurut pemiliknya.., kau pergi tepat setelah kau menerima teleponnya.” Kata Si
Detektif
Si pria
menyuruh polisi agar mengecek black box-nya saja, Detektif Yook melihat kalau
bukan pria itu pelakunya. Gook Doo pikir
si pelaku pasti mengikutinya dan pergi ke bar sendirian lalu sudah
mendengarpanggilannya untuk layanan sopir.
Nona Lee
yang menerima telp keluar dari bar dan saat itu si pelaku duduk tak jauh
darinya mendengar kalau membutuhkan layanan sopir penganti. Si Pemilik bar-nya
tidak menduganya, kalau sipelaku adalah sopi dan tidak mau minum lalu harus
membayar cash agar tidak meninggalkan jejak di baliknya.
“Ketua
Tim, kami menemukan jejak kaki dari pria yang mengendarai dan meninggalkan
tempat parkir. Kami belum mengindentifikasi wajahnya, tapi dia adalah dokter
palsu. Tinggi badan dan cara berjalannya cocok dengan dokter palsu itu. Itu
artinya dia korban ketiga.” Ucap Gook Do penuh amarah.
Bong Soon
dan Min Hyuk berdiri diatas jembatan menikmati matahari terbenam. Min Hyuk
bertanya apakah Bong Soonsudah melihat film "King Kong" Saat melihat
sunset, King Kong pahlawannya mengatakan "Beautiful." Dan dirinya
kalau merasa seperti pahlawannya. Bong Soon mengartikan kalau dirinya itu King
Kong-nya.
“Kau
adalah King Kong istimewa, seekor King Kong kecil. Bagaimana bisa orang
sekecilmu punya kekuatan yang sangat besar?” kata Min Hyuk heran
“Aku
tidak tahu dan sudahterlahir seperti ini.” Ucap Bong Soon, Min Hyuk bertanya Apa ini salah satu jenis kekuatan
super
“Ini
turun temurun ke wanita dalam keluargaku.” Akui Bong Soon.
“Jadi
maksudmu....jika aku menikahimu... Ah.. maksudku... Aku tidak mengatakan aku
menikah denganmu. Jika kau menikah dan punya putri, Apa dia akan jadi
sepertimu?” ucap Min Hyuk kaget, Bong Soon pikir benar kalau memang ada sesuatu
yang tidak biasa. Min Hyuk benar-benar tak percaya mendengarnya. Bong Soon pun hanya bisa tertunduk sedih.
“Kau
tidak melakukan kesalahan, tadi Kau bilang ini turun temurun dalam keluargamu
dan terlahir dengan itu, adi Mau bagaimana lagi? Seperti aku terlahir dengan tampan
seperti ini menjadi kuat bukan kesalahanmu.” Ucap Min Hyuk bangga.
Bong Soon
kesal karena Setiap obrolan selalu berakhir dengan bualan yang ucapan bosnya
itu. Min Hyuk inin dengan perkataan Bong Soon kalau ingin menggunakan kekuatannya demi kebaikan
jadi Karena sudah dilahirkan seperti ini, maka lebih gunakan kekuatanmu secara
maksimal dan ia akan membantunya serta butuh latihan. Bong Soon tak mengerti
maksud “latihan”
“Ini adalah
hal yang sama seperti game. Jika kau hanya bergantung kepada kekuatanmu.., maka
peringkatmu bisa turun atau kau akan dibuang. Pikirkan saja tentang cara menggunakan
kekuatanmu dengan baik. Aku akan membantumu berkembang.” Kata Min Hyuk dengan
wajah serius. Bong Soon tersenyum mendengarnya.
Sementara
pria yang sebelumnya memandang remah wanita hanya bisa menangis histeris karena
sudah terbalik dan banya pun lepas.
Gook Doo
melihat Hee Ji yang datang dan berpikir datang
terlalu awal dan mengajaknya itu makan malam. Hee Ji menolaknya
karena datang untuk memberitahukan
sesuatu. Gook Doo menatap serius lalu pergi ke ruang kontrol dengan wajah
kebingungan dan hanya diam.
Flash Back
“Hatiku
terus bimbang. Kurasa aku akan lebih baik setelah aku memberitahu ini. Maafkan
aku. Aku sangat egois Aku menyakitimu agar kau jadi lebih baik. Baru-baru
ini.., hatiku bimbang karena pria lain.” Akui Hee Ji
Gook Doo
hanya bisa diam mengingat perkataan Hee Ji, saat itu ponselnya berdering. Bong
Soon menelp bertanya apa yang sedang dilakukanya. Gook Doo menjawab sedang bekerja
dan menanyakan keadaanya. Bong Soon pikir Gook Do tak perlu mengkhawatirkanya.
“Aku akan
bertugas malam ini, tidak bisa pulang ke rumah. Jadi kau harus mengunci pintumu
sebelum tidur. Kenapa kau meneleponku?” ucap Gook Do
“Aku hanya
ingin memberitahumu untuk tidak khawatir kepadaku.” Ucap Bong Soon, Gook Do
pikir kalau Bong Soonmengkhawtirkannya maka tidak bisa membantu.
“Aku lebih
kuat daripada yang kau kira.” Ungkap Bong Soon, Min Hyuk mengangguk
setuju.
“Bahkan
jika kau kuat.., maka kau hanyalah wanita lemah bagiku.” Tegas Gook Doo. Bong
Soon pun menyudahinya.
Min Hyuk
berkomentar kalau sangat mengganggu. Bong Soon pun bertanya kemana mereka akan
pergi apakah mereka tidak menangkap Oh Hyun Joong. Min Hyuk menyuruh Bong Soon
diam saja dan mengikutinya.
Mereka
pun masuk ke rumah keluarga Tuan Han. Bong Soon pikir ayah Min Shuk menelpnya
lagi. Min Hyuk berkata untuk membalas bantuanya jadi membutuh pertolongan Bong
Soon lalu menariknya masuk ke dalam rumah, semua pun berkumpul untuk makan
malam.
“Menikahlah..
Kita harus bergaul dengan keluarga terhormat. dan menyingkirkan citra yang kita
dapatkan dari keberuntungan. Itulah satu-satunya cara untuk menyingkirkan rumor
tidak masuk akal. Aku akan menemukan keluarga bagus.” Ucap Tuan Ahn
“Aku
punya pacar, Ayah... Aku tinggal dengannya” kata Min Hyuk langsung mengenggam
tangan Bong Soon, semua langsung kaget begitu juga Bong Soon. Tuan Ahn pun
menanyakan kebenaran pada Bong Soon.
“Benar sih
kalau kami tinggal bersama.” Kata Bong Soon gugup.
“Keluarganya
belum merestui karena dia berasal dari keluarga yang ketat.” Ucap Min Hyuk
“Apa yang
ibumu lakukan?”tanya Tuan Ahn, Bong Soon dengan gugup mengatakan ibunya
menjalankan bisnis kenari.
“Maksudmu
kenari ekspor? Apa Dia menanam kenari atauDia punya perkebunan?
“Bukan,
mereka membuatnya sendiri. Aku belum pernah melihat pohon kenari sebelumnya.
Tapi Dia punya kedai kue kenari.” Kata Bong Soon, semua makin melonggo
mendengarnya
“Yang
penting aku punya pacar, jadi Jangan bilang kepadaku untuk menikah lagi.” Kata
Min Hyuk
“Bagaimana
dengan rumor tentang kau menyukai pria?” tanya ibu tirinya.
“Entahlah,
apa kau menyukai itu? Aku tidak mau berkomentar tentang itu.” Kata Min Hyuk sambil
membelai rambut Bong Soon dengan memujinya sangat cantik jadi akan menikahinya.
“Kami
akan segera punya anak.” Kata Min Hyuk, Bong Soon langsung tersedak
mendengarnya. Min Hyuk makin
menjadi-jadi kalau mereka akan memiliki 2 anak yaitu Anak laki-laki dan
perempuan.
Min Hyuk
mengemudikan mobilnya, Bong Soon duduk disamping mengoceh kalau tidak tahu apa
yang dipikirkan tentangk dirinya, tapi ini adalah pelanggaran HAM dan kontrak
serta terlalu sering menggunakan kekuasaan yang tidak bisa diterima. Min Hyuk
sudah meminta maaf dan Bong Soon pun harusnya bisa mengerti keadaanya.
“Kenapa
aku? Kenapa juga aku menikahimu?” ucap Bong Soon
“Aku juga
tidak suka ini. Ayahku ingin, aku untuk menikah kontrak!” teriak Min Hyuk
“Tepat.
Kenapa kau harus membawakuke dalam itu sebagai gantinya?Jika ibuku tahu, kau
tahu seberapa senang dia?” balas Bong Soon berteriak marah.
Saat itu
ibunya menelp dengan nada penuh arti bertanya apakah sudah melakukannya dengan baik. Bong Soon
pikir ibunya tak perlu mengkhawatirkan hal itu karena Min Hyuk bukan pria
seperti itu. Nyonya Hwang menyuruh
anaknya agar bisa tidur dengan Min Hyuk
“Tidak
ada yang terjadi. Jangan khawatir.” Kata Bong Soon
“Kenapa
tidak ada apapun yang terjadi? Buat dia mabuk.” Kata Nyonya Hwang kesal. Bong
Soon meminta ibunya agar berhenti mengkhawatirkanya.
“Bagaimana
aku bisa berhenti? Apa Kau tahu selimut yang kuberikan kepadamu? Pastikan kau
tidur dengannya dengan itu.” Pesan Nyonya Hwang penuh harapan.
“Apa Aku
tidak boleh menyebabkan masalah di rumah orang? Apa Aku harus tidur dengan selimut
yang Ibu kirim? Yah.. Tentu saja, aku akan melakukannya, Ibu. Aku akan
mengurusnya. Jangan khawatir.” Kata Bong Soon buru-buru menutup telpnya.
Bong Soon
memberitahu Min Hyuk kalau ibunya itu sedikit khawatir. Min Hyuk pikir ibu Bong
Soon tidak perlu mengkhawatirkan anaknya. Sementara Nyonya Hwang yang mendengar
anaknya tadi bicara merasa kalau hanya bicara omong kosong.
Min Hyuk
masuk kamar melihat Bong Soon yang masih tertidur lalu meniup pluit menyuruh
bangun karena akan memulai latihan istimewa hari ini serta akan membangun dasar
kekuatan fisik dulu.
Keduanya
sudaha da di bagian dinding panjat tebing, saat itu Min Hyuk hanya bisa dibuat
melonggi karena Bong Soon dengan cepat memanjat hanya hitungan detik sampai
pucak, lalu meminta turun. Min Hyuk membawa Bong Soon ke lapangan, Bong Soon
berlari dengan beberapa ban truk dibelakangnya, Min Hyuk melonggo untuk kedua
kalinya.
Tiga
ibu-ibu pergi mendaki gunung, Ibu Jae Hoon membahas tentang Bong Soon. Apa sudah
memberikan jimat di selimut yang dikatakan dukun kepadanya, Nyonya Hwang yakin
Jimatnya akan.membantu menyelaraskan mereka karena energi si pria membakar
keberuntungan Bong Soon. Jadi itu akan menyelaraskan energi mereka.
“Tapi dia
gay. Kenapa kau sangat gigih?” kata Ibu Myung Soo dengan nada mengejek
“Aku
tidak berpikir dia gay dan percaya kepada firasatku.” Kata Ibu Bong Soon
“Bagaimana
cara kita untuk menyingkirkan perusahaan pembangunan ulang?” tanya Ibu Jae Hoon
sambil membagikan timun.
“
Presiden dari perusahaan itu cukup mengganggu. Dia kelihatannya berteman dengan
babi, terlalu berisik.” Keluh nyonya Hwang
Ibu Myung
Soo melihat Presdir itu kelihatan
lumayan. Nyonya Hwang mengejek temanya yang
terus saja bilang tentang orang chubby. Ibu Myung Soo mengaku menyukai
pria yang maskulin, keduanya pun tertawa.
Ibu Jae
Hoon merasa di lingkungan mereka ayah Ayah
Gook Doo adalah pria tertampan. Nyonya Hwang tak terima karena pria kelihatan
seperti teman preman dan suaminya itu lebih tampan darinya tapi setuju kalau
Ayah Gook Doo jauh lebih baik daripada ibunya.
“Kudengar
dia mendapatkan banyak uang dari buku yang dia tulis kali ini.” Kata Ibu Myung
Soo
“Ya
benar. "Hormon dalam Rumah" apa itu judulnya?” kata ibu Jae Hoon,
Nyonya hwang pikir judulnya "Hormon dalam Loteng"
Ibu Gook
Doo memberitahu kalau judulnya "Hormon dalam Kamar". Ayah Bong Soon
sudah mendekap buku miliki Ibu Gook Doo. Nyonya Jung menjelaska kalau novel
itu yang menggambarkan kesendirian orang
di zaman modern, yaitu Manusia hanyalah benjolan hormon.
“Benjolan
hormon itu tinggal dalam tempat tinggal yang diciptakan oleh peradaban.
Ketidakrukunan tercipta karena hormon itu terkurung di dalam rumah. Itu
menyebabkan isolasi dalam masyarakat.” Jelas Nyonya Jung
“Darimana
kau memikirkan ide seperti itu?” tanya Tuan Do
“Ini
meliputi ketidaklogisan dalam masyarakat.” Kata Nyonya Jung
“Aku
tidak tahu apa yang harus kukatakan untuk menggambarkan kehebatanmu.” Komentar
Tuan Do, saat itu anak buah Baek Tak masuk cafe.
“Aku
bahkan yakin mereka... berjuang dalam kesendirian karena hormon mereka.”
Komentar Nyonya Jung lalu bergegas pergi membawa pie miliknya.
Detektif
Kim memberitahu merekamembuat sketsa dari pelaku berdasarkan testimoni pelaku
dan topeng tidak dibeli di dalam negeri jadi akan mencari sampel yang cocok
sekarang. Ketua Yook pun menanyakan tentang sepatunya. Detektif Kim membawa
sepatu dalam plastik.
“Ukuran sepatunya
29,5cm. Karena sepatu ukuran seperti itu langka.., kami akan mencari toko yang
menjual sepatunya dan hari (pembelian)-nya.” Kata Detektif Kim
“Darimana
kau dapatkan ini?” tanya Ketua Yook, Deketif Kim mengatakan barangnya itu
dikembalikan jadi membawanya.
“Apa
kalian sudah selesai dengan urusan CCTV?” tanya Ketua Yook, salah satu anak
buahnya mengaku belum dan merasa kalau matanya sudah tidak kuat lagi.
Ketua
Yook lalu bertanya-tanya kemana Gook Do pergi
sekarang. Saat itu Gook Doo masuk dengan wajah gelisah seperti sedang
galau. Ketua Yook melihat Gook Doo itu dicampakkan.
Detektif Kim binggung karena Ketua Yook bisa mengetahuinya.
“Itulah
kekuatan dari "klasik". Apa kau tahu, Kenapa aku suka "Kepala
Instruksi"? Karena kepekaan perasaannya. Bagian emosinya adalah bagian
yang terbaik. Suatu hari, Choi Bool Am mengatakan ini setelah melihat wajah
pelaku. "Bagaimana bisa kau makan setelah membunuh orang? Bukankah tidak
normal jika kau makan?" Kalimat yang bagus. Bukankah begitu?” kata Ketua Yook
Detektif
Kim terlihat binggung tak mengerti maksudnya, Deketif Kim berkata kalau polisi
berharap pembunuh bisa menjadi manusiawi dan mencari rasa kemanusiaan. Detektif
Kim bertanya apakah si pembunuh berhenti
membunuh orang. Ketua Yook mengataka kalau mereka tidak bisa berkomunikasi
lewat perasaan.
“Jadi apa
hubungannya dengan keadaannya Gook Doo?” tanya Detektif Kim binggung. Ketua
Yook menyuruh detektif Kim agar pergi ke toko sepatu saja.
“Gook
Doo... Apa kau mendapat pernyataan dari Bong Soon?” tanya Ketua Yook. Gook Doo
mengatakan Bong Soon sedang dalam perjalanan sekarang.
Bong Soon
sudah ada di ruang interogasi, menceritakan
pergi ke tkap setelahmendengar suaranya Kyung Shim lalu pria itu ingin
memukul dengan tiang besi. Gook Doo tahu
kalau itu pasti sangat menakutkannya dan bertanya apakah si pelaku mengenakan
topeng. Bong Soon membenarkan
“Seluruh
wajahnya tertutup topeng.. Aku melihat matanya.” Ucap Bong Soon ingat saat
menahan besi sipelaku melihatnya.
“Apa Mata
kalian bertemu?” tanya Gook Doo panik
“Dia
berbalik arah dan mata kami bertemu. Aku takut.” Ucap Bong Soon berpura-pura
lemah.
“Tapi dia
lari setelah dia melihatmu?” tanya Gook Doo, Bong Soon kebingungan menjawabnya.
“Yah...
Aku berteriak dengan keras.” Kata Bong Soon. Gook Doo kembali bertanya apakah
si pelaku lari hanya karena Bong Soon berteriak.
“Bukan
hanya sekadar teriakan , tapi Aku berteriak dengan keras, meminta tolong. Itu
adalah teriakan terkeras yang pernah kulakukan. Karena itulah... Tapi Gook Doo,
Aku mencium bau yang tidak biasa yaitu Baunya datang dari tubuhnya, Bau seperti
minyak bensin.., tapi bukan bau bensin dari pom bensin. Kurasa aku seperti
pernah mencium itu sebelumnya.” Cerita Bong Soon
Gook Doo
bertanya dimana itu tepatnya, Bong Soon
pikir itu Baunya seperti jalan yang diaspal.
Keduanya
keluar dari ruangan, Gook Doo memuji Bong Soon yang sudah memberika keterangan
dengan baik. Bong Soon melihat wajah Gook Doo terlihat tak seperti biasa lalu
bertanya Apa ada sesuatu yang terjadi padamnya karena kelihatan seperti sedang
bad mood.
“Hee
Ji...sedang suka dengan pria lain.”cerita Gook Doo, Bong Soon mengumpat marah
“Tapi...entah
bagaimana, aku tidak merasa begitu sedih.” Kata Gook Doo
“Ini bisa
terjadi. Saat pertama, kau merasa ini tidak nyata.., tapi akan menyakitimu
seiring berjalannya waktu. Jangan khawatir, Gook Doo... Dia akan kembali.” Kata
Bong Soon menenangkanya.
“Apa
kita... berteman?” tanya Gook Doo seperti mengharapkan yang lain, Bong Soon
hanya diam. Kedunya saling menatap.
Gook Doo
mengalihkan pembicaran agar Bong Soon memastikan mengunci pintu saat tidur di rumah bosnya dan
menyakinkan kalau . Presdir Ahn bukan gay jadi Jangan bodoh. Bong Soon pikir
Gook Doo sedang sibuk jadi harus kembali
dan pamit pergi.
Min Hyuk
bisa mendengar pembicaraan keduanya,
Gook Doo pikir Bong Soon itu tahu yang harus dilakukan Jika sesuatu
terjadi, Min Hyuk berkomentar melihat keduanya itu menjijikan. Bong Soon
berjalan mendekati Bosnya.
“Aku
tidak suka polisi.., tapi aku lebih tepatnya benci dengan kantor polisi.” Tegas
Min Hyuk, Bong Soon hanya bisa cemberut mendengarnya.
Orang
yang berpatroli, anak buah Baek Tak membuat para wanita yang pulang malam malah
ketakutan. Para ibu-ibu berkumpul, salah seorang itu menceritakan Putrinya
takut setengah mati seperti orang itu menghancurkan lingkungan mereka jadi
meminta agar mengatakan pada mereka untuk
berhenti?
“Ini
tidak seperti mereka akan mendengarkan kita setelah bilang kepada mereka.” Kata
Ibu Myung Soo
“Baiklah,
aku akan berbicara dengan mereka.” Kata Nyonya Hwang. Ibu Jae Hoon melihat pria
itu masih berkeliling sekarang.
“Tanpa
rompi, mereka terlihat seperti penjahat.” Keluh Ibu Myung Soo,Nyonya Hwang
seperti menunggu seseorang yang belum datang.
Para
pelajar sedang membersihkan sampah ditaman, salah satu anak buah Baek Tak
berjalan sambil membuang permen karet begitu saja. Ketua genk menegurnya, tapi
pria yang mengumpulkan tanda tangan marah ingin mengangkat pemukulnya. Anak
pelajar pun menghindar. Si pria ingin memukul anak sma yang menurutnya
penganggu.
“Ahjussi,
lebih baik kalian tidak menyentuh kami. Jika bos kami tahu, kalian semua akan
mati.” Ucap si ketua Genk lalu mengajak mereka untuk pergi saja.
Tiga pria
itu pun mencoba agar mendapatkan tanda tangan dan langsung menarik seorang
wanita yang baru pulang kerja, mengatakan kalau belum menyelesaikan kuotanya
jadi akan menemaninya pulang ke rumah dan meminta tanda tanganya.
Si wanita
ketakutan meminta agar melepaskan tanganya, saat itu seorang wanita beruban
dari belakang datang menegur ketiganya yang bertindak kasar pada seorang
wanita. Saat itu juga seorang nenek memberikan jurusnya membuat tiga pria
melayang diudara.
Seorang
pria muda pergi ke apotik, mengatakan kalau membutuhkan sesuatu untuk sakit
kepala dengan memberikan resep. Si wanita melihat pria itu masih mendapat
perawatan dan berpesan kalau Tidak baik jika meminum banyak pil tidur Si pria
mengaku tidak bisa tidur terus menerus
“Begini
saja. Apa mungkin kau mau pergi denganku ke gereja? Insomniaku sembuh setelah
pergi ke gereja. Aku menemukan kedamaian./ Aku sudah 20 hari melakukan ibadah
pagi. Besok adalah hari terakhir. Daniel juga melakukan ibadah 21 hari.” Cerita
si wanita
“Bukankah
berbahaya di lingkungan ini sekarang? Bahkan Terlalu berbahaya saat pagi
sekali.” Ucap si pria
“Tuhan
yang ada diatas itu akan melindungiku” katasi wanita dan pria itu membayar obat yang dibelinya.
Nyonya
Hwang kebinggungan menunggu seseorang yang belum datang juga, suaminya sudah menutup
Toko Kue kenari Dobong dan berpikir kalau Apa dia langsung pulang. Nyonya Hwang
mengatakan kalau orang itu akan datang ke toko mereka. Tuan Do menyuruh
istrinya agar menelp saja.
Saat itu
Nyonya Hwang melihat ibunya yang datang langsung menghampirinya, Nenek Bong
Soon terlihat masih mengunakan kekuatanya dan mengejek anaknya sangat lemah.
Tuan Do pun menyabat tangan ibu mertuanya lalu menjerit kesakitan, lalu
berpikir kalau tak pernah dikasih makan.
“Omong-omong,
kudengar ada banyak insiden yang terjadi di lingkunganmu. Aku melihat kunyuk
bodoh berkeliling jadi memberikan mereka rasa dari obat mereka. Panggil
polisi.” Kata nenek Bong Soon, mereka pun berjalan pulang dengan tiga pria yang
tergeletak setelah kena jurus.
Si pelaku
masuk ke ruangan dan melihat papanya
yang baru berisi dua foto, setelah itu membuka pintu sel. Nona Lee, guru balet
panik meminta agar si pria tak perlu masuk ke dalam sel. Si pelaku yakin kalau
mereka itu kesepian dan meminta agar menunggu karean akan menemukan teman
untukny.
“Tolong
biarkan aku pulang ke rumah.” Kata Nona Lee, Si pelaku menegaskan kalau
sekarang ini adalah rumahnya lalu membuka topengnya dan pria itu adalah yang
datang ke apotik untuk membeli obat.
Bong Soon
masuk kamarnya teringat pesan Gook Doo “Pastikan kau mengunci pintu saat tidur
di rumah bos. Presdir Ahn bukan gay. Jangan bodoh.” Akhirnya Bong Soon pun
mengunci pintu dan naik ketempat tidur dengan menatap gelang pemberian Gook Doo.
Si pelaku
mulai kembali melakuan aksinya dengan mengikuti wanita yang ingin pergi ke
gereja. Min Hyuk terlihat gelisah dalam kamar teringat saat Baek Tak masuk
rumah sakit bersama dengan Agari.
Bong Soon
tertidur pulas dan tak sadar kalau ada orang yang mencoba masuk kamar tapi
terkunci. Kejadian penculikan kembali terjadi, Min Hyuk sedang tertidur dikagetkan dengan
seseorang yang sudah menaruh pisau dilehernya.
bersambung ke episode 7
penasaran banget kelanjutannya..makasih mb sinopsisnya
BalasHapusga sabar menunggu kelanjutannya...
BalasHapusseruuuu...ditunggu lanjutannya mba
BalasHapus