Doo Sik
datang ke rumah Ma Rin berbicara di interkom dengan wajah gugup meminta agar
bicara sebentar, pintu pun akhirnya terbuka. Ma Rin duduk bersama ayahnya
merasa kalau Saat ini kurang tepat jadi lebih baik bicara lain waktu. Doo Sik
mengatakan kalau So Joon tidak akan datang.
“Bagaimana
bisa kenal So Joon?” tanya Ma Rin heran
“Aku
sudah lama kenal dengan So Joon. Sejak 2009... itu Sudah sangat lama sekali. Aku
ada di kereta itu juga... Di Stasiun Namyeong... Aku melihatmu di sana.” Kata
Do Sik,
[25 Maret
2009]
Doo Sik
menjual sikat gigi dalam kereta api, saat melewati ayah So Joon beliau membeli
beberapa sikat gigi dan uang kembali diberikan. Tapi Do Sik menolak memilih
untuk memberikan barangnya sebagai kembalian. Saat pindah gerbong mendengar
suara Ma Ri nyang menuduh So Joon mengambil fotonya dan salah satu penumpang
mengenal Ma Rin sebagai Bap Soon.
Keduanya
akhirnya turun, Do Sik yang kaget pun ikut turun melihat keduanya yang masih
adu mulut, Ma Rin meminta agar menghapus sementara So Joon enggan memberikan
ponslnya. Do Sik ingin mendekat tapi saat itu juga ledakan besar terjadi, So
Joon panik langsung berlari turun ke rel sementara Ma Rin berteriak agar So
Joon tak melakukanya. Do Sik pun shock untuk kedua kalinya.
Ma Rin
pun mengartikan Do Sik juga bisa menjelajah waktu bersama So Joon dan Juga yang
membantu untuk mempertemukanya dengan So Joon. Do Sik membenarkan dan meminta Maaf
karena Terlalu menyakitkan mengatakannya.
“Ma
Rin... So Joon mungkin tidak akan kembali... dia tidak bisa kembali.Tapi, ...So
Joon mengambil keputusan itu dengan sadar penuh akan resikonya.” Ucap Doo Sik
sambil menangis.
“Kenapa
tidak kembali? Katanya kau bisa ke masa depan juga. Apa Tidak bisakah menemukan
dia? Cukup caritahu kapan dan dimana dia. Apa dia terluka?” ucap Ma Rin
menjerit histeris.
“Tidak
ada... Aku sudah mencarinya, Aku sungguh minta maaf harus mengatakannya.
Tapi... So Joon tidak akan bisa kembali. Jadi, kau...harus menerima realita
itu. Mulailah hidup baru. .” Kata Do Sik
“Tidak
bisa... Kau tiba-tiba muncul di depanku. Kau bilang "Aku akrab dengan So
Joon. Aku tahu masa depan." So Joon tidak bisa kembali." Apa Aku
harus menerimanya begitu saja? Lalu aku mengatakan "Aku tidak akan
menunggunya." Begitukah?” ucap Ma Rin marah. Do Sik hanya bisa meminta
maaf sambil menangis.
“Kau muncul
tiba-tiba setelah 20 tahun! Dan, apa yang sekarang kau katakan? Menyelamatkanku
sekali... Apa Kau pikir lantas berhak meruntuhkan langitku? Kau menyuruhku
melakukan ini dan itu. Apa hakmu? Kau
bisa melihat masa depan dengan jelas. Mestinya hari itu kau menyelamatkan So
Joon, bukan aku! Kau bilang tahu segalanya! Kenapa kau membiarkan So Joon
sendirian? Kenapa!? Aku ingin So Joon. Temukan dia sekarang!” ucap Ma Rin
sangat berharap So Joon kembali.
Gun Sook
terlihat bermimpi buruk sambil mengingau agar diselamatkanya, lalu terbangun
dengan wajah ketakutan da membangunkan So Ri karena merasa sangat ketakutan. So
Ri seperti tertidur lelap tak medengarnya. Gun Sook akan mengambil minum dan
dikagetkan dengan bunyi suara, ternyata suara TV dengan remote yang tak sengaj
diinjak.
Ketika
mengambil minum ponselnya berbunyi, Gun Sook langsung menjerit ketakutan sambil
berjongkok. So Ri akhirnya bangun mendekati karean temanya itu terus berteriak
dan menyuruhnya untuk pergi ke psikiater.
Gun Sook mengaku ketakutan dan membuatnya mimpi buruk.
“Aku
tidak percaya ini, Dia bahkan menculik Ma Rin. Bagaimana kalau terjadi sesuatu
yang buruk? Dia tidak akan kemari membunuhku, 'kan? Ayo kabur!” kata Gun Sook takut pada Yong Jin,
So Ri binggung kenapa Gun Sook mengajak dirinya. Gun Sook mengaku kalau kabur
sendirian takut jadi meminta So Rin menemaninya.
Ponsel
Gun Sook berdering, melihat nama yang menelp merasa tidak sanggup menjawabnya.
So Rin menyuruh Gun Sook menjawab karena Pasti ada yang ingin dikatakan. Gun
Sook akhirnya mengangkat telp dari Bap Soon. Suara Ma Rin terlihat lemas
“Aku
sudah dengar semuanya dari kantor polisi. Apa Kau tidak apa-apa?” kata Gun Sook
khawatir
“Soal kecelakaan
So Joon, siapa saja yang tahu?” tanya Ma Rin, Gun Sook mengatakan kalau hanya
So Ri.
“Mulai
sekarang, yang terjadi pada So Joon adalah rahasia. Aku mohon Tolonglah, demi
aku... Beritahu So Ri untuk diam juga. Jangan biarkan dia memberitahu Ibuku. Dan
Juga, kau jangan beritahu orang lain lagi, oke?” ucap Ma Rin, Gun Sook mengerti
dan menyudahi pembicaraan.
Ma Rin
akhirnya hanya bisa menangsi lalu berhenti, kembali mennagis berhenti dan
berulang-ulang sepanjang malam. Teringat kembali ucapan Ki Doong kalau harus
menemui So Joon. Pagi hari Ma Rin datang ke rumah Ki Doong. Ki Doong membuka
pintu dengan senyuman memberitahu kalau So
Joon belum sampai dan mengajaknya masuk.
Jika masa
lalu berubah, aku tidak tahu masa kini akan seperti apa.” Kata Ma Rin
“Saat So
Joon sampai di sini, maka kita beritahu dia agar tragedi ini tidak terjadi. Agar
dia tidak terluka.” Kata Ki Doong, Ma Rin langsung menolaknya.
Kau temui
dia sendiri, Ki Doong.” Ucap Ma Rin, Ki Doong binggung apakah Ma Rin tidak akan
menemui So Joon hari ini
“Meski
kita ceritakan soal Kim Yong Jin, kedua orang itu tetap bernasib buruk. Dia
akan dalam bahaya lagi. Saat So Joon sampai, katakan saja padanya bahwa dia ke
luar negeri, itu sebabnya kita tidak
bisa menghubungi dia. Kurasa itu yang terbaik.” Kata Ma Rin
Ki Doong
kaget mendengarnya, Ma Rin meminta pada Ki Dong agar mengatakan aklau hubungan mereka
tidak berhasil dan So Joon merasa lelah, kemudian pergi jadi menyuruh supaya mengakhiri
hubungan secepatnya dengannya. Ki Doong tak mengerti maksud So Joon.
“So
Joon... Dia pernah berkata kami sebenarnya tidak ditakdirkan bertemu. Dia
semestinya bisa hidup bahagia sendirian. Masa depan dia berubah setelah bertemu
aku. Begitupun insiden dengan Kim Yong Jin. Seharusnya tidak terjadi.” Kata Ma
Rin sedih
“Tidak.
Ma Rin.... Jangan menyalahkan dirimu dan Bukan seperti itu. Kali ini, jelaskan
saja apa adanya.” Kata Ki Dong
“Meskipun
ia tahu, dia tetap terluka! Aku memikirkannya semalaman. Hanya ada satu
jawaban. Satu-satunya cara adalah mengembalikan semua ke semula. Oleh Sebab
itu, suruh dia cepat mengakhiri hubungan dengan aku. Katakan, kami sangat tidak
bahagia. Jadi, minta dia mengakhiri secepatnya.
Bisakah kau lakukan? Kurasa, itu caranya menyelamatkan So Joon.” Ucap Ma
Rin
Saat itu
Ma Rin berjalan pulang dengan melalui salju yang sedang turun, So Joon datang
berlawanan arah dengan Ma Rin yang pergi.
Ki Doong melihat So Joon yang akhirnya datang senyumnya pun terlihat, So
Joon dimasa lalu menyapa Ki Doong memastikan lebih dulu siapa dirinya.
Ki Doong
tahu kalau itu So Joon di masa lalu, Ki Doong membenarkan karena mereka janji ketemu tanggal 3 Desember
dan Rasanya aneh bertemu dengan temanya seperti ini. Ma Rin masih tetap
berjalan, sementara Ki Doong dan So Joon duduk bersama.
“Aku menghilang,
Ki Doong. Apa yang terjadi padaku?” ucap So Joon, Ki Doong mengatakan kalau So
Joon ke luar negeri. Dan berpisah dengan Ma Rin. So Joon kaget mendengarnya.
“Sejak
menikah, situasi kalian tidak pernah baik.”kata Ki Doong mengikuti sesuai yang
diminta oleh Ma Rin, So Joon pikir temanya itu salah dan sedang
mempermainkannya.
So Joon
pikir tak mungkin seperti itu, karena Seburuk apa pun hubunganny dengan Ma Rin,
tidak mungkin melarikan diri dan Ada alasan tidak mungkin melakukannya. Ki
Doong sebelumnya minta maaf mengatakan agar So Joonn bisa kembali sekarang dan
akhiri hubungan dengan Ma Rin Demi kebaikan keduanya. So Joon memperingatakan
Ki Doong agar Jangan bicara omong kosong lalu keluar dari rumah.
Soo Joon
pergi dan melihat Ma Rin yang berjalan lewat didepanya, ia pun mengikuti Ma Rin
dari belakang lalu melihat sebuah motor hampir menabraknya, Ma Rin pun terjatuh
menghindarinya. Seorang pria mabuk mendekat ingin membantu tapi malah
mengodanya.
Ma Rin
pun berusaha untuk bergegas pergi, So Joon tak bisa mendekat karena ia sedang
statusnya menghilang. Ma Rin pun sudah masuk ke dalam rumah, So Joon pun
langsung memberi pelajaran pada pria yang mengoda istrinya.
Ma Rin
berbaring di rumahnya, merasa menyesal karena seharusnya melihat So Joon
walaupun hanya dari kejauhan saja. Saat itu Ki Doong mengirimkan pesan
“Dia Datang lalu pergi.. Aku ada
kabar bagus. Fakta bahwa So Joon datang dari masa lalu, berarti So Joon masih hidup. Dia sempat
mengatakan padaku dulu, tapi aku baru
ingat. Dia hanya bisa menjelajah waktu selagi dia masih hidup. Jadi So Joon
jelas masih hidup.”
Ma Rin
langsung bisa bernafas lega dan mengucap syukur mengetahuinya.
[1 Bulan Kemudian]
Nyonya
Cha terlihat sudah berdandan rapi dengan rambut yang terlihat modis, berkaca di
depan spion mobil. Salah satu tetangganya menyapa bertanya apakah Nyonya Cha
mau bertemu Ayah Ma Rin lagi. Nyonya Cha mengeluh kalau Doo Sik itu
menjengkelkan karena terus minta bertemu.
“Aigoo...tapi
kau kelihatan senang ! Kenapa tidak rujuk saja dengan dia?” ucap tetangga
mengodanya.
“Ahh...
apa kurangnya aku sampai melakukannya?” kata Nyonya Cha dan berjalan layaknya
model. Si tetanga mengeluh melihat Nyonya Cha yang berjalan mengoyangkan
pinggul.
Keduanya
bertemu disebuah cafe dan terlihat gugup, lalu Do Sik memberikan sebuah hadiah
yang menurutnya sulit sekali didapat jdai meminta agar jangan berikan pada
orang lain dan Jangan tunjukkan pada siapapun, karena memberikan hanya pada
Nyonya Cha. Nyonya Cha berseri ingin melihatnya, tapi langsung cemberut melihat
isinya ramyun Ohri.
“Apa Kau
punya teman peneliti juga?” ucap Nyonya Cha kesal, Do Sik pikir tak mungkin karena ia saja tak
lulus SMA.
“Apa Kau
minta aku datang untuk memberiku ramyeon? Ini lebih menjengkelkan lagi.” Kata Nyonya
Cha, Do Sik mengaku kalau itu adalah oleh-oleh.
“Ada yang
ingin kukatakan. Aku tidak ingin berdebat denganmu. Jadi Jangan marah, oke?! kelihatannya
kau berbohong banyak pada Ma Rin soal aku.” Ucap Do Sik, Nyonya Cha merasa tak
seperti itu.
“Saat kau
berusia 20 tahun, kau bilang padanya, aku merayumu yang seorang gadis lugu.” Ucap
Do Sik, Nyonya Cha pikir itu benar.
“Coba Lihat
ekspresimu itu. Kau harus ingat, waktu itu aku baru 17 tahun. Kau yang menggoda
murid SMU lugu sepertiku dan Sejujurnya, kau tukang bully di Naju jadi Aku
takut padamu dan mencoba kabur, tapi tertangkap. Aku bahkan tidak lulus SMU
gara-gara kau.” Kata Do Sik kesal
“Berhenti
bilang aku lebih tua darimu! Kau yang bohong soal umurmu padaku! Apa Ini
alasanmu mencariku? Kau menjadikan masa lalu sebagai alasan. Sebenarnya kau
mencoba mencabik-cabik perasaanku.” Ucap Nyonya Cha marah
Do Sik mengaku
kalau hanya khawatir soal Ma Rin. Nyonya Cha mrasa itu taktik kuno dengan menggunakan
Ma Rin sebagai alasan mendekatinya, melihat Do Sik yang tidak menua, menurutnya
ia juga tak menua ndan menjadi keren
jadi lebih baik mengaku saja. Do Sik heran mengakui apa maksdunya.
“Nada
suaramu itu... Niatku tulus, berada di sini
karena mencemaskan Ma Rin.” Kata Do Sik
“Ma Rin
hidup bahagia. So Joon ke Amerika memeriksa tanah, mereka akan semakin kaya. Hidupnya luar biasa.
Dia kesana kemari memperlajari sesuatu, menonton
pertunjukan, atau berlibur. Dia sibuk sekali akhir-akhir ini sampai aku sulit
bertemu.” Ucap Nyonya Cha yakin
“Apa Kau
sering menelepon dia?” tanya Do Sik, Nyonya Cha sudah mengatakan kalau Ma Rin
sibuk
“Kalau
begitu, apa kau tidak meneleponnya saat dia sendirian begini?” kata Do Sik
marah. Nyonya Cha heran melihat Do Sik yang mendadak muncul dan marah-marah
“Kau
ibunya dan dia kesepian! Kau mestinya sering telepon atau menengoknya.” Kata Do
Sik kesal. Nyonya Cha heran dengan ucapan Do Sik.
Ma Rin duduk
dalam kamar dengan sengaja tirai yang tak dibuka, sambil melihat foto kenangan
dengan So Joon mengunakan piama couple. Nyonya Cha menelp, Ma Ri mengaku sedang
di jalan mau memotret. Jadi Kalau datang sekarang, mereka tidak bisa bertemu
dan sampai larut malam.
“Kenapa
juga aku menghindari Ibu?” ucap Ma Rin lalu turu dari tempat tidurnya.
Didepan pintu
rumahnya, ia sengaja membuka lalu menutupnya kembali menyakinkan ibunya kalau sedang
pergi keluar dari rumah mengatakan kalu So Joon juga baik-baik saja dan menutup
telpnya.
Ma Rin
membawa surat dalam kotak pos ke rumah lalu dikagetkan dengan surat yang
dituliskan So Joon padanya, lalu membuka ternyata itu suarat yang dikirimkan So
Joon dari tepi pantai.
“Untuk
Song Ma Rin di masa depan... Hai, Song Ma Rin di masa depan. Sekarang bulan
Oktober, 2016... Kita liburan ke pantai sebelum keberangkatan Se Young. Sudah
lama aku tidak menulis surat. Baru saja , kau mengirimiku fotomu yang sangat
cantik. Saat ini, kau belum tahu aku penjelajah waktu dan kita sangat bahagia.”
“Aku
berharap tidak memiliki kekuatan menjelajah waktu. Sebagai gantinya, kekuatan
untuk menghentikan waktu saja. Aku berdoa bahwa saat kau menerima surat ini,
kau tidak akan membenciku. Bahkan meski masa depan kita tidak bahagia, aku
cukup bahagia dengan keadaan kita sekarang. Jika aku bisa kembali ke masa lalu
dan memilih lagi, aku memilihmu. Tolong jangan lupakan kenangan berharga kita.
-Suamimu, So Joon.”
Ma Rin
langsung bergegas pergi ke lantai atas masuk ke ruangan kerja So Joon merasa tidak
terpikir seperti itu, karena apabila mengatur
tanggal pengiriman e-mail ke masa depan, maka So Joon di sana bisa membacanya
dan mulai mengetik.
“Halo... Aku
baru saja menerima surat yang kau kirim saat kita berlibur ke pantai, dan aku
membalasnya. Apa kau bisa membaca e-mail ini jika kukirim untuk tahun depan?
Atau 2 tahun mendatang Atau lebih lama lagi?”
Ma Rin
mengingat kenangan dengan suaminya saat membelikan kamera dan So Joon
membuatkan ramyun. So Joon mengatakan kalau sedang membuat Ohri Ramyeon.Lalu So
Joon diam-diam meengambil gambar saat Ma Ri tertidur, Ma Rin tersenyum setelah
So Joon pergi karena suaminya mengambil foto saat tertidur.
Mereka
pun punya foto kenangan saat ada di tempat tidur, wajah keduanya terlihat
bahagia. Ma Rin pun berada di pangkuan So Joon saat melihat hasil foto, So Joon
pun memeluk Ma Rin dengan erat.
“Aku menyuruhmu di masa lalu untuk
berpisah dariku. Namun, di masa depan, aku menunggumu kembali padaku.< Bahkan
meski butuh satu atau dua tahun aku akan menunggu. Saat menantimu, aku akan
memikirkan cintaku padamu. Saat menggali kenangan berharga kita... Saat bermimpi
bertemu lagi denganmu... Saat mendoakanmu tidak terluka... Bahkan meski kau
berada di 10, 20, atau 30 tahun mendatang, aku tetap menunggu di sini. Aku
mencintaimu. -Januari, 2017. Isterimu, Ma Rin.-”
[2 Tahun Kemudian : Februari, 2019]
Ma Rin
sedang mengecek tata cahaya pada fotonya dan terlihat gelap, So Ri datang
memberitahu ada tamu yang ingin menemuinya. So Ri dan manager Chang datang
mengucapkan Selamat atas pameran pertamanya. Ma Rin tak enak hati karena belum
buka dan mereka datang awal sekali?
“Kami
harus membantu anggota keluarga, Apa kau Butuh bantuan?” ucap Manager Chang. So
Ri mengaku butuh bantuan dan mengajak Manager Chang keluar sambil menanyakan
umurnya secara blak-blakan.
“Dia
diburu usia, jadi menggoda semua pria. Itu Bukan mustahil dia akan
mempermalukan diri sendiri.” Kata Ma Rin melihat temanya itu sangat malang.
Se Young
memberikan sekotak kue dengan menanyakan persiapanya, M Rin mengucapkan
terimakasih dan persiapannya hampir selesai. Se Young melihat Ma Rin juga
mempromosikan Happiness. Ma Rin pikir dapat banyak foto di Happiness.
“Kau
terlihat seperti fotografer profesional sekarang.” Komentar Se Young, Ma Rin
pikir itu agak aneh. Karena tidak mungkin ditulis di dahinya 'fotografer'. Se
Young pikir lebih baik begitu dengan nada mengejek
“Kau Berkelilinglah
dan Aku mau memeriksa sesuatu dan Terima kasih banyak dengan kuenya”kata Ma Rin,
Se Young pun berkeliling.
Ma Rin
keluar melihat standing banner [Pameran Foto Song Ma Rin] lalu bergumam dalam
hati
“Di sini
tahun 2019. Secepatnya aku akan menggelar pameran foto pertamaku Akan
menyenangkan jika kau bisa menyaksikannya. Dimana kau sekarang? “ gumam Rin
Seorang
wanita seperti pelayan rumah menjemur handuk di halaman, terlihat ada kantung
infus dan juga alat pengantur detak jantung. So Joon berada di tempat tidur
terlihat tanganya mulai bergerak.
Bersambung
ke episode 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar