PS
: All images credit and content copyright : TVN
Ma Rin
baru saja keluar dari rumah, Yong Jin turun dari mobil dan langsung menyapanya.
Ma Rin terlihat ketakutan. So Joon berjalan pulang dengan wajah panik, lalu
menelp Ma Rin untuk menanyakan keberadaanya. Suara Yong Jin terdengar kalau sedang sibuk sekarang. So Joon kaget yang
mengangkat telpnya Yong Jin bukan Ma Rin.
“Seperti
yang kubilang, aku sedang sibuk.”ucap Yong Jin, So Joon dengan nada penuh
amarah bertanya keberadaan Yong Jin sekarang.
“Cobalah
berpikir, Brengsek!! Dia bersamaku, makanya aku yang menjawab ponselnya. Bukankah begitu?” kata Yong Jin, Ma Rin
terlihat tak sadarkan diri dikursi belakang. So Joon berteriak menanyakan
keadaanya.
“Kita
bertemu, oke? Black box-mu ada di tanganku.” Ucap So Joon
“Kalau
kau punya otak, jangan telepon polisi. Nanti kutelepon lagi. Mengerti? Si Hebat
Presdir Yoo Soo Joon” kata Yong Jin dengan nada mengejek. So Joon berteriak
marah karena Yong Jin langsung menutup ponselnya.
So Joon
berlari bertemu dengan Do Sik ingin tahu apakah terlambat, So Jon memberitahu kalau Ma Rin bersama Kim
Yong Jin sekarang dan tak tahu dibawa kemana istrinya itu. Do Sik mengaku tahu
segalanya. So Joon pun meminta agar Do Sik pergi menemukanya. Do Sik pikir akan menangkap Yong Jin.
“Tidak,
Ma Rin dalam sekapannya. Jangan membahayakan nyawa Ma Rin seperti itu. Lagi
pula, bajingan itu ingin bertemu aku. Saat Kim Yong Jin menemui aku, kau selamatkan Ma Rin diam-diam.” ucap So
Joon, Do Sik seperti takut
“Kim Yong
Jin tidak akan sadar.” Kata So Joon,
“ So
Joon, kau tidak akan benar-benar menemui dia, 'kan? Tidak, jangan lakukan! Kau tidak boleh menemui bajingan itu!” ucap
Do Sik tak rela So Joon pergi.
So Joon
memastikan kalau Kim Yong Jin akan merebut black box darinya, Do Sik membenarka
kalau Yong Jin akan mengambil. So Joon pikir
harus lebih dulu menyerahkannya pada polisi. Do Sik bertanya Apa So Joon
akan naik subway sendirian setelah diancam oleh Yong Jin, dan tahu kalau So
Joon tidak punya pilihan demi Ma Rin.
So Joon
pikir itu sebabnya, Yong Jin bisa
meloloskan diri dan tidak akan mengulang kesalahan yang sama lagi serta memastikan
Yong Jin ditahan hari ini. Do Sik mengingatkan So Joon kalau akan dalam bahaya.
So Joon pikir Kalau tidak mereka selesaikan hari ini, maka bahaya itu menghampirinya esok jadi harus
menangkapnya hari ini selagi ada kesempatan, dan meminta agar menyusul Ma
Rin sekarang.
“Kau mampu
menyelamatkan Ma Rin, itulah yang kuyakini. Pastikan dia selamat. Aku mempercayaimu,
Ahjussi... Kau adalah ayah Ma Rin.” Ucap So Joon lalu berlari masuk mobil dan
pergi. Do Sik sempat terdiam setelah itu bergegas pergi.
Ki Doong
menerima telp dari So Joon mengeluh temanya yang tidak masuk kerja lalu
berteriak kaget mengetahui Yong Jin menculik Ma Rin. Ia pun sudah ada didepan
gedung, melihat mobil So Joon dan menghentikanya, menanyakan kabar Ma Rin. So Joon memberikan SD Card dan menyuruh agar
membawa ke kantor polisi, Ki Doong binggung apa isinya.
“Rekaman
black box Kim Yong Jin. Aku belum memeriksanya,
jadi belum tahu apa-apa. Tapi, kurasa Kim Yong Jin ada sangkut pautnya
dengan kematian Ayah Se Young.” Ucap So Joon, Ki Doong tak mengerti dengan
ucapan So Joon.
“Ini...
bisa jadi buktinya.” Kata So Joon. Ki Doong terlihat kaget meminta S Joon
menjelaskan lebih rinci dengan ayah Se Young.
“Cepat ke
kantor polisi! Meski mungkin tidak ada apa-apa di rekaman itu, kita tetap harus menangkap Kim Yong Jin.”
Perintah So Joon, Ki Doong ingin mengerti situasinya lebih dulu
“Polisi
tidak boleh gegabah. Jika Kim Yong Jin menyadari gerakan mereka, maka kita tidak akan bisa menangkap dia. Aku
akan melumpuhkannya dulu dan Polisi bisa bergerak setelahnya... Mari kita
lihat...” ucap So Joon, Ki Doong terlihat masih binggung.
Yong Jin
membawa Ma Rin ke sebuah hutan dan berganti mobil dengan meninggalkan begitu
saja. Ki Doong sudah ada di kantor polisi memberikan SD Cardnya dengan menunjuk
tanggal kejadianya. Terdengar sebuah suara “Kedengaran seperti ponselku.”
Ki Doong
menghentikanya dan mengulang kembali, ia pun dengan yakin kalau itu suara ayah
Se Young yaitu Direktur Happiness. Suara Yong Jin meminta agar mengangkat
telpnya. Detektif itu memanggil Detektif Kim sebagai penanggung-jawab dalam
kasus Direktur Happiness, agar bisa mendengarkan suara dari Black Box. Ayah Seo Young melihat kaalau Ini bukan jalan
menuju bandara.
“Kudengar,
Anda mengatakan sesuatu pada Presdir Choi.” Kata Yong Jin,
“Hentikan
mobilnya di sini. Sepertinya lebih baik aku pergi sendiri.” Ucap Tuan Shim
“Mari
buat kesepakatan.” Kata Yong Jin.
So Joon
mengemudikan mobil saat Yong Jin menelo, Yong Jin membahas kalau So Joon ingin
istrinya kembali maka... So Joon sudah tahu kalau Yong Jin ingin bertemu di
Stasiun Namyeong. Yong Jin memuji So Joon yang luar biasa karena sungguh bisa
melihat masa depan.
“Saat
terakhir kali, kau tiba-tiba menghilang di hadapanku.Aku penasaran
tentangmu, jadi menyadapmu dan akhirnya
mengerti. Kau bukan orang biasa. Kau bukan tokoh utama film, maupun
komik.Ternyata kau benar-benar aneh.” Ungkap Yong Jin
“Demi meraih
sebanyak yang kau miliki, apa kau tahu seberapa berat perjuangan orang lain?
Aku selalu bekerja keras dan mengalami banyak rasa sakit. Tapi tetap tidak
meraih sebanyak dirimu. Jujur saja, itu tidak adil dan membuatku marah,
Brengsek! Dasar bajingan pemalas.</i> Kau menjalani hidup yang sangat
mudah, 'kan? Jadi, hadapilah rasa sakitmu sekarang.” Ucap Yong Jin tak terima
“Tetap
saja, orang lain tidak menjadi sepertimu. Ya, memang aku mengetahui masa depan.
Apa kau mau aku beritahu tentang nasibmu di masa depan? Hari ini, kau akan menyingkirkan
aku. Kau berhasil melarikan diri. Itulah yang kau inginkan.” Kata So Joon
“Sungguh?
Terima kasih banyak. Kau sangat hebat, Presdir Yoo. Apa Kau sudah tahu namun
tetap menemuiku?”ejek Yong Jin
“Karena
aku tidak akan membiarkannya terjadi.” Tegas So Joon. Yong Jin mengaku tak
mengerti.
“Rencanaku
adalah bertemu denganmu di dalam kereta. Kemudian mendapatkan black box-ku
kembali, lalu kita lihat kelanjutannya. Kau
pastikan bawa black box-ku. Mengerti? Jangan sampai kau menghubungi polisi.
Jika kau lakukan, jangan harap bertemu
isterimu lagi.” Ucap Yong Jin
So Joon
hanya diam saja. Yong Jin berteriak marah So Joon tak menjawabnya dengan
menegaskan Sekalipun polisi menangkapnya tidak akan menunjukkan tempatny dan
isteriny akan mati kelaparan dan kedinginan. So Joon makin marah mengajak Yong
Jin agar segera ebrtemu saja.
Ma Rin
tersadar dengan sedikit tenaganya meminta agar diselamatkan, Do Sik datang
melihat Ma Rin ada dalam mobil tapi terkunci, lalu mencari batu besar
memecahkan kaca mobil. Suara alarm mobil sempat berbunyi dan berhasil membuka
pintu.
Ia
mencoba menyadarikan Ma Rin lalu berlari mengendong keluar dari hutan. Ma Rin
dengan setengah sadar bertanya siapa pria itu. Do Sik akhirnya memberitahu
kalau ia adalah ayahnya.
So Joon
masuk ke dalam subway untuk bertemu dengan Yong Jin, Do Sik mengirimkan pesan
kalau Ma Rin sudah dibawa ke rumah sakit
dan baik-baik saja, jangan khawatir.
Yong Jin
menelp menyuruh So Joon naiklah kereta
dan ada di gerbong kedua atau ketiga dari belakang jadi akan melihat yang akan
terjadi. So Joon menunggu didepan jalur kereta, menuliskan pesan
“Aku akan menghilang 90 detik
setelah naik. Kau harus menangkap Kim Yong Jin dalam 90 detik.”
Di jalur
masuk pintu sebelah, Ki Doong sudah bersiap naik kereta sesuai dengan perintah
So Joon. Keduanya pun naik kereta di gerebong berbeda.
Dua
polisi menyuruh Ki Doong tak mengikuti mereka dan berjalan lebi dulu ke gerbong
depan. So Joo berbicara dengan Yong Jin kalau akan berjalan ke depan jadi
bertemu di gerbong tengah, lalu mengingat sesuatu.
“Hari itu
aku mengikuti diriku sendiri untuk mencari tahu. Namun aku berbalik dan melihat
diriku yang lain. Sebab itu, esok harinya aku kembali. Apa kau tahu yang
kulihat? Diriku yang kemarin. Ini Tidak boleh, kau bisa membuat keadaan jadi
rumit.” Gumam So Joon yang melihat diriya yang berlari menghindar.
Dua
polisi yang mengejar Yong Jin kaget melihat So Joon berlari ke arah sebaliknya
bahkan ada dua orang dengan Pakaiannya berbeda, lalu berlari ke arah berlawanan
dari tempat So Joon.
So Joon
bertemu dengan Yong Jin dengan berlari, Yong Jin heran melihat So Joon yang
berlari dengan mengejek kalau begitu penasaran. Keduanya pun mulai berkelahi,
penumpang yang ada didalam gerbong berteriak ketakutan dan menyingkir.
“Kau
pasti kalah. Meskipun aku mati di tanganmu, kau tidak akan bisa mengalahkanku. Hidupmu
sudah gagal total.” Teriak So Joon, Yong Jin marah menyuruh So Joon tutup mulut
saja.
“Berikan
black box-nya padaku!” perintah Yong Jin
“Jalani
sisa hidupmu tanpa apa pun! Tanpa uang, kehormatan, keluarga, teman, atau apa
pun juga. Layaknya sampah di jalanan!” teriak So Joon
Yong Jin
makin marah dengan mencoba mencekik So Joon agar mati saja,So Joon bisa
melepaskanya dan kembali berkelahi. Polisi berusaha masuk ke gerbong dengan
kereta penuh orang.
Yong Jin
mengeluarkan pisau dan langsung menusuk ke So Joon, So Joon kaget memegang
perutnya yang berdarah dan akhirnya jatuh lalu menghilang. Yong Jin berteriak
histeris, polisi datang langsung memborgol Yong Jin dan menanyakan keberadan So
Joon.
Ki Doong
datang langsung menangis hanya melihat darah dan So Joon menghilang. Polisi
menanyakan kemana So Joon pergi. Ki Doong mengatakan kalau So Joon Tidak ada
dan sudah pergi sambil menangis. Polisi tak mengerti meminta Ki Doong
memberitahu kemana perginya So Joon. Ki Doong hanya bisa menangis histeris
melihat kepergian temanya.
Perawat
memberitahu Ma Rin akan bangun 1-2 jam
lagi jadi meminat agar menjaganya karena perlu istirahat. Do Sik mengerti dan
mengucapkan terimakasih pada perawat.
“Tolong temui
aku saat kau sadar. Aku ingin bertemu denganmu.”gumam Do Sik dan akan keluar dari
ruangan, Ma Rin terlihat masih tertidur memanggilnya.
“Bagaimana
bisa tahu aku terkunci di dalam sana? Katanya kau Ayahku.. saat membawaku
kemari tadi.” Ucap Ma Rin heran
“Kenapa
kau tidak tidur saja dulu? Kita bicara setelah kau bangun. Apa ini mimpi? Sebelumnya,
Ayah tidak pernah terlihat jelas di mimpiku.” Kata Ma Rin
“Ini
bukan mimpi... Maafkan untuk segalanya.” Kata Do Sik
Seorang
pria masuk memanggil Ma Rin, Do Sik bertanya siapa pria itu. Detektif Kim
memperlihatkan ID sebagai polisi ingin membahas tentang Kim Yong Jin. Do Sik
bertanya apakah sudah menangkap Kim Yong Jin, Detektif Kim mengatakan sudah
menangkapnya dan ingin menanyakan beberapa hal.
Do Sik
langsung memotongnya, mengajak bicara di
luar. Polisi bertanya Do Sik, Dok Sik tak ingin membuat anaknya stres mengajak
polisi agar bicara diluar saja karena Dokter mengatakan Ma Rin harus
beristirahat penuh. Polisi keluar ruangan menanyakan hubungan Do Sik dengan
korban. Do Sik mengaku sebagai ayahnya. Polisi pun bisa mengerti.
“Tapi... bagaimana
dengan So Joon? Namanya Yoo So Joon.” Ucap Doo Sik
“Ah, saya
tidak mengerti cara menjelaskannya. Saya tidak yakin apa bisa menyebutnya kasus
orang hilang.” Ucap Detektif
“Apa Dia
menghilang dari subway?” tanya Doo Sik, Detektif binggung karena Doo Sik bisa
mengetahuinya.
“Detektif,
Apakah Anda bisa pergi dulu hari ini? Kembalilah besok.” Pintau Doo Sik
Polisi
pikir harus bicara dengan Song Ma Rin. Dok Sik mengatakan kalau Ma Rin itu
tidak tahu apa-apa dan harus pulih dulu jadi meminta agar pengertiannya.
Ma Rin
mencoba mengirimkan pesan pada suaminya, “Ponselmu tidak aktif. Apa mungkin kau sedang memburu Kim
Yong Jin? Kim Yong Jin sudah ditangkap. Dan juga, aku di rumah sakit. Aku
bahkan bertemu Ayahku tapi Aku tidak memahami ini. Banyak sekali yang terjadi. Cepat
telepon aku saat kau membaca pesan ini.”
Doo Sik
masuk melihat Ma Rin yang sudah duduk, karena seharusnya memaksa untuk tidur.
Ma Rin mengaku kalau baru selesai mengirim pesan dan memberitahu kalau sudah
menikah karena merasa suaminya berada dalam bahaya, tapi tidak bisa menghubunginya dan ingin tahu
yang dikatakan Detektif.
“Apa dia
bertemu suamiku?” tanya Ma Rin khawatir.
“Dia di
kantor polisi sekarang. Mereka menyelesaikan laporan dan perlu menulis laporan.”
Kata Doo Sik berbohong, Ma Rin percaya karena itu Suaminya tidak bisa
dihubungi.
“Suamiku orang
yang baik. Dia hangat, lucu, dan menenangkan. Aku hidup bahagia. Tapi, apa yang
terjadi hari ini? Bagaimana bisa menemukan aku?” tanya Ma Rin
“Hari
ini, kau istirahatlah dulu dan Kita atur waktu bicara nanti. Kita punya banyak
sekali waktu.” Kata Do Sik
Yong Jin
sudah ada di polisi mengakui dengan mengaku soal Direktur Shin Sung Kyun dan
Presdir Choi. Polisi pun ingin tahu tentang So Joon, Yong Jin mengatakan sudah
berkali-kali mengatakanya, karena Tidak ada barang buktinya.
“Kalau
dia cedera, maka bawa dia. Kalau dia mati, tunjukkan jasadnya!” ucap Yong Jin
melawan. Saat itu Ki Doong datang langsung memukul Yong jin karena membunuh So
Joon, Polisi langsung membawa Ki Doong yang melampiaskan amarahnya dengan
menghajar Yong Jin.
Ma Rin
berbaring di kamar sendirian, berpikir
kalau So Joon sangat sibuk di kantor polisi tapi seharusnya kalau mengirimkan
pesan satu kali saja, lalu mencoba untuk tidur.
Pagi hari
Doo Sik
masuk kamar membawakan banyak makanan, tapi Ma Rin sudah tak ada. Sebuah note
ditinggalkan “Kurasa,
sebaiknya aku pulang ke rumah. Ini nomorku, tolong telepon aku. Ada banyak hal
yang ingin kutahu.”
Ma Rin
pulang ke rumah memanggil So Joon tapi tak ada sahutan, berpikir kalau belum
pulang sambil memasak memikirkan apakah suaminya sudah makan atua belum dan
yakin pasti trauma akibat insiden Ayah Se Young. Ia pun mengeluh kalau
seharusnya pintar memasak dan berpikir meminta tolong pada So Ri saja.
Saat itu
ponselnya berdering, Polisi memberitahu tentang So Joon yang hilang. Ma Rin
kaget dan merasa kalau ada ada salah paham karena mendengar suaminya yang pergi
ke kantor polisi. Ia pun pergi ke lemar pakaian merasa kalau Kabar yang aneh
sekali dan menyalahkan polisi malah tidak tahu kebenarannya dan tak mungkin
mempercayainya.
Saat itu
Ma Rin seperti linglung sampai mengunakan jaket berlapis padahal sudan memakai
jaket yang lain. Akhirnya ia menelp Ki Doong, menceritakan kalau baru mendengar
kabar aneh dari polisi.
“So
Joon... So Joon... itu tidak benar, 'kan? Mereka salah orang, 'kan? Mereka
bicara yang tidak-tidak... Kurasa, So Joon sedang menjelajah waktu sekarang... Dia
bahkan tidak tahu kalau Kim Yong Jin sudah ditangkap, sebab itu dia mencarinya.
Tapi, polisi malah berkata yang aneh” ucap So Joon sambil menangis dan jatuh
lemas
Ma Rin
memberikan keterangan, merasa yakin Soo Joon akan kembali dan tahu sulit untuk
dipercaya Tapi itulah yang terjadi pada suaminya setiap kali naik subway yaitu Menghilang
bagai tidak pernah datang setelah itu mendadak
muncul lagi.
“Dia
bahkan sempat menghilang di depan mataku, Namun.....muncul kembali. Dan Biasanya
seperti itu” kata Ma Rin
“Tetap
saja, aku tidak paham soal penjelajah waktu.” Kata polisi tak percaya
“Aku
tidak bisa memaksa untuk percaya. Tapi, dia memang berada di dimensi lain
sekarang. Mencemaskan masa kini. Seperti kataku sebelumnya, dia kehilangan cukup banyak darah. Sebab itu,
dia mungkin harus mendapat perawatan 3-5 tahun di masa depan. Teknik medis
pasti sudah lebih maju di masa depan. Dia akan kembali setelah pulih. Mustahil
dia tidak kembali.”kata Ma Rin. Polisi terlihat kebingungan.
Ma Rin
keluar dari kantor polisi, Ki Doong dan Se Young akan masuk melihatnya. Se
Young ingin mengejarnya tapi Ki Doong menahanya agar membiarkan Ma Rin
sendirian. Polisi ikut keluar merasa
kalau Ma Rin itu pasti trauma berat.
“Dia terus
bicara omong kosong soal suaminya adalah penjelajah waktu. Apa dia selalu
bicara melantur begitu?” kata polisi, Se Young binggung sementara Ki Doong
hanya diam karena sudah mengetahuinya.
“Oh, soal
Yoo So Joon...kami mencari saksi mata dan mendatangi rumah sakit terdekat.”
Kata Detektif
“Anda
juga melihatnya, Detektif... Dua orang mirip So Joon...” kata Ki Doong, Polisi
berpikir kalau tidak sedang melihat hantu, Se Young pun menanyakan apa maksud
semua ini karena tak mengerti.
Se Young
melihat banyak barang dengan bertanya apaka itu semua barang darri masa depan,
Ki Doong berkomentar Banyak yang sudah dibawa pulang jadi Tidak banyak sisanya.
Se Young sudah menduga So Joon punya rahasia dan Segalanya masuk akal sekarang.
Ki Doong meminta maaf tidak memberitahu selama ini.
“Kau... Kudengar
kau memukul si pembunuh di kantor polisi?” ucap Se Young, Ki Dong mengaku tidak
bisa memukulinya.
“Maafkan
aku, meski harus berakhir di penjara, aku sungguh ingin membunuh dia. Aku
sungguh minta maaf.” Kata Ki Doong sambil menangis.
“Kenapa
kau minta maaf? Aku bersyukur memilikimu. Kalau kau tidak ada, maka aku tidak
akan bisa melewati semuanya.” Ucap Se Young memeluk Ki Doong dan ikut menangis.
Se Young
memastikan kalau So Joon akan baik-baik saja dan ingin tahu dengan keadaan Ma
Rin, Ki Doong mengaku takut Ma Rin akan mencari-cari So Joon seperti orang
gila.
Ma Rin
berusaha berjalan disepanjang gerbong kereta untuk mencari So Joon karena yakin
pasti akan bertemu. Ia menunggu didepan
pintu stasiun, sampai akhirnya kepala stasiun memberitahu kalau tadi kereta
terakhir, M Rin hanya bisa menangis mengetahui So Joon yang tak kembali.
Pengacara
memberikan selembar surat diberika pada Ki Doong. Ki Doong tak percaya semua ini,
So Joon menyiapkannya sebagai jaga-jaga. Pengacar pikir ini mungkin berkat
firasat. Jika terjadi sesuatu pada So Joon, diminta menyerahkannya pada Ki
Doong.
“Sampai
beliau kembali nanti, beliau menunjuk Direktur Wang sebagai Presdir sementara.
Dan Juga, ini rencana operasional untuk perusahaan. Sampai beliau kembali, beliau
tidak ingin memulai proyek, cukup
menguatkan fondasi perusahaan.” Ucap Pengacara.
Ki Doong
duduk diam mengingat permintaan So Joon yang disampaikan oleh pengacara “Intinya,
beliau ingin perusahaan tetap aman dan stabil.”
“Dia
sudah tahu berbahaya. Hari itu dengan bodohnya dia tetap pergi.” Ucap Ki Doong
kesal
Ia
teringata perkataan So Joon diatap kalau bertemu di rumahnya tanggal 3 Desember
tahun inikarean Ada yang ingin ditanyakan jadi Apa pun yang terjadi, hari itu harus di rumah serta akan
menjelaskanya.
Ki Doong
langsung menelp, Ma rin kalau menemukan
cara menemui So Joon. Ma Rin bertanya apa itu. Ki Doong mengatakan kalau itu
bukan So Joon masa kini, Tapi So Joon tetaplah So Joon. Ma Rin tak mengerti
maksud dari ucapan Ki Doong.
“So Joon dari
masa lalu akan datang. Dia punya janji denganku yaitu Dia janji menemuiku
tanggal 3 Desember. Ada yang ingin dia tanyakan.” Kata Ki Doong
“Berarti...So
Joon dari masa lalu akan menemuimu besok.”kata Ma Rin
“Ya, kau
bisa menemui dia dan memberitahu semua tentang Kim Yong Jin. Kita bisa mencegah
tragedi ini. Dan bukankan masa sekarang akan berubah? Kau harus menemui So Joon
besok.” Kata Ki Doong, Ma Rin pun setuju.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar