PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 09 Maret 2017

Sinopsis Missing Nine Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright :MBC
Joon Oh menelp polisi memberitahu Tae Ho baru saja pergi di Gerbang Tiga. Tae Ho baru keluar dari rumah sakit langsung diikuti oleh polisi,  Jaksa Yoon masih memberikan pernyataan pada wartawan
“Selain itu, Yoon So Hee merekam suara kejadian pembunuhan ini menggunakan ponselnya. Karena itulah, dia pun menjadi target incaran Jang Do Pal dan dan Choi Tae Ho. Dan saya menuntut adanya penyelidikan ulang  menyeluruh terkait kasus pembunuhan Yoon So Hee.” Ucap jaksa Yoon melirik pada Jaksa Lee.
Hee Young yang mendengarnya milih untuk keluar dari ruangan, beberapa wartawan pun mulai bertanya cara  Yoon So Hee merekamnya dan itu artinya Seo Joon Oh tidak ada hubungannya dengan kasus ini.
Tae Ho akhirnya bisa ditangkap oleh polisi, salah satu jaksa ikut dengan polisi melihatnya memberitahu kalau mereka baru  menangkap Choi Tae Ho dan mendapatinya melarikan diri. Jaksa Cho masuk ruangan tersenyum membisikan kabar baik pada Bong Hee. 


 Penyidik Oh menerima berita dari ponselnya lalu memberitahu Hee Kyung kalau Choi Tae Ho telah ditangkap oleh polisi.Hee Kyung makin cemberut mendengarnya karena usahanya gagal. Jaksa Yoon masih ada diatas podium, menerima pesan dari ponselnya.
“Cukup... Kalian tak usah ikut mencampuri  kami dalam menyelidiki hal ini.” Tulis Jaksa Lee dengan tatapan sinis
“Saya sudah mendesak jaksa  untuk melaksanakan penyelidikan yang adil, supaya tidak akan ada lagi korban. Sekian konferensi hari ini.” Kata Jaksa Yoon. 

Semua berkumpul diruangan CEO Hwang, Joon Oh mengucapkan terimkasih pada Ji Ah.  Semuanya tepuk tangan untuk Ji Ah, Ki Joon melihat  Ji Ah memainkan peran yang sangat penting, Tapi Ji Ah merasa aneh. Bong Hee mengaku santa khawatir  karena tidak bisa menghubungi Ki Joon dan Joon Oh sebelumnya.
“Tapi, apa benar Tae Ho benar-benar ditangkap?” kata Ho Hang terlihat tak percaya. Joon Oh heran dengan Ho Hang yang  terus menanyakan hal itu dan mengejeknya kalau dia kecewa?
“Aku tidak kecewa tapi hanya tidak bisa percaya.” Ungkap Ho Hang
“Jang Do Pal dan Tae Ho, dua orang itu sudah tertangkap. Sepertinya mulai besok..., kau harus mengurus  perusahaan, Wakil CEO.” Kata Ki Joon. 
“Bukan aku yang sebenarnya mau jabatan itu. Selain itu, kenapa juga aku yang mengurus perusahaan? CEO Hwang 'kan sudah  sadarkan diri sekarang. Dia yang akan mengurus perusahaan. Benar'kan, CEO Hwang?” kata Ho Hang menatap CEO Hwang dengan senyuman bahagia.
Ki Joon pikir  Joon Oh harusnya menyuruh Ho Hang jadi mata-mata saja bukannya Byung Joo, kaena pintar sekali akting sampai mengira tetap memihak Jang Do Pal.  Ho Hang memberitahu kalau  kesulitan saat harus memihak CEO Jang. Ki Joon mengejek kalau tak seperti itu
“Kuharap setiap hari bisa seperti hari ini. Aku agak cemas kalau cuma hal-hal baik saja yang terjadi.” Ungkap Bong Hee, Joon Oh pikir Bong Hee tidak perlu cemas soal itu.
“Tugas kita tinggal satu lagi.” Kata Ji Ah, Bong Hee pikir itu adalah  Mencabut tuduhan palsu terhadap Seo Joon Oh.
“Ya. Jangan khawatir soal itu. Kami akan mengatakan yang sebenarnya saat ini dan menggelar karpet merah untukmu biar kau jadi terkenal lagi.” Ucap Ki Joon, Joon Oh kembali dengan gayanya artisnya merasa harus pakai setelan jas meminta Bong Hee agar menyiapkan jas untuknya. 


CEO Jang sudah masuk ke dalam ruang interogasi, begitu juga Tae Ho di ruangan berbeda. Seseorang datang memberitahu kalau ia pengacara dari  Choi dan Park. Jaksa Cho memberitahu kalau  Pengacara Legend Entertainment sudah memihak Jang Do Pal jadi Tae Ho meminta bantuan pengacara lain.
“Dia tahu bagaimana caranya melindungi dirinya sendiri.” Komentar Jaksa Cho
“Cari setiap detail dari perbuatan yang dilakukannya. Pastikan Choi Tae Ho tidak lolos begitu saja.” Perintah Jaksa Yoon, Jaksa Cho mengerti. 

Jaksa Lee masuk ruangan mengeluh mereka ada diruangan kontrol. Jaksa Yoon pikir dirinya  berhak berada di sini. Jaksa Lee tahu kalau seniornya itu tidak bekerja di kantor bagian sekarang dan juga  bukan kasus yang ditangani.
“Kalau kau terus seperti ini, nanti bisa  dianggap sebagai penyimpangan kewenangan.” Kata Jaksa Lee memperingatinya.
“Terserah kau mau menganggap ini apa. Tapi Mulai besok, lanjutkan penyidikan terhadap kesaksian korban.” Kata Jaksa Yoon 
“Bagaimana Seo Joon Oh? Aku harus bertemu dulu dengannya.” Ucap Jaksa Lee
“Kumpulkan dulu  kesaksian-kesaksiannya.” Kata Jaksa Yoon
“Aku harus bertemu Seo Joon Oh  dulu sebelum kami melanjutkan penyelidikan. Kapan dia datang?” ucap Jaksa Lee

Jaksa Yoon tetap ingin Jaksa Lee mengumpulkan  kesaksian-kesaksian yang ada dan Ikutilah prosedur yang benar. Jaksa Lee pikir mereka itu bekerja di bidang yang sama jadi tahu sendiri bagaimana dalam lingkungan kejaksaan. , mereka pun bisa menunda persidangan hanya karena Seo Joon Oh tidak hadir.
“Kami akan melakukannya dengan baik ketika sudah bertemu dengannya. Jadi suruh dia datang menemui kami. Dan juga. Jika kami melanjutkan proses  persidangan terhadap tuntutan Seo Joon Oh..., serta kau juga akan dituntut karena membantu  orang yang diduga pelaku kasus ini. Kau tahu itu, kan? Kau tidak seharusnya percaya diri seperti ini” ucap Jaksa Lee
“Coba saja... Kaulah yang berada dalam kesulitan karena banyak bukti yang sudah kau pegang. Aku tidak takut lagi. Kau sudah berjanji untuk  menyelidikinya dengan benar. Kau harus menahan dulu si Jang Do Pal dan Choi Tae Ho. Setiap orang mengawasimu, jadi kau yang sebaiknya berhati-hati.” Kata Jaksa Yoon, lalu meminta Jaksa Cho memberikan sesuatu.

“Ini bukti upaya pembunuhan Hwang Jae Gook. Pelakunya adalah anak buahnya Jang Do Pal. Ini juga berkaitan dengan Choi Tae Ho.” Ucap Jaksa Cho memberikan sebuah amplop.
Jaksa Yoon akhirnya keluar ruangan dan Jaksa Lee melihat berkas “Kasus Upaya Pembunuhan Hwang Jae Gook” Akhirnya ia masuk ke dalam ruangan melihat Tae Ho dengan mengejeknya kalau mereka  pasti  ada ikatan khusus.
“Aku bertugas menyelidiki dua kasus pembunuhanmu. Jadi Kesimpulan apa yang sudah kau capai dengan pengacaramu? CEO Jang bilang dia tak  tahu menahu soal itu.” Kata Jaksa Lee
“Dia tidak bisa bilang apa-apa karena dialah pelakunya.” Ucap Tae Ho, Jaksa Lee pun ingin tahu tentang status Tae Ho
“Tuan Jaksa, aku tahu kalau ini permintaan besar. Tapi... Boleh aku menemui dan bicara dengan CEO Jang?” kata Tae Ho, Jaksa Lee ingin tahu kenapaharus mengizinkannya yang perlu bicara dulu dengan kaki tangannya.
“Aku hanya ingin mengurangi pekerjaanmu saja.Tolong biarkan aku menemuinya sekali saja.” Kata Tae Ho menyakinkan. 


Kepala Jaksa terlihat kesal dalam ruangan karena Yoon Tae Young akhirnya membuat masalah lagi. Padahal profesinya sebagai jaksa juga dan seharusnya tidak bisa melakukan seperti kepada sesama jaksa.
“Dengar baik-baik... Tidak ada yang berubah bagi kita. Kita sudah selesai menyelidikinya dan sudah menyimpulkan Seo Joon Oh sebagai pelakunya. Pertahankan hasil kesimpulan kita itu.” Ungkap kepala Jaksa sambil mengumpat marah. Jaksa Lee menganguk mengerti. 

Joon Oh berada dalam mobil menelp Jaksa Yoon memberitahu  sudah  di depan rumah Bong Hee tapi Ada beberapa petugas polisi yang berjaga. Jaksa Yoon tahu kalau keadaan ini  tidak nyaman, tapi memintanya agar bersembunyi selama beberapa hari.
“Jaksa Lee Jae Joon sangat ingin menemukanmu. Jangan biarkan dia menemukanmu dulu sebelum Choi Tae Ho ditahan.” Jelas Jaksa Yoon
“Apa Jang Do Pal dan Tae Ho  memang sudah ditangkap?” kata Joon Oh, Jaksa Yoon membenarkan dan merasa kalau Malam ini, Joon Oh bisa tidur nyenyak.
“Aku tidak bisa tidur nyenyak malam ini jika aku harus bersembunyi. Terima kasih, Jaksa Yoon.” Kata Joon Oh menutup telpnya. 

“Ah.. Lagipula kita sudah memprediksikan hal ini bakal terjadi. Biar kupindahkan mobilnya ke tempat rahasia.” Ucap Bong Hee menenangka.
“Kenapa? Tidak perlu. Kau pulang saja dan beristirahat.” Kata Joon Oh.
Bong Hee mengeluh Joon Oh yang kembai mengatakan hal itu, karena sebelumnya mengatakan kalau selalu harus berada di sisinya, jadi mana mungkin bisa pulang sendirian. Joon Oh pikir Bong Hee  tidak perlu menemaninya karena lebih baik susah sendirian. Bong Hee lalu bertanya kalau Joon Oh darinya , apakah  akan pulang sendirian

Joon Oh berkata tentu saja tidak karena dirinya sangat peduli sama orang. Bong Hee pikir Joon Oh bisa melihatnya, kalau tidak enak bisa pulang dan istirahat sendirian dan pasti tidak akan merasa nyaman dan Memang tak akan banyak yang bisa berubah tapi menurutnya lebih baik bersama  sedikit lebih lama lagi, ia pun tahu kalau Joon Oh  pasti nanti sangat bosan kalau tak ada dirinya.
“Tentu saja, tapi aku tidak ingin orang lain ikut-ikutan susah karena aku.” Kata Joon  Oh .
“Hentikan.” Perintah Bong Hee, Joon Oh mendengar seperti Bong Hee mengumpatnya "Brengsek" Bong Hee kembali menegaskan kata Hentikan tapi Joon Oh tetap mendengar Brengsek.
“Kubilang, hentikan. Jangan bicara hal-hal seperti itu lagi. Di saat-saat seperti ini, kita harus tetap kuat.” Tegas Bong Hee memberikan semangat.

Penyidik Oh menerima telp dari Reporter Park, meminta agar  Jangan mempublikasikan artikelnya dulu karena Pemilu sebentar lagi. Saat itu Hee Kyung melihat berita online tentang dirinya dan grafiknya, seperti menurun.
Ponsel Penyidik Oh yang lain kembali berdering, memberitahu kalau bukan Anggota DPR Jo yang mengangkatnya dan kembali agar bicara dengan Reporte bertemu dan bicara sambil makan bersama. Hee Kyung seperti mulai kesal menyuruh Penyidik Oh agar mengatur ponselnya dalam keadaan getar.

Semua berkumpul di dalam mobil, Joon Ho merasa khawatir dengan Ji Ah, lalu mengajak Ki Joon cek ke dalam. Ki Joon memperingatkan Joon Oh tentang Statusnya itu masih penjahat. Byung Joo tak tahu kalau Joon Oh itu statusnya penjahat.
“Kasus Jae Hyun memang sudah selesai. Tapi kasus So Hee, apa kau sudah selesai atau belum?” kata Ki Joon
“Aku yakin kasusnya masih dalam proses.” Ucap Byung Joo, Joon Oh bisa memakluminya dengan mengelus kepala Managernya. 

Ji Ah sudah ada di ruangan Jaksa Lee dengan kamera yang merekamnya, Jaksa Lee bertanya Apa CEO Jang mengunjungi mereka di Cina. Ji Ah menegaskan Byung Joo tidak mengunjungi mereka malah menyerang, dalam ingatan berusaha kabur keluar dari rumah sakit.
“Dia menyuap staf rumah sakit. Awalnya, dia mencoba membunuh kami. Waktu itu Ki Joon Oppa dan aku sedang dirawat di rumah sakit di China. Lalu Choi Tae Ho datang bersama segerombolan  pria yang kelihatannya seperti gangster. Mereka mengejar dan menyerang kami.”  Cerita Ji Ah.
“Dan setelah itu,  inilah yang kuketahui. Jang Do Pal ternyata mengancam Ki Joon Oppa bahwa dia harus bersaksi Joon Oh Oppa membunuh So Hee agar kami bisa hidup.” Cerita Ji Ah, Jaksa Lee menatap Ji Ah seperti tak begitu tertarik 

Ji Ah masuk ke dalam mobil, semua ingin tahu apa yang ada didelam. Ji Ah menceritakan kalau Jaksa Leehanya meminta bersaksi jadi Jangan gugup. Bong Hee dan Ho Hang mengerti lalu masuk ke kantor kejaksaan sebagai saksi.
Ki Joon mengaku  merasa lega mendengarnya karena itu artinya Jaksa Yoon sudah meyakinkannya. Joon Oh juga merasa seperti itu, tapi Ji Ah masihterasa ada yang aneh. Semua pun langsung menatap Ji Ah dengan wajah penasarann.
“Saat akhir pembicaraan, dia menanyaiku pertanyaan yang aneh.” Ucap Ji Ah 

Didalam ruangan, Ho Hang memberikan pernyataan bahwa melakukannya demi CEO Hwang dan ingin menyelamatkannya, karena Jika tidak menuruti Choi Tae Ho, maka akan membunuh CEO Hwang. Saat itu Ho Hang yang diancam Tae Ho dalam mobil agar mengatakan kalau melihatnya juga bahwa Joon Oh membunuhnya.
“Aku tidak punya pilihan selain menurutinya. Aku sudah mencoba mengatakan yang sebenarnya beberapa kali. Ketika aku melihat dia membunuh So Hee..., maka aku sudah mencoba  mengatakan yang sebenarnya. Tapi, saat itu aku diancam Tae Ho.” Ucap Ho Hang, Jaksa Lee hanya diam seperti tak begitu peduli.
“Jaksa, aku tahu  sulit percaya pada perkataanku ini tapi aku melakukannya karena takut. Tae Ho itu sangat menakutkan Apalagi kalau dia marah. Matanya meloto, Di kapal pun..., dia menatapku sambil tersenyum dan sementara itu, badannya berlumuran darah. Dia sangat menakutkan. Dia itu psikopat.” Cerita Ho Hang benar-benar takut dengan Tae Ho.
Ia meminta Jaksa Lee agar bisa memenjarakan Tae Ho segera, Jaksa Lee tiba-tiba mengingatkan kalau Ho Hang itu menjadi wakil CEO karena bantuan si psikopat itu. Jaksa Lee terdiam mendengar ucapan Jaksa Lee.
“Menurut kesaksianmu...,memang jelas kau itu korban. Tapi menurut yang tertulis disini, sepertinya tidak. Aku bisa memaklumi jika kau melakukannya karena kau ingin gaji-mu naik.” Kata Jaksa Lee, Ho Hang binggung dengan komentar Jaksa Lee. 


Ji Ah bercerita mengira sesi pertemuannya sudah selesai tapi setelah itu  pandangan mata Jaksa Lee berubah.
Flash Back
Jaksa Lee mengingatkan Ji Ah bahwa Citra sangat sesuai dengan kepribadian dan sangat mudah berterus terang. Sebelumnya berpikir JI Ah pasti takkan membiarkan orang mengancamnya. Ji Ah rasa Memang setiap orang harusnya tak membiarkan orang lain mengancam dirinya.
“Bukan itu yang kumaksud, Aku ini penggemar beratmu. Tapi Aku hanya merasa kasihan padamu. Tapi, disini tertulis, kalau ibumu menerima banyak uang dari perusahaanmu. Jadi Berapa banyak uang yang dia dapatkan?” kata Jaksa Lee.
“Kenapa Anda menanyakan hal tersebut?” tanya Ji Ah sedikit gugup, Jaksa Lee mengaku cuma ingin memastikan saja dan Ji Ah tidak perlu menjawab.
“Bagi seorang ibu yang putrinya sedang terancam...,maka banyak juga uang yang dia terima.” Kata Jaks Lee. 

Jaksa Lee bertemu dengan Bong Hee memastikan apakah memang benar ingatannya pernah hilang, karena Catatan dari dokter tertulis kalau ingatan telah pulih, lalu berpikir kalau Bong Hee berpura-pura tidak ingat untuk melindungi Seo Joon Oh. Bong Hee tak percaya Jaksa Lee malah menyuduhkan seperti mencari kesalahnya.
“Kabarnya kalian berdua itu sepasang kekasih. Apa benar demikian? Kapan hubungan kalian dimulai? Sejak kalian di pulau terpencil atau saat dia dalam pelarian? Apa mungkin kau  menderita “Stockholm syndrome”?
Kata jaksa Lee, Bong Hee benar-benar shock dengan ucapan Jaksa Le.
“Dimana Seo Joon Oh sekarang?” kata Jaksa Lee ingin mengetahui keberadaan Joon Oh.
Ki Joon pikir Jaksa Lee  sudah tahu keadaan mereka Jadi memanfaatkan hal tersebut. Joon Oh terdiam memikirkan kedaaan mereka semua

Jaksa Lee sedang mengambil minuman, Hee Kyung mengeluh pada Jaksa Lee yang sulit sekali menghubunginya dan ingin tahu hasilnya. Jaksa Lee balik bertanya apa yang ingin ditanyakan, Sesi pemberian kesaksian atau interogasi  Choi Tae Ho dan Jang Do Pal. Hee Kyung mengatakan keduanya.
“Jang Do Pal sekarang bersama  dengan Choi Tae Ho.” Kata Jaksa Lee, Hee Kyung kaget dan hera kenapa mereka harus dalam satu ruangan.
“Choi Tae Ho ingin bicara dengan Jang Do Pal.” Ucap Jaksa Lee, Hee Kyung seperti sedikit tegang. 

Tae Ho bertemu dengan CEO Jang dengan menatapnya mengingatkan kalau sebelumnya mengatakan akan membantuknya, dan bertanya apakah itu masih berlaku. CEO Jang heran Tae Ho yang bicara soal itu sementara dirinya saja di borgol
“Saat kau memilihku menjadi anggota Dreamers, kau bilang padaku kalau jika kau bisa memilih satu artis  dari artis Legend Entertainment dan kau akan memilihku.Bukankah karena itu kau membantuku  ketika Jae Hyun Hyung meninggal?” kata Tae Ho, CEO Jang membenarkan,
“Tolong bantu aku sekali lagi. Pengacara bilang...aku bisa bebas jika kau menanggung semua tuduhan ini.” Ucap Tae Ho. 

Flash Back
Pengacara mendengar rekaman suara saat kejadian Jae Hyun terbunuh, Pengacaranya pikir Choi Tae Ho bukan orang yang  banyak berkata-kata rupanya. Tae Ho binggung apa maksudnya, tapi membenarkan kalau tak banyak bicara dalam rekaman.
“Sepertinya kau juga sudah terancam.” Ucap Pengacara. Tae Ho membenarkan.
“Jika menurutku saja begitu maka menurut orang lain pun juga begitu.” Kata pengacara. 

Tae Ho mengatakan pada CEO Jang kalau akan keluar lebih dulu setelah itu akan membantunya, karena menurutnya  Salah satu dari mereka  harus keluar jika mereka berdua ingin hidup danakan membantu membebaskan CEO Jang dari tahanan.
“Kau tahu sendiri hanya aku  yang bisa membantumu. Selama ini, seperti inilah yang kita lakukan. Bukankah begitu?” kata Tae Ho menyanyinkan CEO Jang. 

Jaksa Yoon memberitahu kalau Jaksa Lee berusaha menekan teman-teman Joon Oh  untuk menangkapnya, jadi meminta agar Joon Oh tidak boleh membiarkan hal tersebut mempengaruhinya, kalau seperti itu maka Joon Oh akan melakukan seperti apa yang diperintahkan oleh Jaksa Lee.
“Tapi kami sudah terpengaruh karena hal itu.” Ucap Joon Oh lalu menyuruh Bong Hee agar bisa mendengarnya.
“Bong Hee tidak mengatakan apapun setelah memberikan kesaksiannya. Mungkin ada sesuatu terjadi saat dia menjadi saksi.” Komentar Joon Oh. Bong Hee mengaku kalau Tidak ada yang terjadi.
“Aku hanya memberikan kesaksianku.” Kata Bong Hee, Joon Oh melihat  wajah Bong Hee yang berkata lain begitu juga Ji Ah dan Ho Hang  merasa ada yang aneh.
“Walau memang belum ada masalah serius terjadi sebenarnya. Kalian harus bertahan.” Pesan Jaksa Yoon .


Joon Oh bertanya apakah Tae Ho sudah ditahan. Jaksa Yoon yakin Malam ini, Tae Ho mungkin akan ditahan karena Jaksa tidak mungkin membuat Tae Ho berada di ruang interogasi terus dan berjanji kalaau Kalau ada yang baru mengenai perkembangan Jang Do Pal dan Choi Tae Ho akan menghubungi lagi.
Joon Oh menutup telp mencoba mengoda Bong Hee kalau mengunakan kaos berleher panjang, tapi tak membuatnya gatal dan meminta agar memegangnya. Bong Hee menolak karena sedang nyetir dan menyuruh Joon Oh untuk Duduk yang benar, wajahnya terlihat tegang. 

[Kejaksaan Agung Seoul]
Tae Ho keluar dengan memegang bagian luka diperutnya yang masih terasa sakit. Jaksa Lee menelp memberitahu Choi Tae Ho baru saja bebas dan Mulai sekarang ini, mereka harus mengubah rencana. Akhirnya Tae Ho masuk ke dalam mobil van sementara CEO Jang sudah siap ditahan dengan pengakuanya.
Flash Back
CEO Jang mengatakan kalau ia juga punya satu permintaan pada Tae Ho, kalau Pengacara bilang jika Jaksa tahu kalau ia mencoba membunuh CEO Hwang maka bisa dijatuhi hukuman  20 tahun penjara jadi meminta agar Tae Ho bisa mengurus tentang hal itu.
“Jaksa Yoon sudah memberikan bukti kasus CEO Hwang kepada Jaksa Lee. Waktu kita tidak banyak.” Kata CEO Jang
Saat itu salah satu anak buahnya mencoba memasukan obat ke dalam selang infus dan diketahui oleh Ho Hang. CEO Jang meminta agar menyingkirkan anak buahnya itu, supaya tidak ada masalah ke depannya. Tae Ho berjanji akan mengurus soal itu setelah keluar dan juga akan  mencoba mengurangi hukumannya sebanyak mungkin. Saat itu anak buah CEO Jang datang menemui Tae Hoo. 

Bong Hee dan Joon Oh berada di pinggir sungai Han, Joon Oh mengambil selimut lalu memakaikan bersama dengan Bong Hee. Bong Hee pikir tak perlu melakukan. Joon Oh mengaku kalau khawatir dengan Bong Hee, tapi Bong Hee  merasa sesak dan tidak nyaman berada dalam selimut. Joon Oh juga mengaku tidak nyaman.
“Aku bukannya seperti in cuma demi kau, Tapi karena cuacanya terlalu dingin. Jika kau tidak mau selimutan denganku..., maka kontrakmu sebagai stylist-ku akan dibatalkan. Paham?” kata Joon Oh mengancam
“Lagipula, kita tidak perlu kontrak.” Ucap Bong Hee.
“Aku jadi suka khawatir karena kau seperti ini. Perasaan suka khawatir ini membuatku kelihatan menyedihkan. Apa Kau mau artis-mu kelihatan menyedihkan? Apa aku harus kelihatan menyedihkan?” ucap Joon Oh membiarkan Bong Hee mengunakan selimut sendiri.
“Aku tidak melakukan apa pun untuk membuatmu merasa menyedihkan.” Kata Bong Hee.
Joo Oh meminta agar Bong He bisa ceria, menurutnya bicara pada Bong Hee itu  sudah seperti bicara sendiri karena tak  pernah menyahut dan merasa hanya  sendirian walaupun sedang bersama Bong Hee sekalipun. Bong Hee tak mengerti maksud ucapan Joon Oh.
“Aku tahu kau juga frustrasi dan ini berat bagimu. Kalau kau wanita biasa...,aku yakin, sehari saja wanita itu pasti tak tahan. Dan kau telah bertahan karena  itulah dirimu dan kau membuatku bisa bertahan juga. Jadi, terima kasih.” Ucap Joon Oh sambil berjongkok didepan Bong Hee.
“Aku memang bukan orang istimewa tapi kau selalu mempercayaiku,  selalu di sisiku dan melindungiku.” Ungkap Joon OH terdengar tulus, Bong Hee pikir Joon Ohtidak perlu berterima kasih padanya. Joon Oh  lalu memberikan sesuatu pada Bong Hee. 


Jaksa Yoon menelp, Joon Oh mengelu karena Jaksa Yoon yang tidak datang, lalu bertanya apa yang terjadi. Jaksa Yoon memberitahu kalau  Ada masalah terjadi yaitu Choi Tae Ho baru saja bebas. Joon Oh kaget begitu juga Bong Hee seperti mengetahui keadaan yang darurat.
Tae Ho naik van dengan anak buah CEO Jang, lalu memberitahu  Pergerakan mereka jangan sampai diawasi. Anak buah CEO Jang mengerti lalu turun dari mobil. Di  mobil belakang, Byung Joo mengikuti mobil Tae Ho yang baru keluar dari kantor kejaksaan. 

Hee Kyung pun mengejek haruskah mengucapkan selamat kepadanya, karena Tae Ho yang akhirnya bebas. Tae Hoo mengaku alau semua ini karena Hee Kyung. Hee Kyung pun bertanya apa yang ingin dilakukan apakah ingin menyebabkan masalah lagi.
“Tidak... Aku ingin hidup tenang.” Kata Tae Ho, Hee Kyung merasa tak bisa mempercayainya.
“Kali ini...,kau bisa bebas entah  bagaimana caranya tapi kapanpun aku bisa membuatmu ditahan lagi semauku. Kau harus tahu itu. Renungkanlah perbuatanmu dan bertobatlah.” Tegas Hee Kyung. 

“Jang Do Pal rupanya bersaksi kalau itu semua perbuatan dia sendiri. Dia berkata kalau Choi Tae Ho tidak punya pilihan selain  mematuhinya karena dia mengancamnya.” Jelas Jaksa Yoon, Joon Oh ingin tahu apa artinya itu.
“Tae Ho jelas sekali bersalah. Bisa-bisanya  mereka membebaskan dia begitu saja? Jang Do Pal sampai orang kejaksaan,  apa mereka itu sudah tak waras ?!!” ucap Joon Oh marah
“Lee Jae Joon yang membantunya. Sepertinya itulah cara kejaksaan mendeklarasikan bahwa mereka tidak akan mengubah keputusan mereka.: jelas Jaksa Yoon dan CEO Jang sudah masuk sel tahanan. Joon Oh terlihat tak bisa menahan rasa amarahnya. 

Jaksa Lee menelp seseorang akan mengirimakn informasi dan berharap agar artikelnya nanti bagus. Esok pagi berita dikoran terlihat judul berita  [Apakah Ra Bong Hee Bersalah karena  Membantu dan Bersekongkol dengan Pembunuh?]
Bong Hee baru bangun tidur mengangkat telp dari ibunya, Ibu Bong Hee menanyakan keberadaanny sekarang dan bersama dengan Joon Oh.  Bong Hee membenarkaan dan bertanya kenapa Ibunya menanyakan hal itu.
“Bong Hee.. Pulanglah dulu sekarang. Kita bicara langsung kalau kau sudah pulang, mengerti?” ucap Ibu Bong Hee yang sedih melihat berita anaknya disudutkan. 

Hee Kyung membaca berita mengeluh meminta agar penyidik Oh  menghubungi reporter yang menulis artikel ini agar menghapus apapun yang berkaitan dengan komisi bahkan selalu membawa-bawa mereka.  Penyidik Oh pikir ini terlalu kejam  menjebak Ra Bong Hee sebagai kaki tangan pembunuhan.
“Aku tahu, menangkap Seo Joon Oh itu hal penting, tapi walau begitu Tidak ada pilihan lagi.” Kata Hee Kyung tak peduli dan mengajak para anak buahnya agar kembali kampanye. 

Tae Ho dalam mobil mendengarkan berita dari radio
“Pada saat jumpa pers yangdigelar beberapa hari lalu, Choi Tae Ho diduga sebagai tersangka utama kasus pembunuhan Yoon So Hee serta pembunuhan seorang penyanyi tak dikenal empat tahun lalu. Namun, Choi Tae Ho telah dibebaskan..., dan kurangnya bukti.”
Tae Ho tersenyum mendengarnya meminta agar memperbesar volumenya.
“Kepolisian sedang menghadapi kritik tajam dari publik.<Popularitas Choi Tae Ho pun semakin  berjaya melampaui saat diri dia menjadi artis...,dan dia pun memperoleh simpati dari masyarakat.” 

Joon Oh baru saja bangun karena telp dari nomor yang tak dikenal. Ki Joon bertanya apakah sudah membaca koran, lalu sadar artisnyaitu  tidak pernah baca koran. Joon Oh heran dengann Ki Joon meneleponnya pagi-pagi.
“Apa kebetulan kau lagi  bersama Bong Hee? Dia dalam masalah besar. Coba kau cari namanya di Internet.” Pesan Ki Joon, Joon Oh mengerti dan akan menelpnya lagi.
Joon Oh tak melihat Bong Hee ada disampingnya ada sebuah note “Aku pulang sebentar,  karena ibuku sakit. Jangan terlalu khawatir dan hubungi aku kalau ada apa-apa.” Wajah Joon Oh makin khawatir merasa seperti ada sesuatu yang tak beres.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar