PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Nyonya
Hwang menerima telp dari ibunya yang akan datang lalu menitipkan agar membawakan
sesuatu untuknya. Setelah itu Nyonya Hwang berbicara sendiri kalau harus saling
baik dan harus memaafkannya, serta harus
terlihat baik saat mengunjungi Buddha.
“Buddha
mengirimkan Menantu Ahn, dia sangatlah menawan.” Ucap Nyonya Hwang bahagia.
Min Hyuk
mengajak mereka mulai rapat, Bong Soon tertunduk sedih karena tempatnya tetap
saja tak pindah dari ruangan Min Hyuk. Pintu diketuk, Seorang pria dengan
berdandan seperti wanita masuk, Bong Soon melonggo kaget melihat wajah pria itu
mirip dengan Kwang Book dan itu pasti kembaranya.
Si pria
dilabel “HANTU YANG MENIRU PENAMPILAN ORANG YANG MASIH HIDUP. ORANG YANG
MIRIP.” Lalu memberikan data informasi
termasuk mengenai presentasi besok dan Ketua Tim memeriksa Konsep Rencana Grafis
sebelum mereka mengajukan. Min Hyuk memeriksanya setelah itu memberikan kembali
berkas dan mennyuruh Ketua Tim Oh pergi. Bong Soon masih melonggo.
“Apa...
Siapa namanya?” tanya Bong Soon masih shock
“Dia
pemimpin tim Project Team One. Namanya Oh Dong Byung. Kita memanggilnya
"Cartilage" di tempat kerja.” Kata Sek Gong
“Apa dia
punya saudara kembar?” tanya Bong Soon, Sek Gong pikir tidak
“Kurasa,
aku pernah dengar dia mudah merasa kesepian karena dia anak satu-satunya.” Kata
Sek Gong
Min Hyuk
kembali akan memulai rapat, Sek Gong melihat ponselnya yang berdering lalu
pamit keluar dari ruangan. Bong Soon masih melonggo melihat keluar dari
ruangan, Min Hyuk memanggilnya menyuruh agar tetap fokus, Bong Soon mengangguk
mengerti.
“Apa Game
yang ingin kau kembangkan?” tanya Min Hyuk, Bong Soon pikir mereka harus
menunggu Sekertaris Gong dulu
“Tidak.
Orang yang meninggalkan rapat tidak dapat berpartisipasi lagi.” Kata Min Hyuk
santai dan meminta Bong Soon memberitahu game apa yan ingin dibuat.
“Ah! Game
yang ingin kubuat sesuatu yang tidak ada kekerasan, tidak mengarang kenyataannya,
mendidik, dan suara. Dengan kata lain, aku ingin mengembangkan Game yang sehat.”
Jelas Bong Soon
“Hmm.
Jadi kau tidak ingin menghasilkan uang sama sekali.” Kata Min Hyuk, Bong Soon
pikir itu tidak benar karena yakin dapat menghasilkan banyak uang karana Anak-anak
TK sampai orang tua bisa memainkannya.
“Anak TK
dan orang tua tidak menghabiskan uang pada Game. Dan Sepertinya rapatnya sudah
selesai jadi Kita usaikan di sini.” Kata Min Hyuk
Bong Soon
binggung karena tidak melakukan apa pun.
Min Hyuk menegasan bawah tadi adalah rapat yang sangat produktif. Bong Soon pun
bertanya dimana bagian produktif. Min Hyuk mengatakan kalau ia sudah tahu Game
yang ingin dibuat Bong Soon sebagai pemimpin tim. Bong Soon pun ingin tahu apa
yang akan dilakukan Min Hyuk setelah mengetahuinya.
“Aku
akan... menyampaikan usulan proyek itu kepada Presdir.” Kata Min Hyuk, Bong
Soon mengeluh karena Presdirnya itu Min Hyuk sendiri
“Presdir
nya... Astaga. Apa yang kau inginkan dariku? Berhenti bertindak seperti itu! Aku
bingung.” Kata Bong Soon.
“Kau
boleh ke toilet karena rapatnya sudah selesai.” Ucap Min Hyuk kembali ke meja
kerja, Bong Soon pikir akan ke toilet kalau memang menginginkanya.
“Kau
harus pergi dulu. Nanti kau akan berubah pikiran. Anak magang harus mampu mengendalikan
naluri mereka.” Kata Min Hyuk, Bong Soon akhirnya tak bisa menolak lagi untuk
keluar dari ruangan.
Tuan Oh
tiba-tiba sudah ada didepan pintu dengan sinis bertanya mau kemana Bong Soon.
Bong Soon mengatakan kalau ingin pergi ke Toilet. Tuan Oh dengan sinis menyuruh
Bong Soon menahanya, lalu membawanya ke ruangan pantry.
“Do Bong
Soon! Kau memangnya siapa bisa dekat begitu dengan Presdir Ahn, padahal kau
bukan sekretarisnya? Apa Kau pikir kau cantik?” ucap Tuan Oh marah melihat Bong
Soon dekat dengan Tuan Ahn.
“Tidak,
seperti itu. Katanya, aku harus magang sebelum masuk ke Tim Proyek.” Ucap Tuan
Oh
“Astaga.
Itu konyol... Kau bilang Magang apa? Aku jagoan di daerah ini! Kudengar rumor
kalau kau yang memberikan kekuatan gelap pada Presdir. Tapi aku tidak peduli
tentang itu.” Tegas Tuan Oh. Bong Soon mencoba menyangkalnya.
Tapi Tuan
Oh makin marah melihat Bong Soon yang berani menyangkalnya, lalu meminta Bong
Soon untuk bersikap baik kalau bukan dirinya makan mustahil bisa masuk ke dalam
Tim Proyek serta Jangan terlalu memaksakan. Bong Soon mengangguk mengerti.
“Jauh-jauh
dari Presdir Ahn!” tegas Tuan Oh memperingatinya, Bong Soon memanggil sebelum
Tuan Oh pergi.
“Apa Anda
punya saudara kembar?” tanya Bong Soon, Tuan Oh langsung mengumpat “Jalang
gila.” Lalu keluar dari ruangan. Bong Soon melihat Tuan Oh yang menakutkan.
Bong Soon
masuk ruangan Sek Gong meminta izin agar bisa duduk berada diruanganya. Sek
Gong binggun karena harus berada diruangan Min Hyuk. Bong Soon mengaku kalau
hanya ingin duduk saja dan jangan menghiraukan dan memperdulikanya. Saat itu
terdengar suara Min Hyuk dengan nada seriosa memanggil “Pegawai Magang Do”.
Bong Soon
hanya bisa menghela nafas panjang lalu keluar dari ruangan, Sek Gong heran
melihat Min Hyuk seperti menindas Bong Soon dan berpikir kalau sedang membalas
dendam karena tertusuk.
Bong Soon
masuk ruangan dengan wajah malas lalu menanyakan alasan memanggilnya. Min Hyuk
menanyakan pendapat Bong Soon pekerjaannya, Bong Soon merasa masih belum mulai
bekerja. Jadi tidak tahu. Min Hyuk mengatakan akan mengadakan pesta penyambutan
untuk karyawan baru Jadi Sangat bagus jika Bong Soon bisa hadir.
“Aku
tidak terlalu ingin dan tidak berkeinginan
untuk disambut.” Ucap Bon Soon kesal
“Kenapa?
Apa ada yang salah dengan lingkungan kerja?” kata Min Hyuk, Sek Gong masuk
ruangan meminta maaf karena tadi menerima telp lumayan lama.
“Sekretaris
Gong! Bisa tolong jelaskan pada Presdir? Ini sangat berbeda dari apa yang
dijanjikan. Tolong katakan padanya ini konyol dan beritahu dia untuk memberikan pekerjaan yang
sesungguhnya!” kata Bong Soon, Sek Gong melongo binggung.
Akhirnya
Tuan Do kembali masuk ruangan, melempar proposal bentuk dasar, proposal desain
grafis, sumber grafis, serta Proposal yang ditolak dan menyuruh Bong Soon agar
menganalisis mengapa mereka menolak dan tulis laporan nya. Bong Soon menganguk mengerti.
“Oh,
yeah! Presdir Ahn! Boleh aku bawa Intern ini selama satu menit? Aku ingin
menjelaskan acara sosial dan yang lain juga padanya.” Kata Tuan Oh sinis, Min
Hyuk pun mempersilahkanya.
“Presdir Ahn!
Mengapa Anda mempekerjakan Cartilage untuk Bong Soon? Anda tahu kalau dia
membuat gila para karyawan.” Kata Sek Gong khawatir
“Kita
lihat saja siapa yang di buat gila.” Kata Min Hyuk yakin.
Bong Soon
masuk ruangan dengan meja kayu yang cukup panjang, Tuan Oh menyuruh Bong Soon
agar membuat kopi dengan satu sendok gula. Bong Soon mengerti. Tuan Oh memanggilnya
lagi menegaskan aklau tidak suka gula
merah dan tidak suka warnanya. Akhirnya Bong Soon membuatkan kpi di pantry
sambl mengoceh sendirian.
“Oh. Ini
mengingatkanku pada apa yang dikatakan seseorang. "Bong Soon! Orang-orang di
kantormu pada kenapa?" Kau benar, Gook Du. Kenapa semua orang di kantorku
seperti ini?” ucap Bong Soon lalu keluar dari ruangan.
Bong Soon
memberikan secangkir kopi, Tuan Oh memastikan kalau Bong Soon tidak meludah di
kopinya. Bong Soon pikir untuk apa melakukan
hal itu lalu melihat kalau Tuan Oh tak
masalah dengan warna kopi nya padahal tidak suka warna gula merah
“Jangan
memaksakan diri!” perintah Tuan Oh yang membuat Bong Soon terdiam dan Tuan Oh
mulai mencicipi kopi buatan Bong Soon.
“Hei.. Aku
meminta kopi, bukan racun! Aku suka kopi manis!!”teriak Tuan Oh marah, Bong
Soon binggung karena Tuan Oh meminta satu
sendok gula. Tuan Oh menegaskan bahwa meminta satu sendok makan gula bukan
sendok teh. Bong Soon ingn membuatkan kali tapi Tuan Oh menolak.
“Berhenti
menggoda!!!” kata Tuan Oh memperingatinya, Bong Soon merasa tak pernah mengoda
Min Hyuk. Tuan Oh meminta Bong Soon agar mendekat lalu berpikir Bong Soon itu
mengoperasi hidungnya. Bong Soon mengelengkan kepala.
“Berhenti
berbohong! Presdir Ahn tidak suka gadis-gadis sepertimu.” Tegas Tuan Oh
“Cartilage!
Itu tidak ada hubungan nya dengan pekerjaan...” kata Bong Soon melawan. Tuan Oh
makin marah kalau namanya bukan Cartilage tapi Oh Dong Byung dengan 1029314. Dan
sudah selesai menjalani wamil.
Tuan Oh
ingin memukul wajah Bong Soon tapi karena wajahnya terlalu kecil, tidak bisa
dipukul tapi tetap saja memukulnya, Bong Soon menatap sinis, Tuan Oh menyuruh
Bong Soon agar mengadu pada ibunya saja lalu mengajak main anak panah.
Pulpen
yan digunakan untuk main panah jatuh dan menyuruh Bong Soon untuk mengambilnya,
Bong Soon berjongkok ingin mengambilnya dengan menahan amarah memegang kaki meja
dan langsung mendorongnya. Tuan Oh panik berpikir ada gempa bumi dan meminta
Bong Soo untuk mengeluaraknya. Bong Soon dengan senyuman mengejek berpikir akan
mengambil kopi lagi tuan Oh dan membiarkan terjepit dimeja.
Min Hyuk
sedang memeriksa games baru dengan earphone melihat kalau suara terlalu keras
dan karakter itu terlalu mencolok jadi harus
menurunkan tone warna nya. Sek Gong mengertik. Min Hyuk bertanya-tanya, Kenapa
mereka masih belum kembali.
Saat itu
Bong Soon masuk, Sek Gong langsung bertanya keberadaan Cartilage. Bong Soon
mengatakan Tuan Oh masih... minum kopi di ruang. Sek Gong binggung, Min Hyuk
merasa tiba-tiba jadi ingin minum kopi lalu mengajak untuk minum bersama.
Tuan Oh
masih berteriak meminta bantu kalau dirinya itu terjebak, Min Hyuk dan Bong
Soon minum bersama. Min Hyuk pun bertanya apa yang dilakukan Bong Soon pada
tuan Oh memastikan tidak menghajarnya, Bong Soon mengelengkan kepala. Min Hyuk
berpikir kalau Bong Soon menaruhnya ke suatu tempat.
Bong Soon
mengatakan kalau Tuan Oh sedang duduk. Min Hyuk heran kalau memang hanya duduk
kenapa masih belum keluar. Bong Soon mengatakan kalau Tuan Oh sedikit terjebak
sekarang. Min Hyuk hanya bisa melonggo mendengarnya
“Cepat
keluarkan dia dari sana.” Perintah Min Hyuk. Bong Soon menolak. Min Hyuk
binggung malah menolaknya.
Min Hyuk
masuk ke ruangan dan melihat sebuah bunga dari Baek Tak memberikan selamat pada
Bong Soon, dengan kesal meninju foto ketua Genk. Saat itu Sek Gong datang
dengan wajah panik memberitahu aklau Cartilage
hilang.
“Dia seperti
tertelan bumi. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi.” Kata Sek Gong, Min Hyuk
langsung mengajak mereka pergi.
Min Hyuk
Dan Sek Gong masuk ruangan hanya bisa melonggo melihat Tuan Oh yang jebak dalam
kursi panjang. Tuan Oh menjerit agar bisa menolongnya. Min Hyuk pun menyuruh
Sek Gong agar mengeluarkan Tuan Oh tapi Sek Gong tak kuat menarik meja akhirnya
meminta pegawai lain mencari bantuan.
Min Hyuk
dan Sek Gong kembali ke ruangan, Sek Gong mengatakan ingin menanyakan sesuatu,
karena mengetahui Min Hyuk yang sangat
protektif terhadap tubuhnya, bakan tidak
suka jika semuanya tidak berjalan sesuai kemauan. Bong Soon baru datang
mendengar pembicaraan dari depan pintu.
“Mengapa
Anda tertikam pisau untuknya? Itu terjadi tidak sengaja, bukan?” ucap Sek Gong,
Min Hyuk mengatakan tidak
“Jadi , apa
Anda sengaja tertusuk untuknya?” ucap Sek Gong, Min Hyuk membenarkan.
Bong Soon
terus menguping dan dikagetkan Min Hyuk
yang tiba-tiba membuka pintu lalu berkata akan ke perpustakaan. Bong Soon
sedikit gugup mengikuti bosnya.
Min Hyuk
membaca buku sambil melamun mengingat ucapan Sek Gong,
“Anda
sangat protektif terhadap tubuh anda sendiri dan Anda tidak suka jika semuanya tidak
berjalan tidak sesuai kemauan. Mengapa Anda tertikam pisau untuknya?”
Saat itu
Bong Soon dan Min Hyuk saling menatap di sela rak buk, Bong Soon pikir pesta pienyambutan
karyawan baru lebih baik lakukan nanti saja, setelah jahitannya dilepas karena
Min Hyuk tidak boleh minum. Min Hyuk dengan menatap Bong Soon pun setuju dan
Bong Soon pun mengajak pulang dan mengantarnya.
Tuan Oh
dengan wajah kesal mengatakan tidak akan pernah memaafkannya. Sek Gong yang
mendengarnay menyuruh Tuan Oh melupakan saja. Tuan Oh merasa Sek Gong itu tak
merasakan yang dirasakan. Sek Gong kesal karena Tuan Gong berpikir kalau tak
tahu apa yang dirasakan.
“Yang kau
rasakan bukan apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang aku rasakan. Aku. Bahkan
tidak bisa memakai skinny jeans lagi. Apa Kau tahu bagaimana perasaanku?” ucap
Tuan Oh
“ Aku
tahu, Kalau aku bukan hanya bokong saja,
tapi Area yang tak terlihat.” Ucap Sek Gong menangis lalu pergi. Tuan Oh kesal
menurutny Laki-laki memang sangat menjengkelkan.selalu pergi setiap kali sedang
bicara.
Nenek
Bong Soon datang membawakan setoples minuman, Nyonya Hwang melihat aklau Sepertinya
ini masih belum selesai difermentasi dan minuman nya terlihat bersih. Nenek
Bong Soon menyuruh anaknya segar mengambilnya, Nyonya Hwang pun kembali
membungkusnya. Dirumah sakit, Baek Tak
meminum yang dibawakan oleh Nyonya Hwang.
“Minuman
nya rasanya enak. Jenis obat apa ini?” tanya Baek Tak yang meminum segelas sampai
habis.
“Itu
masih belum selesai difermentasi. Akan sangat mempan jika kau meminumnya
seminggu kemudian Minuman ini punya rasa yang sangat menyegarkan Semoga cepat
sembuh.” Kata Nyonya Hwang
Baek Tak
ingin tau jenis minuman apa, Nyonya
Hwang memberitahu kalau itu namanya, Wine Kotoran. Baek Tak langsung merasakan
mual seketika. Nyonya Hwang pun pergi meninggalkanya.
Bong Ki
masuk ruangan meminta agar mereka memberitahu bagian mana yang masih sakt dan
akan berkeliling lagi esok. Mereka mengeluh punggungnya masih sakit, Bong Ki
pikir akan melakukan X-ray lagi besok, lalu bertanya dengan Baek Tak yang tertidur
dengan memiringkan badanya.
“Dia
hancur... Katanya, dia mengkonsumsi sesuatu yang aneh dan bukan manusia lagi. Aku
penasaran sebenarnya apa yang dia makan. Dia tidak menjawab, setelah aku
bertanya padanya.” Ucap Agari
“Apa
sembelit Anda sudah hilang?” tanya Bong Ki, Agari mengatakan belum dan merasa
ususnya seperti penuh. Bong Kin pikir
Agari terkena gangguan peredaran darah. Agari merasa selma ini sekalinya makan,
pasti langsung BAB dan Pencernaannya lancar sekali.
“Tolong
hentikan! Aku benci kotoran.” Teriak Baek Tak kesal
Bong Ki
melihat sebuah toples dan berpikir kalau Baek Tak itu minum Wine kotoran. Semua melonggo kaget dan
terlihat mual, Baek Tak pun tak bisa
menyanggkal dengan mengangguk.
Bong Soon
mengantar Min Hyuk pulang ke rumah dengan menasehati tidak boleh meninggalkan
rumah sakit dan harusnya menunggu sampai jahitannya dilepas. Min Hyuk hanya diam
dan duduk disofa. Bong Soon pamit pergi agar Min Hyuk bisa beristirahat.
Min Hyuk
tiba-tiba menarik Bong Soon duduk dan langsung berbaring diatas pangkuanya,
Bong Soon terlihat gugup melihat kepala Min Hyuk yang berbaring tepat
dibawahnya. Min Hyuk pun meminta agar bisa berbaring selama satu menit.
Beberapa saat
kemudian, Bong Soon menerima pesan dari Gook Doo “Kita bertemu besok. Aku ingin berbicara
denganmu” lalu pergi ke dress room lalu menatap lukisan ke
dalam ruangan bawah tanah, matanya melotot kaget saat melihat dengan jelas
kalau itu gambar dirinya yang sedang mengunakan hoddie.
Gook Do
dan Ketua Yook minum bersama, sang ketua
memberitahu kala Bukan Gook Doo satu-satunya yang ingin menangkap pelakunya,
tapi semua ingin menangkapnya dan ingin mengatakan sesatu sebagai kakak. Gook
Doo hanya tertunduk diam.
“Beginilah
cara kerja sebuah organisasi Komando dan kedisiplinan harus tetap selaras. Senior
mengatakan, "Hei! Kunyuk! Lakukan!" Lalu kita katakan,
"Baiklah!" Begitulah cara kerjanya. “ ucap Kepala Yook, Gook Doo
pikir Ketua Yook juga tahu itu salah
“Kita juga
tahu. Tapi kita harus ikuti dan Begitulah organisasi.” Ucap Ketua Yook
“Aku
tidak akan melakukannya, jika tahu itu salah. Dan Juga, aku akan melakukan apa
yang harus aku lakukan, tidak peduli apa apapun “ ucap Gook Doo yang keras
kepala.
“Dasar
Bodoh... Ini sudah pasti! Kita juga perlu polisi sepertimu. Mari kita lakukan
tanpa surat perintah. Kita mulai dari awal. Jadi, bekerjalah besok! Bocah!”
kata Tuan Yook memberikan ID Card dan juga borgol
Gook Doo
meminta agar libur esok, Tuan Yook marah kalau
Polisi bekerja sepanjang waktu lalu mengaku kalau hari ini juga libur.
Tuan Kim
menjatuhkan foto Hee Ji saat sedang bersama Gook Do lalu sengaja menempatkan
foto Hee Ji disamping foto Bong Soon sebagai calon pengantin selanjutnya. Dan
beberapa saat kemudian sudah ada diseberang jalan melihat Hee Ji yang masuk
tempat latihanya.
Hee Ji
menelp Bong Ki bertanya Kapan kencan
pertama mereka, lalu akan ngirimkan pesan tempatnya, saat berjalan pergi tak
sengaja menjatuhkan vas yang ada diatas meja, seperti tanda ada kejadian buruk
yang akan menimpanya.
Min Hyuk
terbangun sudah berbaring sendirian dengan selimut lalu berteriak panik
memanggil Bong Soon, sebuah kota obat dan Note ada diatas meja. “Tolong sterilkan
lukanya setiap lima jam Dan pastikan untuk minum obat.”
Bong Soon
kembali ke rumah bertemu dengan nenek dan ibunya, tumpukan buku dengan model
lama berada diatas meja, Nenek Bong Soan akan memberikan pada cucunya dan mulai
menuliskanya, karean itu adalah sejarah kekuatan super perempuan yang telah
diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga.
“Ini
semua semacam catatan dan Melalui catatan ini kekuatan diwariskan oleh sang
Ibu, lalu kau menulis bukti bagi generasi berikutnya tentang bagaimana mereka
harus mensyukuri kekuatan yang mereka dapatkan. Ibumu baru menulis dua baris
saat berumur 19 tahu, lalu menyerah. Tapi kau harus mulai menulis ini dari
sekarang. Bong Soon!” ucap Nenek
“Nenek!
Aku bahkan tidak menulis buku harianku selama liburan musim panas. Aku tidak
suka menulis buku harian.” Keluh Bong Soon
“Kau
harus melakukanya ! Ini adalah misimu. Mulai sekarang, kau bukan lagi Do Bong
Soon dari Dobong-gu, Dobong-dong yang tidak tahu mana kapur mana keju. Para
dewa memberimu misi khusus. Kau bukan orang normal lagi. Kau tidak boleh
menyembunyikan atau menghindari nya. Kau harus menggunakan kekuatanmu untuk
selamanya. Dan... Menuliskan nya sendiri di sini.” Kata nenek Bong Soon, Bong
Soon pun tak bisa menolaknya.
Min Hyuk
berbaring dikamar, terlihat gelisah dan akhirnya turun dari tempat tidur. Kyung
Shim menatap wajahnya merasa kalau dirinya seperti mengoperasi hidung, Bong
Soon naik ketempat tidur. Kyung Shim mulai membahas kalau sebelumanya Bong Soon
mengatakan merasa bingung lalu menduga temanya
punya perasaan khusus pada Presdir Ahn.
Bong Soon
juga tak mengerti, menurutnya Aneh sekali, karena hatinya mulai berdebar saat melihat
Min Hyuk seperti tidak memiliki tulang punggung. Kyung Shim pun menanyakan
tentang Gook Doo, saat itu Nyonya Hwang berteriak
memanggil anaknya kalau Menantu Presdir Ahn datang dan menyuruhnya cepat
keluar.
Min Hyuk
mendekati Bong Soon yang baru keluar rumah mengaku sengaja datang untuk memberitahu
sesuatu. Bong Soon pikir bisa mengatakan itu besok. Min Hyuk menegaskan harus
mengatakan sekarang lalu menatap Bong Soon dengan wajah serius
“Aku
sakit!” kata Min Hyuk. Bong Soon pikir sudah mengatakan harus meminum obat dan
Min Hyuk itu selalu mengabaikan yang dokter dan polisi katakan.
“Bukan
itu tapi Rasa sakitnya ada disini.” Kata Min Hyuk menarik tangan Bong Soon agar
memegang dadanya. Bong Soon kembali gugup.
“Kau...
kau harus berhenti menyukainya.” Kata Min Hyuk lalu menarik tangan Bong Soon
agar berdiri lebih dekat.
“
Sepertinya aku menyukaimu.” Ungkap Min Hyuk, Bong Soon menatap tak percaya Min
Hyuk mengungkapkan perasaanya.
Bersambung
ke episode 11
Terimakasih sinopsisnya, tambah seru ceritanya. Gak sabar nunggu episode selanjutnya. 😁
BalasHapus