PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 26 Maret 2017

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Nyonya Hwang menerima telp dari ibunya yang akan datang lalu menitipkan agar membawakan sesuatu untuknya. Setelah itu Nyonya Hwang berbicara sendiri kalau harus saling baik dan harus memaafkannya, serta  harus terlihat baik saat mengunjungi Buddha.
“Buddha mengirimkan Menantu Ahn, dia sangatlah menawan.” Ucap Nyonya Hwang bahagia. 

Min Hyuk mengajak mereka mulai rapat, Bong Soon tertunduk sedih karena tempatnya tetap saja tak pindah dari ruangan Min Hyuk. Pintu diketuk, Seorang pria dengan berdandan seperti wanita masuk, Bong Soon melonggo kaget melihat wajah pria itu mirip dengan Kwang Book dan itu pasti kembaranya.
Si pria dilabel “HANTU YANG MENIRU PENAMPILAN ORANG YANG MASIH HIDUP. ORANG YANG MIRIP.” Lalu memberikan  data informasi termasuk mengenai presentasi besok dan Ketua Tim memeriksa Konsep Rencana Grafis sebelum mereka mengajukan. Min Hyuk memeriksanya setelah itu memberikan kembali berkas dan mennyuruh Ketua Tim Oh pergi. Bong Soon masih melonggo.

“Apa... Siapa namanya?” tanya Bong Soon masih shock
“Dia pemimpin tim Project Team One. Namanya Oh Dong Byung. Kita memanggilnya "Cartilage" di tempat kerja.” Kata Sek Gong
“Apa dia punya saudara kembar?” tanya Bong Soon, Sek Gong pikir tidak
“Kurasa, aku pernah dengar dia mudah merasa kesepian karena dia anak satu-satunya.” Kata Sek Gong 
Min Hyuk kembali akan memulai rapat, Sek Gong melihat ponselnya yang berdering lalu pamit keluar dari ruangan. Bong Soon masih melonggo melihat keluar dari ruangan, Min Hyuk memanggilnya menyuruh agar tetap fokus, Bong Soon mengangguk mengerti.
“Apa Game yang ingin kau kembangkan?” tanya Min Hyuk, Bong Soon pikir mereka harus menunggu Sekertaris Gong dulu

“Tidak. Orang yang meninggalkan rapat tidak dapat berpartisipasi lagi.” Kata Min Hyuk santai dan meminta Bong Soon memberitahu game apa yan ingin dibuat.
“Ah! Game yang ingin kubuat sesuatu yang tidak ada kekerasan, tidak mengarang kenyataannya, mendidik, dan suara. Dengan kata lain, aku ingin mengembangkan Game yang sehat.” Jelas Bong Soon
“Hmm. Jadi kau tidak ingin menghasilkan uang sama sekali.” Kata Min Hyuk, Bong Soon pikir itu tidak benar karena yakin dapat menghasilkan banyak uang karana Anak-anak TK sampai orang tua bisa memainkannya.
“Anak TK dan orang tua tidak menghabiskan uang pada Game. Dan Sepertinya rapatnya sudah selesai jadi Kita usaikan di sini.” Kata Min Hyuk

Bong Soon binggung karena  tidak melakukan apa pun. Min Hyuk menegasan bawah tadi adalah rapat yang sangat produktif. Bong Soon pun bertanya dimana bagian produktif. Min Hyuk mengatakan kalau ia sudah tahu Game yang ingin dibuat Bong Soon sebagai pemimpin tim. Bong Soon pun ingin tahu apa yang akan dilakukan Min Hyuk setelah mengetahuinya.
“Aku akan... menyampaikan usulan proyek itu kepada Presdir.” Kata Min Hyuk, Bong Soon mengeluh karena Presdirnya itu Min Hyuk sendiri
“Presdir nya... Astaga. Apa yang kau inginkan dariku? Berhenti bertindak seperti itu! Aku bingung.” Kata Bong Soon.
“Kau boleh ke toilet karena rapatnya sudah selesai.” Ucap Min Hyuk kembali ke meja kerja, Bong Soon pikir akan ke toilet kalau memang menginginkanya.
“Kau harus pergi dulu. Nanti kau akan berubah pikiran. Anak magang harus mampu mengendalikan naluri mereka.” Kata Min Hyuk, Bong Soon akhirnya tak bisa menolak lagi untuk keluar dari  ruangan. 

Tuan Oh tiba-tiba sudah ada didepan pintu dengan sinis bertanya mau kemana Bong Soon. Bong Soon mengatakan kalau ingin pergi ke Toilet. Tuan Oh dengan sinis menyuruh Bong Soon menahanya, lalu membawanya ke ruangan pantry.
“Do Bong Soon! Kau memangnya siapa bisa dekat begitu dengan Presdir Ahn, padahal kau bukan sekretarisnya? Apa Kau pikir kau cantik?” ucap Tuan Oh marah melihat Bong Soon dekat dengan Tuan Ahn.
“Tidak, seperti itu. Katanya, aku harus magang sebelum masuk ke Tim Proyek.” Ucap Tuan Oh
“Astaga. Itu konyol... Kau bilang Magang apa? Aku jagoan di daerah ini! Kudengar rumor kalau kau yang memberikan kekuatan gelap pada Presdir. Tapi aku tidak peduli tentang itu.” Tegas Tuan Oh. Bong Soon mencoba menyangkalnya.
Tapi Tuan Oh makin marah melihat Bong Soon yang berani menyangkalnya, lalu meminta Bong Soon untuk bersikap baik kalau bukan dirinya makan mustahil bisa masuk ke dalam Tim Proyek serta Jangan terlalu memaksakan. Bong Soon mengangguk mengerti.
“Jauh-jauh dari Presdir Ahn!” tegas Tuan Oh memperingatinya, Bong Soon memanggil sebelum Tuan Oh pergi.
“Apa Anda punya saudara kembar?” tanya Bong Soon, Tuan Oh langsung mengumpat “Jalang gila.” Lalu keluar dari ruangan. Bong Soon melihat Tuan Oh yang menakutkan.


Bong Soon masuk ruangan Sek Gong meminta izin agar bisa duduk berada diruanganya. Sek Gong binggun karena harus berada diruangan Min Hyuk. Bong Soon mengaku kalau hanya ingin duduk saja dan jangan menghiraukan dan memperdulikanya. Saat itu terdengar suara Min Hyuk dengan nada seriosa memanggil “Pegawai Magang Do”.
Bong Soon hanya bisa menghela nafas panjang lalu keluar dari ruangan, Sek Gong heran melihat Min Hyuk seperti menindas Bong Soon dan berpikir kalau sedang membalas dendam karena tertusuk.

Bong Soon masuk ruangan dengan wajah malas lalu menanyakan alasan memanggilnya. Min Hyuk menanyakan pendapat Bong Soon pekerjaannya, Bong Soon merasa masih belum mulai bekerja. Jadi tidak tahu. Min Hyuk mengatakan akan mengadakan pesta penyambutan untuk karyawan baru Jadi Sangat bagus jika Bong Soon bisa hadir.
“Aku tidak terlalu ingin dan  tidak berkeinginan untuk disambut.” Ucap Bon Soon kesal
“Kenapa? Apa ada yang salah dengan lingkungan kerja?” kata Min Hyuk, Sek Gong masuk ruangan meminta maaf karena tadi menerima telp lumayan lama.
“Sekretaris Gong! Bisa tolong jelaskan pada Presdir? Ini sangat berbeda dari apa yang dijanjikan. Tolong katakan padanya ini konyol dan  beritahu dia untuk memberikan pekerjaan yang sesungguhnya!” kata Bong Soon, Sek Gong melongo binggung. 


Akhirnya Tuan Do kembali masuk ruangan, melempar proposal bentuk dasar, proposal desain grafis, sumber grafis, serta Proposal yang ditolak dan menyuruh Bong Soon agar menganalisis mengapa mereka menolak dan tulis laporan nya.  Bong Soon menganguk mengerti.
“Oh, yeah! Presdir Ahn! Boleh aku bawa Intern ini selama satu menit? Aku ingin menjelaskan acara sosial dan yang lain juga padanya.” Kata Tuan Oh sinis, Min Hyuk pun mempersilahkanya.
“Presdir Ahn! Mengapa Anda mempekerjakan Cartilage untuk Bong Soon? Anda tahu kalau dia membuat gila para karyawan.” Kata Sek Gong khawatir
“Kita lihat saja siapa yang di buat gila.” Kata Min Hyuk yakin. 

Bong Soon masuk ruangan dengan meja kayu yang cukup panjang, Tuan Oh menyuruh Bong Soon agar membuat kopi dengan satu sendok gula. Bong Soon mengerti. Tuan Oh memanggilnya lagi menegaskan aklau  tidak suka gula merah dan tidak suka warnanya. Akhirnya Bong Soon membuatkan kpi di pantry sambl mengoceh sendirian.
“Oh. Ini mengingatkanku pada apa yang dikatakan seseorang. "Bong Soon! Orang-orang di kantormu pada kenapa?" Kau benar, Gook Du. Kenapa semua orang di kantorku seperti ini?” ucap Bong Soon lalu keluar dari ruangan. 

Bong Soon memberikan secangkir kopi, Tuan Oh memastikan kalau Bong Soon tidak meludah di kopinya. Bong Soon pikir untuk apa  melakukan hal itu lalu melihat kalau Tuan Oh  tak masalah dengan warna kopi nya padahal tidak suka warna gula merah
“Jangan memaksakan diri!” perintah Tuan Oh yang membuat Bong Soon terdiam dan Tuan Oh mulai mencicipi kopi buatan Bong Soon.
“Hei.. Aku meminta kopi, bukan racun! Aku suka kopi manis!!”teriak Tuan Oh marah, Bong Soon binggung karena Tuan Oh meminta  satu sendok gula. Tuan Oh menegaskan bahwa meminta satu sendok makan gula bukan sendok teh. Bong Soon ingn membuatkan kali tapi Tuan Oh menolak.
“Berhenti menggoda!!!” kata Tuan Oh memperingatinya, Bong Soon merasa tak pernah mengoda Min Hyuk. Tuan Oh meminta Bong Soon agar mendekat lalu berpikir Bong Soon itu mengoperasi hidungnya. Bong Soon mengelengkan kepala.

“Berhenti berbohong! Presdir Ahn tidak suka gadis-gadis sepertimu.” Tegas Tuan Oh
“Cartilage! Itu tidak ada hubungan nya dengan pekerjaan...” kata Bong Soon melawan. Tuan Oh makin marah kalau namanya bukan Cartilage tapi Oh Dong Byung dengan 1029314. Dan sudah selesai menjalani wamil.
Tuan Oh ingin memukul wajah Bong Soon tapi karena wajahnya terlalu kecil, tidak bisa dipukul tapi tetap saja memukulnya, Bong Soon menatap sinis, Tuan Oh menyuruh Bong Soon agar mengadu pada ibunya saja lalu mengajak main anak panah.
Pulpen yan digunakan untuk main panah jatuh dan menyuruh Bong Soon untuk mengambilnya, Bong Soon berjongkok ingin mengambilnya dengan menahan amarah memegang kaki meja dan langsung mendorongnya. Tuan Oh panik berpikir ada gempa bumi dan meminta Bong Soo untuk mengeluaraknya. Bong Soon dengan senyuman mengejek berpikir akan mengambil kopi lagi tuan Oh dan membiarkan terjepit dimeja. 


Min Hyuk sedang memeriksa games baru dengan earphone melihat kalau suara terlalu keras dan karakter itu terlalu mencolok  jadi harus menurunkan tone warna nya. Sek Gong mengertik. Min Hyuk bertanya-tanya, Kenapa mereka masih belum kembali.
Saat itu Bong Soon masuk, Sek Gong langsung bertanya keberadaan Cartilage. Bong Soon mengatakan Tuan Oh masih... minum kopi di ruang. Sek Gong binggung, Min Hyuk merasa tiba-tiba jadi ingin minum kopi lalu mengajak untuk minum bersama. 

Tuan Oh masih berteriak meminta bantu kalau dirinya itu terjebak, Min Hyuk dan Bong Soon minum bersama. Min Hyuk pun bertanya apa yang dilakukan Bong Soon pada tuan Oh memastikan tidak menghajarnya, Bong Soon mengelengkan kepala. Min Hyuk berpikir kalau Bong Soon menaruhnya ke suatu tempat.
Bong Soon mengatakan kalau Tuan Oh sedang duduk. Min Hyuk heran kalau memang hanya duduk kenapa masih belum keluar. Bong Soon mengatakan kalau Tuan Oh sedikit terjebak sekarang. Min Hyuk hanya bisa melonggo mendengarnya
“Cepat keluarkan dia dari sana.” Perintah Min Hyuk. Bong Soon menolak. Min Hyuk binggung malah menolaknya. 

Min Hyuk masuk ke ruangan dan melihat sebuah bunga dari Baek Tak memberikan selamat pada Bong Soon, dengan kesal meninju foto ketua Genk. Saat itu Sek Gong datang dengan wajah panik memberitahu aklau  Cartilage hilang.
“Dia seperti tertelan bumi. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi.” Kata Sek Gong, Min Hyuk langsung mengajak mereka pergi.
Min Hyuk Dan Sek Gong masuk ruangan hanya bisa melonggo melihat Tuan Oh yang jebak dalam kursi panjang. Tuan Oh menjerit agar bisa menolongnya. Min Hyuk pun menyuruh Sek Gong agar mengeluarkan Tuan Oh tapi Sek Gong tak kuat menarik meja akhirnya meminta pegawai lain mencari bantuan. 

Min Hyuk dan Sek Gong kembali ke ruangan, Sek Gong mengatakan ingin menanyakan sesuatu, karena mengetahui Min Hyuk yang  sangat protektif terhadap tubuhnya, bakan  tidak suka jika semuanya tidak berjalan sesuai kemauan. Bong Soon baru datang mendengar pembicaraan dari depan pintu.
“Mengapa Anda tertikam pisau untuknya? Itu terjadi tidak sengaja, bukan?” ucap Sek Gong, Min Hyuk mengatakan tidak
“Jadi , apa Anda sengaja tertusuk untuknya?” ucap Sek Gong, Min Hyuk membenarkan.
Bong Soon terus menguping dan dikagetkan  Min Hyuk yang tiba-tiba membuka pintu lalu berkata akan ke perpustakaan. Bong Soon sedikit gugup mengikuti bosnya. 


Min Hyuk membaca buku sambil melamun mengingat ucapan Sek Gong,
“Anda sangat protektif terhadap tubuh anda sendiri dan Anda tidak suka jika semuanya tidak berjalan tidak sesuai kemauan. Mengapa Anda tertikam pisau untuknya?”
Saat itu Bong Soon dan Min Hyuk saling menatap di sela rak buk, Bong Soon pikir pesta pienyambutan karyawan baru lebih baik lakukan nanti saja, setelah jahitannya dilepas karena Min Hyuk tidak boleh minum. Min Hyuk dengan menatap Bong Soon pun setuju dan Bong Soon pun mengajak pulang dan  mengantarnya. 

Tuan Oh dengan wajah kesal mengatakan tidak akan pernah memaafkannya. Sek Gong yang mendengarnay menyuruh Tuan Oh melupakan saja. Tuan Oh merasa Sek Gong itu tak merasakan yang dirasakan. Sek Gong kesal karena Tuan Gong berpikir kalau tak tahu apa yang dirasakan.
“Yang kau rasakan bukan apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang aku rasakan. Aku. Bahkan tidak bisa memakai skinny jeans lagi. Apa Kau tahu bagaimana perasaanku?” ucap Tuan Oh
“ Aku tahu, Kalau aku bukan hanya bokong  saja, tapi Area yang tak terlihat.” Ucap Sek Gong menangis lalu pergi. Tuan Oh kesal menurutny Laki-laki memang sangat menjengkelkan.selalu pergi setiap kali sedang bicara. 

Nenek Bong Soon datang membawakan setoples minuman, Nyonya Hwang melihat aklau Sepertinya ini masih belum selesai difermentasi dan minuman nya terlihat bersih. Nenek Bong Soon menyuruh anaknya segar mengambilnya, Nyonya Hwang pun kembali membungkusnya.  Dirumah sakit, Baek Tak meminum yang dibawakan oleh Nyonya Hwang.
“Minuman nya rasanya enak. Jenis obat apa ini?” tanya Baek Tak yang meminum segelas sampai habis.
“Itu masih belum selesai difermentasi. Akan sangat mempan jika kau meminumnya seminggu kemudian Minuman ini punya rasa yang sangat menyegarkan Semoga cepat sembuh.” Kata Nyonya Hwang
Baek Tak ingin tau jenis minuman apa,  Nyonya Hwang memberitahu kalau itu namanya, Wine Kotoran. Baek Tak langsung merasakan mual seketika. Nyonya Hwang pun pergi meninggalkanya. 

Bong Ki masuk ruangan meminta agar mereka memberitahu bagian mana yang masih sakt dan akan berkeliling lagi esok. Mereka mengeluh punggungnya masih sakit, Bong Ki pikir akan melakukan X-ray lagi besok, lalu bertanya dengan Baek Tak yang tertidur dengan memiringkan badanya.
“Dia hancur... Katanya, dia mengkonsumsi sesuatu yang aneh dan bukan manusia lagi. Aku penasaran sebenarnya apa yang dia makan. Dia tidak menjawab, setelah aku bertanya padanya.” Ucap Agari
“Apa sembelit Anda sudah hilang?” tanya Bong Ki, Agari mengatakan belum dan merasa ususnya seperti penuh.  Bong Kin pikir Agari terkena gangguan peredaran darah. Agari merasa selma ini sekalinya makan, pasti langsung BAB dan Pencernaannya lancar sekali.
“Tolong hentikan! Aku benci kotoran.” Teriak Baek Tak kesal
Bong Ki melihat sebuah toples dan berpikir kalau Baek Tak itu  minum Wine kotoran. Semua melonggo kaget dan terlihat mual,  Baek Tak pun tak bisa menyanggkal dengan mengangguk. 

Bong Soon mengantar Min Hyuk pulang ke rumah dengan menasehati tidak boleh meninggalkan rumah sakit dan harusnya menunggu sampai jahitannya dilepas. Min Hyuk hanya diam dan duduk disofa. Bong Soon pamit pergi agar Min Hyuk bisa beristirahat.
Min Hyuk tiba-tiba menarik Bong Soon duduk dan langsung berbaring diatas pangkuanya, Bong Soon terlihat gugup melihat kepala Min Hyuk yang berbaring tepat dibawahnya. Min Hyuk pun meminta agar bisa berbaring selama satu menit.
Beberapa saat kemudian, Bong Soon menerima pesan dari Gook Doo “Kita bertemu besok. Aku ingin berbicara denganmu” lalu  pergi ke dress room lalu menatap lukisan ke dalam ruangan bawah tanah, matanya melotot kaget saat melihat dengan jelas kalau itu gambar dirinya yang sedang mengunakan hoddie. 

Gook Do dan Ketua Yook minum bersama,  sang ketua memberitahu kala Bukan Gook Doo satu-satunya yang ingin menangkap pelakunya, tapi semua ingin menangkapnya dan ingin mengatakan sesatu sebagai kakak. Gook Doo hanya tertunduk diam.
“Beginilah cara kerja sebuah organisasi Komando dan kedisiplinan harus tetap selaras. Senior mengatakan, "Hei! Kunyuk! Lakukan!" Lalu kita katakan, "Baiklah!" Begitulah cara kerjanya. “ ucap Kepala Yook, Gook Doo pikir Ketua Yook juga tahu itu salah
“Kita juga tahu. Tapi kita harus ikuti dan Begitulah organisasi.” Ucap Ketua Yook
“Aku tidak akan melakukannya, jika tahu itu salah. Dan Juga, aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan, tidak peduli apa apapun “ ucap Gook Doo yang keras kepala.
“Dasar Bodoh... Ini sudah pasti! Kita juga perlu polisi sepertimu. Mari kita lakukan tanpa surat perintah. Kita mulai dari awal. Jadi, bekerjalah besok! Bocah!” kata Tuan Yook memberikan ID Card dan juga borgol
Gook Doo meminta agar libur esok, Tuan Yook marah kalau  Polisi bekerja sepanjang waktu lalu mengaku kalau hari ini juga libur. 

Tuan Kim menjatuhkan foto Hee Ji saat sedang bersama Gook Do lalu sengaja menempatkan foto Hee Ji disamping foto Bong Soon sebagai calon pengantin selanjutnya. Dan beberapa saat kemudian sudah ada diseberang jalan melihat Hee Ji yang masuk tempat latihanya.
Hee Ji menelp Bong Ki  bertanya Kapan kencan pertama mereka, lalu akan ngirimkan pesan tempatnya, saat berjalan pergi tak sengaja menjatuhkan vas yang ada diatas meja, seperti tanda ada kejadian buruk yang akan menimpanya. 

Min Hyuk terbangun sudah berbaring sendirian dengan selimut lalu berteriak panik memanggil Bong Soon, sebuah kota obat dan Note ada diatas meja. “Tolong sterilkan lukanya setiap lima jam Dan pastikan untuk minum obat.”
Bong Soon kembali ke rumah bertemu dengan nenek dan ibunya, tumpukan buku dengan model lama berada diatas meja, Nenek Bong Soan akan memberikan pada cucunya dan mulai menuliskanya, karean itu adalah sejarah kekuatan super perempuan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga.
“Ini semua semacam catatan dan Melalui catatan ini kekuatan diwariskan oleh sang Ibu, lalu kau menulis bukti bagi generasi berikutnya tentang bagaimana mereka harus mensyukuri kekuatan yang mereka dapatkan. Ibumu baru menulis dua baris saat berumur 19 tahu, lalu menyerah. Tapi kau harus mulai menulis ini dari sekarang. Bong Soon!” ucap Nenek

“Nenek! Aku bahkan tidak menulis buku harianku selama liburan musim panas. Aku tidak suka menulis buku harian.” Keluh Bong Soon
“Kau harus melakukanya ! Ini adalah misimu. Mulai sekarang, kau bukan lagi Do Bong Soon dari Dobong-gu, Dobong-dong yang tidak tahu mana kapur mana keju. Para dewa memberimu misi khusus. Kau bukan orang normal lagi. Kau tidak boleh menyembunyikan atau menghindari nya. Kau harus menggunakan kekuatanmu untuk selamanya. Dan... Menuliskan nya sendiri di sini.” Kata nenek Bong Soon, Bong Soon pun tak bisa menolaknya. 


Min Hyuk berbaring dikamar, terlihat gelisah dan akhirnya turun dari tempat tidur. Kyung Shim menatap wajahnya merasa kalau dirinya seperti mengoperasi hidung, Bong Soon naik ketempat tidur. Kyung Shim mulai membahas kalau sebelumanya Bong Soon mengatakan merasa bingung lalu menduga temanya  punya perasaan khusus pada Presdir Ahn.
Bong Soon juga tak mengerti, menurutnya Aneh sekali, karena hatinya mulai berdebar saat melihat Min Hyuk seperti tidak memiliki tulang punggung. Kyung Shim pun menanyakan tentang Gook Doo,  saat itu Nyonya Hwang berteriak memanggil anaknya kalau Menantu Presdir Ahn datang dan menyuruhnya cepat keluar. 

Min Hyuk mendekati Bong Soon yang baru keluar rumah mengaku sengaja datang untuk memberitahu sesuatu. Bong Soon pikir bisa mengatakan itu besok. Min Hyuk menegaskan harus mengatakan sekarang lalu menatap Bong Soon dengan wajah serius
“Aku sakit!” kata Min Hyuk. Bong Soon pikir sudah mengatakan harus meminum obat dan Min Hyuk itu selalu mengabaikan yang dokter dan polisi katakan.
“Bukan itu tapi Rasa sakitnya ada disini.” Kata Min Hyuk menarik tangan Bong Soon agar memegang dadanya. Bong Soon kembali gugup.
“Kau... kau harus berhenti menyukainya.” Kata Min Hyuk lalu menarik tangan Bong Soon agar berdiri lebih dekat.
“ Sepertinya aku menyukaimu.” Ungkap Min Hyuk, Bong Soon menatap tak percaya Min Hyuk mengungkapkan perasaanya.
Bersambung ke episode 11

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


1 komentar:

  1. Terimakasih sinopsisnya, tambah seru ceritanya. Gak sabar nunggu episode selanjutnya. 😁

    BalasHapus