PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 08 Maret 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 4 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jung Hee baru pulang dikagetkan dengan melihat istrinya yang duduk dimeja makan, karena sebelumnya meninggalkan sudah tertidur. Jae Bok melihat kaki Jung Hee yang pergi tanpa kaos kaki lalu bertanya apakah tak merasa kedinginan. Jung Hee hanya diam saja. Akhirnya keduanya pun duk berhadapan.
“Kau suka bom Soju ku, kan?” kata Jae Bok menuangkan bir ke dalam gelas, Jung Hee membenarkan karena racikan Jae Bok terbaik  membuatnya selalu cerita ketika sedang terpuruk.
“Apa kau masih Ingat ketika ayahkumasih hidup?Ketika dia tahu aku hamil Jin Wook, ia mengalahkanmu sampai babak belur.  Kau pandai memblokir pukulan jika menginginkanya tetapi kau tidak menghindarinya sama sekali dan menerima semuanya.” Ucap Jae Bok
“Ketika kau berkata, "Aku benar-benar mencintai Jae Bok ..."dan memohon, "Tolong biarkan aku menikahinya,"Aku benar-benar terharu Aku berkata pada diriku sendiri, "Orang ini benar-benar mencintaiku. Baik. Mari kita percaya dan mengikutinya."Bahkan jika ia mengatakan matahari adalah bulan, mari kita percaya padanya."” Ungkap Jae Bok
Tapi Jae Bok mengingat kalau Jung Hee  mengkhianati dan  memutuskan untuk mempercayai lagi, bahkan akan tetap mempercayainya. Jung Hee mengucapkan terimakasih karena mempercayainya. Jae Bok pun mengungkapkan kalau ia juga mencintai Jung Hee. Jung Hee terdiam mendengar pengakuan perasaan istrinya.
Jae Bok membuat bom soju dengan mencampurkan gelas soju pada bir dan memberikan gelas pertama sebagai dirinya, lalu gelas kedua sebagai persahabatan dan gelas ketiga adalah cinta, dan gelas keempat percaya pada suaminya serta gelas yang terakhir adalah  adalah melupakan. Jung Hee dan akhirnya meminum semua gelas yang dibuatkan istrinya lalu meminta maaf dan berjanji akan berusaha lebih baik lagi. 


Bong Goo menelp Sam Kyu memberitahu kalau sedang  menuju ke rumah klien sekarang lalu bertanya Seberapa besar kasus yang sampai perlu pergi ke rumah. Sam Kyu pikir  ampaknya situasi cukup mengerikan dan akan bertemu juga di rumah klienya nanti. Bong Goo terlihat penuh semangat bertemu dengan klienya.
Sementara Eun Hee terlihat penuh semangat di pagi hari dengan membuka gorden, lalu memoles wajahnya dengan make up dan juga parfum. Sampai akhirnya pelayan datang memberitahu kalau penyewa rumah sudah datang. 

Paman pengemudi truk memberitahu hanya akan membongkar truk jadi tak akan membawanya masuk. Jae Bok memberitahu orang yang mengangkat barang sedang dalam perjalanan jadi meminta agar membantunya. Si paman tak mungkin bisa mengangkat semua barang ke dalam rumah tingkat, Jae Bok terus memohon agar bisa membantu.
Saat itu Eun Hee datang dengan beberapa pria meminta agar Jae Bok membiarkan orang-orangnya yang membawa barang-barangnya. Jae Bok menolak lalu menyuruh mereka berhenti karena orang yang menolongnya akan segera datang.
Eun Hee pikir pemilik rumha yang seharusnya melakukan jadi lebih baik biarkan pria yang dibawanya untuk membantu tapi Jae Bok tetap menolak, akhirnya Eun Hee pun bisa menerima dan bertanya keberadaan suami Jae Bok. Jae Bok mengatakan kalau suaminya sedang bekerja.

Ia pun kesal sendiri karena  Hye Ran yang mengataan kalau meminta bantuan untuk Membongkar truk. Saat itu Sam Kyu datang memberitahu kalau Hye Ran memintanya agar datang. Jae Bok melonggo kaget lalu bertanya apakah datang sendirian. Sam Kyu mengatakan semua karyawan sedang ada rapat jadi hanya satu saja.
Bong Goo turun dari mobil, langsung kaget melihat Jae Bok ada didepan rumah. Begitu juga Jae Bok. Bong Goo pun bertanya apakah Jae Bong itu  klien besar. Jae Bong melonggo karena mengartikan kalau Bong Goo datang untuk membantunya pindahan. 

Sam Kyu akhirnya bicara dengan Bong Goo, mengingatkan kalau mereka memutuskan untuk menjadi mitra, jadi meminta agar bisa saling membantu keluar dari masalah ini. Bong Goo mengumpat kesal dan mengingatakn dirinya itu  seorang pengacara lalu Sam Kyu memindahkan kotak, menurutnya itu tak mungkin dengan tangan yang berharga miliknya.
“Hei. Dia itu klien,  Kami memiliki kasus Cho Young Bae juga dan Mereka mungkin bercerai segera.” Ucap Sam Kyu
“Sudahlah... Lupakan.. aku tidak ingin kasusnya.” Kata Bong Goo

Saat itu terdengar suara jeritan, Jae Bok berusaha membawa lemari kecil tapi karena tak kuat menaruhnya kembali, tapi malah membuat kakinya terinjak. Eun Hee melihatnya berusaha merayu agar membiarkan orang-orangnya itu saja. Jae Bong tetap menolaknya. Sam Kyu dan Bong Goo melihat dari kejauhan seperti kasihan pada Jae Bok.
Akhirnya Sam Kyu mulai membantu membawakan kardus begitu juga Bong Goo dengan terpaksa membuka jas dengan pin pengacara. Bong Goo mengumpat kesal harus membawa lemari lalu merasa yakin Jae Bok sudah tahu kalau dirinya akan datang.
Jae Bok menegaskan kalau tahu Bong Goo akan datang maka menyuruhnya pulang. Sementara di dalam rumah sudah ada banyak pelayan yang memberesihkan ruangan. Eun Hee memohon pada Jae Bok agar bisa mengizinkan untuk membantu. Sekali ini saja sebagai hadiah pindah rumah Kakak.
Salah seorang pelayan mendengar ucapan mereka lalu tak sengaja jatuh saat Eun Hee pergi. Jae Bok melihatnya membantu berdiri, dan melihat label nama perusahaan “pelayan jane” si wanita pun bergegas pergi saat melihat Bong Goo masuk ruangan. Bong Goo yang keberatan terlihat kesal menyuruh Jae Bok untuk minggir.
Si wanita menelp Na Mi di kamar mandi, memberitahu kalau kakaknya ada dirumah Eun Hee.  Na Mi binggung kenapa kakaknya ada disana si wanita juga tak tahu dan mengenal Jae Bok.
Na Mi memperingatkan temanya agar jangan sampai Bong Goo melihatnya karena bisa mati berdua, Si wanita menganguk mengerti, saat itu Eun Hee masuk terlihat dengan tatapan dingin, teman Na Mi langsung berpura-pura sedang membersihkan wastafel.

Bong Goo baru selesai mengangkat barang melihat ada sebuah tangga keatas, Eun Hee langsung memperingatkan agar tidak boleh naik ke sana. Bong Goo mengerti seperti tak tahu kalau ada lantai tiga padahal  Rumahnya terlihat hanya bertingkat dua dari luar.
“Sebesar apa rumah ini? Kurang dari 350 meter persegi, kan?” ucap Bong Goo, Eun Hee tak menyahut memilih untuk pergi.
“Apa-apaan itu? Apa dia sok jual mahal? Apa dia sudah menyukaiku? Ahh...Begitukah?” pikir Bong Goo membanggakan dirinya. 

Eun Hee mendekati Jae Bok bertanya apakah Para pengangkut barangnya sudah pergi. Jae Bok mengangguk, Eun Hee dengan ramahnya kalau berniat memberi mereka minuman. Saat itu Jin Wook datang, Jae Bok kaget berpikir kalau datang sendirian.  Jin Wook memberitahu kalau Bibi Won Jae sedang memarkir mobil.
Jae Bok menyuruh anaknya memperkenalkan diri, saat itu Eun Hee langsung tertarik dengan Jin Wook memujinya  tampan sekali. Jae Bok menyuruh Jin Wook memperkenalkan diri dan memberitahu kalau Eun Hee yang tinggal di lantai satu. Jin Wook pun memperkenalkan diri dengan sopan.
Saat itu Won Jae dan Hae Wook masuk rumah, Hae Wook langsung berlari memeluk ibunya. Jae Bok ingin memperkenalkan Eun Hee pada Won Jae, tapi Eun Hee seperti lebih tertarik pada Hae wook yang memujinya cantik. Jae Bok pun menyuruh anaknya agar memperkenalkan diri. Hae Wook seperti malu hanya menyembunyikan wajahnya dibelakang badan ibunya.

“Hai. Aku temannya Jae Bok.” Ucap Won Jae ingin memperkenalkan diri tapi Eun Hee malah berjongkok didepan Hae Wook. 
Hai, Hae Wook. Aku Eun Hee, Lee Eun Hee. Semoga kita cepat akrab.” Ungkap Eun Hee seperti tak peduli pada Won Jae memilih untuk dekat dengan Jin Wook dan Hae Wook.  Hye Ran juga ikut masuk melihat Rumah Eun Hee luar biasa. 

Cha Rin masuk kamar yang ditempat Hae Wook merasa kalau kamarnya itu lebih bagus dari kamarnya. Hye Ran dan  Won Jae melonggo melihat kamar anak yang luas dan juga banyak mainan. Jin Wook masuk kamarnya langsung terkesima dengan meja dan layar komputer yang kerena.
“Dari mana Ibu mendapatkan semua ini? Apa Ibu memenangkan lotre?” kata Jin Wook bahagia
“Kita meminjam barang-barang keponakan Bibi Eun Hee.” Kata Jae Bok
“ Kedua keponakanku pindah ke AS. jadi, kini semuanya milikmu.” Ungkap Eun Hee dengan senyuman manisnya.
Jae Bok melarang agar menganggap jadi milk anaknya dan meminta agar merawat semuanya dengan baik selagi mereka tinggal disana dan Jangan dirusak. Jin Wook mengerti dengan berangan-angan bisa tinggal dirumah itu. Eun Hee mendekati Jin Wook mengelus kepalanya dengan menyurhnya agar tinggallah di rumah ini selama-lamanya.

Jae Bok dan teman-temanya berkumpul,  Hye Ran melihata Anak-anak senang berada di rumah yang besar dan akan sedih meninggalkan semuany setelah dua bulan. Jae Bok sudah memberitahu anaknya tapi berpikir dirinya seperti melakukan kesalahan menurutnya Uang memang sumber masalah.
“Benar sekali. Bisa-bisanya Kyung Woo pergi ke AS sekarang. Kau tidak bisa merencanakan ini dengan mulus.” Ucap Hye Ran
“Apa Kau sudah memberi tahu wanita itu soal nama Hae Wook? Sebelumnya  Dia tahu nama Hae Wook, padahal belum kau beri tahu.” Kata Won Jae yang menyadarinya.
Jae Bok seperti tak sadar,  Hye Ran pikir Pasti Hae Wook sudah memberi tahu Eun Hee. Jae Bok pun menyakinkan kalau anaknya yakin sudah memberi tahu. Hye Ran pun bertanya dimana Jung Hee dan berpikir kalau suami temanya itu tersesat. Jae Bok mengatakan suamianya sedang menuju kerumah yang baru. 

Jung Hee terkantuk-kantuk di dalam bus, sampai akhirnya terbangun karena bus berhenti. Matanya melihat sosok yang dirindukanya sedang membagikan brosur, Na Mi mendapatakn pekerjaan baru untuk membagikan brosur di restoran yang baru.
Akhirnya Jung Hee memaksa untuk turun pada sopir bus yang baru meninggalkan halte. Keduanya pun bertemu saling menatap,  akhirnya Na Mi berusaha untuk kabur dari Jung Hee. Ia pun sempat jatuh saat menaiki tangga penyeberangan, dan melempar Jung Hee dengan sepatu. Jung Hee kesakitan memegang matanya, Na Mi pun panik mendekatinya. Jung Hee langsung memeluk Na Mi mengaku kalau sangat merindukanya. 

Semua berkumpul di meja makan, Eun Hee memberika kejutan sebuah cake. Hye Ran tak percaya kalau Eun Hee membuatkan juga sebuah cake untuk mereka.  Eun Hee mengakku kalau ingin menyambut mereka dirumahnya. Hye Ran memuji Eun Hee yang cantik dan pandai memasa menurutnya Suaminya sangat beruntung.
“Entahlah. Kurasa dia tidak terlalu menyukainya.” Ungkap Eun Hee.
“Kenapa begitu? Kebanyakan pria berfantasi memiliki istri sempurna sepertimu.” Komentar Won Jae
Benar? Apalagi kalau istrinya berasal dari keluarga kaya.”kata Hye Ran
“Mungkin suamiku unik. Ketimbang istri sempurna, dia lebih memilih wanita kuat dan tomboi. Seperti kau, Unnie” kata Eun Hee.
Jae Bok yang mendengarnya saat minum langsung tersedak, Hye Ran langsung menyimpulkan cinta pertama suami Eun Hee pasti seperti Jae Bok. Eun Hee pikir Mungkin saja karena suamian itu jarang  bercerita. Won Jae pun langsung bertanya apakah Eun Hee lulusan Universitas Sehyun.
Eun Hee sedikit panik dari matanya lalu mengaku  berkuliah di Kanada. Hye Ran mengaku kalau wajah Eun Hee itu tampak familier. Sebelum Hye Ran bicara Eun Hee sudah lebih dulu memperhatikan Jin Wook agar minum jus mangga yang dibuatkanya. Ia melayani Jin Woon dan Hae Wook dengan menuangkanya, sementara Cha Rin dibiarkan begitu saja. 


Jae Bok akhirnya bisa berbaring dikamarnya dengan merasakan tubuhnya yang pegal. Saat itu pesan dari Jung Hee masuk “Sayang, aku sedang berada di Suwon, Ayahnya Hwang Ki mendadak meninggal.” Jae Bok mengeluh suaminya itu  tidak pernah bisa menolak siapa pun. Lalu memilih untuk tak memperdulikanya dan tertidur.
Malam hari, Eun Hee diam diam berkeliling rumah, Jin Wook dan Hae Wook tidur dikamar masing-masing seperti sangat nyenyak tidur dikamar yang luas dan nyaman. 

Jae Bok terbangun dari tidurnya, sempat kaget melihat kamarnya dan tersadar kalau sudah pindah. Jung Hee mencari-cari  rumah barunya, saat itu Jae Bok menelp, Ia sedikit kaget mengetahui istrinya itu bangun.
“Bisa-bisanya kau seperti ini dan kau Cuma mengirim satu pesan.” Kata Jae Bok marah
“Maaf, semalam tidak banyak orang yang berjaga.” Kata Jung Hee
“Hwang Ki punya berapa ayah?” tanya Jae Bok, Jung Hee sempat panik  sampai akhirnya menyebut hanya satu saja.
“Aku hanya mengujimu. Cepat pulang.” Kata Jae Bok 

Jung Hee baru saja memasukan ponsel ke dalam saku bajunya,  Eun Hee baru selesai berolah raga melihat Jung Hee memastikan kalau ia adalah ayahnya Jin Wook. Jung Hee membenarkaan, Eun Hee berkomenter kalau dugaany benar karena mirip dengan Jin Wook.
“Aku tinggal di lantai satu...” ucap Eun Hee, Jung Hee langsung menyebut Ahjumaa yaitu Istrinya pemilik rumah
“Maaf. Kudengar, kau sudah menikah.” Kata Jung Hee melihat Eun Hee seperti tak suka dipanggil Ahjumaa.
“Benar... Aku Lee Eun Hee. Senang bertemu denganmu. Bagus sekali, pada hari pertama kita di sini.” Ucap Eun Hee mengulurkan tanganya, Jung Hee pun menjabatanya dan sempat kesima dengan kecantikanya, lalu segera menarik tanganya. 

Jung Hee masuk rumah, Jae Bok sudah melirik sinis bertanya  Apa ingin mengatakan sesuatu. Jung Hee mengelengkan kepalanya dan sedikit panik. Jae Bok menyuruh suaminya agar melepaskan bajunya karena akan mencucinya, Jung Hee masih tak percaya kalau rumahnya bagus sekali
Saat itu Jin Wook dan Hae Wook menyambut ayahnya, Hae Wook bertanya Kenapa Ayah tidak pulang semalam. Jung Hee meminta maaf kalau mengaku ada urusan lalu mengajak untuk sarapan. 

Jae Bok pergi ke tempat cuci pakaian dan melihat selang yang belum terpasanga, Eun Hee datang melihat Jae Bok yang ingin mencuci pakaian. Jae Bok memberitahu kalau lupa memasang memasang keranya kemarin. Eun Hee dengan baik hati menyuruh agar memberikan karena akan mencuci sekalian.
“Tidak, aku hanya cukup memasang ini. Aku bisa melakukannya.” Kata Jae Bok menolak tapi Eun Hee memaksa kalau akan mencucinya. Jae Bok pun tak bisa menolak
“Kau pasti memakai pewangi lavender dan Sabun mandi atau losion. Mungkin semacamnya. Aku mencium aroma lavender.” Komentar Eun Hee mencium baju pakaian Jung Hee.
“Kami tidak memakainya.” Kata Jae Bok lalu terdiam sebelumnya Hae Wook berkomentar Na Mi yang sangat harum, Na Mi mengaku Lavender adlah aroma kesukaan bibi.

Jung Hee mengambil jaketnya dalam lemari, teringat kembali pertemuan dengan Na Mi tadi malam.
Flash Back
Na Mi bertanya apakah Jung Hee sungguh bisa meminta bercerai kepada istrinya dan bisa memberi tahu bahwa ingin bersamanya. Jung Hee pikir  Hidup cuma sekali dan tidak bisa hidup tanpa Na Mi. Na Mi pun meminta Jung Hee agar  mengatakan hari ini, sambil memegang tangan agar mereka bisa lari ke tempat yang mustahil ditemukan siapa pun dan hidup berdua saja. Jung Hee pun setuju. 

“Apa kamu hendak bekerja lagi, Pada hari Minggu?” tanya Jae Bok masuk melihat suaminya sudah rapi. Jung Hee mengangguk
“Jung Hee... Apa kau menemui Na Mi lagi?” kata Jae Bok curiga, Jung Hee menyangkalnya
Jae Bok seperti tak percaya, Jung Hee berusaha menyakinkan dan segera pamit pergi. Jae Bok mengingatkan suaminya kalau mereka  telah berjanji. Jika  berselingkuh lagi, maka tidak akan memaafkannya. Jung Hee mengerti dan segara bergegas keluar. 

Dihalaman rumah, Jung Hee mengumpat pada dirinya yang bodoh karen tidak bisa beri tahu istrinya padahal bisa saja langsung memberitahukanya. Jin Wook dan Hae Wook memanggil ayahnya,  melihat Jung Hee ingin pergi bekerja memohon agar tak pergi.
Saat itu Jae Bok melihat dari balkon Jung Hee sedang bermain bola dengan dua anaknya merasa kalau ada yang tidak beres. Saat itu terlihat Eun Hee keluar untuk menjemur pakaian dan Jae Bok melihat dari atas tatapan Eun Hee pada suaminya. Jung Hee pamit pergi pada anaknya, EunH Hee dengan ramah berharap agar hari Jung Hee menyenangka, lalu melihat ke lantai atas, Jae Bok yang melihat Eun Hee langsung mengucapkan terimakasih

Jae Bok menelp Na Mi memberitahu kalau melanggar janjinya, Na Mi pikir  Jung Hee mengatakan sesuatu. Jae Bok pikir kalau suaminya akan memberitahu kalau menemui Na Mi lagi dan Jung Hee sudah tahu akan dihabisi olehnya  kalau melakukannya lagi.
“Kami akan pergi jauh, Berdua saja” kata Na Mi sibuk membereskan pakaian. Jae Bok kaget mendengarnya.
“Aku minta Maaf.. tapi tolong ceraikan Jung Hee.” Ucap Na Mi, Jae Bok langsung bertanya keberadaan Na Mi sekarang
“Ayo kita bertemu.” Ucap Jae Bok, Na Mi juga  ingin menemuinya karena sibuk siang ini jadi mengajak untuk  bertemu nanti malam.
“Kau tinggal di mana? Berikan alamatmu.” Kata Jae Bok, Na Mi mengajak untuk bertemu di luar saja. Jae Bok dengan nada tinggi menyuruh Na Mi agar memberikan alamatnya sekarang. 

Bong Goo pergi menemui ibunya, melihat ibu Na Mi sedang tertidur teringa kembali ucapan Jae Bok “Apa pun yang kau lakukan, itu tidak akan menyakiti ibumu sedikit pun. Karena Kenapa? Dia sudah senang bisa melihat putranya yang sangat dia rindukan.”
Saat itu Bong Goo ingin memegang tangan ibunya, Na Mi baru masuk melihat kakaknya yang datang, Bong Goo kaget karena Na Mi sudah ada dibelakangnya lalu menariknya pergi. 


Bong Goo melirik sang adik merasa kalau sekarang  menjadi kebiasaan kalau berbohong tentang ingin pergi. Na Mi mengaku sudah pergi, tapi ada perubahan, walaupun begitu sekarang harus pergi jauh jika tidak ingin mati. Bong Goo bertanya apakah ada masalah dengan Utang dengan lintah darat lagi
“Ahh... Benar. Istri pria itu memergokimu... Kau Berubahlah, mengerti?” kata Bong Goo menasehati
“Terima kasih telah menjenguk Ibu.” Ucap Na Mi
“Apa Kau sedang sekarat? Kenapa sikapmu aneh?” komentar Bong Goo heran

Na Mi meminta agar Bong Goo terus menjenguk ibunya  setidaknya sekali sepekan. Bong Goo menolak karena hanya mampir dan  ada urusan disekita rumah sakit dan hanya  untuk kali terakhir. Na Mi tak peduli memilih untuk pamit pergi. Bong Goo melihat kaki Na Mi yang jalan dengan pincang

Didalam mobil, Bong Goo mengaku kalau hanya berdalih saja. Na Mi melihat mobil milik Bong Goo itu bagus lal berpikir Kakaknya berpacaran dengan wanita kaya. Bong Goo menegaskan bahwa dirinya yang  mampu membeli mobil.
“Kau punya banyak uang, jadi, bersikap baiklah kepada Ibu.” Ucap Na Mi
“Kenapa aku harus bersikap baik kepada ibumu? Kau ini seperti pengemis saja.” Ejek Bong Goo
Na Mi menaruh dua buah jeruk diatas dashboard, Bong Go menolak kaena tidak suka jeruk. Na Mi hanya tersenyum. 

Bong Goo mengantar Na Mi sampai pulang ke rumah, dan melihat lingkungan itu seperti berbau kotoran, Na Mi pun menunjuk tinggal di atap apartemen dan akan pindah besok. Bong Goo heran dengan adiknya seperti  selalu menjadi buronan.
Na Mi pun pamit pergi, Bong Goo bertanya pada adiknya apakah membutuhkan uang, Na Mi pikir tak perlu lalu meminta agar mengupaskan jeruk untuk Ibu saat menjenguk nanti dan sudah banyak sekali di bawah ranjang. Bong Goo mengeluh itu Merepotkan sekali dan untuk apa juga melakukan itu.
Na Mi menuruni tangga untuk masuk ke tempat barunya tinggal, Bong Goo kembali ke mobilnya melihat Na Mi yang melambaikan tangan di atas tangga sebelum masuk rumahnya. 

Jae Bok menuruni tangga, Eun Hee mendekatinya bertanya apakah Jae Bok akan pergi. Jae Bok mengaku kalau ada urusan. Eun Hee meminta agar Jae Bok berhati-hati karena Di luar hujan deras.
Saat itu Eun Hee mendapatkan kesempatan melihat Jin Wook yang sudah tertidur memeluk gitar dengan menatapnya dalam-dalam, seperti sangat terobsesi dengan anak. Ia pun pergi ke kamar Hae Wook, mengelus rambutnya tapi beberapa saat kemudian ia sudah berbaring disamping anak Jae Bok menemaninya tidur. 

Jae Bok berada di dalam bus agar menyadarkan diri karena  harus melindungi keluarganya dan . sudah memutuskan untuk memilih Jung Hee, jadi, tetaplah seperti sekarang.
Saat masuk ke sebuah gang rumah, tak sengaja ditabrak oleh seorang pria yang membuat payungnya jatuh. Tatapan Jae Bok sempat binggung dan kesal karena pria itu pergi begitu saja.
Sementara dirumah, Eun Hee melihat didepan kaca kaalu Hujan deras. Di hari seperti ini dan selalu memiliki firasat bahwa sesuatu akan terjadi. Saat itu dibelakangnya sudah ada Young Bae dan menerima sebuah telp dengan tatapan serius. 

Jae Bok menaiki tangga rumah dan dikagetkan dengan Na Mi yang sudah dengan posisi terbalik berada ditangga tak sadarkan diri, jeritan histerisnya pun terdengar lalu mencoba menyadarkan Na Mi tapi ditanganya malah terlihat darah dibagian kepala.
Bersambung ke episode 5

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar: