PS : All
images credit and content copyright :MBC
Ibu Ma Ri masuk ke dalam kamar Louis, lalu menemukan sekotak
jam dan juga ada kotak untuk gigi diatas rak meja belajar, Pelayan Kim
membawakan minuman pada Nyonya Choi lalu bertanya kemana Nyonya Hong pergi.
Nyonya Choi memberitahu kalau Nyonya Hong pergi Ke kamar
Louis.
Nyonya Hong naik ke bangku untuk mengambil gigi Louis,
setelah itu mengengamnya dalam tanganya. Pelayan Kim menaiki tangga mendengar
kegaduhan dalam kamar Louis lalu berpura-pura datang dengan sopan memberitahu
agar meminum tehnya. Nyonya Hong mengambil jam Louis karena ingin diperbaikia.
Pelayan Kim pun mempersilakanya, Nyonya Hong langsung
bergegas pergi dari kamar. Pelayan Kim yang sangat jeli bisa melihat posisi
kotak gigi yang berubah dan juga kursi belajar yang bergeser. Nyonya Hong
menuruni tangga sambil mengeluh pada
suaminya yang meminta untuk melakukan
ini.
Seorang pria menyamar sebagai mengunting pohon dengan jam
tanganya mengambil gambar saat kedua orang Tua Joong Won masuk rumah. Ibu Joong
Won menyuruh suaminya membawakan semua bawaan mereka didapur. Tuan Cha
menaruhnya dengan cara membantingnya.
“Apa ada sesuatu membuatmu kesal?” tanya ibu Joong Won, Tuan Cha mengelengkan kepalanya.
“Kudengar bawang hitam bagus untuk
kesehatan dan Kau
melihat iklannya denganku. Kalau
memang bagus, kita harus makan setiap hari.” Ucap Ibu
Joong Won, Tuan Cha tak bisa melawan hanya mengiyakan saja.
Ibu Joong Won melihat sebuah kotak diatas meja dan
melihat isinya adalah sepasang sepatu, berpikir kalau itu pasti untuknya dan
mulai mencobanya. Tuan Cha melihat istrinya seperti kesusahan memakai sepatu.
Ibu Joong Won meminta bantuan karena tak bisa memasukan kakinya, Tuan Cha pikir
tak akan berhasil karena istrinya itu bukan Cinderallanya Joong Won, istrinya langsung sumringah berpikir kalau anaknya
itu sekarang punya pacar.
Bok Sil kali ini yang memayungi Louis untuk mengembalikan
ingantanya. Louis kembali melihat catatan "Anak-anak
yang menyeramkan, kotak musik, Koboshi,
selang pemadam kebakaran, kursi,
my precious... dan
Eropa". Lalu merasa karena
matahari, jadi tidak bisa berpikir. Bok Sil
hanya terdiam lalu menerima telp dari ponselnya dan berteriak kalau tak butuh pinjaman.
“Tidak ada satupun telepon dari
Bok Nam. Aku malah menerima telepon yang aneh-aneh. Tentang pinjaman dan asuransi..” ucap Bok Sil kesal
“Mereka menyebutnya itu telepon spam jadi Hati-hatilah. Kau lihat bagaimana aku kena
tipu. Mereka bisa menghancurkanmu dalam beberapa detik saja. Kau harus hati-hati saat
mengangkat telepon, mengerti?” kata Louis terlihat
santai
“Bagaimana kau bisa bicara begitu
setelah kehilangan uang sebanyak itu?” keluh Bok
Sil kesal
“Benar. Aku tidak punya hak
mengajarimu dan aku memang orang
bodoh.” Ucap Louis.
Bibi Hwang datang dengan In Sung membawa dua karung
barang, In Sung mengeluarkan bawang
putih dari tempatnya. Louis langsung menutup hidungnya karena bau bawang putih
yang menyengat. Bibi Hwang mengatakan sudah melalukan yang dimnta Bok Sil
“Kau harus mengupasnya semua, oke? Jadi Kupaslah selagi kau di rumah.” Ucap Bok Sil, Louis kaget harus mengupasnya.
“Kau akan dapat 30ribu won dolar setelah mengupas 20 kilo Sebaiknya kau bekerja dengan
keras.” Kata Bok Sil
“Aku tidak tahu bagaimana
mengupasnya.” Ucap Louis selama hidupnya tak pernah
berkerja.
“Tidak usah khawatir. Itu mudah.. Kita tidak punya cukup uang karena kau terus-terusan belanja. Jadi Kau harus mencari uang dengan
cara ini.” ucap Bok Sil.
Seorang pria menemui Nyonya Choi dengan Pelayan Heo yang
berdiri dibelakanganya. Nyonya Choi
mengatakan akan tinggal di Busan sekarang jadi Mulai sekarang pria itu akan sering melihatnya. Si pria pikir itu bagus lalu menyebut Busan
Double Axe, yang sudah
lama tidak melihatnya. Pelayan Heo panik
menyuruhnya untuk diam.
“Aku tidak mau dengar itu lagi.” Kata Pelayan Heo, Nyonya Choi tahu Pelayan Heo itu dulu sangat terkenal di
Busan.
“Mau makan apa yang biasa dia
pesan?” tanya si pria,
“Untuk menu utama, ikan saja,
jangan daging sapi.” Kata Pelayan Heo, Si pria
pun mengerti dengan memanggil julukanya Double
Axe.
Louis mencoba mengupas bawang putih, baru satu buah saja
sudah merasakan mata yang pedih, akhirnya ia memesan kaca mata renang dan juga
pemijat karena lehernya merasa sakit. Tapi karena keenakan akhirnya membuat
Louis tertidur dan hanya berhasil mengupas bawang sedikit saja.
Bok Sil masuk rumah dengan wajah marah, bertanya apa yang di
kepala Louis itu kacamata renang, lalu memperlihatkan harganya 70ribu waon untuk kacamata renang dan 80 won untuk alat pijit padahal ia menyuruh untuk mengupas
bawang, bukan berbelanja!
“Kupikir aku akan butuh untuk
mengupas bawang.” Ucap Louis tertunduk sedih
“Kau menghasilkan 30 ribu dari mengupas 20 kilo bawang. Bagaimana bisa kau menghabiskan
150 ribu hanya untuk peralatannya saja? Setidaknya kau harus mengupas 100
kilo lagi untuk menutupi sisanya.” Kata Bok
Sil mengomel.
Louis hanya tertunduk diam, Bok Sil meminta agar
Louis Sebelum membeli sesuatu, pikirkan apakah benar-benar
memerlukannya,karena Tidak ada
yang tahu siapa Louis sebelum
mereka bertemu tapi lihatlah sekelilingnya sekarang, dengan baik hati bertanya apakah Louis sudah makan.
Louis mengikuti Bok Sil ke dapur memberitahu Sebenarnya.. menulis review untuk alat
pijatnya dan mendapat diskon 10 persen. Bok Sil
melirik sinis karena menurutnya tetap saja tak penting.
Keduanya duduk bersama sambil minum kopi, Louis merasa Sepertinya dulu orang kaya karea Tidak peduli seberapa banyakpun
uang yang dihabiskan, tidak mencemaskannya. Ia mmerasa sepanjang hidup tidak
pernah mencemaskan
soal uang.
“Kalau kau sudah mengupas tambahan
100 kilo lagi, lihat saja bagaimana reaksimu nanti... Berjanjilah kau akan berpikir sebelum membeli apapun mulai
sekarang.” Pesan Bok Sil
“Apa pekerjaanmu baik baik saja?” tanya Louis, Bok Sil sedih karena setiap hari kena
marah
“Apa direktur sengaja melakukannya
padamu?” ucap Louis kesal, Bok Sil pikir tak seperti itu tapi
karena ia memang yang kurang
pandai bekerja jadi atasanya itu tak melakukan
kesalahan
“Dia mungkin tidak tahu bagaimana
kau belajar keras setiap malam. Haruskah
kuberi dia pelajaran?” ucap Louis
“Senang rasanya ada orang yang
berpihak padaku seperti ini.” ungkap Bok Sil senang.
Louis tahu kalau Bok sil berkerja agar bisadipromosikan, jadi ia memikirkan apa yang bagus dan menyarankan sebuah botol. Bok Sil binggung apa
maksudnya botol, Louis memberitahu Trendnya dimulai beberapa tahun yang
lalu.
“Setiap musim,
perusahaan-perusahaan mengeluarkan
botol dengan desain baru karena
menjadi sesuatu yang sering dibawa orang kemana-mana. Tahun lalu, BPA-free bottles
menyebut "My Bottle" sangat terkenal.” Ucap Louis.
Bok Sil berbicara pada Ma Ri kalau produk ini tidak mahal
jadi
konsumen akan membeli lebih banyak kalau
desain uniknya jadi mengusulkan agar membuat
botol minuman.
“Dengan desain unik untuk
mempromosikan Goldline. Kita
bisa menempelkan logo kita... dan
mendesain tutupnya mirip dengan dengan koin emas yang merupakan identitas kita. Konsumen
akan membuka tutup koin emas dengan
semangat Goldline.” Jelas Bok Sil dengan
mengambarkan usulany dalam pikiranya.
“Bagaimana kalau kita juga membuat
rumor tentang tutup botol koin emas bisa
mendatangkan uang kalau kita meminum air dari sana. Seperti mitos tentang makan mochi
yang katanya bisa membantu lulus
ujian.” Ucap Bok Sil, Ma
Ri yang mendengarnya berkomentar kalau itu bukan ide yang buruk.
Malam Harinya, Ma Ri masih duduk dimeja kerjanya
tiba-tiba mata rubahnya terlihat dan menelp seseorang. Esok harinya presentasi
untuk Produk musim gugup, Min Young mengusulkan Kacamatanya
dari Lury. Dengan menjelaskan kalau mereka memberi
diskon sebanyak
30 persen. Bok Sil yang ikut rapat seperti sangat bersemangat untuk
memberitahukan idenya.
Joong Won yang menyuruh yang lainya, Kyung Kook
memberitahu untuk para
pecinta kemping dengan
tenda dan peralatan masak. Joong Won kembali
meminta yang lainya. Do Jin menjelaskan usulanya Satu paket smoothies
gandum yang bisa menurunkan berat badan. Joong Won
pun tak setuju, Hye Joo menyarankan Kupon diskon manikur.
Akhirnya Ma Ri berdiri didepan dengan membawa sebuah
botol yang dibuatnya, Bok Sil kaget melihat idenya yang diambil oleh Ma
Ri. Joong Won melirik melihat Bok Sil
yang kaget. Ma Ri menjelaskan kalau itu Goldline
Bottle Sangat
bagus untuk mempromosikan awal baru dari Goldline.
In Sung melihat baju-baju Bok Sil yang dijemur lalu
bertanya darimana dapat baju bagus ini. Louis seperti tak
mendengarnya karena mengunakan earphone, In Sung akhirnya berteriak bertanya Darimana
Bok Sil dapat baju bagus ini. Louis mengatakan kalau
itu atasanya Bok Sil yang memberikannya. In Sung tak percaya ada orang yang memberikan Semua
baju mahal lalu menduga bosnya itu seorang pria. Lalu
mengatakan kalau atasanya itu Perempuan. In Sung merasa kalau malaikat
hidup di tengah tengah mereka
pasti wanita itu orangnya.
Bok Sil seperti menahan rasa kecewanya, karena Ma Ri
benar-benar mengambil semua idenya dengan mengunakan Tutupnya
didesain seperti koin emas, logo perusahaan
dengan mitos Botolnya akan laris karena dianggap bisa
mendatangkan uang dan desain
ala Scandinavian-style plastik Tritan, serta tutup besi dengan harga 5ribu Won saja yang paling kecil.
“Aku yakin ini akan jadi produk
yang bagus dan secara
ekslusif hanya tersedia di Goldline.. dan
akan memmbantu mempromosikan platform
social commerce kita.” Ucap Ma Ri menyakinkan,
Joong Won bertanya apakah ini produk yang menguntungkan.
“Tentu saja. Aku sudah menghubungi pabrik, jadi kita sudah bisa mulai
menjualnya sekarang.” Jelas Ma Ri, Joong Won
mengaku sangat menyukain idenya dan memujinya.
Bok Sil terdiam seperti orang yang dianggapnya malaikat
malah menusuknya dari belakang. Kyung Kook memanggil Bok Sil kalau harus
memberitahukan produkknya dan melihat kertas dengan tulsisan berjudul [PROPOSAL
UNTUK GOLDLINE BOTTLE] Ma Ri dengan liciknya
mengatakan kalau Bok Sil banyak membantunya membuat proposal dan mengucapkan terimakasih, Joong Won melirik pada Bok
Sil seperti mengetahu sesuatu.
Semua akhirnya minum bersama, dengan memberikan selamat
pada Ma Ri. Bok Sil masih melirik sinis karena idenya itu diambil. Kyunbg Kook
memuji Ma Ri yang benar-benar membuatnya takjub karena Joong Won tadi setuju dengan idenya dan pasti bahagia
sekali sekarang. Ma Ri dengan sikap
merendahka diri merasa tak ada yang istimewa jadi tak perlu memujinya terus.
“Ide kalian juga semuanya
bagus-bagus, Sekarang Aku yang
traktir, makanlah sebanyak yang kalian mau.” Ucap Ma
Ri, Semua pun terlihat bahagia. Tapi Bok Sil menahan amarahnya.
Flash Back
Bok Sil mencuci wajahnya dengan cepat di kamar mandi, Ma
Ri datang dengan membawakan barang yang tertinggal diruangan rapat. Bok Sil
menatap Ma Ri dengan penuh amarah, Ma Ri malah dengan sinisnya merasa kalau Bok
Sil pasti berpikir sudah mencuri idenya karena kelihatan
kesal sekarang dan mengucapkan benar-benar
berterima kasih.
“Bukankah kau seharusnya minta
maaf, bukannya berterima kasih?” kata Bok Sil kesal
“Bok Sil, jangan banyak
mengkhayal. Produk Goldline
Bottle.... Kalau itu idemu, maka itu tidak akan dipilih menjadi
produk perusahaan kita. Produk itu hanya
akan jadi kertas saja di tanganmu. Aku
hanya menyelamatkan idemu agar tidak jadi sampah dan mewujudkannya jadi nyata. Kau harus berterima kasih padaku,
Bok Sil.” Ucap Ma Ri dengan mata rubahnya.
Semua masih asik minum, Bok Sil dengan wajah kesal
tiba-tiba berdiri . Ma Ri terlihat kaget, Bok Sil mengatakan harus
pergi karena tidak mau ketinggalan bus. Ma Ri mengeluarkan uang agar Bok Sil naik taksi saja,
Bok Sil menolaknya, mengatakan lebih
suka naik bus dan bergegas pergi.
“Anak itu pasti akan dipecat
sebelum akhir bulan.” Ucap Hye Joo
“Benar kan? Aku memang tidak mau
menyulitkannya, tapi sepertinya dia harus diberi
pelajaran. Dia cuma
pura-pura bekerja.” Ungkap Min Young
“Kalian Jangan bicara di belakangnya” ucap Ma Ri membela semua pun muji Ma Ri yang terlalu
baik
Joong Won akhirnya datang dan langsung bertanya Apa Bok Sil sudah pergi karena tak melihat ada bersama anak buahnya.
Bok Sil sudah duduk di dalam bus dengan wajah sedih,
hujan pun turun dengan deras. Kyung Kook menuangkan segelas bir memberitahu Ma
Ri yang mentraktir hari ini. Joong Won
mengatakan kalau Ma Ri tak perlu
melakukannya, karena ia yang akan membayar semuanya.
Semua pegawainya pun memuji Joong Won memang
yang terbaik.
“Mengenai Website social commerce site itu. Kita harus mengupgrade-nya dalam
satu dua minggu ini..” kata Joong Won pada Kyung
Kook, Ma Ri menatap Joong Won seperti memiliki rencana licik lagi.
Bok Sil turun dari bus karena tak bawa payung ingin
berlari dengan menutup kepalan mengunakan tas, tiba-tiba datang seseorang
memberikan payung. Bok Sil tak percaya Louis datang menjemputnya. Louis
bertanya apakah semua berjalan lancar. Bok Sil tak bisa menahan rasa sedih yang
ditahannya. Louis binggung kenapa tiba-tiba Bok Sil seperti ingin menangis.
“Apa sesuatu terjadi padamu?” tanya Louis khawatir
“Aku hanya merasa sangat senang.” Kata Bok Sil dengan wajah tersenyum.
“Kau sedang megungkapkan
perasaanmu padaku atau apa memangnya? Apa
kau segitu senangnya melihatku sampai matamu basah begitu?” goda Louis
“Jangan berlebihan Aku hanya merasa senang karena
ada seseorang di sampingku.” Ucap Bok Sil menahan
tangisnya, Louis pun memeluknya.
“Bok Sil... Aku juga bahagia karena ada kau
di sisiku.” Kata Louis
Keduanya pulang bersama, Bok Sil melihat tangan Louis
yang memeluk pundaknya dan berjalan bersama dengan satu payung wajahnya
terlihat bahagia. Tapi ia berteriak kesal melihat pakaian yang dijemur tak
dibawa masuk, Louis mengaku lupa karena tak mau Bok Sil kehujanan. Bok Sil tak habis pikir Louis itu bisa lupa dan
mengejarnya untuk memberikan pukulan
“Apa yang kau lakukan di luar jam
segini?” teriak In Sung terganggu dengan teriakan keduanya yang
sedang menonton TV, terdengar Suara Louis yan meminta maaf.
“Hei... Kalian berdua, Apa Kalian sedang bertengkar karena
cinta atau apa sih?” teriak In Sung kesal
Bok Sil memarahi Louis karena betapa
susahnya mencuci tanpa mesin. Louis meminta Bok Sil tak
marah lagi karena kalau ia punya uang maka akan membelikan yang baru. In Sung
yang mendengarnya mengeluh dengan ucapan Louis si pria yang tak punya uang itu
lalu meminta agar menghentikanya.
Keduanya masih saja bertengkar, sampai akhirnya In Sung
harus membereskan volume Tvnya, Bibi Hwang membuka tirai langsung berteriak
menyuruh diam. In Sung ketakutan langsung mematikan TV dan tertidur. Bok Sil
dan Joong Won sampai kaget mendengarnya, lalu Bok Sil tertawa karena mereka jadi
kebasahan sekarang.
Bok Sil bangun pagi-pagi melihat Louis sudah tak ada
ditempat tidurnya lalu melihat sedang ada dikamar mandi dan bertanya apa yang
sedang dilakukanya. Louis mengatakan sedang mengeringkan sepatunya dan masih
basah jadi meminta agar menunggu sebentar
lagi. Saat Bok Sil menutup pintu, Louis mencium sepatu Bok Sil
yang sudah bau dan juga lusuh.
Bok Sil kembali mengunakan sepatu yang sudah kering ke
dalam kantor dengan perasaan bahagia, lalu melihat sebuah kotak diatas mejanya.
Min Young dan Hye Joo melihat kalau itu sepasang sepatu dan keduanya berpikir
itu pasti hadiah dari Ma Ri. Joong
Won melihat dari ruangan padahal sedang rapat dengan Kyung Kook.
“Wahh... Benar. Sebagai ungkapan terima
kasih karena telah
membantu presentasinya, jadi bahkan
memberimu hadiah? Cobalah” kata Min Young, Bok
Sil langsung menolaknya dan membungkusnya kembali dan berjalan pergi. Joong Won
langsung pergi mengikuti kemana Bok Sil pergi
Bok Sil pergi ke tong sampah ingin membuangnya, Joong Won
datang bertanya apakah Bok Sil mau membuangnya. Bok Sil menyangkalnya, mengatakan kalau ia hanya... tidak tahu apakah boleh menerima
hadiah seperti ini lagi karena takut
akan berakhir sakit hati lagi.
Flash Back
Joong Won datang kembali ke kantor melihat Bok Sil yang
tertidur didepan laptopnya, lalu melihat di kertas ide dan juga designya dengan
tulisan [GOLDLINE BOTOL]
“Bok Sil... Tidak semua orang berbuat baik
padamu karena mau menikammu dari belakang. Ada orang yang berbuat baik hanya
karena memang mereka baik padamu.. dan
mendukungmu dengan tulus... Sepatu
itu dariku. jadi
pakailah dan bekerjalah dengan baik. Mengerti?” kata Joong Won lalu berjalan pergi, Bok Sil melonggo
tak percaya ternyata sepatu itu dari Joong Won.
Bok Sil mengunakan sepatu barunya dengan penuh semangat, wajahnya
tersenyum bahagia melihat banyak orang yang mengunakan botol minum dari idenya.
Ia sudah bisa memesan dengan lancar Dua
Es Americano ukuran
besar dan satu
cafe latte panas.
Min Young meminta untuk merapihkan berkas, Bok Sil pun
segera merapihkanya dan kembali ke tempat duduknya. Joong Won melihat dari
ruangan seperti melihat perubahan Bok Sil yang cukup cepat.
Bok Sil duduk sendirian di pantry, seperti berlatih
bicara “Adikku bernama Ko Bok Nam. Aku butuh persetujuanmu.” Dari kejauhan Joong Won baru datang menatap Bok Sil.
Pelayan Kim kembal ke kamar sambil memijat pundaknya
merasa harus mencari
tukang pijat yang bagus lalu melihat laptopnya untuk
belanjar online dan menemukan [HULIM MASSAGER, DISKON HANYA 80ribu won] tapi ia ingin baca
reviewnya dulu dan bisa mendapatkan diskon 10ribu Won untuk
menuliskan review.
"Ini
jelas tidak bisa dibandingkan dengan kursi pijat, terlepas dari ukurannya, ini juga
simpel, dan bisa
memberikan pijatan yang baik. -Si
Raja Belanja, Louis-
Pelayan Kim kaget berpikir kalau memang itu Louis yang
menuliskan dan melihat ada banyak tulisan dengan salah mengejanya, tiba-tiba
terdengar petir yang sangat besar dan hujan deras pun turun.
Louis baru selesai mandi dan melihat Bok Sil seperti
mengigil lalu berusaha mendekatinya menanyakan keadaanya, Bok Sil seperti sudah
tak bisa berkata apa-apa lagi. Louis dengan baik mengedor-gedor pintu In Sung,
In sung membuka pintu mengomel kalau Louis itu seperti menghancurkan
pintu rumahnya, Louis memberitahu kalau Bok Sil sakit. In Sung
pun kaget.
“Demamnya tinggi dan dia bahkan
tidak bisa bicara.” Ucap Louis
“Pergi ke minimarket dan belilah obat” kata In Sung,
Louis berlari dengan menyusuri jalan yang hujan deras untuk membeli obat.
Sesampai dirumah sudah membelikan obat dan mengompres
kepala Bok Sil, lalu tertidur dengan disampingnya dengan memegang tangan Bok
Sil.
Bibi Hwang memasukan sayuran pada bibi yang dibuatnya, In
Sung heran karena ibunya itu seharusnya pergi kerja dan bertanya untuk apa
bubur itu. Bibi Hwang memberitahu kalau berkerja shift
sore hari ini dan bertanya-tanya Apa
demamnya sudah turun. In Sung sadar ibunya itu
sedang membuat bubur untuk Bok Sil
“Apa hari ini matahari terbit dari
barat? Sepertinya tidak.” Ucap In Sung melihat ke
arah jendela.
“Orang merasa paling sedih dan
menderita saat sedang sakit. Si
bodoh Louis itu memang tidak punya apa-apa selain tampangnya. Dia tidak mungkin mau membuatkan
makanan.” Kata Bibi Hwang
“Kau benar... Aku yakin 100 persen kalau dia
akan membangunkan
Bok Sil untuk minta makan walaupun dia sedang sakit. Dasar Brengsek sekali.”kata In Sung
“Dia memang menyebalkan. Aku berharap bisa mengirimkannya
ke panti asuhan atau panti sosial.” Keluh Bibi
Hwang kesal
In Sung membawakan panci berisi bubur memanggil Bok Sil,
saat itu hanya melihat Louis yang masih tertidur tapi Bok Sil sudah tak ada
dikamarnya. In Sung mengunakan kakinya menendang Louis untuk bangun, bertanya Apa Bok
Sil pergi kerja. Louis seperti belum sadar
hanya melihat Bok Sil sudah tak ada ditempat tidurnya.
“Yah.. Benar. Bok Sil adalah tipe orang
yang akan tetap
bekerja keras seperti anjing walaupun sedang sakit.” Kata In Sung, Louis binggung apa yang harus
dilakukanya, In Sung memperlihatkan panci buburnya.
Ditempat lab, Dokter memberitahu DNA dari
darah dan giginya tidak
cocok. Anak Buah Tuan Baek kaget kalau hasilnya itu tak cocok,
lalu menelp Tuan Baek memberitahu Orang yang meninggal dalam
kecelakaan itu bukan
Louis. Tuan Baek kaget lalu melihat makin kaget lagi melihat
Louis yang berjalan didepanya. Louis berjalan mendekatinya, lalu menyapanya
dengan dengan senyuman.
bersambung ke episode 5
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
HEHEHE ... makasih sinopsisnya .. koreksi .. dee .. itu episode 5 lanjutannya
BalasHapus