PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 02 September 2016

Sinopsis W Two Worlds Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright :MBC

Kang Chul berkomentar  Kisahnya sangat menarik menurutnya Yeon Joo terlihat agak menyedihkan dan bodoh, seperti dirinya jadi ia sengaja menahannya untuk bertemu dengan Yeon Joo. Menurutnya jika bertemu dengan Yeon Joo maka  akan menanyakan kelanjutannya.
Sebelum aku mengetahuinya, maka aku tidak bisa dipenjara. Apakah kau membaca kelanjutannya juga? Apa yang terjadi pada Kang Chul dan Oh Yeon Joo pada volume selanjutnya? Apakah Kang Chul melupakan Oh Yeon Joo selamanya?” ucap Kang Chul, Yeon Joo hanya diam menatapnya.
“Tolong Jawab aku!! Apakah suamimu yang tiba-tiba menghilang, adalah aku?” kata Kang Chul menatap dalam Yeon Joo. Mata Yeon Joo terkejut mendengarnya.

Tiba-tiba semua di dunia Webtoon berhenti, air yang mengalir api yang menyala. Terlihat dibelakang Kang Chul terbentuk kotak besar, dari luar seperti gambar komik Kang Chul dan  Yeon Joo. Yeon Joo  terdiam melihat semua perubahan yang terjadi didepanya.
“Apakah terlalu sulit untuk menjawabnya?” tanya Kang Chul, Yeon Joo tetap diam.
“Kalau begitu, ayo kita cari tahu bersama.” Ucap Kang Chul mengandeng tangan Yeon Joo dan melangkah masuk ke dalam pintu dunia nyata.

Mereka berdua keluar dari komputer milik Tuan Oh, lalu layar komputer meredup. Kang Chul melihat sekeliling kalau itu adalah studio milik Ayah Yeon Joo. Yeon Joo kaget karena Kang Chul bisa langsung mengetahuinya,  Kang Chul melihat kalung yang dipakai oleh Yeon Joo.
“Aku... tidak tahu kalau bukunya terbawa bersamaku. Aku tidak berencana menjelaskan apa pun padamu. Awalnya aku ingin tetap merahasiakannya. Aku hanya... Menginginkan kisah penutup yang bahagia, itu saja.” Jelas Yeon Joo, Kang Chul terdiam mendengarkanya. 

Suk Bum keluar dari rumah, Soo Bong mengejarnya meminta agar tak pergi. Suk Bum menarik tanganya yang ditarik oleh Soo Bong. Soo Bong mengaku benar-benar ketakutan kalau harus sendirian dirumah. Suk Bum mengaku lebih takut dengan Soo Bong yang tiba-tiba tertawa sendirian jadi harus kembali ke RS.
“Tolong temani aku sampai Yeon Joo kembali.” Ucap Soo Bong memohon
“Kapan Yeon Joo akan kembali? Kau bahkan tidak tahu kemana dia pergi.” Kata Suk Bum ingin segera pergi. 

Kang Chul tersenyum menatap Yeon Joo, lalu berjalan ke arah figuran melihat foto Yeon Joo bersama dengan ayahnya dari kecil sampai menjadi dokter. Lalu bertanya keberadaan Tuan Oh sekarang. Yeon Joo hanya diam, Kang Chul akhirnya keluar kamar dan Yeon Joo mengikutinya dengan wajah panik.
“Kenapa kau menanyakan?” tanya Yeon Joo mengejar Kang Chul sampai ke ruang tengah.
“Aku ingin bertemu dengannya.... Kau Jangan cemas, aku tidak akan menembaknya. Aku bodoh jika sampai mengulang kesalahan yang sama dua kali. Jadi Dimana dia sekarang?” kata Kang Chul.
“Dia tidak menggambarnya dan tidak pernah menjebakmu. Tolong jangan menyalahkan dia.” Jelas Yeon Joo. Kang Chul menatap Yeon Joo seperti ingin menyakinkan. 

Yeon Joo membuka pintu kamar yang dikunci olehnya. Kang Chul bertanya kenapa kamar itu harus dikunci. Yeon Joo pikir Kang Chul nanti bisa melihatnya sendiri. Keduanya masuk bersaman melihat wajah Tuan Oh tak berwujud sedang berbaring dikamar.
“Apakah ini Oh Seong Moo?” tanya Kang Chul tak percaya, Yeon Joo membenarkan. Kang Chul bertanya apa yang terjadi dengan Tuan Oh
“Aku juga tidak tahu. Ini baru beberapa jam, meski di duniamu sudah lewat beberapa bulan.” Jelas Yeon Joo lalu merasakan kepalaya pusing sampai akhirnya pingsan, Kang Chul bisa menahanya agar Yeon Joo tak jatuh. 

Soo Bong mendorong Suk Bum untuk masuk ke rumah agar bisa menemaninya, hanya sebentar saja dan tak akan lama. Suk Bum kembali ingin keluar rumah karena harus kembali ke rumah sakit. Soo Bong menariknya, merayu untuk makan ramyun dan akan memasakan untuknya.
“Berhenti menawariku ramyun.  Kenapa kau terus saja menyentuhku?” teriak Suk Bum kesal menarik tanganya.
“Tapi Bukankah sebelumnya pintu tertutup?” ucap Suk Bum melihat kamar Tuan Oh.
Kang Chul keluar dari kamar dengan mengendong Yeon Joo yang pingsan, Soo Bong langsung bersembunyi dengan wajah ketakutan dibalik badan Suk Bum. Suk Bum bertanya siapa orang itu, Soo Bong terbata-bata menyebut nama “Kang... Kang...” Suk Bum kesal Kang siapa yang dimaksud. Kang Chul meminta tolong karena Yeon Joo pingsan. Suk Bum berjalan mendekat memastika kalau itu memang Yeon Joo, rekan kerja di rumah sakit. 
Akhirnya Yeon Joo dibaringkan pada mobil, terlihat setengah sadar. Kang Chul bertanya apa yang terjadi, apakah merasa kesakitan. Yeon Joo mengaku hanya kelelahan. Kang Chul binggung kenapa Yeon Joo bisa kelelahan.
“Aku melewati waktu sebulan Sama seperti terakhir kali.” Kata Yeon Joo
“Apakah ini artinya kau hanya membutuhkan istirahat?” tanya Kang Chul, Yeon Joo mengangguk hanya butuh istirahat yang cukup. Kang Chul bisa mengucap syukur mendengarnya.
Suk Bum keluar dari rumah, Kang Chul bertanya apakah Suk Bum  hendak ke RS Universitas Myungsei. Suk Bum membenarka lalu menelp  Perawat Kim kalau segera datang jadi meminta agar mempersiapkan kamar karena akan melakukan tes dasar dan x-ray.
Kang Chul akan keluar dari mobil setelah memasangkan sabuk pengaman, Yeon Joo menariknya bertanya mau kemana Kang Chul sekarang dan memintanya agar tak pergi. Kang Chul mengatakan Ada sesuatu yang harus diurus , berjanji akan segera menyusulnya.
“Apa kau ingat? Apa kau.. mengingatku? Apa kau mengingat segalanya sekarang?” tanya Yeon Joo, Kang Chul mengaku tidak mengingatnya.
“Aku hanya berasumsi.. Bagaimana perasaan Kang Chul dalam komik. Karena kau tidak berubah,  Aku yakin akan segera tahu... Pesona aneh macam apa yang kau miliki.” Jelas Kang Chul duduk didepan Yeon Jo.
Suk Bum masuk ke dalam mobil, Kang Chul mengatakan akan segera menyusul jadi meminta Suk Bum untuk menjaganya. Yeon Joo melepaskan tangan Kang Chul saat pintu ditutup, bersama dengan Suk Bum pergi ke rumah sakit. Kang Chul menatap mobil Yeon Joo yang pergi meninggalkan rumah. 

Di dalam rumah       
Soo Bong mondar mandir dengan wajah gelisah karena yang dilihatnya itu memang benar-benar Kang Chul, ia sangat yakin ternyata Kang Chul memang nyata lalu bertanya-tanya kenapa bisa ada di rumah Tuan Oh. Kang Chul masuk rumah membuat Soo Bong terdiam. Kang Chul bertanya apakah ia boleh masuk, Soo Bong dengan gugup mempersilahkan untuk masuk.
“Siapa namamu?” tanya Kang Chul, Soo Bong menjawab nama lengkapnya “Park Soo Bong.” seperti tentara.
“Maafkan aku, tapi apakah aku boleh meminjam sepatumu? Aku datang kemari tanpa menggunakan sepatu.” Ucap Kang Chul hanya mengunakan sandal rumah. Soo Bong mengangguk. Kang Chul pun mengucapkan terimakasih.

“Mmmmm.... Sebelumnya, aku pernah bertemu denganmu sekali.” Kata Soo Bong, Kang Chul tak mengingatnya.
Soo Bong ingat saat didepan rumah, melihat Kang Chul keluar dengan pistol dan pergi. Soo Bong menceritakan saat itu bertemu taman depan rumah. Kang Chul langsung meminta maaf. Soo Bong pikir kata maaf tidak akan cukup. Kang Chul minta maaf karena tidak tahu kejadian lain yang tidak ada dalam buku. Soo Bong bisa mengerti keadaanya.
“Apa Kau memiliki driver PC?” tanya Kang Chul. Soo Bong bertanya apakah Single slot atau double slot, atau memang mau keduanya. Kang Chul dengan cepat sudah masuk kembali ke ruangan Tuan Oh. 


Kang Chul menatap layar komputer Tuan Oh yang biasa digunakan untuk mengambar. Lalu mengingat gambar dibuku komik saat si pembunuh masuk juga ke dunia nyata dari pintu yang digunakan juga. Soo Bong membawakan driver PC single slot dan doubleslot menaruh diatas meja. Kang Chul langsung membalikan layar komputer.
Soo Bong binggung apa yang sedang dilakukan Kang Chul, Kang Chul mengatakan sekarang terlalu berbahaya jadi Hal yang sama tidak boleh terjadi lagi, jadi si Pembunuh tidak akan bisa datang  jika memusnahkan seluruhnya. Soo Bong mengangguk mengerti.
“Tapi jika kau melakukannya, Kau juga tidak akan bisa kembali ke sana. Bagaimana jika kau harus kembali?” tanya Soo Bong binggung, Kang Chul terus hanya tersenyum lalu sibuk membuka bagian komputer.
“Ah.... benar. Kau sarjana teknologi komputer.” Ucap Soo Bong melihat Kang Chul sangat pintar saat membuka bagian komputer.
“Apa yang terjadi pada Oh Seong Moo?” tanya Kang Chul

“Ahh.. itu Saat aku keluar untuk membeli makan malam, Wajahnya menghilang seperti itu. Dia menggambar sebagaimana instruksi si pembunuh. Bahkan Dia memiliki sebuah pistol dan rekaman suara.Bukan hanya di sana tapi Di sini pun kacau. Yeon Joo tiba-tiba menghilang, Dan wajah Pak Oh pun seperti itu sekarang.  Aku sangat ketakutan kalau aku yang menjadi korban selanjutnya, Kemudian kau tiba-tiba muncul.” Ucap Soo Bong ketakutan.
Kang Chul mendengarkan sambil sibuk membuka bagian belakang komputer, Soo Bong membenarikan diri untuk berbicara, bisakah mereka berjabat tangan. Kang Chul sempat binggung, Soo Bong memberitahu kalau ia penggemar Kang Chul sejak dulu dan tidak bisa mengobrol saat pertemuan pertama karena kondisinya tidak memungkinkan, Kang Chul dengan senyuman menjabat tangan Soo Bong.
Wajah Soo Bong terlihat bahagia sampai tak ingin melepaskanya, ia memberitahu kalau yang mengambar penthouse dan stasiun TV adalah dirinya. Kang Chul tetap sibuk membuka semua baut yang ada dalam komputer. Soo Bong menceriatakn ia yang bertugas menggambar latar belakang selama tiga tahun terakhir. Kang Chul seperti tak peduli hanya berkomentar singkat saja.
Soo Bong mengajak Kang Chul untuk minum bir bersama, karena memiliki berbagai jenis bir. Kang Chul meminta Air putih saja. Soo Bong dengan senang hati akan membawakanya. Ketika keluar ruangan, Soo Bong memegang tanganya merasa tidak bisa dipercaya karena bisa memegang tangan Kang Chul bahkan Bau tubuhnya harum.


Kang Chul melepaskan semua kabel-kabel yang tersambung dalam PC, saat itu juga pintu masuk ke dunia nyata hilang dari rumah. Semua driver dalam PC disimpan diatas meja, Kang Chul berkeliling diruangan Tuan Oh lalu melihat file-file yang tertumpuk diatas rak.
Ia mengingat dalam buku komik ketika mengetahui kalau memang dirinya hanya sebuah tokoh komik dan langsung mengamuk dalam rumah, lalu gambar sketsa wajah dirinya yang dibuat Tuan Oh. Soo Bong datang membawakan segelas air untuk Kang Chul. Kang Chul pun mengucapkan terimakasih.
“Dimana aku bisa menemukan kelanjutan dari volume 34?” tanya Kang Chul, Soo Bong binggung Kang Chul mencari komik Volume 34
“Aku harus melihat kelanjutannya... Untuk mengetahui apa yang sudah terjadi.” Jelas Kang Chul.
Soo Bong memberikan sebuah USB, Kang Chul bertanya apakah ini  surat yang dikirimkan. Soo Bong membenarkan kalau Kang  Chul. mengirimnya pada Tuan Oh. Kang Chul membawa kembali kelanjutan komik Kang Chul dengan gambar saat pembunuh mencarinya lalu ia memberikan sebuah USB pada Yeon Joo sebelum menjatuhkan dirinya.
“Tuan Oh dan aku sudah merencanakan sebuah cerita... Untuk menangkap si pembunuh. Namun kemudian, musibah itu menimpa tuan Oh.” Kata Soo Bong
“Cerita seperti apa yang kalian buat?” tanya Kang Chul, Soo Bong memberikan buku gambar yang dipegangnya.
Kang Chul mulai melihat gambar dalam studio, lalu Tuan Han si pembunuh ditangkap polisi dan selanjutnya seperti yang direncanakan oleh Tuan Oh dan juga Soo Bong. Akhirnya Soo Bong sudah tertidur lelap disofa. Sementara Kang Chul membaca semua Komik dan juga surat yang dituliskan pada Tuan Oh, otak berusaha untuk memikirkan kelanjutanya. 

Akhirnya Kang Chul masuk ke dalam ruangan Tuah Oh, Tuan Oh seperti orang tertidur tanpa wajah. Teringat kembali di komik saat mengancam Tuan Oh dengan pistolnya dan Tuan Oh berkata “Kau tidak bisa menembakku karena kau hanyalah karakter kartun” 
“Kau tidak lebih dari sebuah ilusi. Kau bukan apa-apa selain karakter yang kuciptakan. Kenapa kau muncul di depanku.. Dan pura-pura menjadi seorang manusia? Kau hanyalah karakter kartun, mengerti? Kau Hanya tokoh fiksi yang kuciptakan.” teriak Tuan Oh yang terluka setelah berkelahi dengan Kang Chul.

“Bagaimana bisa kau menjadi seorang Pencipta? Kenapa aku berpikir kau adalah seorang Pencipta Kenapa aku begitu kecewa... Hingga menembakmu? Ternyata Kau juga bukan apa-apa.” Kata Kang Chul menatap Tuan Oh sekarang tak berdaya tanpa perintah dari si pembunuh. 
Kang Chul kembali memasang semua baut di layar monitor, tanganya sudah siap dengan pistol. Tombol power ditekan dan Kang Chul memasukan pelurunya dan siap menodongkan ke arah layar kalau ada sesuatu yang tak bisa dihindarinya. Si pembunuh terlihat duduk diam dengan gelas yang melayang karena dunia kartunya berhenti.
Tiba-tiba Tuan Han terlihat sangat kesal dengan memukulnya tembakanya ke arah kulkas, lalu melihat cahaya yang terang dari langit-langit rumahnya, bertanya siapa itu. Kang Chul meminta Tuan Han menebaknya sendiri. Tuan Han melirik ingin tahu siapa yang berada didepan layar komputer. Kang Chul menyuru Tuan Han menebak siapa yang ada didepan layar.
“Bagaimana perasaanmu sendirian di dunia yang kosong? Kau suka membunuh orang dengan menembak mereka, Tapi tidak ada seorangpun lagi yang bisa kau bunuh sekarang. Kau mungkin juga tidak bisa lagi menembak. Bagaimana kau akan bertahan?” kata Kang Chul, Tuan Han terlihat berpikir dengan pistol yang diarahkan pada langit-langit.
“Kau tidak bisa pergi seperti terakhir kali... Karena aku sudah melenyapkan pintunya. Bukankah lebih baik mati saja?” ucap Kang Chul siap dengan mengangkat pistolnya.
“jadi Kau menyuruhku untuk... mati?” kata Tuan Han
“Apa enaknya hidup sendirian? Waktu di sana akan terhenti selamanya.” Ucap Kang Chul
“Kenapa aku harus mati? Kau yang akan duluan menghilang. Kau bukan lagi tokoh utamanya dan sekarang kau seorang pembunuh dan juga buronan. Jadi Kau akan segera menghilang. Saat tokoh utamanya menghilang, maka Dunia akan berputar kembali. Yang perlu kulakukan hanya menunggumu menghilang, Jadi kenapa aku harus mati?” kata Tuan Han,
Kang Chul terdiam mendengar rencana dari si pembunuh, lalu melihat tangan kanannya yang menghilang. 

Yeon Joo berbaring dirumah dengan infus yang menempel pada lenganya, saat terbangun melepaskan jarum infus lalu keluar kamar memanggil ibunya. Tak ada sahutan dari Ibu Yeon Joo, seperti keadaan rumah kosong. Yeon Joo melihat ada dirumah berpikir kalau semua itu hanya mimpi.
Ia teringat terakhir kali, Kang Chul mengenggam tanganya lalu melewati pintu masuk ke dalam dunia nyata. Saat itu juga berpikir kalau memang benar-benar hanya mimpi saja, terdengar bunyi ponsel yang berdering. Ia mencari ponselnya didalam tas. Suara Kang Chul terdengar bertanya apakah Yeon Joo sudah bangun, Yeon Joo kaget mendengar suara Kang Chul.
“Bagaimana keadaanmu sekarang?” ucap Kang Chul keluar dari toko sambil membawa buku komiknya, Yeon Joo terlihat hanya bisa diam karena shock. Kang Chul memanggil Yeon Jo berpikir tak mendengarnya. Yeon Joo berbicara kalau bisa mendengarnya.
“Aku tanya bagaimana keadaanmu.  Apa Kau baik-baik saja?” tanya Kang Chul, Yeon Joo pikir seperti itu.
“Tapi dimana kau sekarang?” tanya Yeon Joo, Kang Chull mengatakan  Di dekat studio Ayahnya
“Apa Kau akan datang sekarang? Apakah kau sungguh meneleponku dari dunia ini?” tanya Yeon Joo tak percaya, Kang Chul mengatakan mana mungkin  bisa meneleponnya dari dalam komik. Yeon Joo bisa bernafas lega.

“Aku mendapatkan ponsel baru menggunakan Identitas Park Soo Bong. Jadi Simpanlah nomornya, karena ini punyaku.” Jelas Kang Chul. Yeon Joo benar-benar kaget ternyata bukan mimpi.
Kang Chul bertanya apakah ingin tidur lagi,  menurutnya jika memang Yeon Joo baik-baik saja maka ia mengajaknya untuk berkencan. Yeon Joo binggung tiba-tiba Kang Chul mengajaknya berkencan. Kang Chul menceritakan Saat Yeon Joo beristirahat selama dua hari, maka mempelajari seluk beluk dunia ini.
“Aku juga mencaritahu yang terjadi dan melakukan segalanya. Kecuali untuk masalah pernikahanku.” Kata Kang Chul, Yeon Joo makin binggung yang dikatakan Kang Chul. 
“Di dalam komik tertulis bahwa aku suamimu dan kupikir itu pasti benar. Aku hanya membacanya di dalam komik, Jadi aku tidak benar-benar bisa merasakannya. Maka itu aku menunggumu pulih. Jadi Ayo kita berkencan.” Ajak Kang Chul.
“Kau sangat mengerti aku, tapi aku tidak tahu banyak tentangmu. Jadi kau harus memberiku kesempatan untuk mengetahuinya. Apa Kau tidak mau?” tanya Kang Chul. Yeon Joo mengatakan harus menjenguk Ayah dan baru saja bangun.
“Mari bicarakan tentang Ayahmu saat kita bertemu. Ada yang harus kusampaikan. Jadi Kau akan berkencan denganku, kan? Sekarang Bersiaplah. Aku akan meneleponmu saat sudah dekat rumahmu.” Ucap Kang Chul lalu menutup telpnya. 


Yeon Joo menatap ponselnya terlihat ada nomor yang belum disimpanya, lalu kembali menelp. Kang Chul sedang berjalan melihat ponselnya, tersenyum karena Yeon Joo kembali menelpnya. Yeon Joo mengatakan hanya ingin mengecek apakah ini benar nomor Kang Chul. Kang Chul membenarkan.
“Tapi kau dapat uang dari mana untuk membeli ponsel?” tanya Yeon Joo heran, Kang Chul mengatakan dari Soo Bong.
“Bisakah kau membayar hutangku padanya? Aku meminjam cukup banyak dari dia.” Ucap Kang Chul
“Memangnya aku bank-mu atau semacamnya?” keluh Yeon Joo
“Apa Kau ingin aku melakukan kejahatan saja? Dasar Kau jahat sekali. Bahkan saat aku bangkrut,  Aku membelikanmu pakaian dan es krim.” Ucap Kang Chul.
Yeon Joo mengatakan tak mengatakan apapun hanya bertanya saja lalu menutup telpnya, tapi kembali lagi menelp Kang Chul. Kang Chul bertanya kenapa menelpnya lagi. Yeon Joo bertanya kapan Kang Chul sampai rumahnya. Kang Chul bertanya apakah 30 menit sudah cukup. Yeon Joo meminta  waktu satu jam. Kang Chul pun setuju akan datang satu jam lagi. 

Soo Bong bermalas-malas di rumah Tuan Oh sambil makan cemilan, membenarkan kalau Kang Chul meminjam uanganya sebanyak 1 juta won. Yeon Joo kaget Kang Chul meminjam banyak uang dari adiknya itu. Soo Bong menceritakan Kang Chul harus membeli sepatu, pakaian, dan ponsel bahkan perlu uang untuk pergi kencan dengan Yeon Joo juga.
“Aku akan membayar hutangnya padamu nanti.” Kata Yeon Joo berjanji
“Jangan khawatir. Aku yakin dia akan membayarnya sendiri. Kau tidak bisa mengatasinya. Dia memiliki banyak uang karena dia sangat kaya.” Ucap Soo Bong, Yeon Joo tahu pasti akan bangkrut nanti harus membayar hutang.
“Omong-omong, apa yang akan terjadi sekarang? Apakah dia akan terus hidup di sini? Apakah itu mungkin?Apakah uangku bisa kembali?” tanya Soo Bong
Yeon Joo selesai berdandan, terdiam sejenak saat memilih bajunya. Soo Bong tahu mungkin sejauh ini baik-baik saja tapi ingin tahu apakah hal itu memungkinkan atau tidak mulai sekarang. Yeon Joo mengatakan tetap normal saat ada di dunia komik, jadi menurutnya akan sama juga dengan Kang Chul. Soo Bong bertanya apakah Yeon Joo mengetahui tentang tangan Kang Chul yang aneh. 

Flash Back
Soo Bong memegang lembaran uang 50rb won, Kang Chul tersenyum bertany apakah Soo Bong memiliki uang yang lain. Soo Bong bertanya berapa banyak, Kang Chul mengatakan semakin banyak maka semakin baik karena membutuhkan banyak hal. Soo Bong mengeluarkan selembar lagi dari dalam dompetnya.
“Apakah Sudah semuanya?”tanya Kang Chul, Soo Bong mengaku masih punya di rekeningnya. Kang Chul mengulurkan tanganya.
“Kenapa ?!!! Tanganmu... Tanganmu...” ucap Soo Bong kaget melihat tangan Kang Chul tiba-tiba menghilang.
“Ini terjadi karena aku tidak bersikap layaknya tokoh utama. Jangan memberitahu Yeon Joo.” Jelas Kang Chul. 

Soo Bong bertanya apakah Yeon Joo ingat saat So Hee hampir menghilang dengan Tangannya jadi tembus pandang. Yeon Joo menarik nafas panjang, Soo Bong teringat kalau Kang Chul melarang untuk memberitahunya tapi menurutnya sekarang terlanjur mengatakannya.
“Jangan beritahu dia kalau aku menceritakannya padamu.” Pinta Soo Bong ketakutan kalau Kang Chul akan marah. Yeon Joo mendengar ada bunyi bel rumahnya, lalu menyudahi telp Soo Bong karena ada seseorang yang datang. Soo Bong merasa uangnya itu mungkin tidak akan kembali.

Yeon Joo pikir ibunya datang lalu membuka pintu, matanya melotot dan mulutnya melonggo melihat Kang Chul yang ada didepan rumahnya. Kang Chul dengan senyumanya bertanya apakah ia boleh masuk sekarang. Yeon Joo shock melihat Kang Chul datang dan masuk ke dalam rumahnya.
“Bagaimana kau bisa sampai di sini? Kau bilang akan menelepon lagi.” Kata Yeon Joo heran
“Aku ingin melihat bagaimana kehidupanmu sehari-hari.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo kaget mendengarnya.
“Kudengar dari Soo Bong bahwa Ibumu pergi bekerja jadi Aku akan masuk sekarang.” Kata Kang Chul melepaskan sepatunya dan memakain sandal rumah.

Yeon Joo melihat tangan Kang Chul yang masih baik-baik saja, Kang Chul   melihat sekeliling rumah  merasa Bukunya kurang memberi informasi jadi memastikan ia punya hak untuk tahu tentang diri Yeon Joo sekarang. Yeon Joo bisa bernafas lega tangan Kang Chul tak seperti yang di ceritakan Soo Bong.
“Jadi ini tempat tinggalmu.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo membenarkan.
“Ini rumahku, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan penthouse milikmu.” Kata Yeon Joo
“Tempat ini bagus dan nyaman, Mirip dengan rumah lamaku.” Komentar Kang Chul.
“Kenapa kau sudah datang? Aku belum bersiap.” Keluh Yeon Joo, Kang Chul menyuruh untuk bersiap dan lekas keluar karena akan menunggu. Yeon Joo menunjuk ada minuman dikulkas jadi Kang Chul bisa mengambil sesuka hatinya. 


Yeon Joo mengambil baju untuk berganti dikamar mandi, Kang Chul memanggil Yeon Joo sebelum masuk dan bertanya Bisakah melepas jubahnya. Yeon Joo mengerutkan dahi mendengar pemintaan Kang Chul. Kang Chul pikir bukan masalah yang besar tapi tahu Yeon Joo  sedih karena tidak mengingatnya, begitupun juga ia merasa frustasi.
“Bukankah seharusnya kita melakukan segala sesuatu yang sudah kita lakukan sebelumnya di komik? Kita harus telanjang didepanku dan berciuman sebanyak lima kali. Ada jurang besar dalam hubungan kita. Aku ingin tahu dan ingin mengerti yang dirasakan oleh Kang Chul di dalam komik ini.” jelas Kang Chul, Yeon Joo merasa Kang Chul itu sedang bercanda denganya.
“Aku sangat serius sekarang.” Tegas Kang Chul. Yeon Joo terlihat kesal memilih masuk ke dalam kamar mandi. Kang Chul berteriak tak usah terburu-buru karena tetap akan menunggunya. Yeon Joo bersadar di balik pintu menahan rasa sedihnya. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar