PS : All
images credit and content copyright :MBC
Kang Chul berkomentar
Kisahnya sangat menarik menurutnya Yeon Joo terlihat
agak menyedihkan dan bodoh, seperti dirinya
jadi ia sengaja menahannya untuk
bertemu dengan Yeon Joo. Menurutnya jika bertemu dengan
Yeon Joo maka akan
menanyakan kelanjutannya.
“Sebelum aku mengetahuinya, maka aku tidak bisa dipenjara. Apakah kau membaca kelanjutannya
juga? Apa yang
terjadi pada Kang Chul dan Oh Yeon Joo pada volume
selanjutnya? Apakah
Kang Chul melupakan Oh Yeon Joo
selamanya?” ucap Kang Chul, Yeon Joo hanya diam
menatapnya.
“Tolong Jawab aku!! Apakah suamimu yang tiba-tiba
menghilang, adalah
aku?” kata Kang Chul menatap dalam Yeon Joo. Mata Yeon Joo
terkejut mendengarnya.
Tiba-tiba semua di dunia Webtoon berhenti, air yang
mengalir api yang menyala. Terlihat dibelakang Kang Chul terbentuk kotak besar,
dari luar seperti gambar komik Kang Chul dan
Yeon Joo. Yeon Joo terdiam
melihat semua perubahan yang terjadi didepanya.
“Apakah terlalu sulit untuk menjawabnya?” tanya Kang
Chul, Yeon Joo tetap diam.
“Kalau begitu, ayo kita cari tahu bersama.” Ucap Kang
Chul mengandeng tangan Yeon Joo dan melangkah masuk ke dalam pintu dunia nyata.
Mereka berdua keluar dari komputer milik Tuan Oh, lalu
layar komputer meredup. Kang Chul melihat sekeliling kalau itu adalah studio
milik Ayah Yeon Joo. Yeon Joo kaget karena Kang Chul bisa langsung
mengetahuinya, Kang Chul melihat kalung
yang dipakai oleh Yeon Joo.
“Aku...
tidak tahu kalau bukunya terbawa bersamaku. Aku tidak berencana menjelaskan apa
pun padamu. Awalnya aku ingin tetap merahasiakannya. Aku hanya... Menginginkan
kisah penutup yang bahagia, itu saja.” Jelas Yeon Joo, Kang Chul terdiam
mendengarkanya.
Suk Bum keluar dari rumah, Soo Bong mengejarnya meminta
agar tak pergi. Suk Bum menarik tanganya yang ditarik oleh Soo Bong. Soo Bong mengaku
benar-benar ketakutan kalau harus sendirian dirumah. Suk Bum mengaku lebih
takut dengan Soo Bong yang tiba-tiba tertawa sendirian jadi harus kembali ke
RS.
“Tolong temani aku sampai Yeon Joo kembali.” Ucap Soo
Bong memohon
“Kapan Yeon Joo akan kembali? Kau bahkan tidak tahu
kemana dia pergi.” Kata Suk Bum ingin segera pergi.
Kang Chul tersenyum menatap Yeon Joo, lalu berjalan ke
arah figuran melihat foto Yeon Joo bersama dengan ayahnya dari kecil sampai
menjadi dokter. Lalu bertanya keberadaan Tuan Oh sekarang. Yeon Joo hanya diam,
Kang Chul akhirnya keluar kamar dan Yeon Joo mengikutinya dengan wajah panik.
“Kenapa kau menanyakan?” tanya Yeon Joo mengejar Kang
Chul sampai ke ruang tengah.
“Aku ingin bertemu dengannya.... Kau Jangan cemas, aku
tidak akan menembaknya. Aku bodoh jika sampai mengulang kesalahan yang sama dua
kali. Jadi Dimana dia sekarang?” kata Kang Chul.
“Dia tidak menggambarnya dan tidak pernah menjebakmu. Tolong
jangan menyalahkan dia.” Jelas Yeon Joo. Kang Chul menatap Yeon Joo seperti
ingin menyakinkan.
Yeon Joo membuka pintu kamar yang dikunci olehnya. Kang
Chul bertanya kenapa kamar itu harus dikunci. Yeon Joo pikir Kang Chul nanti
bisa melihatnya sendiri. Keduanya masuk bersaman melihat wajah Tuan Oh tak
berwujud sedang berbaring dikamar.
“Apakah ini Oh Seong Moo?” tanya Kang Chul tak percaya,
Yeon Joo membenarkan. Kang Chul bertanya apa yang terjadi dengan Tuan Oh
“Aku juga tidak tahu. Ini baru beberapa jam, meski di
duniamu sudah lewat beberapa bulan.” Jelas Yeon Joo lalu merasakan kepalaya
pusing sampai akhirnya pingsan, Kang Chul bisa menahanya agar Yeon Joo tak
jatuh.
Soo Bong mendorong Suk Bum untuk masuk ke rumah agar bisa
menemaninya, hanya sebentar saja dan tak akan lama. Suk Bum kembali ingin
keluar rumah karena harus kembali ke rumah sakit. Soo Bong menariknya, merayu
untuk makan ramyun dan akan memasakan untuknya.
“Berhenti menawariku ramyun. Kenapa kau terus saja menyentuhku?” teriak Suk
Bum kesal menarik tanganya.
“Tapi Bukankah sebelumnya pintu tertutup?” ucap Suk Bum
melihat kamar Tuan Oh.
Kang Chul keluar dari kamar dengan mengendong Yeon Joo
yang pingsan, Soo Bong langsung bersembunyi dengan wajah ketakutan dibalik
badan Suk Bum. Suk Bum bertanya siapa orang itu, Soo Bong terbata-bata menyebut
nama “Kang... Kang...” Suk Bum kesal Kang siapa yang dimaksud. Kang Chul
meminta tolong karena Yeon Joo pingsan. Suk Bum berjalan mendekat memastika
kalau itu memang Yeon Joo, rekan kerja di rumah sakit.
Akhirnya Yeon Joo dibaringkan pada mobil, terlihat
setengah sadar. Kang Chul bertanya apa yang terjadi, apakah merasa kesakitan.
Yeon Joo mengaku hanya kelelahan. Kang Chul binggung kenapa Yeon Joo bisa
kelelahan.
“Aku melewati waktu sebulan Sama seperti terakhir kali.”
Kata Yeon Joo
“Apakah ini artinya kau hanya membutuhkan istirahat?”
tanya Kang Chul, Yeon Joo mengangguk hanya butuh istirahat yang cukup. Kang
Chul bisa mengucap syukur mendengarnya.
Suk Bum keluar dari rumah, Kang Chul bertanya apakah Suk
Bum hendak ke RS Universitas Myungsei.
Suk Bum membenarka lalu menelp Perawat
Kim kalau segera datang jadi meminta agar mempersiapkan kamar karena akan melakukan
tes dasar dan x-ray.
Kang Chul akan keluar dari mobil setelah memasangkan
sabuk pengaman, Yeon Joo menariknya bertanya mau kemana Kang Chul sekarang dan
memintanya agar tak pergi. Kang Chul mengatakan Ada sesuatu yang harus diurus ,
berjanji akan segera menyusulnya.
“Apa kau ingat? Apa kau.. mengingatku? Apa kau mengingat
segalanya sekarang?” tanya Yeon Joo, Kang Chul mengaku tidak mengingatnya.
“Aku hanya berasumsi.. Bagaimana perasaan Kang Chul dalam
komik. Karena kau tidak berubah, Aku
yakin akan segera tahu... Pesona aneh macam apa yang kau miliki.” Jelas Kang
Chul duduk didepan Yeon Jo.
Suk Bum masuk ke dalam mobil, Kang Chul mengatakan akan
segera menyusul jadi meminta Suk Bum untuk menjaganya. Yeon Joo melepaskan
tangan Kang Chul saat pintu ditutup, bersama dengan Suk Bum pergi ke rumah
sakit. Kang Chul menatap mobil Yeon Joo yang pergi meninggalkan rumah.
Di dalam rumah
Soo Bong mondar mandir dengan wajah gelisah karena yang
dilihatnya itu memang benar-benar Kang Chul, ia sangat yakin ternyata Kang Chul
memang nyata lalu bertanya-tanya kenapa bisa ada di rumah Tuan Oh. Kang Chul
masuk rumah membuat Soo Bong terdiam. Kang Chul bertanya apakah ia boleh masuk,
Soo Bong dengan gugup mempersilahkan untuk masuk.
“Siapa namamu?” tanya Kang Chul, Soo Bong menjawab nama
lengkapnya “Park Soo Bong.” seperti tentara.
“Maafkan aku, tapi apakah aku boleh meminjam sepatumu? Aku
datang kemari tanpa menggunakan sepatu.” Ucap Kang Chul hanya mengunakan sandal
rumah. Soo Bong mengangguk. Kang Chul pun mengucapkan terimakasih.
“Mmmmm.... Sebelumnya, aku pernah bertemu denganmu
sekali.” Kata Soo Bong, Kang Chul tak mengingatnya.
Soo Bong ingat saat didepan rumah, melihat Kang Chul
keluar dengan pistol dan pergi. Soo Bong menceritakan saat itu bertemu taman
depan rumah. Kang Chul langsung meminta maaf. Soo Bong pikir kata maaf tidak
akan cukup. Kang Chul minta maaf karena tidak tahu kejadian lain yang tidak ada
dalam buku. Soo Bong bisa mengerti keadaanya.
“Apa Kau memiliki driver PC?” tanya Kang Chul. Soo Bong
bertanya apakah Single slot atau double slot, atau memang mau keduanya. Kang
Chul dengan cepat sudah masuk kembali ke ruangan Tuan Oh.
Kang Chul menatap layar komputer Tuan Oh yang biasa
digunakan untuk mengambar. Lalu mengingat gambar dibuku komik saat si pembunuh
masuk juga ke dunia nyata dari pintu yang digunakan juga. Soo Bong membawakan
driver PC single slot dan doubleslot menaruh diatas meja. Kang Chul langsung
membalikan layar komputer.
Soo Bong binggung apa yang sedang dilakukan Kang Chul,
Kang Chul mengatakan sekarang terlalu berbahaya jadi Hal yang sama tidak boleh
terjadi lagi, jadi si Pembunuh tidak akan bisa datang jika memusnahkan seluruhnya. Soo Bong
mengangguk mengerti.
“Tapi jika kau melakukannya, Kau juga tidak akan bisa
kembali ke sana. Bagaimana jika kau harus kembali?” tanya Soo Bong binggung,
Kang Chul terus hanya tersenyum lalu sibuk membuka bagian komputer.
“Ah.... benar. Kau sarjana teknologi komputer.” Ucap Soo
Bong melihat Kang Chul sangat pintar saat membuka bagian komputer.
“Apa yang terjadi pada Oh Seong Moo?” tanya Kang Chul
“Ahh.. itu Saat aku keluar untuk membeli makan malam, Wajahnya
menghilang seperti itu. Dia menggambar sebagaimana instruksi si pembunuh.
Bahkan Dia memiliki sebuah pistol dan rekaman suara.Bukan hanya di sana tapi Di
sini pun kacau. Yeon Joo tiba-tiba menghilang, Dan wajah Pak Oh pun seperti itu
sekarang. Aku sangat ketakutan kalau aku
yang menjadi korban selanjutnya, Kemudian kau tiba-tiba muncul.” Ucap Soo Bong
ketakutan.
Kang Chul mendengarkan sambil sibuk membuka bagian
belakang komputer, Soo Bong membenarikan diri untuk berbicara, bisakah mereka
berjabat tangan. Kang Chul sempat binggung, Soo Bong memberitahu kalau ia
penggemar Kang Chul sejak dulu dan tidak bisa mengobrol saat pertemuan pertama
karena kondisinya tidak memungkinkan, Kang Chul dengan senyuman menjabat tangan
Soo Bong.
Wajah Soo Bong terlihat bahagia sampai tak ingin
melepaskanya, ia memberitahu kalau yang mengambar penthouse dan stasiun TV
adalah dirinya. Kang Chul tetap sibuk membuka semua baut yang ada dalam
komputer. Soo Bong menceriatakn ia yang bertugas menggambar latar belakang
selama tiga tahun terakhir. Kang Chul seperti tak peduli hanya berkomentar
singkat saja.
Soo Bong mengajak Kang Chul untuk minum bir bersama,
karena memiliki berbagai jenis bir. Kang Chul meminta Air putih saja. Soo Bong
dengan senang hati akan membawakanya. Ketika keluar ruangan, Soo Bong memegang
tanganya merasa tidak bisa dipercaya karena bisa memegang tangan Kang Chul
bahkan Bau tubuhnya harum.
Kang Chul melepaskan semua kabel-kabel yang tersambung
dalam PC, saat itu juga pintu masuk ke dunia nyata hilang dari rumah. Semua
driver dalam PC disimpan diatas meja, Kang Chul berkeliling diruangan Tuan Oh
lalu melihat file-file yang tertumpuk diatas rak.
Ia mengingat dalam buku komik ketika mengetahui kalau
memang dirinya hanya sebuah tokoh komik dan langsung mengamuk dalam rumah, lalu
gambar sketsa wajah dirinya yang dibuat Tuan Oh. Soo Bong datang membawakan
segelas air untuk Kang Chul. Kang Chul pun mengucapkan terimakasih.
“Dimana aku bisa menemukan kelanjutan dari volume 34?”
tanya Kang Chul, Soo Bong binggung Kang Chul mencari komik Volume 34
“Aku harus melihat kelanjutannya... Untuk mengetahui apa
yang sudah terjadi.” Jelas Kang Chul.
Soo Bong memberikan sebuah USB, Kang Chul bertanya apakah
ini surat yang dikirimkan. Soo Bong
membenarkan kalau Kang Chul. mengirimnya
pada Tuan Oh. Kang Chul membawa kembali kelanjutan komik Kang Chul dengan
gambar saat pembunuh mencarinya lalu ia memberikan sebuah USB pada Yeon Joo
sebelum menjatuhkan dirinya.
“Tuan Oh dan aku sudah merencanakan sebuah cerita... Untuk
menangkap si pembunuh. Namun kemudian, musibah itu menimpa tuan Oh.” Kata Soo
Bong
“Cerita seperti apa yang kalian buat?” tanya Kang Chul,
Soo Bong memberikan buku gambar yang dipegangnya.
Kang Chul mulai melihat gambar dalam studio, lalu Tuan
Han si pembunuh ditangkap polisi dan selanjutnya seperti yang direncanakan oleh
Tuan Oh dan juga Soo Bong. Akhirnya Soo Bong sudah tertidur lelap disofa.
Sementara Kang Chul membaca semua Komik dan juga surat yang dituliskan pada
Tuan Oh, otak berusaha untuk memikirkan kelanjutanya.
Akhirnya Kang Chul masuk ke dalam ruangan Tuah Oh, Tuan
Oh seperti orang tertidur tanpa wajah. Teringat kembali di komik saat mengancam
Tuan Oh dengan pistolnya dan Tuan Oh berkata “Kau tidak bisa menembakku karena
kau hanyalah karakter kartun”
“Kau tidak lebih dari sebuah ilusi. Kau bukan apa-apa
selain karakter yang kuciptakan. Kenapa kau muncul di depanku.. Dan pura-pura
menjadi seorang manusia? Kau hanyalah karakter kartun, mengerti? Kau Hanya
tokoh fiksi yang kuciptakan.” teriak Tuan Oh yang terluka setelah berkelahi
dengan Kang Chul.
“Bagaimana bisa kau menjadi seorang Pencipta? Kenapa aku
berpikir kau adalah seorang Pencipta Kenapa aku begitu kecewa... Hingga
menembakmu? Ternyata Kau juga bukan apa-apa.” Kata Kang Chul menatap Tuan Oh
sekarang tak berdaya tanpa perintah dari si pembunuh.
Kang Chul kembali memasang semua baut di layar monitor,
tanganya sudah siap dengan pistol. Tombol power ditekan dan Kang Chul memasukan
pelurunya dan siap menodongkan ke arah layar kalau ada sesuatu yang tak bisa
dihindarinya. Si pembunuh terlihat duduk diam dengan gelas yang melayang karena
dunia kartunya berhenti.
Tiba-tiba Tuan Han terlihat sangat kesal dengan
memukulnya tembakanya ke arah kulkas, lalu melihat cahaya yang terang dari
langit-langit rumahnya, bertanya siapa itu. Kang Chul meminta Tuan Han
menebaknya sendiri. Tuan Han melirik ingin tahu siapa yang berada didepan layar
komputer. Kang Chul menyuru Tuan Han menebak siapa yang ada didepan layar.
“Bagaimana perasaanmu sendirian di dunia yang kosong? Kau
suka membunuh orang dengan menembak mereka, Tapi tidak ada seorangpun lagi yang
bisa kau bunuh sekarang. Kau mungkin juga tidak bisa lagi menembak. Bagaimana
kau akan bertahan?” kata Kang Chul, Tuan Han terlihat berpikir dengan pistol
yang diarahkan pada langit-langit.
“Kau tidak bisa pergi seperti terakhir kali... Karena aku
sudah melenyapkan pintunya. Bukankah lebih baik mati saja?” ucap Kang Chul siap
dengan mengangkat pistolnya.
“jadi Kau menyuruhku untuk... mati?” kata Tuan Han
“Apa enaknya hidup sendirian? Waktu di sana akan terhenti
selamanya.” Ucap Kang Chul
“Kenapa aku harus mati? Kau yang akan duluan menghilang. Kau
bukan lagi tokoh utamanya dan sekarang kau seorang pembunuh dan juga buronan.
Jadi Kau akan segera menghilang. Saat tokoh utamanya menghilang, maka Dunia
akan berputar kembali. Yang perlu kulakukan hanya menunggumu menghilang, Jadi
kenapa aku harus mati?” kata Tuan Han,
Kang Chul terdiam mendengar rencana dari si pembunuh,
lalu melihat tangan kanannya yang menghilang.
Yeon Joo berbaring dirumah dengan infus yang menempel
pada lenganya, saat terbangun melepaskan jarum infus lalu keluar kamar
memanggil ibunya. Tak ada sahutan dari Ibu Yeon Joo, seperti keadaan rumah
kosong. Yeon Joo melihat ada dirumah berpikir kalau semua itu hanya mimpi.
Ia teringat terakhir kali, Kang Chul mengenggam tanganya
lalu melewati pintu masuk ke dalam dunia nyata. Saat itu juga berpikir kalau
memang benar-benar hanya mimpi saja, terdengar bunyi ponsel yang berdering. Ia
mencari ponselnya didalam tas. Suara Kang Chul terdengar bertanya apakah Yeon
Joo sudah bangun, Yeon Joo kaget mendengar suara Kang Chul.
“Bagaimana keadaanmu sekarang?” ucap Kang Chul keluar
dari toko sambil membawa buku komiknya, Yeon Joo terlihat hanya bisa diam
karena shock. Kang Chul memanggil Yeon Jo berpikir tak mendengarnya. Yeon Joo
berbicara kalau bisa mendengarnya.
“Aku tanya bagaimana keadaanmu. Apa Kau baik-baik saja?” tanya Kang Chul, Yeon
Joo pikir seperti itu.
“Tapi dimana kau sekarang?” tanya Yeon Joo, Kang Chull
mengatakan Di dekat studio Ayahnya
“Apa Kau akan datang sekarang? Apakah kau sungguh
meneleponku dari dunia ini?” tanya Yeon Joo tak percaya, Kang Chul mengatakan
mana mungkin bisa meneleponnya dari
dalam komik. Yeon Joo bisa bernafas lega.
“Aku mendapatkan ponsel baru menggunakan Identitas Park
Soo Bong. Jadi Simpanlah nomornya, karena ini punyaku.” Jelas Kang Chul. Yeon
Joo benar-benar kaget ternyata bukan mimpi.
Kang Chul bertanya apakah ingin tidur lagi, menurutnya jika memang Yeon Joo baik-baik
saja maka ia mengajaknya untuk berkencan. Yeon Joo binggung tiba-tiba Kang Chul
mengajaknya berkencan. Kang Chul menceritakan Saat Yeon Joo beristirahat selama
dua hari, maka mempelajari seluk beluk dunia ini.
“Aku juga mencaritahu yang terjadi dan melakukan
segalanya. Kecuali untuk masalah pernikahanku.” Kata Kang Chul, Yeon Joo makin
binggung yang dikatakan Kang Chul.
“Di dalam komik tertulis bahwa aku suamimu dan kupikir
itu pasti benar. Aku hanya membacanya di dalam komik, Jadi aku tidak
benar-benar bisa merasakannya. Maka itu aku menunggumu pulih. Jadi Ayo kita berkencan.”
Ajak Kang Chul.
“Kau sangat mengerti aku, tapi aku tidak tahu banyak
tentangmu. Jadi kau harus memberiku kesempatan untuk mengetahuinya. Apa Kau
tidak mau?” tanya Kang Chul. Yeon Joo mengatakan harus menjenguk Ayah dan baru
saja bangun.
“Mari bicarakan tentang Ayahmu saat kita bertemu. Ada
yang harus kusampaikan. Jadi Kau akan berkencan denganku, kan? Sekarang Bersiaplah.
Aku akan meneleponmu saat sudah dekat rumahmu.” Ucap Kang Chul lalu menutup
telpnya.
Yeon Joo menatap ponselnya terlihat ada nomor yang belum
disimpanya, lalu kembali menelp. Kang Chul sedang berjalan melihat ponselnya,
tersenyum karena Yeon Joo kembali menelpnya. Yeon Joo mengatakan hanya ingin mengecek
apakah ini benar nomor Kang Chul. Kang Chul membenarkan.
“Tapi kau dapat uang dari mana untuk membeli ponsel?”
tanya Yeon Joo heran, Kang Chul mengatakan dari Soo Bong.
“Bisakah kau membayar hutangku padanya? Aku meminjam
cukup banyak dari dia.” Ucap Kang Chul
“Memangnya aku bank-mu atau semacamnya?” keluh Yeon Joo
“Apa Kau ingin aku melakukan kejahatan saja? Dasar Kau
jahat sekali. Bahkan saat aku bangkrut, Aku
membelikanmu pakaian dan es krim.” Ucap Kang Chul.
Yeon Joo mengatakan tak mengatakan apapun hanya bertanya
saja lalu menutup telpnya, tapi kembali lagi menelp Kang Chul. Kang Chul
bertanya kenapa menelpnya lagi. Yeon Joo bertanya kapan Kang Chul sampai
rumahnya. Kang Chul bertanya apakah 30 menit sudah cukup. Yeon Joo meminta waktu satu jam. Kang Chul pun setuju akan
datang satu jam lagi.
Soo Bong bermalas-malas di rumah Tuan Oh sambil makan
cemilan, membenarkan kalau Kang Chul meminjam uanganya sebanyak 1 juta won.
Yeon Joo kaget Kang Chul meminjam banyak uang dari adiknya itu. Soo Bong
menceritakan Kang Chul harus membeli sepatu, pakaian, dan ponsel bahkan perlu uang
untuk pergi kencan dengan Yeon Joo juga.
“Aku akan membayar hutangnya padamu nanti.” Kata Yeon Joo
berjanji
“Jangan khawatir. Aku yakin dia akan membayarnya sendiri.
Kau tidak bisa mengatasinya. Dia memiliki banyak uang karena dia sangat kaya.”
Ucap Soo Bong, Yeon Joo tahu pasti akan bangkrut nanti harus membayar hutang.
“Omong-omong, apa yang akan terjadi sekarang? Apakah dia
akan terus hidup di sini? Apakah itu mungkin?Apakah uangku bisa kembali?” tanya
Soo Bong
Yeon Joo selesai berdandan, terdiam sejenak saat memilih
bajunya. Soo Bong tahu mungkin sejauh ini baik-baik saja tapi ingin tahu apakah
hal itu memungkinkan atau tidak mulai sekarang. Yeon Joo mengatakan tetap
normal saat ada di dunia komik, jadi menurutnya akan sama juga dengan Kang
Chul. Soo Bong bertanya apakah Yeon Joo mengetahui tentang tangan Kang Chul
yang aneh.
Flash Back
Soo Bong memegang lembaran uang 50rb won, Kang Chul
tersenyum bertany apakah Soo Bong memiliki uang yang lain. Soo Bong bertanya
berapa banyak, Kang Chul mengatakan semakin banyak maka semakin baik karena membutuhkan
banyak hal. Soo Bong mengeluarkan selembar lagi dari dalam dompetnya.
“Apakah Sudah semuanya?”tanya Kang Chul, Soo Bong mengaku
masih punya di rekeningnya. Kang Chul mengulurkan tanganya.
“Kenapa ?!!! Tanganmu... Tanganmu...” ucap Soo Bong kaget
melihat tangan Kang Chul tiba-tiba menghilang.
“Ini terjadi karena aku tidak bersikap layaknya tokoh
utama. Jangan memberitahu Yeon Joo.” Jelas Kang Chul.
Soo Bong bertanya apakah Yeon Joo ingat saat So Hee
hampir menghilang dengan Tangannya jadi tembus pandang. Yeon Joo menarik nafas
panjang, Soo Bong teringat kalau Kang Chul melarang untuk memberitahunya tapi
menurutnya sekarang terlanjur mengatakannya.
“Jangan beritahu dia kalau aku menceritakannya padamu.”
Pinta Soo Bong ketakutan kalau Kang Chul akan marah. Yeon Joo mendengar ada
bunyi bel rumahnya, lalu menyudahi telp Soo Bong karena ada seseorang yang
datang. Soo Bong merasa uangnya itu mungkin tidak akan kembali.
Yeon Joo pikir ibunya datang lalu membuka pintu, matanya
melotot dan mulutnya melonggo melihat Kang Chul yang ada didepan rumahnya. Kang
Chul dengan senyumanya bertanya apakah ia boleh masuk sekarang. Yeon Joo shock
melihat Kang Chul datang dan masuk ke dalam rumahnya.
“Bagaimana kau bisa sampai di sini? Kau bilang akan
menelepon lagi.” Kata Yeon Joo heran
“Aku ingin melihat bagaimana kehidupanmu sehari-hari.”
Ucap Kang Chul, Yeon Joo kaget mendengarnya.
“Kudengar dari Soo Bong bahwa Ibumu pergi bekerja jadi Aku
akan masuk sekarang.” Kata Kang Chul melepaskan sepatunya dan memakain sandal
rumah.
Yeon Joo melihat tangan Kang Chul yang masih baik-baik
saja, Kang Chul melihat sekeliling rumah merasa Bukunya kurang memberi informasi jadi
memastikan ia punya hak untuk tahu tentang diri Yeon Joo sekarang. Yeon Joo
bisa bernafas lega tangan Kang Chul tak seperti yang di ceritakan Soo Bong.
“Jadi ini tempat tinggalmu.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo
membenarkan.
“Ini rumahku, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan penthouse
milikmu.” Kata Yeon Joo
“Tempat ini bagus dan nyaman, Mirip dengan rumah lamaku.”
Komentar Kang Chul.
“Kenapa kau sudah datang? Aku belum bersiap.” Keluh Yeon
Joo, Kang Chul menyuruh untuk bersiap dan lekas keluar karena akan menunggu.
Yeon Joo menunjuk ada minuman dikulkas jadi Kang Chul bisa mengambil sesuka
hatinya.
Yeon Joo mengambil baju untuk berganti dikamar mandi,
Kang Chul memanggil Yeon Joo sebelum masuk dan bertanya Bisakah melepas
jubahnya. Yeon Joo mengerutkan dahi mendengar pemintaan Kang Chul. Kang Chul
pikir bukan masalah yang besar tapi tahu Yeon Joo sedih karena tidak mengingatnya, begitupun
juga ia merasa frustasi.
“Bukankah seharusnya kita melakukan segala sesuatu yang
sudah kita lakukan sebelumnya di komik? Kita harus telanjang didepanku dan
berciuman sebanyak lima kali. Ada jurang besar dalam hubungan kita. Aku ingin
tahu dan ingin mengerti yang dirasakan oleh Kang Chul di dalam komik ini.”
jelas Kang Chul, Yeon Joo merasa Kang Chul itu sedang bercanda denganya.
“Aku sangat serius sekarang.” Tegas Kang Chul. Yeon Joo
terlihat kesal memilih masuk ke dalam kamar mandi. Kang Chul berteriak tak usah
terburu-buru karena tetap akan menunggunya. Yeon Joo bersadar di balik pintu
menahan rasa sedihnya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar