PS : All
images credit and content copyright : KBS
Pelayan memberitahu kalau Putra Mahkota datang, Ratu Kim
menyapa anak tirinya yang datang ke dalam kamarnya. Pangeran Lee bertanya apa
yang terjadi sekarang sampai Ratu Kim membawa
kasim dari istana Timur. Ratu Kim mengatakan kalau setiap
kali melihat Kasim Hong merasa
sangat sia-sia.
“Bagaimana bisa wajah yang cantik
seperti ini mejadi milik seorang pria? Bagaimana menurutmu, Putra
Mahkota?” ucap Ratu Kim sengaa memegang wajah Ra On dengan
menghadapkan pada Pangeran Lee.
“Lepaskan tanganmu dari dia.” Perintah pangeran sangat marah
“Dengan kecantikan seperti ini,
tidak heran kau begitu khawatir kepadanya. Dia lebih seperti seorang wanita
daripada seorang pria... kau pasti akan bingung. Tapi saat menggeledah asrama,
mereka menemukan sesuatu seperti ini.” ucap Ratu
Kim memperlihatkan baju wanita, Ra On menatap Pangeran Lee karena merasa
bersalah. Pangeran Lee pun hanya bisa diam.
“Sepertinya kau sudah memiliki
begitu banyak masalah dengan
rumor yang tak terhitung jumlahnya, jadi
aku, sebagai ibumu, akan membersihkan skandalmu, di depan semua orang di sini.” ucap Ratu Kim menyindirnya.
Pangeran Lee pun mempersilahkan kalau memang Ratu Kim
menginginkanya. Kasim Sung kaget Pangeran Lee seperti menantangnya, begitu juga
Ra On. Ratu Kim kembali bertanya alasan Ra On
memiliki pakaian wanita. Ra On bingung menjawabnya.
“Bukankah aku sudah memberitahumu
bahwa kau tidak harus menjawabnya
kalau kau tidak bisa? Jadi Diamlah
dan lepaskan seragam kasim yang seperti kostum itu!” ucap Ratu Kim, Ra On menatap Pangeran Lee seperti
memohon padanya.
“Kasim Hong, ikuti perintah Yang Mulia Ratu
sekarang.” Kata Pangeran Lee, Ratu Kim dan Kasim
Jung kaget, begitu juga Ra On.
“Di kemarin,
kau memanggil seorang kasim sendirian... di tengah malam dan sekarang, kau
bermain-main untuk menelanjanginya? Kapan kau akan berhenti mengejek
wanita istana dengan
rumormu yang tidak berdasar ?! Sekarang
juga, mari kita ungkapkan siapa yang benar. Kalau kau salah, maka aku akan memastikan kau memikul tanggung jawab dari kesalahan
itu.” tegas Pangeran Lee tak takut.
“Ya, kata-katamu benar, Putra
Mahkota. Aku menyuruhmu untuk segera
melepas seragam kasim itu, apa
yang kau tunggu ?!” teriak Ratu Kim pada Ra On.
Pengawal memberitahu Kasim Han Sang
Ik datang. Ratu Kim yang sudah siap menarik baju Ra On kaget
melihat Kasim Han datang dan bertanya kenapa datang selarut ini ke tempatnya.
Kasim Han berkata kalau tidak sulit untuk menelanjangi
seorang kasim.
“Tapi aku memintamu untuk
melanjutkannya dengan cara.. yang
tidak akan merusak reputasi Departemen Kasim dan Pengadilan internal. Anak ini adalah seorang kasim
yang lulus ujian dari Departemen Kasim.” Jelas Kasim Han
“Kasim Sung, bukankah kau juga secara
pribadi memeriksanya?” kata Kasim Han, Kasim Sung
kaget dan membenarkanya.
“Yang Mulia, aku mengerti
keinginanmu untuk memarahi seorang kasim karena kesalahannya, tapi bagaimana bisa ibu dari
bangsa ini, terutama saat hamil, secara
pribadi menyaksikan tubuh telanjang seorang pria?”ucap
Kasim Han
“Kalau Yang Mulia Raja sampai
mengetahui hal ini... maka Kepala
Kasim, baik Ratu dan aku memiliki kepribadian di mana kami menjadi sakit kalau keraguan kami
tidak tejawab jadi biarkan dia.”kata Kasim Han
Pangeran Lee makin menantang Ratu Kim kenapa masih ragu
lebih baik silahkan periksa saja sendiri. Akhirnya Ratu Kim dengan melepaskan
tanganya menyuruh agar membawa Kasim Hong kembali. Kasim Han pun mengerti.
Pangeran Lee melirik Kasim Han seperti meminta bantuanya, Ratu Kim terlihat
benar-benar menahan amarahnya.
Jahyeondong
Ra On sudah tertidur pulas, Pangeran Lee menatapnya
dengan menarik selimutnya. Byung Yun datang melihat Pangeran Lee memberikan
perhatian pada Ra On lalu mendekatinya bertanya Apa ada
sesuatu yang terjadi.
“Aku hanya ingin menjaga orang
yang aku hargai di sisiku, tapi
aku tidak tahu kenapa hanya hal-hal buruk yang terus terjadi.” Ucap Pangeran Lee, Byung Yun seperti ingin bicara dan
Pangeran Lee pun berdiri dari tempat duduknya.
“Itu sebabnya aku bersyukur
kepadamu.” Kata Pangeran Lee, Byung Yun terdiam
karena merasa bersalah padanya sudah membohongi Pangeran Lee.
Byung Yun dan Yoon Sung bertemu disuatu tempat. Yoon Sung
bertanya apa yang membuatnya datang bahkan meminta
pertemuan seperti ini. Byung Yun merasa kalau
mereka itu memiliki
niat yang sama dan sedang memikirkan
masa lalu.
“Aku tahu. Di masa lalu, kita
menghabiskan begitu banyak waktu di
Jahyeondong” kata Yoon Sung
“Yah.. memang Benar, aku mendengar
tentang apa yang terjadi di tempat Ratu.” Ucap Byung
Yun, Yoon Sung bertanya apakah Kasim Hong aman sekarang.
“Putra Mahkota ada di sampingnya.” Kata Byung Yun, Yoon Sung hanya bisa diam karena Ra On
itu dijaga oleh Pangeran Lee.
“Saat aku masih kecil, aku ingin menjadi teman Putra Mahkota yang paling terpercaya. Tapi tiba-tiba, aku menjadi seseorang dimana dia
merasa tidak nyaman bersamaku. Dan untuk
pertama kalinya, aku menemukan wanita yang aku ingin untuk berada di sisiku...” cerita Yoon Sung dan Byung Yun langsung menyelanya.
“Jangan bicara.... Simpan saja dia dalam hatimu.” Tegas Byung Yun tak ingin ada pertengkaran keduanya
hanya karena wanita.
“Tidak, Aku tidak akan menahan diri lagi karena ini adalah pertama kalinya
aku sangat menginginkan sesuatu.” Kata Yoon Sung.
Yak Yong berjalan ke dalam istana tak sengaja berpapasan
dengan Ra On lalu memanggilnya ingin menanyakan pentunjuk jalan. Keduanya
tiba-tiba saling terkejut dan berputar-putar seperti berusaha saling mengingat.
Ak Yong mengatakan "Kata
kakekku..." Sementara Ra On ikut juga
berkata "Kakekku mengatakan..." Ra On tak percaya bisa melihat
kakeknya begitu juga Yak Yong bisa bertemu dengan Ra On.
“Bukan, aku Sam Nom. Aku Hong Sam Nom.” Ucap Ra On agar tak ada orang yang mengetahuinya.
“Dasar Kau bajingan! Sudah kukatakan
berkali-kali untuk tidak memanggilku
"Kakek". Tapi... Bagaimana kau bisa ada di sini
sebagai kasim?” tanya Yak Yong binggung.
“Terlalu lama untuk
menjelaskannya, ini tiba-tiba saja terjadi. Meskipun aku terlihat seperti
ini, aku cukup dihormati sebagai kasim jadi jangan khawatir.” Ucap Ra On dengan senyuman bangga
“Hei.. dasar Kau
bajingan, aku jadi lebih khawatir sekarang!” ungkap Yak
Yong, keduanya langsung berpelukan melepaskan rindu.
“ Ini Sudah berapa lama? Aku tidak
percaya kita bertemu lagi seperti ini.” ucap Yak Yong
“Kakekku mengatakan... bahwa entah bagaimana kau akan
selalu bertemu orang yang memang
seharusnya kau temui.” Kata Ra On
Flash Back
Pengawal istana memperlihatkan gambar wajah ibu Ra On dan
Ra On memberitahu kalau sedang mencari keluarga dekat
dari pengkhianat Hong Gyeong Nae dan
meminta izin mencari di dalam rumah. Yak Yong membuka pintu penyimpanan lalu memberitahu Para
penjaga sudah pergi, jadi jangan khawatir dan keluar sekarang. Terlihat wajah Ibunya dan Ra
On bersembunyi didalam gudang.
Yak Yong baru tahu kalau Ra On terpisah dari ibunya di Festival Lentera. Ra On membenarkan. Tiba-tiba Pangeran Lee datang
bertanya bagaimana bisa mereka berdua
bisa saling kenal. Ra On juga kaget dan
bertanya apakah Putra Mahkota adalah orang yang harus ditemui Yak Yong
“Lalu... Kakek adalah Da San?” ucap Ra On, Pangeran Lee kaget Ra On memanggilnya
Kakek. Ra On dan Pangeran Lee dibuat kaget sementara Yak Yong terlihat hanya diam
saja.
Semua makanan ada diatas meja, lalu Yak Yong mengangkat
semangkuk tanaman memberitahu kalau pelakuknya itu adalah Sam
Chae. Pangeran Lee terlihat binggung seperti belum mengerti.
“Ada 3 rasa: manis, pedas, dan
pahit, dengan
demikian, ini disebut "Sam (tiga) Chae". Di dalam sini, warna perak berubah karena jumlah
belerang yang dicampurkan. Ini
bukan obat herbal yang memiliki efek beracun.” Jelas
Yak Yong
“Apa kau yakin mengatakan bahwa itu tidak
beracun?” ucap Pangeran Lee seperti tak percaya. Yak Yong
langsung memakanya untuk membuktinya dan tak terjadi apa-apa padanya.
“Apa kau masih tidak percaya
kepadaku?”kata Yak Yong, Pangeran Lee pun mengelengkan
kepalanya.
“Meskipun ini berasal dari
negara-negara yang berbatasan dengan
Cina barat, tapi
tidak mungkin bahwa tabib tidak
tahu. Kenapa semua orang diam saja dan bertindak seolah-olah sesuatu
yang mengerikan terjadi?” komentar Yak Yong, Pangeran
Lee pun hanya diam saja.
Ui Gyo bertanya Apa Putra Mahkota masih
belum tahu. Geun Gyo yakin Pangeran Lee pasti
menjadi semakin penasaran. Ui Gyo melihat Pangeran
Lee itu sangat menyedihkan sekali Karena semua tabib diam saja, jadi tidak mungkin tahu.
“Tidak ada yang akan mencoba untuk
mengungkapkan kebenaran, kecuali
mereka berniat untuk mendapatkan sisi buruk dari Kementerian Ritus. Pada titik ini, Putra Mahkota
harus tahu.. bahwa
tidak ada yang memihak kepadanya di istana. Bukankah itu benar?” kata Ui Gyo penuh sifat licik, Geun Gyo pun tertawa
bahagia mendengarnya.
Si anak kecil dan ayahnya akhirnya keluar dari penjara,
Sang ayah melihat Pangeran Lee bersama dengan Ra On langsung bersujud
didepanya, Si anak mengetahui Pangeran Lee itu Tuan Muda
dari festival lentera. Ayahnya memberitahu kalau
ia adalah Putra
Mahkota dan menyuruhnya untuk bersujud.
“Putra Mahkota, terima kasih karena
sudah mengampuni kami.” Ucap si ayah, Pangeran Lee
mendekati si anak dan berjongkok didepanya.
“Tidak apa-apa, coba lihat aku sekarang” kata Pangeran Lee, Si anak pun menatap
pangeran Lee seperti penuh kehangatan.
“Aku minta maaf karena sudah
membuatmu mendapatkan masalah di
usia kecil seperti ini” ucap Pangeran Lee.
“Apa keinginanku untuk melihat
Yang Mulia Raja menjadi kenyataan?” tanya si anak seperti tak percaya.
“Iya, Aku berharap kau tidak melupakan
hal yang ingin kau tanyakan kepada
Raja. Tolong
awasi aku untuk melihat... jika
aku membuat bangsa yang baik.”kata Pangeran Lee, si
anak tersenyum mengerti dan Ra On juga terharu melihatnya. Pangeran Lee dengan
lembut mengelus rambut anak itu.
Pangeran Lee berjalan mengantar Yak Yong mengatakan kalau
berkatnya maka bisa menyelamatkan anak yang tidak bersalah, lalu ia menangih kapan Yak Yong akan menjawab permintaan bantuan yang diajukan kepadanya. Yak Yong bertanya balik Bantuan
apa yang bisa diberikan orang tua seperti
dirinya sampai Pangeran Lee terus memintanya. Pangeran Lee hanya terdiam lalu
Yak Yong pun pamit pergi lebih dulu. Ra On tiba-tiba memanggil Yak Yong
“Kakek... Mungkinkah, kau sudah mendengar
berita tentang ibuku setelah
kejadian itu?” tanya Ra On
“Aku berharap bahwa akan
mendapatkan beberapa kabar baik saat
kita bertemu lagi lain kali.” Ucap Yak Yong, Ra On
terdiam terlihat sedih tak mengetahu tentang ibunya. Pangeran Lee ikut menatap
Ra On.
Raja memberitahu Pernikahan
Kerajaan akan dilanjutkan. Pangeran Lee kaget
ayahnya tetap memaksakan kehendaknya. Raja merasa anaknya itu melihat dirinya sebagai
seorang pengecut yang tidak
bisa membedakan kepentingan diri sendiri. Pangeran
Lee mengatakan kalau tidak seperti itu.
“Aku hanya... tidak ingin melakukan pernikahan
yang tidak diinginkan.” Tegas Pangeran Lee.
“Ya, aku mengerti bagaimana
perasaanmu. Tapi Lee Young, dari saat aku duduk di atas tahta
ini pada usia 10 tahun, maka tidak
satu hari pun yang berlalu di mana aku tidak dalam kekacauan atau di mana aku tidak merasa
takut” cerita Raja
“Kau harus merasa seolah-olah sedang
berjalan melawan gelombang
yang keras. Lalu Kau yakin bahwa telah mengambil
10 langkah ke depan, tapi
saat kau melihat ke bawah, ternyata kau... hanya berjalan di tempat. Bukankah setidaknya aku harus
berpegangan pada sebuah cabang... agar
aku bisa sampai di mana gelombangnya lebih lemah? Nikahi... putri dari Menteri Ritus.” Tegas Raja, Pangeran Lee pun hanya bisa diam saja.
Ra On sedang membereskan buku-buku di perpustaakan, lalu
melamun memikirka ucapan Kasim Jang “Kalau Putri Mahkota
berasal dari keluarga yang berpengaruh,maka posisinya
akan terjamin... dan
banyak orang akan memihak kepadanya. Bukankah itu bagus?” lalu merasa membuatnya frustasi.
Pangeran Lee melihat Ra On dari belakang dengan senyuman
lalu mendekat dengan memanggil nama “Ra On”. Ra On terkejut melihat pangeran
Lee sudah ada dibelakangannya dan membuatnya takut. Pangeran Lee bertanya apa yang ada dipikiran Ra On sampai tidak
menyadari kalau ia datang. Ra
On bertanya apakah Pangeran Lee Bisa mengantarku ke Jahyeondong.
Keduanya berjalan bersama-sama, lalu Pangeran Lee
bertanya sudah Berapa
kali mereka berjalan bolak-balik antara
tempatnya dan juga Jahyeondong, lalu mengodanya kalau Ra On itu
sangat tidak ingin berpisah dengannya. Ra On bertanya apakah Pangeran Lee tahu kapan ia merasa paling bahagia belakangan
ini.
“Itu adalah saat kau memanggilku,
"Ra On".” Akui Ra On, Pangeran Lee mengataka
kalau ia juga sama merasakan hal itu.
“Aku bahagia pada saat-saat itu... karena saat aku memanggil namamu,
maka kau tepat ada di depanku.” Kata Pangeran Lee menatap Ra On
“Jadi apa lagi yang aku butuhkan? Aku tidak akan serakah untuk
sesuatu yang lebih.” Komentar Ra On
“Aku akan lebih serakah. Bukankah itu berkah kalau kau
menjadi serakah saat menyukai seseorang?” ucap
Pangeran Lee
“Ya, lakukan seperti yang kau
inginkan karena aku sudah menjadi
milikmu. Tapi aku
tidak ingin kau berada dalam bahaya karena diriku. Hanya karena aku tidak bisa
menjadi seorang wanita di sampingmu bukan
berarti bahwa perasaan cintaku untukmu akan hilang, jadi...” ucap Ra On langsung dihentikan oleh Pangeran Lee.
“Jangan mengatakan apapun.” tegas pangeran Lee dengan mata berkaca-kaca
“Jangan menolak pernikahan
kerajaan lagi, Putra Mahkota.” Ucap Ra On, Pangeran
Lee marah karena sebelumnya meminta agar Ra On menghentikan ucapanya lalu
berjalan pergi ke arah tempatnya, sementara Ra On pun akhirnya kembali ke
Jahyeondong dengan arah yang berbeda.
Pangeran Lee melamun dalam kamarnya teringat kembali
dengan pembicaraan pada Yak Yong.
Flash Back
Pangeran Lee menceritakan kalau Hong Ra
On adalah wanita yang akan diajakan bicara
pada Yak Yong sebelumnya. Yak Yong kaget
apakah wanita itu yang dimaksud kalau, Pangeran Lee ingin membangunkan sebuah
rumah dan segera menemukan ibunya. Pangeran Lee membenarkan.
“Kenapa kau begitu peduli kepada
seorang kasim muda?” ucap Yak Yong tak percaya
“Dia kekasihku yang entah
bagaimana mendekatiku sebagai kasim.” Komentar Pangeran
Lee.
“Perbedaan status dan permainan
takdir, jadi kau memintaku untuk membantumu
mengatasi semua
kemalangan itu, kan?” ucap Yak Yong, Pangeran Lee
membenarkan.
“Tapi kau lihat, seseorang yang dibutuhkan anak
itu... bukan
kau, Putra Mahkota...” kata Yak Yong, Pangeran
Lee terdiam mendengarkan ucapan Yak Yang.
Pangeran Lee tiba-tiba saja datang menemui Yak Yong. Yak
Yong kaget mengetahui Pangeran Lee datang terburu-buru tanpa
pemberitahuan. Pangeran Lee mengatakan Ada
sesuatu yang mendesak yang harus diberitahukan
kepadanya Keduanya saling menatap serius.
Ra On dan Pangeran Lee duduk diatas bukit dengan menatap
langit senja yang sangat indah. Pangeran Lee bertanya apakah Ra On masih ingat anak yang menjual lampion. Ra On mengatakan sangat mengingatnya karena tidak bisa melupakan tatapan
gembiranya saat bertemu
ayahnya.
“Anak itu mengatakan kepadaku.. bahwa Raja yang terbaik adalah
untuk bangsa yang terbaik.” Kata Pangeran Lee
“Joseon seperti apa yang kau... impikan, Putra Mahkota?” tanya Ra On
“Aku tidak tahu, Tapi aku berharap itu adalah dunia
yang bahagia di mana anak bisa hidup sebagai seorang anak dan seorang wanita bisa hidup
sebagai seorang wanita.” Ungkap Pangeran Lee lalu
memegang tangan Ra On terlihat gelang pasangan yang mereka gunakan.
“Sampai aku membuat negara semacam
itu untukmu, kau bisa
menungguku kan?Dalam Era Joseon
baru yang akan aku buat, kau akan menjadi seseorang yang utama untukku.” Kata Pangeran Lee menatap Ra On yang ada didepanya.
Flash Back
Yak Yong bertanya bagaiman jika anak itu yang
bertemu ibunya menjadi bahaya
besar bagi Pangeran Lee nanti. Menurutnya kalau
Pangeran Lee hanya
berpura-pura tidak tahu apa-apa dan menutupinya, maka ia dan Ra On mungkin bisa hidup
bahagia bersama.
“Kalau.... kalau kau harus melepaskan
sesuatu dalam situasi yang sulit maka kau
tidak boleh melepaskan aku. Bisakah
kau menjanjikan itu kepadaku?” ucap pangeran Lee, Ra
On mengerti dengan senyumanya.
“Sekarang, kurasa keinginanku
sudah menjadi kenyataan.” Kata Pangeran Lee, Ra On
bertanya Harapan
apa yang dibicarakannya.
“Harapanku untuk membuat harapanmu
menjadi kenyataan. Aku
menemukan ibumu.” Kata Pangeran Lee.
Ra On berkaca-kaca mendengarnya, begitu juga Pangeran Lee
lalu melihat ke arah depannya. Ra On melihat ibunya yang datang menghampirinya,
keduanya bertemu dibawa sinar matahari yang tenggelam. Ra On menangis melihat
ibunya begitu juga sebaliknya,.
Ibunya merasa kalau terlambat untuk menemuinya, lalu
keduanya pun berpelukan sambil menangis. Pangeran Lee menahan haru melihat
pertemuan Ra On dan juga ibunya dengan tangisan sedih dan juga bahagia.
bersambung ke episode 12
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar