PS : All
images credit and content copyright : SBS
Di padang rumput yang luas
Terlihat papan bertuliskan [Ritual
Pemakaman Istri Pangeran Wook, Nona Hae.] Semua
Pangeran bersama dengan Hae Soo membungkuk memberikan hormat. Pangeran Wook
membawakan tongkat api dengan menahan rasa sedihnya mulai memakar peti
istrinya. Hae Soo mulai menangis tersedu-sedu melihat sang kakak ipar yang
meninggal dan dibakar didepan matanya.
Baek Ah duduk sendirian melihat gambar Nyonya Hae yang
terlihat sangat cantik, tanganya meraba gambarnya membuat air matanya mengalir.
Hae Soo terus menangis, Wang So hanya bisa menatapnya, Wang Wook terus menahan
rasa sedihnya melihat peti sang istri sudah dilalap oleh api.
Hae Soo duduk berjarak dengan Baek Ah, bertanya-taya
apakah ia akan bisa bertemu dengan Nyonya Hae lagi karena sekarang sudah sangat merindukannya. Baek Ah mengatakan kalau Hae Soo hanya
perlu tetap mengingatnya.
“Aku juga.... Aku juga akan tetap mengingatnya.” Kata Baek Ah menatap Hae Soo, Hae Soo pun membalas
meantapnya
“Aku mengyukainya, Mempunyai teman yang seperti itu.” Kata Hae Soo sedikit tersenyum lalu Keduanya sama-sama
bersedih mengingat Nyonya Hae sekarang sudah pergi untuk selama-lamanya.
Hae Soo masuk ke ruang Nyonya Hae melihat Wang Wook duduk
sendirian, Wang Wook meminta agar pergi tak usah menyalakan lilin. Hae Soo
berjalan mendekat, Wang Wook menyesal karena tidak
bisa mengatakannya padahal tahu
Nyonya Hae sangat ingin mendengar itu.
“Aku tidak bisa bilang padanya
kalau aku mencintainya... Aku tidak
bisa melakukannya. Tapi,
Hae Soo... ternyata perasaan itu adalah
cinta. Kupikir
perasaan itu hanya perasaan bersyukur. Ternyata
itu cinta.” Ungkap Wang Wook menahan air matanya.
“Kupikir dia hanya ingin
menghiburku. Ternyata
itu cinta. Apa yang
harus kulakukan sekarang, Hae Soo? Aku seharusnya mengatakan kalimat
itu padanya. Dia sudah
menunggu terlalu lama.” ucap Wang Wook menangis
memegang baju Hae Soo, seperti merasa menyesal
“Aku yakin Myung Hee sudah tahu. Dia pasti sudah tahu. Kau bisa berhenti sekarang.” Kata Hae Soo menenangkan dengan berjongkok memegang
bahunya.
Wang Wook makin menangis menyesali kenapa harus sekarang
padahal selama ini sudah mendapatkan semua cintanya dan Kenapa
ia baru menyadarinya sekarang. Hae Soo hanya bisa diam sambil menahan tangisnya,
melihat Wang Wook sangat-sangat terpukul dengan kepergian Nyonya Hae.
Hae Soo melamun dalam hatinya bertanya-tanya Apa
yang akan terjadi sekarang, Apa
yang harus dilakukan
dengan hidupnya, bahkan tidak
bisa memikirkan apapun. Tiba-tiba terdengar ketukan
dari jendela, Hae Soo bertanya siapa itu tak ada sahutan, akhirnya membuka
jendela kamarnya. Munculkan sebuah boneka jari dari jendelanya.
“Astaga ! Para pria yang tidak memakai
pakaian itu adalah pangeran.” Ucap si boneka muda
“Dasar... Kau wanita cabul. Kau ingin mendapat masalah
rupaya.” Balas boneka pria yang terlihat seperti Wang Eun.
Hae Soo kesal melihatnya merasa kalau itu pasti
mengejeknya, tapi akhirnya bisa tersenyum melihat adegan saat Hae Soo memukul
wajah Wang Eun dengan kepalanya. Wang Eun tersenyum melihat Hae Soo tertawa
kembali memainkan bonekanya tapi yang terjadi malah jatuh berguling karena
pengawal sudah tak sanggup menopang badanya sampai ke jendela.
Hae Soo keluar kamar melihat Wang Eun dengan dua
bonekanya, bertanya Darimana
mendapat ide untuk melakukan
pertunjukan boneka, membuatnya sedikit terharu lalu memujinya Pangeran sangat luar
biasa dengan mengangkat jempolnya. Wang Eun merasalega kalau Hae Soo menyukainya.
“Aku pikir kau masih merasa sedih
sejak kematian kakak
iparku.” Kata Wang Eun lalu bertanya apa maksud dengan jari
jempol yang diberikan padanya.
“Ini sempurna... yang terbaik. Ibu jari adalah kepala dari kelima jari.” Jelas Hae Soo,
“Eisshh,
ini tidak benar! Masih
ada yang mulia raja, jadi
bagaimana bisa aku yang terbaik?” ucap Wang
Eun lalu memberikan jari telunjuknya menurutnya itu masih mungkin sebagai
julukanya. Hae Soo tertawa mendengarnya.
“Ini juga bagus... Pangeran Ke-10, kau benar-benar luar biasa hari ini. Aku bisa tertawa karenamu.” Kata Hae Soo memberikan pujian dengan jari telunjuknya.
“Sayang sekali hanya akulah yang orang paling luar biasa di
hidupmu.” Ucap Wang Eun dengan gaya membanggakan dirinya. Lalu kembali
memainkan boneka dengan berpura-pura Hae Soo yang memujinya tampan dan sangat
menyukainya, Hae Soo menyuruh untuk menghentikanya dengan wajah melotot. Wang
Eun hanya bisa tersenyum.
Pangeran So masuk ruangan melihat kakaknya ada didalam
melirik sinis, Wang Yo berkomentar adiknya itu
masih harus minta maaf padanya karena sudah salah paham terhadap dirinya
dan juga ibunya, dengan nada mengejek kalau menggonggong pada orang lain memang
keahlian Wang So
“Kita boleh saja kakak adik..., tapi kau setidaknya harus
menyambutku dengan baik.” Ucap Wang Yo berhadapan dengan adiknya.
“Menyambutmu, bukankah seharusnya aku yang harusnya
disambut olehmu? Aku menyelamatkanmu dari kematian.” Balas Wang So
“Sampai kapan kau akan memihaknya?” ucap Wang Yo dengan
mata sinisnya.
“Karena itulah aku bersedia mengorbankan hidupku.” Tegas Wang
So, Wang Yo ingin marah tapi Wang Eun lebih dulu datang menyampaikan berita
pada kakaknya.
Wang Eun memberitahu
kalau Baekje nanti akan tinggal di Songak, karena Raja akan memberikan
masing-masing tanah kepada mereka untuk ditinggali. Wang Wok berkomentar entah
itu Balhae atau Baekje, Raja pasti akan menghabisinya, jadi Beginilah Goryeo. Wang Y pikir runtuhnya kerajaan hanya tinggal soal waktu
saja.
“Contohnya saja kakeknya pangeran ke-13 kita..., yang
tadinya menguasai Kerajaan Silla sekarang mengemis kepada Raja untuk bertahan
hidup. Bagaimana bisa dia bahkan muncul di Istana? Apa karena faktor keturunan?”
sindir Wang Yo pada Baek Ah
“Tapi... Kita pangeran juga sama saja seperti pengemis
kepada Raja. Kita mengemis minta makanan yang sama pada pemilik..., tapi kau
enteng sekali bicara seperti itu.” Balas Wang So menyindir kakaknya, Wang So
marah mendengarnya.
“Entah kita merangkak atau makan seperti anjing..., kita
tetap saja masih pengecut karena tidak mampu berkata apa pun di depan si pemilik
yaitu Raja. Jadi berhentilah bicara omong kosong. Daripada hidup seperti ini, lebih
baik minum alkohol.” Kata Wang So lalu berjalan pergi.
Sebelum pergi bertanya pada Baek Ah apakah ia bisa minum,
Baek Ah dengan melirik sinis pada Wang Yo berkata Minum adalah bakatnya dan
bergegas ikut keluar. Ketika keluar ruangan Baek Ah mengucapkan terimakasih
atas bantuan kakaknya.
“Aku tidak membelamu, jadi tidak perlu berterima kasih
padaku. Aku hanya benci orang kuat yang menggertak orang yang lemah.” Tegas Wang
So
“Aku berterima kasih kau melepaskan kemarahanmu. Aku
pasti takkan pernah bisa bicara seperti itu pada saudara-saudaraku.” Ungkap Baek
Ah mengikuti sang kakak untuk pergi minum.
Hae Soo pergi melihat pemakanan Nyonya Hae Soo
merasa Waktu
berjalan sangat cepat, berpikir sudah
lama berada di sini, yang awalnya masih
bertanya-tanya apakah ia bisa hidup pada zaman ini tapi nyatanya tidak terlalu buruk.
“Tapi... berapa lama lagi aku harus hidup disini sebagai Hae Soo?< Berapa kali aku ingin
memberitahumu tentang
hal ini, Unnie. Aku
minta maaf atas segalanya Dan
terimakasih.”gumam Hae Soo sambil membersihkan
rumput-rumput dikuburan Nyonya Hae.
Baek Ah datang bersama dengan Wang Jung. Hae Soo panik
melihat Wang Jung berlari menyuruhnya untuk berhati-hati, Keduanya seperti
memberikan semangat pada Hae Soo. Lalu keduanya bertemu dengan Yeon Hwa, dengan
nada senyuman bertanya darimana mereka semua. Baek Ah mengatakanpergi
mengunjungi kakak ipar.
“Dia pasti sangat senang. Jika aku memberitahumu lebih
cepat, kau pasti
bisa memberitahu Myung Hee sendiri. Aku
punya kabar bagus untukmu.... Kau
akan menikah.” Kata Yeon Hwa, Hae Soo kaget tiba-tiba harsu Menikah
Wang Wook gugup mengetahui kalau ada yang berencana
menikahkan Hae Soo, menurutnya Ini terlalu tiba-tiba. Salah seorang pria melihat Hae Soo sudah
cukup umur untuk menikah jadi mereka tidak
bisa membiarkannya begitu saja.
“Untungnya kami sudah menemukan
seseorang yang
hebat untuk menikahinya. Bagi
Hae Soo, kesempatan pernikahan
seperti ini mungkin tidak akan datang lagi.” Kata Si pria
“Tetap saja, Nyonya
Hae baru saja meninggal. Apa
yang kau maksud dengan menikah? Kau
seharusnya member Hae Soo waktu.” Ucap Wang Wook membela
“Menurutku ini ide bagus. Jika dia meratapi kepergian Myung
Hee terlalu lama maka itu
tidak akan jadi pertanda baik untuk kesempatan menikahnya di
masa depan.” Komentar Yeon Hwa
“Yang Mulia, kami harap anda
mengerti. Kami
tidak bisa kehilangan kesempatan ini.” ucap si pria,
Wang Wook benar-benar bingung.
Baek Ah menarik kakaknya merasa pernikahan itu seperti
paling mengejutkan sekarang. Wang So melepaskan tangan adiknya, mengatakan kalau memang benar, tak ada masalah karen Hae
Soo sudah cukup
umur untuk menikah.
“Hyung.. Kau ada disini sekarang, jadi kau juga harus membantu menentang
pernikahannya.” Ucap Baek Ah
“Ini urusan keluarga Hae... Kita tidak memiliki hak untuk
mencampurinya.” Kata Wang So.
Baek Ah dan yang lainnya datang memastikan berita tentang
Hae Soo yang akan menikah. Wang Jung yang mendengar dari Wang Eun
kalau lelaki yang akan dinikahi Hae Soo adalah
lelaki tua yang
usianya lebih dari 60 tahun dan punya banyak anak.
Wang So hanya mendengar adiknya bicara, Baek Ah pikir kalau
memang itu memang benar, menurutnya
ini bukanlah pernikahan tapi sama
saja dengan Hae Soo yang sudah
dijual. Wang Won membenarkan kalau Hae Soo sudah dijual, Wang
Wook datang dengan wajah tegang meminta mereka memberitahu tentang Hae Soo yang
akan menikah dengan orang seperti apa
“Hyung, kau keterlaluan. Bagaimana bisa kau memperlakukan
Hae Soo seperti ini?” kata Wang Eun kesal pada
Wang Wook
“Lelaki yang akan menikahinya
membuat perjanjian untuk
menebus perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga Hae. Menjual Soo seperti ini sangatlah
keji.” Ucap Wang Jung geram
“Kalian semua harus membantuku.” Kata Wang Wook pada adik dan juga kakaknya.
Chae Ryung menangis, Hae Soo sedang melamun mengatakan ia
harus kabur dan mana mungkin hidup dengan lelaki yang belum
pernah ditemuinya, bahkan Nyonya Hae pun pasti
tidak mau menikah
dengan cara seperti ini. Chae Ryung setuju, Meskipun
akan dipukuli sampai mati maka ia tidak
akan memberitahu keberadaan Hae Soo sekarang. Wang Eun tiba-tiba membuka jendela kamar dengan suara
berbisik menyuruh Hae Soo segera keluar sekarang.
Keduanya berlari dan panik
saat melihat ada penjaga istana, Baek Ah menyelamatkan mereka dengan berpura-pura
berdiri dibalik dinding dan menyuruh mereka pergi ke arah lain.
Saat itu Wang Wook membuka pintu mengulurkan tangan, di
depan Wang Jung sudah ada diatas kuda dan memberikan kain. Hae Soo sempat
tersenyum, lalu Wang Wook memasangkan kain agar menutupi wajah Hae Soo. Sebelum
pergi Hae Soo bertanya apakah semua akan baik-baik saja. Wang Wook mengatakan tidak
bisa membiarkan Hae Soo seperti
ini.
Yeon Hwa mengantar dua tamu ke depan pintu lalu melihat
kakaknya menaiki kuda dengan seseorang yang duduk didepanya tertutup kain,
berpikir itu Hae Soo dan langsung menyuruh pengawal mengikutinya. Di tengah
hutan, Yeon Hwa berteriak menyuruh kakaknya berhenti.
Wang Jung memarahi pengawal yang berani menghalangi jalan
seorang pangeran, Wang Wook dengan santai bertanya apa yang terjadi di rumah,
Si paman Hae meminta maaf karena Sepertinya
keponakannya sudah
menjadi beban
bagi Wang Wook. Saat itu juga Wang Eun keluar dari kain seperti
baik petak umpet dan tertawa. Wang Jung mengejek keponakan yang dicari itu
adalah kakaknya. Yeon Hwa menyuruh mereka untuk mencari jalan lain.
Wang So sudah membawa Hae Soo pergi jauh masuk ke hutan,
dalam hatinya bergumam tidak menyangka Wang Soo mau menolongnya juga. Wang Soo mengaku bukan
karena menyukainya tapi hanya tidak ingin melihat Hae Soo menjalani hidup karena dipaksa orang lain Hidup
seperti itu sangat tidak berharga.
Di persimpangan jalan melihat Ji Mong dengan beberapa pengawal,
Hae Soo langsung menudukan kepalanya, Baek Ah melihat itu adalah orang-orang
yang membawa Hae Soo. Wang Wook yang lainnya datang kebinggungn karena tak
menyangka mereka bertemu juga didalam hutan. Baek Ah langsung bertanya ada apa
Ji Mong datang dengan pengawal istana.
“Bukankah itu Nona Soo dari rumah
Pangeran Ke-8? Kau harus
ikut denganku.” Ucap Ji Mong
“Kenapa dia harus? Apa orang yang akan menikahinya sudah menyuruhmu?” kata Wang So
“Ji Mong... Tolong berpura-puralah tidak tahu
untuk sekali ini. Bagaimana
dia bisa menikah seperti itu? Tidakkah
kau merasa kasihan padanya?” ucap Wang Jung
“Perintah sudah diberikan kepada
Nona Hae Soo untuk memasuki istana.” Kata Ji Mong
Wang Wook kaget mendengar Hae Soo harus masuk istana dan
Ji Mong memberitahu Raja akan menikahi Nona Hae Soo jadi harus membawanya. Hae Soo melotot kaget, Wang Wook merasa Ji Mong itu
salah. Ji Mong memberitahu semua tiba-tib dengan menjelaskan Anak dari
Hong Ha Jin dari klan Hae dan In
Gyu Go Myung adalah Nona Hae Soo akan menikah dengan raja.
Wang So bertanya apakah Hae Soo pernah mendengar sesuatu,
Hae Soo mengeleng karena tak masuk akal. Wang So menyuruh Hae Soo untuk jangan turun dan diam saja.
Dua pria yang menyampaikan berita Hae Soo harus menikah datang, Wang Wook turun
dari kuda bertanya apa sebenarna yang terjadi karena Hae Soo menikah
dengan raja.
“Oh, kau sudah mendengarnya. Raja sudah mengakui kerja keras
keluarga Hae selama ini. Dia
ingin agar kami menjadi ipar.” Jelas Paman Hae Soo.
“Kenapa kau tidak memberitahuku kalau Hae Soo
akan menikahi raja?” kata Wang Wook marah
“Myung Hee sudah mati sekarang. Jadi kami tidak ada hubungan lagi
denganmu. Hae Soo harus
bisa hamil anak dari raja. Kalian
mungkin akan mempunyai hubungan yang semakin rumit karena masalah
tahta.” Kata Paman Hae Soo tertawa mengejek
“Apa kau tidak takut kami akan
menghentikan pernikahannya
jika kami tahu tentang itu? Tidak
ada lagi yang perlu didiskusikan. Ayo
kembali.” Kata Yeon Hwa
Wang So memperingatkan pengawal untuk menjauh darinya, Ji
Mong memberitahu Wang So apa yang akan terjadi jika menentang perintah kerajaan. Yeon Hwa meminta Wang Soo melepaskan Hae Soo karena tak
mungkin menentang
perintah kerajaa dan Gara-gara
wanita itu semua saudara mereka bisa
mati.
Semua terdiam, Hae Soo ingin turun tapi Wang So menahanya
memperingatkan agar tak bergerak, memberitahu kalau Hae Soo pergi
sekarang, maka akan
semakin sulit meninggalkan istana, Hae Soo
pikir harus pergi karena Itu
satu-satunya cara agar tidak ada yang terluka. Wang
So melirik pada Baek Ah, Baek Ah menganguk kepala agar melepaskan Hae Soo.
Akhirnya Wang So turun lebih dulu dan membantu Hae So
turun dari kuda, sebelum pergi Wang So bertanya apakah Hae Soo tidak
akan menyesalinya Hae Soo meminta tak perlu
khawatir karena akan pergi dan mencoba berbicara dengannya.
Ji Mong meminta Hae Soo duduk dalam kotak yang mereka
bawa, Hae Soo melepaskan jubahnya lalu menatap Wang Wook mencoba untuk
tersenyum, Wang Wook terlihat tak tega tapi tak bisa menolak permintaan raja,
akhirnya Hae Soo pun masuk ke dalam kotak yang sudah dibawa pengawal. Semua
Pangeran sedih melihat kepergiaan Hae Soo
yang harus menikah dengan Raja.
Wang So mengumpat Hae Soo itu gadis bodoh, Wang Jung
mengatakan Pria tua
berusia lebih dari 60 tahun dengan banyak anak dan
berteriak kesal pada adiknya kalau itu
sudah jelas Raja yaitu ayah mereka. Wang So terus melihat ke arah Hae Soo yang
pergi menuju istana.
Ratu Yoo datang menemui suaminya tak percaya kalau orang
sesibuk raja mau menikah lagi dan lagi menurutnya untuk apa buru -buru menetapkan tanggal malam pertama
sebelum menikah. Raja meminta Mentri keluar dari ruangan lalu memberitahu Ratu Yoo
kalau Khitan akan menerjang mereka.
“Kita harus menggabungkan kekuatan dengan Keluarga Hong
Ha Jin Hae untuk melindungi perbatasan wilayah utara kita.” Jelas Raja
“Kapan keluarga yang penuh kekuasaan itu bisa puas dengan
keluarga kerajaan? Seluruh bangsa ini tidak berharap demi Wang Moo dan ingin
dia mati. “ keluh Ratu Yoo
“Apa itu juga keinginanmu? Kalau mereka ingin anakku
mati, maka aku juga seharusnya mati!” teriak Raja.
Ratu Yoo merasa Raja masih belum percaya padanya, Raja tahu Ratu Yoo adalah orang yang punya
segalanya jadi ia hanya tak percaya pada Ratu karena keserakahannya itu. Ratu
Yoo menatap suaminya dalam-dalam, menegaskan memang tidak bisa mengubah lagi
cara panda Raja terhadap dirinya
Hae Soo duduk didalam kotak masih tak percaya akan enikah
dengan Raja, menurutnya tak mungkin bahkan tinggal di zaman Goryeo juga tak mungkin. Lalu mencoba menenangakan dirinya agar
Jangan panic dan pasti bisa melaluinya untuk tetap bertahan.
[Istana Damiwon]
Semua pelayan sudah menaburkan bunga pada kolam yang
biasa untuk mandi, Selir Oh meminta pelayang agar menganti
ramuan herbalnya setelah satu jam. Pelayan berlari menemui Selir Oh memberitahu Ahli perbintangan Ji Mong membawa
kabar dari
calon istri baru raja. Selir Oh bertanya kapan dan
siapa orangnya. Pelayan itu pun berisik
Hae Soo masuk dengan wajah melonggo, Ji Mong
memberitahu Istana Damiwon
dibuat untuk menjaga pikiran
dan tubuh raja dan para pangeran. Jadi Hae Soo akan mempersiapkan pernikahannya di tempat ini Ha Soo berbicara pada Ji Mong kalau sama
sekali tidak pernah mendengar
tentang pernikahan ini.
“Aku minta maaf pada raja. Tapi bisakah kau memberitahunya
kalau aku piker ada
sedikit kesalahan disini?” ucap Hae Soo
“Apa Kau ingin menolak menikahi raja?” kata Ji Mong, Hae Soo pikir bukan hanya raja walaupun
kakeknya tetap tak mau melakukannya.
“Aku tidak ingin menikah dengan
pria yang tidak kukenal.” Kata Hae Soo
Tiba-tiba Ji Mong melihat Selir Oh, mengaku sudah
ingin melihatnya sejak
lama. Selir Oh dengan sinis bertanya apakah itu wanitanya. Ji
Mong memperkenalkan Hae Soo keluarga Hong Ha Jin Hae karena sudah ada Selir Oh lebih baik pergi dan
mengatakan kalau ikuti saja takdirnya. Selir Oh memperingatakan Ji Mong Mulai
sekarang, jangan menganggap dirinya orang
rendahan di depan mereka dan menyuruh pelayan
untuk membawa Hae Soo.
Selir Oh membawa Hae Soo masuk ke sebuah ruanga
mengatakan akan
memeriksa badannya sebelum mandi. Hae Soo binggung, Selir Oh mengatakan Seorang
wanita dengan bekas luka di badannya tidak
bisa menjadi istri raja, jadi harus memeriksanya.
Hae Soo menolak da mengatakan tidak
memiliki bekas luka.
“Aku tidak suka orang melihatku, bahkan tidak pernah pergi ke
pemandian umum. Jadi
bagaimana bisa kau menyuruhku membuka bajuku?”
ucap Hae Soo menolak, Selir Oh menyuruh pelayan agar segera membuka baju Hae Soo.
“Kau akan tidur berbagi kamar
disini malam ini. Ini Tidak
akan lama, jadi aku minta maaf jika
ini terasa tidak sopan.” Kata Selir Oh, Hae Soo
makin panik kalau mereka Berbagi kamar dan berteriak meminta agar menghentikan untuk membuka
bajunya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar