PS : All
images credit and content copyright : TVN
Nyonya Gil sedang spa yang dipijat oleh Nyonya Park,
Ponselnya bergetar Nyonya Park sengaja melirik ingin tahu siapa yang menelp ke
Nyonya Haneul Group terlihat nama [Ketua Jang dari
Chungdam-dong] lalu bertanya dengan sopan apakah harus
memegang telpnya untuk pelangganya. Nyonya Gil mengizinkanya, lalu Nyonya Park
mengangkat telp lalu menaruh ditelinga Nyonya Gil.
“Ah, seusianya... akan lebih baik jika dia terlhat semuda mungkin. Tapi aku tidak suka dengan gadis yang terlalu cantik kau mengerti maksudku, kan?” ucap Nyonya Gil pada Ketua Jang, Nyonya Park sengaja
menguping.
“Tidak baik jika dia jatuh hati
dengan gadis
yang belum dia kenal... Yah...Tentu
saja, karena aku percaya denganmu, Ketua
Jang. Dia tidak
perlu bertemu dengan banyak wanita Aku
ingin yang pertama harus orang yang tepat kalau begitu, tolong siapkan pertemuan...” kata Nyonya Gil, sebelum menutup telpnya Nyonya Park
dengan sengaja mengingat nomor telp Ketua Jang.
Setelah selesai berkerja Nyonya Gil menelp Yoo Na, merasa
kalau istri PresDir sedang mempersiapkan pernikahan bagi cucu-cucunya. Yoo Na kaget mengetahui ada Pertemuan
pernikahan dan berpikir dengan nasibnya yang
mengharapkan berpasangan dengan Hyun Min, sambil merengek menurutnya Mereka
harus menikah karena cinta, dan ia harus punya
kesempatan dengan salah satu dari mereka.
“Tenanglah! Apa kau tidak tahu kemampuanku? Aku sudah mengambil nomer telpon
orang yang mengatur pertemuannya!” kata
Nyonya Park, Yoo Na tersenyum bahagai mendengarnya.
“Yang harus kita lakukan adalah
memasukanmu saat pertemuan berlangsung Ayolah,
Apa kau tidak tahu kemampuanku? Seakrang Rawat
saja kulitmu sampai saat itu, Sambil
membayangkan Kang bersaudara yang mana yang
terlebih dulu kau temui. Mengerti?”kata Nyonya Park
Yoo Na berpikir kira-kira siapa diantara ketiganya,
mengkhayal kalau itu mungkin
Kang Hyun Min, lalu meminta agar dibawakan masker
muka saat ibunya pulang. Nyonya Park dengan
bangga merasa sudah membuat anaknya itu beruntung. Yoo Na pun melayani ibunya
seperti ratu yang akan menyiapkan makan malam.
Ha Won menghela nafas sedih karena berpikir ketiganya itu
ingin pergi dengannya. Yoon
Sung yakin kalau Ha Won yang mengajaknya mungkin tiga bersaudara itu akan
menyanggupinya. Ha Won memuji Yoon Sung memang hebat. Yoon Sung menerima telp
mengunakan hands free, dengan wajah tegang langsung menolaknya dan menutup
telpnya. Ha Won menatap Yoon Sung dan berusaha tak membahasnya.
Ha Won keluar dari kamar mengetuk pintu tak ada sahutan,
ketika membuka pintu melihat Hyun Min yang sudah tertidur dengan lelap. Ia
masuk ke kamar Ji Woon juga tak ada orang dan masih gelap. Didepan kamar mondar
mandir dengan ponselnya memohon agar orang yang ditelpnya bisa mengangkatnya.
Wajahnya terlihat senang karena telpnya diangkat.
“Hei, kenapa kau tidak angkat?” keluh Ha Won
“Kenapa kau menelponku, saat kita tinggal satu atap?” ucap Ji Won, Ha Won bertanya kenapa Ji Woon datang
terlambat tapi tersadar suaranya sangat dekat, saat berbalik Ji Won sudah ada
didepanya.
“Kapan kau kembali?” tanya Ha Won, Ji Woon mengatakan kalau baru saja
datang. Ha Won langsung menurunkan ponselnya.
“Ahh, aku ada permintaan Ayo kita semua pergi liburan. Kita
sama-sama pergi liburan! Kita
bisa melihat-lihat dan makan makanan enak!”ucap Ha Won
merengek.
Ji Woon memperlihatkan nama Ha Won masih ada di layar
ponselnya, lalu menekan tombol merah dan mengatakan kalau telpnya sudah
terputus lalu masuk ke dalam kamar. Ha Won tak percaya sikap Ji Woon masih saja
dingin padanya. Ponsel Ha Won bergetar, Wajah Ha Won bahagia mengangkat telp
dari Ja Young.
Ja Young membawakan tas Ha Won karena sudah tahu pasti
lupa dengan barang-barangnya dan pergi
begitu saja.
Ha Won tersenyum bahagia memeluk tasnya, Ja Young bertanya apa
sebenarnya yang terjadi karena Kang
Seo Woo jauh-jauh datang ke cafe hanya
untuk mencarinya. Ha Won mengaku hanya ada
sedikit salah paham
“Jadi, apa sekarang kau sudah kembali ke Sky
House?” tanya Ja Young, Ha Won membenarkan lalu melihat surat
kelulusanya.
“Aku sunggu bersyukur.... akan tunjukan ini pada Omma!” kata Ha Won bangga
“Ya, seharusnya kau memikirkan
jerih payah yang
sudah kau dapat!” ucap Ja Young, Ha Won
mengatakan melakukannya sekarang dengan senyuman.
“Ahh. Berhenti tersenyum! Kau jadi buat marahku berkurang” kata Ja Young, Ha Won mengucapkan terimakasih pada
temanya yang selalu membantunya.
“Kau tahu, kau tidak perlu
berterimakasih padaku” ucap Ja Young mengeluarkan
ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto.
Ha Won kaget melihat foto Seo Woo mengunakan pakaian
sekolah wanita, Ja Young menceritakan ini cara
Kang Seo Woo berhasil keluar dari sekolah dengan selamat dan ia yang merencanakan semua ini. Ha Won benar-benar tak percaya Seo Woo keluar dari
sekolah dengan
pakaian seperti ini. Ja Young merasa tersentuh melihat Seo Woo memakai seragam
yang ia pakai setiap hari selama 3 tahun.
“Tapi, bukankah ini sedikit
keterlaluan? Ini
terlihat sangat aneh!” komentar Ha Won
“Anggap ini sebagai rasa
kesetiakawananku! Jika
orang lain yang melihat, pasti akan ada keributan!”ucap Ja Young mengambil ponselnya.
“Ya, jaga saja rahasia ini seperti
pusaka keluarga,benarkan? Hei... Ja Young, Apa kau bisa
mengirimkan foto itu padaku?”kata Ha Won mikirkan
sesuatu,
Ja Young menanyakan alasanya. Ha Won mengatakan akan
gunakan itu untuk penawaran. Ja Young heran melihat
tatapan mengerikan temanya
itu, Ha Won mengatakan bukan itu maksudnya dan meminta agar Ja Young segera
mengirimkan padanya. Ja Young menolaknya, Ha Won memberikan penawaran kalau
temanya harus ikut denganya. Ja Young bertanya mau kemana, Ha Won dengan
rahasia mengatakan pergi hanya ke suatu tempat
Manager datang ke sebuah gedung yang belum jadi, melihat
sosok orang yang sudah menunggunya berpikir orang itu tidak menyebarkan foto
bugil atau apapun itu, lalu mengumpat
kesal. Ha Won menutupi wajahnya dengan topi saat Manager
Seo Woo datang mendekatinya. Manager Seo
Woo mengatakan datang sendirian, seperti yang dijanjikan lalu menanyakan barangnya, Ha Won memberikan sebuah amplop.
“Ahh, apa yang kau inginkan? Sebenarnya kan lebih baik jika hanya
foto bugil!” jerit Manager Seo melihat foto Seo Woo
dengan memakai seragam wanita.
“Tidak banyak yang aku butuhkan” kata Ha Won,
Manager Seo Woo sudah tahu dan menanyakan berapa jumlah uang yang
dibutuhkanya.
“Aku tidak butuh uang... Yang harus kau lakukan adalah mengosongkan
jadwal seo Woo untuk 3 hari kedepan” pinta Ha
Won
Manager Seo Woo memeriksa jadwal Seo Woo untuk tiga hari
kedepan, Ha Won menuruni tangga dengan bahagia karena bisa berhasil membuat Seo
Woo untuk pergi bersama denganya untuk berlibur.
Di sebuah klinik
Hyun Min memohon pada dokter karena benar-benar
terpuruk dengan situasi sekarang ini. Dokter bertanya bagian
mana yang ingin diubah. Hyun Min menjawab semuanya dengan menunjuk bagian wajahnya. Dokter melonggo dengan permintaan Hyun Min ingin
mengubah semua wajahnya lalu menahan senyumanya, Hyun Min yakin dokternya itu melihat
juga videonya. Dokter mengangguk
“Ahh, kalau begitu, Aku yakin kau
mengerti bagaimana perasaanku.. Aku
tidak bisa berjalan diluar dengan wajah ini. Aku
jadi kesal dan jadi frustasi! ” kata Hyun Min memohon
“Menurutku... Bagaimana jika kau memanjangkan
rambutmu dan menemui psikiater daripada di
operasi?” saran Dokter, Hyun Min kaget diminta agar menemui
psikiater.
“Gadis itu, cinta pertamamu, kan?” ucap Dokter, Hyun Min binggung karena Dokter mengatakan
kalau Ha Won itu cinta pertama lalu
mengatakan bukan dia orangnya.
“Ada orang lain yang menjadi cinta
pertamaku” tegas Hyun Min memikirkan seseorang.
Hye Ji masuk ke dalam kamar mengingat kembali video saat
Hyun Min mengajak Ha Won untuk berkencan yang sebenarnya, lalu menyalakan
ponselnya dan melihat pesan Ji Woon yang masuk “Aku ada di depan studiomu. Aku rasa kau sedang cuti? Aku
mengkhawatirkanmu. Telpon aku balik! Kau tidak apa-apa,
kan?”
Pesan yang lain masuk kali ini dari Ha Won “Aku berterimakasih
karena sudah diperbolehkan menginap di rumahmu. Jadi aku ingin bertemu denganmu. Apa kau ada waktu?” Hye Ji awalnya ingin menghapusnya tapi memutuskan untuk
membalasnya.
“Tentu. Bagaimana
jika bertemu di studioku?” balas Hye Ji
seperti percaya dengan Ha Won dan menganggapnya sebagai teman.
Ha Won keluar dari kamar melihat Hyun Min seperti orang
linglung berjongkok sambil bermain mematahkan helaian daun dengan bergantian
berkata “Aku mencintainya... Aku tidak mencintainya” Ha Won
melihatnya kasihan dengan Hyun Min seperti frustasi setelah di tolak pernyatan
cintanya,
“Hei, Kang Hyun Min! Apa yang kau lakukan?” tanya Ha Won berjongkok disamping Hyun Min.
“Jangan bicara denganku. Kau akan menggangguku” ucap Hyun Min terus memetik daun
Ha Won binggung melihat tingkah Hyun Min seperti orang
hilang ingatan, Hyun Min terus mematahkan helaian daun. Ha Won merasa tidak bisa membuat Hyun Min seperti ini, sambil melambaikan tanganya didepan wajah mengajak Hyun
Min untuk pergi liburan sama-sama. Hyun Min tak peduli terus mematahkan helaaian daun.
“Apa kau ingin aku memina maaf secara resmi keseluruh
negeri melalui YouTube?” jerit Ha Won, Hyun Min tetap asik dengan permaiananya.
“Siapa yang kau pikirkan, saat kau
melakukan ini?” tanya Ha Won melihat hanya tinggal dua
helai daun lagi.
Hyun Min tetap diam, Ha Won pikir ia harus
mengagetkannya lalu menarik daun yang tinggal sehelai
pada batangnya. Hyun Min sempat menengok tapi setelah itu berjalan jongkok
mencari tanaman lain untuk melakukan permainan yang sama.
Ji Woon duduk dalam kamarnya, mencoba menelp Hye Ji tapi
tetap tak diangkat, teringat saat terakhir kali pertemuan mereka ketika Hye Ji
melihat Hyun Min menyatakan perasaanya pada Ha Won. Akhirnya kembali mengirimkan pesan pada Hye
Ji.
“Kenapa kau tidak
mengangkat telponku? Aku akan pergi ke studiomu.”
Ha Won datang ke tempat studio Hye Jin berkomentar Tempat kerjanya itu sangat keren, Hye Ji memberikan secangkir kopi bertanya apaka Ha Won sudah
kembali ke Sky House. Ha Won membenarkan, tapi ia merasa harus
mengatakan sesuatu padanya
“Bukankah akan membuatmu tidak
nyaman untuk
tinggal bersama Hyun Min Atau
mungkin Hyun Min yang lebih merasa
tidak nyaman?” kata Hye Jin, Ha Won pikir Hye Jin sudah
melihat videonya, Hye Ji membenarkan.
“Aku tidak ingin kau salah paham, Tidak terjadi apa-apa antara kami
berdua” kata Ha Won meyakinkan.
“Baguslah,,, Hyun Min harus diperlakukan
seperti itu, sesekali” ucap Hye Jin, Ha Won berusaha menjelaskan artinya
bukan menolaknya
“Semua orang bicara betapa
kerennya kau ini” komentar Hye Ji, Ha Won
merasa tak seperti itu.
“Itu bukan seperti pengakuan jadi
kau tidak perlu khawatir padaku, tak perlu ada yang dipermasalahkan dalam hal
ini” ucap Hye Jin, Ha Won mengucapkan
terimakasih atas pengertianya.
Hye Jin bertanya apa
karena itu ingin menemuiny. Ha Won ingin memberitahu
tujuanya, Ponsel Hye Ji bergetar terlihat nama Ji Woon yang menelp tapi Hye Jin
memilih untuk tak menolak telpnya. Sementara Ji Woon berjalan ke arah tempat
Hye Ji biasa berkerja, Ha Won mengaku butuh
bantuannya, dan bertanya apakah ingin
pergi liburan bersama-sama. Hye Ji binggung mereka
pergi pergi berlibur.
“Ya. Kau . Aku, Kang Hyun Min, Kang Ji Woon, dan Kang Seo Woo. Sejujurnya, aku tidak berani
menyarankan mereka untuk liburan sama-sama” jelas Ha Won, Hye Ji bertanya kemana tujuan mereka
berlibur.
“Sepertinya, ke villa yang biasa
digunakan orang-orang dari Haneul Group. Mereka bilang tempatnya indah!” kata Ha Won, Hye Ji seperti tak percaya akan pergi ke Villa tempat biasa anggota Haneul berlibur.
“Jika Aku saja yang mengajak
mereka semua, pasti sangat
sulit bagiku. Makanya... jika kau ikut, aku rasa mereka
akan ikut. Maksudku,
Kang Ji Woon dan Kang Hyun Min” kata Ha Won.
Hye Ji hanya terdiam dan terlihat murung, Ha Won meminta
maaf karena seharusnya
tidak mengatakan apa-apa. Tiba-tiba Ji Woon datang
menegurnya apakah harus bertindak seperti ini. Ha Won kaget dan binggung ingin
menjelaskanya. Hye Ji langsung memutuskan akan ikut. Ji Woon kaget mendengar Hye Ji akan ikut.
“Kalau begitu, ayo kita liburan sama-sama dan kau
juga harus ikut” ucap Hye Ji pada Ji Woon,
“Aku sudah bilang tidak ikut” tegas Ji Woon sinis, Hye Ji heran dengan sikap Ji Woon.
“Aku khawatir denganmu” ucap Ji Woon, Ha Won melihat keduanya saling menatap,
karena merasa tak enak diantara keduanya segera pamit pergi
“Aku katakan sekali lagi... Aku tidak akan pergi” tegas Ji Woon pada Ha Won sebelum meninggalkan studio. Ha
Won hanya melirik dan bergegas pergi.
Ji Woon berdiri didepan Hye Ji bertanya apakah
benar-benar akan pergi. Hye Ji bertanya
balik, apakah ia tak boleh pergi. Ji
Woon ingin bicara tapi disela oleh Hye Ji lebih dulu. Hye Ji mengatakan sudah
memikirkannya
“Apa aku harus senang karena Hyun
Min ditolak atau harus cemburu?” kata Hye Jin, Ji Woon
mengeluh selalu saja seperti itu menurutnya Hye Jin tidak
perlu terlalu cemas!
“Ayo kita pergi sama-sama” ajak Hye Ji, Ji Woon menanyakan alasan Hye Jin ingin
pergi ikut berlibur.
“Aku ingin pergi ke villa Haneul
Group lagi” kata Hye Jin, Ji Woon bertanya apakah Hye
Ji sudah pernah kesana
“Aku sering kesana saat kecil dulu Dengan Hyun Min dan keluarga kami” cerita Hye Ji, Ji Woon mengatakan benar-benar
tidak ingin pergi. Hye Ji piki tak masalah kalau
memang Ji Woon tidak
ingin pergi,
“Tapi kau pasti tahu, Aku... Belum punya keberanian untuk berhadapan
dengan Hyun Min.” Ucap Hye Ji, Ji Woon hanya
bisa menatapnya.
Nyonya Park mencatat nomor telp Ketua Jang dimajalah,
sambil berbicara di telp kalau Lebih bagus bagi seorang wanita
terlihat semuda mungkin dan memberitahu calon wanita untuk kencan butanya itu sifatnya baik dan
ramah daripada yang lainnya. Ketua Jang ingin tahu dengan lingkungan rumahnya,
Nyonya Park sedikit binggung.
“Ahh, dia berasal dia keluarga
biasa-biasa tapi dia bisa menjadi istri yang
baik” kata Nyonya Park, Yoo Na ikut tegang duduk disamping
ibunya. Ketua Jang menanyakan pekejanya, Nyonya Park binggung menjawanya.
“Ah.... pekerjaannya? Aku akan telpon lagi nanti” ucap Nyonya Park buru-buru menutup telpnya.
Yoo Na penasaran apa hasilnya, Nyonya Park kesal anaknya itu harus
punya sesuatu untuk ditunjukkan, karena apabila Yoo Na kuliah maka sebelumnya bisa
bilang seorang mahasiswi dan tak
mungkin bisa mengatakan yang sesunggunya. Yoo Na pikir ibunya bisa bilang Calon wanita itu lebih ingin
menikah daripada bekerja. Nyonya Park tak ingin
berpikir lagi terlihat kesal.
“Lalu, apa yang harus kita lakukan
sekarang? Kau
bilang ingin membawaku masuk ke Sky House, seperti si sial Eun Ha Won!” kata Yoon Na kesal, Ibunya meminta agar menunggu saja.
Tiba-tiba tuan Eun pulang ke rumah tanpa memberi kabar,
keduanya kaget dan langsung menyambutnya dengan ramah. Nyonya Park bertanya kenapa suaminya pulang tanpa
memberitahunya lebih dulu. Tuan Eun mengaku pekerjaanya sudah
selesai. Yoo Na merengek pada ayahnya kalau sangat merindukanya.
Tuan Eun mencoba untuk tersenyum lalu melihat ke dalam rumah, seperti mencari
Ha Won.
“Ahh, soal Ha Won... dia belum
pulang sejak kejadian itu” ucap Nyonya Park bisa
mengerti suaminya.
“Aku agak lelah setelah menyetir
seharian jadi akan tidur dulu” kata Tuan Eun
Nyonya Park mempersilahkanya, lalu menanyakan tas
kerjanya. Tuan Eun teringat kalau ada di dalam mobil dan meminta agar
diambilkan dengan memberikan kunci truknya. Nyonya Park menyuruh suaminya agar
masuk kamar dan beristirahat, setelah itu menyuruh Yoo Na mengambilkan tas
milik ayahnya. Yoo Na yang lagi kesal menolaknya memilih untuk berbaring
disofa.
Nyonya Park mau tak mau mengambilkan tas milik suaminya
didalam truk, saat itu terdengar bunyi suara ponsel mengeluh kalau suaminya itu sampai meninggalkan
ponselnya. Ia membuka ada pesan yang masuk ke
dalam ponsel suaminya.
“Aku sudah menemukan keberadaan
Kang Young Jin. Kau
akan benar-benar membayarku, kan?”
Nyonya Park heran suaminya itu akan membayar untuk orang
yang menemukan seseorang, tapi bertanya-tanya siapa itu Kang
Young Jin lalu mencari sesuatu dan menemukan selembaran kalau
suaminya sedang mencari orang bernama Kang Young Jin dengan baju taekwondo.
Nyonya Park berlari masuk ke dalam rumah langsung menarik
tangan anaknya masuk ke dalam kamar. Yoo Na kesal dengan ibunya, apalagi
sekarang. Nyonya Park memperlihatkan selembaran yang diambil dari truk, Yoo Na binggung siapa itu Kang
Young Jin. Nyonya Park memberitau itu Orang
yang sedang dicari ayahnya.
“Tahun 2006, Kebakaran di
apartemen Yeongak...” ucap Yoo Na membaca
selembaran lalu merasa pernah mendengar nama Apartemen Yeongak
“Ahh.... Omma Eun Ha Won meninggal disana,
kau ingat ‘kan? Ternyata, orang yang dia latih
tinggal disana. Banyak
orang mengatakan, "Kenapa dia meninggal di
rumah orang lain?" Pasti
di rumah laki-laki ini!” kata Nyonya Park yakin.
“Tapi... dia kan laki-laki! Kalau begitu, mungkin...
laki-laki ini ayah kandung Eun Ha Won?! Ayah pasti sudah gila! Kenapa dia mencari laki-laki ini?” ucap Yoo Na kesal
“Apa Kau tidak tahu, betapa baiknya
ayahmu itu? Aku yakin
dia berusaha mencari orang ini agar
Ha Won diberikan padanya Berapa
banyak uang yang dia habiskan demi anak itu?” kata Nyonya Park
Yoo Na yang mendengarnya menjadi makin kesal, tapi Nyonya
Park merasa Sebenarnya
ini bagus untuk mereka. Yoo Na binggung, berpikir
mereka harus memanfaatkan ini agar bisa dapat uang. Nyonya Park mengatakan kalau ini bisa
menggantikan Yoo Na yang
tidak bisa tinggal di Sky House. Yoo Na
masih tak mengerti tapi wajahnya bisa tersenyum bahagia, Nyonya Park menegaskan mereka bisa gunakan
kesempatan ini Untuk
membuat Eun Ha Won tidak menjadi gadis kaya selamanya
Ha Won memukul pintu kamar Hyun Min seperti drum tapi tak
ada sahutan saat membuka pintu kamarnya ternyata Hyun Min masih tertidur lelap.
Di lorong kamar bertanya pada Yoon Sung Kenapa
yang dilakukan Kang Hyun Min sekarang hanya
tidur saja.
“Dia pecinta tidur bahkan tidak akan tahu kalau
ada orang yang mengangkatnya” jelas Yoon Sung
“Kau bilang, dia Tidak
tahu jika ada yang mengangkatnya?” kata Ha
Won tak percaya, Yoon Sung membenarkan.
Ji Woon berdiri didepan jendela kamarnya, teringat saat
di mini market melihat Ha Won yang menangis duduk sendirian memberitahu ibunya
kalau tak bisa kuliah. Lalu Ha Won yang menemui Hye Ji agar mau ikut berlibur
dengan keluarga Haneul.
“Eun Ha Won... Apa kau harus sampai sejauh ini?” kata Ji Woon sinis, Ha Won berusaha menjelaskanya
“Aku khawatir denganmu” ucap Ji Won menatap Hye Ji, saat itu Ha Won binggung
dan langsung keluar dari ruangan.
Ha Won keluar dari kamar, Ji Woon langsung buru-buru
bersembunyi sebelum Ha Won melihatnya berdiri didepan jendela.
Ha Won berusaha mengendor-gedor pintu kamar berteriak
memanggil Hyun Min agar bangun, tapi tetap saja Hyun Min tak bergeming. Ia tak
percaya Hyun Min benar-benar tak bisa mendengarnya lalu kembali mengedor pintu
memanggil Hyun Min, tiba-tiba Ji Woon sudah ada dibelakanganya sambil berbisik bertanya
apa yang sedang dilakukanya.
“Oh. Dia mengunci diri di kamarnya
dan
tidak kemana-mana, jadi...” ucap Ha Won khawatir.
“Apa kau pikir sekarang ini kau
bisa melakukan misimu?” ucap Ji Woon measa tak yakin, Ha Won yakin semuanya itu ingin ikut pergi
kecuali Ji Woon.
“Bagaimana cara kau membawa orang
yang mengunci diri di kamarnya? Apa kau ingin menculiknya?” ejek Ji Woon
“Aku sedang tidak suka diajak
bergurau sekarang” tegas Ha Won ingin kembali
mengedor pintu Ji Woon membahas kejadian
tadi di tempat Hye Ji.
“Jika kau berhasil mengajaknya... maka Aku juga akan ikut Liburan” ucap Ji Woon, Ha Won tersenyum tak percaya
mendengarnya.
“Apa kau ingin aku berjanji atau
apalah itu?” ucap Ji Woon, Ha Won mengangguk dan memperingatakan
agar jangan berubah pikiran nanti lalu melingkarkan jari kelingking dan mencapnya dengan
jempol. Ji Woon langsung menarik kelingkingnya setelah berjanji, Ha Won
tersenyum misinya bisa berhasil kalau membawa Hyun Min ikut berlibur.
Ha Won masuk kamar Hyun Min melihat si pria playboy masih
tertidur pulas, mencoba mendekat dengan memanggil dan mengoyankan tubuhnya.
Tapi Hyun Min seperti orang mati saat tertidur tak mendengar apapun. Ha Won
merengek meminta Hyun Min untuk ikut berlibur bersama mereka.
“Aku minta maaf padamu.... Aku
mengaku
bersalah! Ayolah, apa kau tidak bisa dengar
permintaanku setidaknya
memikirkannya!” ucap Ha Won melihat Hyun Min hanya diam
saja.
Ha Won mengoyangkan tangan didepan wajah dan menyentuh
bagian pipinya, Hyun Min hanya mengaruk pipinya seperti terkena nyamuk tanpa
terbangun. Ha Won memohon pada Hyun Min, tapi Hyun Min tetap tidur dengan
mengubah posisinya. Ha Won heran dengan Hyun Min yang bisa tertidur sangat
lelap.
Teringat kata-kata Yoon Sung “Hyun Min memang bisa tidur lama. Dia tidak akan tahu
bahkan jika ada orang yang
mengangkatnya!” lalu ejekan Ji Woon kalau Ha Won akan
menculiknya pada orang yang tak ingin keluar dari kamar, senyuman Ha Won
terlihat.
Seo Woo membereskan kopernya, pesan dari managernya masuk “Semoga pertunjukkanmu
di Thailand sukses!” Senyuman Seo
Woo terlihat bahagia. Hye Jin duduk didepan mesin jahit melihat foto saat masih
kecil duduk dibangku taman, lalu mengirimkan pesan pada Ji Woon memastikan
kalau besok akan ikut pergi berlibur.
Ji Woon sedang termenung diruangan, membalas pesan Hye Jin
“tak akan ikut pergi berlibur”. Ha Won
berjalan masuk ke dalam Hyun Min menatap si playboy masih tertidur lelap,
senyumanya terlihat saat wajahnya sangat dekat dengan Hyun Min.
bersambung ke episode 8
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar