PS : All
images credit and content copyright : KBS
Ibu Ra On baru saja akan keluar rumah dikagetkan dengan
melihat Kasim Han yang datang menemuinya, dengan wajah sinis bertanya tujuanya
datag menemuinya.
Sementara Pangeran Lee datang ke Jahyeondang mencari
Byung Yun, dengan melihat keatas atap
tak melihat temanya itu ada disana, Ketika membalikan badan untuk pergi tak
sengaja menjatuhkan sesuatu. Lalu melihat ada bekas darah dan juga sebuah topeng,
teringat saat melihat Byung Yun dikejar-kejar oleh seseorang dan ditemukan
topeng juga. Byung Yun datang menemui Pangeran Lee, wajah Pangeran Lee terlihat
sedikit kaget.
Kasim Han menanyakan kabar Ibu Ra On selama ini,
menceritakan kalau setelah bertemu dengan bertemu
anggota keluarganya setidaknya, bisa percaya bahwa akan tahu apa
mereka hidup atau mati. Ibu Ra On menegaskan sudah memutus
hubungan dengan Kasim Han karena tahu sikapnya akan
seperti ini.
“Dalam 10 tahun yang dia habis
untuk mempersiapkan pemberontakan, apa
kau pernah berpikir tentang bagaimana Ra On dan aku hidup?” ucap Ibu Ra On marah besar
“Sekarang, kami akan melindungimu.” Ucap Kasim Han menyakinkan
“Tidak, aku tidak mau itu. Apa yang akan kau lakukan kepada
Ra On sekarang?” ucap Ibu Ra On khawatir
“Agar kematian dari orang yang
tidak bersalah tak
terhitung jumlahnya tidak sia-sia, Jadi tolong
bantu kami.” Kata Kasim Han memohon
“Kami tidak tahu apa-apa....Tolong... tolong jangan tertarik
pada kami lagi.” Pinta Ibu Ra On yang hidup
selalu dikejar-kejar oleh pengawal istana.
Pangeran Lee akhirnya berdiri melihat Byung Yun yang
datang lalu bertanya apakah ia terluka di suatu tempat. Byung Yun panik dan melihat kain bekas lukanya bisa
terlihat, lalu mengaku kalau terjadi kecelakaan., yaitu selama pelatihan kemarin, seorang
pendatang baru membuat kesalahan dan Sesuatu
yang mengerikan bisa saja terjadi.
“Bagaimana dengan cederamu? Apa
kau baik-baik saja sekarang?” tanya Pangeran Lee,
Byung Yun mengaku kalau ia baik-baik saja
Pangeran Lee bertamu dengan panglima seperti kaget
mengatahui Kim Byung Yun
yang sudah meninggalkan istana. Panglima memberitahu Byung Yun mengirim
pemberitahuan bahwa tidak akan ikut
dalam pelatihan ini karena sakit.
“Apa cederanya dari latihan kemarin
separah itu?” tanya Pangeran Lee khawatir
“Tidak ada latihan kemarin, Putra
Mahkota.” Kata Panglima, Pangeran Lee kaget mengetahui tenyata
Byung Yun berbohong padanya
Yoon Sung sedang berjalan-jalan tak sengaja bertemu
dengan Chul Sung. Chul Sung mengenalinya kalau Yoon Sung adalah
anak dari Menteri Ritus dan sedang
dalam perjalanan menuju tempat tinggalnya sekarang. Yoon Sung bertanya apa yang membuatnya datang selarut
ini.
“Aku akhirnya tahu... Tentang wanita bernama Hong Ra On
itu.” ucap Chul Sung. Yoon Sung mencoba menutupi rasa
kagetnya, bertanya apa yang diketahuinya.
“Wanita yang berbahaya itu ada di
istana sekarang.” Bisik Chul Sung, Yoon Sung
berpura-pura tak percaya kalau ada diistana.
“Apa kau yakin tentang itu?” tanya Yoon Sung berpura-pura baru mengetahuinya.
“Iya. Kurasa aku harus cepat-cepat
dan memberitahu mereka tentang ini, karena
mereka ingin membawanya terlebih dulu.” Kata Chul
Sung memperlihatkan sebuah surat
“Kalau begitu, Apa kau belum melaporkan hal ini
kepada orang lain?” tanya Yoon Sung, Chul Sung
membenarkan karena baru saja kembali untuk mencari tahu. Yoon Sung menyuruh Chul Sung untuk pergi lebih dulu dan
akan mengikutinya dari belakang.
Chul Sung berjalan lebih dulu dari belakang terlihat
bayangan orang yang mengikutinya, dengan cepat langsung mengeluarkan pedangnya.
Ternyata Yoon Sung yang mengikutinya dari belakang, Chul Sung pun bisa bernafas
lega.
“Ada sesuatu yang aku lupa untuk
kukatakan kepadamu.” Kata Yoon Sung, Chul Sung
pun mempersilahkan. Yoon Sung meminta agar Chul Sung mendekatinya, saat Chul
Sung mendekat sebuah pisau langsung menyobek urat nadi dilehernya.
Yoon Sung berhasil membunuh Chul Sung lalu mengambil
surat yang akan disampaikan pada keluarganya, ketika membacanya matanya
langsung melotot kaget mengetahui tentang Ra On.
PM Kim menatap bulan sabit yang semakin lama ditutupi
oleh awan, saat itu penyusup memasuki istana Pangeran Lee dan bisa mengantikan
penjaga istana yang sedang meyamar. Saat itu juga didalam kamar Yoon Sung
sedang menemui Pangeran meminta maaf karena sudah
mengunjungimu selarut
ini.
“Kalau ini adalah tentang Sam Nom,
jangan katakan apapun. Kalau
anak itu membutuhkan sesuatu dan apapun itu maka aku
yang akan melakukannya.” Tegas Pangeran Lee
“Tidak, aku harus memberitahukan
ini kepadamu. Yang
dibutuhkan oleh Kasim Hong... adalah untuk meninggalkan tempat ini.” ucap Yoon Sung
“Kim Yoon Sung, sudah kukatakan bahwa ini
adalah sesuatu yang tidak
perlu kau khawatirkan.” Tegas pangeran Lee
“Kasim Hong seharusnya tidak berada
di sini! Istana ini...” kata Yoon Sung ingin
memberikan peringatan tapi Pangeran Lee lebih dulu memotongnya.
“Aku akan... menemukan jalannya.” Tegas Pangeran Lee
Ia teringat saat Yak Yong berkata padanya “ Selama kalian berdua
bersama-sama, maka kau juga
akan berada dalam
bahaya, Putra Mahkota. Kalau anak itu bertemu ibunya akan menjadi bahaya besar untukmu, apa yang
akan kau lakukan, Yang Mulia?”
“Sebenarnya aku akan berada dalam
bahaya semacam apa?” tanya Pangeran Lee penasaran, Yoon Sung seperti tak
bisa mengucapkanya.
“Sudahlah... Lupakan... Kalau aku berencana untuk goyah
dengan kata-kata itu, aku
bahkan tidak akan memulainya, jadi
pergilah sekarang.” Ucap Pangeran Lee.
Geun Gyo sedang minum bersama dengan Ui Gyo, keduanya
terlihat bahagia. Geun Gyo yakin kalau Tari
pedangnya seharusnya sudah mulai sekarang. Ui Gyo pun
tersenyum licik bisa menghancurkan Pangeran Lee dengan tak bisa bergerak
didepan mereka.
Ra On ingin membawakan minuman tiba-tiba mulutnya dibekap
dan ditarik pergi, nampan yang dibawanya juga jatuh berantakan. Dibagian depan
sudah ada pelayan yang mati. Pangeran Lee mendengar kegaduhan bertanya apakah
ada orang diluar sana. Tak ada sahutan siapapun.
Akhirnya ia mengambil pedang dan mencoba membuka pintu
kamarnya, saat itu Ra On sudah disandera oleh orang-orang bertopeng. Ra On
terlihat ketakutan, berjalan mendekati Pangeran Lee. Yoon Sung baru keluar dari
tempat pangeran dan melihat ada keganjalan dari penjaga istana. Ketika berbalik
ketiganya mulai bertarung dengan pedangnya, setelah memmbunuh keduanya teringat
dengan Pangeran Lee.
Ra On berjalan mendekat dengan pedang siap menyayat
lehernya dengan wajah ketakutan. Pangeran Lee pun berjalan mundur akhirnya
melepaskan pedangnya memberitahu kalau ia sekarang sudah tidak
bersenjata.
“Aku tidak tahu apa yang kau
inginkan, tetapi ayo kita mulai... setelah
kau melepaskan anak itu.” tegas Pangeran Lee lalu
mengulurkan tanganya, setelah Ra On ada
dipelukanya pertarungan pun dimulai.
Yoon Sung datang membantu melawan penyusup yang masuk ke
dalam kamar Putra Mahkota. Keduanya langsung mengadu pedang sementara Ra On
terlihat ketakutan sambil menangis. Seseoran berusaha ingin membunuh Pangeran,
saat itu juga tangan Yoon Sung menahan pedangnya. Pangeran Lee dan Ra On kaget
melihat darah yang keluar dari tangan Yoon Sung.
Ra On melemparkan pedang pada Pangeran Lee, Keduanya
kembali berkelahi dengan ilmu bela diri yang mereka miliki. Saat itu tiba-tiba
salah seorang ingin membunuh Ra On, Pangeran Lee langsung melindunginya tapi
yang terjadi malah terkena sebetan dan tusukan pedang. Ra On panik, Pangeran
Lee setengah sadar melihat wajah sipelaku bertopeng seperti melihat Byung Yun
ada yang ada dibaliknya.
Si pria ingin menusukan pedangnya, Byung Yun membenarkan
saat itu si pria terlihat mati terkena pedang dari belakang. Terlihat Byung Yun
berdiri dibelakang meminta maaf karena datang terlambat lalu pergi mencari
penyusup lainya. Pangeran Lee pun tak sadarkan diri dalam pelukan Ra On.
Raja terlihat gelisah mondar mandir dalam kamarnya, Perdana
Menteri datang menghadap bertanya apa yang harus dilakukan dan memastikan kalau
memang benar bahwa para pemberontak
menyerbu tempat Putra Mahkota. Perdana mentri
membenarkan.
“Kau harus kuat terutama di
saat-saat seperti ini.” kata Perdana Mentri, Kasim
Han melirik sinis seperti sudah tahu akal busuk PM Kim
“Bahkan saat Putra Mahkota melalui
suatu cobaan yang berbahaya,sebagaia ayahnya,
yang aku lakukan adalah khawatir dan
merengek kalau sampai
rumornya menyebar.” Ucap Raja
“Aku tahu kau ingin memanggil
Kepala Investigasi Kantor Kerajaan untuk
memulai interogasi, tapi
apa gunanya kalau masyarakat tahu? Para
pemberontak pasti akan menggunakan sentimen public untuk memulai sesuatu yang lebih
besar. Aku akan
mengurus ini untuk memastikan bahwa orang-orang tidak datang secara bergerombol
karena ini.” kata PM Kim, Kasim Han makin curiga
kalau semua ini pasti kerjaan dari PM Kim.
PM Kim bertemu dengan Ui Gyo dan juga Geun Gyo memastikan
kalau sudah
membersihkannya dengan benar. Ui Gyo mengatakan
sudah melakukanya bahkan Terlebih lagi, karena Yang Mulia
Raja berencana untuk merahasiakan maka sangat bersyukur.
“Bagaimanapun, kau tidak boleh
lengah sampai akhir.” Tegas PM Kim
“Ah, tentu saja. Tidak ada masalah
dengan hal itu.” ucap Ui Gyo menyakinkan.
Dua saudara Kim mulai berisik, Geun Gyo panik berpikir
apa yang harus dilakukanya karena Ada 10 pembunuh yang
hilang. Ui Gyo tak melihat kalau tak ada mayat dimana-mana yang
ditemukan. Geun Gyo memastikan kalau mereka itu
sudah melarikan diri, Ui
Gyo mengaku tidak
bisa melaporkan ini, tapi juga tidak bisa diam saja.
Di luar tempat tabib, Ra On melihat dari pintu dengan
wajah khawatir. Seorang tabib akhirnya keluar dengan seorang dayang, Ra On
langsung menghentikanya dan memberitahu seorang kasim
dari tempat Putra Mahkota jadi meminta izin untuk bisa
mengunjunginya sebentar. Tabib langsun menolaknya
dengan ketus.
“Apa Putra Mahkota baik-baik saja? Tolong setidaknya beri aku
jawaban.” Kata Ra On khawatir, Tabib menyuruh Ra On minggir dari
jalanya juga.
“Tolong... jangan sampai kau
kalah, Putra Mahkota.” Ucap Ra On menatap sedih.
Yoon Sung membentangkan kertas seperti akan mulai
mengambar tapi ia terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu. Pangeran Lee ada
didalam kamar tabib dengan posisi tertelugkup dan terlihat ada bekas luka
dibagian punggungnya. Tabibi mulai menaruh obat untuk mengobati lukanya.
Ra On duduk sendirian dalam kamar Pangeran Lee, sambil
menangis bertanya-tanya kapan pangeran Lee akan datang.
Tubuh Pangeran Lee sudah dibalut kain, wajahnya terlihat
masih pucat perlahan membuka matanya. Tabib kaget dan bertanya apakah Putra
Mahkota, bisa melihatnya. Pangeran Lee mengangguk
melihat tabib didepanya. Tabib menjelaskan Karena
ada noda darah dari pembunuh dan mayat-mayat di tempatmu, jadi sementara membawanya ke tempat ini.
“Ada perintah tegas dari Yang
Mulia untuk melarang siapa pun kecuali
para tabib untuk masuk.” Kata Tabib, Pangeran Lee mencoba untuk bangun. Tabib
memberitahu kalau Pangeran Lee belum boleh bergerak!
“Ada sesuatu yang aku butuhkan.... Kirimkan aku seseorang dari
tempatku...” kata Pangeran Lee.
Ra On datang dengan langkah perlahan didepan pintu
memberitahu kalau ia sudah datang, tak ada sahutan akhirnya Ra On bertanya
keadaan Pangeran Lee. Tetap tak ada sahutan. Ra On mulai menangis.
“Putra Mahkota... Apa kau ingat saat aku mengatakan
kepadamu bahwa aku
takut karena terlalu menyukaimu? Kalau
kau jatuh... maka aku
sangat takut. Kalimat "Pada
akhirnya, mereka membawa pergi kebahagiaanku..." itulah yang aku pikirkan. Jangan pernah melepaskan
tanganku... Aku sendiri tidak akan pernah melepaskannya ” Kata Ra On sambil terus
menangis sambil meraba pintu ruangan yang tak bisa didatanginya.
Tangan Ra On tiba-tiba di pegang oleh seseorang dan
memeluknya dari belakang. Wajah Pangeran masih terlihat pucat lalu mengumpat Ra
On yang Kurang ajar sekali.
“Tidak ada yang bisa mengambil
kebahagiaanmu tanpa izinku. Jadi
jangan menangis… Aku
tidak akan pernah melepaskan tangan ini.” kata
Pangeran Lee lalu memeluk erat Ra On dengan erat, Ra On hanya bisa menangis
dalam pelukan Pangeran Lee.
Pangeran Lee akhirnya sudah sehat, lalu bertanya kapan Ra
On akan kembali. Ra On mengatakan Sebelum
penjaga membunyikan bel jam malam, Pangeran Lee langsung melarangnya, Ra On cemberut
mendengarnya. Pangeran Lee memerintahkan Ra On untuk kembali sebelum matahari terbenam.
“Tidak peduli apa yang terjadi,
kau harus berada dalam pandanganku sebelum
matahari terbenam. Apa kau
mengerti?” ucap Pangeran Lee, Ra On pun mengerti
Dirumah
Yak Yong binggung Mau pergi
kemana Ibu Ra On dan anaknya pergi terburu-buru
seperti itu. Ibu Ra On merasa tak mungkin bisa
membiarkan anaknya berada
di istana bahkan samping
Putra Mahkota, mneurutnya Hal ini
terjadi saat sedang tidak melakukan apapun selain hidup dalam ketakutan.
“Bagaimana aku bisa duduk di sini
dan melihatnya lagi?” kata ibu Ra On, saat itu Ra
On melihat dua buah sandal didepan pintu rumah.
“Ra On dan Putra Mahkota... saling memiliki satu sama lain sebagai
kekasih di hati mereka... Apa kau tidak
tahu artinya itu?” ucap Ibu Ra On, Ra On yang
mendengar ucapan ibunya kaget.
Pangeran Lee sedang membaca buku dikamarnya melihat
pelayan yang mulai menyalakan lilin lalu bertanya apakah matahari sudah
terbenam. Kasim Jang mengatakan kalau ini sudah
hampir waktunya bagi Pangeran Lee
untuk kembali.Pangeran Lee mengerti dan meminta agar
mereka bersiap-siap untuk pergi.
“Aku mengatakan kepadanya untuk
datang kembali sebelum matahari
terbenam berulang-ulang..” kata Pangeran Lee kesal
tapi tersenyum dengan mengingat sikap Ra On.
“Apa kau tahu berapa banyak aku
sudah menderita untuk
keluar dari nasib yang menyedihkan ini ? Aku memukul dan memaksa gadis
cantik itu untuk hidup sebagai
anak laki-laki... Aku
tidak bisa membiarkan dia berada di istana lebih lama lagi. Kalau ada yang tahu bahwa Ra On
adalah putri dari Hong Gyeong Rae...” kata Ibu
Ra On
Yak Yong hanya diam saja, saat itu Ra On membuka pintu
ruangan. Keduanya terkejut melihat Ra On dan bisa mendengarkan semuanya.
Pangeran Lee menunggu didepan Jahyeondong dengan gelisah
teringat kembali perkaataan saat dibukit “Kalau kau harus melepaskan sesuatu
dalam situasi yang sulit, Jangan
melepaskan aku. Bisakah
kau berjanji?
Lalu Ra On menjawabnya saat duduk dipangkuanya, “Jangan
khawatir, Yang Mulia. Apa
kau pikir aku akan pergi tanpa izin darimu?” Pangeran
Lee terdiam seperti ragu kalau Ra On
akan kembali ke istana. Tiba terdenga suara seseorang dari belakang.
“Apa kau sudah menunggu cukup
lama, Yang Mulia?” kata Ra On, Pangeran Lee
melihat Ra On yang kembali, matanya sempat melirik kesal sampai akhirnya
tersenyum. Ra On pun tersenyum bahagia
bisa bertemu kembali dengan Ra On.
bersambung ke episode 13
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
aaargh co cuwiittt .... hehehe thanks sinop nya ..
BalasHapusstiap episode bikin dag_dig_dug ... tkut'ny antar Ra On dan Putra Mahkota,,bakaln melanggar janji mrka .. utk tdk saling melepas kn,dlm situasi apapn 😘
BalasHapuseishhhhh ... jinjja,,msti nunggu snin dpn lgi 😱
Rasanya tiap liat dan baca sekalu terbawa perasaan. Baper tingkat dewa.....
BalasHapusAaaaaaaaa.....😂😂😂
ga sabar nunggu episode selanjutnya..
BalasHapusmakin kesini makin seru.. :* :*