PS : All
images credit and content copyright : KBS
Pangeran Lee bertanya nama yang harus dipanggil sebagai
seorang wanita. Ra On pun menyebutkan nama Hong Ra On. Pangeran Lee tersenyum
mendengar nama Ra On yang artinya "kenikmatan". Ra On membenarkan dengan menceritakan ayahnya memberiku
nama itu dengan harapan bisa menikmati hidupnya.
Pangeran Lee berkomentar kalau namanya itu cocok. Keduanya terlihat bahagia
pada bayangan di air, lalu terlihat ada setetes air terjatuh, seperti pertanda
akan ada sesuatu.
[Episode 10, Seperti Kisah Dongeng]
Pangeran Lee sudah mengunakan pakaianya, lalu mengintip
dari depan pintu dan mondar mandir dengan gelisah. Ra On datang dengan Kasim
Jang melalui lorong, wajah Ra On terlihat bahagia. Kasim Jang ingin memanggil
Pangeran Lee, tapi Ra On lebih dulu berteriak dengan lantangnya.
“Putra Mahkota, apa kau sudah
terbangun?” kata Ra On dengan penuh semangat,
“Aku sudah bangun. Silahkan masuk.” Ucap Pangeran Lee dengan wajah bahagia, Ra On segera
masuk ke dalam kamar sementara Kasim Jang binggung karena tak biasanya Pangeran
Lee bisa bangun pagi dengan penuh semangat.
Ra On membantu Pangeran Lee memakaikan bajunga, Pangeran
Lee menatap Ra On lalu bertanya Bagaimana cuaca di luar dengan menyebut nama Ra On bukan Kasim Hong. Ra On kaget
mendengarnya karena belum terbiasa lalu tersenyum memberitahu Sinar
mataharinya sangat kuat.
“Apa kau sudah membawa buku-buku
untuk dibawa bersamaku, Ra
On?” ucap Pangeran Lee, Ra On mengatakan sudah membawanya
“Tapi apa kau akan terus
memanggilku seperti itu?” keluh Ra On
“Aku hanya memanggilmu Ra On, "Ra On". Memangnya Kenapa?”” kata Pangerran Lee, Ra On takut kalau nantiseseorang
mendengar
“Aku akan memanggilmu seperti itu
saat kita berdua saja, Ra On. Aku akan menebus setiap saat aku
tidak bisa memanggilmu seperti itu.” kata
Pangeran Lee, Ra On pun mengerti dengan senyuman bahagia.
Ra On kembali memasangkan semua atribut yang dibutuhkan putra mahkota, saat akan memakai topi kakinya sudah berjinjit tapi tak bisa memakainya karena tubuh Pangeran Lee yang cukup tinggi, Akhirnya pangeran Lee membungkuk membiarkan wajahnya menatap Ra On dan Ra On pun memasangkan topi diatas kepala Pangeran Lee dengan mudah.
“Beritahu aku sebagai pakar dalam
hubungan. Bukankah setiap wanita bermimpi... jatuh cinta dengan Putra Mahkota?” ucap Pangeran Lee sebelum keluar dari kamarnya. Ra On
tersenyum mengejek, Pangeran Lee langsung menarik Ra On dan memeluknya berjalan
keluar dari kamarnya.
Byung Yun menemui ketua di persembunyianya. Si ketua
bertanya apakah Byung Yun tidak bisa menemukannya. Byung Yun mengaku Warga
sekitar tidak ingat apapun. Si ketua seperti tak
peercaya apakah orang itu tidak tahu nama atau apapun informasinya. Byung Yun tetap menjawab Tidak. Si ketua pun bisa mengerti.
“Apa yang akan kau lakukan kalau menemukannya?” tanya Byung Yun sebelum pergi
“Kita harus melindungi dia sebagai
bagian dari kita. Kenapa
kau bertanya?” kata si ketua, Byung Yun mengatakan
hanya ingin bertanya dan berusaha akan terus mencari.
Para pasukan dengan mengunakan kuda dan topeng
menyebarkan selembaran pada setiap jala dipasar dan keramaian, semua rakyat
melihat selembaran yang disebarkan bertaburan di jalanan.
“Teriakan dari yang
kelaparan... Bisa didengar dari ribuan rumah. Bangsa ini bukan milik
raja yang tidak kompeten, melainkan orang-orang yang menjalani sejarahnya. Anak Hong Gyeong Nae
akan memimpin jalannya. Kami tidak akan mengulangi kegagalan 10 tahun yang lalu.”
Pangeran Lee selesai membaca selembaran yang didepanya,
Raja mulai terlihat panik karena orang-orang yang berkhianat itu mengatakan kalau ini
adalah waktunya bahkan menolak
untuk mengulangi kegagalan 10 tahun yang lalu, dan menghasut orang-orang.
“Yang Mulia.... Serahkan ini kepadaku dan jangan
khawatir. Aku
khawatir kau akan jadi sakit.” Ucap Pangeran Lee
khawatir pada ayahnya.
“Mereka ingin menyeretku dan menempatkan hantu Hong Gyeong
Nae pada tahta. Apa
yang dilakukan oleh prajurit kerajaan sampai
mereka tidak bisa meredam para pemberontak?” kata Raja
memarahi ketua prajurit.
“Kami sudah memerintahkan setiap
prajurit kerajaan mencari
di semua tempat, jadi
kami akan segera menemukan asalnya.” Kata ketua
Prajurit
“Bahkan istana tidak aman. Mereka juga akan segera menyerang
tempat tidurku. Sekarang Geledah
semua orang di istana. Bahkan
jika mereka sedikit mencurigakan, maka mereka
akan dihukum keras berdasarkan hukum.” Tegas Raja
Pangeran Lee berjalan keluar kamar raja bersama Byung
Yun, dengan tatapan sedih berharap semuanya akan stabil
untuk keadananya tapi situasinya
terasa mengerikan sekarang. Lalu bertanya
apakah Byung Yun pernah mendengar apapun tentang anak Hong Gyeong Nae ini
sebelumnya. Byung Yun berbohong mengaku belum
pernah mendengarnya.
“Perdana menteri Kim... Hong Gyeong Nae.... Dan ayah. Aku akan mengakhiri hubungan yang
terkutuk di antara mereka. Tolong
bantu aku.” Kata Pangeran Lee, Byung Yun pun
mengerti
PM Kim datang menatap Pangeran Lee, Pangeran Lee berusaha
untuk mengubrisnya. Lalu PM Kim menyindir Apa Pangeran Lee pikir ini adalah
perubahan mendadak. Pangeran Lee akhirnya
menengok bertanya apa sebenarnya yang ingin dikatakan PM Kim padanya.
“Kegelisahan... merasuk melalui titik terlemah.” Ucap PM Kim
“ Apa Kecemasan menimpa kita karena aku, yang lemah ini,
adalah raja pengganti?” sindir Pangeran Lee
“Keinginanmu untuk membawa
perubahan adalah terpuji, tapi
sebenarnya hanya akan membawa kekacauan. Dalam masa-masa sulit, kau akan membutuhkan bantuan dari
anak buah yang
berpengalaman. Kenapa
kau tidak berpura-pura menyerah dan
melarikan diri demi keamanan di bawah pohonku?”
ucap PM Kim
“Aku tidak yakin... Aku tidak bisa berpura-pura tidak
melihat.. lumpur di
bawah kakiku hanya agar bisa tinggal di tempat yang teduh.” Kata Pangeran Lee, PM Kim hanya bisa terdiam mendengar
perumpan Pangeran Lee.
Semua kotak penyimpan dalam kamar kasim diperiska oleh
pegawal kerajaan. Kasim Jang baru masuk sempat terlihat shock. Ra On bertanya
pada Kasim Jang apa sebenarnya yang terjadi.
Kasim Jang meminta agar tak mulai mengataknnya, karena Bukan hanya kasim, tapi pengawal kerajaan menggeledah
kamar semua orang di
istana, termasuk penjaga dan para dayang.
“Apa yang tertulis di selebaran
itu sampai mereka melakukan ini?” tanya Do
Gi heran
“Disitu tertulis mari kita
turunkan Raja... dan
menciptakan sebuah dunia di mana rakyat berkuasa.”
Kata Kasim Jang, Ra On menjerit kaget mendengarnya. Kasim Jang menyuruh Ra On
untuk diam.
“Apa itu bukan pengkhianatan?” ucap Do Gi
“Saat kerusuhan terjadi 10 tahun
yang lalu, ada
pemberontak di dalam istana, tapi
tidak ada yang tahu. Jadi Pokoknya,
sekarang harus berhati-hati. Pada saat seperti ini, tidak
peduli... apa kau
bersalah atau tidak. Mereka
akan mengikatmu bersama-sama lalu menyeret
kita pergi. Mereka
akan membakar kita dengan besi dan kita akan mati.” Kata Kasim Jang
Ra On terkejut, Do Gi bertanya apakah mereka akan
mati, Kasim Jang mengatakan Tentu
saja.
Ra On sudah ada didalam kamar Pangeran menyiapkan tempat
tidurnya, Pangeran Lee datang melihat Ra On sudah ada dalam kamarnya lalu duduk
sambil menopang kepalanya. Ra On bahagia melihat Pangeran Lee akhirnya kembali
ke kamarnya.
“Kau pasti marah karena kerusuhan
di dalam istana.” Ucap Ra On, Pangeran Lee
membenarkan.
“Aku tidak bisa menemuimu
sepanjang hari.”keluh Pangeran Lee sedih
“Berbaring dan beristirahatlah,
Putra Mahkota.” Kata Ra On sudah mempersiapkan tempat
tidurnya. Pangeran Lee mengerti melepaskan topinya.
Ra On terkejut karena tiba-tiba Pangeran Lee malah
berbaring diatas pangkuanya, akhirnya bisa tersenyum memegang bagian adanya
karena tahu Pangeran Lee pasti belum tidur dengan baik, Pangeran Lee mengangguk, Ra On pikir ia bisa menceritakan
sebuah kisah yang menyenangkan sampai Pangeran Lee
tertidur. Pangeran Lee pun mempersilahkan.
“Aku membaca ini dalam sebuah
buku... yang
datang dari Barat saat aku tinggal di dekat pasar. Apa kau ingat saat kau mengatakan bahwa merupakan setiap impian
wanita untuk
jatuh cinta dengan Putra Mahkota? Itulah
ceritanya.” Ucap Ra On
“Seorang putri duyung yang tinggal
di laut jatuh
cinta kepada seorang pangeran.” Cerita Ra On lalu
melihat Pangeran Lee sudah memejamkan matanya, tanganya mengelus bagian alis
Pangeran yang terlihat sangat rapih. Tiba-tiba tangan Pangeran Lee memegang
tanganya.
“Apa dia setampan aku? Pangeran yang ada di dalam
cerita.” Ucap Pangeran Lee, Ra On sempat kaget karena ternyata
pangeran Lee belum tertidur.
“Yah...Kurasa begitu... Karena putri duyung jatuh cinta
pada pandangan pertama.” Kata Ra On, Pangeran Lee
bertanya apakah itu seperti Ra On dengan memegang erat tangan Ra On.
“Putri duyung, yang jatuh cinta, mengorbankan suaranya untuk sepasang
kaki dan pergi bersama sang pangeran. Tapi, dia tidak bisa mengatakan kepada
pangeran... siapa dia
atau apapun.” Cerita Ra On, Didepan pintu kamar Byung
Yun mendengarnya wajahnya terlihat tegang dan memilih untuk pergi dari kamar
Pangeran.
Raja berbicara dengan Kasim Han kalau Putra Mahkota baru saja menjadi
raja pengganti, dan
pemberontak sudah menyerangnya, merasa kalau Apa yang
akan datang berikutnya sudah jelas, yaitu
pemberontak akan bersatu dan mencoba untuk mengikat Putra Mahkota karena sudah membuatnya tidak mampu melakukan apapun.
“Yang Mulia.... Haruskah kita menunda pernikahan Putra Mahkota yang
kau katakan sebelumnya?” saran Kasim Han
“Tidak... Kita harus mempercepat prosesnya. Pernikahannya adalah perayaan
bangsa ini. Kita
harus menangkap hati rakyat yang bimbang dan harus
memastikan semua orang tahu bahwa
keluarga kerajaan tetap kuat.” Kata Raja
“Lalu... Apa ada keluarga yang sudah kau
pikirkan?” tanya Kasim Han
“Panggil Menteri Jo Man Hyung
secara diam-diam.” Perintah Raja
Kasim Jang memperkenalkan Tuan Jung Duk
Ho yang meraih posisi pertama dalam
ujian negara tahun ini. Tuan Jung langsung bersujud
didepan Pangeran Lee seperti pada umumnya.
“Putra Mahkot… Aku akan melakukan yang terbaik
yang aku bisa untuk
kemajuan bangsa dan
bekerja keras sampai ke tulangku dan memberikan...” kata Tuan Jung langsung disela oleh Pangeran Lee
“Itu tidak perlu... Karena kau menunjukkan bakat dan
minat dalam strategi, maka Aku
menugaskanmu ke Kantor Perlindungan Putra Mahkota, jadi kau harus menunjukkan apa yang bisa kau dilakukan.” Kata Pangeran Lee, Tuan Jung mengerti.
Ra On masuk ruangan dengan membawa sebuah nampan, lalu
keduanya sama-sama terkejut karena bisa bertemu kembali diistana. Ra On
teringat dengan pesan Tuan Jung sebelum bertemu dengan Putri Myung Eun "Aku mohon
maaf karena mencintai seseorang... yang seharusnya
tidak kucintai. Tolong katakan kepadanya”
Pangeran Lee melihat keduanya terkejut bertanya apakah
keduanya saling mengenal, Tuan Jung mengatakan ya dan Ra On menjawab tidak, menceritakan bertemu
satu sama lain beberapa kali di pasar. Tuan Jung
membenarkan dengan memegang ujung baju Ra On. Pangeran Lee seperti terlihat
penasaran tapi akhirnya menyuruh keduanya keluar saja.
Di luar kediamanan Pangeran, Tuan Jung gagap memanggil Ra
On mengatakan kalau ia tidak bisa... Ra On sudah bisa mengerti kalau ia tidak akan mengatakan
apapun jadi Tuan Jung tak perlu
khawatir. Tuan Jung terlihat bisa bernafas lega.
“Tapi bagaimana kau bisa
mendapatkan posisi pertama? Apa kau serius?” kata Ra On tak percaya
“Ya, itu benar.... Aku juga tidak percaya itu. Posisi pertama dalam ujian
negara, bukan kontes makan.” ucap Tuan Jung bangga,
Tiba-tiba Putri Myung Eun berteriak melihat Ra On ,Ra On
melonggo begitu juga Tuan Jung karena bertemu untuk kedua kalinya. Putri Myung
Eun berjalan mendekati Ra On, lalu Ra On melihat ke sampingnya Tuan Jung yang
sudah menghilang.
“Kasim Hong.... Aku yakin kau bersama seseorang
beberapa saat yang lalu. Tapi Kenapa
kau begitu terkejut?” kata Putri Myung Eun
melihat Ra On melonggo.
“Aku minta maaf. Kau terlihat
begitu berbeda. Apa
kau selalu memiliki hidung yang mancung seperti itu?” ucap Ra On melihat Putri sangat berbeda.
“Aku baru tahu bahwa aku memiliki
hidung yang mancung, Aku akan
menemuimu lagi.” Kata Putri Myung Eun
terlihat bahagia, Ra On mengerti dan memberikan jalan untuk putri Myung Eun
Ra On masih melonggo lalu tiba-tiba Tuan Jung sudah
mundur dibelakangnya lagi. Tuan Jung sedih melihat Putri Myung Eun itu menjadi sangat kurus dan
sakit-sakitan. Ra On khawatir karena Tuan Jung akan sering berada di
istana mulai sekarang.
Tuan Jung merasa kalau Putri Myung Eun mengenalinya maka itu akan
menjadi bencana jadi harus
menghindarinya dan tak ada pilihan. Ra On hanya bisa
menatap temanya, Tuan Jung merasa kasihan melihat Putri Myung Eun yang sangat
kurus sekarang.
Pangeran Lee sedang berjalan dengan pakaian biasanya lalu
melihat anak kecil yang sedang menjejerkan makanan dalam dapur dari gerobaknya.
Ia teringat kalau anak kecil itu yang ada di pesta lentera dengan menawarkan
lampion pengharapan.
“Apa keinginan yang akan kau inginkan?”
tanya Pangeran Lee
“Harapanku adalah bahwa aku bisa
bertemu Raja satu kali saja.” Kata Si anak.
Pangeran Lee mendekati si anak kecil tersebut, Si anak pun
masih bisa mengingat Pangeran Lee yang membeli lentera, Pangeran Lee bertanya apa yang membawa anak itu ke istana, lalu mengodanya apakah untuk
menemui Raja. Si anak memberitahu kalau datang
bersama ayahany untuk mempercantik
tas.
Pelayan datang kaget melihat Pangeran Lee, lalu Pangeran
Lee memberi kode agar tak memanggilnya “Putra Mahkota”. Ia berbisik pada
Pelayan agar memerikan makanan ringan untuk Putra Mahkota kepada anak itu. Pelayan hanya bisa menganguk mengerti, Pangeran Lee
dengan hati lembut mengelus rambut anak itu dan pergi.
Mentri Jo bertemu dengan raja bertanya apakah alasan memanggilnya secara diam-diam. Raja mengatakan akan
meminta kepadanya secara
langsung untuk membantu dirinya dan juga Putra
Mahkota.
“Aku ingin agar anak perempuanmu
menikah dengan Putra Mahkota. Tolong
jadilah salah satu pendukung Putra Mahkota.” Kata Raja,
Mentri Jo kaget mendengarnya.
Ui Gyo mengetahui tentang
Pernikahan Putra Mahkota dan Raja ingin berbicara dengan Menteri Jo
terlebih dahulu untuk
memutuskan putrinya menjadi ratu masa depan. Yoon Sung
kaget mengetahui Putra Mahkota akan menikah. Geum Gyo membenarkan.
“Saat ini dia menunda pernikahan putrinya dengan Yoon Sung karena... .” Ucap Geum Gyo
“Raja ingin menenangkan bangsa
yang kacau dengan
pernikahan putra mahkota. Sekarang
dia adalah raja pengganti, kalau
dia juga menikah.” Kata Ui Gyo
“Kita harus menghentikannya, Kalau Menteri Jo dan Putra
Mahkota... bergabung
dan mereka melahirkan ahli waris.”ucap Geum
Gyo khawatir
“Kita tidak bisa menyia-nyiakan
kesempatan besar untuk kita...karena kita memiliki Ratu yang memiliki anak.” Kata Ui Gyo khawatir
“Jangan khawatir.... Raja tidak bisa memutuskan itu
sendiri.” Komentar PM Kim santai
Semua terdiam dan kaget mendengarya, Geum Gyo bertanya
apakah PM Kim memiliki ide yang bagus untuk menghentikan
pernikahan itu. PM Kim bertanya berapa umur putri
bungsu dari Geum Gyo.
Ra On bersama dengan Do Gi dan juga Sung Yul lalu meminta
agar mengangkat dua kakinya dan mereka seperti mengendong Ra On seperti bergeyutan
pada pundak mereka. Pangeran Lee melihat ketiganya langsung cemberut karena Ra
On tertawa bahagia dengan Kasim lainya.
“Apa yang begitu menyenangkan?”tanya Pangeran sinis
“Putra Mahkota, Kasim Hong
terkilir di pergelangan kakinya.” Kata Do Gi
“Iya. Dengan begitu, kita membawa
dia dengan aman...” ucap Sung Yul lalu diberi
kode agar pergi oleh Pangeran, Ia menarik Do Gi untuk segera pergi, Ra On pun
mengucapkan terimakasih pada keduanya.
Pangeran Lee menyindir bagus sekali yang dilakukan Ra On tadi.
Ra On menceritakan memanjat pohon kesemek dan jatuh. Pangeran Lee menyindir Ra On yang berani melingkarkan tanganny kepada semua orang, tertawa di depan siapa pun dan terluka. Ra On terdiam.
“Jangan terluka lagi.... Ini adalah perintah.” Tegas Pangeran Lee, Ra On membela diri kalau bukan
berarti ingin terluka.
“Jangan tertawa di depan yang
lainnya. Tahan tawamu, Itu juga
perintah.” Kata Pangeran Lee. Ra On langsung
menolanya.
Pangeran Lee melotot marah, lalu ingin menyentil kepala
Ra On. Ra On sudah ketakutan menutup matanya, Pangeran Lee tersenyum lalu
menutup dengan buku dan mencium pipi Ra On sebagai hukuman karena menentang perintah
Putra Mahkota. Ra On kaget tiba-tiba Pangeran Lee
menciumnya.
Ha Yeon kaget mendengar perkataan Ayahnya. Mentri Jo menceritakan sedang mendiskusikan
pernikahan dengan keluarga
Perdana Menteri Kim dan bertanya-tanya apa yang
harus dilakukanya. Ha Yeon meminta agar
ayahnya bisa mematuhilah perintah Raja. Mentri Jo mengatakan kalau Hal ini
tidak sesederhana itu.
“Aku mendengar Putra Mahkota
sedang berjuang karena... hamba
yang tidak setia atau bisa dipercaya. Aku
ingin tahu... bagaimana
aku bisa menghibur.” Kata Ha Yeon mengambil
kesempatan yang tak mungkin datang dua kali.
“Apa kau memiliki perasaan semacam
itu kepada Putra Mahkota?” kata Mentri Jo curiga.
“Aku berharap untuk bisa
membantu... bahkan
kalau itu bukan aku, tapi
keluarga yang dia butuhkan. Tidak
masalah.” Kata Ha Yeon
“Apa kau yakin. Kalau kau gagal untuk dipilih
sebagai istrinya karena
strategi Perdana Menteri Kim, maka kau
akan harus hidup sendirian selama sisa hidupmu.”
Kata Mentri Jo
“Iya.... Aku tidak akan menyesal apapun
hasilnya.” Kata Ha Yeon dengan senyumanya.
Ra On duduk bawah tangga, Pangeran Lee membuka kaos kaki
dan melihat ada luka memar dibagian mata kaki dengan wajah sedih, lalu
memerintahkan Ra On untuk diam saja sampai
ia kembali. Ra On piki nanti
Kasim Jang akan mencarinya.
Pangeran Lee pikir karena itu Ra On tahu tetap diam saja.
“Kalau kau berjalan-jalan saat
bekerja, maka mungkin akan semakin buruk.” Kata Pangeran Lee. Ra On merasa kalau lukanya tak
parah.
“Apa Kau akan menentang perintahku
lagi?” ucap Pangeran Lee mengancam mendekati Ra On untuk
menciumnya, Ra On berteriak langsung
menahanya dan terpaksa mengangguk untuk menuruti perintahnya dengan menutup
pipinya.
Pangeran Lee tersenyum melihat tingkah Ra On terlihat
ketakutan, lalu memakaikan kembali sepatu. Ra On menjerit ketakutan saat
Pangeran Lee kembali mendekatinya. Pangeran Lee memperlihatkan kalau ingn mengambil
bukunya lalu pergi meninggalkan Ra On.
Pangeran Lee kaget saat menemui ayahnya. Raja memberitahu
sudah membahas pernikahan
anaknya dengan Menteri Jo.
Pangeran Lee meminta agar Raja membatalkan perintahnya. Raja mengatakan kalau sudah berpikir
panjang dan keras sebelum membuat keputusan.
“Ini adalah satu-satunya keluarga
di Joseon, yang didominasi... oleh
keluarga Kim. Mereka
bisa menjadi kekuatan untukku... dan
tidak dikendalikan oleh Perdana Menteri Kim. Dan Ini
adalah pilihan terbaik.” Kata Raja
“Kau akan mendapatkan lebih banyak
kerabat.” Ucap Pangeran Lee
“Pernikahanmu akan membawa
stabilitas bagi keluarga kerajaan... dan
menangkap hati masyarakat yang bingung. Saat mereka melihatmu goyah, maka masyarakat akan dimanipulasi oleh
pemberontak.” Jelas Raja
Pangeran Lee meminta maaf pada ayahnya, menegaskan tidak
ingin... menikahi
seseorang hanya untuk mendapatkan kekuasaan politik. Raja terlihat marah, Pangeran Lee mengatakan akan mengumpulkan para pendukung dengan caranya sendiri jadi
meminta agar Raja membatalkan perintahnya.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar