PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 05 September 2016

Sinopsis Cinderella and Four Knights Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Keduanya berdiri di pingir bukit terlihat canggung, Ha Won dengan gugup memberikan susu pisang pada Ji Woon lalu mengucapkan Terimakasih karena sudah menemukan kalungnya. Ji Woon mengejek apakah hanya susu pisang sebagai balasannya. Ha Won pikir JiWoon itu tak tahu betapa enaknya rasa susu pisang ini.
Tapi, ada apa dengan kalung itu?”tanya Ji Woon.
Oh, maksudmu yangini? Ini cincin Kenang-kenangan dari ibuku” ucap Ha Won, Ji Woon pikir itu seperti cincin kawin
Aku rasa ini bukan cincin kawin, karena Ayah tidak punya Tapi aku rasa ini barang yang sangat penting buat ibuku. Buktinya, dia memegang erat cincin ini saat dia meninggal” cerita Ha Won
“Ibu ku tidak meninggalkanku apa-apa”kata Ji Woon sedih.
“Tapi Dia meninggalkanmu sebagai anaknya”ucap Ha Won, Ji Woon merasa merinding mendengarkanya, Ha Won pikir lebih baik melupakan saja dan buru-buru pergi.Ji Woon berteriak memanggilnya agar mereka pergi bersama-sama. 

Hye Ji naik ke lantai atas melihat piyama Hyun Min diatas meja, dengan tatapan sedih merasa yakin Hyun Min sama sekali tidak bawa pakaian. Hyun Min keluar dari kamar dengan jubah mandinya,melihat Hye Ji memegang bajunya, matanya kembali sinis mengambil baju dari tangan Hyun Min. Hye Jin tahu tadi Hyun Min itu basah, Hyun Min menyela dengan nada dingin kalau bisa mengeringkannya nanti
Jangan begitu, pinjam saja pakaian Ji Woon atau siapapun itu!”saran Hye Ji
Tidak perlu. Jika kau kesini untuk bersenang-senang dengan Ji Woon, lakukan saja dan biarkan aku sendiri”tegas Hyun Min sinis membalikan badan ingin kembali ke kamar.
Aku kesini karena dirimu. Sudah 10 tahun lamanya..Apa kau tidak merasakan apa-apa karena kesini bersamaku?”kata Hye Ji
“Aku Tidak merasakan apa-apa. Semua ini tidak ada artinya bagiku” tegas Hyun Min
Aku sudah mengeceknya tadi...Dan itu masih ada. Maksudku, bangku tamannya. Aku benar-benar ingin kembali kesini. Tapi...Kau masih seperti ini” kata Hye Ji sedih. Hyun Min kembali menatap Hye Ji merasa lebih baik hentikan saja. Hye Ji menuruni tangga dengan raut wajah sedih. Hyun Min mengeluh Kenapa dari semua tempat mereka harus ke tempat ini. 

Ha Won dan Ji Woon kembali ke villa, Ji Woon sempat menatap Ha Won, saat Ha Won menatapnya berpura-pura memalingkan wajahnya. Ha Won terlihat merasa senang didekat Ji Woon karena selalu membantunya. Hye Jin berdiri di atas jembatan sedang melamun, Ji Woon datang memanggilnya. Ha Won melihat tatapan Hye Ji yang sedih terlihat binggung.
Hye Ji menatap keduanya yang datang bersama-sama. Ji Woon terus menatap Hye Ji tanpa berkedip. Ha Won merasa sebagai penganggu memilih untuk pamit pergi. Ji Woon seperti tak enak melihat Ji Woon yang pergi tapi berat meninggalkan Hye Ji sendirian akhirnya membiarkan Ha Won pergi sendirian.
Ada apa?” tanya Ji Woon, Hye Ji hanya diam saja menatap danau didepanya.
Park Hye Ji.... Ada apa dengan wajah seriusmu itu?” tanya Ji Woon heran
“Apa Kau tahu... aku mengharapkan sesuatu dengan liburan ini Aku sudah memikirkannya dan  sepertinya sampai sekarang.. Kekesalan Hyun Min belum reda sedikitpun, Tapi.... semuanya tidak berjalan sesuai keinginanku” cerita Hye Ji sedih selama ini mengharapkan cinta Hyun Min.
Kau ini sangat cantik,  jadi kau bisa melanjutkan hidupmu” ucap Hyun Min menyakinkan Hye Ji bisa hidup tanpa mengharapkan cinta Hyun Min. Keduanya menatap danau luas didepanya dengan keheningan. 


Tuan Kang berdiri didepan jendela rumah sakit, Pengacara Kim datang memberitahu Semua persiapannya sudah selesai, Tuan Kang mengatakan belum selesai. Pengacara terlihat binggung mendengar ucapan kliennya.  Tuan Kang mengatakan belum mendapat anggota keluarga baru dan semuanya jadi bertambah rumit karena itu merasa harus menulis ulang wasiatnya. Pengacara Kim.mengerti dengan perintah Tuan Kang.
Aku dengar para eksekutif sedang mencarimu, Pengacara Kim.” Kata Tuan Kang duduk disofa, Pengacara Kim kaget mendengar Tuan Kang bisa mengetahuinya.
Ahh, soal itu.. Aku rasa lebih cepat lebih baik  dalam membuat keputusan Karena masa depan perusahaan menjadi taruhannya” jelas Pengacara Kim gugup.
Aku harus segera memilih ahli waris” ucap Tuan Kang 

Nyonya Ji diam-diam menguping pembicaran suaminya dengan Pengacara Kim dari depan pintu kamar. Pengacara Kim keluar dari ruangan, melihat Nyonya Ji langsung menyapanya dengan sopan, meminta maaf tidak bisa hadir di pernikahannya, karena sedang ada perjalanan bisnis
Oh! Pengacara Kim... Aku dengar banyak soal dirimu dari PresDir” ucap Nyonya Ji bersikap ramah
Oh benarkan?  Aku hanya mengunjungi PresDir dan akan pergi sekarang” kata Pengacara Kim.
Pasti ada hal mendesak yang kalian bicarakan. Maksudku, kedatanganmu ini” kata Nyonya Ji penasaran
Tiba-tiba saja PresDir menelponku untuk kesini, jadi...” kata Pengacara Kim, Nyonya Ji menganguk mengerti dan berjanji akan menemui pengacara Kim lagi nanti
Aku merasa kalau kita akan saling bertemu, bukankah begitu?” kata Nyonya Ji mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Pengacara Kim menyambutnya, seperti keduanya akan  bersengkongkol dibalik Tuan Kang. 

Nyonya Park terburu-buru masuk ke dalam tempat spanya berkerja, temanya menegur karena datang terlambat. Nyonya Park sambil merapihkanya bajunya meminta maaf karena ada hal mendesak, memastikan kalau Istri PresDir Haneul Group akan datang hari ini,  temanya memberitau Nyonya Ji sudah membatalkan jadwalnya. Nyonya Park kaget mendengarnya.
“Sekarang Silahkan, pergi ke ruang VIP. Para istri PresDir Jaeil Group dan Joonmyung Group ada disana” kata temanya, Nyonya Park mengerti dan buru-buru pergi melayani tamu VIP lain selain dari Haneul Group. 

Nyonya Park dan terapis lainnya memijat dua wanita dari istri para chaebol, satu wanita membahas  Samjin Group dan S Group akan terkait karena sebuah pernikahan, yang Ternyata, keduanya merahasiakan persiapan pernikahan, menurutnya Mereka menyebutpernikahan tapi itu hanya penggabungan dan keuntungan
ahh, tentu saja.... selalu seperti itu. Tapi bukan sudah waktunya juga bagi Yeo Jin untuk menikah?” kata Nyonya yang dipijat oleh terapi lain.
Tidak ada laki-laki yang sepadan untuk bisa menikah dengannya. Aku hanya akan menikahi dia dengan salah satu dari Kang bersaudara” kata ibu Yeo Jin  yang dipijat oleh Nyonya Park.
Nyonya Park yang mendengar akan menikahkan dengan salah satu Kang bersaudara terlihat geram dan langsung menekan bagian pijatanya dengan keras. Si ibu Yeo Jin menjerit sakit dan meminta agar jangan terlalu keras memijatnya. Nyonya Park menganggu mengerti.
Ahh, memang benar semua ibu ingin  anaknya menikah dengan keluarga Haneul Group. Tapi, Apa kau tahu, aku rasa tidak ingin melakukanya.? Maksudku, PresDir Kang baru saja menikah  dan istrinya....!” ucap si Nyonya lainya, ibu Yeo Jin seperti baru mengetahuinya
Oh, apa kau sudah dengar? Rupanya, ini bukan pertama kalinya  Nyonya Ji dari Haneul Group menikah!” kata si Nyonya, Ibu Yeo Jin tak percaya karena banyak yang mengatakan kalau Nyonya Ji belum menikah.
Bukankah itu yang sedang ramai dibicarakan? Karena dia menikahi seorang perawan?” ucap Ibu Yeo Jin
Makanya! Dia bohong pada PresDir  agar bisa menikah! Rupanya, pelayan di rumah presdir Jangwon Group. Dulu bertetangga dengan Nyonya Ji Dan dia bilang kalau Nyonya Ji  waktu itu masih pengantin baru!” cerita si nyonya lain,
Ibu Yeo Jin heran  kenapa temanya itu percaya dengan gossip pelayan rumah, tapi teringat kalau pelayan itu sudah lama berkerja di Jangwon grup. Nyonya sebelahnya mengangguk, Ibu Yeo Jin pikir pelayan itu pasti bisa dipercaya, Nyonya pikir itu benar karena pasti sebelumnya menganggap pelayan itu hanya mengarang. Nyonya Park mendengarkan cerita dari para istri Chaebol memikirkan kembali sebuah rencana.  

Yoon Sung baru saja kembali berbelanja, dibantu dengan Ja Young memasukan semua bahan makanan ke dalam kulkas didapur. Seseorang  datang memanggil para Tuan muda apakah sudah ada dirumah. Yoon Sung sibuk memasukan semua makanan dengan cepat.
Seorang paman memberikan dua botol minuman, memberitahu Yang tutupnya merah adalah anggur beras buatanya sendiri dan yang tutup kuning adalah susu segar dari peternakan jadi meminta agar mencicipinya. Yoon Sung mengucapkan terimakasih menerima pemberian dari paman, Ja Young membantu dengan menyimpan didalam kulkas. Yoon Sung lalu mengajak si paman agar bisa berbicara sebenta denganya.
Yang tutupnya merah anggur beras dan yang tutupnya kuning susu” ucap Ja Young mengingatnya dengan menaruh didalam kulkas. 

Ji Woon kembali ke rumah ingin mencuci wajahnya, malah melamun mengingat kejadian sebelumnya. Ha Won terlihat bahagia saat melihat kalung yang berhasil ditemukan, lalu langsung memeluknya. Keduanya terjatuh dengan posisi berpelukan, lalu saling bertatapan dan terlihat canggung. Senyuman Ji Woon terlihat seperti ada perasaan yang berbeda dengan Ha Won, tapi mencoba melupakanya dengan mencuci wajahnya dengan cepat.
Hei, kenapa kau datang ke tempat ini ?” sindir Ji Woon melihat Hyun Min masuk ke dalam kamar mandi.
Kalau begitu, seharusnya kau mengunci pintunya” ucap Hyun Min, Ji Woon yakin kalau sudah menguncinya tadi. 
Tapi, memang tidak terkunci saat aku masuk... Ahh... pasti rusak” kata Hyun Min, Ji Woon tak peduli menaruh handuk bekas mencuci wajahnya.
Kenapa kau mencuci mukamu sekasar itu?” tanya Hyun Min, Ji Woon dengan sinis menyuruh Hyun Min tak perlu peduli padanya, lalu keluar dari kamar mandi. Hyun Min pikir benar karena seharusnya tak perlu memperdulikan itu. 

Ha Won membuka kopernya diatas tempat tidur, bertanya-tanya kenapa tatapan mata Ji Woon  jadi berubah  setelah bertemu dengan Hye Ji, dengan helaan nafas panjang keluar dari kamarnya. Ia menaruh baju diatas rak dan mulai membuka bajunya dengan mengantungnya.
Ketika melepaskan kalungnya, teringat kembali saat Ji Woon berusaha mencari kalungnya, dengan sepenuh hati. Lalu berhasil menemukan kalung milik ibunya, senyuman Ha Won senang Ji Woon melakukan itu lalu menaruh kalung diatas baju gantinya.
Ji Woon masuk kamar terlihat kebingungan mencari sesuatu, memeriksa jaketnya dan juga disela-sela sofa, lalu teringat sesuatu. Sementara Ha Won sudah membuka bajunya masuk ke dalam kamar mandi dengan menyalakan shower. Ji Woon masuk kamar mandi tanpa sadar ada orang didalam.

Hei, Kang Hyun Min! Apa kau sedang mandi?” teriak Ji Woon karena sebelumnya Hyun Min ada dikamar mandi. Ha Won panik karena Ji Woon tiba-tiba masuk saat ia sedang mandi lalu merapat ke arah dinding.
Aku kesini hanya mencari ponselku” ucap Ji Woon akhirnya menemukan ponsel yang tertinggal didekat wastafel.
Hei... Apa yang kau lakukan?” kata Ji Woon melihat kaki Hyun Min yang merapat dinding,
Ha Won makin panik memohon agar Ji Woon tak mendekat, Ji Woon ingin memastikan kalau Hyun Min baik-baik saja dan membuka pintu, Ha Won langsung melemparnya dengan sabun batang. Ji Woon menjerit kesakitan, lalu berteriak marah. Ha Won meminta maaf lalu memohon agar segera keluar. Ji Woon melotot kaget karena ternyata yang didalam Ha Won, lalu buru-buru keluar meminta maaf. Ha Won menutupi badanya dengan wajah malu. 

Ji Woon keluar dari kamar mandi terlihat shock, karena bukan Hyun Min tapi Ha Won yang sedang mandi bahkan sempat membuka pintu walaupun tak melihatnya. Ha Won keluar dari kamar mandi, keduanya saling menatap dengan wajah melonggo kebinggungan.
Ahh...pintunya...rusak, jadi.. Aku disini....untuk berjaga-jaga  jika ada yang berusaha untuk masuk” ucap Ji Woon gugup. Ha Won mengangguk mengerti.
Keduanya terlihat benar-benar gugup lalu berjalan bersama tak bisa berkata-kata, tiba-tiba keduanya bersamaan saling menatap. Ha Won menyuruh Ji Woon berjalan duluan saja, Ji Woon pikir Ha Won saja yang duluan. Ha Won menolak menyuruh Ji Woon saja yang duluan. Ji Woon dengan berdebar-debar pergi lebi dulu. Ha Won menutup wajahnya terlihat benar-benar malu. 

Ha Won mondar mandir didalam kamar sambil mengipas wajahnya yang tiba-tiba merasa panas. Ja Young masuk ingin memberitahu barbeque sudah siap, lalu melihat temanya terlihat yang penuh dengan keringat.  Ha Won mengaku baru saja mandi, sambil mengipas wajahnya yang semakin panas. Ja Young memberitahu ada sebotol susu dikulkas.
“Kau ambil saja. Lagipula, minum susu setelah mandi  sangat bagus!” kata Ja Young, Ha Won kelua dari kamar mengucapkan terimakasi.
Hei, yang tutupnya merah yang berisi susu!” teriak Ja Young dari kamar. A Ha Won bergegas pergi kedapur membuka kulkas dan langsung meminum botol tutup merah dengan cepat.

Malam hari
Seo Woo membakar daging terakhir, dengan bahagia memberitahu Yoon Sung kalau mereka sudah siap sekarang. Yoon Sung akan memanggil semuanya untuk berkumpul. Ha Won naik ke tempat barbeque menyapa Yoon Sung dengan botol susu ditanganya, Yoon Sung melihat Ha Won berpikir kalau sedang tidak sehat.
Ya, memang! Aku sudah melakukannya! Aku Benar-benar melakukannya semuanya dengan baik” kata Ha Won dengan gaya mabuknya, Yoon Sung bingung bertanya apakah ada masalah. Ha Won menunjuk dengan botolnya kalau masalahnya adalah Yoon Sung. Yoon Sung binggung.  
Ya! Kenapa kau selalu bicara formal padaku?” kata Ha Won, Yoon Sung menjawab kalau semua itu atas perintah PresDir. Semua mulai datang ke tempat barbeque.
Selalu saja "Perintah PresDir" yang menjadi alasanmu!” keluh Ha Won.  Seo Woo binggung melihat tingkah si nona selebriti, Ji Woon yang ada didekatnya hanya mengangkat bahunya.
Ahh, kau ini kaku sekali!  Sama sekali tidak menyenangkan! Abaikan saja perintah PresDir, dan bicara santai padaku! Ingat... kau harus Bicara santai padaku! Jadi kau mau melakukannya atau tidak?” kata Ha Won
Aku akan... mencobanya” ucap Yoon Sung kebinggungan. Semua yang melihat tingkah Ha Won menahan tawanya.
Tidak, jangan hanya mencoba! Lakukan saja! Coba kau Katakan, "Ha Won!"” kata Ha Won, Yoon Sung dengan gugup memanggil nama Ha Won.
Ada apa dengannya? Sikapnya seperti sedang mabuk!” kata Ja Young melihat temanya, Yoon Sung mencium bau botol yang ditunjuk-tunjuk ke arahnya dan menyadari kalau itu berisi anggur beras

Seo  Woo tertawa, Ha Won berteriak memanggil Seo Woo bertanya apaka ini lucu,  Seo Woo mengaku memang Ha Won sedang melucu saat ini.  Semua melihat ke arah Ha Won yang sekarang bicara dengan Seo Woo. Ha Won bertanya, apa main sendiri sangat menyenangkan, kaena ia tidak bersenang-senang sendirian. Seo Woo mengejek Ha Won yang harus bermain sendirian.
Ya! kalian semua tidak ingin main denganku  jadi aku harus main sendirian! Bagiku, itu juga cuma mimpi untuk  bisa liburan dengan teman-temanku. Aku belum pernah melakukan hal seperti itu! Aku juga sangat menantikannya. Tapi kalian bahkan tidak ingin main denganku!” kata Ha Won kesal.
Hei, aku sudah mengikuti jadwalmu dengan menyiapkan barbeque, kan?”ucap  Seo Woo
Oh, terserahlah!  Sekarang ini saatnya berekreasi! Impiankku untuk mengenakan jaket  yang sama dengan yang lainnya dalam satu tim dan membangun satu tim dengan mereka  saat kuliah” kata Ha Won sedih lalu memperlihatkan jaket dengan nama yang sudah digunakanya. Tapi semua seperti tak peduli, Ha Won berteriak kesal. 


Semua makanan sudah ada diatas meja, jaket dengan nama Lee Yoon Sung, Hong Ja Young, Kang Seo Woo sudah dipakai, bahkan Ji Woon, Hyun Min dan Hye Ji ikut memakainya walaupun dengan wajah cemberut. Ha Won tersenyum bahagia karena semua akhirnya mengunakan jaket yang sudah dibuatnya.
Lalu Ha Won mulai permainan, tak ada yang menanggapinya. Ja Young mulai mengikutinya, lalu Seo Woo. Selanjutnya mereka mulai menghitung angka sambil berdiri, Hyun Min dan Ji Woon kalah karena berdiri bersamaan menyebut angka nomor empat. Ji Woon makin cemberut melirik ke ara sepupunya.
Semua makanan hampir habis dengan bekas botol bir yang sudah kosong diatas meja, Yoon Sung terlihat sudah mabuk dengan lantang memanggil nama “Eun Ha Won” tanpa embel-embel Nona dan langsung menjatuhkan diri. Ha Won memberikan tanda jempol karena Yoon Sung bisa memanggilnya seperti teman.

Seo Woo melihat kaki Yoon Sung panjang didepanya berpura-pura sedang bermain gitar, sementara Ja Young duduk disebelahanya menganggap kaki Yoon Sung seperti piano, jadilah mereka main musik diatas badan Yoon Sung. Ha Won dan Ji Woon tertawa, Ja Young dan Seo Woo membantu agar Yoon Sung kembali duduk, lalu Seo Woo memulai kembali permainan dengan mengatakan “aku mencintaimu” pada Hye Ji.
Hye Ji menatap Hyun Min dengan pandangan yang tulus mengatakan “Aku mencintaimu” keduanya sempat saling bertatapan, lalu Hyun Min buru-buru menatap Ji Woon melakukan hal yang sama dengan cepat. Ji Woon mengatakan “aku mencintamu” pada Ha Won yang duduk disebelahnya, tapi Ha Won membalas “pergi sana” seperti yang biasa dilakukan Ji Woon.
Ji Woon berteriak kaget, lalu menatap Hyun Min dengan mata yang sudah mabuk mengatakan “aku mencintaimu”. Hyun Min menutup mulutnya, karena hampir saja menjerit mendengar cara sepupunya bicara lalu memanggil Ha Won sebagai kekasihnya agar bertukar tempat karena Ji Woon itu orang aneh. Hye Ji menatapnya karena Ji Woon tak berani bicara padanya.

Hei, kenapa kau panggil aku kekasihku? Kita tidak benar-benar tunangan! Aku hanya pegawai bagimu!!” teriak Ha Won memukul kepala Hyun Min yang duduk disebelahnya.
Tunggu, jadi kalian berdua tidak benar-benar tunangan?” ucap Seo Woo yang bertahan dengan mabuknya. Hyun Min mengeluh mereka tiba-tiba saja, jadi main tebak-tebakan.
Hei, Aku juga korban disini! Berkat dirimu, semua orang didunia ini  tahu seperti apa aku ini! Mereka selalu mengenaliku di jalan! Mereka Mengatakan, "Oh, lihat. Itu si psyco  yang sudah menolak Kang Hyun Min."” Cerita Ha Won kesal.
Ah, memang benar kalau kau sedikit bodoh!” sindir Hyun Min tertawa, Ha Won kesal Hyun Min menganggapnya kalau ini lucu.
Hidupku sudah sangat menyulitkanku! Kau masih mempermainkan orang seenaknya saja! Dasar Kejam!” teriak Ha Won kesal memukul Hyun Min.
Hye Ji dari kejauhan melihat Hyun Min berbeda disamping Ha Won, tiba-tiba Yoon Sung tak bisa menahan rasa mualnya langsung muntah dan menyemprot ke arah Seo Woo dan Ja Young. Hyun Min langsung kabur karena merasa jijik, semua berteriak dan Ji Woon terlihat menahan rasa mual melihat kejadian didepanya. 

Yoon Sung sudah tertidur pulas dikamar dengan jaket yang masih nempel, tiba-tiba ia bangun seperti diberi perintah oleh Tuan Kang dan kembali jatuh tertidur, seperti efek mabuknya masih ada. Ja Young masuk ke dalam kamar karena ingin membantu memcuci pakaianya, tapi tak melihat bintang pujaanya didalam kamar dan berpikir sedang mandi.
Ia melihat buku yang bagian ujungnya dilipat, seperti lirik lagu yang baru dibuat. Seo Woo baru selesai mandi berteriak memanggil “seragam sekolah” dengan wajah marah menutup bukunya dan bertanya apa yang sedang dilakukan dalam kamarnya.
Oppa, apa kau mulai menyukai seseorang?” tanya Ja Young sedih, Seo Woo heran kenapa Ja Young berkata seperti itu.
Lirikmu beda dari sebelumnya” komentar Ja Young melihat lirik lagu yang ditulis Seo Woo.
Bagaimana kau bisa tahu, saat aku bahkan belum menyelesaikannya!” ucap Seo Woo menyangkal.
Tidak ada yang tidak aku ketahui soal dirimu. Aku sudah menjadi penggemarmu sejak kau  menyanyi di jalanan Kau dicintai oleh ribuan orang jadi jangan berkencan dengan siapapun, Benarkan? Kau juga tidak boleh menukai seseorang! Mengerti!” ucap Ja Young keluar kamar dengan wajah mara, Seo Woo tak mengerti dengan tingkah Ja Young.

Seo Woo melihat lirik lagu yang dibuatnya.  [AKU TIDAK TAHU, SAAT KAU TERSENYUM,  AKU JUGA TERSENYUM, SENYUMANMU SEPERTI MAWAR PUTIH.  AKU MENUNGGUMU SETIAP PAGI], KAKIKU SELALU INGIN MELANGKAH  KEMANA KAU BERADA] lalu dibagian kertas yang ditutup tertulis [SUB-JUDUL: UNTUK HA WON]

Hye Ji berjalan sendirian ditaman, betapa terkejutnya melihat Hyun Min duduk sendirian dibangku taman. Hyun Min akan pergi, Hye Ji menahanya agar Hyun Min kembali duduk. Hyun Min melirik dan memutuskan untuk kembali duduk. Hye Ji pun duduk disampingnya.
Apa kau banyak minum?” tanya Hye Ji, Hyun Min mengatakan tidak
Terimakasih untuk tadi... Maksudku, menyelamatkanku di kolam renang” kata Hye Ji
Aku sudah bilang, semua orang pasti juga melakukannya” kata Hyun Min
Apa situasinya akan sama jika itu orang lain?” ucap Hye Ji, Hyun Min terdiam karena sebelumnya langsung berlari menyelamatkan Hye Ji yang tenggelam, tanpa peduli hanya satu baju saja yang dibawanya. Bahkan menekan bagian telapak kaki Hye Ji agar menghilangkan rasa keramnya.
Aku harus pastikan untuk pemanasan dulu lain kali” kata Hye Ji, Hyun Min dengan sinis membenarkan karena menurutnya daripada merepotkan orang lain
Kita dulu benar-benar sering kesini, saat masih kecil. Keluargamu dan keluargaku juga akan  sama-sama kesini” kata Hye Ji

Hyun Min tersenyum membenarkan, karena ayahnya  suka dengan tempat ini. Hye Ji ingat ayah Hyun Min juga yang membuatkan bangku kayu disana tapi Sekarang sudah tidak ada lalu meraba ukiran yang tertulis  [HYUN MIN MENCINTAI HYE JI] tapi ternyata bangku itu masih ada. Hyun min melihatnya tapi terlihat bersikap acuh.
Apa kau ingat... Bagaimana oppaku, Jung Hyun, menggoda kita seperti anak-anak saat kita buat ini? Dia selalu iri soal kenyataannya kalau kita ini dekat” ungkap Hye Ji
Dan malah dia yang paling seperti anak-anak.” Komentar Hyun Min mengingat kenanganya, Hye Jin merasa Sekarang ingin sekali kembali ke saat itu
Aku tidak seperti itu... Aku benar-benar bahagia dengan sekarang ini” ucap Hyun Min dingin
Kang Hyun Min dulu anak yang baik,  saat masih kecil. Kenapa rasanya semua yang kau lakukan saat ini dirahasiakan dariku?” kata Hye Ji, Hyun Min tak mengerti dengan yang dibicarakan Hye Ji.
Kehidupan ini sudah cukup rumit.  Kenapa harus dirahasiakan?” kata Hyun Min
Lalu, kenapa sikapmu seolah-olah kau lupa dengan tempat ini?” tanya Hye Ji

Hyun Min menatap Hye Ji dan terlihat gugup, langsung memalingkan wajahnya beralasan hanya jalan-jalan karena tidak bisa tidur  dan akhirnya sampai kesini jadi Tidak ada maksud lain. Hye Ji mengeluarkan spidol dari saku jaketnya, lalu menarik tangan Hyun Min mengambar sesuatu.
“Apa Kau ingat? Kita menggambar ini ditangan kita  saat kita tidak bisa tidur Agar kita tidak bermimpi buruk” kata Hye Jin lalu melihat gambar wajah tersenyum sudah selesai.Hyun Min menatap Hye Jin yang tersenyum setelah mengambar ditanganya.  
Hyun Min saat masuk kecil mengambar wajah yang sama pada Hye Ji, lalu saat Hye Ji ingin menarik tanganya, Hyun Min malah menciumnya. Seperti pikiran Hyun Min bisa mengingatnya. Hye Jin ingin mengatakan sesuatu, tapi Hyun Min mengaku tak mengingatnya dengan memalingkan wajahnya.

Hye Ji memberanikan diri mendekatnya, Hyun Min kaget menatap Hye Ji dengan jarak yang sangat dekat. Hye Ji mencium Hyun Min seperti yang dilakukan saat masih kecil, Hyun Min sempat kaget lalu perlahan menutup matanya dan mengengam erat tangan Hye Ji. Beberapa saat kemudian, Hyun Min seperti langsung tersadar dan berdiri dari bangku, Hye Ji bertanya apakah Hyun Min masih tak mengingatnya. Hyun Min hanya diam saja.
Kalau begitu... Apa sekarang aku bisa menyukai laki-laki lain?” kata Hye Ji
Kenapa kau harus minta ijin dariku?” ucap Hyun Min dingin
“Bahkan jika laki-laki itu Kang Ji Woon?” tanya Hye Ji. Hyun Min sempat melirikny


Ha Won berbaring dibangku sambil memegang gelas wine tertawa sendirian, Ji Woon duduk bersila didepanya kembali melakukan permainan “aku mencintaimu” dan Ha Won melihatnya, Ji Woon memberikan pernyataan kembali dengan jari telunjuk dan jempolnya. Tapi Ha Won masih membalasnya “pergi sana”. Ji Woon kembali berusaha dengan mengatakan “Aku mencintaimu”. Ha Won melihat Ji Woon membentuk tanda hati dengan tanganya lalu menyuruhnya pergi saja.
Aku bilang, aku mencintaimu!” teriak Ji Woon dengan membuat tanda hati diatas kepalanya, akhirnya Ha Won bangun tak percaya kalau Ji Woon memang benar-benar mencintainya.

Ji Woon menatap Ha Won lalu keduanya sama-sama tertawa karena sudah terlalu mabuk. Ji Woon tiba-tiba mencium Ha Won, dan Ha Won berteriak marah, Ji Woon heran melihat Ha Won yang terkejut, Ha Won hanya tertawa. Ji Woon mengambil gelas wine dari tangan Ha Won, bertanya siapa yang menuang wine hampir setengah gelas, langsung meminum habis. Ha Won melihat Ji Woon minum sampai membasahi semua pakaian dan memberitahu kalau itu wine miliknya.
Setelah menghabiskan semua winenya, Ji Woon memegang wajah Ha Won lalu menciumnya, tapi setelah itu bertanya apa yang sudah dilakukan Ha Won padanya karena menciumnya lebih dulu. Ha Won tertawa karena Ji Woon yang menciumnya lebih dulu. Ji Woon merengek agar mereka bisa melakukan sekali lagi dan keduanya pun berciuman.  


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: