PS : All
images credit and content copyright : KBS
Ra On datang ke tempat Putri Young Eun melihatnya hanya
duduk dengan wajah tertunduk, ia mendekati lalu memberitahu kalau Kasim Hong
sudah datang. Putir Young Eun hanya diam saja, Ra On mengatakan sengaja datang
karena ingin menceritakan kisahnya.
“Kalau kau tidak ingin bicara,
bagaimana pendapatmu tentang berkomunikasi
denganku menggunakan isyarat tangan? Jadi Sekarang.
Saat kau senang, lakukan hal ini. Kalau
kau tidak menyukai sesuatu...” ucap Ra On tapi Putri
Young Eun tetap saja diam.
“Sudah... Lupakan. Kau tidak harus menjawab di saat
aku mengajukan pertanyaan. Sejujurnya, ada banyak hal yang aku
sembunyikan juga.” Kata Ra On, Young Eun
berani menatp Ra On seperti bisa mengerti.
“Aku tidak tahu tentang apa ini tapi kurasa aku bisa sedikit
memahami tentang bagaimana perasaanmu... karena... aku juga masih terjebak. Aku mencoba yang terbaik untuk
menyembunyikannya, tetapi
karena seseorang mungkin membuka pintu itu, karena aku mungkin akan
tertangkap, Aku
gemetar ketakutan. Kapan
kita akan... bisa
membuka pintu dengan tangan kita sendiri dan melarikan diri?” cerita Ra On, Young Eun hanya diam saja dengan terus
menatap Ra On.
Pangeran Lee bertanya pada PM Kim Bagaimana rasanya berada di
partai politik, Perdana Menteri, karena Di
mana-mana mereka begitu sibuk dengan tugasnya tapi
tempatnya sekarang begitu tenang di istana. PM Kim bertanya apakah Tujuan
Pangeran Lee memintanya datang untuk mengetahui pendapatnya.
“Aku akan melanjutkan dengan
pemeriksaan, jadi kembalilah ke istana.” Kata Pangeran
Lee, PM Kim kaget.
“Tentu saja, apa aku akan
berbohong? Alasan
kenapa aku ingin melakukan pemeriksaan di
bawah perintah Raja adalah karena... aku ingin pemeriksaan ini adil
seperti di masa lalu, bukan
karena aku ingin menentang pejabat senior.” Jelas Pangeran
Lee.
“Putra Mahkota, mengatasi masalah
yang muncul... tanpa
mengikuti prosedur bukanlah solusi yang tepat. Kalau kau membuat penilaian yang
bijaksana dan
melanjutkan dengan prinsip-prinsip asli, kami akan kembali ke istana dan
membantumu.” Kata PM Kim
“Jangan khawatir. aku akan
melanjutkan dengan pemeriksaan sesuai dengan aturan yang benar dan
prinsip-prinsip yang kalian inginkan.” Ucap Pangeran
Lee.
Tabuhan beduk tanda dimulai ujian, Yoon Sung berdiri
didepan orang yang mengikuti ujian. Kasim memperlihatkan lembaran kertas sebagai
tugas ujian dengan pertanyaan “Siapa pemilik Joseon?” Tuan Jung yang ikut juga terlihat binggung merasa
pertanyaan itu. Tiba-tiba terdengar kalau Pangeran Lee datang lalu kasim Jang membawakan
selembar kertas.
Akhirnya kertas pun diberitahu sebagai pada semua peserta [Menentang oposisi; bagaimana
kau akan meyakinkan mereka?]
“Tidak ada jawaban yang benar, Yakinkan saja aku dengan
pendapatmu. Aku akan
menunggu jawaban yang baru dan beragam yang
bisa mencerahkan masa depan Joseon.” Kata Pangeran
Lee, semua terlihat kebinggungan sementara Tuan Jung seperti bisa menjawab
pertanyaan dari Pangeran Lee.
Ra On melihat gelang yang ada ditanganya lalu
melepaskanya, saat akan berbalik Pangeran Lee ternyata sudah datang. Pangeran
Lee menyindir Ra On sangat pintar dalam hal pergi ke tempat dan pada waktu yang tepat untuk
menghindarinya.
“Karena kau mengenalku lebih baik
daripada siapa pun, tidak
mungkin bagiku untuk menang kalau kau memutuskan untuk bersembunyi.” Ucap Pangeran Lee
“Ada banyak mata dan telinga yang
terfokus ke arahmu. Kalau
kau bersamaku, maka tidak
akan ada perdamaian bahkan
untuk sebentar saja.” Ucap Ra On
“Kalau begitu... Apa kau pikir aku bahagia tanpa kau
di sisiku?” ucap Pangeran Lee, Ra On tertunduk.
“Putra Mahkota, Saat aku berada di
sampingmu sebagai seorang kasim... aku
merasa seperti orang yang berguna untuk setidaknya 1/10 dari waktu yang ada. Walaupun, bukan
itu yang aku rasakan sekarang.” Kata Ra On menatap
Pangeran Lee.
“Mungkin kau akan mendapatkan
masalah, atau kau
akan terluka karena aku... Aku
takut untuk melangkah maju karena
sangat khawatir.” Akui Ra On
Pangeran Lee ingin mendekat tapi Ra On seperti ketakutan, Ra On menaruh kembali
gelang pemberian Pangeran Lee, menyadari tidak boleh meminta hal seperti
ini, tapi
kalau Pangeran Lee membiarkan dirinyakeluar istana maka akan hidup dengan baik, tidak
melupakan kebaikan yang sudah diberikan
padanya, tak lupa meminta maaf juga.
“Apa itu benar-benar yang kau
inginkan?” tanya Pangeran Lee, Ra On membenarkan.
“Aku memiliki ratusan dan ribuan
hal yang ingin dilakukan, dan bisa melakukan sesuatu
untukmu... dan Apa itu
yang kau inginkan? Lari
untuk hidup di pengasingan agar tidak bisa melihatku... Jadi Itu permintaan pertama dan
terakhir yang ingin kau minta kepadaku ?!” kata
Pangeran Lee dengan nada tinggi, Ra On membenarkan.
“Sekarang aku tahu dengan baik... Kau boleh pergi sekarang.” Tegas Pangeran Lee. Keduanya saling menatap karena
akhirnya akan berpisah. Ra On pun pamit pergi.
Putri Young Eun menatap serius ke arah sebuah pintu,
tanganya mengengam tasnya untuk menguatkan diri, pelahan berjalan masuk lalu
membuka pintu seperti melihat sesuatu didalamnya.
Flash back
[3 tahun yang lalu]
Putri Young Eun masih sangat kecil bermain petak umpet,
lalu bersembunyi didalam lemari, saat akan keluar tiba-tiba ada orang yang
masuk akhirnya kembali bersembunyi dalam lemari. Seorang pelayan masuk dan PM Kim
pun datang dengan dua pengawal.
“Apa yang kau coba untuk berikan
kepada Putra Mahkota?” kata PM Kim marah
“kenapa? apa ada sesuatu yang tidak
seharusnya aku berikan kepadanya?! Kalau
kau percaya bahwa kau bisa menyembunyikan kebenaran dengan membunuhku, Lakukan sesukamu!” ucap Si pelayan tak takut,
PM Kim langsung memberikan kode agar membunuhnya, pedang
pun langsung menusuk ke bagian perut pelayan. Young Eun kaget dan melihat wajah
PM Kim karena pelayan sudah terjatuh. Si pelayan dengan terbata-bata mengatakan
Bahkan jika dirnya mati maka tidak akan meninggalkan istana dan akan mengungkapkannya!
“Kematian yang tidak adil... dari... Yang Mulia Ratu.” Ucap si pelayan lalu tak sadarkan diri.
Young Eun benar-benar ketakutan dan menutup mulutnya
rapat-rapat sambil menahan tangis. PM Kim melihat celah lemari sedikit terbuka,
Young Eun makin ketakutan karena bisa ikut mati terbunuh juga. PM Kim semakin
mendekat dan saat itu juga terdengar suara orang yang mencari Putri Young Eun,
akhirnya ia keluar dari ruangan.
Pangeran Lee kaget mendengar berita dari Kasim Jang
bertanya apakah dia terluka. Kasim jang mengatakan tak ada yang terluka. Pangeran Lee pu mengajak Kasim Jang agar
segera menuju ke Jipbokheon.
Ra On berjongkok didepan Putri Myung Eun bertanya
kenapa pergi ke
sana, Putri Myung Eun hanya diam, Ra On piki kalau memang tak
suka dengan pertanyaan maa tidak
harus menjawabnya. Putri Myung Eun mengeluarkan
pena dan bukunya lalu mulai menuliskan dan memberikan pada Ra On.
“Bukankah kau berkata seperti itu, kita akan bisa membuka pintu
dengan tangan kita sendiri?” tulis Putri Myung Eun
Ra On tersenyum lalu Putri Myung Eun juga ikut tersenyum.
Pangeran Lee melihat keduanya dari depan pintu seperti tak ingin mendekat.
Keduanya berjalan ke belakang istana, Pangeran Lee
mengaku menyesal. Karena harus
berpura-pura tidak tahu. Menurutnya kalau saja Ia tahu bahwa Ra On sedang mempertimbangkan untuk melarikan diri setiap kali mendapat
kesempatan yang dimilikinya.
“Aku tidak akan mengeluh entah kau
seorang kasim atau wanita. Aku
hanya khawatir tentang bagaimana
bisa membuatmu lebih lama... berada
disampingku. Aku
menyesal bahwa... Aku
tidak mengerti dirimu secara mendalam.” Ucap Pangeran
Lee
“Jaga dirimu, Putra Mahkota.” Kata Ra On akan pergi, Pangeran Le menahan tangan Ra On
untuk tak pergi.
“Bagaimanapun juga, terlepas dari segala
sesuatunya... Apa kau
tidak bisa menahannya? Bukan
di tempat yang berbeda, tapi
di sini....Disampingku..” kata Pangeran Lee memohon, Ra
On terdiam menatapnya.
Tuan Jung sudah mengunakan pakaian calon pegawai
pemerintahan, Dal Bong tak percaya kalau Tuanya itu sudah
tumbuh dewasa dan bisa lulus ujian. Tuan Jung khawatir
kalau nanti dirinya itu akan baik-baik saja tanpa Dal Bong dalam istana.
“Berhati-hatilah terhadap satu
hal, wanita dari bukit magnolia.” Kata Dal
Bong, Tuan Jung langsung panik dan kembali gagap.
“Tuan Putri tidak tahu wajahku.” Kata Tuan Jung yakin, Dal Bong berpesan agar
berhati-hati jangan
sampai tertangkap. Tuan Jung pun mengerti dan
ingin mereka saling berpelukan tapi terlihat malah kebinggungan.
Sebuah kendaran berhenti dan turunlah seorang wanita, Putri
Myung Eun kembali dari kuil dan terlihat berbeda dengan wajah yang tirus dan
badanya yang langsing. Putri Myung Eun jalan dengan percaya diri, tapi yang
terjadi adalah kesandung dan akhirnya terjatuh.
Tuan Jung dengan baik hati mengulurkan tanganya ingin
membantu bertanya apakah baik-baik saja. Putri Myung Eun sempat tersenyum, lalu
saat melihat wajah Tuan Jung langsung bangun sendiri mengatakan kalau ia
baik-baik saja dan masuk ke dalam istana. Dal Bong dan Tuan Jung melihat merasa seperti pernah
melihat wanita itu dari suatu tempat.
“Dia... terlihat seperti orang
yang dingin. Semua tajam di sana-sini. Secara
tradisional, seorang wanita seharusnya terlihat gemuk seperti Tuan Putri kita.” Ucap Tuan Jung, Dal Bong sedih mendengar Tuan Jung yang
menyukai wanita gemuk.
Pangeran Lee kembali bertemu dengan PM Kim memberitahu pemeriksaan berjalan lancar. PM Kim mendengar bahwa Pangeran Lee mengubah bidangnya pada hari pemeriksaan dan menanyakan sendiri pertanyaan
akhirnya.
“Meskipun kita benar-benar
mengurus prosedurnya, 7
dari 33 peserta ujian yang sukses berasal dari keluargamu. Mengherankan karena keluargamu
masih mampu menghasilkan orang-orang
berbakat dalam keadaan yang adil.” Ucap Pangeran
Lee
“Aku merasa sangat tersentuh bahwa
kau memuji keluargaku.” Ucap PM Kim
“Aku akan berjanji kepadamu,
Perdana Menteri. Bahwa
mulai sekarang, di bawah aturan dan prinsip-prinsip yang adil, tanpa mengizinkan adanya ketidakjujuran
atau kolusi, bahwa
hanya orang-orang dengan bakat... yang
akan dipilih sebagai calon yang berhasil. ucap Pangeran Lee. PM Kim
mengerti.
Raja bertanya pada Kasim Han apakah tidak
semua pejabat senior akan kembali. Kaism Han
membenarkan dan memberitahu Konferensi istana berjalan dengan
baik. Raja merasa itu bisa melegakan dirinya, lalu bertanya
pada Kasim Jang apakah ia tahu kenapa dirinya ampai
menjadi raja yang tidak kompeten seperti ini.
“Itu karena aku tidak memiliki
seorang pun... Tidak ada.” Kata Raja, Kasim Han
mengatakan kalau keberasara hati Raja itu tidak
terukur
“Tidak, tidak ada orang yang jujur kepadaku di istana ini. Tidak satu pun menteri dari Dewan
Enam, pejabat publik atau Remonstran... Mereka semua adalah orang-orang
Perdana Menteri. Aku
tidak bisa membiarkan Putra Mahkota menjadi seperti aku. Kita harus
membuat seseorang... Seseorang
yang sepenuhnya untuk Putra Mahkota.” Ucap Raja ketakutan
“Kepala Kasim.... Persiapkan pernikahan Putra
Mahkota!” Perintah Raja pada Kasim
Ra On ditarik-tarik oleh Putri Myung Eun ke sebuah
tempat, Ra On binggung mau dibawa kemana sebenarnya. Putri Myung Eun memberikan
kode agar melihat kearah depan, Ra On melihat Pangeran Lee ada diatas jembatan
penghubung, Putri Myung Eun pun sengaja meninggalkanya.
Keduanya saling menatap, lalu Ra On membalikan badanya.
Pangeran Lee seperti ingin memanggilnya tapi diurungkan niatnya, Ra On kembali
berbalik dengan melihat tangan Pangeran Lee disatukan didepan dadanya.
Flash Back
Putri Myung Eun memberikan tulisan pada Pangeran Lee pada
bukunya “Meskipun alfabet
yang sudah kau ajarkan kepadaku juga bagus, isyarat tangan yang
Kasim Hong ajarkan kepadaku jauh lebih baik!”
“Kalau semua orang di istana
belajar isyarat tangan yang kau
dan Kasim Hong ajarkan kepadaku, buku catatan ini akan menjadi tidak berguna? Karena apa yang ingin kau katakan
akan dimengerti tanpa
perlu berkata-kata.” Kata Pangeran Lee, Putri Myung
Eun mengangguk. Pangeran Lee pun meminta agar diajarkan juga.
Ra On membaca bahasa isyarat yang diberikan pada Pangeran
Lee dengan perlahan.
“Aku.... suka.. padamu.” Lalu mengubah perkataanya bahwa Pangeran Lee itu mencintainya.
“Jadi tolong....”ucap Ra On berkaca-kaca melihat tangan Pangeran yang
disatukan seperti sedang berdoa.
Flash Back
Putri Myung Eun bertanya dengan tulisanya agar diajarkan
cara ingin
mengatakan "jangan
pergi". Ra On menyarankan dengan gerakan yang
sama dilakukan pada Pangeran Lee, dengan menyatukan dua tangan lalu ditaruh
didada.
“Jangan pergi..... Tetap di sisiku.... “ gumam Pangeran Lee dalam hati dengan isyarat
tanganya. Ra On menatap Pangeran Lee seperti bersungguh-sungguh memintanya,
terlihat berkaca-kaca.
Kasim Jang yang melihat tangan Pangeran Lee bertanya apa maksudnya itu,
Pangeran Lee mengatakan kalau itu artinya menjauh darinya, Kasim jang dan
pelayan langsung berjalan mundur menjauh dari Pangeran Lee. Ra On tersenyum
begitu juga Pangeran Lee.
Ra On duduk diam dalam kamarnya sambil melihat beberapa
alat make upa dan baju wanita yang disimpanya, dalam hatinya bergumam “ Kapan
kita akan... bisa membuka pintu dengan tangan kita sendiri dan melarikan diri?”
Flash Back
Ra On bertanya pada ibunya apa alasan ibunya dan kapan
akan memberitahukanya, apakah saat ia berusia 10 tahun, 20 tahun atau tidak
akan memberitahukanya sampai dirinya mati.
“Sampai hari kau bisa melindungi
dirimu sendiri. Saat
kau bisa tumbuh besar tanpa aku. Hiduplah
sebagai seorang gadis saat itu.” kata ibunya, Ra On pun
mengalirkan air matanya.
Ra On teringat dengan kata-kata Pangeran Lee bertanya
apakah Tak bisa bertahan, Bukan
di tempat lain tapi di istana yaitu disampingnya.
“Ibu, aku baik-baik saja sekarang,
kan? Dalam
sepuluh tahun terakhir tanpamu, aku sudah hidup dengan berani, karena aku sudah tumbuh sampai
aku bisa melindungi diriku bahkan
saat sendirian.” Gumam Ra On berbicara pada
ibunya.
Pangeran Lee sedang membaca ditaman, Ra On masuk ke dalam
taman dengan pakaian wanita. Pangeran Lee melihat tak percaya Ra On yang
biasanya mengunakan pakaian Kasim terlihat sangat anggun dengan pakaian wanita.
“Kau sebagai seorang wanita...
Bagaimana aku harus memanggilmu?” ucap
Pangeran Lee sumringah
“Hong Ra On, Putra Mahkota.” Kata Ra On sudah tak mengunakan nama Hong Sam Nom.
Pangeran Lee memanggil nama Ra On untuk pertama kalinya dengan senyuman
bahagia. Ra On pun ikut tersenyum karena bisa membuat jati dirinya kembali
sebagai seorang wanita. Keduanya saling menatap penuh cinta.
bersambung ke episode 10
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Wah..., penasaran bgt episode 10 nya...., semoga happy ending deh. Mudah2an pangerannya bisa milih sndiri calon istrinya. G pake acara jodoh2an......
BalasHapusMksih ya sinopsisnya.....
Thankss sinopsisnya. g sabar for the next episode nya.
BalasHapusThankss sinopsisnya. g sabar for the next episode nya.
BalasHapusMasih episode 9 gak mungkin juga kisah cinta ra on dan putra mahkota dapat bersatu sekarang..tp berharap putra mahkota tidak menikah dgn orang yg di jodohkan raja. . #berharap happy ending ^_^
BalasHapusHwaaa so sweeet walau udah lihat tetep perlu baca sinopsis hahaha
BalasHapusCieee park bo gum so sweet. kena bnget feelnya
BalasHapusjdi baper ckckck .. walau uda nnton tpi ngk lngkp
klo ngk baca sinopsisnya😃
Cieee park bo gum so sweet. kena bnget feelnya
BalasHapusjdi baper ckckck .. walau uda nnton tpi ngk lngkp
klo ngk baca sinopsisnya😃
gak sabar baca lanjutanny..semoga happy ending..Aamiin
BalasHapusSyuka sekali....terimakakasih unni sinopsis nya...membuat hati berbunga2 buar awet muda♡♡♡
BalasHapusNunggu 2sinopis monlight sama scarlet....
BalasHapus