PS : All
images credit and content copyright :MBC
Rambut Kang Chul ditarik sampai kepalanya mendongga ke
atas, tanganya tak bisa gerak karena diikat dengan tali. Jaksa Han membawa Kang
Chul ke sebuah gudang menyapanya karena mereka sudah lama
tak bertemu dan
tidak bisa menyentuhnya
sejak Kang Chul menjadi seorang Presdir.
“Tapi sekarang..., kau sudah mati... Ah... Kau pura-pura mati. Jadi tidak ada orang yang akan tahu... meski kau juga akan mati sungguhan di sini. Lagipula, kau itu 'kan sudah mati.” Ucap Jaksa Han bersandar di meja, lalu berjalan
mendekati Kang Chul.
“Jadi Meskipun aku membunuhmu di
sini..., maka pembunuhan ini takkan dianggap sebagai kejahatan. Sekarang Kau menggali kuburmu sendiri.” Kata Jaksa Han dengan penuh amarah mencekik leher
Kang Chul. Kang Chul berani menatap Jaksa Han.
“Apa Pandanganmu masih kabur atau Kau
merasa pusing?” tanya Jaksa Han dengan memegang dagunya
lalu menepuk pipi Kang Chul beberapa kali.
Jaksa Han bertanya apakah Kang Chul tak penasaran dan mau tahu darimana ia dapat suntikan itu. Kang Chul mengerutkan dahinya, Jaksa Han berjalan ke
belakang komputer yang diambil dari bagasi Tuan Han. Ia memberikan contoh
dengan gambar suntikan dilayar ketika menekan enter maka suntikan itu ada
diatas meja, menurutnya itu menarik.
Kang Chul terdiam karena Jaksa Han bisa menemukan cara
itu, Jaksa Han pun menekan delete maka suntikan itu pun
menghilang. Ia pun tertawa bahagia karena merasa tak percaya ada benda seperti
itu didepanya, Kang Chul tetap diam.
Flash Back
Jaksa Han yang ingin menemui Tuan Park meminta pegawainya
agar mematikan komputernya. Tapi akhirnya meminta pegawainya agar memarkir mobil lagi karena ia harus memeriksa lebih dulu komputer yang
baru didapatnya.
Di ruanganya, Jaksa Han membuka laptopnya dibagian dokumen
untuk mencari gambar, bertanya-tanya apa sebenarnya yang ada didepanya. Ia
memilih sebuah gambar pistol dan terlihat ditablet milik Tuan Oh, menurutnya Tuan Han itu memang
orang gila.
“Dia jadi gila saat sedang
menggambar. Kau mau
membentuk sebuah organisasi
teroris, Kang Chul? ” Kata Jaksa Han mencari gambar-gambar lainya
Tiba-tiba ia merasakan sesuatu ditanganya, sebuah pistol
tiba-tiba dipegang oleh tangan kirinya. Lalu ia gambar yang sama pistol yang dipegangnya,
matanya melotot dan mencoba dengan gambar pistol lain, pistol itu pun terlihat
langsung ada didepanya, bertanya-tanya kenapa bisa dari gambar ada ditanganya.
Jaksa Han memberitahu bukan hanya senjata tapi di
komputer ini ada banyak bermacam obat sperti Sodium amytal, hidrobromida
skopolamin, natrium
pentotal, amfetamin, mescaline. Lalu bertanya Kang Chul
mau disuntikan mengunakan cairan yang mana lebih dulu.
Kang Chul menatap penuh amarah, Jaksa Han pikir lebih baik
sodium lalu menekan enter dan langsung muncul didepanya. Ia pun berjalan ke
depan Kang Chul siap untuk menyuntikan pada leher Kang Chul, tapi akhinya
mengeluarkan cairan di depan wajah Kang Chul.
“Presdir Kang..., Aku menyelamatkanmu dari
overdosis obat.” Ucap Jaksa Han dengan
sengaja mengeluarkan cairan didepan wajah Kang Chul.
“Kau Menghilang lalu muncul, kau sudah seperti hantu saja. Tapi sepertinya kau sulit
bergerak jika ada
obat di tubuhmu.” Kata Jasksa Han lalu
membalikan badanya menaruh kembali ke atas meja
“Bukankah ini sesuatu yang terjadi di komik? Kau muncul ketika kau menekan
enter dan Kau menghilang lagi setelah ketika kau menekan
delete. Sekarang
aku mengerti kenapa kau
dan Tuan Han saling bertarung.” Ucap Jaksa Han
“Tapi... Apa yang membuatku paling
penasaran... Apa
sebenarnya benda ini?” kata Jaksa Han menunjuk ke
arah komputer, lalu berjalan mendekati Kang Chul.
“Mulai sekarang, kau harus jawab. Darimana Han Sang Hoo dapat benda itu dan apa
hubungan kalian berdua? Darimana
kau tahu bahwa aku yang
memiliki komputer itu? Siapa pemilik awal tablet itu? Siapa wanita yang menghilang setelah ditembak itu? Bagaimana kau bisa datang ke ruanganku?” ucap Jaksa Han sambil menarik rambut Kang Chul.
Kang Chul hanya diam saja, Jaksa Han pun melepaskan
tanganya sambil menepuk pundak Kang Chul mengajak mereka mulai. Kang Chul melihat Jaksa Han mengambil pipa besi. Jaksa
Han mengatakan akan membalas dendam
atas perbuatan Kang Chul 10
tahun silam dan langsung memukulnya berkali-kali
tanpa ampun.
Lalu Jaksa Han menendang bangku yang membuat Kang Chul
terjatuh, dan kembali memukul dengan pipa bertubi-tubi. Di depan dua penjaga
bisa mendengar orang yang memukul dengan besi. Wajah Kang Chul sudah penuh
dengan darah begitu juga bajunya. Jaksa Han terlihat sudah puas melampiaskan
semua dendamnya.
“Hei.... Bicaralah...” ucap Jaksa Han mendorong Kang Chul dengan pipanya,
Kang Chul terlihat masih tersadar.
Terdengar bunyi deringan telp, Ketua Dewan menelp kenapa
Jaksa Han tak datang. Jaksa Han mengaku ada urusan
mendadak dan akan segera ke sana lalu menutup
telpnya. Sambil mengelap keringatnya, Jaksa Han mengatakan sejak
Kang Chul masih muda memang terkenal orang yang sangat tenang tapi menurutna kali ini akan berbeda.
“Kau juga tahu itu, 'kan? Kau pasti tahu apa yang ada di dalam tablet
ini. Kau harus
jawab pertanyaanku.” Kata Jaska Han memegang
komputer didepanya.
“Rumah sakit.” Ucap Kang Chul dengan sisa tenaganya, Jaksa Han tak
mendengar lalu mendekatinya meminta Kang Chul mengatakanya.
“Aku harus membawa benda itu ke rumah sakit.” Ucap Kang Chul, Jaksa Han meminta kang Chul mengatakan
dengan jelas kenapa harus ke rumah sakit
Soo Bong mondar mandir dengan wajah gelisah, karena Kang
Chul belum juga menelp, lalu merasa menyesal karena seharusnya tak
bekerja ditempat tuan Oh, terdengar bunyi suara di ponselnya.
Soo Bong melihat ada episode baru dari serial W. Sebelum membacanya Soo Bong
berdoa agar tak melihat sesuatu yang menakutkan.
Ia melihat judulnya [Rahasia
Tablet] mulutnya langsung menjerit kaget karena Kang Chul
berdarah setelah dipukuli habis oleh Jaksa Han. Buru-buru ia menutup mulutnya
karena tak ingin membuat kegaduhan dirumah sakit.
“Aish! Apa aku bilang Hyung, kau itu harus hati-hati.” Ucap Soo Bong khawatir.
Di gudang
Jaksa Han sudah duduk dikursi dan Kang Chul duduk
didepanya, lalu Jaksa Han mengartikan ia harus
percaya apa kata Kang Chul tadi. Kang Chul
membenarkan, Jaksa Han langsung berdiri melihat Kang Chul yang menangis dan
langsung memberikan tendangan di wajahnya. Kang Chul kembali jatuh terkapar.
Dua penjaga melihat Jaksa Han keluar gedung, Jaksa Han
memerintahkan keduanya masuk dan mengawasi Kang Chul. Dua penjaga mengerti,
Jaksa Han teringat kalau Kang Chul itu sudah mati jadi Tidak
apa-apa meski nanti meninggal
dan memperingatakan agar jangan memberikan setetes air pun.
Kang Chul melihat dua pasang sepatu pria masuk ke dalam
gudang, lalu menarik dan membantunya untuk kembali duduk dikursi. Jaksa Han
memegang komputernya dan menelp Sekertarisnya agar memberitahu Ketua Dewan akan
mampir di suatu tempat dulu.
Digudang
Kang Chul bertanya
Jam berapa sekarang, Si
penjaga binggung. Kang Chul meminta agar mengatakan saja jam berapa sekarang. Penjaga memberitahu sudah Jam
02:30 pagi. Kang Chul menegakan kepalanya mengatakan itu artinya sudah 30 menit sekarang jadi Dia harusnya ada di sini
sekarang. Si penjaga kebingungan. KangChul menatap
penuh amarah.
“Soo Bong.... Ambilkan benda itu sekarang dan Jaga benda itu.” Ucap Kang Chul lalu melihat tulisan bersambung, Dua
pengawal makin bingung dengan yang dikatakan Kang Chul.
Soo Bong membawa tulisan dalam komik [Soo Bong. Ambilkan benda itu sekarang dan Jaga benda itu] Ia bingung kenapa Kang Chul memanggil namanya. Lalu teringat
saat didepan rumah sakit sebelum Kang Chul kembali ke dunia Komik.
“Jangan menangis, tunggu saja. Akan kukirim pesan SOS padamu.” Pesan Kang Chul.
Soo Bong berpikir itu adalah yang dimaksud pesan SOS oleh
Kang Chul lalu berlari masuk ke dalam ruangan.
Jaksa Han berhenti ke sebuah tempat, pengawalnya melihat
Jaksa Han yang membawa komputer Sepertinya itu berat jadi biar ia membantu untuk membawakanya. Jaksa Han
menolak menyuruh pengawalnya agar menunjukan jalan saja.
Soo Bong berlari masuk ke dalam ruang rawat memberitahu
episode komik W baru diposting lagi. Tuan Oh terlihat kaget, lalu Apa ada yang terjadi
dengan Kang Chul. Soo Bong juga tak tahu tapi
menurutnya Kang Chul mungkin akan mati, Tuan Oh langsung mengambil ponsel milik Soo Bong. melihat Kang Chul yang mengatakan [Soo
Bong. Ambilkan benda itu
sekarang. Jaga benda itu]
“Dia meninggalkan pesan itu
padaku. Pesan itu
untukku, 'kan? Dia
bilang aku akan mengambil
benda itu. Apa yang
dia maksud dengan benda
itu? Benda apa itu?” ucap Soo Bong binggung lalu
berpikir yang dimaksud itu adalah komputer milik Tuan Oh.
Tuan Han masuk ke dalam sebuah rumah sakit, sebelum masuk
lift pengawalnya bertanya dilantai berapa. Tuan Han mengatakan Lantai
8, kamar rawat inap di ruangan nomor 810. Keduanya masuk dan pengawalnya menekan tombol lantai 8.
Flash Back
Kang Chul menyebut kata Rumah
sakit. Jaksa Han meminta Kang Chul mengatakan sekali lagi
karena tak mendengarnya. Kang Chul mengatakan harus membawa benda itu ke rumah sakit. Jaksa Han bertanya membawa apa, apakah yang dimaksud komputer itu dan
bertanya kenapa harus membawanya.
“Aku harus menyelamatkan seseorang.” Ucap Kang Chul, Jaksa Han bertanya siapa orangnya. Jaksa
Han melihat Tablet yang dibawanya, yang tak boleh dipegang oleh siapapun.
“Biar kuperjelas... Wanita yang ditembak oleh Han
Sang Hoon dan
menghilang adalah Oh
Yeon Joo, istrimu.” Ucap Jaksa Han yang melihat
ada noda darah digudang.
“Jadi Karena itulah kau
membunuh Han Sang Hoon. Istrimu yang mengalami kelumpuhan otak tinggal di penthouse-mu. dan meninggal
beberapa saat yang lalu.” Jaksa Han
sebelumnya melihat Tuan Han yang meninggal didalam mobil dan bisa membayangkan
Yeon Joo ada di rawat dalam penthouse.
Kang Chul membenarkan kalau Yeon Joo itu meninggal, Jaksa
Han ingin tahu maksudnya. Kang Chul mengatakan bisa
menghidupkannya lagi dengan
komputer itu jadi Jaksa Han juga
sudah lihat apa yang
bisa dilakukan komputer itu maka karena
itulah ingin mengambil
tablet itu.
“Jadi maksudmu Menghidupkan nyawa istrimu? Apa dia akan bangkit dari
kematian jika kau
menekan tombol enter?” kata Jaksa Han, Kang Chul
tertawa mendengarnya.
“Caranya, harus digambar.” Ucap Kang Chul, Jaksa Han seperti tak mengerti.
“Pemilik komputer itu harus menggambarnya. Karena itulah aku ingin membawanya ke rumah sakit. Si Pemilik komputer itu ada di rumah sakit sekarang.” Ucap Kang Chul.
Jaksa Han tertawa lalu berteriak marah menarih Kang Chul,
karena menganggap dunia ini adalah komik jadi Mana
mungkin bisa membangkitkan seseorang
melalui gambar. Kang Chul pikir jaksa Han itu tadi bisa
melihat kalau itu seperti komik.
Jaksa Han menyuruh Kang Chul melanjutkan omong kosongnya, setelah itu keluar
dari gudang.
Ia meminta pengawalnya agar memanggil orang
lagi karena harus memeriksa sesuatu. Salah seorang pun pergi dan
yang lainya berjaga didepan pintu.
Tiga orang berdasi masuk ke dalam penthouse. Do Yoon
bertanya siapa mereka karena tidak bisa datang tanpa izin. Salah seorang pengawal memberitahu sudah dapat izin dari Presdir Kang. Do Yoon mendorongnya saat akan masuk karena tak percaya, dan tak
percaya dengan perkatan kalau itu perintah Kang Chul.
“Dia sudah meninggal. Beraninya kau menggunakan
namanya? Kami
menyewa tempat ini untuk
klien VIP kami. Kalian
tidak bisa menerobos
masuk sini.” ucap Do Yoon.
Salah satu pengawal menelp melaporkan Seo
Do Yoon tidak mau
mengizinkan masuk lalu memberikan ponselnya
agar berbicara langsung dengan Kang Chul. Do Yoon mengambil ponselnya, Kang
Chul meminta Do Yoon untuk membiarkan masuk. Do Yoon merasa Kang Chu itu sudah
tak waras bertanya apa yang akan dilakukanya.
Kang Chul melirik Jaksa Han yang memegang ponselnya,
mengatakan agar membiarkan mereka melihatnya. Jaksa Han pun menutup ponselnya,
Kang Chul terlihat lemas. Pelayan mengantar tiga orang pria masuk kamar dan
melihat di layar monitor hanya ada garis lurus.
Jaksa Han memastikan kalau memang Yeon Joo sudah
meninggal, pengawalnya membenarkan sudah
meninggal beberapa saat yang lalu dan memang
terkena luka tembak. Jaksa Han pun menyuruh
pengawalnya agar keluar dari rumah Kang Chul sekarang.
“Bagaimana aku harus menganggap hal ini?” tanya Jaksa Han kembali duduk di kursi
“Kau bisa mengkonfirmasinya
sendiri.” Ucap Kang Chul. Jaksa Han menanyakan caranya.
“Jika gambar bisa... membuat istriku hidup lagi, maka itu sudah merupakan bukti
yang cukup. Itu akan
menjawab semua pertanyaanmu.” Kata Kang Chul
menyakinkan.
Jaksa Han membawa tabletnya mengingat ucapan Kang Chul “ Rumah Sakit HanGuk Sungjin, Ruang Rawat nomor 810. Namanya Oh Seong
Moo.”
Kang Chul akhirnya bisa mengetahui Jaksa Han sudah sampai
ditempat yang dituju dalam waktu 30 menit, pengawal binggung ucapan Kang Chul.
Lalu mengatakan “Park Soo Bong Ambilkan benda itu sekarang dan Jaga benda itu.” Tulisan bersambung pun terlihat, Kang Chul langsung
menghilang.
Dua pengawal binggung melihat Kang Chul yang tiba-tiba
menghilang didepanya. Kang Chul sudah berpindah ke gudang minuman yang terang
berderang.
Di rumah sakit
Pengawal bisa menemukan kamar 810, dan Jaksan melihat
nama di papan depan adalah Yoon Sun Ae, bukan Oh Seong Moo yang ada disana. Pengawal mengetuk pintu dan perawat yang
ada disana kaget melihat Jaksa Han datang ke rumah sakit.
“Selain pasien itu, apa ada pasien bernama Oh Seong Moo... yang dirawat di ruangan ini?” tanya Jaksa Han
“Ini ruangan VIP. Aoa Kau mau aku mencari pasien Oh Seong
Moo?” ucap si perawat seperti kagum dengan Jaksa Han
“Tidak, terima kasih. Aku pasti salah ruangan jadi Kau bisa kembali bekerja.” Ucap Jaksa Han, Perawat pun keluar ruangan. Pengawal
berbisik bertanya-tanya kenapa Kang Chul itu berbohong
Kang Chul berlutu didepan gudang dengan tangan terikat,
dalam hatinya bergumam
“Dugaan ketiga...Ketika aku berada
di dunia nyata...,maka aku bisa memanggil karakter komik dengan persepsiku.” Gumam Kang
Chul
“Sekarang ini, aku memanggil Han
Chul Ho......ke dunia nyata.” Kata Kang Chul berkonsetrasi penuh.
Jaksa Han ingin mengumpat kesal saat membalikan badan
melihat ruangan berubah, terdengar suara Soo Bong dibelakang yang dimaksud Kang
Chul itu adalah komputer dan bertanya-tanya bagaimana cara mengambilnya.
Ketiganya sama-sama membalikan badan, Tuan Oh dan Soo Bong kaget melihat Jaksa
Han ada didepan mereka.
“Apa kau Oh Seong Moo?” tanya Jaksa Han,
Tuan Oh membenarkan,
“Jadi Kau Oh Seong Moo rupanya tapi Kalian tadi tidak ada disini. Ah... Tunggu.... Kenapa kau mirip sekali dengan Han Sang Hoon?” ucap Jaksa Han, Tuan Oh melirik pada tablet yang
dipegang oleh Jaksa Han.
“Kau.... Kau Han Sang Hoon, 'kan?” ucap Jaksa Han menunjuk ke wajah Tuan Oh.
Saat itu juga Soo Bong mendorong badan Jaksa Han
mengambil komputernya, Jaksa Han berteriak aga mengembalikanya dengan mencekik
leher Soo Bong, Tuan Oh mengambil tiang infus dan langsung memukul bagian belakang
dan kepalanya, Jaksa Han pun jatuh tergeletak tak sadarkan diri.
Ia buru-buru mengambil komputer menaruh diatas meja dan
menyalakanya, Soo Bong binggung melirik Jaksa Han yang bisa ada dalam dunia
nyata, Tuan Oh dengan cepat bisa menyalakan tabletnya, Soo Bong masih tak
percaya kalau itu duplikasi Komputernya tapi Apa
fungsinya akan sama seperti tablet
yang asli.
Saat itu juga Jaksa Han yang tergeletak dilantai
menghilang, Soo Bong panik melihatnya karena udah
tidak ada. Tuan Oh hanya melihat seperti tak peduli
dan buru-buru mengambar, lalu melihat tanganya seperti komik yang akan
menghilang, tapi ia tak peduli tetap mencoba mengambarnya.
Dua orang pekerja seperti kelelahan karena berkerja
seharian, lalu bertanya pada salah tahu temanya apakah memegang
kuncinya. Keduanya masuk gudang dan dikejutkan dengan melihat
Kang Chul yang terkapar dengan tangan teringat dan banyak darah. Lalu mencoba
mendekat untuk membangunkanya.
Monitor di layar terlihat normal, Yeon Joo berbaring tanpa
bantuan alat nafas lalu membuka mata melihat di tempat yang tak asing baginya.
Do Yoon masuk kamar sambil menelp mengatakan Datanglah
ke hotel dulu karena harus
menjelaskan sesuatu pada mereka. Yeon Joo
bisa melihat Do Yoon yang ada didepanya.
“Presdir Kang berada dalam
bahaya..., tapi
sebenarnya, dia...” ucap Do Yoon kaget melihat
Yeon Joo bisa membuka mata dan langsung memanggil perawat berlari keluar
ruangan Dan tulisan bersambung pun keluar.
Soo Bong datang ke gudang, menanyakan pada pegawai
disana Sejak
kapan itu. Pegawai mengatakan 20 menit yang lalu. Ponsel Soo Bong berbunyi, Yeon Joo bisa menelp Soo Bong,
Soo Bong menjerit kaget mengetahui itu Yeon Joo yang menelpnya. Yeon Joo
membenarkan dan bertanya apa sebenarnya yang terjadi.
“Apa Kau serius ini Yeon Joo Noona?” ucap Soo Bong tak percaya, Yeon Joo membenarkan dan
mengatakan kalau ia pasti
sudah selamat.
“Di mana kau? Di mana kau sekarang?” tanya Soo Bong panik
“Aku di sebuah hote dan baru saja kembali ke dunia ini.” ucap Yeon Jo yang duduk di kantor khusus pegawai.
“Apa Kau baik-baik saja? Apa Kau bisa bicara? Oh iya, kita lagi bicara sekarang,
jadi kau pasti bisa bicara… Apa Kau
terluka? Apa tangan dan kakimu
bisa bergerak? Apa kau
ingat segalanya? Bagaimana
lukamu?” kata Soo Bong terlihat sangat bersemangat mengetahui
Yeon Joo bisa kembali.
“Aku Tidak sakit.... Aku sungguh baik-baik saja.” Kata Yeon Joo
“Kau membuatku takut setengah
mati.” Ungkap Soo Bong, Yeon Joo pun bertanya bagaiman ia bisa
hidup lagi.
“Itu karena gambarnya Tuan Oh.” Kata
Soo Bong, Yeon Joo bertanya apakah ayahnya sudah kembali normal. Soo Bong
memastikanya
Yeon Joo tak percaya karena Ayahnya itu tidak
menjawab teleponnya. Soo Bong pikir mungkin
ada Tuan Oh di hotel sekarang karena sedang menunggu webtoonnya akan diposting. Tuan Oh dengan infus yang masih menempel mengecek
postingan komik dari komputernya.
“Dia mungkin pergi ke sana setelah melihat webtoon itu. Aku disini mencari Kang Chul.” Jelas Soo Bong, Yeon Joo bertanya dimana. Soo Bong
mengatakan gudang itu Tempat Kang Chul disiksa.
Yeon Joo binggung kenapa Kang Chul bisa disiksa, Soo Bong
menceritakan datang mau menjemputnya, tapi ternyata Kang Chul tidak ada
di sini.
Flash Back
Dua perkerja membawa Kang Chul ke depan toko dan terlihat
benar-benar kelelahan. Salah satu pegawai berpikir mereka itu harus memanggil
ambulance sekarang dan meminta teman lainya agar memberitahu bos mereka. Kang Chul
memegang tangan satu pria meminta agar dipanggilkan Taksi karena ia mau pergi
ke hotel. Tapi pegawai itu piki Kang Chul harus segera dibawa ke rumah sakit
sekarang.
Soo Bong menceritakan saat pegawai memanggil Ambulance
tapi tiba-tiba Kang Chul menghilang menurutnya itu karena ingin melihat Yeon
Joo di hotel. Yeon Joo panik bertanya apakah Kang Chul terluka parah, lalu
menanyakan tentang ayahnya apakah baik-baik saja.
“Dia khawatir kalau kau sudah
mati. Kau tak
perlu jadi orang yang
khawatir sekarang.” Kata Soo Bong, Yeon Joo
mengerti.
“Aku akan membaca webtoon untuk melihat kelanjutannya. Semoga itu lebih cepat.” Ucap Yeon Joo
Setelah menutup telpnya, pegawai hotel masuk. Yeon Joo
mengucapkan teimakasih karena boleh meminjam telp lalu meminta izin menggunakan internetnya juga. Yeon Joo membaca webtoon terkejut melihat Kang Chul
yang terluka parah mengatakan [Aku harus menyelamatkan
seseorang.] Ia hanya bisa menangis karena Kang Chul harus disiksa
oleh Jaksa Han.
Yeon Joo menunggu didepan hotel menunggu Soo Bong yang belum datang juga, ketika membalikan badan ingin masuk hotel mendenga ada
bunyi petir yang sangat keras. Yeon Joo kaget melihat hujan yang turun dengan
deras lalu melihat sosok So Hee datang ke hotel dengan membawa payung.
Keduanya saling menatap tapi sepertinya So Hee tak
mengenalinya masuk kedalam hotel dengan membawa payungnya. Yeon Joo binggung
dan melihat ada tulisan [Episode terakhir]
bersambung ke episode 15
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Haduuh .. Mesti komen gmn y .. Di tunggu eps selanjutnya mbk .. Selalu berharap happy ending
BalasHapusMakin lama ceritanya makin berat, harus fokus bgt biar ngeh ini dunia nuata ato dunia W.. tqvm unni,lanjut yaa ceritanyaa....
BalasHapusduhh penasarannn....
BalasHapusditunggu ep selanjutnya ya
berharapp happy ending
Keren abis ni.. Gak sbar nunggu eps slnjutnya. ..Smga happy ending..
BalasHapusDitunggu kelanjutannya min ;)
BalasHapusDitunggu kelanjutannya min ;)
BalasHapusLee jung suk keren abis
BalasHapus