PS : All
images credit and content copyright : SBS
Jung Won sampai di depan kantor SBC dan masuk dengan
wajah menahan amarah, saat itu Soo Jung baru datang melihat mantan tunangan
masuk ke dalam kantornya. Di dalam kantor Na Ri mengejar Hwa Shin bertanya apakah menyukai
cumi-cumi hidup karena akan
pergi ke pantai.
“Haruskah kita menangkap beberapa
cumi-cumi dan
memasaknya menjadi sup? Aku
cukup ahli membuatnya jadi Maafkan
aku untuk kemarin.” Ucap Na Ri mencoba
membujuknya.
“Kita tinggal di lingkungan yang
sama, jadi tidak
enak membiarkan masalah ini berlarut-larut. Jika kau tidak suka sup cumi, maka kita
bisa membumbuinya saja. Tapi
kau harus lebih dulu bertempur dengan mereka saat memotongnya di papan. Apa Kau bisa membantuku melakukannya?” kata Na Ri, Hwa Shin hanya diam saja.,
“Kalau begitu, ayo makan cumi
segar dan minum soju di
atap saat aku kembali nanti. Ayo
lakukan bersama Go Jung Won.” Ucap Na Ri, Hwa Shin
tetap diam melirik Na Ri yang terlihat memang cantik lalu masuk kedalam. Na Ri
tak melihat kalau yang dimasuki Hwa Shin toilet pria dan tetap mengikutinya,
akhirnya ia buru-buru keluar dari toilet sambil meminta maaf.
Na Ri keluar dari toilet dengan wajah kesal karena Lee
Hwa Shin mudah sekali marah. Jung Won baru datang
mendengar Na Ri yang seperti baru berbicara dengan Hwa Shin lalu bergegas masuk
ke toilet, lalu memeriksa semua pintu kalau tak ada orang selain mereka berdua.
“Semakin aku pikirkan, maka aku
tidak sanggup menahannya karena diriku
semakin marah. Kemarin,
aku tidak bisa berkata apa-apa karena kau membuatku sangat terkejut.Aku tidak akan membiarkanmu
mencuri Pyo Na Ri dariku. Jangan
pernah menatapnya, ataupun
bicara padanya.” Ucap Jung Won
memperingatinya, Hwa Shin mengangguk mengerti.
“Kau
adalah si bodoh yang menjodohkan kami, karena kau tidak menyadari
perasaanmu yang sebenarnya. Selain itu Kau
idiot gila yang menggunakan Ppal Gang sebagai alasan untuk pindah ke dekat tempat
tinggalnya. Ditambah lagi, Kau si
mesum yang menatap wanita sahabatmu dan
menjadi bersemangat karena. Kau bajingan yang bahkan
memukulku dari belakang saat
kita sedang latihan tinju.” Kata Jung Won penuh
rasa amarah
Hwa Shin membenarkan, Jung Woon menyuruh Hwa Shin
mengunci mulutnya dan tetaplah diam lalu keluar dari toilet. Hwa Shin terlihat menahan rasa
sedihnya, Jung Won pun sudah sampai di lobby tapi akhirnya memutuskan untuk
kembali lagi masuk ke dalam gedung.
Hye Won sedang berlatih distudio untuk membawakn berita,
Hwa Shin datang menemuinya dengan wajah sendu. Hye Won menyuruh seniornya untuk
menyadarkan dirinya karena pasti akan
kehilangan keduanya, baik cinta maupun sahabatnya.
“Jung Won dan aku tidak akan
pernah putus
hubungan hanya karena seorang gadis. Hubungan kami tidaklah
seenteng itu.” kata Hwa Shin yakin
“Apa Kau berpikir begitu?” ucap Hye Won melirik melihat Jung Won masuk ke dalam
ruangan studio.
“Kenapa kau membiarkan Pyo Na Ri menyimpan
cinta sepihak padamu selama tiga tahun?” tanya Jung
Won marah , Hwa Shin menyuruh Hye Won untuk pergi. Hye Won pun tak ada alasan
untuk keluar.
“Aku tidak pernah melihat Presdir Go
seperti ini. Biarkan
aku menyaksikan sesuatu yang menyenangkan, Senior.” Ucap Hye Won, Hwa Shin pun tak bisa berbuat apa-apa
“Kau seharusnya menegaskan
padanya, agar dia lebih cepat mengakhiri
perasaan itu. Apa Kau tidak
berpikir betapa berat baginya selama itu? Lalu Kau
menyebut dirimu pria, tapi menggantungkan perasaannya selama tiga tahun? Bahkan meski itu cinta sepihak, kau
menerimanya secara gratis selama tiga tahun! Dasar Kau
bajingan arogan.” Ucap Jung Won, Hwa Shin
meminta agar Jung Won menghentikanya.
“Hentikan apa maksudmu ? Aku bahkan belum bicara lebih
dari tiga menit. Kau harusnya, memikirkan
perasaan seorang gadis yang menahannya selama tiga tahun. Tapi Kau saja tidak kuat bertahan
selama tiga menit!” tegas Jung Won marah
“Aku tahu bahwa aku menyebabkan
masalah itu terjadi, jadi hentikan sekarang! Jika saja aku menerima perasaan
Pyo Na Ri saat itu, semua ini tidak akan terjadi. Kau tidak akan terlibat dan kita
tidak perlu bertengkar. Apakah
begitu maumu? Apa Kau marah
padaku karena aku tidak melakukannya? Jadi,
haruskah aku mengubah pikiran Pyo Na Ri sekarang?”
kata Hwa Shin dengan nada tinggi.
Jung Won mengumpat temanya itu sudah gila, lalu
menyarankan agar sebaiknya tidak sampai ketahuan oleh Pyo Na Ri dan jangan pernah menunjukan perasaannya karena sudah
terlambat dan tidak bisa melakukannya tiga tahun lalu jadi tidak punya kesempatan lagi
sekarang. Hwa Shin mengejek Jung Won itu tak
percaya diri sekarang.
Jung Won tak percaya lalu bertanya apakah Hwa Shin
tidak.... Hwa Shin tahu kalau temanya meminta melepaskannya. Hye Won memberitahu kalau Na Ri datang. Na Ri masuk
ruangan heran melihat Jung Won ada didalam ruang siaran.
“Jangan pernah ketahuan.. Kau akan mati kalau sampai
ketahuan. Aku mempercayaimu.” Tegas Jung Won
“Jangan mempercayaiku.” Balas Hwa Shin, Jung Won pun berjalan pergi sambil
merangkul Na Ri keluar dari ruangan.
Hwa Shin berteriak memanggil temanya tapi Jung Won tak
mengubrisnya, Hwa Shin berteriak histeris
agar tak mempercayainya berkali-kali, karena dengan begitu ia bisa
melakukan apa pun yang dinginkanya. Hye Won melihat
Hwa Shin terlihat frustasi berkomentar kalau
sangat menyedihkan sekali melihatnya langsung.
“Aku tidak bisa melakukan apa pun
karena kau terus saja mempercayaiku. Tolong jangan memercayaiku.” Kata Hwa Shin, tiba-tiba terdengar suara Soo Jung dari
ruang kontrol dibagian atas.
“Reporter Lee.... Kau bisa melakukannya!” ucap Soo Jung memberikan semangat.
Di dalam lift
Na Ri melihat wajah Jung Won tak seperti biasanya, lalu
bertanya apakah terjadi sesatu antara mereka berdua dan berpikir kalau mereka
itu bertengkar. Jung Won hanya diam saja, Na Ri tak menyangkan mereka itu bisa
bertengkar juga. Jung Won mengatakan kalau mereka tidak
bertengkar dan tidak
pernah bertengkar.
Keduanya akhirnya keluar dari lift, Na Ri pikir seharusnya Jung Won menelepon sebelum dating, lalu bertanya apakah ia sekarang tidak
datang untuk menemuinya. Jung Won hanya diam
saja. Na Ri memberitahu akan
pergi ke luar kota besok pagi dengan Reporter Kye dan menginap
semalam di sana.
“Apa Kau tidak suka melihat laut? Menurutku dkan lebih baik melihatnya
bersama.” Kata Na Ri seperti mengajak Jung Won
Jung Won terdiam mengingat saat kejadian diatap,
perkataan Hye Won “ padamu selama tiga tahun. Kau bisa menang hanya dengan
mengakui perasaanmu padanya.”
“Apa Kau lebih menyukaiku atau Hwa
Shin?” tanya Jung Won, Na Ri binggung karena tiba-tiba Jung
Won menanyakan hal itu.
“Aku tanya apakah Kau lebih
menyukaiku atau Hwa Shin?” ucap Jung Won, Na Ri ingin
menjawab tapi Jung Won pikir tak perlu menjawabnya karena Pertanyaannya kekanakan. Na Ri hanya tertawa mendengarnya.
“Apanya yang lucu? Jadi Siapa yang lebih kau sukai?” kata Jung Won, Na Ri mencoba menjawab dan Jung Won
kembali tak ingin Na Ri menjawabnya merasa Pertanyaannya tidak dewasa dan bergegas pergi meninggalkanya.
“Dia tidak akan menang jika aku
merayunya di pantai.” Ungkap Na Ri tersenyum
bahagia.
Nyonya Kim menuruni mobil ke tempat adiknya, lalu membahas perintahnya pada Sek Cha untuk
mencaritahu nomor si penyiar cuaca itu, tapi kenapa belum ada kabar juga. Sek Cha pikir
Nyonya Kim tidak
perlu mengetahui nomornya. Nyonya Kim kaget
mendengarnya.
“Saat pria dan wanita terlibat
cinta yang bergairah, lambat
laun hal itu sendiri yang akan membuat mereka terpisah. Kelihatannya, mereka dalam
situasi semacam itu sekarang. Kau lihat
Presdir bertingkah aneh saat rapat, Bahkan
menyuruh saya yang datang menjemput Pyo Na Ri pagi tadi.” Kata Sek Cha, Nyonya Kim mulai mempercayainya.
“Jika Anda mengawasi dari jauh, maka sebentar lagi pun mereka akan
putus.” Kata Sek Cha, Nyonya Kim pun menyuruh pergi lalu masuk
ke dalam restoran milik adiknya. Sek Cha melaporkan pada Jung Won kalau sudah
melakukan perintahnya.
Nyonya Kim bertanya apakah adiknya sudah meminum
obatnya. Kim Rak senang melihat kakaknya datang jadi memintanya
agar membantu mencuci piring. Nyonya Kim tak peduli mengambil botol kotak
obatnya dan mengocoknya seperti terdengar kalau obatnya berkurang, tak percaya
akhirnya sang adik mau melakukannya.
“Apa Kau mengalami efek sampingnya?” tanya Nyonya Kim
“Aku berdandan seperti ini
karenamu, kau harus tahu itu” ucap Kim Rak kesal dengan kacamata hitamnya lalu
menyuruh kakaknya untuk segera mencuci piring.
“Kau memang harus melakukan
hal-hal semacam itu. Satu-satunya cara agar kau dapat
memiliki anak dan bisa
menikah.” Kata Nyonya Kim senang
Na Ri mendapatkan selama dari para temanya karena pergi
dengan Reporter
Kye bahkan bisa minum soju juga dengan seniornya. Na Ri
mengatakan akan melakukannya lalu
menerima telp dari dokter.
Hwa Shin baru pulang kantor memasuk ke dalam mobil, saat
itu Na Ri tiba-tiba ikut masuk mengajak Hwa Shin segera pergi ke rumah sakit
sekarang. Hwa Shin hanya memalingkan wajahnya seperti menahan perasanya, Na Ri
meminta Hwa Shin agar menatapnya.
“Bagaimana bisa kau tidak
menatapku seharian ini? Apakah
melemparkan es krim padamu adalah kesalahan besar? Apa yang sedang kau lakukan padaku?”
kata Na Ri sedih
“Aku tidak mau melihatmu.” Tegas Hwa Shin dengan marah, Na Ri tak percaya kalau
Hwa Shin benar-benar tidak ingin melihatnya.
“Aku akan terlibat masalah jika
bersamamu.” Ucap Hwa Shin, Na Ri bertanya oleh
siapa. Hwa Shin mengaku kalau itu ibunya.
“Sejak kapan kau mendengarkan
Ibumu dan Sejak kapan kau pernah
mendengarkan orang lain?” sindir Na Ri tahu Hwa Shin
berbohong, Hwa Shin menyuruh Na Ri keluar dari mobilnya.
“Mereka ingin kau datang sekarang dan tadi Dokter meneleponku. Mereka bilang kau tidak pergi
terapi lagi sejak terakhir datang bersamaku. Apa Kau
benar-benar ingin mati?” kata Na Ri lalu memberikan
satu es krim untuk Hwa Shin
Hwa Shin hanya diam saja, Na Ri meminta Hwa Shin untuk
memakanya setelah itu mereka pergi bersama, Hwa Shin hanya diam saja. Na RI
dengan baik hati akan membukakannya untuknya jadi setelah itu mereka bisa segera pergi ke rumah
sakit. Hwa Shin tetap diam, Na Ri akhirnya memakanya sendiri dengan sengaja
memberitahu kalau es krimnya itu sangat nikmat.
“Memangnya aku anak kecil? Apa kau pikir Aku ini anak-anak?” teriak Hwa Shin marah
“Ya, benar... Kau seperti anak-anak yang takut
pergi ke rumah sakit. Semua Anak-anak
kecil selalu membenci rumah sakit. Jadi Ayo
pergi sekarang” ucap Na Ri mencoba merayu dengan es krim yang
lainya. Hwa Shin menatap bibir Na Ri
yang belepotan dengan es krim,
“Kapan kau mulai berkencan dengan
pria... kalau kau selalu seperti ini? Apa Kau belepotan makan es krim di
depan pacarmu juga?” tanya Hwa Shin
“Entahlah... Tapi Sepertinya hanya di depanmu.” Kata Na Ri, Hwa Shin dengan tanganya membersihkan es
krim yang ada di bibir Na Ri lalu mengumpat itu kotor dan menyuruhnya keluar. Na
Ri seperti tak berhasil membunjuk Hwa Shin.
Di sekolah
Chi Yeol bertanya Ibu mana
yang akan datang nanti, Bbal Gang mengatakan tidak punya Ibu. Chi Yeol bertanya apakah keduanya akan datang bersamaan.
Bbal Gang tak bisa membayangkan kalau keduanya datang maka akan membuatnya
merasa sangat malu lalu bergegas keluar kelas, Dae Goo berteriak memberitahu
Bbal Gang kalau harus kembali pada pukul 10.
“Dan Na Ri akan ada di sini, kan? Apa Dia tidak datang?” ucap Dae Goo,
Saat itu Na Ri sedang dalam perjalan bersama dengan Sung
Sook pergi menuju pantai.
“Bagaimana bisa dia tidak datang
pada hari seperti ini? Dia
semestinya datang meskipun sedang sibuk. Apa Kau
tidak mengtakan apa-apa padanya?” ucap Dae
Goo
“Aku akan mengurusnya.” Ucap Chi Yeol, Dae Goo masih tak setuju dengan
keputusan temanya
“Dia tidak memikirkan soal uang
dan berusaha menguliahkanku di
Fakultas Kedokteran. Aku
ingin meringankan bebannya saat masuk kuliah.” Ucap
Chi Yeol duduk di kursinya.
Dae Goo memperingatkan kalau sampai Na Ri tahu Chi Yeol mengambil jurusan lain tanpa
persetujuannya, maka akan
dibakar hidup-hidup di Rak Villa., selain
itu pasti
akan buru-buru kemari. Jadi meminta agar
menelp Na Ri sekarang dan Jangan sampai dibakar hidup-hidup
olehnya. Chi Yeol berdiri didepan jendela.
“Kau pikir kenapa dia berangkat
pagi-pagi untuk siaran cuaca? Kau
bilang dia akan berusaha menjadi pembaca berita untuk
membayar biaya kuliahmu. Apa
kau gila?” kata Dae Goo mencoba menyadarkanya.
Sung Sook yang ada di mobil menerima telp dari Kim Rak,
Kim Rak sedang mengemudikan mobilnya hanya ingin
tahu apakah Ppal Gang memberitahunya tentang
rapat wali murid pukul
10 nanti. Sung Sook terlihat kaget.
“Maksudku, kau tidak harus datang. Karena Pembaca Berita Bang akan datang, jadi
kau harus mengalah kali ini.” ucap Kim Rak
Sung Sook langsung menutup ponselnya dan melihat jam
ditanganya, setelah itu meminta sopir berhenti setelah itu menyuruh Na Ri untuk
membeli kue beras, Na Ri
turun dari mobil dengan wajah binggung, saat itu juga Sung Sook menyuruh sopir
segera pergi menuju sekolahGureum, Na Ri hanya bisa melonggo ditinggal begitu saja dan mobil
Sung Sook berputar balik arah didepan matanya.
Hwa Shin pergi ke minimarket membeli mie ramen, lalu
melihat Pyo Bum mengambar dengan bertuliskan [Pyo Na Ri] dan bertanya Apakah
gambar itu miliknya. Pyo Bum hanya diam saja, Hwa Shin bertanya apakah
Pyo Bum ingin menjual padanya.
Pyo Bum mengelengkan kepalanya, Hwa Shin akhirnya
penasaran memutarkan kursinya, memberikan penawaran 1000 won. Pyo Bum tetap tak memberikanya, Hwa Shin menaikkan jadi
2000 won, lalu mengeluarkan lembaran uang sebanyak 3000 won.
Kim Rak berjalan dengan Ja Young berkomentar, kalau ibu
tiri Bbal Gang itu akan jadi paling mencolok di antara para wali murid lainya. Ja Yung mengaku gugup karena Ini
pertama kalinya menghadiri
rapat wali murid. Kim Rak pikir tak perlu
gugup. Ja Young berharap
Ppal Gang senang melihatnya.
Tiba-tiba sebuah motor lewat dan membuat mereka kaget, Ja
Young heran karena tempat ini
area sekolah. Kim Rak pikir orang itu pasti
seorang wanita. Ja Young lalu melihat sosok
Sung Sook turun dari motor dengan membanting begitu saja dan bergegas pergi
dengan menenteng sepatunya. Akhirnya keduanya kejar-kejaran berusaha masuk
lebih dulu siapa yang akan sampai sekolahan.
Di ruang kelas, Dae Goo melihat dua ibu Bbal Gang datang
den bertanya dimana keberadaan temanya itu karena keduanya akhirnya datang. Bbal Gang sudah ada didalam kelas, gurunya
bertanya apakah ibunya tak akan datang. Bbal Gang mengelengkan kepala.
Dae Goo dan Chil Yeol akhirnya masuk kelas, saat itu juga
Sung Sook da Ja Young masuk bersama dengan Kim Rak. Gurunya merasa ketiganya
pasti sangat sibuk dan mengucapkan terimakasih karena sudah datang dan meminta
mereka semua untuk duduk.
Semua duduk bersama, Gurunya mulai memanggil wali Dae
Goo, Kim Rak mengangkat tanganya. Lalu gurunya bertanya siapa Ibu
Bbal Gang, semua terlihat binggung akhirnya Sung Sook mengangkat
tangan kalau ia sebagai ibunya. Gurunya merasa Sung Sook pasti
takut datang terlambat jadi harus berlari sampai
kesekolah dan memberikan sapu tangan untuk mengeringkan wajahnya dari keringat.
“Oh... Anda terlihat tidak asing.” Kata Gurunya seperti menyadari kalau didepanya itu para
pembaca berita.
“Maafkan aku, Guru.... Aku pasti tampak kacau sekali sekarang. Aku meninggalkan puteriku dalam
pengasuhan Anda dan baru bisa muncul sekarang.” Ucap Sung Sook bersikap ramah
“Tidak perlu meminta maaf akan hal
itu.” komentar gurunya.
“Guru.... Jika Anda bisa membuat Ppal Gang
masuk ke universitas, aku bersedia melakukan apa pun. Aku tahu dia tidak pintar dalam
belajar, tapi itu juga bukan segalanya,
kan? Mari
temukan bakatnya saja. Kita
masih bisa mengirim dia ke universitas bagus jika mengetahui bakatnya, kan? “ ucap Sung Sook bersikap
selayaknya ibu, Bbal Gang hanya diam saja.
“Masalahnya adalah hanya ada satu
orang yang bisa
berada di posisi pertama. Kita
seharusnya melihat kriteria lain, bukan hanya dari pelajaran saja. Bukankah masyarakat akan lebih
bahagia jika semua orang bisa menjadi
posisi satu. Apakah kau tidak merasa ada sesuatu yang
sangat dikuasi Bbal
Gang-ku? Semua
anak, setidaknya.. maksudku,
mereka pasti memiliki suatu hal yang di
sukai.” Ucap Sung Sook
Sung Sook percaya bahwa
setiap anak mampu berada di posisi pertama dan akan
melakukan segalanya, karena hanya
ingin puteriya menemukan
sesuatu yang disukai dan bisa
berada di posisi pertama. Ia meminta agar gurunya bisa
membantu menemukan universitas yang cocok dengannya dan
memita agar menginformasikan. Bbal Gang yang duduk
disampingnya terlihat terharu.
Gurunya mengerti lalu menanyakan pada Ja Young yang ikut
datang. Ja Young akhirnya mengaku sebagai Ibu tiri
Chi Yul.
Semua kaget mendengarnya, Sang guru merasa seharusnya
datang lebih awal, memberitahu kalau Chi Yeol sangat
berbakat dan akan menjadi murid terbaik.
“Tapi, anak itu mengatakan bahwa
biayanya terlalu mahal dan tidak ingin merepotkan kakaknya. Jadi Dia menolak masuk ke Fakultas
Kedokteran. Aku bisa gila karena hal ini.” kata Gurunya, Chi Yul ingin bicara tapi
Ja Young lebih dulu bicara.
“Kau bilang Fakultas Kedokteran? Tentu
saja aku akan mengirimnya ke sana. Dia
memiliki kemampuan.” Ucap Ja Young, Chi Yul tak
percaya Ja Young akan berkata seperti itu.
“Jangan cemas.... Dia akan menjadi dokter handal, karena Chi Yeol sangat dewasa. Jadi Serahkan saja padaku.” Kata Ja Young, Guru pun akan memulai pertemuan satu
persatu.
Sung Sook memasang kembali sepatunya meminta maaf karena anaknya pasti
malu karena datang dalam keadaan seperti ini, Bbal
Gang hanya bisa terdiam saja dengan wajah haru karena ibunya tak maksakan untuk
menjadi nomor satu, tapi dari wajahnya seperti tak bisa berdamai begitu saja
pada ibunya. Kim Rak melihat Sung Sook yang memberikan perhatian pada anaknya.
Na Ri akhirnya sampai ke pantai dan langsung berlari-lari
kesana kemari dengan sedikit bermain ombak. Sementara Jung Won selesai
menandatangi berkas lalu mencoba menelp Na Ri, tapi ponsel Na Ri yang sedang
ada ditas. Sementara Na Ri asik bermain di pantai.
Jung Won terdiam teringat kata-kata Na Ri saat di kantor
SBC “ Apa Kau tidak datang
untuk menemuiku? Aku akan pergi ke luar kota bersama Reporter Kye
besok pagi dan tinggal semalam di sana. Apa Kau tidak suka
melihat laut? Akan lebih baik melihatnya bersama.”
Ia tahu Na Ri yang
pergi dengan Reporter Kye lalu meminta Sek Cha agar mengubungi
kantor penyiar cuaca dan caritahu di mana
Pyo Na Ri setelah itu bergegas keluar
dari ruangan.
Hwa Shin akhirnya pulang dengan membawa lembaran Gambar
Pyo Bum tentang Na Ri, wajahnya terlihat tersenyum. Direktur Oh menelp
mengatakan kalau Kye Sung Sook tidak bisa mencurinya dan bertanya apa yang akan dilakukanya. Hwa Shin terlihat
hanya bisa diam saja.
Hwa Shin masih ada di pingiran pantai dengan lumpur, berbicara sendiri kalau Chi
Yul sudah ada di tingkat akhir SMU tapi ia bahkan tidak bisa membelikannya
makanan enak jadi akan menangkap cumi-cumi hidup dan memasakkan untuknya.
Jung Won melihat Na Ri dari kejauhan saat menangkap
cumi-cumi dilumpur lalu ingin mendekatinya, Sek Cha menahanya karena
akan meminjamkan pakaiannya. Jung Won pikir tak perlu
karena harus
segera ke sana.
Tim berita baru selesai, melihat Ada
seseorang di tengah lumpur. Kru tak percaya Na Ri pergi menangkap cumi-cumi untuk adiknya dan masih tetap di situ. Hwa Shin panik karena Sebentar
lagi pukul 10:30 dan merasa Na Ri itu berencana mati hanya gara-gara menangkap cumi-cumi lalu meminta agar menyuruh Na Ri kembali. Semua kru
seperti tak peduli, akhirnya Hwa Shin berteriak menyuruh Na Ri kembali tapi Na
Ri tak mendengarnya.
Hwa Shin merasa Tenggorokannya sakit tapi Na Ri tidak bisa mendengarnya jadi menyuruh kru agar kembali ke mobil lebih dulu,
lalu ia pun berjalan masuk ke dalam lumpur. Di sisi lainya Jung Won juga
berjalan ingin menghampiri Na Ri, sampai akhirnya keduanya menyadari mereka
sama-sama menuju tempat yang sama. Keduanya berjalan mendekat, sementara Na Ri
sedang asik dengan mencari cumi-cumi.
“Apa yang membawamu kemari?” kata Jung Won sinis
“Aku tidak berada di tempat yang
terlarang.” Balas Hwa Shin
“Kau datang dengan sengaja. Apa Kau tidak bisa menyerah atas
dirinya? Apa Kau mau mencoba melakukan sesuatu
saat aku sedang tidak ada?” sindir Jung Won, Hwa Shin
benar-benar tak percaya melihat temanya.
“Apa Kau tidak pergi bekerja? Apa Kau tidak bisa melakukan hal yang
lebih baik selain menguntit
seorang gadis Atau kau
melakukannya karena tidak memercayaiku? Dan Kau
kemari untuk melihat kami?”kata Hwa Shin dingin
“Kau mulai menyukainya karena aku
menyukai dia, kan? Kau
ingin mengambilnya dariku karena dia
adalah wanitaku.” Teriak Jung Won marah
Hwa Shin langsung memberikan pukulan lebih dulu. Jung Won
bisa menghindarinya dan menendang Hwa Shin sampai jatuh ke lumpur, sambil
berkata kalau Hwa Shin selalu
menginginkan semua yang dimiliki dan selalu merasa iri padanya. Keduanya saling
bergulinga di lumpur, sementara Na Ri tetap sibuk mencari cumi tanpa sadar
dibelakangnya ada perkelahian memperebutkanya.
“Jalani hidupmu dalam kecemburuan
terhadapku. Jika kau
melakukan 10 hal untuknya, maka aku
akan melakukan 100 hal demi dirinya. Aku akan melakukan segala hal yang
bahkan tidak mungkin akan kau coba seumuur
hidupmu.” Teriak Jung Won mulai berdiri. Hwa Shin mendorong Jung
Won sampai terjatuh kembali, Na Ri terlihat senang melihat cumi yang didapatkan
cukup besar sekarang.
“Aku tidak pernah cemburu
sebelumnya... Kau bisa
menghabiskan seluruh hidupmu dalam kecemburuan,
jadi Lakukan yang terbaik semampumu.” Teriak Jung Won dengan posisinya ada diatas badan Hwa Shin
sekarang.
Keduanya kembali berkelahi dan Jung Won bisa membuat Hwa
Shin terjatuh kembali, tiba-tiba Hwa Shin merasakan sakit dibagian dada lalu
mengejek temanya itu milyuner atau gangster karena pintar sekali berkelahi. Lalu mencoba menyerangnya tapi Jung Won bisa membalikan
badan Hwa Shin kembali membuat poisisinya diatas temanya.
“Apa Kau pikir mudah bagiku
membencimu? Apa kita
masih berteman?” teriak Jung Won, Hwa Shin
menjawab tentu saja.
“Apa Kita masih berteman?” teriak Jung Wo, Hwa Shin kembali menjawab dengan
teriakan. Akhirnya keduanya berbaring di lumpur bersama-sama.
“Kau gelisah karena aku, kan?” ucap Hwa Shin
“ Itu karena kau sangat pencemburu!” teriak Jung Won, Hwa Shin mengaku kalau ia memang
cemburu.
“Dan kau cemas serta gelisah
karena aku. Ini semua
karena seorang gadis dan sangat
memalukan.” Kata Hwa Shin, Jung Won memperingatakan
agar temanya itu tak cemburu.
“Kau seharusnya tidak tertangkap
basah takut akan keberadanku. Kau
adalah seorang pria “ ucap Hwa Shin
“Dan Pria macam apa yang pencemburu?” teriak Jung Won, akhirnya keduanya kembali berdiri
Hwa Shin memegang dadanya yang sakit, Jung Won menegaskan
kalau Na Ri itu miliknya, Hwa Shin mengatakan kalau ia suadh tahu. Jung Won
merasa kalau Hwa Shin tak mengetahuinya jadi akan
mengonfirmasinya untuk temanya. Dengan cepat
menjatuhkan Hwa Shin lalu menyeratnya di lumpur, Hwa Shin berteriak agar lepaskanya.
“Lepaskan aku! Aku tidak perlu
melihatnya.” Teriak Hwa Shin, Na Ri melihat hasil
tangkapan cumi yang besar dengan bahagia.
“Pyo Na Ri menyukaiku.” Ucap Jung Won, Hwa Shin berteriak kalau tak ingin
melihatnya.
“Kau tidak perlu menunjukkanya
padaku! Lepaskan
aku!” teriak Hwa Shin tapi Jung Won terus menyeretnya. Hwa
Shin memejamkan matanya merasa tak perlu menunjukanya, Na Ri yang tak tahu
apa-apa berteriak bahagia melihat hasil tangkapanya.
bersambung ke episode 12
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Hhadeuh....khirnya bertwngkar juga dua sahabat ini, parahnya yg dipertengkarkan gak tau, tetep manizzz ajah.....
BalasHapusLucu aja dua sahabat yg tentu saja saling cemburu, kesal, tapi masih sangat mencintai persahabatan mereka.....
Dipikir2, hwa shin kasian sih, tapi kalo kelakuan dia sama nari sepereti di flashback, kayaknya penderitaan hwa shin gak ada apa apanya deh, bener kata jung won....
Dan saya excited bgt karena di episode ini ada han ji min unni kd cameo, yeay!!,,,, meski sebentar rasanya sudah rada terobati rindunya sama unii cantik bermuka imut satu inih, hehehe.....kamsahamnida bak diyah, udah ekspresss bgt nulksnya, dan buat bak Dian!hwating utk episode selanjutnya, annyong!(nurhasanah,nurilasoka@gmail.com)
Haha... Kesel2 gemes liat kelakuan mereka bertiga :D
BalasHapuspyo na rii pyo na rii wkwkwk.....
BalasHapusNga sabr nunggu epsode 12.semuanya bikin gemes
BalasHapus