PS : All images
credit and content copyright : SBS
Na Ri Pergi ke toko make up, dengan senyuman bahagia
memilih lipstik yang cocok dengan bibirnya. Hwa Shin mengejek kalau Na Ri sedang
senang dan bertanya kenapa sebahagia
itu, Na Ri hanya tertawa mencoba lipstiknya, Hwa Shin merasa
Na Ri itu sudah gila.
“Kenapa kau bertengkar seperti
itu?” tanya Hwa Shin, Na Ri dengan lipstik yang dicobanya
bertanya apakah ia terlihat cantik. Hwa Shin pikir Nari sudah
tidak waras.
“Apa Aku tidak terlihat cantik?” tanya Na Ri, Hwa Shin mengaku kalau Na Ri itu cantik. Na Ri ingin mengoleskan lipstik juga pada seniornya, Hwa
Shin menolak.
“Kenapa tidak mau? Pembaca berita pria akan terlihat
menarik jika
memiliki bibir lembab dan bersinar.” Ucap Na
Ri, Hwa Shin mengajak Na Ri untuk makan saja karena sepertinya
lapar. Na Ri merengek meminta agar dibelikan lipstik oleh Hwa
Shin, Hwa Shin pikir kenapa harus membelikanya.
“Apa ini Perayaan rumor kencan kita?” ucap Na Ri mengoda, Hwa Shin berbisik agar Na Ri sadar.
Na Ri langsung memegang pundak Hwa Shin seperti sedang merayunya. Hwa Shin
panik apa sebenarnya yang sedang dilakukan Na Ri padanya.
“Aku sangat bahagia hari ini, Harga diriku telah kembali dan sepenuhnya baik-baik saja
sekarang. Semua
orang di stasiun TV tahu bahwa aku memiliki cinta sepihak padamu selama tiga tahun. Apa Kau tahu betapa malunya aku
karena hal itu? Tapi
sekarang orang-orang mengatakan bahwa kita sedang berkencan Itu luar biasa.” Ucap Na Ri mengalungkan tanganya di leher Hwa Shin.
“Mereka pasti berpikir
"Dia akhirnya jatuh cinta pada Pyo Na Ri. Dia menyukai Pyo Na Ri." Dan Itulah yang akan orang-orang
katakan. Sebelumnya,
aku hanya pura-pura marah dan bertengkar seolah itu tidak
benar. Tapi Sejujurnya, aku sangat bahagia. Rasanya semua kesedihan dan
bebanku terangkat, menguap
begitu saja.” Akui Na Ri
“Akan lebih baik lagi jika beredar
rumor kau
berbalik memiliki cinta sepihak padaku. Itu akan lebih baik. Bagaikan menabur gula di atas
cake. Aku jadi
terlalu serakah, kan?” ucap Na Ri
Hwa Shin terdiam mengingat kembali ucapan Hye Won “ Kau
menyukai dia seorang diri. Itu
cinta sepihak... Sendiri...
dan diam-diam.” Lalu menyuruh Na Ri menyingkirkan
tanganya. Na Ri menarik ID Card Hwa Shin mengatakan hanya ingin
meminjamnya, lalu pergi ke kasir. Pegawai toko memberitahu Ada diskon 20% untuk
pegawai tetap. Hwa Shin bertanya apakahPegawai
kontrak tidak mendapatkannya.
Pegawai Toko mengelengkan kepala. Hwa Shin mengeluh kalau
itu Itu
diskriminasi. Na Ri pikir hanya perlu
mengajak Hwa Shin setiap kali membeli make up.
Keduanya berjalan pergi, Na Ri sempat bersin seperti
mulai terkena flu lalu membahas Tidak masalah selama mereka berdua tahu itu tidak benar jadi kenapa Hwa Shin peduli
sekali dengan pemikiran orang lain, karena
menurutnya Gosip itu akan segera hilang dan Mungkin bertahan selama tiga hari
saja. Hwa Shin melihat kalau hidung Na Ri meler dan memberikan
tissue.
“Apakah kau merasa nyaman
denganku?” tanya Hwa Shin melihat Na Ri yang
membuang ingusnya tanpa malu. Na Ri membenarkan.
“Berikan padaku. Haruskah kubuang itu untukmu?” ucap Hwa Shin, Na Ri pikir akan sangat berterima
kasih jika mau melakukannya dan menurutnya Tidak
seperti Hwa Shin biasanya,
“Apa kau bahkan menganggapku pria? Buang saja sendiri.” ucap Hwa Shin berjalan pergi.Na Ri heran kenapa dengan
Hwa Shin padahal tidak meminta membuangkannya padahal diayang menawarkan diri dan menjadi marah.
“Ini karena kanker payudara itu.. Pyo Na Ri berubah setelah operasi
kanker payudaraku... Dia tidak
seperti itu sebelumnya.” Ucap Hwa Shin menyakinkan
dirinya.
Na Ri mengejarnya memberitahu Hwa Shin harus membawa
kembali ID Cardnya. Hwa Shin langsung mengambil dan mengalungkan pada
lehernya Na Ri pikir Selama
Go Jung Won tidak mendengar rumor ini, maka tidak
masalah.
“Hey, apakah Jung Won satu-satunya
yang kau cemaskan? Aku
korban dari rumor ini.” kata Hwa Shin kesal
“Kau yang menjodohkanku dengan
dia. Apa kau
tidak akan merasa canggung jika dia sampai mendengar rumor ini? Akan terasa aneh antar teman jika
hal itu terjadi.”ucap Na Ri
“Sejak kapan kau lebih peduli pada
temanku dibanding diriku ?” balas Hwa Shin
“Apa aku mengatakan hal yang
salah? Kau yang
menjodohkanku dengan dia, lalu
kenapa kau bersikap seperti ini? Kau
bilang kami semestinya mencoba.” Ucap Na Ri bahagia dan
pergi meninggalkanya.
“Kalau kanker ku sampai tumbuh
lagi, itu semua
salahmu.” Umpat Hwa Shin kesal.
Ja Young dan Sung Sook dikagetkan dengan dua koper
diruang tengan dan juga seseorang yang berbaring di lantai. Ibu Hwa Shin sudah
berbaring seperti melakukan protes bertanya apakah ia tidak
diperbolehkan berada di sini karena ia sudah berencana
tinggal bersama cucunya jadi meminta mereka berdua untuk pergi. Ja Young sedang ibu mertuanya datang dan berjalan masuk
kedalam kamar melewati ibu mertuanya
“Ibu terlambat datang. Kami pikir Ibu akan datang saat
kami pindah kemari.” Kata Sung Sook lalu pamit
permisi agar bisa berjalan
melewati Ibu mertuanya. Ibu Hwa Shin heran melihat
keduanya malah senang.
“Semua kamar penuh. Jadi Ibu harus menggunakan ruang
keluarga.” Ucap Ja Young keluar kamar dengan
pakaian rapih
“Hanya ada satu kamar mandi, jadi
kita harus bergantian Kami harus pergi bekerja, Kurasa
Ibu harus menggunakannya pagi-pagi buta. Ibu tidak pernah bangun kesiangan ” Kata Sung Sook
Ja Young meminta ibunya menekuk kakinya sedikit, Ibu Hwa
Shin menurutinya, keduanya langsung bergegas ke meja makan. Akhirnya Ibu Hwa
Shin berteriak berpikir kalau keduanya menganggap dirinya sedang bergurau. Ja
Young berpesan pada ibu mertunya Jangan menggunakan seluruh
kekuatannya di hari pertama karena mereka sungguh-sungguh sambil bersulang minum kopi dengan Sung Sook.
“Karena Ibu ada di sini, maka Ibu
bisa memasak sarapan untuk Ppal Gang. Lalu Kami
juga bisa ikut makan.” kata Ja Young santai
“Ibu bisa mencucikan pakaian kami saat mencuci pakaian Ppal Gang. Ini Bagus sekali.” Kata Sung Sook, Ibu Hwa Shin melihat pakaian kotor dan
cucian piring yang menumpuk, menurutnya keadaan rumah sangat buruk.
“Itulah maksud kami... Kondisinya jadi begini jika hanya
ada kami.” Kata Ja Young lalu keduanya pamit pergi
dan berpesan agar ibu Mertuanya mengunci pintu. Ibu mertuanya menjerit histeris
dengan mantan dua menantunya.
Ibu Jung Won sudah ada di sebuah restoran sambil menelp
memberitahu anaknya Hari ini ulang tahun pernikahan orang tuanya, karena ayahnya akan datang jadi Jung Won tidak
perlu datang, Jung Won mengatakan kalau sudah sampai dan mengajaknya untuk
sarapan bersamanya.
“Ayah menyuruhku memberikan ini
pada Ibu, jadi bukala” kata Jung Woon memberikan sebuah amplop
“Pasti sama seperti biasanya, tiket bepergian. Kenapa Ayahmu selalu mencoba
menyuruhku bepergian?” ucap Ibu Jung Won, Jung Won
membuka amplop dan ternyata isinya adalah pengajuan surat cerai.
“Ini ulang tahun pernikahan kami, Tidak peduli sesibuk apa pun dia, semestinya dia makan bersamaku
hari ini. Bagaimana
bisa dia hanya mengirim tiket?” keluh Ibu Jun Won
“Ayah mengirim tiket berlayar di
Laut Mediterania. Pergilah
makan sesuatu yang lezat dengan pria tampan lainnya” kata Jung Won menghibur ibunya dengan menemaninya
makan.
Na Ri masuk ke dalam ruangan penyiar cuaca, tanpa sadar
ada berita di komputer temanya [PEMBACA BERITA SBC GEUM SOO
JUNG, GRUP L GO
JUNG WON BERKENCAN] dengan foto paparazi yang
memperlihatkan mereka berada dalam mobil.
Setelah menaru baju dari Jung Won dalam loker, Na Ri
duduk dimejanya memastikan kalau tak ada orang lalu mengiriman formulir untuk
rekruitmen sebagai pembaca berita.
Direktur Oh sedang rapat dengan Soo Jung membahas tentang
berita pagi pertama
mengenai gempa. Beberapa penyiar lain datang
melihat Soo Jung lalu berkomentar kalau sangat
beruntung, menurut mereka Tidak heran kenapa Soo Jung begitu glamour
ternyata berkencan dengan pria kaya. Semua merasa kalau Soo Jung pasti bahagia dan sangat iri
dengan itu.
Hwa Shin melihat ke belakang meja pegawai lain sedang
membuka layar berita dengan gambar Soo Jung dan Jung Won ada didalam sebuah
mobil lalu mengecek pada komputernya sendiri kalau Jung Won da Soo Jung
dikabarkan sudah berkencan.
Jung Won meremas surat cerai yang diberikan ayahnya, lalu
berteriak marah di telp pada sekertaris ayahnya agar memberikan ponselnya pada
sang ayah.
“Ayah.... Setidaknya, temui Ibu untuk
ketiga kalinya jika Ayah
ingin bercerai. Setelahnya,
jika Ayah tetap ingin bercerai maka aku akan membantu
mengurusnya, jadi kumohon... jangan
meninggalkan Ibu seperti itu. Temuilah
dia... Dia itu Ibuku, Ayah!!” teriak Jung Won
“Apa kesalahan yang Ibu lakukan? Padahal Ibu memaafkan semua kesalahan
yang Ayah perbuat.” Kata Jung Won sambil
menuruni tangga ekskalator tapi ayahnya malah langsung menutup telpnya
Jung Won yang kesal melampiskan menendang tempat sampah
sangat keras. Beberapa pelayan yang mendengarnya sampai melonggo. Sek Cha memberanikan diri memberikan Ipadnya pada
Jung Won memberitahu kalau Ibu Jung Won memerintahkan
ini kemarin. Jung Won melihat foto dirinya bersama
Soo Jung didalam mobil dengan berita kencang terdiam sejenak seperti ingin
mengontrol emosinya.
Sek Cha terlihat binggung, Jung Won kembali menaruh
tempat sampah dengan benar lalu mengajak untuk pergi ke
stasiun TV. Sek Cha binggung karena Pembaca
Berita Geum juga ada di sana jadi tidak
bisa melakukannya.
Na Ri meninggalkan ponselnya diatas meja dan Jung Won
berusaha menelpnya tapi tak diangkat-angkat, lalu bertanya pada Sek Cha Berapa harus membayar agar
beritanya tidak dirilis, Sek Cha binggung. Jung Woon
menegaskan Na Ri tidak boleh melihat artikel ini.
Rapat di ruangan Direktur Oh selesai, Ja Young melihat
Soo Jung baru keluar memberikan selamat tak percaya kalau mereka akan menikah,
Soo Jun membenarkan kalau mereka akan menikah. Na Ri masuk ruangan karena ingin
fotokopi, Hwa Shin menatap Na Ri seperti belum tahu apapun.
Sung Sook juga memberikan selamat pada Soo Jung berkomentar
kalau sangat serasi. Semua teman penyiar langsung memberikan selamat pada Soo
Jung. Na Ri binggung dan melihat berita
kalau Soo Jung dan Jung Won berkencan bahkan terlihat seperti Jung Won mencium
Soo Jung.
“Kau harus membicarakannya dengan
Jung Won.” Kata Hwa Shin, Na Ri tak percaya kalau
ini terjadi setelah tiga hari.
“Rumor kencan kita hanya perlu dua
jam untuk menghilang. Tapi akhir bersyukur, Apa Kau tidak merasa rumor itu
tidak benar seperti
gosip kita?” kata Na Ri, Hwa Shin sedang sibuk menelp
hanya diam saja.
Seorang kurir membawa sebuket mawar putih yang
sangat banyak dan besar lalu memberitahu kalau itu paket bunga Tuan
Go Jung Won. Dan bertanya keberadaan Nona
Geum Soo Jung berada. Na Ri menunjuk yang wanita
yang ada diluar sana. Soo Jung terlihat sangat bahagia menerimanya.
“Wow, cantik sekali. Aku bisa membayar biaya sewa
tempat tinggalku selama setahun dengan
harga bunga itu.” ucap Na Ri iri lalu
meninggalkan fotokopianya, Hwa Shin dengan wajah khawatir menanyakan kemana Na
Ri akan pergi.
Na Ri keluar dari gedung di lobby banyak orang berkumpul
menonton berita dengan foto-foto saat Jung Won menjemput Soo Jung didepan
kantor.
“Group L Go Jung Won dan
Pembaca Berita SBC Geum Soo Jung dikabarkan sedang berkencan.Pemegang saham menantikan dengan penuh
ketertarikan. Kemarin malam, Presdir Go Jung Won menjemput Nona Geum dari acara
perusahaan. Dia tampak mengantar Nona Geum pulang. Kedua keluarga dikabarkan
sedang membicarakan...”
Na Ri teringat saat semua orang memberikan selamat dan
berkomentar keduanya serasi
dan cocok saat bersama bahkan memuji Jung Won sangat tampan dan juga Jung Won sengaja memberikan bunga pada Soo
Jung.
Sebelumnya ditoko pakaianya, Na Ri mendengar pujian Ibu
Jung Won kalau Semua
perkataan Nona Geum terdengar indah maka dari itu
sebabnya ia menginginkan
menantu seorang pembaca berita.
Ketika pemilihan
pembaca berita Na Ri bertanya kekurangan dibanding dua yang lainya. Sung Sook dengan sinis mengatakan tak perlu merasa sedih
dan menyesal karena Penyesalan akan membuat kehidupannya lebih sulit di masa depan. Sepertinya Na Ri bisa mengerti kalau keduanya itu dari
orang kaya sementera ia hanya orang biasa yang tinggal diatap.
Hwa Shin mencari Na Ri tapi tak melihatnya ada di lobby,
Na Ri sudah berjalan keluar dari gedung untuk menyebrangi jalan lalu melihat ke
langit merasa tak peduli lagi akan turun hujan atau tidak. Ketika menyebrangi
jalan teringat kembali kata-kata Jung Won tadi pagi “Kalimat "Aku
menyukaimu." Kapan
aku akan mendengarnya darimu?”
Jung Won yang tengah kebingungan didalam mobil tak
melihat Na Ri yang menyebrang jalan didepanya, saat lampu hijau menyala mobilnya
berbelok ke arah stasiun TV dan sementara Na Ri sudah pergi meninggalkanya.
Hwa Shin mencari Na Ri di ruangan Penyiar prakiran cuaca
tak menemukan di dorm, lalu menemukan ponselnya yang tertinggal diatas meja.
Jung Won masuk ke lobby seperti sudah mengetahui banyak orang yang membahas
tentang beritanya. Hwa Shin terus mencari Na Ri diruangan make up. Jung Won
masuk studio sambil menelp Na Ri tapi ponselnya tak diangkat. Lalu ke atap bertemu dengan Hwa Shin yang
sudah menunggunya.
“Apa kau tahu dimana Pyo Na Ri? Dia tidak menjawab teleponnya. Apa dia masih ada di sini?” kata Jung Won khawatir
“Bukankah dia bersembunyi
karenamu? Kau
membuatnya bersembunyi, lalu
kenapa kau mencarinya?” ucap Hwa Shin sinis
“Ini bukan apa-apa. Aku ingin menjelaskannya pada Pyo
Na Ri. Jadi Bantu aku.” Kata Jung Won
“Dia terluka karena hal ini. Entah itu
akan berakhir, masih di tengah, atau baru
dimulai... jika Pyo
Na Ri harus mengalami kesulitan karenanya, aku
tidak ingin lagi menjodohkan kalian. Lakukan
apa pun yang kau bisa untuk menemukannya. Pastikan kau yang menemukan dia
duluan. Jangan
meninggalkannya seperti itu.” pesan Hwa Shin lalu
meninggalkanya.
Jung Won hanya terdiam, Hwa Shin duduk dimeja kerjanya
sambil bertanya-tanya kemana dan apa yang dilakukan Na Ri sekarang.
Na Ri pergi ke toko milik Jung Won, terlihat sudah banyak
wartawan. Ketika akan masuk semua menyerbunya berpikir kalau Soo Jung yang
datang ketika melihat wajah Na Ri, semua wartawan menjauhinya karena bukan
wanita itu yang mereka cari.
“Aku ingin bertemu Go Jung Won.” Ucap Na Ri pada pegawai toko
“Beliau sedang tidak ada di sini
sekarang. Apa Anda
sudah membuat janji?” tanya pegawai toko
“Tidak, aku hanya mampir. Tolong berikan ini padanya.” Kata Na Ri mengembalikan baju yang diberikan Jung Won
padanya.
Ibu Jung Won melihat dari tangga lalu bertanya Na Ri itu pembaca berita atau seorang
penyiar cuaca. Pegawai toko memberitahu kalau Ia Penyiar cuaca.
Jung Won keluar dari stasiun TV langsung dikerubungi
wartawan yang meminta konfirmasi, Sek Cha bisa menghalanginya sampai ke masuk
ke dalam mobil. Lalu teringat dengan perkataan Soo Jung saat menjemputnya.
“Apa kau tahu soal temanmu,
Reporter Lee Hwa Shin? Kudengar
dia mengencani penyiar cuaca, Pyo Na Ri... Rumor
itu tersebar di seluruh kantor.”
Jung Won terdiam memikirknya seperti tak percaya,
sementara Na Ri pergi ke minimarket makan ramyun seperti merasa hatinya sangat
sakit karena mengetahui Jung Won yang berkencan dengan Soo Jung.
Ibu Jung Won melihat bentuk kaki yang di pajang anaknya
dalam toko bertuliskan nama Pyo Na Ri, Jung Won akhirnya kembali ke tokonya.
Ibu Jung Won menyindir pada anaknya kalau mengetahui Na Ri adalah penyiar
perakiraan cuara.
“Bersikap Baiklah padanya. Pinjamkan dia pakaian dan sepatu
bagus. Tapi,
cukup sampai di situ saja.” Ucap Ibu Jung Won
“Aku bisa memahami Ayah dalam
situasi seperti ini. Pergilah
berlayar daripada ikut campur urusan puteramu. Ibu bersikap seperti ini karena
kau punya banyak waktu luang!” kata Jung Won
berteriak marah
“Apa Kau menyuruhku bercerai dengan
ayahmu?” teriak Ibu Jung Won lalu melempar bentuk kaki Na Ri
sampai akhirnya mengenai wajah Jung Won.
Hwa Shin pergi ke ruang editing, lalu melihat ponselnya ada
janji kontrol ke Rumah sakit Taeyang, Perawat mengirimkan pesan “Lee Hwa Shin, kau ada janji kontrol pukul 6.30 petang ini. Tolong datang ke lantai
tiga RS.” Akhirnya Hwa Shin mengendarai mobil dengan
berharap Na Ri tak pergi kesana biasa tempat mereka biasa janjian, bahkan tidak
boleh berada di sana.
“Jika kau berada di sana pada hari
seperti ini, jika kau menunggu di sana... apa yang harus kulakukan?” ucap Hwa Shin lalu terdiam melihat Na Ri yang sudah
menunggunya, dan melambaikan tanganya saat melihat Hwa Shin yang datang
menjemputnya lalu menyebrang jalan
“Aku tidak bisa melepaskanmu pada
pria lain.” Kata Hwa Shin melihat Na Ri yang
akhirnya masuk ke dalam mobil.
Hwa Shin bertanya kenapa Na Ri ada disana dan berdiri di
halte. Na Ri pikir mereka sudah
bicara soal rumah sakit jadi harus
pergi terapi pukul 6.30 petang dan harus
pergi ke sana. Keduanya saling menatap, Na Ri pikir
mereka sudah sepakat bertemu di tempat
ini 30 menit sebelum waktu control dan Hwa Shin tidak
akan mau pergi sendiri.
“Apa yang kau lakukan sepanjang
hari? Apa Kau sendirian?” tanya Hwa Shin, Na Ri menceritakan kalau ia sangat
lapar jadi makan Ramyun. Hwa Shin bertanya apakah ia hanya sendirian.
“Mulutku sakit. Jangan bicara
padaku.” Kata Na Ri tak ingin membahasnya, Hwa Shin pun
mengemudikan mobilnya lalu berbalik arah.
“Kemana kita? Kita harus ke rumah sakit. Kau menuju arah yang berlawanan.” Ucap Na Ri binggung.
“Kau bisa mempercayai Jung Won. Ada rumor juga tentang kita
berkencan. Orang-orang
mengatakan kita saling menyukai, tapi
apakah kita benar berkencan? Pada kenyataan Tidak. Seperti rumor yang salah mengenai
kita, begitu pula dengan Jung Won.” Ucap Hwa Shin menyakinkan Na Ri
“Kita harus kontrol tepat waktu. Apa kau sudah gila? Kenapa kau mengebut? Pelan-pelan saja.” Kata Na Ri
“Aku merasa akan gila jika kita
menundanya meski hanya satu menit. Tidak
akan ada kesempatan lain untukmu atau Jung Won.” Ucap
Hwa Shin, Na Ri binggung.
Ia tahu kalau ini bukan
jalan menuju RS, kemana sebenarnya Hwa Shin akan
membawanya. Hwa Shin memberitahu kalau Jung Won sudah menyukai Na Ri sejak
pertama bertemu saat penerbangan ke Thailand dan berharap duduk di sampingnya saat
penerbangan pulang.
“Dia melalui ratusan ribu mil, yang bahkan tidak bisa kau hitung
dengan pasti. Dia
terbang berkali-kali ke seluruh dunia Dan
kau orang pertama yang dia inginkan untuk berada di sisinya. Jung Won mungkin bukan orang yang
mengirim bunga itu. Dia
tidak menyukai mawar putih.” Tegas Hwa Shin
“Jung Won, berandal itu, si gila yang bahkan mengirim
bunga padaku. Dia
mengirimiku bunga saat aku memenangkan penghargaan
jurnalis. Dia hanya
mengirim bunga berwarna biru pada
semua orang. Gaun yang
dia rancang semalaman untukmu juga berwarna biru.” Ucap
Hwa Shin
Na Ri hanya bisa terdiam, Hwa Shin meminta Na Ri agar
bisa mempercayai Jung Won karena temanya
itu lebih kesepian daripada dirinya, bahkan lebih bijaksana dibanding
dirinya dan bisa memperlakukan seorang
gadis lebih baik darinya, terlebih lagi lebih kaya
dan sehat tak seperti dirinya, terlihat keren dan
tinggi
“Dia ingin memberikanmu sepatu
bagus dan membawamu ke tempat yang lebih baik, yang
tak dapat kulakukan. Dia
lebih baik... Lagi
pula, apa kau pikir aku menjodohkan kalian tanpa alasan? Jung Won adalah korban! Kelihatannya dia melakukan apa
pun yang dia inginkan. Faktanya
tidak dan Aku tahu itu.” kata Hwa Shin
“Kenapa kau menjodohkanku dengan
seseorang sebaik dia?” ucap Na Ri sedari tadi
hanya diam menatap Hwa Shin
“Dia meneleponmu lebih dari 100
kali.” Kata Hwa Shin memberikan ponsel Na Ri dan Na Ri berkaca-kaca melihat ada 113 miss call dari
Jung Won. Hwa Shin mengatakan akan mengantarkan Na Ri padanya.
Jung Won melihat bingkai kaki Na Ri yang kosong, lalu Sek
Cha datang memberitahu Pyo Na Ri datang mengembalikan
ini dan juga Para
reporter sudah pergi ketika ia mengatakan Jung Won
akan membuat pengumuman besok. Jung
Won dengan wajah marah mengambil tas dan keluar dari toko.
Hwa Shin sudah mengantar Na Ri dan menyuruhnya untuk
masuk, Na Ri masih khawatir pada Hwa Shin karena seharusnya pergi ke rumah
sakit sekarang. Hwa Shin menyuruh Na Ri
segera keluar lalu turun dari mobil dan membuka pintu agar Na Ri turun dari
mobilnya. Saat itu Jung Won keluar melihat Na Ri yang datang bersama Jung Won.
Na Ri akhirnya berjalan mendekat Jung Won.
“Kau bergerak sangat cepat. Apa maksudnya ini? Kenapa kau mengembalikan ini? Apa ada hal mendesak hingga kau
bahkan tidak bicara padaku... Kenapa
kau mengembalikannya tanpa mengatakan apa pun padaku? Apakah seseorang sedang
mengejarmu atau semacamnya? Apakah
aku orang yang harus kau ragukan, Pyo Na Ri?” kata Jung
Won marah,
Na Ri terdiam lalu melihat wajah Jung Won yang terluka, Jung
Won menahan tangan Na Ri agar tak menyentuh wajahnya dan bertanya apakah Na Ri tidak
memercayainya. Hwa Shin melihat keduanya yang
sedang berbicara. Na Ri pikir mungkin
terlambat tapi akan
mengatakannya sekarang.
“Aku menyukaimu.” Kata Na Ri, Jung Won terdiam teringat kembali saat
sebelumnya menemui Na Ri berkata “Kalimat "Aku menyukaimu." Kapan aku akan mendengarnya
darimu?”
Jung Won mengatakan kalau ini Belum
terlambat lalu menciumnya. Hwa Shin terdiam
melihat keduanya berciuman, lalu petir tiba-tiba terdengar sangat keras. Jung
Won masih tetap mencium Na Ri seperti ingin melampiaskan rasa sayangnya. Hwa Shin
tak percaya melihatnya lalu berjalan pergi dengan menahan perasaanya, lalu
hujan pun turun dengan deras.
“Pyo Na Ri melakukan kesalahan, Sekarang Turun hujan. Dia bilang cuacanya bagus untuk
berkencan. Pyo Na
Ri... melakukan
kesalahan.” Gumam Hwa Shin berjalan pergi.
bersambung ke episode 10
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Hmmm so sweet diatas duka.hati yg lain 😂😂😂
BalasHapusSuka endingnya. Pdahal hs lg sedih tp pas nonton bawaannya pengen ketawa terus liat hs. So sweet banget jw n' nari 😆 ga sabar nunggu sinop ep 10. Semangat ya min... fighting!!
BalasHapusSuka endingnya. Pdahal hs lg sedih tp pas nonton bawaannya pengen ketawa terus liat hs. So sweet banget jw n' nari 😆 ga sabar nunggu sinop ep 10. Semangat ya min... fighting!!
BalasHapusBeruntuNya na ri.... hembb.. dtggu sinop selanjtnya
BalasHapusHwa shin mmg kebalikan dari apa yg diucapkan ya!!!!!kalo kau menungguku seperti ini, aku tidak bisa melepaskanmu utk laki2 lain!!!!nyatanya ttp dilepas juga ke sahabatnya....poor you!!!!
BalasHapusWaktu scene itu saya berharap sekali "andwee hw shin~@"
Meski semanis dan sebaik apapun gkp, ttp ajah, second lead mah nasibnya yah,,,,,biasanya gagal pada akhirnya.miris bgt.....gara gara gengsinya hwa shin gak ketulungan masak ia, mesti ngorbanin perasaan nya sendiri, nari, nantinya pasti jung won juga.....
Gumapshimnjda bak diyah!annyong! (Nurhasanah, nurilasoka@gmail.com)
drama nya ammppyyuunnn bgt deh.. hubungan pemerannya berantakan bgt.... bisa sedih sekaligus ketawa nontonnya...apalg liat hwa shin...sedih tp sambil ketwa...
BalasHapus