PS : All
images credit and content copyright : TVN
Seo
Woo masuk ke dalam ruangan kakeknya dan melihat sebuah
karangan bunga dengan bertuliskan [Semua staf Haneul Grup mendoakan agar kau cepat sembuh] lalu berkomentar kalau mereka semua hanya mengirim 1 bunga, sambil menatap sedih kakeknya merasa sangat malang.
Malam Hari, Hyun Min datang ke rumah sakit melihat Seo
Woo ada disana juga. Seo Woo bertanya kenapa Hyun Min datang. Hyun Min mengaku
kalau tak bisa tidur dan bertanya dengan jadwal padatnya Seo Woo hari ini. Seo
Woo mengatakn akan menunda jadwal.
Hyun Min akhirnya mendekati sang kakek.
“Sampai kapan kau akan tidur, Kakek? Aku sudah tidak patuh padamu selama bertahun-tahun... jadi aku juga tidak memaksa
Kakek haru mendengarku. Jadi,
Aku mohon bangunlah” ucap Hyun Min pada sang kakek.
Seo Woo yang mendengar hanya diam saja, Hyun Min pun
terlihat gugup karena ini pertama kalinya dekat dengan Seo Woo dalam satu
ruangan.
Seorang masuk ke dalam ruangan, lalu memegang papan nama
Tuan Kang diatas meja. Yoon Sung masuk ruangan sengaja megang papan nama
sebagai seorang Direktur.
Flash Back
Yoon Sung menangis sendirian didepan rumah, terlihat di
dalam rumah ayahnya yang sedang memukuli ibunya. Sang ayah pun keluar dengan
membawa sebotol bir, lalu meninggalkan rumah. Ibunya keluar sambil menangis mengatakan kalau ia keluar
sebentar.
Yoon Sung sudah dewasa berlatih taekwondo dengan temanya
dan hasilnya, menang melawan temanya. Temanya merasa memang tidak bisa menang melawannya, lalu bertanya apa rahasianya. Yoon Sung menjawab hanya punya sesuatu yang penting yang sangat ingin kulindungi, hanya itu saja.
Yoon Sung terdiam sambil memegang papan nama Tuan Kang,
seperti tujuanya selama ini hanya ingin melindungi ibunya.
Seseorang menemui Hyun Min disebuah restoran mengaku
sudah lama tak berjumpa lalu memujinya yang terlihat semakin keren. Hyun Min
meminta maaf karena saat temanya menyelenggarakan fashion show di Korea untuk pertama kalinya tapi tak bisa datang.
“Aku mengirim semua pakaian baru musim
ini untukmu. Apa kau menyukainya?” tanya
temanya, Hyun Min mengataka tentu saja dan
sangat berterima kasih.
“Ah..Tidak, malah suatu kehormatan
bagiku karena pakaian rancanganku dikenakan olehmu.” Ucap Temanya, Hyun Min berjanji akan memakainya dengan senang hati
“Tapi, ada apa ini? Sepertinya kau
meneleponku bukan hanya untuk menyapa saja.” Kata
temanya, Hyun Min mengatakan kalau ia butuh bantuan.
Ji Woon kembali dengan mobilnya, lalu menatap album foto
milik ibunya dan tanpa berpikir panjang langsung membuang ponselnya. Seperti
tak mau ada hubungan lagi dengan keluarga Kang.
Hyun Min datang menemui Dokter Park bertanya ada apa
memanggilnya. Dokter Park mengatakan tidak bisa menghubungi Eun
Ha Won. Hyun Min binggung kenapa Dokter Park ingin bertemu
dengan Ha Won. Dokter Park pikir Hyun
Min belum tahu karena Ha Won ingin menjadi medonorkan hatinya setelah mengetahui Tuan Park dirawat
dirumah sakit. Hyun Min tak percaya mendengarnya, Dokter Park menyayangkan kala
Ha Won juga tak cocok.
Hyun Min menatap kakeknya yang masih tak sadarkan diri,
Perawat datang ingin memeriksa semua selang dan alat dengan baik. Sebelum pergi
perawawat memberitahu Hyun Min kalau tadi dihubungi oleh
restoran karena ada beberapa barang
Ketua ketinggalan di sana. Hyun Min mengerti.
Hyun Min akhirnya pergi ke restoran, Manager meminta maaf
karena seharusnya menghubung Hyun Min lebih
cepat dan menurutnya ponsel itu jatuh setelah Tuan Kang dilarikan
ke Rumah sakit.
“Untungnya, kami langsung
mengambilnya.. Awalnya aku mau
memberikan ponsel ini pada
sekretaris Ketua..., tapi
dia tiba-tiba pergi Karena
itulah aku menelepon
rumah sakit.” Cerita si pegawai, Hyun Mi binggung
siapa yang dimaksud sekertarisnya.
“Ya, Sekretaris Ketua ada di restoran bersama dengan
Nyonya Ji.” Ucap Manager restoran, Hyun Min tak
percaya ternyata keduanya ada ditempat kejadian saat kakeknya pingsan.
Hyun Min mengemudikan mobilnya dengan mengingat cerita dari si Manager “Setelah
itu, Ketua datang, tapi
dia akhirnya pingsan.” Akhirnya ia sampai di
kantor kakeknya.
Pegawai
yang lain memberitahu kalau Yoon Sung tidak
masuk kerja hari ini. Hyun Min kaget mengetahui kalau Yoon Sung bahkan tak masuk kerja. Si pegawai memberitahu alasan Yoon Sung
adalah akan ke rumah sakit bersama
Ny. Ji untuk membesuk Ketua Kang
Hyun Min baru berjalan akan keluar dari kantor, Yoon Sung
menelpnya. Hyun Min menanyakan keberadan Yoon Sung sekarang. Yoon Sung terlihat
gugup lalu mengatakan ada di kantor. Hyun Min bisa mengerti dan memastikan kalau Yoon Sung
itu berbohong.
Yoon Sung bertanya apakah ada masalah yang terjadi. Hyun
Min mengaku kalau hanya ingin tahu kapan Yoon Sung datang ke rumah sakit. Yoon Sung mengatakan kalau akan datng nanti dan brtanya
apakah ada sesuatu hal yang mendesak. Hyun Min mengatakan tak ada dan
mengucapkan akan bertemu di rumah sakit nanti.
Yoon Sun menatap ibunya setelah menutup telpnya. Nyonya
Ji memberikan sebuah amplop memberitahu kalau itu sertifikasi dokumen transfer saham, kalau Yoon Sung menandatangani
surat itu, sahamnya akan ditransfer kepada anaknya, Yoon Sung masih tak yakin ibunya itu akan
melakukan ini padanya.
“Apa kau ingat hari pertama Ketua
memperkenalkan kita? Aku
meminta bantuanmu hari itu. Aku
bilang ingin hidup bahagia sebagai seorang wanita, dan ingin kau pura-pura tak
kenal padaku.” Kata Nyonya Ji mengingatkanya.
“Tapi Bukan itu yang sebenarnya. Aku tidak ingin hidup bahagia
sebagai seorang wanita, aku ingin hidup bahagia sebagai seorang ibu. Aku ingin menjadi ibu yang baik bagi dirimu, meskipun hanya
sekali. Jadi...
apa kau akan memperbolehkanku seperti
itu? Sekarang Pilihannya ada padamu. Aku akan menunggu.” Ucap Nyonya Ji lalu meninggalkan anaknya.
Yoon Sung terdiam mengingat kembali kata-kata ibu panti
asuhan tentang ibunya “Dia ingin menunjukkan anak-anak ini... cinta yang tidak bisa ditunjukkan pada
anak kandungnya sendiri. Itulah yang dia mengatakan kepada kami, Aku
yakin, dia dipanggil "Ibu" oleh anak-anak itu... tidak cukup sebanding dengan dipanggil
"Ibu" oleh anaknya sendiri.”
Ja Young melihat berita di fans page artis kesukaanya “Seo Woo membatalkan
semua pertunjukkannya selama dua minggu ke depan! Ayo kita hibur Seo Woo,
yang pasti bersedih karena kakeknya!”
Ha Won datang menyindir temanya yang mengulur-ulur
waktu lagi. Ja Young merasa Ha Won pasti tahu
tentang hal ini. Ha Won bertanya tentang apa. Ja Young mengatakan ii Tentang
kakeknya Seo Woo. Ha Won mengangguk, Ja Young
kesal temanya itu tak memberitahukanya. Ha Won pikir tak ada gunanya karena
pasti Ja Young akan khawatir.
“Apa tak masalah bagimu kerja
disini, setelah
kau pergi dari Kediaman Haneul? Manajer
hanya mengizinkanmu tidur di sini selama seminggu!” ucap Ja Young. Ha Won pikir nanti bisa
pergi ke tempat
lain,
“Jangan seperti itu, kembali saja ke Kediaman Haneul” kata Ja Young, Ha Won menegaskan kalau ia baik-baik saja!
“Aku juga bisa bekerja larut malam di bioskop.” Ucap Ha Won dengan senyuman bahagia
“Kau nanti sakit, kalau seperti ini
terus! Aku tahu
bahwa kau itu punya
masalah, meski kau sedang tersenyum. Aku
tidak tahu apa yang terjadi, tapi... “ ucap
Ja Young langsung dipotong oleh Ha Won
Ha Won menegaskan
kalau ia baik-baik saja, Ja Young membalas dengan kesal kalau tak baik-baik
saja. Terdengar bunyi suara pintu dibuka, Ha Won ingin menyapa pelanggan yang
masuk. Tuan Eun datang dengan senyuman melihat anaknya.
Ha Won membawakan minuman dan kue untuk ayahnya, Tuan Eun
bertanya apakah Ha Won tidak bekerja di Kediaman Haneul. Ha Won mengaku kalau memiliki dua perkerjaan
sekarang. Tuan Eun bertanya keadaan
anaknya disana, bisa makan dan tidur teratur. Ha Won dengan penuh semangat
mengatakan tentu saja.
“Apa Kau tahu, aku agak khawatir kau menghabiskan banyak waktu... bersama dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kita. Karena kau tinggal dengan
orang-orang kaya, makanya orang seperti Young Jin memerasmu.” Ungkap Tuan Eun, Ha Won mengatakan kalau baik-baik saja
dengan hal itu.
“Oh ya, Ha Won... Apa kau masih menyimpan cincin
ibumu?” tanya Tuan Eun, Ha Won memperlihatkan cincin yang ada
didalam kalungnya.
“Rupanya, cincin itu bukan milik ibumu.” Kata Tuan Eun, Ha Won binggung karena Cincin ini ada di tangannya Ibu saat
meninggal.
“Aku hanya tahu hal itu dari Young Jin, tapi... ibumu meninggal karena menyelamatkan
tetangga sebelahnya. Dan tetangga wanita itulah yang
menginginkan anaknya menyimpan cincin itu.” cerita
Tuan Eun.
“Tidak mungkin, aku bahkan tidak tahu soal itu.” ucap Ha Won tak percaya
“Jadi... selama ni aku sudah salah paham dan
membenci ibumu karena cincin itu. Tapi
tetap saja, cincin itu sudah
seperti wasiat terakhir ibumu. Bagaimana
kalau kita mengembalikan cincin itu ke pemilik yang sebenarnya?” kata Tuan Eun, Ha Won mau tak mau setuju walaupun
hatinya sedih.
Hye Ji sedang menyusun baju-baju pada gantungan lalu
menerima telp dari seseorang. Sang Designer teman Hyun Min memanggil Hye Ji
saat baru datang ke restoran dan mempersilahkan duduk. Ia mengungkapkan sudah melihat
desainnya jadi ingin menjadi mentornya. Hye Ji terkejut mendengarnya.
“Aku merekomendasikan mahasiswa
beasiswa untuk sekolah mode di Paris setiap tahunnya dan aku ingin merekomendasikanmu tahun ini.” kata Si Designer
“Wow, sulit kupercaya, Rasanya seperti mimpi! Tapi... bagaimana caranya kau melihat
desainku?” tanya Hye Ji binggung
“Aku selalu rajin mencari desainer baru. Sepertinya sedikit sekali yang memperhatikan
karyamu.” Komentar Si designer. Hye Ji bisa tersenyum bahagia
karena bisa melanjutkan sesuatu yang disukainya.
Seo Woo menemui Hyun Min yang sudah menunggunya dibalkon,
bertanya ada apa memanggilnya. Hyun Min bertanya balik menunjukan apa yang ada
ditanganya sekarang. Seo Woo binggung karena yang ada di tangan Hyun Min itu
sebuah ponsel.
“Ini ponsel punya Kakek.” Ucap Hyun Min, Seo Woo binggung kenapa Hyun Min bisa
memegang ponsel kakeknya, Hyun Min mengaku terjadi begitu saja.
“Tapi, apa tak ada orang yang
datang hari ini?” tanya Hyun Min, Seo Woo
mengatakan tidak ada
satu pun.
“Jadi maksudmu Yoon Sung Hyung juga tidak datang?” ucap Hyun Min ingin menyakinkan. Seo Woo membenakan,
Hyun Min seperti sudah bisa mengartikan kalau yang diucapkan Yoon Sung itu
pasti bohong.
Seo Woo melihat wajah Hyun Min yang berubah dan bertanya
apakah ada masalah. Hyun Min menutupinya kalau tidak ada lalu mengaku tidak bisa buka pola
kuncinya. Seo Woo melihat ponsel kakeknya lalu
mencoba menarik garis kebawah lalu ke samping dan akhirnya ponsel pun terbuka.
Seo Woo melihat Foto Ha Won dan mereka berempat saat
pertama kali berkumpul untuk makan bersama, Hyun Min pun melihatnya lalu
memberitahu kalau Eun
Ha Won pergi ke rumah sakit tanpa
memberi tahu mereka dan ingin
menjadi pendonor. Seo Woo kaget mendengarnya,
Hyun Min mengatakan kalau hasilnya
tidak cocok jdai sekarang Satu-satunya
yang tersisa sekarang adalah Kang Ji Woon dan
bertanya-tanya kemana
si berandal itu.
Ja Young membawakan kotak makanan berisi telur gulung,
kimbap dan buah. Karena Seo Woo harusnya mengurus orang yang sakit dan menemaninya maka harus menjaga makanya juga. Seo Woo
mengucapkan terimakasih.
“Ayahku juga pernah dirawat di
rumah sakit karena kanker. Tapi,
dia sudah
pulih sekarang, hanya saja
dia belum bisa bekerja lagi.” Cerita Ja Young, Seo
Woo bisa mengerti.
“Waktu itu aku masih SMP, saat ibuku
harus bekerja... jadi
aku yang selalu menemani Ayah di RS, dan makan makanan sisa ayah yang dari RS. Aku berbohong pada ayahku kalauaku beli makanan
dari kantin RS. Oh Yah! Pernah juga, Ha Won membawakan
makanan yang
hampir kadaluwarsa... dari
mini market tempat
dia bekerja. Semua
makanannya sangat
enak saat itu! Dan sejak
itu kami bersahabat!” cerita Ja Young penuh
semangat.
“Aku akan makan semua ini karena kau yang membuatnya.” Ucap Seo Woo mengambil telur gulung. Ja Young tersenyum
bahagia mengucapkan terimakasih, Seo Woo ingin pergi sebentar karena ingin
membeli minum untuk mereka.
“Ahh.. Seo Woo Oppa menyantap makanan
yang kubuat untuknya!” jerit Ja Young tak percaya
Lalu melihat aplikasi dalam ponselnya dengan mengambil gambar barcode lebih
dulu dari ponsel Seo Woo.
Hasilnya adalah [Kecocokan dengan Kang Seo
Woo: 95
persen] Ja Young menjerit tak percaya kalau mungkin mereka
berjodoh. Seo Woo tiba-tiba datang bertanya apa yang sedang dilakukanya. Ja
Young beralasan kalau ponsel Se Woo kotor jadi sengaja mengesernya.
“Tapi, um... Kau tahu di mana Ha Won, 'kan?” kata Seo Woo, Ja Young pikir tak bisa bilang kalau tak
mengetahuinya sekarang.
Ha Won melayani pelanggan yang baru datang, Seo Woo
mengangkat wajahnya dari balik topi. Ha Won kaget ternyata Seo Woo yang datang
menemuinya. Seo Woo mengatakan akan menunggunya dan mengajak Ha Won bicara. Akhirnya mereka duduk
bersama, Ha Won dengan wajah khawatir menanyakan keadaan Tuan Kang sekarang.
“Dia sama saja seperti sebelumnya, dan
sementara itu, waktu
terus menunggunya. Kenapa
kau tak mengangkat teleponmu,
setelah kau diperiksa?” kata Seo Woo kesal
“Oh... memang hasilnya sudah
keluar?” ucap Ha Won, Seo Woo mengatakan kalau hasilnya Ha Won
tak cocok dengan Ketua Kang. Ha Won terlihat sedih mendengarnya.
“Jadi... hanya Ji Woon kerabat
kandung Kakek
yang tersisa.” Ucap Seo Woo, Ha Won kaget karena Ji Woon tidak diperiksa
“Aku belum bisa menghubunginya sejak Kakek pingsan. Karena aku tak bisa
menghubunginya, maka pasti ada yang tak beres
dengannya. Karena
itulah aku membutuhkanmu. Dan Ini
ponsel Kakek. Ada
sesuatu di sini yang kau
harus tunjukkan pada Ji Woon.” Ucap Seo Woo
memberikan ponsel kakeknya,
“Eun Ha Won... Hanya kau yang bisa membawa Ji Woon pulang.” Kata Seo Woo dengan wajah memohon .
Ha Won binggung kenapa harus dirinya, Seo Woo
mengaku sudah mengetahui tentang
hubungan mereka berdua. Ha Won kaget, Seo Woo mengatkan akan
menjaga rahasianya karena kalau Kakek tahu maka semuanya akan runyam. Ha Won pikir Seo Woo tak perlu tahu kalau kakeknya
juga sudah mengetahui hubungan mereka.
“Tapi setelah kupikir-pikir..., kami sudah hidup bersama selama
setahun... Sedang aku tidak
tahu di mana dia dan
apa yang dia lakukan. Karena
itulah aku datang ke sini meminta
bantuanmu.” Ucap Seo Woo menyesal, Ha Won pun
terdiam karena ternyata Ji Woon belum datang menemui kakeknya.
Ha Won duduk sendirian teringat kembali saat terakhir
kali, Ji Woon marah karena keadaan jadi kacau dan Ha Won bersikap seperti ini,
lalu memperingatakan Ha Won kalau memang pergi maka tak akan bertemu denganya
lagi. Setelah itu permintaan dari Seo Woo “Hanya kau
yang bisa membawa
Ji Woon pulang.” Sambil menangis, Ha Won
melihat ponsel milik Tuan Kang yang berisi banyak pesan.
“Untuk anakku Kang Suk
Chul: Namanya Ji Woon. Aku benci ibunya, tapi dia memberi nama yang bagus
untuk anakmu. Dia pintar, dan suka
memperbaiki barang-barang, dia mirip denganmu. Kenapa kau mati
meninggalkan seorang anak seperti dia?”
Ha Won pergi ke sebuah tempat lalu bertanya pada
seseorang seperti bengkel mobil bertanya
apakah Ji Woon ada ditempat itu.
Pria tersebut langsung memanggil nama Han Ji Woon seperti sebelumnya. Ji Woon
keluar dari balik mobil yang sedang diperbaikinya, matanya melotot kaget
melihat Ha Won datang menemuinya. Ha Won menatap sedih Ji Woon berkerja dalam
bengkel meninggalka kakeknya.
Ji Woon memberikan secangkir kopi untuk Ha Won yang
menungunya dibawah pohon. Ha Won menceritakan Yoon Sung memberitahu tempat kerjanya jadi datang kesana, lalu bertemu dengan
teman lamannya kalau tempatnya sekarang adalah
tempat pertama kau mulai bekerja.
“Kau sudah jauh-jauh kesini, jadi minumlah dulu sebelum pergi.” ucap Ji Woon kembali dingin, Ha Won langsung memberikan
ponsel milik Tuan Kang.
“Ini ponselnya Ketua, ada yang
harus kau lihat disini.” Ucap Ha Won, Ji Woon
langsung menolaknya merasa tak perlu.
“Ini ada hubungannya dengan
ayahmu. Cobalah
baca pesannya.” Kata Ha Won, Ji Woon mengambil ponsel
dan melihat deretan pesan tanpa balasan.
“Ketua... mengirim SMS pada ayahmu. Dia melakukannya setiap hari karena sudah menemukanmu. Apa Kau mau membesuk kakekmu? Semua orang menunggumu.” Ucap Ha Won
“Jangan salah mengerti, Tidak ada orang yang menungguku.” Kata Ji Woon tak peduli
“Ketua sakit parah sekarang, jadi pasti membutuhkanmu.” Ucap Ha Won menyakinkan.
Ji Woon menegaskan tak membutuhkan Kakeknya, Ha Won marah
mendengar Cara Ji Woon yang mengatakan seperti itu pada kakeknya, menurutnya Seberapapun
membencinya, tetap saja Tuan Kang adalah kakeknya dan
menyindir Ji Woon yang melarikan
diri seperti seorang pengecut walaupun tak tahu apa yang terjadi tapi..., Ji Woon menyela Ha Won itu tidak
tahu apa-apa, jadi jangan beraninya
bicara seperti itu padanya dengan mata melotot.
“Ya, aku memang tidak tahu
apa-apa. Tapi aku
tahu kau adalah harapan
terakhir Ketua! Aku
juga ingin membantu, dan
bahkan bersedia diperiksa dan hasilnya aku
tidak cocok. Apa kau
tahu kenapa? Karena
aku bukan keluarganya! Karena aku tidak berhubungan darah dengannya! Tapi kau sebagai keluarganya, apa yang kau lakukan di sini?” ucap Ha Won marah
“Kakeklah orang yang tidak mengakuiku sebagai keluarganya.” Balas Ji Woon
“Apa kau masih belum tahu apa yang
dia ingin katakan padamu setelah membaca SMS ini? Itu karena kau belum pernah menerima kakekmu sepenuhnya! Meski kau ingin mengesampingkan
semuanya..., janganlah
melarikan diri begitu saja! “ kata Ha Won
“Kau harus menunggu sampai
kau menyelamatkan kakekmu
dan dia sadarkan diri! Barulah,
kau dengarkan penjelasannya! Marah
padanya, kalau perlu teriak
padanya! Hadapi
masalah ini antara kau dan
kakekmu secara langsung!” tegas Ha Won. Ji Woon pun
terdiam mendengarnya.
Di Gedung Hanel Group
Nyonya Ji duduk di tengah ruang rapat memberitahu keadaan
mereka sedang mengalami krisis karena berita tentang Ketua Kang telah
tersebar. Menurutnya jika mereka ingin
mengatasi krisis
ini secepat mungkin maka mereka butuh
awal yang baru.
“Apa hakmu bicara tentang "awal baru"?” protes salah satu petinggi, Ketua lainya meminta agar
mereka dengarkan
saja dulu.
“Apa yang perlu didengar? Apa Dia memanggilku, disaat
aku lagi sibuk, untuk omong kosong ini? Apa Kau
pikir kami ini pengawalmu ?” ucap Si petinggi sinis
“Aku tidak memanggil kalian kesini untuk mendengarku. Sekarang ini, kita akan mengubah
lima pemegang saham utama dari Haneul Group. Apa kalian semua tahu itu? Aku sudah memanggil orang itu hari ini.” kata Nyonya Ji penuh percaya diri.
Ji Woon duduk diam dalam bengkelnya, lalu melihat Ha Won
yang masih menunggu dengan senyuman didepan bengkel. Ha Won menatap Ji Woon
tapi wajahnya terlihat sedih karena mungkin tak akan datang. Sementara di rumah
sakit Dokter Park memberitahu Hyun Min kalau hati Tuan Kang sudah tak
berfungsi lagi.
“Lalu, apa yang akan terjadi?” tanya Hyun Min panik
“Kita harus melakukan operasi
transplantasi Secepatnya dan tidak boleh membuang waktu.” Kata Dokter Park, Hyun Min menatap sedih kakeknya.
Nyonya Ji mulai
memperkenalkan pemegang saham utama dari Haneul Group. Yoon Sung masuk ruangan memberikan hormatnya sebagai
pemilik saham utama.
Ji Woon masuk ruangan melihat kakeknya, dua sepupunya
kaget dan berjejer didepan Tuan Kang yang belum sadarkan diri. Sementara Yoon
Sung dengan gagahnya mengikuti saran ibunya sebagai seorang Presdir menganti
posisi Tuan Kang
bersambung ke episode 15
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar