PS : All
images credit and content copyright :MBC
Joong Won bertanya
Selain kupon, apa yang membuat orang tertarik
membeli. Pegawainya terlihat binggung dan Joong Won langsung
melempar berkasnya. Lalu bertanya berkas itu milik siapa, Mi Young berdiri
mengangkat tanganya. Joong Won menyindir kalau mencontek
dari perusahaan lain, jadi Tidak ada
bedanya. Berkas map warna biru ikut diangkat.
“ Dengan strategi seperti ini, apa
kau bisa menjual setidaknya 10 barang?” ucap Joong
Won melempar berkas warna milik pegawai pria, lalu beralih ke berkas warna
merah, Ma Ri pun berdiri dari bangkunya.
“Barang berkualitas, tapi harganya tak cukup bersaing. Negosiasikan harga dengan semua
perusahaan Kartu Kredit. Berikan
diskon tambahan setiap pembelian dari Goldline.” Perintah
Joong Won, Ma Ri pun mengerti. Semua iri melihat Ma Ri yang tak kenal omelan.
“Peter Drucker mengatakan ini, Mengetahui trend tidak menjamin kesuksesan 100
persen, tapi mengetahui tren, akan menjamin kegagalan 100
persen.. Seorang
merchandiser yang tidak tahu trend maka tidak
tahu apa yang sudah ada.” Ucap Joong Won
Joong Won memanggil Kyung Kook bertanya berapa umur
anaknya sekarang, Kyung Kook mengatakan Kelas
4 dan kelas 2 dan Yang dua
lagi masih berusia 5 tahun dan 1 tahun.
“Kalau begini, apa kau bisa bekerja kalau anakmu
yang paling kecil tidak dititipkan?” kata Joong
Won, Kyung Kook menjawab tidak lalu berganti ya, seperti binggung menjawabnya.
Joong Won pun memilih pergi meninggalkanya.
Esoknya, Joong Won melihat berkas-berkas yang dikerjakan
oleh anak buahnya sambil menghela nafas, beberapa anak buahnya mengintip dari
balik pohon terlihat Joong Won yang kesal melempar semua berkasnya. Kyung Kook baru masuk bertanya apa yang
terjadi pada rekan kerjanya, saat itu Joong Won melihat Kyung Kook yang datang
terlihat kesal.
Bok Sil berteriak gembira menemukan
ginseng. Dua paman yang mengikutinya tak percaya kalau Bok Sil
bisa menemukannya,salah seorang paman meraa Sepertinya
ginseng ini berumur lebih dari 50 tahun. Paman satunya berkomentar Bok Sil itu sedang bermimpi
semalam.
“Kau sangat
beruntung mendapatkan sesuatu seperti ini. Ini bisa dijual dengan mudah
seharga 5.000 dolar.” Kata Si paman bahagia
“Ini untuk nenekku.” Ucap Bok Sil yang tak mau menjualnya
“Apa Kau mau memberikan benda yang
sangat berharga itu untuk nenekmu? Apa
nenekmu sakit?” ucap Si paman
“Ya.. semenjak saudara laki-lakiku melarikan diri
dari rumah. Kalau
mereka tidak datang dan membuat film, maka ini
tidak akan terjadi.” Cerita Bok Sil sedih
Si paman pikir
neneknya itu sangat beruntung dan
meminta agar jangan cemas soal Bok Nam karena Di pulau terpencil pun adiknya akan
bertahan hidup. Bok Sil bisa mempercaya
itu lalu bisa mengeluarkan gingseng liar yang sangat
berharga. Salah satu paman merayu Bok
Sil dan memberikan lalu membayarnya dengan harga yang layak.
Bok Sil menegaskan tak akan tergoda karena tetap ingin memberikan
pada neneknya. Si paman tetap berusaha agar Bok Sil
memberikan neneknya yang lain saja seperti bunga
balon. Bok Sil tetap tak ingin memberikanya
Sesampai dirumah Bok Sil dengan bahagia memanggil
neneknya, tapi neneknya hanya duduk saja tak bergeming. Lalu memberitahu kalau
sudah membawakan sesuatu, tapi saat neneknya disentuh langsung jatuh
dipelukanya. Bok Sil menangis mengetahui neneknya sudah meninggal, dan hujan
pun turun dengan deras seperti tangis Bok Sil yang kehilangan neneknya.
Louis membuka jendela kamarnya yang hujan turun dengan
deras lalu merasakan kedinginan, Pelayan Kim masuk kamar, langsung menutupnya
meminta agar jangan buka jendela kalau cuacanya sedang seperti ini, Karena
hujan suhunya jadi rendah dan apabila terkena
angin maka Louis bisa
kena flu.
“Lagipula, hidungmu juga sensitif
kan? Kau harus
hati-hati kalau udara semakin lembab.” Ucap Pelayan
Kim mengomel
“Kau sudah mengatakan itu jutaan
kali. Lalu Kira-kira sore bakal hujan tidak ?”tanya
Louis
“Kemungkinannya 50 persen.” Kata Pelayan Kim, Louis langsung berlari keluar kamar
meminta agar memberikan mobil
untuk ulang tahun David
“Kau tidak boleh keluar saat
hujan. menurut
riset, hujan akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.” Ucap Pelayan Kim
“Kau sudah mengatakannya jutaan
kali tapi aku
akan tetap pergi.” tegas Louis, Pelayan Kim
memberitahu kalau Nyonya
Choi akan cemas.
“Kenapa nenek mau mengurungku
terus?” ucap Louis kesal
“Itu karena kau berharga baginya...ahhh...Tidak, itu karena dia
mencintaimu.” Ucap Pelayan Kim
Flash Back
Semua hadiah diberikan Nenek Choi pada hari natal, Louis menangis
tak ingin semuanya tapi ingin ibu dan juga ayahnya. Nenek Choi memuji cucuny kesayanganya anak
baik memberitahu Ayah
dan Ibu tidak bisa berada di sini.. karena sudah meninggal dan Sebagai gantinya neneknya yang ada disisinya. Louis merengek meminta agar
dibelikan ayah.
“Haruskah aku mengemis pada langit agar mengembalikan ayah dan
ibuku?” kata Ji Sung, Akhirnya beberapa saat kemudian Louis
berdoa didepan jendela.
“Bintang-bintang.. Aku ingin punya ayah dan ibu. Seperti teman-temanku, Aku ingin makan dengan Ibu, Ingin mandi dengan ayahku.. Aku cinta Nenek. Tapi kupikir akan lebih baik jika
ada ayah dan ibu. Bintang-bintang.. Aku ingin ayah dan ibuku..” ucap Louis berdoa
Nenek Choi yang mendengarnya doanya pun sedih, Louis
melihat neneknya yang menangis merasa sedih. Nenek Choi menyangkal kalau sudah menangis. Louis bertanya apakah Nenek Choi merindukan
ayah dan ibu juga. Nenek Choi mengatakan kalau
sekarang ada dirinya disisi Ji Sung.
Louis mengingat neneknya akhirnya kembali masuk ke dalam
rumah tak ingin membuat neneknya sedih.
Bok Sil menaiki kereta meninggalkan rumah neneknya, dalam
hatinya bergumam bertanya-tanya tentang keadaan adiknya sekarang,
“Kau bahkan tidak tahu nenek sudah
meninggal dan Kau mana
boleh begitu. Kau tahu
sudah berapa banyak hal yang ia lakukan untukmu. Dasar anak nakal. Kalau ketemu, habislah kau.”gumam Bok Sil, Sementara Bok Nam sedang asik naik motor
kebut-kebutan dijalan dengan teman dan mengunakan jaket palsu limited edition.
Bok Sil membuka nasi kepal yang dibawanya dari rumah,
seorang nenek yang didepanya seperti menahan air liur melihat Bok Sil makan.
Akhirnya Bok Sil sadar memberikan nasi kepal lainnya untuk sang nenek. Si nenek
menolaknya tapi Bok Sil memaksanya karena kasihan. Si nenek memakan nasi kepal dengan lahap tapi
tiba-tiba merasa tersedak dan meminta agar dibelikan minuman pada pantry
kereta.
Dengan panik Bok sil berlari ke pantry kereta dibelakang,
terlihat banyak antrian. Lalu kereta pun berhenti pada sebuah stasiun. Bok Sil
berhasil membawakan minuman tapi tak melihat nenek itu ada ditempat duduknya
dan juga tas yang dibawanya menghilang. Ia bertanya pada penumpang disebelahnya
apakah melihat nenek yang duduk didepanya, penumpang lain mengatakan tidak
tahu.
Joong Won makan es krim, di depanya seorang wanita
berkomentar Joong Won Sudah datang jauh-jauh ke Busan
harusnya makan sesuatu yang enak dan bertanya
apakah Es krim
saja sudah cukup. Jung Wn mengataka klau Ini
makanan kesukaannya.
“Teman ibuku bilang dia akan mengenalkanku pada
seorang pria. Aku bahkan membatalkan perjalananku ke Jepang. Tapi bersyukur.. Kau
melebihi ekspektasiku.” Ucap Si wanita, Joong Won
memuji si wanita yang juga terlihat cantik. Si Wanita merasa percaya diri karena
sudah sering dengar itu.
“Tapi.. kau bukan tipeku.” Kata Joong Won blak-blakan, Si Wanita binggung memangnya kenapa dengan
dirinya
“Ya.. matamu bulat seperti Stadium
Baseball Sajik. Hidungmu
mancung setinggi Gunung Hwangyeong. Bibirmu
merekah seperti Scarlett Johansson's. Wajahmu
sempurna dan Kau terlalu mirip boneka.” Kata Joong Won menilai si wanita dengan sendoknya.
“Maksudmu aku terlalu cantik
karena seperti boneka?” ucap si wanita, Joong Won membenarkan.
Wajah si wanita cemberut mendengar komentar Joong Won, sementara Joong Won
terlihat santai
Bok Sil duduk dalam stasiun dengan tatapan kosong,
ditanganya hanya memegang sebotol air minum.
Flash Back
Petugas kereta bertanya Di stasiun
mana perempuan itu turun. Bok Sil mengatakan Di Stasiun Cheonan. Si petugas bertanya apakah
yakin wanita itu yang mengambil tasnya. Bok
Sil pikir seperti itu tapi tidak melihatnya mengambil tasnya dan harus menemukan tas itu.
Si petugas menghela nafas lalu memberikan berkas agar Bok
Sil menuliskan nomor ponselnya untuk
menghubunginya nanti. Bok Sil mengatakan kalau tidak punya ponsel. Si petugas makin tak percaya karena dijaman sekarang
masih ada yang tak memiliki ponsel.
Joong Won keluar dari stasiun berbicara di telp pada
ibunya sudah pergi ke kencan buta dan mengatakan sudah melakukan apa yang diminta. Ia tahu
kalau wanita itu dokter tapi bukan wanita tipe yang disukainya, lalu memperingatkan ibunya kalau menyuruhnya ke kencan buta sekali lagi, akan pindah tanpa memberitahunya.
Bok Sil duduk mengamati orang-orang yang baru keluar dari
stasiun, lalu melihat tanda-tanda dengan memilih orang. Saat Joong Won lewat,
tandanya seperti memberikan signal kalau itu pria yang tepat.
Bok Sil langsung berdiri didepan Joong Won, Joong Won
heran siapa wanita berkulit gelap itu, merasa kalau wanita itu menatapnya atau memang psiko. Bok Sil langsung menghadangnya saat Joong Won akan
berjala melaluinya, membuka bajunya saat Joong Won mendekat, Joong Won pikir
Bok Sil itu gila
“Belilah ginseng liar ini.” kata Bok Sil menyimpan ginseg liar dibawah bajunya. Joong
Won kesal tak percaya dengan gingseng liar menyuruhnya untuk menyingkir. Bok
Sil malah menarik Joong Won agar bisa bicara lebih nyaman.
“Tunggu. Lihat ini sebentar... Ini ginseng liar yang sudah
berumur 50 tahun. Kau
bisa melihat kepalanya untuk memastikan dan ini
hasil panen atau tumbuh secara liar 100
persen ginseng liar. Aku
menggalinya sendiri. Kalau kau tidak beli, maka kau
akan menyesal.” Ucap Bok Sil, Joong Won ingin pergi dan
Bok Sil menahanya.
“Aku tahu ini kedengaran gila. Maaf karena menjual ginseng
padamu di waktu yang tak tepat seperti ini tapi aku punya alasan kenapa
harus menjualnya. Sebenarnya
aku baru saja sampai ke Seoul hari ini tapi
seseorang mencuri tasku Aku
butuh uang. Akan kuberikan kau diskon, jadi tolong
belilah.” Kata Bok Sil memohon
Joong Won menolaknya dan berjalan pergi, Bok Sik menyakinkan bahwa itu adalah
ginseng satu-satunya dan tidak
akan mendapatkan yang seperti ini di manapun.
Louis duduk ditaman dengan beberapa pelan lalu memberitahu Tren warna tahun ini
adalah rust pink jadi Belilah
taplak meja dengan
rumbai-rumbai yang mewah. Mejanya akan terlihat keren. Setelah itu melihat ponsel
lainya, Louis melihat itu edisi
terbatas jadi menyuruhnya Ambil
sekarang.
Joong Won seperti yakin mendekati Bok Sil bertanya Berapa harganya. Bok Sil mengatakan Hanya
1.000 dolar. Joong Won heran mengetahui harganya 1.000
dolar. Bok Sil mengatakan bahkan
bisa menjualnya seharga 5.000 dolar.
“Kenapa juga aku harus minta 1.000
dolar? Aku hanya meminta 1000 dollar, untuk ginseng liar ini.”
ucap Bok Sil kembali menyakinkan.
Louise melihat barang yang ingin dibelika pelayan seharga
10.000 dolar, bertanya apakah itu
memang membuatnya kurus, menurutnya Pelayan itu
percaya itu berkhasiat karena harganya mahal, lalu memberitahu itu namanya high price marketing strategy
Joong Won bertanya bagaimana ia bisa tahu barang itu asli
atau tidak, menurutnyas siapa yang cukup gila untuk membeli akar rumput seharga 1.000 dolar jam 12 malam
di Stasiun Seoul. Bok Sil mengatakan bisa
bersumpah atas namanya lalu menyebutkan nama panjangnya Ko Bok Sil.
Louise berjalan beriringan dengan pelayan Kim dan juga
pelayan wanita lainya sambil mengoceh, merek Ferragamo,
Chanel dan Dior. Itu Nama
bisa jadi jaminan, kan.
“Itu makanya banyak perusahaan
yang berjuang dengan nama sebagai merek.... Mengerti?” semua menjawab mengerti.
Joong Won ingin meminta buktikan
kalau itu nama aslinya, lalu teringat kalau Seseorang mencuri tasnya, itu artinya tak memiliki ID Card. Akhinya ia memberika 100ribu sebagai uang umda
akan akan membayar sisanya kalau
ini memang benar-benar ginseng asli.
“Apa Kau pikir bisa mendapatkannya
dengan 100 dolar? Apa Kau tidak
tahu siapa aku? Tidak bisa ” ucap Bok Sik mengembalikan uang Joong Won
dan menjauhkan gingsennya.
“Apa Kau tidak percaya padaku? Ya
sudah kalau begitu.” Kata Joong Won akan pergi
“Tunjukkan tanda pengenalmu, aku
akan menjualnya.” Kata Bok Sik, Joong Won
menegasakan kalau ini curang.
“Akan adil kalau kita berdua
sepakat menunjukkan
tanda pengenal masing-masing. Apa Kau
mengerti?” kata Joong Won, Bok Sil akhirnya setuju
meminta agar Joong Won memberikan uang mukanya tadi.
Ia pun meminta Sebagai gantinya agar memberitahu namanya, Joong Won binggung kenapa
harus memberitahunya. Bok Sil pikir itu adil, Joong Woon pun memberitahu
namanya Cha Joong Won. Bok Sil
mengaku akan mempercayainya
jadi meminta lebih baik tidak kabur membawa ginseng liarnya.
“Jika kau melakukannya, maka aku akan mengejarmu dan memberimu pelajaran. Orang-orang memanggilku Tupai
Terbang.” Kata Bok Sil mengancam, Joong Won tak peduli mengambil
gingseng dan memasukan ke dalam tas.
“Berhenti melakukan itu kalau kau
percaya padaku. Sekarang Berapa
nomor telponmu?” tanya Joong Won, Bok Sil
mengatakan tidak
punya ponsel.
“Kalau begitu... kau yang menghubungiku.” Ucap Joong Won menuliskan nomor telpnya, Bok Sil
mengatakan akan
menelponnya setiap hari dan harus
membayar sisanya begitu memastikan kalau itu ginseng liar asli.
“Apa yang akan kau lakukan dengan
uang 100 dolarku kalau
ternyata ini palsu?” ucap Joong Won menantang
“Itu tidak akan terjadi, jangan
khawatir.” Ucap Bok Sil menyakinkan.
Joong Won baru selesai mandi melihat ginseng yang baru
dibelinya merasa gila karena mau membeli barang itu. Teringat kembali nama yang
disebutkan oleh Bok Sil yaitu, Ko Bok Sil.
Sementara Bok Sil yang selama ini tinggal di desa melihat
banyak toko seperti orang norak, merasa kepala
benar-benar pusing dan bertanya-tanya diama ia
bisa menemukan tempat untuk tidur, lalu melihat papan nama tempat sauna yang buka 24 jam. Akhirnya
Bok Sil tidur dengan tenang dalam sauna.
Louis diam-diam keluar dari kamar tak sengaja menyenggol
vas, Pelayan Kim terbangun mengambil senter ingin tahu siapa yang membuat
gaduh. Tapi akhirnya kembali ke tempat tidurnya karena tak melihat siapa-siapa.
Louis bisa bersembunyi dibalik dinding.
Pelayan Kim yang khawatir menuruni tangga, sementara
Louis bisa sampai ke pintu depan berusaha membukanya, tapi tak bisa terbuka
malah alarm tanda pintu dibobol terdengar. Louis langsung bersembunyi,
sementara Pelayan Kim dan lainya panik berteriak kalau ada maling yang masuk
rumah.
Louis akhirnya kembali masuk ke dalam kamarnya, Pelayan
Kim mengejarnya. Louis melihat kamarnya yang penuh dengan barang belanjany
selama ini, Pelayan Kim akhirnya datang. Louis pun berpesan agar Pelayan Kim
menjaga diri, lalu meloncat dari jendela.
Nenek Choi mengigau meminta agar Ji Sung tak melakukan
itu sampai akhirnya terbangun merasa kalau tadi itu mimpi yang aneh. Pelayan
Heo masuk kamar menjerit panik saat memeriksa dahi Nyonya Choi yang demam tinggi
dan mencari-cari termometer,
“Aku bermimpi... kalau Louis menghilang. Louis... berjalan ke hutan yang gelap
dalam mimpiku.” Ucap Nyonya Choi, Pelayan Heo binggung
apa maksud Hutan yang gelap,
sampai akhirnya Nyonya Choi pun tak sadarkan diri.
Nyonya Choi sudah dirawat dalam ruangan intensif, Dokter
memberitahu kalau Nenek Choi terkena Virus influenza tipe A juga menyebabkan beberapa
pneumonia akut jadi mereka akan
berbuat semampunya, jadi apabila tidak
bisa menangani demamnya, maka mereka harus
bersiap untuk
skenario terburuk. Tuan Baek dan istrinya
mendengar penjelasan dokter begitu juga Pelayan Heo sampai jatuh lemas mendengarnya.
Pelayan Kim berteriak memberitahu keadaan Nenek Choi,
Akhirnya keduanya pergi menuju bandara. Louis terlihat hanya diam karena
khawatir, Pelayan Kim mengatakan akan mengambil penerbangan
selanjutnya merasa khawatir kalau Louis akan
baik-baik saja sendiri.
“Jika Nyonya Choi tahu kalau aku
membiarkanmu terbang sendirian, dia
akan sangat marah padaku. Dan Sayangnya,
hanya ada satu kursi tersisa.” Kata Pelayan Kim
“Aku harus kesana secepat mungkin.” Kata Louis khawatir, Pelayan Kim melihat kalau tuanya itu sudah dewasa sekarang dan
mengatakan Tuan Baek akan menjemputnya dari bandara.
Di dalam pesawat kelas ekskutif, Pramugari menawarkan
minuman tapi Louis menolaknya dan terlihat sangat mengkhwatirkan neneknya.
Di sebuah restoran, Empat orang petinggi sedang berkumpul
membahas kalau Tuan Baek Sun
Goo sudah jelas akan ditunjuk menjadi
direktur selanjutnya. Mereka tahu kalau Tuan Kang masih sangat manja dan terlalu
dilindungi oleh neneknya, yaitu Anak
yang senang belanja itu masih kekanak-kanakkan dan
mengucapkan selamat.
“Astaga, jangan bodoh. Ini terlalu
cepat untuk memberiku selamat. Maksudku,
Nyonya Choi masih menempati posisinya.” Kata Tuan
Baek merendahkan diri, tapi senyuman terlihat memang ingin menempati kursi
Direktur.
Nenek
Choi sadar memanggil Louis, istri Tuan Baek yang ada didalam langsung
menghampirnya. Pelayan Heo juga mendekatinya dengan wajah panik. Istri Tuan
Baek meminta agar segera dipanggilkan Dokter Kim. Akhirnya semua berkumpul
dalam ruangan dan Nenek Choi sudah sadar.
“Aku ingin Louis mewarisi perusahaanku. Dimana Louis?” ucap Nenek Choi, Tuan Baek dan yang lainya kaget.
“Dia sedang di jalan menuju Seoul
sekarang dan akan sampai nanti sore.”ucap istri Tuan Baek
“Jung Ran... Siapkan pesta penyambutan untuk
Louis... Buat semewah mungkin.” Perintah Nenek Choi pada pelayan Heo.
“Sun
Goo... Aku akan membuat pengumuman soal
Louis yang akan
mewarisi perusahaanku di
pesta tersebut...” Kata Nenek Choi.
Dirumah persiapan pembuatan Louis pun disiapkan dari meja
sampai wine, Pelayan Hae memmberitahu kalau mereka tidak
punya banyak waktu Jadi meminta agar mereka segera bergegas.
Louis dalam pesawat terbangun dari tidurnya lalu memasang
sabuk pengaman karena pesawat akan segera landing, matanya kembali
terpenjam dengan menyandarkan kepala
dibangkunya.
Bok Sil memberikan selembaran tentang adiknya yang hilang
pada orang yang lalu lalang. Di sebuah
tangga ada orang berkerumun melihat pria itu sangat
tampan. Yang lainya merasa walaupun tampan,
tapi ternyatacuma gelandangan. Bok Sil melihat dari kejauhan dan melihat orang itu
mengunakan jaket yang sama kabur dari rumah, lalu berteriak memanggil adiknya “Bok
Nam”
Ketika menarik badan si pria ternyata bukan Bok Nam tapi
Louis dengan pakaian yang sama dan terlihat lusuh karena tidur ditangga dengan
koran sebagai alasnya. Keduanya saling menatap
bersambung ke episode 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ko bisa tiba2 jadi gelandangan sih aneh dan hilang ingatan lg.. Kan tadinya lg dipesawat
BalasHapusseneng deh ada sinopsis nya ... menurut ku drama ini bagus lucu ... dan yang pasti karena in guk yang maen .. suka banget makasih yah .. semangat nyinop nya .. di tunggu sinop episode 2 nya
BalasHapus