PS : All images
credit and content copyright : TVN
Ha Won berbaring di tempat tidur terlihat kecewa karena
ternyata Ji Woon bahkan tidak ingat apa yang terjadi, berpikir kalau Ji Woon melakukannya karena sedang
mabuk
“Itu tidak adil!” kata Ha Won akhirnya duduk dengan wajah kesal
“Atau, mungkin aku salah. Apa lebih baik jika dia melupakan semuanya?” ucap Ha Won lalu kembali berubah pikiran kalau semua
ini tetap saja tindakan yang tak benar
Ia berpikir harus memaki Ji Woon karena melupakanya, tapi
menurutnya jika melakukan itu pun tak ada gunanya karena Ji Woon bahkan tak
mengingat apapun. Akhirnya dengan wajah kesal kembali berbaring dengan menutup
semua wajahnya agar bisa melupakan semuanya.
Hyun Min datang langsung membuka selimut bertanya apa
yang sedang dilakukan Ha Won. Ha Won kaget balik bertanya apa sebenarnya yang
dilakukan Hyun Min padanya. Hyun Min memperlihatkan banyak barang berlanjaan
yang dibelinya, Ha Won menarik nafas panjang melihatnya.
“Hei, kenapa kau membelinya
sebanyak itu?” kata Ha Won yang tak suka mengunakan
uang orang lain.
“Kau pasti berterimakasih padaku kan? Aku bahkan memotongnya seperti ini Agar kau bisa memakai semuanya
dengan nyaman! Coba Lihat!!” kata Hyun Min memperlihatkan celana di bagian kaki
kirinya sudah terpotong agar Ha Won bisa memakainya.
“Hei! Kenapa kau memotong pakaian
barunya?!” jerit Ha Won, Hyun Min mengatakan tak masalah karena
dipegawai tokonya akan menjahitkan kembali
untuknya.
Ha Won pikir apa gunanya memotong dibagian bawah, karena
bagian pahanya itu pasti muat, Hyun Min berkomentar sudah tahu pasti Ha Won
akan berkata seperti itu, lalu memperlihatkan dengan bangga kalau ia juga
membelikan sebuah gaun, jadi Saat ini, akan memenuhi lemari dan Ha Won harus
mengenakan semua pakaian ini.
Ha Won mengelengkan kepala tak habis pikir dengan tingkah
Hyun Min, Hyun Min mengodanya apakah ia
ingin membantu untuk memakainya juga. Ha Won langsung menolaknya dengan
mengucapkan terimakasih pada Hyun Min yang sudah membelikan semua pakaian
untuknya. Hyun Min akhirnya meninggalkan semua barang dikamar Ha Won.
Tuan Kang menaruh gelasnya diatas meja, Yoon Sung berdiri
dibelakangnya seperti ingin bicara. Tuan Kang bertanya ada apa, merasa Yoon Sung
mengkhawatirkan yang sedang
dikhawatirkanya. Yoon Sung kaget, Tuan Kang sepert sudah bisa menebaknya.
“Semua terlihat di wajahmu” kata Tuan Kang, Yoon Sung bertanya haruskan menghubungi
mereka
“Tidak, tapi kebalikannya... Aku bahkan tidak tahu berapa tahun lagi tubuh ini bisa
bertahan Jadi aku
tidak ingin seperti pengecut dan
mengambil jalan pintas hanya untuk tubuhku” kata Tuan Kang
berdiri dari tempat duduknya.
“Tapi ini mungkin pilihan
terakhir...” ucap Yoon Sung benar-benar khawatir.
“Aku tahu bagaimana perasaanmu. Tapi ada beberapa hal yang tidak
bisa diambil jalan pintas dan Ada
beberapa hal yang tidak bisa dibeli dengan uang,
serta ada beberapa hal
yang juga tidak perlu dibeli” jelas Tuan Kang.
Yoon Sung terdiam, Tuan Kang bertanya apakah Yoon Sung
merasa kasihan padanya. Yoon Sung menjawab tidak karena hanya
berpikir soal betapa hebatnya orang yang dilayaninya
sekarang. Tuan Kang memuji Yoon Sung sudah
bekerja keras karena pasti
tahu jika ada hal buruk terjadi sambil menupuk lengan
sekertarisnya dengan bangga.
Hye Ji sedang menjahit di workshopnya, lalu teringat
kembali di Villa saat mengambar wajah smile ditangan Hyun Min lalu menciumnya,
merasakan tangan Hyun Min yang mengenggamnya dan tiba-tiba langsung berdiri.
Keesokan harinya di Sky House ia membahas tentang yang terjadi semalam...
“Oh, Itu? Kita anggap saja itu
tidak pernah terjadi. Sekarang Sederhana
saja. Kita anggap itu sama sekali tidak terjadi”
ucap Hyun Min terlihat acuh.
Hye Ji tersadar dari lamuannya lalu merasa kalau
seharusnya tak boleh seperti itu dan kembali melanjutkan menjahit.
Ha Won keluar dari kamar, dengan wajah cemberut melihat
ke arah kamar Ji Woon yang sudah gelap. Perlahan melangkah dengan satu kakinya
lalu melampiaskan kekesalan dengan meninju ke arah kamar Ji Woon.
“Seharusnya dia laki-laki yang
kuat tapi ternyata langsung
tertidur hanya minum beberapa gelas? Bagaimana kau bisa tidak ingat apa
yang kau lakukan?!” ucap Ha Won kesal
Tiba-tiba lampu kamar Ji Woon menyala, Ha Won tak bisa menjaga
keseimbanganya terjatuh dan buru-buru bersembunyi. Ji Woon mondar mandir di
depan jendela lalu melihat ke arah jaket yang digunakan pada saat barbeque. Ha
Won merasa binggung kenapa ia harus sembunyi. Ji Woon dalam kamar berlari meraih ponselnya, matanya
langsung melotot tak percaya melihat foto-foto saat ia mabuk bersama dengan Ha
Won.
Ketika akan menghapusnya seperti merasa tak bisa, Ji Woon
menghela nafas panjang sambil menutup wajahnya. Ha Won berjalan menarik
tubuhnya, terdengar suara Seo Woo masuk kamar mencarinya, dengan cepat Ha Won
mengetuk jendela meminta Seo Woo membuka pintu. Seo Woo panik membuka pintu. Ha
Won meminta agar Seo Woo tak berisik dan membantunya masuk ke dalam kamar.
Seo Woo mengomel pada Ha Won sedang sakit padahal kakinya
masih sakit lalu bertanya apakah
baik-baik saja. Ha Won hanya diam, Seo Woo melihat tangan Ha Won yang kotor dan
meminta agar menunggu sebentar. Ha Won terlihat masih binggung karena hampir
saja akan ketahuan oleh Ji Woon.
Di kamar mandi, Seo Woo membasahi handuk untuk
membersihkan tangan Ha Won, teringat kembali saat di Villa. Ha Won memukul
kepala Ji Woon terlihat marah karena dipanggil kekasih, mereka itu hanya
tunangan bohongan, lalu hubungan dengan adalah Hyun Min sebagai “tuan”nya.
“Kenapa kau jadi baik terhadapnya,
Seo Woo?” ucap Seo Woo pada dirinya saat menatap ke cermin lalu
bergegas kembali ke kamar.
Seo Woo meminta Ha Won memberikan tanganya, Ha Won
memberikan tanganya yang kotor. Seo Woo pun mengelapnya sambil menanyakan
keadaanya, Ha Won hanya menyengir. Seo Woo bertanya apa yang dilakukan Ha Won
diluar kamarnya. Ha Won beralasan hanya
ingin cari udara segar.
Ji Woon perlahan berjalan ke arah jendela, melotot kaget
melihat Ha Won dan Seo Woo terlihat tersenyum sambil membersihkan tanganya. Ha
Won tertawa melihat jaket yang dipakai Seo Woo. Seo Woo mengatakan kalau itu jaket
"Stile tirai!". Di depan
rumah, Hyun Min turun dari mobil dengan kantung plastik hitam.
Ji Woon yang terlihat kesal berjalan ke dapur, membuka
kulkas untuk mengambil sekaleng bir. Matanya melirik ke rak atas ada sebotol
susu pisang, lalu berusaha tak peduli menutup kembali kulkas. Tapi baru beberapa
langkah kembali membuka pintu kulkas dan mengambilnya.
Nyonya Beolgyo sedang ada diruang tengah, melihat baju Ji
Woon bertanya noda apa ini karean tak
mau hilang. Ji Woon panik dan langung meminta agar Nyonya Beolgyo memberikan baju
itu padanya. Nyonya Beolgyo mngatakan kalau belum
tuntas dicucinya jadi akan
pastikan untuk mencucinya dengan bersih
“Tidak, aku akan ambil”kata Ji Woon menariknya. Nyonya Beolgyo menolak karena mencuci
pakaian salah
satu pekerjaannya dengan menarik baju Ji Woon.
“Kau berikan saja padaku” ucap Ji Woon menarik kembali bajunya.
“Kenapa, tiba-tiba saja kau
bersikap seperti ini, tuan muda? Ini
pekerjaanku!” kata Nyonya Beolgyo menarik baju Ji
Woon
“Aku bilang, tidak masalah!” teriak Ji Woon, Nyonya Beolgyo melepaskan
tanganya karena kaget. Ji Woon akhirnya terlempar ke sofa.
Nyonya Beolgyo panik bertanya apakah Ji Woon baik-baik
saja dan adakah yang terluka, karena menurutnya Pinggul
seorang pria adalah bagian tubuh yang terpenting. Ji
Woon menahan rasa sakitnya mengatakan kalau ia baik-baik saja sambil tersenyum.
Nyonya Beolgyo mengaku senang
melihatnya ada dirumah dan sepertinya juga
banyak tersenyum belakangan ini. Ji Woon seperti tak
sadar lalu dengan wajah gugup memberikan sebotol birnya. Nyonya Beolgyo pikir
Ji Woon sengaja memberikan minuman ini
agar ia tetap awet muda
Ji Woon duduk dikamarnya, tersenyum melihat baju yang
masih terkena noda wine.
Flash Back
Ji Woon mengendong Ha Won yang sudah tertidur karena mabuk
dengan membawanya ke dalama kamar dan menidurkan disamping Ja Young, lalu ia
berjalan merunduk agar tak ketahuan, seperti saat itu Ji Woon sudah sadar dari
mabuknya.
Ji Woon tersenyum mengingat kejadian di villa, dengan
baju itu. Ia lalu bertanya-tanya kenapa harus mengambil baju itu dari tangan Nyonya
Beolgyo, menurutnya merasa
artinya butuh bukti dengan apa yang sudah terjadi atau sesuatu hal yang lainya.
Ia menatap botol susu pisang yang dibawanya lalu keluar
dari kamar melihat lampu kamar Ha Won sudah mati, dan mengirimkan pesan pada Ha
Won “Apa kau sudah tidur? Pergilah ke balkon sebentar.” Saat itu
lampu kamar Ha Won menyala, Ji Woon buru-buru mundur sebelum ketahuan.
Hyun Min masuk kamar membawakan cemilan untuk tengah
malam, Ha Won bahagia karena dibawakan makana yang disukainya. Ji Woon
mengintip melihat Ha Won terlihat bahagia dengan makan sosis yang dibawakan
oleh Hyun Min, lalu menatap susu pisang ditanganya seperti tak berarti lagi
sekarang.
Sementara didalam kamar, Hyun Min yakin Ha Won itu pasti terharu dengan semua makanan
yang dibawanya sekarang, dengan bangga kalau itu sebabnya
para gadis tergila-gila padanya. Ha Won bertanya apakah ada gadis
yang baru-baru ini menyatakan
cinta padanya. Hyun Min merasa Ha Won itu memang
harus diyakinkan, Ha Won tahu kalau Hyun Min itu sudah tidak popular. Hyun Min terlihat kesal mendengarnya.
“Apa ada orang yang benar-benar
menyukai dirimu, Seperti
Hye Ji?” tanya Ha Won, Hyun Min yakin pasti ada.
“Hei! Kau ini benar-benar jahat, Apa kau tahu itu!!!” kata Ha Won kesal, Hyun Min bertanya apa yang
dimaksud.
“Kau padahal tahu, Hye Ji sangat menyukaimu dan Aku rasa Hye Ji sangat pemberani, Dia jujur sekali dengan
perasaannya, dan
berusaha keras untuk dicintai. Apa
kau tahu betapa sulitnya hal itu? Dia
seperti sebuah pohon, lalu menanam
akarnya di satu tempat Dan
tidak akan goyah, apapun yang terjadi” jelas Ha
Won, Hyun Min lalu bertanya bagaiman dengan dirinya.
“Kau ini... Seperti angin yang terus
berhembus, dan
benar-benar tidak berdaya. Artinya, kau ini playboy!” ejek Ha Won, Hyun Min menghela nafas mendengar ejekan
Ha Won.
“Aku ingin tahu apa aku bisa melakukan hal yang dia lakukan. Apa Kau pikir bisa melakukanya jika
kau berada di posisinya? Aku tidak punya waktu untuk
kencan karena disibukkan
dengan kerja paruh waktuku. Jadi
aku benar-benar tidak tahu apa-apa soal perasaan bahkan Aku tidak mengatakan
apakah perasaan dia itu tulus atau tidak
padamu. Sementara aku lihat sekarang Perasaan
Hye Ji benar-benar tulus padamu” kata Ha Won
Hyun Min tak ingin membahasnya menyuruh Ha Wo makan saja
karena itu bukan Ha Won yang melakukanya. Ha Won merasa terkadang
juga seperti itu. Hyun Min tak mengerti, Ha
Won menjelaskan sdang membicarakan cara Hyun Min memperlakukan Hye Ji, dengan cara yang kasara saat bicara tapi terkadang terlihat sangat perhatian padanya. Hyun Min tahu kalau tidak
serumit itu.
“Tapi ingatlah... Tidak ada pohon yang bisa
menunggumu selamanya Jangan
menyesal nantinya” pesan Ha Won, Hyun Min menyuruh
Ha Won kembali makan saja dan bergegas pergi.
Seo Woo sibuk menulis lagi dengan senyuman bahagia. Ji
Woon menatap susu pisang yang tak sempat diberikan pada Ha Won, teringat saat
dibukit Ha Won memberikan susu itu setelah mereka jatuh bersama dirumput. Ia
melihat fotonya dengan Ha Won pada ponselnya dan mengingat saat menciumnya
beberapa kali ditempat barbeque. Senyuman Ji Woon terlihat menatap ponsel dan
susu pisang memiliki kenangan indah.
Hyun Min berbaring ditempat tidurnyaa menatap fotonya
dengan Hye Ji dan juga kakaknya, lalu memejamkan matanya seperti ingin
melupakanya. Seo Woo merobek kertas berkali-kali untuk membuat lirik dan sudah
berhasil membuat nada dengan gitarnya. Ha Won duduk dikamarnya seperti bimbang
dengan perasaanya karena dalam sky House tidak boleh ada yang namanya
berkencan.
Yoon Sung baru pulang, melihat ke kamar pada cucu Tuan Kang.
Seperti masih memikirkan keadaan bosnya yang menutupi penyakitnya dari cucunya.
Lalu di pagi hari, Hye Ji pergi ke toko bunga mengatakan akan
membesuk orang yang sedang sakit jadi tidak perlu terlalu mewah
Seo Woo kembali masuk mobil vannya, managernya memberikan
tabnya dengan wajah cemberut bertanya apakah Seo Woo senang dengan hal itu. Seo
Woo melihat berita [Kang Seo Woo melarikan diri
dengan memakai seragam sekolah wanita
Jungsan!] dengan foto yang
diambil oleh Ja Young.
Wajahnya tersenyum memuji Managernya memang genius,
Managernya sangat kesal tak ingin membicarakanya, Seo Woo menyuruh mereka agar
membaca komentarnya "Kang Seo Woo terlihat keren, apapun yang dia pakai!, Dia manis sekali!, Tutup matamu,
kawan!"
Manager dan sopirnya tak percaya kalau komentarnya
positif, Seo Woo merasa Semua orang jadi heboh karena ini, Manager mencoba melihatnya sendiri, Seo Woo menyakinkan kalau ia berhasil
apapun yang dilakukannya. Managernya memuji Seo Woo itu sekarang sudah dewasa.
Seo Woo seperti menyesal, seharusnya ia mengatakan
kalau mereka berkencan saja.
Hye Ji membawa sebuket bunga melihat Ha Won sedang duduk
diteras dan langsung menghampirinya. Ha Won kaget melihat Hye Ji datang. Hye Ji
sengaja datang karena ingin tahu apa yang sedang dilakukan Ha Won sekarang. Ha Won mengucapkan terimakasih dan
memberitahu kalau keadaaan tidak parah.
“Aku merasa kau sudah berhasil
dengan semuanya disini. Jadi aku
membawakanmu bunga” ucap Hye Ji memberikan
buket bunganya, Ha Won pun mengucapkan terimakasih dengan wajah terharu.
“Oh, apa kau ingin ikut denganku masuk ke dalam?” tanya Ha Won, Hye Ji pun setuju. Ha Won seperti
kesusahan memegang kruk dengan buket bunganya. Hye Ji kembali mengambilnya, Ha
Won pun berterimakasih karena Hye Ji mau membantunya.
Ha Won mengajak Hye Ji masuk kekamarnya, Hye Ji melihat
kamar Ha Won yang cukup besar dan mewah. Ha Won merasa itu bukan miliknya. Hye Ji melihat kamar Ha Won
yang nyaman dan sepertinya PresDir sangat memperhatikannya. Nyonya Beolgyo datang membawakan teh dan juga
makanan.
“Terimakasih Nyonya Beolgyo! Seharusnya aku yang ambbil
sendiri!” uca Ha Won tak enak hati.
“Apa yang kau lakukan, dengan
kakimu itu ? Jangan
bicara begitu dan Aku akan
membersihkannya setelah selesai.” Ucap Nyonya
Beolgyo. Ha Won pun mengucapkan terimakasih pada Nyonya Pelayan yang baik hati.
Ha Won pun mempersilahkan Hye Ji untuk mencicipi kuenya.
Hye Ji merasa sepertinya
semua orang disini menyukai Ha Won. Ha Won hanya
tersenyum saja, Hye Ji mengaku Terkadang sedikit iri pada Ha Won yang akrab
sekali dengan Kang bersaudara
“Oh, kelihatannya saja seperti itu! Tapi Sebenarnya, semua orang disini
sering bertengkar!” kata Ha Won membuka rahasia
sambil mengaruk kepalanya.
“Aku minta maaf... Kepalaku gatal karena tidak bisa
keramas beberapa hari ini” kata Ha Won, Hye Ji
menawarkan diri untuk membantunya,
“Oh, tidak apa-apa! Lagipula, yang
luka kakiku, bukan tanganku” kata Ha Won
menolaknya, Hye Ji pun membiarkan Ha Won untuk ke kamar mandi, Ha Won berjanji
akan segera kembali.
Hye Ji keluar kamar Ha Won lalu berjalan ke depan pintu
kamar Hyun Min da mengetuknya, karena tak ada sahutan Hye Ji memberanikan diri
membuka pintu kamar bertanya apakah Hyun Min sudah tertidur. Akhirnya ia masuk
kamar dengan Hyun Min yang tak ada dalam kamar, lalu melihat foto saat masih
kecil bertiga dengan kakaknya.
“Apa yang kau lakukan?” ucap Hyun Min masuk kamar melihat Hye Ji sudah ada
didalam. Hye Ji kaget langsung menjatuhkan bingkai foto. Hyun Min menyuruh Hye
Ji untuk segera keluar dari kamarnya.
“Kita perlu bicara” kata Hye Ji, Hyun Min pikir tak ada yang ingin
dikatakan pada Hye Ji
“Aku tidak bisa pura-pura tidak
terjadi sesuatu di antara kita” ucap Hye Ji, Hyun Min
meminta Hye Ji untuk tak bersikap seperti ini.
“Apa artinya aku bagimu? Apakah sebagai Teman Atau... adik perempuan temanmu
yang sudah mati?” tanya Hye Ji
“Kita tidak punya hubungan seperti
itu” kata Hyun Min, Hye Jin bertanya difoto mereka bertiga
apakah itu juga tak ada artinya untuk Hyun Min.
“Jika sikapmu terus seperti ini... maka Aku benar-benar tidak ingin
melihatmu lagi” tegas Hyun Min
Hye Ji sedih mendengarnya, Hyun Min langsung membalikan
badanya bertanya apakah Hye Ji tak mau pergi sekarang, Hye Ji hanya diam saja.
Hyun Min pikir kalau begitu ia yang akan kelua dari kamarnya. Hye Ji masih
tetap dia, Hyun Min pergi ke dapur seperti ingin kembali tapi mengurungkan
niatnya.
Ji Woon berdiri dibalkon sambil tersenyum sendiri seperti
masih mengingat kejadian saat di villa, tiba-tiba terdengar jeritan Ha Won
seperti terjatuh, Ji Woon langsung berlari masuk kamar Ha Won mencari-cari
keberadaanya.
Ha Won meminta tolong siapapun yang datang meminta agar
membantunya. Ji Woon melihat dalam bathtub ada kaki yang dibungkus dengan
plastik, lalu Ha Won berbaring didalamnya dengan rambut penuh busa. Ha Won
terdiam melihat Ji Woon yang datang melihatnya, Ji Woon menahan tawa bertanya
apa yang dilakukan Ha Won didalam sana.
“Aku berusaha mencuci rambutku
dengan tanganku dan... Ahh.. Maaf,
apa kau bisa panggilkan Nyonya Beolgyo?” ucap Ha
Won, Ji Woon mengatakan kalau ia sudah pergi.
“Kalau begitu... Aku benar-benar
minta maaf tapi... Apa
kau bisa membantu aku sekarang?” kata Ha Won
memohon dengan mengulurkan tanganya.
Ji Woon menghela nafas lalu melepaskan jam tanganya dan juga kaos kakinya, meminta agar Ha Won
menunggu sebentar, lalu ia masuk ke dalam bathtub mengendong Ha Won untuk duduk
di pinggir. Ha Won terlihat gugup mengucapkan terimakasih.
“Hei.. Apa
kau ingin keluar dai kamar mandi dengan
rambut seperti itu?” kata Ji Woon menahan
senyumanya. Ha Won memegang rambutnya yang masih ada busanya.
Akhirnya dengan berbaring dan kaki disadarkan pada
bangku, rambut Ha Won dibilas oleh Ji Woon. Ji Woon dengan bangga berkomentar
tak ada pria yang akan melakukan seperti ini selain dirinya, Ha Won mengucapkan
terimakasih lalu mengeluh airnya masuk ke mata. Ji Woon mengerti, Ha Won
menjerit kembali karena masuk ke telinga. Ji Woon mengeluh menyuruh Ha Won untuk
berhenti protes.
Ji Woon langsung mengusap rambut Ha Won dengan handuk, Ha
Won menjerita karena Ji Woon melakukanya secara kasar, Ji Woon tertawa menyuruh
Ha Won diam saja karean dengan cara itu maka rambutnya akan cepat kering.
Ha Won mengatakan bisa melakukanya sendiri. Ji Woon
berpura-pura seperti disalon, mengatakan kaki Nyonya Ha Won itu sedang sakit
jadi lebih baik diam saja. Ha Won tak sengaja memegang tangan Ji Woon
mengatakan kalau ia baik-baik saja, keduanya kembali gugup. Ji Woon melepaskan
tangan dihanduk, Ha Won merasa sebelumnya sudah mengatakan bisa melakukanya
sendiri.
“Ahh, kau ini bahkan mengeluh saat
aku mencoba membantumu! Pengeringnya ada di kamar mandi.” Kata Ji Woon gugup memegang tanganya, tapi wajahnya
bisa tersenyum. Ha Won pun mengucapkan terimakasih saat Ji Woon bergegas keluar
dari kamarnya.
Ha Won membereskan handuk bekas mencuci rambutnya lalu
melihat jam diatas wastafel, teringat sebelumnya Ji Woon melepaskan jam tangan
sebelum membantunya untuk keramas. Hye Ji keluar dari kamar Hyun Min sambil
menangis teringat kembali ucapan Hyun Min “Jika sikapmu terus seperti ini... maka Aku tidak akan melihatmu lagi.”
Ji Woon berdiri dibalkon sambi tersenyum mengarah ke
kamar Ha Won, lalu matanya melihat Hye Ji yang menangis didepan kamar Hyun Min.
Hye Ji berjalan keluar dengan tatapan kosong bahkan tak menyahut saat Ji Woon
memanggilnya. Ji Woon datang menghampirinya bertanya apa yang terjadi, melihat
Hye Ji sudah menangis.
Hyun Min dalam kamar kembali mengambil bingkai foto yang
terjatuh dan foto wajah smile yang digambarkan Hye Ji, lalu melihat Hye Ji ada
dibalkon dengan Ji Woon dan keluar dari kamarnya. Ji Woon seperti sudah mengerti,
lalu mencengkram baju Hyun Min karena sebelumnya sudah memperingatkan agar tak
membuat Hye Ji menangis.
“Memang kau ini siapa? Apa hakmu?” kata Hyun Min sinis menatap Ji Woon
“Ji Woon berhak mengatakannya” ucap Hye Jin membalikan badanya, Ji Woon dan Hyun Min
kaget mendengarnya. Hye Ji berjala mendekati keduanya.
“Aku... tidak ingin menangis karena Hyun Min lagi. Aku... ingin bersamamu Apa kau... mau menerimaku?” kata Hye Ji menatap Ji Woon, Ha Won keluar dari kamar
ingin memberikan jam pada Ji Woon menahan rasa sedihnya karena Hye Ji meminta
agar Ji Woon bersamanya.
bersambung ke episode 10
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
gomawo unni, di tunggu preview ep 10 fighting :-)
BalasHapusgomawo unni, di tunggu preview ep 10 fighting :-)
BalasHapusemang dinovelnya tokoh hye ji jg bikin geregetannnn... sangat crybaby dan rely on ke ji won, ji wonnya jg ga tegas
BalasHapusentah kenapa.. tapi aku lebih suka eun ha won sama si kang hyun min :v wkwkwk setuju si hye ji gereget banget
BalasHapus