PS : All
images credit and content copyright : SBS
Jung Won dan Hwa Shin sudah asik main game dengan
kacamatanya, seperti ada di dalam ruangan, kalau orang melihat seperti orang
gila. Keduanya saling mencari satu sama lain dalam sebuah istana. Hwa Shin
memperingatkan akalu itu tidak akan mudah berhadapan denganya, Jung Won menanyakan keberaan Hwa
Shin sekarang. Akhirnya Hwa Shin bisa
menembak temanya dan memenangi games.
Keduanya membuka kacamatanya, Hwa Shin mengajak main satu
putaran lagi. Jung Won setuju karena akan lebih lebih
serius kali ini. Hwa Shin sudah ada dikamar
mandi, Jung Won memberitahu usdah mengambil sikat gigi baru. Hwa Shin mulai menyikat giginya saat didepan cermin,
Jung Won memberitahu Toner di sisi kiri lebih baik. Hwa Shin langsung menyemprotkan kebagian wajahnya agar
tak kering.
Setelah itu mengambil bir dan memberikan pada temanya, Jung Won bertanya
apakah Hwa Shin akan tidur dirumahnya.
Hwa Shin mengatakan harus pulang. Jung Won pikir Hwa
Shin bisa tidur di rumahnya,
karena sudah lama tak bertemu dan temanya juga
belum mulai bekerja. Hwa Shin bingung temanya bisa
tahu, Jung Won meminta temanya berhenti bermain “sulit
untuk ditangkap.” denganya.
“Jangan pergi kemana-mana mulai
sekarang. Aku
hampir mati kebosanan.” Ucap Jung Won.
“Apa Kau menemukan gadis lain?” tanya Hwa Shin, Jung Won berpikir seorang gadis,
“Ahh. Apa Kau ingat Soo Young? Dia
akan menikah” ucap Jung Won, Hwa Shin binggung
seperti tak mengingatnya
Jung Won mengingatkan Soo Yoong adalah Gadis yang dulu menyukainya. Hwa Shin menebak ituOh Soo
Young, Jung Won membenarkan. Hwa Shin memberitahu Soo Young
itu tidak menyukai temanya
karena selalu
mengikutinya. Jung Won merasa Hwa Shin sedang
bercanda karena Ciuman pertamanya
dengan Soo Young.
Keduanya saling menatap, sampai akhirnya sama-sama
menjerit karena sudah dibohongi oleh wanita yang sama. Hwa Shin tak percaya,
berpikir kalau Soo Young itu menyukai mereka berdua. Jung Won melihat Soo Young memang gads pemberani. Hwa
Shin merasa wanita itu memperlakukan mereka seperti satu set ayam goreng yang dibagia dua.
Jung Won bertanya siapa yang akan menjadi ayam dengan
saus, Hwa Shin pikir sudah pasti Jung Won karena penuh
dengan uang. Jung Won bertanya jadi temanya itu jenis
ayam apa. Hwa Shin mengaku akan
jadi ayam goreng biasa yang lezat. Jung Won
hanya tertawa melihat tingkah temanya.
“Apakah kau pikir dia menyukai
kita sebanyak dengan yang
lain?” tanya Hwa Shin
“Haruskah kita tanyakan padanya di hari pernikahan nanti?”
ucap Jung Won,
“Kau bilang Di pernikahannya? Kau akan bilang padanya "Apa
kau menyukai kita sebanyak seperti dengan yang
lain?"” kata Hwa Shin. Jung Won juga akan
bertanya "Apakah aku ayam dengan saus?" lalu Hae Shin membalas "Aku
ingin menjadi ayam...tanpa lemak." Keduanya
tertawa bersama seperti benar-benar teman dekat.
Didepan rumah
Jung Won bertanya apakah Hwa Shin benar-benar ingin
pulang dan tak menginap dirumahnya, mengeluh temanya itu memang keras
kepala sekali. Hwa Shin menatap temanya dengan menyebut
namanya, Jung Won bertanya ada apa. Hwa Shin seperti ingin memberitahu tentang
dadanya, tapi memilih untuk merahasiakanya dan pamit pulang. Jung Won sempat
melongokan kepalanya sampai Hwa Shin hilang dari pandanganya.
Chi Yeol mengosok gigi didepan rumah, lalu mendengarkan
bunyi ponsel milik kakaknya yang tertinggal didepan [Kau
memiliki janji pertemuan dengan Dr Geum Suk Ho jam 11 siang.] Ia masuk kamar kakaknya memberitahu kalau ada
janji pertemuan hari ini. Na Ri yang masih tidur mengangguk mengerti.
Ponselnya berdering, dengan mata tertutup mengangkat
telpnya. Jung Won menelp dengan posisi
menahan tangan di meja, menyinggung Na Ri yang bilang akan
memberi info cuaca secara pribadi selama seminggu,
lalu bertanya apakah sudah melupakanya,
Na Ri binggung, Jung Won mengatakan tidak
memaksanya. Na Ri melihat ponselnya ternyata itu telp dari “Pengeluh”
dan langsung bangun sambil sedikit berdeham.
“Masalahnya... aku dipecat dan.” Kata Na Ri , Sementara
Jung Won melihat di layar tabnya ada orang yang bisa melayang dengan dua tangan
diatas meja dan ia pun bisa juga melakukanya, setelah itu duduk diatas meja
mengambil telp mengatakan sedang mencari tahu
“Tunggu sebentar.... Biar aku bangun dulu dan Beri aku satu menit. Tidak
masalah kalau aku cuci muka lebih dulu, kan?” kata Na Ri
“Telp ini tak akan bisa aku bisa
melihat wajahmu.” Kata Jung Won, Na Ri
langsung bergegas keluar dari rumah. Paman Kim datang membawa semangkuk sup
agar bisa menghilangkan rasa mabuknya. Na Ri pun mengucapkan terimakasih.
“Sekarang Kau tinggal di mana?” tanya Na Ri, Jung Won menjawab Di Cheongdam-dong,
Seoul.
“Okay, kemana kau akan pergi hari
ini?” tanya Na Ri, Jung Won pikir itu tergantung dengan
ramalan cuaca yang dikatakan Na Ri.
“Oh, kau pasti berencana untuk
kencan di luar Seoul.” Pikir Na Ri, Jung Won rasa
mungkin seperti itu.
“Baiklah, mari lihat sekarang cuacanya, Tidak
hujan, atau lembab... dan
anginnya semilir. Aku
pikir kau bisa pergi kemana saja di Korea hari ini.” kata Na Ri memberikan ramalan cuaca.
Chi Yeol dari jauh melihat kakaknya yang tadi masih tidur
sudah berbicara di telp dan terlihat segar.
Na Ri mengatakan tidak akan ada awan di langit malam
ini, jadi bisa
melihat bintang. Jung Won terlihat tak
percaya, Na Ri menyakinkan, Jung Won
mengatakan akan keluar malam hari ini, Na Ri langsung melarangnya, menurutnya
lebih baik pergi di sore hari dan menyetir dengan aman untuk menemukan tempat yang tepat untuk melihat bintang.
“Okay, mari kita bertemu jam 3 sore” kata Jung Won, Na Ri mengerti lalu tersadar kalau
tadi fans itu sedang mengajak bertemu bertanya apa sebenarnya yang sedang
dilakukanya.
“Lupakan soal bintang.... Mari kita minum kopi jam 3.” Ucap Jung Won, Na Ri langsung menolaknya, Jung Won
bertanya kenapa tak bisa.
“Aku tidak mau karena Jadwalku penuh dengan hal-hal
yang harus dilakukan.” Kata Na Ri
“Kau bilang kau kesepian.” Ucap Jung Won, Na Ri kaget bertanya kapan mengatakan
hal itu menurutnya fansnya itu sedang berusaha untuk melucu dan langsung
menutup ponselnya. Jung Won binggung karena sebelumnya Na Ri berkata butuh
teman atau pacar.
Chi Yeol bertanya siapa yang menelp apakah Pria
semalam. Na Ri merasa kalau suara yang menelpnya itu seperti
pernah dikenalnya. Chi Yeol berteriak kalau ia bertanya siapa yang menelp
kakaknya. Paman Kim baru keluar rumah sampai menengok mendengar teriakan Chi
Yeol
“Aku dengar ada seorang pria yang
memukul pembaca berita... dan peramal cuaca yang
berpura-pura menjadi pemirsa. Ini
pria aneh. Dia berpikir dirinya ini kesepian.
Aku
kira dia fans, tapi dia sangat aneh.” Cerita Na
Ri heran
“Kau bilang Kesepian? Bukankah
dia mesum?” kata Paman Kim, Chi Yeol langsung
berteriak kesal dan masuk ke dalam rumah. Paman Kim heran melihat tingkah Chi
Yeol bertanya kenapa adiknya seperti itu.
“Aku tidak tahu. Dia memang aneh. Seharusnya
dia senang, karena ada lelaki yang menyukai kakaknya.” Kata Na Ri heran
Pelayan membawakan beberapa
pakaian yang diminta dengan model sama dengan pembaca berita, lalu bertanya apakah lima buah sudah
cukup. Jung Won mengatakan tak perlu karena orang itu terlalu
sibuk untuk datang.
Didalam kamar, Hwa Shin membuka kaleng bir berikutnya
sambil mencari keyword (Benjolan di dadamu). Ja Young
sedang berendam dalam battub, ponselnya berdering, penelp memberitahu kalau ia adalah Kim
Min Chul, dari unit investigasi lanjutan dari Pengadilan Daerah Seoul. Ja Young
berkomentar Tuan Kim itu bekerja
keras di pagi hari lalu menutup ponselnya.
Sementara Sung Sook berbicara di telp membahas
tentang Kim Jung
Ho, yang ditahan kemarin dan Ada 200
orang atau lebih yang namanya digunakan
secara illegal, lalu memuji kalau sangat cerdas bahkan Bahasa Koreanya luar biasa bahkan terdengar seperti penyiar.
Hwa Shin berbicara di telp dengan seseorang mengatakan
kalau dua rekening bank atas namanya nya ditemukan dengan orang yang bekerja
di Gonghyup dan digunakan
untuk penipuan lalu korban
telah menggugat. Hwa Shin binggung karena tidak
ada di Korea selama tiga tahun dan belum menggunakan rekeningnya untuk waktu yang lama, lalu bertanya apa yang harus dilakukanya sekarang.
Pegawai seperti memberitahu caranya dan Hwa Shin bisa masuk ke dalam log in.
Na Ri mengomel keluar rumah karena sudah check up dan tak ada masalah, ibu tirinya tetap merasa
khawatir. Na Ri yakin kalau dokter tidak
pernah menemukan apapun. Ibu Tiri dan Pyo Bum merasa Anggota
keluarga harus pergi ke rumah sakit bersama-sama.
“Pyo Bum, kau harus diperiksa saat
pergi ke rumah sakit.” Ucap Na Ri menakutinya
jarum suntik yang besar, Pyo Bum tahu kakaknya itu pasti bohong karena tidak sakit.
“Apa yang kau bicarakan? Kau
mengalami sembelit jadi perlu
suntikan besar untuk pergi ke kamar mandi.” Kata Na Ri
mengikutiya, Pyo Bum mengadu pada ibunya, Ibunya menenangkan kalau tak benar.
“Jadi Kau tidak akan pergi, kan? Kalau kau mau ayo
kita pergi ke rumah sakit. Kau
akan disuntik di bagian belakangmu. “ kata Na Ri
Pyo Bum akhirnya menangis ketakutan, Ibunya berusaha
untuk menenangkanya. Na Ri mengambil kesempatan untuk segera pergi.
Hwa Shin keluar dari rumah dengan mengeluarkan mobil dari
garasi, tak jauh dari rumah Ja Young melihat adik iparnya sudah keluar rumah
lalu turun dari mobil dan berdiri didepan rumah. Ia berpikir sebelum mengetik
passwordnya, lalu menekanya. Hanya sekali coba pintu bisa terbuka, lalu
mengejek mantan ibu mertuanya memang sudah sangat tua menggunakan
nomor yang sama lalu masuk ke dalam rumah.
Jam 12 siang, Dong Gi mulai menjadi PD siaran berita
siang dengan meminta semua standby lalu mulai siaran, lalu meminta pindah
laporan dari luar negeri, seorang reporter melaporkan dari Amerika. Direktu Oh
mengeluh sudah mengatakan untuk tidak terlihat begitu jelas lalu mengajak untuk makan
naengmyeon hari ini.
Dong Gi setuju lalu meminta kamera nomor 1 stand by,
Direktur Oh langsung memukul anak buahnya karena Semua
orang mengeluh, Dong Gi yang selalu
melakukan itu. Saat itu Hwa Shin masuk
melihat keduanya sedang berbicara.
“Kau menyuruh kamera 1 untuk
bersiap dan mulai kamera 2 lalu menyuruh
kamera 2 untuk bersiap dan mulai kamera 3. Apakah
kau akan senang jika seseorang menerobos ke bilik kamar mandimu?” keluh Direktur Oh mengomel.
“Aku hanya berusaha untuk membuat
semua orang... tetap
terjaga selama bekerja.” Kata Dong Gi membela diri,
Direktur Oh merasa anak buahnya itu minta di pukul olehnya.
Hwa Shin memanggil Direktur Oh dari jauh, DirekturOh
melihat Hwa Shin bertanya apa yang dilakukan dalam ruangan kontrol. Hwa Shin
mengaku sengaja datang untuk membelikan naengmyeon. Dong Gi dan Direktur Oh saling menatap bingung, Direktur
Oh bertanya apakah Hwa Shin mendengar pembicaraan mereka. Hwa Shin tahu kalau Direktu Oh itu selalu
suka naengmyeon.
Direktur Oh menolak kalau Hwa Shin yang mentraktirnya
makan siang, Dong Gi dengan polos ingin makan siang. Hwa Shin tersenyum melihat
tingkah keduanya, Dong Gi berpura-pura sibuk mengontrol kamera saat Direktur Oh
menatap sinis padanya.
Direktur Oh makan mie tanpa di potong dan langsung
memakannya sampai tak terlihat penuh di mulutnya. Hwa Shin dengan guntingnya
bertanya apakah ia boleh membantu untuk memotongnya. Direktur Oh melihat
gunting yang digunakan Hwa Shin seperti sedang mengancanya, lalu menyuruh untuk
menurunkan guntingnya, setelah itu menyuruh mengatakan apa yang ada dalam
pikiranya lalu membayar semuanya dan pergi.
“Saat aku kembali bekerja, maka aku akan ikut audisi untuk posisi
pembaca berita” kata Hwa Shin
“Maksudmu untuk penyiar utama di berita jam
9?” kata Dong Gi terkejut dengan mie yang ada dalam
mulutnya begitu juga Direktur Oh.
“Aku dengar kita butuh penyiar di
berita jam 9. “ kata Hwa Shin, Dong Gi mengatakan kalau
Hwa Shin harus melawan kakak iparnya.
“Aku tahu kakak iparku... Maksudku Reporter Kye... Aku tahu dia ingin pekerjaan ini, tapi tolong beritahu padanya. Aku butuh pesaing dan
orang-orang untuk membuatku terlihat baik. Semakin baik pesaingku, maka aku akan terlihat lebih baik.” Ucap Hwa Shin
“Bagaimana kau akan mengalahkan
Reporter Kye? Dia lebih baik dari kebanyakan
pria.” Kata Dong Gi, Hwa Shin menyuruhnya makan saja dan diam.
“Yang dia katakan benar. Jadi hanya Itu yang ingin kau katakan?” kata Direktur Oh
“Aku tidak akan meminta bantuanmu tapi Cukup jangan menjadi penghalang. Itulah yang aku minta.” Tegas Hwa Shin
Direktur Oh tak percaya mendengarnya, Dong Gi
mendengar pembacr berita harus
menyerahkan laporan medis
sekarang. Direktur Oh tahu karean mereka harus
melakukannya lebih awal menurutnya pembaca berita yang
duduk di kursi yang sama setiap hari pasti sehat da
itu adalah janji dengan pemirsa.
“Pada ruang berita terakhir
bertemu seorang atletik, lalu aku melawan Gye Sung Sook. Dan
hasilnya aku kalah.” Cerita
Dong Gi, Direktur Oh mengaku juga kalah. Hwa Shin hanya diam mendengarnya.
“Haruskah kita ajukan laporan
medis kita?” tanya Hwa Shin terlihat tegang.
[RS Taeyang]
Na Ri bertemu dengan Dokter Geum dalam ruanganya, Dokter
Geum melihat layar komputernya terlihat memikirkanya. Na Ri melihat tatapan
Dokter Geum merasakan ada sesuatu yang tak beres padanya. Dokter Geum
mengatakan Na Ri harus segera di operasi. Na Ri merengek seperti ketakutan.
“ Ini ada Nodul dan kalsifikasi... belum memburuk. Kita
hanya perlu mengawasi, tapi Masalahnya
ini. Ada benjolan yang tampaknya baru.” Jelas Dokter Geum menunjuk di layar
“Apa aku terkena kanker?” tanya Na Ri khawatir, Dokter Geum mengatakan bukan
kanker. Na Ri bisa bernafas lega dan tersenyum bahagia. Dokter Geum bertanya
apakah Na Ri sangat senang.
“Aku sangat lega ini bukan kanker.” Ucap Na Ri dengan senyumanya.
“Meskipun tesnya positif, mungkin berkembang menjadi
sesuatu yang serius. Kita
harus menyingkirkan itu dengan operasi.” Jelas
Dokter Geum
“Setelah operasi, maka payudaraku akan lebih kecil, kan? Bagian Di sisi kiri atau di sisi kanan? Apakah payudara lain akan jadi
lebih besar? Ahh... Ketika
orang menempatkan sesuatu ke dalam payudara mereka tapi aku mengeluarkan sesuatu. Padahal Setiap
gram payudaraku sangat berarti. Aku
tidak bisa kehilangan apapun.” Kata Na Ri mengeluh
kesal
Dokter Geum heran dengan Na Ri padahal tadi sudah
tersenyum tapi sekarang malah mengeluh kesal. Na Ri bertanya apakah ia perlu
anestesi biasa, Dokter Geum membenarkan, Na Ri
menghela nafas karena ternyata itu termasuk operasi besar.
Na Ri pergi ke atm untuk mengecek saldo tabunganya, lalu
menghela nafas setelah mengambil kartu atmnya. Sambil melihat ke arah langit
berharap bisa memulai semua yang terjadi padanya.
“Sekarang aku kehilangan
pekerjaanku, jadi aku butuh
lebih banyak uang.” Kata Na Ri, tetap dalam
bilik ATM.
Seorang wanita dengan high heels masuk ke bagian
genekologi payudara, terlihat ada sepatu pria yang duduk diruang tunggu. Dokter
Geum memberitahu hasil tes pasien pria yaitu Hwa Shin kalau terkena Kanker Payudara.
Hwa Shin terdiam mendengar ucapan Dokter Geum.
“Kau bukan yang pertama. Kasus ini telah terjadi pada sekitar 100 pria di Korea
sejauh ini.” kata Dokter Geum, Hwa Shin merasa cukup
terhibur mendengarnya lalu beranjak pergi.
“Tuan Lee.... kau akan pergi kemana?” tanya Dokter Geum, Hwa Shin pikir dokter itu berharap
akan percaya tentang hal itu.
“Apa Kau Serius? Aku
seorang pria... Kenapa
kau lakukan ini padaku?” ucap Hwa Shin tak percaya
“Lebih baik menjalani operasi
secepat yang kau bisa. Kau masih muda.” Tegas Dokter Geum lalu menyuruh Hwa Shin untuk duduk
kembali. Hwa Shin menatap seperti tak yakin.
“Ini kanker stadium pertama. Kita
harus membukanya untuk memastikan, tapi
tampaknya itu tidak serius. Apa Karena
ini kanker payudara? Pria
juga bisa terkena kanker payudara. Ini tidak berarti bahwa itu
mutasi atau
sulit untuk disembuhkan. Kau sama dengan pasien wanita
lainnya. Dari gejala ke tes, operasi dan
perawatan, kau akan
lalui semua yang pasien wanita alami. Itu
tidak akan lebih sulit. “ jelas Dokter Geum kembali
meminta Hwa Shin untuk duduk.
Hwa Shin terdiam, Dokter Geum menyakinkan pasienya akan membaik setelah
operasi dan ingin menjelaskan dari gambar CT Scan. Hwa Shin menegaskan kalau ia tidak
bisa terkena kanker sekarang, Dokter Geum mengatakan
Tak ada waktu yang tepat untuk
datangnya kanker. Hwa Shin
memberitahu kalau ia ada audisi dalam sebulan. Dokter Geum
binggung, Hwa Shin meminta agar membuatnya jadi normal. Dokter Geum menyuruh Hwa Shin duduk kembali.
“Tidak ada yang harus tahu soal
itu.” Tegas Hwa Shin duduk kembali, Dokter Geum binggung apa
maksudnya tak ada. Hwa Shin menegaskan tak ada yang boleh tahu tentang hal ini.
“Staf medis...tidak seharusnya
mengungkapkan rahasia pasien. Ini
akan dirahasiakan. Jadi Kau
tidak perlu khawatir. Pastikan kau mendapat check up
tambahan.. sebelum
kau pergi.” Jelas Dokter Geum.
“Sekarang anggap saja,
ini dadamu. Lalu bagian Ini disebut areola, yang kau kenal sebagai puting.” Ucap Dokter Geum ingin menjelaskan penyakit pada
pasien.
“Kenapa aku terkena kanker
payudara, dari semua kanker?” kata Hwa Shin marah
dengan menahan rasa sedihnya.
“Pria juga bisa terkena kanker
payudara. Kita memang belum yakin sekarang, tapi kau ada di stadium pertama. Kau
bisa menyingkirkan kanker atau
memotong seluruh dadamu. Kau harus... membuat pilihan sebelum operasi.” Jelas Dokter Geum mencoba untuk tenang menghadapi
pasienya.
Hwa Shin binggung kenapa Dokter harus memotong
dadanya dan bagimana ia bisa hidup tanpa memiliki dada dan
bagiamana ia nanti bisa berenang. Apabila
Jika setengah dari dadanya hilang ketika memakai baju, berpikir bagaiaman penampilanya nanti, dan merasa tak
mungkin bisa menikah, menurutnya dada pria itu juga sangat penting seperti
wanita.
“Jika kau hanya menyingkirkan
kanker,maka kanker mungkin akan kembali. Kau
harus menerima pengobatan radiasi selama
10 menit setiap hari dalam 6 minggu.” Jelas Dokter
Geum
“Bagaimana bisa aku melakukan
dalam 6 minggu?” keluh Hwa Shin, Dokter Geum
menanyakan pilihanya sekarang.
“Apa yang bisa aku lakukan? Aku tidak bisa hidup dengan hanya
setengah dari dadaku. Jadi Tolong
hilangkan kankernya. “ kata Hwa Shin menahan rasa
sedihnya, Dokter Geum bisa menerima pilihan pasienya.
“Apa akan ada bekas luka?” tanya Hwa Shin, Dokter Geum menjawab Hanya
akan ada sedikit bekas luka.
“Coba Tolong perhatikan... seperti yang kau lakukan pada
pasien wanita. Apa mungkin jika tidak
meninggalkan bekas? Sepertinya akan
terlihat mengerikan jika ada bekas luka di dadamu.” Kata Hwa Shin
“Kau tak bisa membantu.. Mereka akan memudar pada
akhirnya.” Jelas Dokter
Hwa Shin melihat ada replika payudara diatas meja, lalu
mengambilnya, dengan mengambil spidol menjelaskan dengan membuat setengah lingkaran dibagian
puting menurutnya Karena areola lebih gelap dari bagian lainnya, maka apabila dibedah di
sekitar areola, maka bekas
luka tidak akan terlihat jadi Tidak
akan mungkin bagi wanita untuk menyadari.
Dokter Geum membenarkan, berjanji akan
lakukan yang terbaik. Hwa Shin meminta agar tak seharusnya
terlihat. Dokter Geum bertanya apakah ada lagi yang
ingin dikatakan pasienya. Hwa Shin menaruh spidol hanya meminta agar Dokter Geum melakukan
pekerjaan dengan baik sehingga terlihat normal.
Hwa Shin keluar dari ruangan terlihat lesu sambil
menyandarkan kepalanya, mengingat kata-kata Dokter kalau terkena Kanker
payudara lalu menuruni tangga eskalator. Dokter Geum melihatnya seperti kasihan
melihat pasien pria yang terkena kanker payudara.
Di lantai bawah, Na Ri menaiki tanga eskalator terlihat
lesu karena harus melakuka operasi karena penyakit turunan dari ibunya. Perawat
datang memberikan jadwal untuk operasi. Dokter Geum terus melihatnya dan Na Ri
masih menaiki tangga.
Bbal Gang menemani ayahnya yang sudah bisa membuka mata
walaupun terlihat kosong, menurut dokter Refleks
pupil sudah terlihat dan bernafas sendiri jadi
Kondisinya jauh lebih baik sekarang. Bbal Gang melepaskan earphone lalu mengatakan pada
ayahnya akan memutar lagu favoritnya dan memasakan pada telinga Tuan Lee. Judul lagunya "Manusia lebih indah dari bunga"
Nenek Bbal Gang datang menjenguk anaknya dengan pakaian
putih, memegang pipi anaknya. Tuan Lee menengok melihat ibunya yang datang,
Sung Sook datang membawa bunga, begitu juga Ja Young, keduanya terlihat akur
menaruh bunga di samping tempat tidur. Kim Rak, Dae Goo, Chi Yeol, Jung Won
ikut datang menjenguk dengan membawakan sebuket bunga ditaruh disekeliling
tempat tidur.
Na Ri dan Hwa Shin juga datang, senyuman Tuan Lee
terlihat menatap semua yang datang menjenguknya. Akhirnya keduanya membawa Tuan
Lee pergi ke keluar dari rumah sakit dengan senyuman bahagia.
Lampu disko berputar, Bbal Gang, Dae Goo dan Chi Yeol
mulai menari mengikuti irama musik. Tuan Lee tersenyum bahagia melihat anaknya
yang bisa menari dengan lincah. Jung Won juga ikut menari, bergantian dengan Na
Ri, Kim Rak, Ja Young, Sung Sook, ibunya dan terakhir Hwa Shin memperlihatkan
gerakan break dancenya. Tuan Lee bisa turun dari tempat tidur berputar-putar
menari bergantia dengan semua yang menjengkuknya, wajahnya terlihat sangat
gembira lalu setelah itu tubuhnya seperti diangkat kembali sampai ke atas
tempat tidur.
Perawat melihat Bbal Gang bertanya apakah ingin menemui
ayahnya, Bbal Gang membenarkan dan akan kembali besok jadi meminta perawat agar menjaga ayahnya, perawat
merasa pasti akan melakukanya. Keduanya pun berpisah di lorong.
[RS Taeyang]
Na Ri sudah membawa tasnya dan masuk ke ruangan rawat
inap, menyapa mungkin ada orang di dalam tapi tak ada sahutan. Ia melihat
disamping tempat tidurnya semua ditutup tirai mencoba untuk menyapanya, tetap
tak ada sahutan berpikir mungkin tak ada orang tapi melihat dibagian bawah ada
sandal pink tanda kalau ada orang disisi tempat tidurnya.
Perlahan Na Ri menaruh tas dan beberapa makanan ke dalam
kulkas, lalu mengambil remote TV sebelumnya meminta izin apakah boleh
menyalakan TV. Tetap tak ada sahutan hanya melihat bayangan dari balik tirai,
Na Ri pun menyalakan TV untuk menonton berita.
“Dua pasien kolera di
Korea... terinfeksi dengan jenis yang sama dari bakteri... yang mana tipe El Tor.”
Na Ri merasa kurang bisa mendengar jelas lalu meminta izin
untuk membesarkan volumenya, tetap tak
ada sahutan. Na Ri membesarkan volume TV dan meminta kalau memang terlalu besar
mengatakan padanya saja. Sambil menonton TV, Na Ri mengeluarkan sandal rumah
sakit yang sama lalu membuka bajunya, dari balik tirai terlihat bayangan saat
Na Ri melepaskan baju dan juga Branya.
Terdengar suara batuk dari balik tirai, Na Ri kaget saat
memakai baju rumah sakitnya, lalu seolah tak peduli. Saat itu juga terdengar
suara batuk sangat keras, Na Ri binggung lalu berbaring ditempat tidur sambil
melipat celana yang kepanjangan.
“Stasiun TV tampaknya baik-baik
saja tanpa aku. Aku
pikir itu akan ditutup atau sesuatu hal akan terjadi” keluh Na Ri kesal
Ia ingin menganti channel yang lainya, terdengar suara
agar tak mengantinya. Na Ri kaget langsung terjatuh dari tempat tidurnya, Hwa
Shin membuka tirainya, Na Ri kaget ternyata disampingnya itu adalah Reporter
Lee.
bersambung ke episode 4
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Makasih yaa mba dee utk sinopsisnya.. Ditunggu episode 4 nya yaa mba...
BalasHapusdi tunggu episode selanjutnya mba dee
BalasHapus