PS : All
images credit and content copyright : KBS
Ra On kaget melihat Kasim Han datang menemuinya di tempat
yang tak biasa. Kasim Han mengaku sudah mencarinya kemana-mana. Ra On makin binggung karena Kasim Han mencarinya, Kaism
Han mengatakan ingin memberitahukan sesuatu kepadanya dengan memanggil nama Ra On. Ra On kaget Kasim Han bisa mengetahui nama aslinya.
“Bagaimana kau bisa tahu namanya? Hong Ra On.” Kata Pangeran Lee sudah berdiri dibelakanganya, Kasim
Han kaget melihat pangeran Lee yang datang.
“Putra Mahkota... Dia tidak ingat tapi aku mengenal
dia saat dia masih kecil.” kata Kasim Han dengan
sedikit gugup. Ra On menatap Kasim Han terlihat kebingungan begitu juga
Pangeran Lee
Kasim Han dan Pangeran Lee bertemu di ruanganya, Pangeran
Lee mengaku terkejut
bisa bertemu dengan Kasim Han di
tempat yang tidak terduga. Kasim Han juga mengaku merasa seperti itu juga.
“Apa hubunganmu dengan dia sampai
kau mencarinya selama ini?” tanya Pangeran Lee
“Aku sangat berhutang budi kepada
Ibu dari Kasim Hong dan berharap
untuk bisa meringankan hutangku dengan tetap menjaga Ra On selalu dekat, namun karena perpisahan kami yang
tiba-tiba aku tidak
mampu melakukannya.” Jelas Kasim Han
“Jadi itu adalah hubungan sebelum
dia kehilangan ibunya. Kalau
begitu kau sudah mengetahui situasinya?” kata
Pangeran Lee
“Bahwa dia bukanlah seseorang yang
bisa menjadi kasim?” ucap Kasim Han
“Sepertinya kau akan bisa membayar
hutangmu. Sebagai
Kepala Kasim, tolong jaga dia untuk sementara ini di istana.” Kata Pangeran Lee, Kasim Han sempat kaget dan
mengatakan akan mengikuti perintah Pangeran.
Kasim Han keluar dari tempat raja, Ra On berlari memanggil
Kasim Han ingin mengetahui sesuatu. Kasim Han hanya melirik merasa yakin
Ra On memiliki banyak pertanyaan jadi memintanya agar menunggu
beberapa saat sampai memanggilnya
untuk datang. Ra On pun hanya bisa diam dengan wajah
penasaran, Kasim Han keluar dari tempat Pangeran dengan wajah dingin.
[Episode 11 – Janji]
Ra On mengaduk-ngaduk tinta sementara Pangeran Lee sibuk
menulis. Pangeran Lee mengatakan akan menjadwal ulang pertemuan dengan gurunya. Ra On bisa mengerti lalu bertanya orang
seperti apa gurunya itu. Pangeran Lee mencerita
gurunya itu Seseorang bisa
banyak belajar
kecuali satu saja yaitukebiasaan minum.
“Apa yang dia lakukan saat dia
minum?” tanya Ra On
“Dia berteman dengan setiap
makhluk kecil dan besar, dan
berkomunikasi dengan mereka.” Cerita Pangeran Lee
“Aku tahu seseorang seperti itu, mirip dengan Kakekku. Saat dia minum, maka setiap
orang di desa, dan
bahkan anjing, menghindarinya.” Cerita Ra On dengan
senyuman bahagia.
“Ra On.... Apa ini menyenangkan untukmu?” ucap Pangeran tiba-tiba mendekat.
Ra On gugup Pangeran Lee tiba-tiba menatap dan
mendekatkan wajahnya, Pangeran Lee langsung memberikan tanda di dahi Ra On
mengatakan kalau itu adalah hatinya. Ra On binggung kenapa itu
sebagai bentuk Hatinya. Pangeran Lee
menceritakan sudah menandainya sejak
lama. Ra On pun hanya bisa tersenyum melihat tanda di dahinya.
Byung Yun bertemu dengan Kasim Han diam-diam, bertanya Apa
Kasim Han menyembunyikan identitasnya untuk menghancurkan istana. Kasim Han mengaku tidak pernah khawatir kepada Byung Yun, lalu bertanya apakah ia tahu siapa
yang akan menghancurkan nama keluargannya dan
membawa kematian pada seluruh keluarganya.
“Selama satu dekade terakhir, aku
sudah dengan sangat ketat merawat
tiga Raja. Aku mulai
dengan harapan kecil saat mereka mulai bertahta, dan berakhir dipenuhi dengan
kemarahan serta rasa
putus asa untuk mereka semua. Tidak
ada lagi harapan untuk Dinasti Yi Joseon.” Jelas Kasim
Han
“Lalu, apa tugas 'Topeng Putih'
untuk harapan baru? Apa
sebuah pemberontakan baru?” tanya Byung Yun
“Itu hanya trik. Bagaimana mungkin
pemberontakan akan
membawa harapan? Apa
yang anak itu ingat dari pemberontakan 10 tahun yang lalu?”ucap Kasim Han, Byung Yun mengatakan kalau Ra On tidak ingat apapun.
Pangeran Lee dan kasim Jang pergi ke penjara melihat si
anak kecil yang menangis sendirian, seperti merasa ketakutan. Wajah Pangeran
Lee sepeti itu sedih melihat si anak kecil yang harus di penjara tanpa tahu
apapun. Teringat kembali saat pertemuan dengan si anak kecil.
“Apa itu negara yang baik?” tanya Pangeran Lee
“Bukankah Raja yang khawatir
kepada rakyatnya akan tahu jawabannya?” kata si
anak kecil
Pangeran Lee bertemu dengan semua perdana mentri, dengan
wajah marah mengatakan Tidak dapat menerima keputusanya, karena tu adalah hukuman yang terlalu keras untuk orang
dewasa dan bertanya lalu bagaimana seorang
anak bisa bertahan dengan hal itu.
“Dia seorang penjahat yang sangat
tidak layak. Dia
mengancam istana, maka usia
tidak ada hubungannya.” Kata Geun Gyo
“Kalau
begitu bawakan aku bukti yang menghubungkan dia dengan kejahatannya secara
langsung.” Tantang Pangeran Lee
“Dalam rangka untuk mendapatkan
bukti, kita akan menginterogasinya.” Ucap Geun Gyo, PM Kim hanya diam saja seperti memang
sengaja membiarkan semuanya.
“Ada pepatah "sesuatu yang
besar dimulai dengan sesuatu yang kecil." Kita tidak bisa membiarkan api
semakin besar setelah mengabaikan
api yang kecil.” ucap Ui Gyo dengan nada
sedikit menyindir.
“Aku tidak akan mendengar apapun
lagi. Kalau benar dia sudah belajar perdagangan sebelum membaca. Orang-orang yang harus dihukum
adalah aku dan juga kalian... Lepaskan dia sekarang!” perintah Pangeran Lee
“Tolong pertimbangkan kembali” kata semua Mentri sambil membungkuk selain PM Kim dan
juga Mentri Jo.
Pelayan istana sedang mencicipi masakan raja seperti
biasanya, tiba-tiba penutup makannya terlempar dan juga sumpitnya terlihat ada
noda hitam seperti berkas racun. Raja panik bertanya apa yang ada didalam
makananya. Kasim Han juga kaget bagaimana bisa makanan itu untuk raja.
Semua langsung lalu lalang di dalam istana seperti ada
kegaduhan, Kasim Jung yang melihatnya mencoba menghentikan pelayan bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Pelayan
memberitahu Ada racun di atas meja Yang Mulia Raja. Kasim Jung kaget lalu bertanya kedaaan Raja
sekarang. Pelayan mengatakan kalau
bersyukur Raja yang tidak terluka.
Kasim Jung mengeluh kalau Kantor Kasim akan
menjadi kacau lagi.
Geun Gyo melihat jejeran makanan raja diatas meja, lalu
bertanya pada Panglima apakah sudah membawa semua pelayan
istana yang memasuki dapur
istana hari ini. Panglima mengatakan sudah
tapi ada satu orang lain yang masuk dan bukan merupakan pelayan istana.
“Apa memang ada seseorang yang bukan
pelayan istana? Lalu Siapa
itu?” tanya Geun Gyo
“Dia orang yang mengirimkan
bahan-bahan makanan yang
diletakkan di atas meja raja. Saat
ditemukan bahwa ada sesuatu yang mencurigakan, maka
dia melarikan diri dan menghilang.” Jelas Si Panglima. Geun Gyo penasaran siapa orangnya.
“Dia adalah ayah dari gadis yang
ditemukan bersama propaganda itu.” ucap Si Panglima, Geun Gyo bisa tersenyum karena
menemukan bukti yang kuat kalau si anak kecil terlihat dalam pemberontakan.
Tuan Jung diam-diam mengintip dari depan kamar Putri
Myung Eun, seperti rasa rindu yan datang. Putri Myung Eun tiba-tiba keluar
dari kamar, Tuan Jung buru-buru
bersembunyi. Pelayan mengatakan seharusnya tidak makan dan
langsung pergi seperti itu.
”Apa kau tidak tahu bahwa
kehilangan berat badan lebih sulit daripada
mempertahankannya? Jangan
ikuti aku, Kau hanya
akan menghalangiku.” Ucap Putri Myung Eun kesal
lalu bergegas pergi.
Putri Myung Eun berjalan lalu menatap wajahnya di cermin
yang sudah terlihat langsing kembali, Tuan Jung diam-diam mengikutinya dari
belakang. Putri Myung Eun kaget melihat bayangan Tuan Jung terlihat di cermin
dan buru-buru pergi. Tuan Jung berusaha mengikutinya dan tiba-tiba Putri Myung
Eun sudah ada didepanya.
“Siapa kau?” tanya Putri Myung Eun, Tuan Jung mulai gagap ingin
memasukan tanganya ke dalam baju.
“Kau Menjauh dariku, kalau tidak aku akan memanggil
penjaga!” ancam Putri Myung Eun, Tuan Jung berusaha ingin
memberitahu tujuanya, tapi gagapnya tak bisa hilang dan berusaha mendekat.
“Hei..... Lihat di sini! Apa tidak ada
seorang pun di sana ?!” teriak Putri Myung Eun
berjalan mundur
Karena tak melihat kebelakang langkahnya malah membuatnya
tersandung, Tuan Jung langsung menariknya agar tak terjatuh. Keduanya saling
menatap dengan jarak yang sangat dekat. Tuan Jung tak tahan akhirnya jatuh
lemas, Badan Putri Myung Eun yang bersandar padanya ikut jatuh berada
diatasnya.
Putri Myung Eun langsung berdiri menamparnya, Tuan Jung
menanyakan keadaan putri, tapi putri Myung Eun tetap menamparnya karena marah.
Tuan Jung dengan wajah khawatir menanyakan keadaan putri Myung Eun sekarang.
Putri Myung Eun menahan tanganya yang ingin menampar lalu memperingatkan kalau mendekatinya lagi, maka tidak akan memaafkannya. Tuan Jung melihat di dalam bajunya sebuah kotak
berisi kue bunga yang ingin dberikanya.
Geun Gyo melaporkan kalau anak yang
dilepaskan beberapa hari berdasarkan perintah
Pangeran Lee, memang benar sebagai bagian pemberontakan
dengan menaruh racun di makanan raja.
Pangeran Lee teringat saat bertemue dengan si anak
menceritakan tujuanganya, Si Anak mengatakan mengikuti
ayahny yang mengirimkan sayuran ke istana.
“Tapi apa kau mengatakan bahwa
anak itu melarikan diri bersama ayahnya?” tanya Pangeran Lee masih tak percaya, Geun Gyo
membenarkan.
“Putra Mahkota , itu adalah
penjahat yang mencoba untuk menyakiti Yang Mulia. Tolong beri kami perintah untuk
menemukan dan menghukumnya.” Ucap Ui Gyo, Pangeran
Lee hanya bisa terdiam seperti merasa kecewa yang mendalam.
Pengawal istana dan beberapa yang lainya masuk ke
Jahyeondong mencari-cari sesuatu. Panglima binggung kalau Pencarian
dari tempat Kasim sudah selesai, kenapa
mereka harus pergi ke tempat seperti ini. Kasim Jung memberitahu kalau Satu
kasim juga tinggal dan seorang pria yang aneh jadi meminta agar mencoba lakukan
pencarian secara diam-diam.
Salah satu pengawal istana menemukan sesuatu, yaitu baju
wanita. Kasim Jung melihatnya merasa
kalau penemuan ini benar-benar luar biasa.
PM Kim menemui raja bertanya seberapa
besar kekhawatiran sekarang. Raja pikir Kalau seseorang memiliki
keinginan yang kuat, maka siapapun
bisa melakukan kesalahan tapi Sungguh
melegakan karena pelaku yang melarikan diri sudah ditangkap. PM Kim membenarkan.
“Bagaimanapun juga, kejadian ini tidak akan terjadi
kalau bukan karena Yang Mulia Putra Mahkota.” Ucap PM Kim sengaja menyalahkanya, Kasim Han melirik
seperti tak suka dengan PM Kim.
“Apa yang terbaik untuk dilakukan sekarang?”
tanya Raja
“Aku mengerti kalau dia masih
berusia muda, jadi kita
harus memperingatkan dia karena sudah mengulangi kesalahannya. Untuk menenangkan kemarahan
rakyat, tolong cepat dan
lanjutkan pernikahan kerajaan.” Saran PM Kim, Kasim Han
makin melirik sinis
“Tapi Putra Mahkota tidak berkeinginan
untuk menikah...” kata Raja mencoba menjelaskan
“Kebaikan apa yang sudah terjadi
dengan mengikuti keinginan
Putra Mahkota? Aku sudah
mengatakan kepada mereka untuk membuat daftar calon dalam organisasi pernikahan
kerajaan. Sekarang Aku akan
meringankan kerja keras Mulia.” Ucap PM Kim, Raja
hanya diam saja sementara Kasim Han masih melirik sinis.
Pangeran Lee membaringkan kepalanya di meja sementara Ra
On menuliskan catatan dibuku. Pangeran Lee terlihat menyesal karena membuat
keputusan yang sama telah melepaskan yang membahayakan ayahnya sendiri.
Flash Back
Pangeran Lee bertanya pada ibunya, apa harapan ibunya pada dirinya kelak nanti
akan menjadi orang seperti apa. Ibunya mengatakan kalau akan
suka kalau putra mahkota menjadi raja dengan mata yang cerah. Pangeran Lee binggung apa maksud mata dari ibunya.
“Kalau kau berada dalam posisi
yang terlalu tinggi, pada akhirnya kau tidak akan bisa melihat
orang-orang yang lebih rendah darimu.” Jelas Ratu,
Pangeran Lee bertanya apa lagi.
“Aku akan suka kalau kau tidak
tuli. Kau
seharusnya tidak hanya mendengarkan orang-orang yang berteriak keras di depanmu.” Kata Ratu
“Tapi Lihatlah pada semua orang
terlepas dari posisi mereka yang
tinggi atau rendah, perhatikan
perkataan para pelayan, tetapi bedakan pujian dan ejekan...benar
begitu kan?” kata Pangeran Lee.
“Tolong jaga semua orang
seolah-olah mereka semua adalah satu-satunya
orangmu. Maukah
kau berjanji kepada ibumu bahwa kau pasti akan menjadiraja yang seperti itu?” kata Ratu dengan memegang erat tangan anaknya. Pangeran
Lee mengatakan akan selalu mengingatnya.
“Ra On.... Entah apa yang matamu lihat
adalah kebenaran... Perkataan
siapa yang harus kau percaya... Bagaimana
kalau apa yang kau anggap benar ternyata
salah? Apa yang
harus kau lakukan saat semuanya menjadi sulit?”
ucap Pangeran Lee tetap membaringkan kepalanya diatas meja.
“Putra Mahkota.... Aku akan memberikan beberapa kata
dari kakekku... Dia
mengatakan bahwa saat hatimu sedih, maka segala
sesuatu terlihat meragukan.” Kata Ra On
“Kau bilang "Saat hatimu sedih,
segala sesuatu terlihat meragukan." Kalau begitu, aku membutuhkanmu dan Singkirkan keragu-raguanku dengan
kebahagiaan.” Ucap Pangeran Lee menopang wajahnya
dengan menatap Ra On
“Apa itu tidak masalah untukmu, Putra Mahkota?” balas Ra On ikut menopang wajahnya menatap Pangeran.
“Ya, aku dipenuhi olehmu.” Kata Pangeran Lee, keduanya saling menatap dengan
saling menopang wajah mereka dengan tanganya.
PM Kim kembali bertemu dengan Mentri Ko membahas Kalau
pernikahan kerajaan sudah berjalan, maka pihak
kerajaan akan memerintahkan untuk larangan pernikahan dan
pernikahan anak mereka pun akan
tertunda. Mentri Jo membenarkan karena tidak
pernah berharap bahwa Raja akan
mempercepat upacara
Putra Mahkota seperti itu.
“Kita sudah memutuskan orangnya,
jadi prosesnya akan segera berakhir.” Ucap PM Kim
“Apa Kau mengatakan kalau pengantin
wanitanya sudah dipilih?” tanya Mentri Jo kaget.
“Kalau bukan seseorang dari
keluarga Kim, siapa
lagi yang bisa menangani posisi itu?” kata PM Kim,
Mentri Jo terlihat dingin mendengarnya karena PM Kim ingin menjodohkan anggota
keluarganya pada Pangeran
“Aku pernah mendengar bahwa
beberapa hari yang lalu, Apa Kau
dipanggil oleh Yang Mulia?” ucap PM Kim
“Ah, iya. Aku sudah merasa tidak
enak kepadamu sejak kejadian itu.”akui Mentri Jo, PM Kim pikir Tidak perlu merasa seperti itu.
Santai saja.
“Bukankah aku sudah memberitahumu? Tidak perlu berpikir terlalu
keras, lebih baik Genggam tanganku atau
terima saranku. Kau
hanya perlu memilih salah satu diantara keduanya.” Kata
PM Kim meminta dukungan, Mentri Jo hanya bisa terdiam.
Kasim Jung memberikan pakaian wanita yang ditemukanya pada
Ratu Kim, Ratu Kim menanyakan pedapat Kasim Jung dengan pakaian itu. Kasim Jung
juga tak tahu tapi ingin mengetahui tentang keduanya sampai mati. Ratu Kim mulai berpikir-pikir kalau mungkin memang Kasim
Hong itu seorang wanita.
“Aku tahu dia memiliki wajah yang
cantik tapi.. Kalau kau penasaran, kau hanya perlu memeriksanya..” ucap Ratu Kim dengan mata mendelik sinis.
“Apa Kau berpikir bahwa Istana akan
membiarkannya begitu saja?” tanya Kasim Jung
khawatir.
“Tentu saja tidak. Karena itulah kenapa menjadi
begitu menarik. Kenapa
di tengah pemilihan Putri Mahkota?” ucap Ratu
melotot menatap baju milik Ra On.
Ra On melamun di kantor kasim, Do Gi mendekatinya bertanya ada
sesuatu yang terjadi Ra On mendengar kalau Do G
itu tahu banyak tentang racun, Do Gi mengaku tidak banyak tahu tapi hanya
mendengar hal-hal tentang itu semua dari
waktu ke waktu.
“Tapii Apa itu? Setidaknya katakan
kepadaku.” Ucap Do Gi, Ra On melirik ke kanan dan
kiri memastikan tak ada yang melihatnya.
“Ini tentang racun dalam makanan
Raja... Sepertinya
mereka memberikan sisa makanannya kepada hewan, dan tidak ada satupun yang mati.” Cerita Ra On, Do Gi bertanya apakah sendok
peraknya menjadi hitam. Ra On membenarkan.
Do Gi memperlihatkan sendok yang menghitam lalu
memberitahu didepanya adalah air
Gleditsia yang terbuat
dari air yang direbus dengan belalang madu. Ra On dan
Pangeran Lee melihat Do Gi yang mulai merendam sendok pada cairan didepanya. Do
Gi mulai menghapus dibagian hitam sendok dengan kain, dan noda hitamnya
menghilang.
“Sebuah sendok perak yang tercemar
dengan racun tidak
akan terkikis dengan air gleditsia. Oleh
karena itu, ini bukan racun.” Jelas Do Gi, Pangeran
Lee dan Ra On kaget melihatnya.
“Lalu... apa alasan di balik
perubahan warna yang terjadi?” tanya Ra On, Do Gi
mengatakan mereka harus memeriksanya. Pangeran Lee hanya bisa terdiam dan menatap Ra On
seperti memang merasa dikelabuhi.
Pangeran Lee berjalan keluar istana dengan pakaian
biasanya, saat memasuki sebuah rumah terlihat Ibu Ra On yang keluar dengan
mengunakan jubah wanita, seperti Pangeran Lee tak mengenalinya dan hanya
melihatnya saja.
Yak Yong kaget mengetahui tentang Racun pada makanan Raja
dan menanyakan keadaanya sekarang. Pangeran Lee menceritakan ayahnya yang sulit
menerima karen bersamaan dengan insiden propaganda sebelumnya.
“Lalu Kapan kau akan menerima
permintaanku dan datang ke istana?” tanya Pangeran
Lee menagihnya.
“Aku minta maaf, Putra Mahkota... Aku sangat sibuk dengan membantu
orang sakit dengan keterampilan akupunktur
milikku yang buruk. Ada
banyak tabib yang lebih berbakat daripada
diriku di istana.” Ucap Yak Yong
“Ini bukan tentang praktik tabis, tapi untuk menyelamatkan seorang anak yang tidak bersalah. Apa kau ingat saat kau mengatakan
kepadaku untuk tidak melepaskan satu orang pun? Aku butuh bantuanmu, Guru.” Ucap Pangeran Lee memohon, Yak Yong pun hanya bisa
terdiam.
Ra On dibawa ke tempat ratu Kim sudah ada Kasim Jang yang
ada disana. Ratu Kim mengatakan menemukan sesuatu yang sangat
menarik dalam huniannya lalu melempar baju wanita
milik Ra On, Ra On kaget melihat baju miliknya ada ditangan Ratu Kim.
“Apa kau akan memberitahuku bahwa
itu bukan milikmu?” ucap Ratu Kim, Ra On
benar-benar binggung menjawabnya
“Yah... Baiklah. Aku tidak butuh jawaban. Karena Aku hanya akan memeriksanya
secara langsung dengan dengan mataku sendiri. Sekarang Telanjangi dia.” Perintah Ratu Kim ingin melihat dengan mata kepalanya
sendiri.
Pangeran Lee sudah kembali ke istana sambil melihat bulan
sabit yang mulai ditutupi awan saat berjalan menuruni tanga tiba-tiba Ha Yeon
datang menghampirinya bertanya apakah ia sedang keluar
untuk berjalan-jalan. Pangeran Lee
berkomentar Ha Yeon itu tidak mengenal rasa takut.
“Maafkan kekasaranku.... Kalau aku mengganggu...” ucap Ha Yeon langsung disela oleh Pangeran Lee.
“Aku mengatakannya karena kau
berjalan sendirian di malam hari.” Jelas Pangeran
Lee.
“Aku sendiri menyadari bahwa aku
adalah seorang wanita yang berani berkat kau, Putra Mahkota. Tapi Putra Mahkota, boleh aku mengajukan
pertanyaan?” tanya Ha Yeon, Pangeran Lee
menganggukan kepalanya.
“Apa kau tidak menyukaiku karena
aku begitu sombong saat kita pertama
kali bertemu? Apa kau
merasa bahwa aku membosankan karena menunjukkan perasaanku secara naif?” tanya Ha Yeon karena mengetahui Pangeran Lee yang
menolak pernikahan.
“Aku memiliki wanita lain dalam
pikiranku. Aku
mencoba untuk memberitahumu bahwa itu bukan kesalahan siapa pun. Apa ini menjawab pertanyaanmu?” jelas Pangeran Lee
Ha Yeon ingin tahu wanita seperti apa yang ada dalam
pikiranya, Kasim Jang tiba-tiba datang
dengan wajah panik memberitahu kaalu mereka mendapatkan
masalah, Pangeran Lee bertanya apa yang terjadi. Kasim Jang
memberitahu tentang Kasim Hong tapi
tak bisa mengeluarkan kata-katanya karena panik. Pangeran Lee kembali
mengulangi perkataanya.
Kasim Hong mengatakan Pangeran Lee pergi
ke istana Ratu sekarang. Pangeran Lee langsung bergegas
pergi dengan wajah panik, sementara Ha Yeon terdiam karena melihat Pangeran Lee
yang membiarkan begitu saja dan lebih mementingkan seorang Kasim.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar