PS : All
images credit and content copyright :MBC
Dunia dengan bentuknya yang bulan terlihat ada sebuah
satelit diatasnya.
“Sekarang, dunia
sudah terhubung menjadi satu.”
Di Seoul terlihat banyak orang yang sibuk dengan menaiki
kereta dan juga mengunakan ponselnya dengan fasilitas internet. Di kantor polisi
pun berusaha membeli kaos kaki dengan cara online, semua mengunakan ponselnya
dengan mengunakan belanja online. Wanita
berkacamata bernama Kwan Mi Young sibuk dengan membeli alat untuk mengencangkan
wajahnya pada online shopping.
“Kau bisa membeli apa
saja di mana saja kau mau.”
“Mereka akan
mengantarkannya padamu ke manapun kau mau.
Semua orang yang membeli online diantar oleh jasa kurir
dengan sesuai dengan yang mereka beli, sampai ke depan rumah.
“Ini zamannya
foya-foya.”
“Konsumsi yang tidak
berhentilah yang membuat dunia terus berputar.”
Siaran di TV memperlihatkan artis yang mengunakan jaket
dan seserang mencari tahu harganya, semua orang juga ingin memiliki jaket yang
dipakai oleh Lee Min Ho.,
[EPISODE 1- PICK ME ]
Seorang pra bernama Cha Joong Won memberitahu dengan
jaket Louis Ssaton, mereka
akan memasarkan ke tempat yang
mewah. Baek Ma Ri yang ada disampingnya berkomentar Walaupun
Louis Ssaton adalah brand ternama setelah
Lee Min Ho muncul di drama dengan mengenakan jaket itu, banyak sekali barang tiruannya
yang muncul
Di sisi korea lainya, terlihat seorang anak yang
mengunakan jaket tiruan yang sama dengan bangga mengatakan kalau itu jaket
tinggal satu-satunya, bahkan adalah tiruan terbaik yang
kualitasnya sangat mirip dengan yang asli. Ko Bong Sil
melihat adiknya Ko Bok Nam terlihat pantas dengan jaketnya.
“Ini adalah jaket yang sedang
digilai semua orang. Tidak
peduli umur dan jenis kelamin, semua orang memakai jaket Louis Ssaton. Apakah tidak sulit mempromosikan
hall dengan jaket?” ucap Ma Ri, Joong Won
tiba-tiba berhenti berjalan.
“Apa kalian setuju dengannya?” tanya Joong Won, ada yang mengangguk dan juga ada yang
melambaikan tangan tanda tak setuju. Joong Won hanya tersenyum lalu pergi.
Pria berkacamata hitam sibuk dengan komputernya, Joong
Won memberitahu Tanggal
15, sore hari di Korea pada sebuah
toko barang mewah di website mereka menjual
hanya 110 buah edisi spesial dari jaketLouis Ssaton.
“Sebagai edisi spesial, Louis Ssaton akan dinomori di
bagian belakang dari nomor 1 sampai 100. Ini hanya tersedia di website
kami, Goldline. Istilahnya, ini adalah barang ekslusif yang
sudah ditandai.” Kata Joong Won, terlihat di
atas kepala Ma Ri memperlihatkan sebuah lampu yang menyala seperti tanda
cemerlang.
Si pria dengan kacamata hitamnya sibuk dengan
komputernya. Joong Won akhirnya keluar dari lift berserta pegawainya.
“Nomor 1 harganya 10,000 dolar. Nomor 2 akan jadi 9,990 dolar. Setiap pengurangan satu nomor,
ada pengurangan harga sebanyak 10 dolar. Nomor 100 harganya menjadi 9,000
dolar. Ini
adalah cara unik pertama untuk membedakan harga.”
Jelas Jooong Won dan masuk ke dalam ruang rapat.
“Setelah semenit, para penggila belanja akan
bersusah payah membeli jaket ini dari situs kami. Mereka akan membeli dengan harga
terendah. Kenapa?
Karena ketika sebuah jaket diberi nomor, itu akan menjadi satu-satunya
yang ada di dunia. Itulah
kekuatan limited edition.” Kata Joong Won semua yang
ada ruangan rapat bisa tersenyum.
Dalam Website terlihat, Poster 2016 FW
LOUIS SSATON, 29 DETIK SEBELUM PENJUALAN. Di seluruh
penjuru dunia sudah siapa dengan smartphonenya ingi membeli barang tersebut.
Semua langsung mengaksen Golden line untuk membeli jaketnya.
Louis yang ada didapan laptop membaca tulisan [TUAN
LOUIS, TERIMA KASIH SUDAH MEMBELI YANG NOMOR 1.]
Louis berteriak gembira karena bisa mendapatkan nomor satu. Di pesawat VVIP,
orang juga terlihat bahagai, sementara di beberapa negara lain tak bisa
mendapatkannya karena sudah sold out.
“Aku terlalu keren untuk memakai
yang nomor dua. Bukan
begitu, Pak Kim?” kata Louis, Pelayan Kim
membenarkan dan mengucapkan selamat.
Di kantor
Salah satu pegawai melaporkan pada Joong Won kalau
mereka dalam
masalah. Semua terliha tegang, Ia memberitahu Louis
Ssaton edisi spesial. terjual
habis dalam waktu 10 detik, semua pegawai tak
percaya mendengarnya.
“Jumlah pengunjung website kita meningkat 100 kali lipat.” Kata Lee Kyung Kook, si pria berambut klimis.
“Bahkan Jumlah page view nya juga sangat tinggi.” Kata Si perempuan berambut pendek
“Promosinya berjalan baik.” Kata Ma Ri lalu semua pun memberikan tepuk tangan dan
juga acungan jempol untuk Joong Won.
“Omong-omong, Aku penasaran siapa yang membeli
jaket nomor 1 seharga 10.000 dolar.” Ucap si
pegawai perempuan.
Di Prancis
Sebuah jasa pengiriman datang ke sebuah rumah yang
terlihat seperti istana. Pelayan Kim menerimanya didepan pintu rumah, di dalam
rumah sudah banyak pelayan yang menata barang-barang. Semua orang sudah tahu
kalau yang membeli adalah “Raja Shopping”. Di seluruh dunia tahu, sampai
akhirnya seorang pria pun keluar dari rumah dengan bentuk istana. Ma Ri tahu pasti pembeli pertama adalah Louis,
si Raja Belanja.
Louis sedang asik dengan komputer dan mengunakan baju
jaketnya yang bertuliskan nomor satu dibagian belakang, Pelayan Kim datang
memberitahu kalau Waktunya
sarapan. Louis membuka kacamata hitamnya, terlihat kalau
lingkaran hitam karena kurang tidur.
“Aku mau tidur sebentar lagi dan makan brunch saja nanti.” Kata Louis sambil
mengambil penutup mata elektrik
“Barang baru akan masuk butik hari
ini. Menurut
analisisku, kalau kau tidak sampai di sana siang ini, maka kaca mata yang sudah kau incar,
akan terjual habis.” Ucap Pelayan Kim, Louis
langsung bangun dan mengajaknya agar segera pergi.
Louis mandi dalam bathtub sambil sesekali bermai air,
lalu dengan bertelanjang dada membuka jendela rumahnya. Setelah itu berpakaian
dengan kacamata hitamnya sambil menatap ke cermin kalau itu adalah sempurna.
Pelayan sudah menyiapkan sarapan, Louis turun memberitahu
kalau sudah siap pada pelayanya dan melihat ada menu makanan korea yang
lengkap, lalu memberitahu kalau sibuk jadi meminta agar makan sandwich. Pelayan Kim mengatakan akalu Louis harus
makan nasi ketika sarapan.
“Bukannya kita sudah terlambat?” ucap Louis, Pelayan Kim memberitahu kalau itu perintah
dari Nyonya Choi dan meminta agar Loius segera duduk.
“Kalau aku jadi kau, aku akan
makan sekarang.” Kata Pelayan Kim,Louis
menghela nafas karena harus segera bergegas
karena Barang barunya sudah mau habis. Pelayan Kim mengatakan kalau itu perintah dari Nyonya Choi.
Akhirnya Louis pun duduk di meja makan, dua pelayan
memisahkan daging ikan dan juga udang lalu menuangkan minuman. Louis makan
dengan cepat, Pelayan Kim mengingatkan kalau
Nyonya Choi bilang makanlah dengan santai. Louis mengatakan kalau tidak
punya waktu.
“Kenapa hari ini nasinya banyak
sekali?” teriak Louis kesal dan akhirnya menyelesaikan
sarapanya.
Louis sambil berjalan meminta Panama
Geisha. Pelayan Kim memberikan segelas minuman, Louis pikir itu
adalah minum yang dipesan langsung diminumnya, tapi setelah memuntahkanya
karena rasanya Menjijikkan.
Pelayan Kim tahu karena itu vitamin herbal yang baik diminum saat musim
panas jadi Nyonya Choi melarangnya minum kopi selama dua minggu.
Louis yang kesal akhirnya memilih kabur keluar dari rumah
tak mau minuman herbal, Pelayan Kim tak mau tahu mengejar Louis sampai
berkeliling taman yang sangat luas. Pelayan wanita dan tukang kebun melihat keduanya
seperti anak kecil yang tak mau makan. Sampai akhirnya keduanya kelelahan.
“Jangan mendekat” ucap Louis punya jarak yang cukup jatuh,
Pelayan Kim sambil berjongkok meminta agar Louis bisa mengambil minumanya.
“Sudah aku bilang tidak mau.” Kata Louis lalu melihat Pelayan Kim ingin bangun dan
menyuruh agar tak berdiri.
“Tolong jangan dekat-dekat.” Perintah Louis, akhirnya mereka pun kembali lagi
kejar-kejaran.
Lalu diatas jembatan keduanya kembali kelelahan. Louis
meminta agar Pelayan Kim jangan bergerak karena akan datang
dan meminumnya. Pelayan Kim pun diam dengan
gelas ditanganya, Louis lewat didepan pelayan Kim merasa tak bisa meminumnya.
Pelayan Kim mengancam tidak akan membawanya ikut belanja. Loius mengeluh kalau cara itu tak adil.
Akhirnya ia pun mendekat meminta agar berikan minuman
itu, tapi kakinya tersandung batu dan jatuh. Pelayan Kim panik ingin mendekat,
kakinya malah kena sandung juga. Minuman pun tumpah dan posisinya berada diatas
tubuh Louis dibagian bokong dan kepala Loius berada diatas bokng Pelayan Kim.
Pelayan yang ada diatas terkejut sampai akhirnya tertawa,
Pelayan Kim pun bangun dan melihat keadaan Louis, Louis bangun dan Pelayan Kim
makin panik melihat hidung tuanya itu berdarah.
Pelayan di rumah nenek Choi panik masuk ke dalam kamar,
Nenek Choi bangun bertanya Ada kekacauan apa lagi ini. Pelayan bernama Heo Jung Ran memberitahu kalau Hidung Tuan Louis Berdarah. Nenek Choi panik sampai akhirnya ikut jatuh dari tempat
tidurnya, Pelayan Heo membantunya agar duduk kembali, Nenek Choi meminta agar
segera panggilan dokter Ko. Pelayan Heo pun langsung bergegas keluar dari
kamar.
“Oh.. Cucuku tersayang.. Bagaimana bisa begini? Hati Nenek sakit melihatnya. Ohhh... Kesayanganku.” Ucap Nenek Choi sedang memegang foto Louis, wajah Louis
yang tadinya tersenyum jadi ikut sedih.
Louis sudah menyumpat hidungnya dengan kapas mengeluh tidak
punya waktu untuk ini dan Barangnya akan segera habis
terjual. Pelayan Kim memberitahu kalau Sebentar lagi Dokter Ko akan sampai. Louis kesal karena merasa baik-baik saja dan
kenapa harus memberitahu neneknya dan membuat keributan.
“Ini salahmu. Kalau saja tadi kau
tidak berniat kabur..” ucap Pelayan Kim, Louis
makin kesal karena dianggap itu salahnya.
“Kau yang membuatku begini Dan tonik herbal sialan itu!” ucap Louis kesal
“Ini sudah tugasku menuruti semua
perintah Nyonya Choi dan menjagamu. Aku
hanya melakukan tugasku.” Kata Pelayan Kim
“Kau yang keras kepala. Itu sebabnya kau masih sendirian sampai sekarang.” Ejek Loius lalu pergi keluar dari ruangan, Pelayan Kim
terlihat marah karena Louis menyindirnya seperti itu.
“Tuan Kau mana boleh bilang begitu? Aku mempersembahkan seluruh masa
mudaku untukmu. Aku
sibuk mengikutimu ke mana mana. dan
jadi setua ini tanpa sempat berkencan dengan siapapun.” Kata Pelayan Kim membela diri
“Apa tidak salah? Aku tidak bisa punya teman atau pacar karena kau
selalu mengikutiku ke mana-mana. Saat waktu
kuliah, kau bahkan mengikutiku ke kantin dan kamar mandi. Dengan keadaan seperti ini, siapa
yang mau berteman denganku? Aku bahkan dibully di sekolah. Mereka bilang aku anak manja.” Ucap Louis kesal
Pelayan Kim tak ingin Louis mengatakan itu
membuatnya merasa
sedih mendengarnya. Louis mengatakan maksud
ucapanya adalah merkea harus membeli kaca mata itu sekarang dan itu yang dapat menenangkan hati mereka dan semua ini hanya
akan menyakiti mereka saja. Pelayan Kim
hanya diam saja. Louis lalu membisikan sesuatu pada Pelayan Kim, Pelayan Kim
tersenyum bahagia lalu highfive dengan kepalan jari.
Nenek Choi video call dengan cucu kesayanganya, Louis
terlihat ngambek sambil menutup wajahnya di tempat tidur, mengatakan benci
semuanya. Pelayan Kim memberitahu kalau Tuan
Louis menangis dan tidak mau berhenti. Nenek Choi bertanya kenapa dengan cucunya itu.
“Aku tidak mau makan.” kata Louise kesal, Nenek Choi sedih meminta agar
cucunya jangan menangis.
“Kau mau aku berbuat apa?” ucap Nenek Kim, Pelayan Kim pun akhirnya mematikan
ponselnya. Louis membuka selimutnya seperti triknya berhasil mengelabuhi sang
nenek.
Dengan mobil sport merah, Louis keluar dari rumah bersama
dengan Pelayan Kim, Sampai di pertengahan jalan Louis mengeluh karena Pelayan Kim seperti
banteng yang bergerak 60 kilometer per jam dan
membuatnya sangat membosankan.
“Aku harus menjaga kecepatan dalam
posisi aman.” Kata Pelayan Kim, Louis mengumpat
pelayanya itu tidak fleksibel dan
menyuruhnya meminggirkan mobil karena ingin menyetir.
“Tidak... Kau tidak diizinkan menyetir
untuk selama-lamanya.” Kata Pelayan Kim
“Aku sudah mengatakannya sejuta
kali, yaitu Kau tidak mengizinkanku menyetir
atau pergi travelling dan
makan apa yang aku inginkan. Aku
tidak boleh melakukan apapun. Dasar tukang ngomel!” keluh Louise
“Kau yang ingin diomeli.” Balas Pelayan Kim, Louise makin kesal mendengar kalau
ia yang ingin
diomeli
“ Itu tidak penting. Kau yang mau pergi berbelanja sekarang.” Kata Pelayan Kim, Louis akhirnya pasrah meminta agar
Pelayan Kim Menyetirlah
dengan hati-hati.
Di sebuah toko seorang pria menyapa Louis dengan ramah,
Loius masuk ke dalam toko melihat ada banyak perhiasan berjejer, lalu tiba-tiba
seperti ada yang memanggilnya “Louis.” Agar bisa dilihatnya. Louis melihat dua cincin yang
sangat bagus dengan bentuk seperti mulut macan.
Akhirnya di pergi ke lantai dua mencari yang lainya, mondar
mandir memilih barang dan Pelayan Kim sibuk membawa barang belanjaanya. Sampai
akhirnya di lantai satu Louis melihat sebuah syal yang terbang ke arahnya lalu
menangkapnya dengan bahagia menyapanya.
Louis ingin minum wine yang disediakan tapi Pelayan Kim
terus berdeham tanda tak boleh meminumnya. Si Pegawai tok memberitahu kalau
semua barang itu baru, langka dan edisi terbatas, tapi Loius mengambil semuanya dan bertanya apakah ia memiliki sebuah rahasia.
“Apa kau Pernah dengar
"inframince"?” kata Louis, si pegawai
mengelengkan kepalanya.
“Itu adalah perkataan Marcel
Duchamp. Tuan
Louis punya mata sakti yang bisa membedakan sedikit saja perbedaan antara
barang-barang yang dibelinya.” Ucap Pelayan Kim, Si
pegawai itu tak percaya mendengarnya.
“Akan kuberitahu satu rahasia, Sebenarnya, barang-barang itu yang bicara
padaku.” Bisik Loius
Si pegawai mengatakan kalau ia memiliki sebuah hadiah,
dengan memberikan sebuah kotak hadiah karena hanya Loius yang
berhasil mencapai gelar
"Raja Belanja" di butik mereka periode
ini jadi ingin menunjukkan rasa terima
kasih. Louis membuka
terlihat seperti pakaian dalam pria
“Sepasang pakaian dalam istimewa yang dibuat hanya untukmu. Dibuat dengan campuran katun
supima dan rica yang istimewa. Dibuat
oleh seorang seniman yang memamerkan hasil karyanya di museum, Tuan Jean-Sebastien Moore. Dia bahkan menuliskan namamu di
situ. Ini
adalah sepasang pakaian dalam istimewa Dan Juga... dibagian depan tertempel berlian”jelas Si pelayan dengan
detail Louis berkomentar kalau itu tak
buruk.
Nyonya Choi masuk ke dalam kantor dengan beberapa
petinggi yang mengikutinya dan terlihat pegawai dari Joong Won membunngku
menyapanya. Sementara di toilet dua pegawai menceritakan Nyonya
Choi sepertinya tumbuh besar dan hidup di lingkungan yang sangat baik. Tapi..
“Kudengar ia pernah mengalami masa
sulit.” Bisik si wanita, Mi Young bertanya memang kenapa.
Di sisi lain, Istri dari Tuan Baek menceritakan Ibu menjalani hidup yang
sulit dengan kehilangan suaminya di usia 42
tahun, dan kehilangan
anak dan istrinya di usia 52 tahun jadi Satu-satunya
anggota keluarga yang ia miliki adalah Ji Sung.
“Dia sering menemui Tuan Hong... dari Mount Gyeryong. Seorang peramal. Dia diberitahu bahwa takdirnya terlalu keras, sampai bisa membuat seluruh keluarganya
meninggal. Takdirnya
memiliki energi sekuat harimau putih atau apapun
itu”cerita si istri Tuan Baek
“Ya ampun. Apa dia Terlalu banyak energi harimau
putih?” komentar teman lainya, Istri Tuan Baek membenarkan.
“Dia juga disarankan untuk tinggal
jauh dari Ji Sung. kalau
dia mau Ji Sung tetap hidup.” Jelas Istri Tuan Baek
Mi Young yang mendengar cerita Nyonya Choi merasa kasihan
karena harus berpisah dengan cucunya, Pegawai lain pun merasa yakin
Nyonya Choi tidak bisa melupakan apa yang
pernah didengarnya dan pasti
sangat cemas, karena pasti akan seperti itu. Mi Young
bertanya berapa umur dari cucunya. Ma Ri tiba-tiba keluar dari kamar manci
“Ya ampun. Kami bicara terlalu
kencang sampai tidak sadar kau ada di sini. Maafkan kami.” Ucap Mi Young meminta maaf pada Ma Ri
“Umurnya 25 tahun... Cucunya Presdir.... Kau mengenali pelanggan dari
IDnya. Louis, sebagai
raja belanja setiap tahun, kan Louis yang itu... adalah cucunya Nyonya Choi.” Kata Ma Ri
Louis sedang bersantai sambil membaca bukunya, Pelayan
Kim memberikan ponsel yang berdering kalau itu dari Nona Baek, Louis menolak
karena tidak mau menerimanya. Pelayan Kim meminta agar Louis menerimanya karena merasa
Louis akan menikahinya musim gugur
tahun depan. Louis kaget mendengarnya.
“Apa Kau sudah gila ? Kenapa juga aku mau menikah
dengannya?” teriak Louis kesal
“Kegigihannya untuk mendapatkan
hatimu.. pasti
akan membuat kalian berdua berakhir di pernikahan. Coba Lihat saja. Dia pasti akan
menelponmu lagi.” Kata pelayan Kim dan melihat
nama Baek Ma Ri kembali menelpnya. Akhirnya Louis mau tak mau mengangkat
telpnya
Ma Ri memanggil nama Ji Sung bertanya apakah ia baik-baik sajalau mengatakan kalau ia
baik dan sepertinya Ma Ri sudah membuat daftar pertanyaan yang dituliskan.
“Bagaimana cuaca di sana? Di Seoul panas... Kuharap kau tidak sakit karena
AC. Aku
mencemaskanmu.” Ucap Ma Ri terus nyerocos
“Hey, Baek Ma Ri. Apa Kau mencintaiku atau bagaimana ? Kau menelpon hanya untuk bertanya
kabarku, bagaimana
kesehatanku dan bagaimana cuaca di sini. Kau hanya bertanya tentangku. Apa Kau tergila-gila padaku dan sebegitu merindukanku? Kalau kau mau menggilaiku,
silakan saja, tapi aku
tidak suka padamu. Jadi tolong, jangan
pernah mimpi bisa menikah denganku. Aku tutup!” kata Louis lalu menutup telpnya.
“Dia sangat narsis dan tahunya
cuma menghabiskan uang. Memangnya
siapa dia sampai berani bilang tidak menyukaiku? Dasar aneh.” Kata Ma Ri kesal
“Tapi Baiklah. Lihat saja, kalau kita
sudah menikah apa kau masih bilang begitu nanti.”
Ucap Ma Ri dengan senyuman bahagia.
Louis bertanya pada Pelayan Kim, apakah pendapatnya kalau
Ma Ri memang menyukainya. Pelayan Kim melihat dari analisisnya, Ma Ri menelpon sekali seminggu di waktu yang
sama dan
bertanya tentang kesehatannya
dan bagaimana cuaca di sini.
“Menurutku, itu hanya pembicaraan yang tidak
tulus dan dilakukan karena terpaksa.” Kata
Pelayan Kim
“Bingo. Itu dia!... Ya Tuhan. Aku tidak punya teman
dan harus menerima telpon dari orang-orang semacam itu.” keluh Louis kesal.
Louis masuk ke dalam rumah menyalakan TV tapi tanganya
tetap melihat Ipad yang dipegangnya. Sebuah acara Dokumenter menceritakan
tentang Bok Sil
mengumpulkan obat herbal dan menjualnya karena Nona Bok Sil berumur 21 tahun harus
menghidupi tiga anggota keluarganya.
Bok Sil berjalan dihutan meminta agar kameramen yang
mengikutinya agar berhati-hati jatuh dan mungkin ada ular. Tiba-tiba seekor ular terbang dan mengenai kamera, Louis
yang menontonya ketakutan sampai menutupi wajahnya dengan Ipad karena membuat
terkejut. Bok Sil tanpa takut memegang ular yang ada diatas kamera lalu
tersenyum pada kamera.
Louis terdiam melihat Bok Sil, seperti tersentuh dengan
senyumanya. Pelayan Kim melihat tatapan
Louis yang berbeda saat melihat Bok Sil.
“Barang langka terdeteksi. Pupil
membesar... Ah.. Tidak... Ada sedikit perbedaan.” Gumam Pelayan Kim lalu memanggil Louis tapi Louis masih
terdiam melihat senyuman Bok sil di layar TV.
“Tuan... Apa kau tak enak badan?” tanya Pelayan Kim
“Tuan Kim... Apa orang-orang di Korea masih tinggal
di tempat seperti ini?” kata Louis
“Tentu saja. Makanya acara seperti
ini masih dibuat. Kau
lihat judul acaranya, "Pedalaman Korea", kan?” ucap Pelayan Kim, Louis binggung apa maksudnya "Pedalaman
Korea"
“Maksudnyatempat-tempat seperti
itu, berada Di pinggiran.” Kata Pelayan Kim, Louis bisa mengerti.
Ia kembali menonton kembali kali ini Bok Sil meminta agar
mencium yang baru saja diambilnya, yaitu
Akar bunga balon ampuh untuk obat batuk da kata neneknya itu bisa
meredakan radang di paru-paru jadi Bagus
sekali untuk menghadapi peralihan musim.
“Tuan Kim, ambilkan aku itu. Kau tau
kan aku ada gangguan hidung. Dia
bilang ini luar biasa.” Ucap Louis
“Tuan.... Kau bukan sedang menonton acara
home shopping. Ini film dokumenter.” Kata
Pelayan Kim, Louis pun meminta maaf.
Bok Sil kembali kerumah menyalakan lilin, lalu Kamerana
piki Pasti tidak enak hidup tanpa listrik. Bok Sil mengaku memang Tidak
enak. Kameramen bertanya Apa Bok Sil pernah mempertimbangkan untuk
tinggal ke daerah yang lebih dekat ke kota. Bok Sil
mengatakan tidak bisa pindah karena nenek.
“Di rumah yang tidak
nyaman ini, Bok Sil mengurus
nenek dan adiknya. Kulkas adalah yang paling penting baginya.” Ucap Narator
“Membuat lauk menjadi tantangan di
musim panas. Karena
cepat basi, aku harus masak setiap hari. Yang paling kubutuhkan adalah
kulkas.” Cerita Bok Sil dengan neneknya yang sudah duduk
didepanya.
Louis seperti kasihan meminta agar Pelayan Kim Cari tahu di mana Bok Sil tinggal dan kirimkan kulkas
terbaru dengan teknologi yang paling canggih.
Pelayan Kim memberitahu Tapi di rumahnya tidak ada
listrik Jadi Mana bisa pakai kulkas dan Kalau diberi kulkas, cuma bisa
dijadikan rak di dapur.
“Lagipula, itu adalah acara yang
menjadi bagian kampanye pengumpulan dana UNICEF. Dan
satu lagi Itu cuma film dokumenter.... Dokumenter.” Kata Pelayan Kim, Louis pun bisa mengerti.
Sepasang suami istri masuk ke dalam sebuah rumah, Si
istri meminta suaminya agar membawa barang mereka diatas meja lalu terkejut
melihat kulkas yang masih penuh dengan makanan berpikir anaknya itu tak makan
dirumah selama ini dan tidak makan salah satu lauknya dan meminta agar menganti dengan makanan yang baru.
“Sudah kubilang itu cuma buang
buang waktu. Joong Won
tidak pernah makan di rumah.” Ucap Tuan Cha Soo Ill
pada istrinya.
“Kalau dia mau sehat, dia harusnya makan di rumah,
bukannya jajan di luar. Sudah
kuberi tahu berkali-kali tapi dia tidak mau dengar. Aku penasaran dia itu mirip
siapa.” Keluh Istri Tuan Cha
“Jangan membuat makanan sehat
dengan bahan yang kau lihat di TV. Joong
Won sangat pemilih, kau tahu? Dia
mana mau makan makanan seperti itu.” kata Tuan
Cha
“Sayang. Kau tahu betapa susahnya aku membuat
semua ini. Kenapa
malah bicara begitu? Jadi Yang
mana yang tidak kau sukai?” kata Istrinya sedih
“Jangan salah paham... Aku suka semua yang kau buat. Tapi, apakah menurutmu
mencampurkan plum dengan mudfish.. itu
sedikit keterlaluan? Bayangkan
bagaimana rasanya Biji
perilla sangat enak dicampur mudfish.” Kata Tuan
Cha
“Sayang.... Aku pergi jauh-jauh ke Gwangyang
dengan ibunya Sang Yeob... untuk
membeli plum organik dan membuatnya jadi makanan. Apa Kau
lupa?” ucap sang istri
Tuan Cha tahu, Istrinya pikir jadi mana mungkin tidak
memakainya dan Plums bagus untuk kesehatan. Tuan Cha pun hanya bisa pasrah membenarkan ucapan
istrinya. Sang istri masuk ke dalam kamar kerja anaknya, seperti matanya
mengeluarkan sinar laser lalu ke kamar mandi dan tempat tidur anaknya.
“Tinggalkan semua dan lihatlah... apakah dia bersama wanita.” Ucap Istri Tuan
Cha keluar dari kamar anaknya, Suaminya pun mengerti.
“Dia akan segera berumur 40 tahun.
Kenapa
dia tidak pernah membawa perempuan ke rumah? Aku mau dia menikah secepatnya
supaya bisa punya cucu... Aissh Bikin
kesal saja.” Ucap Ibu Joong Won menatap foto
anaknya.
“Dia bisa melakukan segalanya. Kenapa cari jodoh saja tidak
bisa?” keluh Tuan Cha. Ibu Joong Won memanggil suaminya untuk
pergi ke suatu tempat.
Keduanya pergi ke tempat peramal, lalu mengatakan untuk menunggu sebulan
saja, Ibu Joong Won tersenyum bahagia karena anaknya akan
bertemu seseorang dalam sebulan. Peramal memberitahu
bahwa disaat ini wanita
dan pria jauh dari
jangkauannya.
“Apa maksudmu pria?” tanya Ibu Joong Won binggung.
“Aku tidak tahu tapi Aku melihat pria dan wanita.” Kata si peramal. Ibu Joong Won menatap suaminya dengan
wajah panik
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar